NovelToon NovelToon

Kawin Terpaksa

Kejadian tak terduga

Tidak angin tidak hujan,Novi gadis cantik berusia 19 th,di gebrek di rumahnya oleh orang kampung,dengan pria yang tidak di kenalnya,gara gara pria itu memakai singlet dan kain sarung ,sedang memangku Novi,saat ia dipangku pria itu,warga kampung yang sedang ronda melihat mereka,diantara warga yang meronda ada seorang wanita ikut juga dalam rombongan itu,mereka mendekati Novi dan pria itu,mereka langsung memegang tangan Novi dan membawanya dengan kasar ke kantor Kepala Desa

"Pak ,mengapa saya di bawah kesini,saya baru keluar dari rumah,sama sekali tidak kenal dengan orang ini."

Novi berbicara sambil menunjuk pria itu,pria itu mendengarkan saja apa yang di ucapkan Novi, Novi tampak kesal karna pria itu diam saja ,Novi membela dirinya,warga mendengarkan Novi berkata , dan ada juga yang tersenyum mencemooh,mereka tak percaya ucapan Novi.

"Pokoknya kalian harus nikah malam ini,kelakuan kalian ini, bisa menjadi musibah di desa ini".

"Novi tampak kesal,ia melihat pria yang akan dinikahkan padanya,ia memberi isyarat agar pria itu menjelaskan juga kepada warga,Pria itu berdiri menghadap warga,

"Saya tidak kenal gadis itu pak, karna hujan lebat,baju saya basah ,saya tukar pakaian basah dengan singlet dan kain sarung,saat itu ada sopir saya di sini,sekarang ia mencari bantuan,Saya berhenti di sini karna mobil saya pecah ban,saya tidak melihat ada orang disini, tapi tiba-tiba ada seorang perempuan nenimpa saya,saat itulah,warga tiba tiba banyak yang datang,dan dengan tanpa menanya membawa saya ke kantor ini.

Pria itu menjelaskan panjang lebar.Tapi tiba tiba ada seorang gadis datang mendekati Pak Lurah.ia dengan melihat sini pada Novi ia berkata,

"Pak ,tadi saya melihat Novi melihat kiri kanan saat dekat dengan pria itu,pasti mereka telah melakukan sesuatu tadi,wanita ini tinggal sendiri,maksud saya mengapa wanita ini tinggal sendiri,kalau tidak ada maksud terselubung tinggal di tempat sepi lagi..,kawin kan saja mereka Pak"

Novi sangat geram melihat gadis itu,ia difitnah ,ia tak terima,gadis itu telah menjatuhkan harga dirinya,ia membesarkan matanya pada gadis itu.

"Kamu jangan asal bicara Nur,saya tidak seperti yang kamu ceritakan ke warga,kamu jangan asal memfitnah saya ya?saya tidak terima!" Novi mencoba membela diri.

"Orang maling mana mau mengaku! kalau di biarkan kejadian ini,akan di tiru oleh warga lain pak? , bagaimana nanti kalau ada orang lain yang meniru tingkah mereka di sini."

Nur mencoba meyakinkan warga,nampaknya hasutan Nur di dengar Pak kepala Desa dan warga.

"Kalian berdua akan kami nikahkan malam ini ,kami akan membuatkan surat keterangan bahwa kalian berdua telah menikah,dan setelah itu silakan urus di pengadilan,bawalah Novi bersama Anda dan perlakukan ia dengan baik."

Novi tidak terima ia masih mencoba protes keputusan warga kepadanya.

"Saya tidak mau saya belum ingin menikah!"

Pria berkain sarung dan singlet sepertinya membiarkan saja dirinya di nikahkan.ia melihat Novi,Novi kelihatan panik

"Saya tidak melakukan apa apa,kenapa saya harus menikah". Novi masih berusaha menjelaskan,tapi ia tak didengar warga.

Dengan dipaksa warga akhirnya mereka menikah,novi dinikahkan dengan lelaki yang tidak dikenalnya.Pak Kepala Desa menanyakan Nama pria itu,ia minta KTPnyaPria itu memberikanya.

Pak kepala Desa melihat pada Remon.

"Jadi nama Bapak Remon Setiadi,dan umur 28 th,masih bujangan,pekerjaan swasta,Bapak rupanya orang Jakarta,"

Kepala Desa Melihat pada Novi,dan melihat Remon kembali.

"Wanita ini bernama Novi susanti,umur 19th,pekerjaan Tamatan SMA, wanita ini masih perawan di ktp ini."

Mendengar ucapan Kepala Desa yang terakhir,warga tertawa riuh dan bersorak Novi,yang mendengar riuhnya sorakan warga hanya memperhatikan dengan mulut tertutup.

Akhirnya mereka di nikahkan,aetelah mereka Nikah,warga yang banyak tadi hilang satu persatu.

Lama mereka berdua terdiam,tak tahu apa yang akan dibicarakan.Akhirnya sang pria memberanikan dirinya bertanya.

"Siapa namamu tadi saya lupa,nama saya Remon,maaf saya tidak bisa menghentikan pernikahan tadi,karna saya takut,tadi banyak warga,nanti mereka melakukan yang tidak tidak terhadap saya,yang akan membuat saya malu dan saya takut mereka akan menelanjangi kita,itu makan saya menerima saja pernikahan ini."

Novi melirik pria itu,dirinya masih kesal.

"Nama saya Novi,saya masih tak percaya ,saya tiba tiba sudah menikah.

Pria itu Menatap Novi ragu ragu,Novi heran memperhatikannya,Hari sudah malam ,warga pun sudah pergi.

"Bolehkah saya bermalam di rumahmu?"

Novi memandang Remon,ia tampak menimbang nimbang lalu ia berkata,

"Baiklah mas bisa bermalam di rumah saya,lagi pula kita sudah suami istri saya takut nanti saya kualat."

Remon tersenyum mendengar ucapan Novi.

Setelah berbicara berdua ,mereka agak mulai akrab.Tampa sepengetahuan mereka ada wanita yang memperhatikan tak jauh dari mereka,wanita itu adalah Nur,Nur tersenyum puas ,melihat Novi sudah di nikahkan,ia tampak senang,ia tersenyum nenyeringai.

"Tidak ada kagi penghalang antara aku dan Roni,wanita itu sebentar lagi pergi dari sini."

Nur tersenyum senang,ia sebenarnya menyukai pacar Novi yang sedang kuliah di Jepang.ia iri Novi yang miskin dan sebatang kara di cintai Roni yang ganteng dan anak orang kaya, .Akhirnya ia merencanakan semua ini,waktu ia lihat ada peluang ia melaksanakan keinginnya.

Laki laki itu bermalam di rumah Novi,pria itu tidur di sofa sedang Novi di kamarnya.Malam itu tidak ada kejadian seperti orang yang baru menikah,tidak ada malam pertama.

Remon terbangun hari telah siang,ia mulanya terkejut melihat keadaan rumah,ia perhatikan sekeliling ,dan akhirnya ia menyadari ia telah bermalam di rumah Novi,ketika ia melihat Novi masak di dapur ,ia melihat tak berkedip.wanita itu sangat lincah dan cantik.Remon duduk,Novi melihat kearahnya.

"Mandilah dulu setelah masakan ini masak kita makan di meja itu nanti, ooya,kamar mandi di sebelah sana!"

Sambil masak Novi berbicara dan menunjuk ke arah kamar mandi,Remon berdiri,ia berjalan menuju kearah yang ditunjukan Novi,tapi tak lama ia berhenti,Novi tampak heran,

"Ada apa,kok berhenti disana,pergilah mandi,hari sudah siang."

Remon melihat kearah Novi,ia ingin berkata tapi ragu ragu.

"Baju ganti saya tidak ada,kemarin kan basah semua,itu makanya saya pakai kain sarung,ee tahunya kena grebek."

Mendengar hal itu Novi tersenyum,walau ia kesal kemaren,tapi mendengar ucapan Remon sebentar ini ia merasa lucu.

"Saya kemarin sebenarnya mau lihat siapa orang yang berdiri diluar,karna tersandung kursi,dan terjatuh ke arah mas,saya dituduh berbuat mesum sama mas,tapi saya agak merasa aneh ,dengan peristiwa ini."

Remon melihat ke arah Novi,ia sedang memikirkan sesuatu,

"Aneh ,apa maksudmu?

Novi melihat kearah Remon,

Saya heran ,kita kok tiba tiba di grebek,dari mana orang orang tahu ,mas ada di rumah saya,pasti ada propokatornya yang ingin mencoret nama baik saya".

Remon terdiam,ia membenarkan ucapan Novi,ia menarik nafasnya dan melihat kearah Novi,

"Apa boleh buat semua telah terjadi,nasi telah jadi bubur."

Remon dan Novi terdiam beberapa saat,mereka saling pandang,dan tersenyum dipaksakan

"Novi,bisa saya pinjam baju kamu,saya tidak punya baju ganti,rasanya badan ini masuk angin , karna memakai kain sarung dan jeket yang rosletingnya rusak."

Novi tertawa melihat Remon memakai jaket yang kedodoran,malam tadi,Remon dipaksa memakai jaket tersebut,Remon menatap Novi yang mentertawakanya,ketika Novi menyadari Remon menatapnya ia merasa malu,dan akhirnya ia masuk kedalam kamar,dan tak lupa memematikan kompor terlebih dahulu.

Novi keluar dengan membawa baju dan celana trening,ia memberikan pada Remon,Remon menerimanya.

"Trening ini kebesaran, waktu itu saya minta tolong sama teman ,untuk membeli trening di tokonya di pasar,rupanya kebesaran ketika saya memakainya,saya malas menukarnya kembali, karna pasar agak jauh dari sini,saya simpan saja treningnya, ee,sekarang ada yang cocok memakainya"

Remon tersenyum mempaskan trening di badannya,ia tertawa terkekeh saat melihat trening cocok di badannya,ia melihat Novi dan ia mengucapkan terima kasih.

"Mungkin kamu memang jodoh saya Novi,tanpa sengaja kamu menyimpan trening ukuran saya,mungkin tuhan mengerakan kamu untuk menyimpanya,supaya bisa saya pakai sekarang,"

Remon tersenyum mengoda,Novi tersipu malu.

"Pergilah mandi mas,kan sudah ada baju gantinya,saya mau meletakan makanan di meja,setelah mas mandi, kita sarapan."

Remon menganggukan kepalanya,ia pergi kekamar mandi.Setelah mandi dan berpakaian, Remon mendekati Novi yang berada di meja makan,Novi memperhatikan Remon,ia nampak kagum dengan ketampanan Remon,Remon menyadari Novi memperhatikanya, Remon tersenyum,ia duduk disamping Novi.

"Mas ini kalau sudah mandi dan berpakaian kayak ini kelihatan ganteng ,malam tadi saya kira saya nikah sama bapak bapak,setelah saya perhatikan, mas ini masih muda,tidak terlampau tua."

Rendi tertawa mendengar candaan Novi,ia melirik Novi,

"Kamu belum terbiasa saja melihat pesona saya,nanti setelah kita bersama,kamu akan cemburu melihat Saya yang di gilai wanita."

Novi mencibirkan mulutnya pada Remon,Remon tertawa ngakak,ia nampak mulai senang bersama Novi.

Mereka mulai makan,Remon menikmati masakan Novi.

"Masakanmu enak Novi,saya suka,setelah di Jakarta nanti,saya ingin kamu memasakan makanan setiap hari."

Novi menaikan alisnya menatap Remon,

"Kita kan sudah menikah,saya besok akan pulang ke Jakarta,jadi kamu ikut dengan saya,beres bereslah,mulailah masuk baju ke koper,kita berangkat siang."

Novi menatap Remon,ia tampak tak ingin pergi,Remon memahami ke kwatiran Novi.

mereka telah selesai makan,dan masih berbicara,

"Kamu takut ya,sana saya,percayalah kamu tidak akan saya sia -siakan,kamu tanggungan saya,karna kira sudah nikah."

"Saya menduga kemarin,setelah menikah malam tadi,mas bisa pergi ke rumah mas pagi ini,kita bisa lupakan yang telah terjadi,kita kan tidak nikah KUA,kita kan tidak melakukan yang melanggar norma.,mas kan tidak melakukan apa apa terhadap saya."

Remon tersenyum pada Novi.

"Walau bagaimana pun kita sudah menikah,nikah bawah tangan,atau nikah diketahui KUA,kan sama saja bahwa kita sudah nikah,kamu itu tanggung jawab saya sekarang!."

Novi terdiam mendengar ucapan Remon,ya! mereja telah menijah,ia harus menuruti perkataan Remon sekarang,ia tak mau nenjadi istei durhaka,akhirnya Novi setuju ke Jakarta.

Novi,mulai memasukan bajunya ke koper,barang barangnya tidak banyak.

Sementara itu Remon asik menelepon seseorang,ia tampak serius sekali bicara dengan orang yang berbicara di telepon.

"Belikan saya tiket keJakarta untuk dua orang ,saya berangkat sore,suruh cepat Pak Mamat ke tempat saya,bawa mobil,untuk menganti mobil yang pecah ban ini,saya berangkat jam satu nanti,jadi sebelum jam satuPak Mamat sudah berangkat ke sini,saya tidak mau menunggu lama!."

Itulah percakapan Remon dengan seseorang di telepon.,Novi telah keluar kamar,Remon mendekati Novi.

"Novi,apa kamu sudah selesai berkemas?,pesawat kita nanti jam enam sore,jadi kalau bisa kita secepatnya berangkat,kalau Pak Mamat datang,kita langsung berangkat".

Novi mengganggukan kepalanya,Remon keluar ,ia melihat lihat sekitar rumah Novi.

Tak lama Pak Mamat datang membawa mobil avanza warna hitam, Novi mengambil koper dan memasukan ke mobil avanza ,ia mengunci pintu rumahnya.setelah berbincang sesaat,dan mengambil barang di mobil yang ia bawa semalam ,ia berangkat membawa mobil avanza,menuju bandara.

Rumah mertua

Remon dan novi telah tiba di Jakarta,mereka nampak menunggu jemputan,tak lama kemudian mobil yang mereka tunggu mendekati mereka.setelah memasukan barang majikanya,sopir mobil mewah itu melaju mobil dengan kencang,Di dalam mobil Novi hanya terdiam,ia memperhatikan Remon yang sibuk dengan hpnya,ia melihat ke jalan,ia mengagumi gedung yang menjulang tinggi.Akhirnya mereka tiba di rumah model kuno,tapi masih terlihat mewah.Novi memperhatikan rumah itu .Remon melirik Novi.

"Ayo turun,kita sudah sampai di rumah mama"

Novi menganggukan kepalanya,ia mengikuti Remon menuju rumah itu .jantung Novi dag dig duk,ia takut sekali masuk kerumah itu.Remon yang melihat ketakutan Novi hanya tersenyum dan membimbing tangannya masuk kedalam rumah.Ketika mereka masuk ke ruang keluarga di sana duduk ibu dan dua orang adik perempuan Remon,Novi tampak cemas dan takut.Mama dan kedua adiknya melihat pada Novi,tatapan mama tajam.

"Siapa gadis itu Remon?."

Remon mengaruk kepalanya,ia melihat pada Novi,melihat tingkah Remon,wajah Novi tampak pucat,Remon tampak ragu ragu menjawab

"Dia istri saya ma,namanya Novi,"

Remon menjawab pertanyaan mamanya,ia tidak berani menatap wajah mamanya.Mamanya terkejut begitu juga dengan kedua adiknya,mereka menatap tajam kearah Novi,tampak mereka tidak Suka dengan pernikahan mendadak ini,mamanya mendekati Remon,ia menatap tajam kearahnya."

"Istri,istri bagai mana maksutnya Remon,mama tidak mengerti." Remon menarik nafas menatap mamanya

"Novi ini istri saya,karna sesuatu hal ,kami dipaksa kawin di kampung Novi."Remon berkata ia tak berani menayap wajah mamanya.

Apa !!" mata mama seakan mau keluar menndengar ucapan Remon.

"Apa maksudnya kalian kena grebek"

Mama hampir jatuh,Remon mendekati mama,mama menepisnya,setelah bisa menguasai dirinya lagi,mama tersenyum mengejek sambil melihat ke Remon,Remon menunduk,sementara itu Novi dengan wajah pucat diam mendengar perdebatan mama dan anaknya

"Remon kamu itu sarjana luar negeri,kamu seorang Ceo,bisa bisanya kamu digrebek,mama tak mengerti sama kamu,mengapa jamu tidak bisa menolak,pasti ini ulah gadis kampung ini,mengapa kamu bawa gadis ini,mengapa tidak kamu tinggalkan saja gadis ini di kampungnya."

Mama melihat benci pada Novi,Novi merasa takut,Novi gemetar ,matanya mulai berkaca.

Novi tiba tiba berkata

"Saya memang tidak mau ikut dengan Mas Remon buk,tapi mas Remon memaksa,katanya istri harus ikut kemana suami,karna saya tanggung jawab dia."

Novi menjelaskan pada mama Remon,pembicaraan mereka di kampung Novi,mamanya membesarkan matanya pada Novi,Novi tertunduk.Remon melihat Novi tangannya gemetar.Remon melihat pada mamanya,

"Ma ,lihatlah Novi gemetar,ia ketakutan,Remon akan bawa ia kekamar ,biar ia istirahat" Nama nya diam saja.

Apa kamu bilang,memangnya mama perduli pada dia!."Mama semakin emosi mendengar ucpan Remon.Karna kasihan dan merasa tak enak pada Novi,Remon menarik tangan Novi

Remon membawa Novi ke kamarnya,mamanya melihat mereka dengan pandangan tidak suka dan semakin marah.tapi Remon tak perduli,di tinggalinya Mama yang sedang marah.

Di kamarnya Remon melihat Novi terisak ia menenangkan Novi ,Novi duduk di tempat tidur yang besar,Remon berusaha mengiburnya,setelah sekian lama ,wajah Novi mulai agak cerah,air matanya telah berhenti,Remon mulai merasa legah,Remon kasihan melihat Novi.

"Kamu harus sabar dengan mama,mama hanya terkejut, mengetahui saya tanpa sepengetahuan mama saya sudah beristri.

Novi berusaha tersenyum,walau tampak terpaksa.

"Mandilah dulu,setelah itu istirahat,setelah saya mandi nanti ,saya mau keluar menemui teman,.saya tinggal sebentar kamu,,boleh kan?"

Novi mengangguk,Novi meoleh pada Remon.

"Jangan lama -lama,saya takut sendirian di rumah ini"

Remon tersenyum ia memegang tangan Novi.

Mengapa harus takut ,rumah ini rumah ibu saya,berarti ini rumah kamu juga,kamu harus membuang rasa takut itu ya.."

Setelah menatap remon beberapa saat Novi mengangguk.Setelah menenangkan NoviRemon keluar dari kamar.

Setelah Remon pergi Novi berdiri,ia mulai membuka koper dan mengambil pakaiannya dan langsung masuk ke kamar mandi.

Mama masih mengomel,ia masih kesal pada Remon,kedua adiknya ikut mengomentari.

"Saya tidak suka mas Remon dapat istri orang kampung ma ,waktu mau pergi mas masih bersama Friska pacarnya ,pulang dari kampung wanita itu,eee, mas sudah jadi suami orang kampung itu,mengapa sih mas berada di kampung wanita itu!." Adiknya yang bernama Wulan berkata dengan jengkel.

"Ma,kami malu sama suami kami dan keluarganya ,mas Remon kan ganteng,Ceo lagi,banyak yang suka padanya,tapi dapat istri wanita seperti itu".

Mama Remon semakin kesal saja mendengar ucapan Kedua anak perempuannya.

"Saya tidak akan membiarkan wanita kampung itu betah di rumah ini,kita lihat saja nanti!".

Kedua anak perempuanya saling tatap,ia tersenyum senang mendengar perkataan mamanya.Remon berjalan keluar,mendekati nama dan adiknya,

"Ma,saya mau keluar sebentar ada janji dengan teman",

Remon berhenti sesaat ia menatap mama dan adiknya.

"Saya harap ,mama mau nenerina Novi sebagai menantu mama,walau bagaimana pun Novi itu telah nenikah dengan saya ma.."

Mama dan adik Remon terdiam,mereka hanya saling tatap,dari tatapan mereka ada rasa tidak suka denfan ucapab Remon.Melihat gaitu,Remon berlalu dari hadapan mereka.

Remon bertemu dengan pacarnya Friska di sebuah restoran mereka memesan makanan dan makan bersama.Mereka saling tatap ada rasa rindu,jelas terlihat dari mata mereka.Mereka mengambil tempat di pojok .

Remon menatap Friska dengan penuh Cinta.

" Selama tiga hari hari kita tak bertemu,saya sangat merindukanmu Friska."

Friska tersenyum bahagia,mendengar ucapan Remon,diperhatikanya badan Remon

"Mas kelihatan agak kurus sekarang,mas diet ya.?"

Remon memperhatikan badanya ,ia tersenyum.

"Saya lihat badan saya biasa saja, mungkin karna kamu tak bejumpa mas,karna kamu sangat merindukan mas kali,makanya kamu melihat mas seperti agak kelihatan kurus".

Friska tersenyum nakal ,Remon tertawa,ia berbicara sambil menggoda Friska,Friska mencubit pinggang Remon ,Remon berteriak,Friska tertawa,ia mengedipkan n

Mata pada Remon,Remon memegang tangan Friska ,mereka tampak mesra.Orang melihat sepasang kekasih ini mungkin merasa iri.Remon dan Feiska kalau berjumpa selalu mesra.

Remon tiba di rumah hari telah pukul sebelas malam, di lihatnya Novi telah tertidur.Remon mandi di kamar mandi dan berpakaian di sana,ia mengunakan piama ,setelah melihat Novi sesaat ,ia tersenyum dan ia tidur disamping Novi.

Jam lima pagi Novi bangun,ia mengambil wudhu dan sholat,setelah sholat ia memperhatikan Remon yang tidur pulas,wajah Remon sangat ganteng,ia tersenyum.ketika ia menyadari melihat Remon diam diam ia tersenyum malu.

Mengapa saya mengaguminya,kami kawin terpaksa,Remon belum tentu menyukai saya,ia hanya menghargai saya,dan membuat saya nyaman saja," Novi bicara sendiri.

Novi mengambil Alquran ia lalu mengaji,setelah mengaji ia keluar dari kamar,sementara Remon masih nyenyak tidur,Novi melihat Remon lagi ketika akan membangunkan Remon,ia tampak ragu,dan takut membangunkan Remon,akhirnya Ia menuju dapur,Novi agak sulit mencari dapur ,ia menuju suara mesin cuci dan suara memotong dan ada orang yang memasak,di dapatinya pembantu sedang memasak,Novi tersenyum pada pembantu,membantu tersenyum dan menganggukan kepala.

"Selamat pagi bu,ibuk istrinya pak Remon ya?."

Novi mengangguk,ia berjabat tangan dengan pembantu itu,tak lama kemudian ibu mertuanya datang ke dapur ,ia melihat sinis pada Novi,Novi agak takut,melihat hal itu ke dua pembantu berlalu ,tidak menoleh lagi. mereka mulai sibuk membuat sarapan pagi.Novi berdiri seperti orang linglung.

Hai!,mengapa kamu berdiri saja di situ,nih!,pekerjaan banyak ,apa kamu mau menjadi nyonya besar di sini,jangan harap ya!."

Novi tampak gugup dan terkejut,ia mendekati mertuanya,untung tampak piring belum di cuci,ia mencuci piring,mertuanya masih menatap tajam kearahnya.Mertuanya mendekatinya

"Begitu dong,kalau di rumah orang jangan kayak nyonya besar".

Novi diam mendengar ucapan mertuanya.Ia berusaha bersabar mendengar ucapan pedas dari mertuanya.

Jam tujuh, makanan telah tersedia di meja makan.Remon telah rapi ia duduk di meja makan bersama Novi ,ibunya,kedua adiknya dan kedua iparnya,di depan Remon mama tak berani marah lama- lama, namanya tau sifat Remon,Remon tak suka kalau ibunya marah terus dan itu itu saja yang di ucapka.

Remon yang menghidupi ibu dan saudaranya,nama takut Remon akan pindah ,dan meninggalkannya.Remon melihat pada Novi,ia melihat Novi makan sedikit.

"Novi,kamu kok makanya sedikit sekali,tambah nasi,tambah juga lauk,saya tidak suka,selama bersama saya kamu kelihatan kurus"

Novi tersenyum,ia melirik mamanya,mama tak melihat pada Novi,ia asik makan,kedua adik Remon saling pandang.Remon melihat jam tangannya,ia melihat pada Novi,

"Saya mau kekantor ,mungkin malam baru pulang,ingat perkataan saya tadi, jangan diet"

Novi menganggukan kepalanya,ia melepas kepergian Remon ke kantor.Tak lama kedua ipar Remon pergi ke kantor mereka.Tinggalah kini mama dan kedua adik Remon di rumah.pembantu membereskan meja makan,Novi mau menuju kekamar,ia di panggil mamanya.

"Novi,kamu mau kemana ,jangan berkurung saja di dalam kamar,bantu bibik membersihkan rumah ini."

Novi menoleh pada ibu mertuanya,ia menganggukan kepalanya.

"Tu!,sapu rumah,lap perabotan,kaca jendela dan pel rumah ini,kerjakan bersama dengan bibik!!"ibu berkata sambil berkalu.

Novi terkejut mendengar perintah ibu mertuanya,ia melihat lagi ibu mertuanya,ia sangat takut segera mengerjakan pekerjaan yang di katakan mertuanya,Mau tak mau akhirnya Novi mengerjakan pekerjaan rumah tersebut,ibu mertuanya tersenyum senang ,karna Novi menuruti perintahnya.

"Saya tidak marah tadi kerna saya tahu kalau saya terus marah di depan Remon,ia akan pindah dan meninggalkan kami,sementara ia berjanji,akan membuatkan adiknya rumah,itu makanya saya bersikap baik di depan dia."

Kedua adik Remon tersenyum mamanya mengatakan perkataan tadi.Novi terdiam dengan wajah sedih dan muka tertunduk.

Di kantornya ,Ramon sedang sibuk bekerja,hari itu banyak sekali ia menanda tangani kontrak dengan rekan bisnisnya,bergantian rekan bisnisnya datang,setelah ia sendiri diruangan itu,ia menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya .sejak ia menikah dengan Novi,hubungan kerja sama dengan rekan bisnis semakin banyak,rizkinya semakin bertambah

Jangan berharap banyak

Novi mulai terbiasa menghadapi perlakuan mertua kepadanya.mertua selalu menyuruh dia mengerjakan pekerjaan rumah,walau hatinya sedih ,ia turuti juga perintah mertuanya,seperti saat ini.

"Novi,bersihkan kamar wulan dan Nia,jangan lupa ganti seprai,,setelah itu pel!."

"Iya ma,saya selesaikan mengepel yang ini dulu,setelah itu baru saya kekamar ,Nia dan Wulan".

Mama hanya mendehem , mendengar ucapan Novi.Kedua adik Remon kerjanya hanya nonton tv.ia tak pernah mengerjakan pekerjaan rumah,Sejak kecil,mertuanya selalu menyuruh novi mengerjakan pekerjaan rumah ,walau ada pembantu, mertuanya tak pernah menyuruh pembantu untuk membersihkan dan mengepel kamar merekaNovi di perlakukan seperti pembantu.ketika anak dan mamanya duduk di muka tv mereka berbincang bincang.

"Ma,mama kok menyuruh kakak ipar membersihkan kamar kita,kalau Mas Remon tahu,bisa bisa kita berdua kena marah ."

Mama tersenyum,ia tampak tidak menyukai Novi.

"Jangan sampai Remon tahu ,Remon tahunya kita baik sama istrinya."

"Ma,kok mama masih benci sekali sama kakak ipar." Adiknya masih penasaran,

"Ia menjebak masmu,mama yakin sekali,mama sakit hati Remon nikah grebek sama wanita yang tak tahu asal usulnya ,mama tidak akan membiarkan ia ke enakan di rumah ini"

Kedua wanita itu,akhirnya mengerti kenapa mamanya sangat tidak suka dengan kakak iparnya dan mengerjainya,setahu mereka mamanya tidak sejahat itu.

"Ma!,kemarin mas Remon berkata,saya harus menghormati kakak ipar kalau tidak ia tak jadi membuatkan rumah untuk kami berdua."

Mama tampak kesal pada Novi.

"Pasti wanita itu yang menghasut Remon,heran ,katanya awalnya tak saling kenal,tapi perhatiannya seperti sepasang kekasih yang sudah lama bersama saja,saya heran dengan Remon,mungkin ia di pelet sama wanita itu.".

Kedua anaknya saling pandang mereka diam,mendengar ucapan mamanya.

Novi sibuk dengan pekerjaanya,setelah pekerjaan nya selesai jam tiga sore,Novi baru masuk kekamarnya dan mandi,setelah itu ia melepaskan penat, ia berbaring di kasur,tak lama ia tertidur nyenyak

Remon setiap hari sebelum pulang ia selalu menyempatkan berjalan dengan pacarnya friska, setelah mereka dari butik,mereka makan di restoran.

"Mas kapan kita jalan ke Jepang,saya ingin sekali ke sana."

Remon tersenyum mendengar permintaan Frika,ia menatap Friska,yang ditatap menatap manja padanya.

"Saya sekarang sangat sibuk Friska,lain kali kalau,sudah tidak sibuk lagi,saya akan membawa kamu ke sana."

Friska terdian mendengar ucapanRemon,ia nampak kecewa.Melihat hal itu Remon tersenyum.

"Kalau wajah kamu begitu,berkurang dong cantiknya,sekarang ini saya sangat sibuk,mungkin dua bulan lagi,kesibukan saya berkurang"

Wajah Friska kembali tersenyum,ia kelihatan senang,Remon membelai rambut Friska,ia kelihatan sangat sayang padanya.

"Janji ya,dua bulan lagi saya tidak mau,setelah dua bulan, mas tidak bisa pergi kerna sibuk ,saya akan marah lho mas.."

Remon tersenyum dan menganggukan kepala.

Setelah makan, Remon mengantar Friska ke apartemen ,setelah itu Remon pulang kerumahnya.

Remon sampai di rumah jam sepuluh malam,ia tak melihat seorang pun di rumah itu Remon langsung masuk kekamarnya,ketika ia masuk,dilihatnya Novi belum tidur,ia sedang melihat hp,ia tidak melihat pada Remon,Remon mendekati Novi.

"Novi,apa yang kamu lihat,mengapa kamu belum tidur."

Novi melirik Remon sesaat ,ia masih memainkan hpnya,Remon duduk berhadapan dengan Novi,Novi melihat sebentar ,ia tersenyum tapi masih mengetik hp.Remon memperhatikan tingkah Novi yang tak mengacuhkan kedatangannya.Setelah mengetik selesai, ia meletakan hpnya di meja rias.Remon masih memandang Novi,gadis itu Grogi dan akhirnya ia tersenyum dipaksakan.

"Kamu cetting dengan siapa?,sampai sampai kamu tidak mengacuhkan saya."

Novi tersenyum manis,ia melihat Remon,

"Teman saya di kampung dulu bertanya,bagai mana kabar saya,ia tidak tahu,saya sudah tidak di kampung dan sekarang sudah menikah,teman saya itu sudah di luar negeri mengikuti orang tuanya."

"Teman kamu laki laki atau perempuan yang menghubungi kamu Novi?"

"Perempuan, ia sekarang kuliah di luar negeri ia tinggal bersama orang tuanya,teman saya kebanyakan kuliah,karna saya sebatang kara ,saya tidak mampu untuk kuliah"

Remon menatap Novi sejenak,ia seperti ingin membicarakan sesuatu,Novi menunggu ucapan Remon.

"Novi,ada yang ingin saya bicarakan dengan kamu,kita berdua baru beberapa hari ini berjumpa,kita di pertemukan ,karna ada suatu peristiwa,tentu sebelumnya kita bertemu ,kita berdua mempunyai kehidupan pribadi masing masing,maksud saya,mari kita jalani kehidupan kita seperti kita belum bertemu."

Novi tampak kurang mengerti maksud Remon,Remon tampak berpikir,ia ingin menjelaskan ,dengan sejelas jelasnya agar Novi mengerti maksudnya.

"Saya mempunyai pacar,saya sangat mencintainya,saya masih ingin berhubungan dengannya.tapi saya tetap bertanggung jawab atas pernikahan kita"

Novi terdiam mendengar ucapan Remon,walau ia tidak kawin cinta,tapi hatinya terasa sakit mendengar ucapan Remon,melihat Novi tertunduk Remon merasa tak enak sama Novi.

"Novi,kita berdua tidak saling cinta,kamu bebas dengan kehidupan kamu saya bebas juga dengan kehidupan saya,kita saling menjaga saja."

"Mas Remon,bagaimana kalau kita cerai saja,tidak ada yang di rugikan di antara kita,kita hanya di paksa nikah,kita tidak melakukan perbuatan tercela."

Remon mengelengkan kepalanya,ia tidak setuju usul Novi,ia menatap tajam Novi.

"Saya tidak ingin kita bercerai kita baru menikah,apa kata warga kampungmu nanti mereka akan mentertawakan kita Novi,kita jalani saja dulu,bukankah sudah saya katakan,saya akan bertanggung jawab pada mu!."

Novi terdiam,ia menundukan kepalanya,ia membenarkan ucapan Remon,jalau ia bercerai ia pasti pulang kekampungnya,melihat ia jwmbali pasti orang kampung mentertawakannya, Remon memperhatikan Novi.

"Novi kita jalani saja pernikahan ini,kalau kita sama sama ingin berpisah, baru kita pisah,tapi harus di ingat harus sama sama,bukan salah satu ingin berpisah"

Novi heran dengan pikiran yang ada di kepala remon,

"Pernikahan apa seperti ini,enak di dia tak enak untuk saya." Novi bicara pelan sekali

"Kamu bicara apa!,saya kurang mendengar."

Novi terkejut mendengar pertanyaan Remon,ia sepontan menutup mulutnya,dan tersenyum .

"Tidak ada,pokoknya terserah mas saja,yang saya pikirkan sekarang saya ingin bekerja,saya tidak suka hanya di rumah setiap hari."

"Untuk apa kamu bekerja,saya ingin istri saya di rumah saja, menunggu saya pulang"

"Mas ini lucu,mas menganggap ,seperti kita berdua suami istri beneran lagi pula saya bukan tipe orang yang berdiam di rumah saja"

Remon heran ia berdiri,ia merasa kurang senang mendengar ucapan Novi. ia mendekati Novi,

"Kita berdua nikah lho,kita sah suami istri,apa kamu mengira kita menikah main main!."

Novi terdiam ,hatinya berkata,

"Ia masih pacaran sama pacarnya,saya tak boleh protes,jalani saja kehidupan seperti sebelum menikah,apa itu pernikahan sungguhan,dasar egois,mau enak sendiri,"

"Apa yang kamu pikirkan,pergilah tidur,saya mau mandi dulu".

Sepertinya Remon tahu jalan pikiran Novi.

Setelah berkata,Remon pergi mandi.

Novi membaringkan badannya,melihat ke bola lampu di kamarnya pikirannya tampak menerawang jauh.ia termenung,

Tak di sangkah ,hidup saya seperti ini,pernikahan tak seperti yang saya harapkan, punya suami tapi tak mencintainya,suaminya mencintai orang lain,bisakah saya bertahan ya?,ini ujian ,saya harus tabah,saya harus kuat,saya harus naik kelas,ah!,saya seperti orang gila sekarang."

Novi bicara sendiri ia meremas rambutnya,sambil menatap lampu kamar,untung Remon masih di kamar mandi tak melihat ia bicara sendiri.

Hari liburkali ini Remon berada di rumah,setelah pulang joging ia minum kopi,ia duduk di taman tempat keluarga bersantai .Ia duduk bersama ibu dan kedua adiknya.

"Mas,katanya mas mau membuatkan rumah untuk saya,kapan mas?."

Remon melihat pada adiknya

"Sudah dapat lokasi yang kamu inginkan?"

Adiknya mengangguk ia melihat pada mamanya yang mendengarkan percakapan mereka.

"Saya sudah melihat bersama mama,tinggal persetujuan mas saja".

"Kalau begitu kapan kita lihat,kalau sudah cocok nanti kita beli,dan secepatnya di bangun,sudah dapat kamu model rumahnya,kalau sudah kita bangun secepatnya."

Adik Remon merasa senang sekali mendengar ucapan Remon,Remon tersenyum melihat adiknya sangat senang.

"Tapi bicarakan juga sama suami kamu,walau mas yang membuat rumah untuk kamu,istri yang baik harus mendengarkan suaminya.

Sang adik menganggukan kepala.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!