"Apa Keysa? Kamu minta hadiah ulang tahun kamu yang ke 18 tahun menikah. " Ucap Pak Brata tak kalah kaget mendengar sebuah permintaan yang tak masuk akal.
"Memang nya Keysa salah ya Ayah minta hadiah nya menikah sama Pak polisi ganteng." Ucap Keysa dengan polos nya.
"Keysa, kamu ini masih SMA nak baru saja naik kelas 12 kalau mau menikah tunggu lah setelah kamu lulus. Dan kamu ini adalah anak Ayah satu - satu nya, kalau Bunda kamu masih hidup pasti dia juga bakalan menolak permintaan kamu ini." Ucap Pak Brata.
"Nggak pokoknya Keysa ingin menikah sama anak buah Ayah. Kalau Ayah menolak lebih baik Keysa mogok makan. "
"Ok, lebih baik kamu mogok makan. Dan pria yang kamu sukai juga belum tentu bakalan mau." Ucap Pak Brata .
"Kalau nggak mau, Ayah bisa pindah tugas kan dia di tempat yang jauh, beres kan tinggal pakai jari kelingking."
"Kalau ngomong suka ngaco, nggak pokoknya lebih baik kamu mogok makan."
"Ayah, kok tega?? "
"Lebih baik begitu." Ucap Pak Brata yang langsung pergi meninggalkan Keysa.
"Ih... Ayah kejam...!!! " Teriak Keysa.
*****
"Neng Keysa, makan dulu ya. Mba Susi sudah masak kesukaan Neng Keysa. " Ucap Susi asisten rumah tangga di rumah Pak Brata.
"Nggak!!! " Ucap Keysa sambil membuang wajah nya dengan menyilang kan kedua tangan nya di dada.
"Kalau Neng Keysa nggak makan nanti sakit Neng. "
"Biar in sakit, biar Ayah menyesal. "
"Jangan begitu Neng, Ayah itu sayang sama Neng Keysa. "
"Kalau sayang kenapa Keysa minta nikah dilarang, nikah itu kan ibadah bukan maksiat dari pada anaknya berbuat yang tidak - tidak mending menikah. "
"Tapi Neng, Mba juga sama ikut sama Bapak pasti nggak setuju."
"Tuh kan akh... sana akh keluar." Ucap Keysa kesal pada Susi.
*****
"Bagaimana dia mau makan? " Tanya Pak Brata.
"Nggak mau pak, katanya mau menikah saja." Jawab Susi.
"Aneh anak itu, bikin saya pusing saja."
"Kalau Susi boleh tahu, cowok nya seperti apa sih Pak? " Tanya Susi jiwa ke ingin tahu nya meronta.
"Namanya Bryan, dia di bagian kriminal dia reserse jarang pakai seragam karena pekerjaan dia kadang suka menyamar. Saya juga nggak ngerti kenapa bisa anak saya tertarik sama Bryan, nggak apa - apa suka ya tapi jangan minta nikah lah."
"Kalau Neng Keysa sudah merajuk seperti nya Bapak akan kalah."
*****
"Aduh.. perut saya sakit sekali. " Keysa memegang perut nya sangat melilit akibat menahan lapar dan minum.
"Tadi saya jangan bilang mogok makan ya, mending kabur aja, tapi kalau kabur nanti di luar tambah kelaparan dong. Akhhhhh.... lapar... lapar...!!! "
Dengan membuka perlahan pintu kamarnya, Keysa berjalan dengan cara mengendap. Langkah yang sangat pelan Keysa menuruni anak tangga. Dan saat sudah berada di bawah tangga mata Keysa membulat saat melihat pangeran tampan nya sedang berbicara dengan Ayah nya.
"Oh my god, my sweet honey. Tampan banget ih... babang Bryan I Love you so much."
Keysa terus memandangi wajah tampan Bryan yang sedang berbicara serius dengan Ayah nya. Dan saat itu melihat pukul 2 dini hari.
"Mas Bryan kok jam segini masih fresh saja matanya, mungkin sedang piket atau lepas kali. Akh bodo amat yang penting rasa lapar nya hilang karena melihat babang tampan Bryan. "
Hingga Bryan pun pamit, saat mata mereka saling beradu Keysa langsung menghindar, apalagi yang di rasa kan saat ini jantung Keysa berdetak begitu sangat kencang.
*****
"Anak manja dan nakal itu mana Sus? " Tanya Pak Brata saat melihat Keysa belum juga keluar dari kamar nya.
"Seperti nya masih mogok makan. " Jawab Susi.
"Kamu kasih makan dia, mau di tolak atau bagaimana terserah kamu taruh saja di kamarnya. Karena Saya tidak mau mendengar kabar anak Kapolres di temukan tak bernyawa karena ingin minta nikah."
"Baik Pak. " Ucap Susi.
Susi pun mengetuk pintu kamar, dan saat masuk Keysa tengah berbaring di tempat tidur nya sambil memegang perut nya.
"Neng, kenapa Neng? " Ucap Susi panik sambil memegang tubuh Keysa.
Terlihat wajah Keysa yang tampak pucat sambil terisak menahan rasa sakit di perut nya.
"Pak... Bapak...!!! " Teriak Susi dari dalam kamar Keysa.
"Pak... Bapak...!!! "
"Saya dengar Susi, kamu kayak di hutan saja teriak - teriak. " Ucap Pak Brata masuk ke kamar Keysa.
"Kenapa sama anak itu? " Tanya Pak Brata kesal.
"Neng Keysa seperti nya sakit." Jawab Susi panik.
Pak Brata mendekati Keysa yang terbaring Lemah, dan memegang kening Putri nya yang terasa hangat.
"Sus, kamu hubungi Dokter Harun suruh dia kemari. " Ucap Pak Brata memberikan perintah.
"Baik Pak. "
"Nggak mau Dokter, mau nya Mas Bryan. " Ucap Keysa sambil menutup matanya.
"Astaghfirullah Keysa, kamu itu sadar nggak sih. Sakit saja masih minta yang aneh - aneh." Bentak Pak Brata.
"Lebih baik kelaparan, kalau Ayah nggak bawa kesini Mas Bryan."
Pak Brata mengusap wajah nya dengan kasar, atas kelakuan Putri semata wayangnya.
"Saran Susi Bapak turuti saja ya." Ucap Susi.
"Saya harus bilang apa sama Bryan? " Ucap Pak Brata.
"Bapak bicara saja terus terang."
"Susi, masalah nya Saya ini kan masih baru menjabat sebagai Kapolres. Kalau sampai Bryan ternyata sudah menikah bagaimana? "
"Keysa nggak apa - apa jadi istri kedua juga." Ucap Keysa tersenyum ke arah Ayah nya.
"Lebih baik kamu habisi saja sekarang, dari pada secara perlahan orang yang ada di depan kamu ini." Ucap Pak Brata yang sudah tidak tahan lagi.
*****
"Ada yang ingin Saya bicara kan sama kamu." Ucap Pak Brata.
"Bicara apa ya Komandan? " Tanya Bryan saat di panggil ke rumah nya.
"Begini, saya tidak enak bicara nya. " Jawab Pak Brata.
"Nggak apa - apa komandan, bicara saja saya akan dengar kan."
"Begini saya ingin tanya masalah pribadi sama kamu. "
"Kalau memang perlu di jawab saya akan jawab komandan. "
"Kamu sudah menikah? "
"Hah.. maaf komandan maksud nya saya? "
"Iya kamu. "
"Saya masih lajang komandan."
"Alhamdulillah." Ucap Pak Brata pelan namun masih terdengar oleh Bryan.
"Begini jadi Saya nggak enak nih."
"Nggak apa - apa komandan, katakan saja. "
"Saya memiliki seorang Putri, dia Putri Saya satu - satu nya. Dia sangat manja dan susah di atur, tapi maaf nih Bryan, apakah kamu mau menengok Putri Saya dan kamu bantu untuk membuat dia mau makan. "Ucap Pak Brata memohon.
" Hanya agar Putri komandan mau makan saja kan pak? Dan kenapa harus Saya ya? " Tanya Bryan heran.
"Tolong bikin anak Saya semangat lagi, dan mau menghabiskan makanan nya. Karena kalau saya yang bicara dia pasti akan berontak dan hanya kamu yang bisa membujuk nya."Jawab Pak Brata.
"Baik komandan, Saya nanti akan mencoba membujuk Putri Bapak."
"Terima kasih Bryan, Saya senang bisa bekerja sama dengan kamu."
"Ini Mas kamar nya. " Tunjuk Susi saat mengantar Bryan ke kamar Keysa.
"Bukain mba pintu nya, saya nggak enak masuk sendiri." Ucap Bryan.
"Baik Mas. " Ucap Susi membuka pintu kamar Keysa, yang saat masuk di suguhi pemandangan kamar yang serba pink, dengan dekorasi hello kitty yang menghiasi tempat tidur hingga model cermin dan wallpaper tembok kamarnya.
"Neng bangun. " Bisik Susi sambil mencolek Keysa yang sedang tertidur.
"Neng bangun. " Ucap Susi kembali.
"Ah... mba sus saya nggak Mau makan, nggak Mau bangun kalau nggak ada babang tampan disini." Ucap Keysa dengan suara serak nya.
"Bangun dulu. "
"Nggak mba Sus, sana akh mau tidur lagi. "
Ehem... ehem..
Mata Keysa terbuka lebar saat mendengar suara deheman seorang pria asing, lantas menyibak selimut nya dan Keysa beberapa kali mengucek matanya.
"Mba Sus, saya nggak sedang lagi mimpi kan? " Ucap Keysa menatap Bryan tanpa berkedip.
"Neng Keysa boleh cubit tangan saya." Ucap Keysa.
Aaaaawwww
Keysa mencubit tangan Susi dengan sangat keras namun matanya tetap pada Bryan. Sadar akan tatapan Kesya yang terus menatap ke arah nya, hingga membuat Bryan tak nyaman.
"Ayah.... I love you... sudah mendatangkan Pak Polisi tampan...!!! " Teriak Keysa hingga Susi dan Bryan menutup kedua telinga nya.
"Neng, jangan begitu kelihatan barbar yang anggun neng. " Bisik Susi sambil tersenyum malu ke arah Bryan yang terlihat tersenyum terpaksa.
"Hi... " Sapa Bryan menyapa.
"Hi... " Balas Keysa.
"Seperti nya kamu sudah baik an melihat saya, jadi saya pamit dulu ya. " Ucap Bryan yang sudah berbalik badan namun dengan cepat tangan Bryan di pegang oleh Keysa.
"Please temani saya dulu, perut saya lapar." Ucap Keysa dengan mata berkaca - kaca.
"Hah.. lapar. " Ucap Bryan menatap ke arah Susi.
"Neng Keysa dari kemarin belum makan, kalau.. " Ucap Susi terpotong.
"Kalau apa? " Tanya Bryan penasaran.
"Mba Sus, ambil saya makan cepat..!! " Ucap Keysa memberikan perintah.
"Iya Neng mba ambil dulu."
Sambil menunggu Susi, Keysa terus menatap ke arah Bryan yang sedang duduk di kursi depan meja belajarnya, Bryan sesekali salah tingkah atas tingkah laku anak Kapolres nya itu.
" Anak ini di kasih makan apa sama Bapak nya bisa seperti ini." Ucap Bryan dalam hati.
"Mas Bryan, pasti Ayah ya suruh datang kesini? " Ucap Keysa dengan Mata tak berhenti memandang wajah Bryan.
Bryan melongok keluar kamar dan mendekati Keysa yang sedang duduk di atas tempat tidur.
"Eh.. kurcil, kamu itu waras nggak sih? Saya itu risih tahu kalau bukan anak Kapolres sudah saya masuk in kamu ke karung." Ucap Bryan pelan.
"Mau dong di masuk in kedalam karung, terus di culik dan di bawa sama Mas Bryan." Ucap Kesya sambil memainkan matanya seperti boneka.
"Lama - lama saya pingin tumbuk kamu jadi sambal, kecil - kecil sudah bikin saya sesak nafas. Dan itu Mata kamu apa nggak capek lihat saya seperti ini terus hah?"
"Habis Mas Bryan tampan. " Ucap Keysa hingga membuat Bryan memerah wajah nya.
"Makanan datang. " Ucap Susi sambil membawa nampan berisi nasi, lauk dan minuman susu hangat.
"Makan dulu Neng." Ucap Susi.
"Makan nya mau di suapi sama Mas Bryan." Ucap Keysa.
"Neng, nggak boleh jangan. " Ucap Susi.
"Nggak apa - apa mba, saya suapin." Ucap Bryan dengan senyum terpaksa.
"Ini saat nya saya siksa nih bocil bikin risih hidup saya."
"Keysa Mau makan ya? Mas suapin ya. " Bryan menyendok nasi dan lauk nya hingga penuh dan mulut Keysa yang kecil tak sanggup menampung, hingga terus menerus sedangkan Susi yang melihat nya sampai menelan ludah bagaimana cara Bryan menyuapi Keysa.
Uhuk.. uhuk.. uhuk...
"Minum." Ucap Keysa serat.
Susi mengambil kan air minum untuk Keysa hingga meneguk nya dengan hati - hati.
"Mas mau buat saya berakhir tragis ya dengan menyumpal banyak nasi di mulut."
"Aduh maaf ya, soalnya katanya lapar dari kemarin belum makan." Ucap Bryan sambil tersenyum dengan menunjukkan rentetan gigi putih nya.
"Ya saya maaf kan, karena Mas Bryan orang yang Kesya Cinta jadi di maafkan."
*****"
"Alhamdulillah, akhir nya bisa keluar dari neraka Jahanam. " Ucap Bryan saat sudah berada di atas motor nya.
Dreeetttt... dreeeetttt
Bryan merogoh jacket mengambil ponsel nya yang bergetar.
" Ada dimana? "
" Sedang Dinas, kenapa? "
"Jadi ke rumah kan?
" Iya, tapi ini mau balik ke Polres dulu."
" Ya sudah, saya tunggu."
" Iya " Ucap Bryan mematikan ponsel nya.
*****
"Ayah....!!! " Teriak Keysa langsung berhambur memeluk tubuh Pak Brata saat sedang duduk di sofa.
"Thank's sudah datang in babang tampan."
"You're welcome my daughter, ini permintaan aneh kamu yang terakhir karena untuk hari ini Ayah sampai nggak punya muka di depan anak buah Ayah, dan asal kamu tahu hari ini Ayah berkorban untuk kamu dari nggak masuk Dinas takut kamu tiba - tiba kejang - kejang karena nggak makan, dan meminta Bryan kemari."
"Tapi Keysa tetap ingin minta dinikahin sama Mas Bryan, I want just a marriage with him."
"No..!! "
"Please."
"No way..!! "
"Ok, saya akan mogok makan lagi."
"Silahkan mogok makan, jatah bulan an kamu Ayah pangkas jadi setengah nya. "
" What!!! No... no... jangan buat keputusan tiba - tiba. "
"Ayah serius. "
******
"Jadi kamu di suruh buat anak Pak Kapolres Mau makan yang intinya gara - gara dia suka sama kamu? " Ucap Leon tak percaya.
"Saya juga sudah nebak, dari awal ketemu sudah reseh itu anak." Ucap Bryan sambil mengingat.
"Masa sih, jangan sampai nanti kamu ujung - ujung nya bucin lagi."
"Nggak, ngapain bucin sama bocil."
"Lah bukan nya Kamila bocil juga? "
"Dia mah bocil juga beda lah sama bocil yang satu ini."
*****
"Neng cerita dong, gimana bisa suka sama Mas Bryan. Memang Susi akui Mas Bryan itu tampan apalagi dia itu cocok banget jadi model atau bintang film."
"Jadi saat itu saya datang ke Polres. "
Flashback On
Keysa dengan seragam nya berjalan masuk ke Polres yang masih mengenakan seragam SMA nya dengan rok di atas lutut, seragam yang ketak dengan kaos kaki panjang berjalan sendiri melewati pos penjagaan yang mereka sudah tahu Keysa adalah anak semata wayang Kapolres nya.
Saat itu, Kesya melewati lapangan terlihat Polisi muda yang sedang main basket, teriakan sorak dari para polwan memanggil nama nya Bryan.
"Tampan banget ciptaan Tuhan satu ini." Ucap Keysa yang terus menatap ke arah Bryan dan memberanikan diri masuk kedalam lapangan basket berdiri di pinggir dengan para pemain cadangan.
Bruuuggghhh
Aaawwww
"Kamu nggak apa - apa? " Tanya Bryan mendekat saat tak sengaja bola basket menghantam wajah Kesya.
"Pangeran tampan. "
"Hah.. apa? "
"Pangeran tampan."
"Kamu nggak apa - apa kan? " Tanya Bryan panik saat melihat Keysa terus menatap Mata Bryan.
Semua Mata tertuju kepada mereka berdua, hingga akhir nya Keysa sadar semua Mata memperhatikan Keysa
"Sa - saya nggak apa - apa kok. " Ucap Keysa bohong padahal kepalanya sangat pusing.
"Syukur lah, lain kali jangan berdiri terlalu dekat. " Ucap Bryan langsung kembali bermain.
Hingga permainan itu berakhir, Keysa masih menunggu Bryan keluar dari lapangan.Saat Bryan keluar dari lapangan Keysa langsung mengejar nya.
"Mas... mas.. " Panggil Keysa namun Bryan tetap berjalan.
"Mas Bryan...!! "
Bryan menoleh ke belakang, dan memandang heran Keysa yang terlihat berkeringat.
"Apakah ada sesuatu yang sakit karena tadi? " Tanya Bryan yang sudah menyangka Keysa minta tanggung jawab nya akibat insiden bola basket tadi.
"Nggak ada Mas, kenal kan saya Keysa anaknya Pak Kapolres. "
Bryan menyambut jabatan tangan Keysa, dan saat ingin lepas tangan Keysa terus memegang tangan nya.
"Maaf tangan nya bisa lepas? " Ucap Bryan.
"Oh iya maaf, senang bisa kenal sama Mas Polisi tampan."
"sama - sama, maaf saya dulu an." Ucap Bryan langsung pergi meninggal kan Keysa yang masih menatap punggung Bryan.
"Oh my god, tangan nya halus sekali wangi tubuh nya sangat menggoda walau kaos nya basah karena keringat."
Braaakkkkkk
"Ayah....!!! "
"Astaghfirullah, Keysa...!!! "
Mmmmmuuuuuaaach
Mmmmmuuuuccaaah
Keysa mencium kedua pipi Ayah nya, yang saat itu terdapat 3 anak buah Pak Brata.Keysa yang baru sadar di ruangan Ayah nya terdapat 3 Polisi yang sedang menatap nya . Keysa pun langsung tersenyum lebar sambil menunjukkan rentetan gigi nya yang putih.
"Maaf nanti di lanjut kan lagi. " Ucap Pak Brata.
"Siap Pak. " Ucap mereka serentak lalu keluar dari ruangan.
"Keysa, kamu ini ya seperti nggak ada akhlak malu tadi ada anak buah Ayah. " Tegur Pak Brata.
"Sorry Ayah, habis Keysa lagi bahagia. Dan Ayah harus tahu jantung Keysa berdegup sangat kencang dan masya Allah dia sangat tampan Ayah. Nggak sia - sia Ayah pindah kemari memiliki anak buah yang ganteng nya pake banget." Ucap Keysa penuh semangat.
"Kamu sudah minum obat? " Tanya Pak Brata sambil memegang kening Keysa.
"Ish Ayah apaan sih, pokoknya setiap hari Keysa bakalan kesini terus mau lihat babang tampan. "
"Kamu kesini mau apa? mau lihat Polisi muda ganteng atau mau bertemu sama Ayah? "
"Sekarang mau ketemu sama Ayah, kalau besok mau ketemu babang tampan."
"Terserah kamu yang jelas jangan bikin malu Ayah."
******
Seperti kemarin, Keysa pulang sekolah mampir ke Polres bukan untuk menemui Ayah nya tapi hanya ingin melihat babang tampan nya yang kemarin membuat nya tak bisa tidur. Mata Keysa menyapu suasana Polres berharap dirinya bertemu dengan Bryan kembali.
"Duh, Polres kan banyak banget ruangan nya. Dan dia itu juga di ruangan apa? " Keysa terus berjalan hingga berada di posisi tengah - tengah terdapat banyak pintu masuk kedalam ruangan dengan berbagai macam tulisan.
"Ruangan yang mana ya? " Ucap Keysa sambil menggaruk rambut nya yang tak gatal.
"Pak... pak...!! " Panggil Keysa saat melihat Polisi muda lewat di depan nya.
"Iya dek, ada apa? " Tanya seorang Polisi bernama Leon.
"Kalau ruangan nya Mas Bryan dimana ya?" Jawab Keysa kembali bertanya.
"Masuk saja ke bagian kriminal dia ada disana."
"Ok Pak makasih. " Ucap Keysa dengan semangat 45 masuk kedalam ruangan yang di maksud Polisi bernama Leon.
Saat masuk Keysa menyapu seisi ruangan, dan saat itu Keysa melihat Bryan yang mengenakan hoodie dengan celana jeans robek tampak seperti bukan seorang Polisi.
"Hallo.. babang tampan." Sapa Keysa dengan berani nya.
Kening Bryan tiba - tiba berkerut saat melihat siapa yang berdiri di depan nya.
"Kamu? " Tunjuk Bryan.
"Iya, Saya kesini ingin bertemu sama Mas Bryan. " Ucap Keysa.
Semua mata menuju ke arah Bryan seolah meminta penjelasan.
"Kalau begitu kita ke ruangan. " Ucap Bryan berjalan mendahului Keysa untuk masuk kedalam ruangan nya.
"Duduk."
"Makasih."
"Ada perlu apa? "
"He.... hanya ingin bertemu sama Mas saja."
"Ada masalah apa ya? " Tanya Bryan.
"Masalah hati. " Jawab Keysa.
Bryan semakin menatap gadis tengil yang menyebalkan dengan tatapan sok imut nya membuat Bryan semakin ilfil pada Keysa.
"Hati nya kenapa? " Tanya Bryan berusaha halus.
"Hati saya seperti nya ada yang mencuri." Jawab Keysa.
"Siapa yang mencuri hati kamu? "
"Kamu!!! " Ucap Keysa dengan menaik turun kan alis nya.
Bryan hanya tersenyum memaksa, dan entah mimpi apa dia bisa di datangi bocil tengil yang dengan kepedean tingkat dewa.
Hingga setiap hari Keysa menemui Bryan di ruangan nya sehingga teman - teman Bryan tahu semua bahwa anak Pak Kapolres menyukai nya.
Bryan yang lama kelamaan merasakan risih, apalagi bila Keysa datang membuat dia merasakan tak nyaman gadis SMA tersebut setiap hari mengeluarkan kata - kata gombal nya.
"Kamu itu apa nggak capek pulang sekolah selalu kemari, apa nggak ada pekerjaan lain selain menemui saya? Kalau bukan anak Pak Kapolres sudah saya usir kamu karena sudah mengganggu ketenangan orang dan kamu bisa kena pasal." Ucap Bryan.
"Saya akan tetap kesini karena saya suka sama Mas Bryan."
Bryan hanya memijat kepalanya yang semakin pusing atas kelakuan Keysa yang membuat nya semakin ilfil.
Flashback Off
"Neng kok kayak gitu? " Ucap Susi.
"Kenapa? " Ucap Kesya.
" Jangan seperti merendahkan harga diri seorang perempuan yang mengejar - ngejar pria. Apalagi dari cerita nya saja Mas Bryan pasti rasa nya risih dia masih bisa hargai sikap Neng karena anak dari atasan nya."
"Tapi saya suka sama Cinta. "
"Tapi nggak boleh memaksa begitu Neng nggak baik."
"Mba Susi, saya tuh baru pertama kali suka sama cowok dia itu adalah Mas Bryan. Nggak tahu kenapa hati saya itu yakin dia itu jodoh nya Keysa. "
"Tapi kan Mas Bryan nya bukan nya dekat malah menjauh."
"Pokoknya saya harus dapat kan hati Mas Bryan. Semangat...!! "
*****
Seperti biasa Keysa berjalan sendiri keluar dari gerbang sekolah nya. Karena Keysa tak memiliki teman akrab karena semua teman - teman nya menganggap Keysa anak yang sok akrab dan kenal sehingga dirinya Selalu menjadi juara di kelasnya dan juara berbagai lomba, bagi teman - teman nya itu tak mungkin karena IQ Keysa yang pas - pas an, sehingga menganggap ada permainan politik yang melihat Ayah Keysa adalah pemegang saham terbesar di sekolah nya.
"Sendiri lagi? "
Keysa menoleh ke arah siswa laki - laki yang terlihat culun dengan kaca mata tebal dan gigi berkawat.
"Sudah tahu nanya." Ucap Keysa sambil menunggu jemputan taksi online nya.
"Kamu kenapa masih betah sampai kelas 12 , padahal kamu nggak punya teman."
"Masa bodoh teman, disini saya niat sekolah."
"Tapi mereka banyak yang nggak suka sama kamu. Ini kan sekolah yang terkenal anak - anak dengan IQ tinggi sedangkan IQ kamu di bawah rata - rata."
"Eh Sandi, memang nya ini sekolah harus yang pintar saja? Kamu pikir saya ini nggak terlalu pintar. Hak pihak sekolah dong mau kasih ke saya sebuah prestasi atau menerima saya disini. Hanya kamu saja orang yang bodoh selalu dekati saya."Ucap Keysa kesal.
Keysa langsung masuk kedalam taksi yang dia pesan, dan langsung memejamkan matanya, yang membuat hati nya lega saat bisa keluar cepat dari sekolah nya.
*****
Seperti biasa Kesya pulang sekolah turun di depan Polres dan menuju ke ruangan Bryan. Saat itu Bryan tengah meng intograsi beberapa penjahat.
Keysa tampak takjub melihat sikap tegas seorang Bryan di saat menunjukkan sikap nya sebagai seorang Polisi.
Mata Bryan menangkap mata Keysa yang sedang menatap nya dan dengan malas Bryan langsung masuk kedalam ruangan nya dan di ikuti oleh Keysa dari belakang.
" Kamu lihat saya sedang kerja. " Ucap Bryan yang masih Selalu sabar dengan tingkah laku Keysa.
"Tahu, kalau mau kerja lagi silahkan saya nggak akan ganggu." Ucap Keysa.
"Tapi Mata kamu itu menganggu saya tahu, bisa nggak sih sehari saja nggak datang ke Polres untuk menemui saya. Lama - lama saya risih tahu. "
"Kan sudah bilang kalau saya suka sama Mas Bryan. "
Bryan tersenyum ke arah Keysa sehingga membuat gadis polos di depan nya ini tersenyum lebar.
"Adek manis, Mas nggak ngelarang kamu suka sama Mas tapi nggak boleh begini. Kalau begini terlihat nya nggak pantas. " Ucap Bryan dengan lembut.
"Tapi saya harus dapat kan hati Mas Bryan, karena apa yang saya ingin kan harus saya dapat kan. "
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!