Semua penumpang terlihat ketakutan,saat beberapa orang bersenjata mulai berkeliaran di sekitaran Mereka.
Pramugari yang selalu sigap dalam pekerjaan kini hanya bisa diam demi keselamatan para penumpang.
"Perlihatkan semua identitas Kalian,tanpa terkecuali!"
Tegas salah satu pria dengan tubuh kekar.
Semua penumpang mengambil Kartu indentitas Mereka,dan memegang nya masing -masing.
Maryam yang sedari tadi berzikir,malah mengalihkan pandangan Pria itu untuk mendekat ke arah nya.
"Heii,Kamu siapa nama Mu?"
Pria itu menodong Maryam dengan senjata.
"Saya Maryam !"
Jawab Maryam,
Penampilan Maryam,justru membuat Pria kekar ini penasaran,Maryam masih terlihat begitu tenang,ia tidak sekalipun memperlihatkan kegelisahan nya,meskipun nyawa nya sudah si ujung tanduk.
Didalam pesawat ada banyak orang berpakaian sama seperti Maryam,namun hanya Maryam yang berpakaian lebih cerah,yang lain memilih untuk memakai setelan gamis hitam dengan cadar hitam.
Sementara Maryam,ia mengenakan gamis berwarna hijau muda dan juga hijab yang selaras dengan pakaian.
"Where are you from?"
"Indonesia !"
Jawab Maryam singkat,ia juga memperlihatkan identitas nya kepada Mereka.
Pria itu mengangkat tangannya ingin menarik cadar yang di kenakan Maryam.
"Caston..!"
Teriak seseorang dengan suara Bariton,yang baru saja datang ke hadapan Mereka.
"Tuan !"
Pria dengan tubuh kekar,dan sedikit tato di lengan nya,berpaling dan menundukkan pandangan nya kepada Pria yang memanggil nya.
"Caston,semua barang telah berhasil di kirim,Kita sudah bisa membebaskan Mereka,kecuali perempuan ini !"
Pria dengan tubuh besar,dan terlihat otot perut di balik kaos singlet nya yang transparan.
"Tuan Alex !semua nya sudah Kita bereskan,dimana Kita akan mendarat ?"
Pria yang bernama Alex Xander, sekaligus Bos Mereka,terus saja menatap ke arah Maryam yang sedari tadi tidak menundukkan pandangan nya.
Maryam sengaja terlihat begitu tenang,ia tidak ingin terlihat gugup di depan Mereka.
"Kamu!"
Ucap Alex membuat Maryam gemetar,baru sekarang ia terdengar suara Alex begitu menakutkan.
"Siapa nama Mu?"
Sambung Alex,
"Maryam,nama Saya Maryam Az-Zahra!"
Jawab Maryam,kali ini pandangan nya tertunduk,ia tidak akan menatap mata lelaki di depan nya yang semakin lama semakin mendekat ke arah nya.
Alex ingin menarik tangan Maryam,namun secepat nya Maryam menghindar,sehingga membuat bawahan Alex kaget,dan melangkah untuk menyerang Maryam.
"Tunggu !"
Alex menahan bawahan nya.Alex terus memperhatikan Maryam.
"Diharamkannya laki-laki menyentuh perempuan, meskipun untuk berjabat tangan !"
Ucap Maryam dengan kepala masih menunduk dan menyembunyikan ke dua tangan nya di dalam hijabnya yang besar itu.
"Heii,kalau Kau mau ceramah,sana di mesjid jangan disini!"
Ketus Caston,yang berbeda keyakinan dengan Maryam.
"Kamu ikut Aku!"
Tegas Alex lagi,
Alex memerintahkan bawahan agar mereka bisa segera turun dari pesawat,sebelum pesawat take off.
Mereka sekarang berada di salah satu bandara yang terletak di Singapura,karena Maryam,berencana akan ke Mesir setelah liburan nya bersama dengan teman -teman satu university nya.
Sial nya Maryam malah mendapati kejadian yang tak terduga,seandainya ia memilih untuk kembali ke Indonesia dulu,mungkin ia tidak akan mengalami nasib sial nya.
Pesawat yang di tumpangi oleh Maryam semua orang menuju Mesir,ada yang penduduk sana,ada juga yang TKW.
"Cepat jalan !"
Caston,mendorong Maryam dengan ujung senapan nya.
"Sabar,ini juga Saya lagi jalan,bukan merangkak!"
Ketus Maryam dengan lantang,membuat Alex berhenti seketika.
Alex menoleh ke arah Maryam yang berada tidak jauh dari tempat Nya.
Lalu Alex melanjutkan jalannya,Maryam memakai pakaian gamis serta cadar nya baru pertama kali saat ia ingin pergi ke Mesir untuk studi nya,namun ia malah bertemu dengan beberapa orang dari organisasi gelap.
Alex terus saja,memperhatikan gerak gerik Maryam,Alex terlahir di Indonesia,ia mengerti dengan ajaran agama Maryam.
Namun ia tidak menyangka,wanita Cadar seperti Maryam dapat berkata begitu lantang menentang Caston,yang semua orang tidak bisa melakukan nya.
"Tuan Alex,helikopter nya sudah siap!"
Ujar salah satu bawahan Alex,disekitaran lapangan besar tersebut,terdapat beberapa buah helikopter yang berbaris di sana untuk menjemput Alex dan juga bawahan nya.
"Caston,perintahkan semua pengawal untuk masuk dalam helikopter mereka masing-masing,wanita ini akan ikut dengan helikopter milik saya !"
Pungkas Alex,Caston terkejut sebelum nya belum ada satu pun yang di perbolehkan satu helikopter dengan Alex termasuk dirinya.
"Baik Tuan!"
Caston segera pergi,sementara Maryam masih mematung di tempat itu.
"Cepat naik!"
Titah Alex,Maryam menatap ke arah Pria itu.
"Tuan,Saya mau kembali ke negara Saya,ijinkan saya pergi !"
Maryam sedikit memohon,
"Kalau mau hidup,cepat masuk,jika mau mati Kamu boleh berdiri di sini!menunggu ajal Mu!"
Ketus Alex,segera masuk ke dalam helikopter nya.
Maryam pun pasrah,segera berjalan lebih dekat dengan helikopter,karena ia mengenakan pakaian gamis nya,sehingga membuat ia kesusahan untuk masuk,Alex memperhatikan wanita itu.
"Ayin!bantu Wanita itu untuk masuk!"
Alex menyuruh sekretaris nya seorang wanita yang sedari tadi sudah di dalam,dan segera berdiri untuk membantu Maryam.
"Terimakasih !"
Ujar Maryam,saat ia telah berhasil duduk,Ayin tersenyum,dan segera duduk di sebelah Maryam.
Maryam memperhatikan penampilan Ayin yang begitu sexy memperlihatkan bentuk tubuh nya,ia terus saja memandang perempuan itu,ia sendiri merasa malu.
Meskipun Maryam sebelum nya, tidak memakai cadar,namun ia tetap berpakaian tertutup,keputusan Maryam untuk ke Mesir,selain untuk studi,ia juga sudah bertekad untuk mengubah penampilan nya lebih baik lagi.
Setelah dua jam berlalu,Maryam sendiri tidak tahu ia berada di mana,posisi nya tidak di ketahui,helikopter mendarat sebuah lapangan besar,di tidak jauh dari lapangan ada sebuah menara dengan tinggi yang tidak bisa di ukur dengan jari-jari.
Maryam tidak pernah memejam mata nya sedikit pun,ia ingin tahu,kemana Pria ini membawa nya.
"Alhamdulillah,akhri nya saat dapat menginjak bumi kembali !"
Pungkas Maryam dengan lega,Alex mengerutkan dahi nya melirik ke arah wanita itu,kini Alex memakai kaca mata hitam,semua bawahan nya berdiri tepat di belakang Alex.
"Tuan,kalau boleh Aku tau sekarang Kita ada dimana ?"
Tanya Maryam dengan ragu,melihat ekspresi Alex yang datar Maryam kembali menelan ludah nya.
Gluk!
"Kamu berada di tempat Saya,ikuti kami,tidak perlu banyak tanya!"
Alex menatap nya sebentar,lalu segera berpaling,saat wanita ini juga melihat ke arah nya.
"Tuan,ibu Saya bilang,kalau Saya tidak bertanya,maka Saya akan tersesat,seperti hal nya hari ini,saya ingin ke Mesir,namun malah tersesat ke sini!"
Alex melirik,saat mendengar ucapan Maryam.
Wajah Maryam tertutupi dengan kain berwarna hijau muda,sehingga orang-orang tidak dapat melihat ekspresi dari Maryam.Dia dengan lantang dapat menjawab semua perkataan dari Alex dan berani membantah.
"Aku sudah memeriksa latar belakang Mu,Kamu tinggal seorang diri di Jawa,lebih tepatnya di daerah Bogor,dan ke dua orang tua mu telah mati,Kamu ke Mesir untuk studi Mu!"
Ujar Alex,dan pergi meninggalkan Maryam.
"Tuan,tunggu!bagaimana Anda bisa tau,apa Anda agen rahasia negara ini ?"
Tanya Maryam,semua bawahan memperhatikan sikap Maryam yang bersikap seenaknya terhadap Bos Mereka.
"Cepat jalan!ada beberapa yang ingin Ku bahas dengan Mu!"
Tegas Alex,lalu mempercepat gerakan nya.Maryam mengejarnya dari belakang,dengan kecepatan kaki Alex melangkah membuat ia kelelahan.
"Hoos...hoss..hos..!"
Dengan koper di tangan membuat Maryam begitu lelah,ia baru berdiri di depan menara sudah begitu lelah.
Alex melakukan ritual nya sebelum masuk ke dalam menara,ia membersihkan tangan dan juga wajahnya di sebelah menara.
Maryam hanya menaikan satu alisnya melihat ke arah Alex yang begitu pembersih,semua peralatan yang ia gunakan harus di steril ulang oleh pengawal,Maryam terus saja memperhatikan mereka.
Setelah selesai,Alex mengambil handuk yang ada di atas nampan yang di bawakan oleh pelayan menara.
"Tuan apakah Anda merasa baikan setelah mencuci wajah?"
Alex menoleh ke arah Maryam yang berdiri tidak jauh dari nya.
"Jika Kamu merasa gerah,dan nafas Mu sesak,Kamu boleh membuka cadar Mu,dan mencuci wajah!"
Ketus Alex lalu berjalan ke arah pintu masuk.
Maryam memegang cadar nya,ia tidak ingin melepaskan kain itu,ia punya prinsip,sekali mencoba ia tidak akan melepaskan nya lagi.
Maryam teringat kepada Almarhum ke dua orang tua nya yang berprofesi sebagai guru ngaji di desa mereka,selalu meminta Maryam anak semata wayang mereka untuk menutup aurat,namun Maryam selalu menolak,setelah ke dua orang Tua nya meninggal ia baru sadar dan melakukan hal itu sebagai wasiat ke dua orang tua nya.
Tanpa terasa Maryam menjatuhkan air matanya,sehingga membasahi kain berwarna hijau muda itu.
"Cepat jalan!"
Suara Caston,mengagetkan Maryam,wanita ini segera berjalan masuk ke dalam menara,mengikuti Alex dari belakang.
"Ayin,bawa perempuan ini ke kamar atas!"
Seru Alex yang duduk di sofa,dengan di kelilingi beberapa pelayan,di tangan mereka mendapati satu barang yang akan di gunakan oleh Alex.
"Tuan,kamar atas hanya ada kamar Anda dan juga kamar Tuan King !"
Pungkas Ayin menundukkan kepala nya.
"Antar Dia ke kamar Saya!"
Sambung nya lagi,semua orang tercengang,dan kaget.
"Tuan,Saya menolak!"
Suara lantang Maryam,kembali membuat semua orang terkejut.
"Saya menolak,karena tidak seharusnya Kita satu kamar !"
Sambung Maryam,
"Kamu bisa tinggal disana sendiri!"
Tegas Alex,Caston sebagai bawahan Alex,tidak pernah melihat Tuan nya semurah hati begitu.
"Tuan,Aku bisa menyiapkan kamar tamu untuk wanita ini!tidak perlu ia ke kamar Anda!"
Seru Caston,yang berdiri di depan Alex.
Duuaaacckk!
Alex menendang Caston,dengan kaki panjang nya,sehingga membuat Caston beserta orang di dalam ruangan itu tertunduk,hanya Maryam yang menatap nya heran dan terkejut,netra Maryam membulat.
"Belum ada orang yang berani membantah!hari ini Kamu akan membantah keputusan Saya?"
Raut wajah Alex memerah,rahang nya mengeras,sorot matanya tajam,Alex mengalihkan pandangan nya ke arah Maryam yang berdiri mematung di sebelah sofa.
"Apa yang Kamu liat?cepat bawa wanita ini ke kamar atas !"
Teriak Alex,Ayin segera bergegas mengajak Maryam ke kamar atas.
Bibir Maryam terasa kaku,ia tidak mampu menolak,atau membantah lagi ucapan laki-laki yang baru saja menunjukan kekuasaan di depan nya.
Maryam menaiki anak tangga sa-tu persatu,lalu ia menoleh ke arah Alex,yang kebetulan Alex juga menoleh ke arah Maryam,membuat Maryam terkejut,jantung nya berdetak,bukan sedang jatuh cinta melainkan sedang takut di lihat oleh Pria kejam di bawah sana.
"Astagfirullah!"
Ucap Maryam,berpegang di sisi tembok tangga.
"Nona,apa Anda baik-baik saja?"
Ayin menoleh saat Maryam berhenti sejenak di anak tangga ke dua dari atas.
"Maaf,kaki Saya gemetar,ini terlalu tinggi !"
Jawab Maryam terbata.
Maryam segera melanjutkan jalan nya,mengikuti Ayin dari belakang.
Ceklek!
Setelah ia menempel card di sisi pintu,kamar itu terbuka,Ayin melangkah satu langkah ke dalam,Maryam mengikuti nya.
Ayin meletakan koper Maryam di dalam kamar,Maryam yang baru saja memasuki kamar bak istana itu,Maryam terpaku di ambang pintu,ia menatap interior kamar tersebut yang begitu mewah,bawah tembok yang di lapisi emas.
Maryam menoleh ke arah Ayin,begitu juga wanita ini.
"Apa ada yang ingin Kamu tanyakan ?"
Ayin melirik ke arah Maryam.
"Apakah Saya tinggal di kamar ini?ini terlalu mewah bagi Saya,bisakah saya memilih kamar yang lain di bawah ?"
Maryam terlihat tidak nyaman dengan kemewahan kamar tersebut.
"Nona,yang berhak memutuskan dimana Kamu tinggal hanya Tuan Alex,dan juga yang memutuskan Kamu hidup sampai kapan juga Tuan Alex,jadi di depan Tuan Alex mohon jaga lah sikap Anda!"
Mendengar ucapan Ayin,membuat Maryam ingin segera berceramah kepada nya.
"Ayin,dengar kan !"
"Panggil Aku Asisten Ayin?"
"Baik,Asisten Ayin,dengar !"
"Surat Al-Baqarah ayat 28 yang artinya ,bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepadaNyalah kamu dikembalikan"
Tegas Maryam,membuat Ayin,terpaku diam.
"Mati dan hidup itu hanya Allah yang menentukan,manusia tidak berhak menentukan Nya,baik Kamu atau Tuan Mu!"
Sambung Maryam lagi.
Alex yang berdiri diambang pintu,dapat mendengar semua ucapan Maryam barusan.
"Ayin,jika sudah selesai,silahkan pergi,tugas Mu masih banyak !"
Ketus seseorang yang mengejutkan Maryam dan Ayin,Mereka menoleh secara bersamaan ke arah sumber suara.
"Saya permisi!"
Ayin menundukan kepala nya di depan Alex.
"Tuan,kenapa Anda membawa saya kemari?saya punya tujuan hidup!dan hari ini Anda menggagalkan tujuan hidup Saya!"
Ucap Maryam dengan lantang,mendengar itu,Alex melangkah maju dengan langkah besar nya,Maryam mundur dua langkah.
"Saya sudah menahan diri sejak dari tadi,jangan membuat Saya membunuh Kamu seperti Saya membunuh semut di tanah!"
Tegas Alex dengan sorotan mata yang penuh kobaran api itu.
Maryam kembali mematung,setiap ucapan yang di keluarkan Alex berhasil menyetrum aliran darah dalam diri Maryam,sehingga membuat Wanita ini seketika ingin mengalah dan diam.
Sorotan mata Alex terus saja melihat ke arah Maryam yang berdiri di sisi ranjang.
"Tuan,berapa lama Saya di sini ?"
Tanya Maryam kembali setelah suasana kembali senyap.
"Sampai kapan Kamu disini,Saya yang putuskan!berhenti bertanya hal -hal yang tidak penting!"
Tegas Alex.
Maryam duduk di tepi ranjang,Alex segera berjalan ke arah kamar mandi,Maryam mengabaikan nya,pikir Maryam kalau Alex hanya akan mengecek kamar mandi saja,mana tahu WC nya sumbat.He..he..he..
'Disini nyaman juga,tapi berada disini bisa menguji nyali juga,tinggal di lingkungan orang-orang yang berbahaya!'
Maryam berdiri,lalu melangkah ke arah lemari yang terletak di sudut kamar,dengan tujuan ingin merapikan pakaian nya di dalam sana.
Ceklek !
"Apa yang Kamu lakukan di depan lemari itu!"
Suara Alex,mengagetkan Maryam lalu ia berbalik.
"Astagfirullah,Tuan,apa yang Anda lakukan,kenapa Anda melepaskan pakaian Anda semua !"
Pungkas Maryam segera berbalik membelakangi Alex,yang berdiri di ambang pintu,dengan celana pant nya,dan juga handuk di kepala.
"Apakah Saya mau kemana,dan berbuat apa,apa perlu Saya kasih tau Kamu?ini kamar Saya,terserah Saya mau ngapain aja!"
Alex berjalan ke arah lemari baju,Maryam masih berdiri di sudut lemari yang ada di sisi kamar.
"Tuan,berpakaian lah,tidak baik mempertontonkan tubuh Anda kepada yang bukan mahram Anda!"
Cetus Maryam,yang mata nya mulai ternoda,
"Mulai lagi!"
Cibir Alex,yang merasa Maryam akan berceramah lagi.
'Gak munafik sih,tubuh nya memang bagus,seperti aktor-aktor di bintang film,Astagfirullah,ngucap Maryam apa yang sedang Kamu pikirkan!'
Maryam memukul kepala nya,yang masih membelakangi Alex.
"Sedang apa Kamu?"
"Haaah?"
Maryam kaget,mengetahui suara Alex sudah semakin dekat dengan Nya.
"Tuan,apa Anda sudah berpakaian?"
Tanya Maryam yang tidak ingin menoleh.
"Tidak,kenapa Saya harus berpakaian,ini kamar Saya,dan bebas berkeliaran di mana-mana !"
Alex sengaja membohongi Maryam,karena perempuan itu akan bersikap was-was Kepada dirinya.
"Tuan pakai lah baju Anda,tidak baik bertelan jang begitu,bisa masuk angin!"
Cetus Maryam.
"Apakah Kamu tidak lapar?ayo turun ke bawah dan makan bersama !"
Tegas Alex,
"Haaah?"
Maryam segera menoleh,ia melihat Alex telah berpakaian begitu rapi,tadi rupanya Alex sedang menggoda wanita ini.
Alex dan juga Maryam berjalan ke arah ruangan makan.
Pelayan segera menarik kursi duduk untuk Alex dan juga Maryam.
Di meja makan sudah ada Ayin dan juga Caston yang juga menikmati makan bersama dengan Mereka.
"Kamu!ambilkan steak untuk Saya!"Titah Alex melihat ke arah Maryam.
Maryam bersikap seperti orang normal,dan menerima perintah dari Alex sebagai seseorang yang berkuasa di tempat itu.
Di dalam ruangan kini hanya terdengar suara sendok dan garpu yang saling bertabrakan diatas piring makan.Hanya Maryam yang makan begitu santun,Alex melirik ke arah Maryam.
'Oh Tuhan,pantesan begitu tenang,rupanya Maryam makan steak menggunakan tangannya,lalu menggigit !'Alex menggelengkan kepala nya,Caston dan Ayin juga tertegun melihat ke arah Maryam yang makan sambil menundukkan pandangan nya,agar tidak membuka cadar.
"Kenapa menatap Ku begitu,bukan kah seharusnya makan dengan tangan yang telah di hadiahkan oleh Allah,itu akan lebih terasa enak?"Cetus Maryam,yang melihat ti-ga orang lain di depan meja makan memerhatikan nya.
"Kami punya prinsip,sedang makan tidak boleh berbicara!"Tegas Alex.
Deg ...
Maryam tertegun,Alex mengetahui adab saat makan,namun Maryam telah selesai makan,hanya saja ia belum mencuci tangan nya.
Maryam berdiri,ia ingin mencuci tangan,namun Caston menghentikan nya.
"Tunggu!"Maryam menoleh ke arah Caston.
"Sebelum Tuan Alex siap makan dan berdiri,tidak ada yang akan meninggalkan meja makan!"Pungkas nya,Maryam menghela nafasnya.
"Tapi Aku ingin cuci tangan !"
"Pelayan,bawakan air cuci tangan kemari!"Titah caston,Maryam memilih duduk kembali,Alex masih dengan tenang memotong steak yang ada di piring nya.
Maryam mengulurkan tangan nya ke depan,Alex melirik ke arah Maryam,ia dapat melihat tangan putih yang mulus milik Maryam,di jari tengah-tengah nya melingkar sebuh cincin dengan permata delima,dan itu membuat Alex tertegun.
Selesai mencuci tangan nya Maryam menarik kembali tangan nya,lalu mengelap nya dengan kain kecil yang telah di sediakan di atas meja.
Selesai sarapan,Alex segera berdiri,Caston dan Ayin ikut berdiri.
Maryam hanya menatap nya sekilas,lalu ikut berdiri.
"Ayin,bawa perempuan ini ke kamar,dan suruh ia mandi serta mengantikan dengan pakaian yang lain!nanti malam Saya akan kembali !"
Titah Alex Xander,sang bos mafia.
'Apa maksud nya ia akan kembali nanti malam !'
Maryam menatap ke arah Alex yang pergi meninggalkan meja makan,Caston dari belakang mengikuti nya,Maryam yang sedari tadi ingin bertanya namun suara nya tiba-tiba hilang,bi bir nya terpaku,lidah nya kelu,ia tidak dapat mengeluarkan sepatah kata pun,setelah menatap wajah Alex dengan dekat.
"Mari Nona Maryam ikut Saya!"
Maryam mengangguk,lantas ia segera mengikuti Ayin dari belakang,sementara pelayan sudah siap membereskan meja makan.
"Ayin,bisakah Kamu menjelaskan kepada Saya,apa maksud perkataan Tuan Alex yang katanya akan kembali nanti malam!"
Maryam berdiri di sebelah Ayin,saat Wanita ini ingin membuka pintu kamar Alex.
"Nona,jika Anda ingin bertanya tentang Tuan,Saya dapat menceritakan nya sekilas,tapi jika Anda bertanya tentang maksud Tuan tadi,itu hanya Tuan yang dapat menjelaskan nya!"
Ayin melangkah masuk ke dalam kamar,Maryam mengikuti nya dari belakang.
"Bisakah Asisten Ayin meninggalkan Saya sendiri,Saya merasa malu jika berpakaian harus di lihatin oleh orang lain!"
Pinta Maryam dengan tatapan mata nya yang memelas.
"Tapi Kita dalam sama-sama perempuan,kenapa harus malu?"
Ayin masih menatap ke arah Maryam dengan curiga.
"Ada beberapa hal yang tidak ingin orang lain ketahui,Asisten Ayin Saya punya prinsip,mohon jangan tersinggung !"
Maryam kembali tersenyum kepada Ayin.
"Baiklah!lakukan segera jangan membuang-buang waktu,karena Tuan jika pulang tidak akan ada yang bisa menebak,bisa tiba-tiba bisa juga lama!"
"Baik!"
Ayin segera keluar dari kamar Alex,dan meninggalkan Maryam sendiri di dalam kamar,melihat Ayin telah pergi,lantar Maryam segera menuju kamar mandi,ia ingin sholat namun Maryam tidak tahu arah kiblat,ia akan bertanya kepada Ayin setelah ia mandi.
Maryam mengeluarkan pakaian setelan nya dari dalam koper,dan meletakan nya diatas ranjang.Lalu ia membawa bersama saat ia ingin ke kamar mandi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!