NovelToon NovelToon

Wang Tian Dan Sekretaris Modern

Pembohongan

Wang Tian
Wang Tian
Aku tidak dapat duduk tenang disini. Aku harus melakukan perubahan
Akira
Akira
Jangan khawatir Yang Mulia. Anda akan menemukan seseorang yang bisa menjadi pendamping hidup anda
Wang Tian
Wang Tian
Bagaimana mungkin? Saya diramalkan tidak memiliki pendamping hidup.
Akira
Akira
Itu hanya sebuah ramalan Yang Mulia... Mengapa anda harus mempercayainya...
Wang Tian
Wang Tian
Jadi, maksud kamu kamu Shaling membohongi ku? (Emosi)
Akira
Akira
Mungkin. Bisa jadi Yang Mulia.. (Sambil bersimpuh)
Wang Tian
Wang Tian
PENGAWAL! SEGERA PANGGIL SHALING. HUKUM MATI ADALAH PANTAS UNTUK NYA! (Marah)
Akira
Akira
Yang Mulia... Mohon redakan emosi anda...
Shaling
Shaling
Yang Mulia... Hamba tidak berbohong. Hamba melihat anda akan dikaruniai seorang anak laki-laki namun tidak menikah dengan perempuan itu..
Wang Tian
Wang Tian
Hah? Aku punya anak tanpa pernikahan?
Shaling
Shaling
Benar Yang Mulia... Hamba juga melihat seorang wanita yang datang dari negeri jauh yang hamba sama sekali tidak tahu.
Menatap Shaling dengan heran...
Wang Tian
Wang Tian
Benarkah?
Akira
Akira
Shaling, omong kosong apa yang kamu katakan kepada paduka..
Wang Tian melihat kearah Akira lalu melihat Shaling yang tengah khawatir...
Wang Tian
Wang Tian
Baik. Untuk sementara ini saya membatalkan hukuman ini. Tapi, kamu harus menulis sebuah puisi di paviliun Kirisan selama seratus hari.
Shaling
Shaling
Baik, Yang Mulia hamba pamit.
Akira melihat Shaling dengan tatapan sinis. Sementara Shaling merupakan peramal kerajaan yang telah berusia senja menahan emosi.

Terlambat

Zahran
Zahran
Sekali lagi saya lihat kamu terlambat, lebih baik kamu resign!
Hai... Namaku Meiran, seorang pegawai baru disalah satu perusahaan jasa yang ada di kota Mixan. Kota kedua yang aku datangi sekaligus kota industri setelah kota Wusha.
Zahran
Zahran
Mengapa kamu hanya diam?
Akira
Akira
Maaf pak. Saya tidak akan terlambat lagi...
Aku melihat seorang pria tinggi berjas putih itu sedang memarahi seseorang dari kejauhan. Tak hanya itu, ia bahkan terlihat tidak menyukai pegawai itu.
Meiran
Meiran
Eh... Bukankah itu Miya?
Meiran
Meiran
( Menghampiri Miya) Kamu kenapa? Ada masalah apa sih? Kok dia marah banget ke lu...
Miya Arsena
Miya Arsena
Aku telah membuat kesalahan. Aku terlambat mengumpulkan laporan pembelian barang.
Meiran
Meiran
Tapi, harusnya dia tidak begitu..
Miya Arsena
Miya Arsena
Tidak. Aku yang salah. Sudahlah masalah ini sebaiknya dilupakan saja. Cie... Selamat ya kamu diterima sebagai bendahara..
Meiran
Meiran
Makasih Sena...
Miya Arsena
Miya Arsena
Mei, sorry banget. Aku harus kelantai dua belas aku masih mengantar dokumen dari atasan.
Aku melihat Miya berjalan dan meninggalkanku di balkon. Dia adalah sosok yang santun dan pendiam. Tapi, dia sangat cerdas dalam akuntansi. Yah... Aku tahu itu. Saat di SMA Miya sering menjuarai olimpiade Ekonomi tingkat nasional.
Aku berjalan menuju ruangan A1 tempat dimana aku bekerja. Dan tanpa kusadari, ternyata pria itu bersebelahan dengan ruangan ku. Yah... Ini adalah kesempatan bagus untuk memberinya pelajaran agar tidak sembarangan memarahi orang.
Meiran
Meiran
Kamu kesini... (Menunjuk Zahran dengan nada tinggi)
Zahran hanya melihat sekilas dan menghiraukannya. Merasa dicuekin, Meiran pun masuk ke ruangan Zahran.
Ya. Hanya dibatasi kaca besar tentu Meiran tahu pria yang ada disebelahnya.
Zahran
Zahran
Siapa yang menyuruh kamu masuk? (Menatap tajam ke arah Meiran)
Meiran
Meiran
Gak ada. Jawab Meiran dengan singkat.
Zahran
Zahran
Silahkan keluar dari ruangan saya.
Meiran
Meiran
Huh, tidak semudah itu.
Zahran berhenti mengetik. Ia lalu menanyakan tujuan Meiran dan menyuruhnya keluar dari ruangan.
Zahran
Zahran
Aku sedang sibuk. Jika tidak ada keperluan mohon anda keluar.
Meiran
Meiran
Sombong sekali kamu. Seenaknya memarahi anak orang, memangnya kamu itu siapa?
Zahran
Zahran
Saya hanya menegur bawahan jika tidak bekerja dengan baik. Dan untuk masalah karakter, apakah kamu mengenal saya?
Zahran menyeret Meiran keluar dan mengunci ruangannya dengan sebuah tombol otomatis.
Zahran
Zahran
Perempuan aneh..
Meiran masuk ke ruangannya. Sambil menyusun berkas ia melirik pria yang membuatnya kesal.
Meiran
Meiran
Sekali lagi, aku ketemu dengannya. Habis dia ku tonjok.

Menyebalkan

Pukul 12.00...
Meiran
Meiran
Waktunya istirahat..
Membuka bekal yang dimasak dirumah.
Meiran
Meiran
Tumis jamur dan sup kerang adalah yang terbaik...
Saat sedang makan tanpa ia sadari Zahran melihatnya makan.
Zahran
Zahran
Apa yang kamu bawa? Apa itu enak? Sinisnya.
Meiran
Meiran
Hmm... Enak. Mei menahan emosi.
Tidak asing dengan suara tersebut, ia berhenti makan dan melirik orang itu.
Meiran
Meiran
Ngapain kemari?
Menyodorkan dokumen besar lalu pergi keluar.
Meiran
Meiran
Maksudnya apa ini?
Zahran
Zahran
Periksa dengan benar semua kas tahun ini dan gaji karyawan yang belum dibayar. Karena ada satu yang salah. Hitung dengan benar. Kutunggu dalam dua hari.
Meiran
Meiran
Serius? Yang benar saja pak?!
Zahran hanya mengangguk.
Meiran sangat panik. Dan bertanya mengapa dia bisa seceroboh itu. Disisi lain saat hendak menanyakan sesuatu, ia melihat Zahran telah meninggalkan ruangannya.
Meiran
Meiran
Tenang Mei, tenang...
Menarik napas dan membuangnya secara perlahan. Meiran melanjutkan lagi makan siang setelah itu menyalakan kembali komputer. Ia membuka file data setahun terakhir. Memeriksa dengan hati-hati berdasarkan waktu dan tanggal.
Benar saja. Dilaporan dan di file sangat berbeda hasilnya. Ada catatan kas yang tidak sesuai. Kali ini ia masuk ke mode kerja yang berarti sangat serius. Memang berbeda satu tapi semua tabel dibawanya juga salah semua. Dan Meiran pun harus membuat ulang lagi laporan yang benar.
Pukul 22.00 Aku telah menyelesaikan laporan baru. Sungguh hari ini sangat lelah sekaligus menyebalkan. Menyuruh orang memperbaiki laporan saat sedang makan, tidak memberitahu bagian mana yang salah, harus mengumpulkan laporan dengan cepat.
Aku terus berjalan sambil membawa tas dan masuk disebuah lift dan keluar di lantai pertama. Aku bahkan tidak memikirkan apakah aku akan bertemu mbak Kunti saking sepinya kantor ini.
Saat ini aku menuju ke parkiran, aku masih tetap memperhatikan keadaan sekitar karena parkiran sangat sepi hanya tinggal motorku dan sebuah mobil.
Meiran
Meiran
Ternyata masih ada orang. Tapi, mobil siapa? Tanyaku dalam batin sambil menstater kan motor.
Aku penasaran dengan pemilik mobil ini. Tapi, aku juga harus pulang ke rumah untuk istirahat. Dan bangun lebih pagi lalu kembali ke aktivitas seperti biasa.
Meiran
Meiran
Dasar atasan yang menyebalkan. Kenapa aku harus bertemu dia di dunia ini!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!