Berkisah tentang mahasiswi cantik Bernama Sheena Angelista. Dia adalah remaja putri yang jatuh cinta kepada Barra, Seorang pria dewasa yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama di sebuah clubbing.
Barra sedang berada di sebuah club dengan kedua temannya, Di kejutkan Dengan gadis remaja yang telah berani mendekatinya. kedua teman Sheena merasa heran dengan temannya yang berjalan mendekati sekelompok pria dewasa tak jauh dari tempat mereka duduk.
💕💕💕💕💕
“Hallo? ”
Sekelompok pria dewasa itu menoleh, menatap gadis tanggung yang berpenampilan seperti genk motor.
“Ya? ”
Ke tiga pria dewasa itu menatap sheena yang merupakan gadis muda yang tengah berani mendekatinya.
“Boleh bergabung? ” Tanya sheena, ke tiga pria dewasa itu saling menatap.
Lalu salah satu pria yang berambut ikal pun menjawabnya.
“Boleh! ” Sheena melangkah mendekati di mana salah satu pria yang ia perhatikan sedari tadi.
Sheena duduk di sampingnya, tangan cantiknya mengambil satu botol anggur di meja depan.
Menuangkan cocktail di dalam gelas kecil, lalu ia meminumnya dengan sekali tegukan.
Barra menatap datar gadis di samping, dia tidak peduli bahkan sangat enggan menegur gadis yang tak dikenal itu. Barra menatap gelas yang berisi Cocktail di tangannya, Meng goyang-goyang kan gelas tersebut.
“ Gadis kecil, kenapa kau berada di sini? ini bukan tempatmu untuk bermain. ” ucap pria berambut ikal.
Sheena tidak menghiraukan pertanyaan pria tersebut. justru Sheena mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri.
pria tersebut awalnya ragu untuk menjabat tangannya.
“Perkenalkan, aku Sheena.”
“Revan~
Setelah bersalaman dengan Revan, Sheena beralih mengulurkan tangannya ke pria di samping Revan.
“Sheena.”
“Dean..” Sheena tersenyum manis, lalu berakhir menatap pria di samping dirinya.
“Hai? ” Barra menoleh, menatap tajam pada gadis kecil di sampingnya.
“Why? ”
”Apakah aku boleh kenalan? ” Ucap Sheena lalu mengulurkan tangannya, Barra menatap datar Sheena yang sangat berani. Barra menatap Sheena dari atas ke bawah, dia tidak melihat tubuh sheena yang gemetaran.
“Barra..” Sheena tersenyum sumringah, lalu melepaskan tangannya.
Sheena menuang kan sebuah cocktail di gelas. dia juga menuangkan cocktail di gelas tiga pria tersebut. sheena mengangkat gelas, pria-pria tersebut juga mengangkat gelas.
“Cheers.!! ”
Mereka meneguk cocktail yang sheena tuang, entah apa maksud dengan kedatangannya mereka tak ambil pusing.
“Okay, have a nice night you guys. " Sheena berdiri lalu dia melambaikan tangannya, meninggalkan sekelompok pria dewasa itu yang keheranan. Dia berjalan ke meja asalnya teman se-geng nya telah menanti Sheena.
Sheena segera duduk kembali bersama teman-teman nya.
“Gila! Gila! Lo bener-bener gadis pemberani kawan. ” Antika menepuk-nepuk pundak Sheena.
“Demi apa! Lo keren banget Shee. Wow! ” Gea bertepuk tangan untuk Sheena.
Sheena tersenyum simpul, sorot matanya menatap Barra yang berada di meja tak jauh darinya.
Barra tak habis fikir dengan gadis seperti Sheena, yang datang hanya memperkenalkan diri lalu pergi begitu saja.
“Dasar bocah! ”Gumam Barra.
”Gadis yang pemberani! menarik. ” Ucap Dean.
“Benar! aku baru melihat ada gadis yang berani mendekati seorang pria duluan.”Revan Menggeleng-geleng kan kepala, gadis sekarang memang lebih agresif.
“Kenapa kau diam saja saat gadis itu datang. sepertinya dia menyukaimu, kawan. ” ucap Revan.
”Dia hanya gadis bocah, aku tidak minat dengan gadis di bawah umur! ”
”Ahh.. sayang sekali kau tak mau padahal dia sangat manis dan cantik. Dan bodynya Ahh..luar biasa.” ucap Dean dengan menatap Sheena yang sangat cantik.
”Kenapa tidak kau saja dengan dia.? ”
“Sayangnya dia menyukaimu! aku sih mau saja kalau di sodorin. ”
~ ha ha ha. ” tawa Dean dan revan membuat Sheena and the gengs menatap ketiga sekawanan pria dewasa.
****
“Shee lu suka sama pria itu? ” tanya Gea.
“Emm! dia sangat tampan dan cool. aku suka tipe pria seperti dia, Bagaimana menurutmu? ”
“Aku juga mau kalau salah satu pria tersebut menjadi daddy gulaku. ” Gea menggigit bibir bawahnya, matanya menatap salah satu pria itu.
“Kalau mereka sudah punya pacar gimana? ” tanya Antika.
“Itu urusan belakang! ”
Sheena dan gengs nya bersulang.
“Cheers.!! ”
“Ha.Ha.Ha. malam ini kita party guy's! ”
Mereka bertiga tertawa, berjoget hingga menggeleng-geleng kepala. Sheena merasakan di bawah perutnya tidak nyaman, dia pamit pergi ke toilet.
Sheena melangkah terseok-seok menuju toilet. kepalanya mulai merasakan pusing mulutnya menahan untuk muntah. malam ini Sheena lebih banyak minum dari biasanya.
Saat Sheena sudah sampai ia buru-buru ke arah wastafel dia memuntahkan semua isi dalam perutnya.
“Oekk.. Oekk..” Sheena memasuki bilik toilet lalu dia membuang air kecil yang ia tahan sedari tadi.
Dia keluar lalu mecuci tangannya di wastafel saat bersamaan, Barra juga berada di dalam toilet.
Mereka keluar dari toilet, Sheena yang melihat Barra berjalan langsung mengejarnya.
Sheena menyentuh pundaknya, Barra terkejut saat pundaknya di sentuh. Sheena melangkah lebih delay lagi, Barra berjalan mundur hingga tubuhnya membentur dinding. Sheena menghimpit tubuh barra dengan ke dua tangannya walaupun itu tidak membuat Barra ketakutan.
Barra menatap tajam gadis kecil di depannya, Baru pertama kalinya dia di goda oleh gadis kecil. Sheena orang pertama yang telah berani mendekati dan memperlakukan seperti ini.
“Hallo, tampan?! ” Sheena menatap manik mata Barra, tangannya menyentuh dada bidang pria itu.
“Beraninya kau menyentuh ku! gadis kecil.” ucap Barra, Sheena hanya tersenyum tidak ada rasa takut.
Sheena meraba tubuh Barra dia mencari sesuatu. tangannya menyentuh saku depan Barra lalu mengeluarkan handphonenya.
“Kau mau apa? ”
“Buka paswordnya!!!” Sheena menyodorkan handphone Barra.
Barra menuruti gadis di depannya lalu ia membuka pasword handphone. Sheena langsung merebut handphone Barra kembali. Dia memasukkan nomor telepon dirinya di handphone Barra. ia mencoba menelpon handphonenya dan sudah tersambung.
Sheena mengembalikan handphone nya kembali. lalu ia menarik baju Barra, pria itu terpaksa membungkuk saat bajunya di tarik kebawah.
“Jangan panggil aku gadis kecil, sayang. ” bisik Sheena, tangannya merangkul leher Barra, kakinya membelitkan di tubuhnya.
Sheena menggigit telinga Barra, dan menjilatinya.
Cup!
Sheena juga mencium di pipi lalu di leher Barra. Barra yang di perlakuan seperti itu menjadi terangsang. Barra membalikkan tubuh Sheena dan memojokkan di dinding.
“Emm! AAAH!! ”
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung...
Sheena di serang dengan menggunakan lidah mulutnya penuh dengan lidah Barra. Barra terus mencium bibir Sheena, memaksa Sheena untuk membuka mulutnya. lidahnya langsung menerobos mulutnya Tampa pamit.
Barra sangat lihai memainkan lidah di mulut Sheena. Barra menyentuh di bagian leher, lalu beralih ketubuh bagian kanan dan kirinya. Dia merangkul tubuh Sheena agar tetap dekat dengan dirinya.
Barra meyesap lalu menggigit lehernya, mereka berciuman dengan sangat agresif saat di lorong toilet. Barra mengangkat tubuh Sheena, kakinya membelitkan di pinggang Barra.
Mereka melakukan french kiss, ciuman yang intens dan penuh gairah. Barra memberikan kecupan manis di leher Sheena. Ke cup and di titik itu mampu membangkitkan gairah.
Mereka terbuai dengan ciuman panasnya, tanpa mereka sadari seorang telah melihat mereka yang sedang melakukan kissing.
Seorang tersebut hanya melihat sekejap lalu pergi. Barra dan Sheena menyudahi ciuman membaranya, Sheena mengambil oksigen sebanyak-banyaknya.
Mata mereka beradu pandang, Barra menatap mata Sheena dengan dalam ” gadis yang menarik. ”
”Kau sangat lihai dalam memainkannya, aku suka!” ucap Sheena.
“Kau sangat berani menggoda ku, gadis kecil! Ciuman mu sangat kaku, berapa umurmu? ”
“Aku bukan gadis kecil! aku sudah berumur 21 tahun! ”ucap Sheena.
“Bagiku kau gadis bocah! tapi, soal ini aku menyukainya. ”
Sheena meraba dada bidang Barra dia memutar jarinya membetuk love. tangan mungilnya meraih wajah Barra, mengelus janggutnya yang di penuhi rambut-rambut halus.
“Kau sangat tampan! ”
Barra menatap datar Sheena, dia berusaha menahan hasratnya yang kian memuncak.
“Kau memang gadis nakal!! ”
Barra menggendong Sheena lalu menabok pantatnya, mereka berjalan menuju pintu keluar clubbing.
Sampainya di parkiran mobil, Barra membuka pintu mobil lalu mendudukkan Sheena di kursi depan. Barra mengitari mobilnya lalu masuk ke dalam.
Memakaikan Siltblet untuk Sheena, lalu dia memakai kan Siltblet untuk sendiri. Barra melajukan mobilnya di sebuah hotel bintang lima.
Setelah mendapatkan kunci hotel, lalu menggendong Sheena yang mulai mabuk parah. mereka menuju ke kamar yang telah di pesan.
Brukk!!!
Barra melemparkan tubuh sheena di atas ranjang.
Srett!!
Barra melepaskan pakaian Sheena dengan mudah. Barra membuka bajunya terlebih dulu lalu dia melangkah ke nakas mengambil air minum merasakan tenggorokannya yang terasa kering.
Menatap gadis yang berada di atas ranjang dengan teliti. baru pertama kalinya ia di goda seorang gadis kecil, memaksa dirinya meminta nomor. Wah! gadis yang sangat berani.
Biasanya dia di goda oleh sekelompok perempuan dewasa itu lumrah, tapi entah dari mana gadis kecil ini muncul.
Barra melangkah besar menuju ranjang, menatap wajah cantik Sheena.
“Apakah kau gadis penghibur semua pria? sudah berapa pria yang kau goda? gadis kecil. ” Barra bermonolog sendiri, Sheena yang sudah mulai ngawur dengan ocehan nya tak bisa merespon setiap kata yang diucapkan Barra.
Barra membuka satu bungkus balon ajaib, memasang nya di phyton. Barra membuka semua pakaian gadis di bawahnya tanpa ada sisa di tubuhnya.
“Tampan! he he.” Sheena mulai meracau.
“Benar-benar perlu di kasih pelajaran!! ”
Barra membuka kaki Sheena dengan sangat lebar, menatap **** * yang begitu indah.
“Basah.?? ” Barra tersenyum.
Barra yang tak sabar tidak ingin pemanasan, dia langsung mencoba membobol lubangnya.
Saat phyton nya ingin masuk ke goa dia merasakan kesempitan. Barra mencoba kembali memasukkan nya, tapi lubangnya susah untuk di masuki miliknya.
“Dia masih virgin? ”gumam Barra.
Bagaimana mungkin seorang gadis yang di clubbing masih virgin? Barra tak peduli lagi. hasratnya harus tuntas malam ini, dia tidak ingin bermain solo.
Barra memasukkan jarinya membuat lubang sempitnya terbuka sedikit agar bisa di masuki phyton dengan mudah.
Lubang pun sudah sedikit terbuka, Barra langsung memegang phyton nya mengurut pelan agar lebih mengeras. membuka balon ajaib sebelum di masukan ke dalam goa. Barra mencoba memasukkan pelan si phyton dan mendorong paksa tapi tidak bisa masuk sepenuhnya..
“Agh.. ”Sheena berteriak kesakitan.
“Sial!! kenapa sangat sulit untuk masuk.”
Sheena menggoyang kan pinggulnya ke kanan dan ke kiri membuat Barra tak tahan.
Barra memainkan phyton di bijinya, membuat goa-nya mengeluarkan sedikit lendir bening.
phyton nya mencoba masuk kembali, dengan satu hentakan dan dia berhasil masuk dengan sempurna.
“AAAH.!!! ”
Barra menatap Sheena yang kesakitan, dia memegang kakinya dengan lebar. melihat di **** * milik Sheena mengalir darah segar hingga berjatuhan di atas sprei.
Barra merasa bersalah telah merusak perempuan yang baru ia kenal. Tapi bagaimana pun hasratnya harus tuntas malam ini! dia memainkan dengan pelan, tapi Sheena merasakan perih dan sakit tak Lama kemudian menjadi kenikmatan.
”Uhm.. Ya”
Mereka berpegangan tangan, kali ini Barra memainkan dengan lebih cepat. hentakan-hentakan kasarnya membuat Sheena merintih kenikmatan.
”Uhh,, Baeby.!”
Barra membalikkan tubuh Sheena, memasukkan kembali phyton dan mendorong dengan sangat kasar tangannya meremas kedua bobanya.
Satu jam kemudian...
Barra sudah tak tahan, dia menyemburkan cairan bening di goa Sheena mengurut phyton dengan sisa-sisa terakhirnya.
Brukk.!!
Barra ambruk di samping Sheena, merasakan kelelahan saat bermain. kini dia merasakan phyton nya lebih lega dan terasa lebih ringan.
Barra menatap Sheena yang penuh keringat, matanya sayu, dia memejamkan matanya dan berakhir tidur.
Barra membersihkan cairan di goa Sheena hingga bersih, menutup tubuhnya dengan selimut. Barra membaringkan tubuhnya yang terasa lelah di samping Sheena, lalu menutup matanya yang terasa berat hingga dia mulai terlelap.
🌹🌹🌹
Di dalam clubbing..
“Di mana sheena.? ” tanya Antika.
“Dia pulang duluan.! ” ucap Gea.
“kenapa nggak bilang kalo mau pulang duluan.? ”
“Ada urusan penting! lebih baik kita pulang saja. ”
“Oke.! ”
Mereka berdua keluar dari dalam clubbing, mereka berjalan dengan sempoyongan hingga jalannya tersandung-sandung.
“Hei! ”Antika dan Gea menoleh mendapati seorang pria yang berjalan mendekati nya.
“ Why.? ”
“Kau ingin pulang? ” tanya seorang tersebut.
“Emm.. kenapa memangnya? ”
“Biar kami antar kalian pulang! tidak baik pulang dengan keadaan mabuk. ”
“Kau ingin menjadi supirku? Oh,, baiklah. Ambil ini dan jalankan mobilnya. ” ucap Gea.
Gea dan antika masuk ke dalam mobil, mereka duduk di belakang selayaknya seorang penumpang.
“Kau ingin membantunya kan, Terima saja perlakuan dari dua gadis itu.”ucap Revan.
“Ahh,, gadis tak berterima kasih. ”
“Aku akan mengikuti mu dari belakang.”
“Oke! ”
Dean masuk ke dalam mobil lalu menyalakan mesinnya, mereka keluar dari area clubbing.
“Di mana rumah kalian? ” tanya Dean.
“Di perumahan anggrek, rumahnya no 6.”
Dean langsung mengerti, dia melajukan kendaraan nya lebih kencang. Dia juga sudah lelah, bekerja seharian lalu pergi ke clubbing sampai tengah malam.
Dean menatap gadis di belakangnya, gadis yang sangat muda. kenapa mereka pergi clubbing sampai tengah malam? apa mereka tidak di marahi dengan orang tuanya.
Dean menggeleng-geleng kepala gadis sekarang lebih berani.
Mobil mereka telah memasuki komplek perumahan. Dean mencari rumah no 6, hingga mereka telah sampai di depan rumahnya.
Tett.!!
gerbang rumahnya terbuka lebar, Dean berhenti tepat di pintu rumah nya dan membuka pintu mobil, lalu keluar.
“Pak security? ”
“Ya, tuan.! ”
“Saya mengantarkan mereka, suruh pelayan mengangkat dua gadis itu ke dalam, dan ini kunci mobilnya. saya permisi! ”
“Terima kasih tuan sudah mengantar nona kami. ” Dean mengangguk.
.
.
.
🌹🌹🌹🌹
Bersambung...
Dean melangkah menuju mobil Revan yang terparkir di belakang mobil gadis yang dia antar. Dean langsung membuka pintu depan, lalu menutupnya saat dia sudah duduk di kursi depan.
"Bagaimana ke dua gadis itu.? " tanya Revan.
" aku serahkan saja mereka kepada pelayan."
"Oke, kita langsung pulang saja di apartemen. "
Broom.!!
mobil mereka melaju dengan kecepatan sangat kencang, dikarenakan apartemen mereka lumayan jauh dari rumah gadis yang mereka antar.
Revan membutuhkan satu jam untuk sampai di apartemen yang mereka tinggal.
mereka masuk ke dalam kamar apartemen, berbaring di sofa. malam ini mereka sangat kelelahan sehingga mereka tidak menyadari bahwa Barra belum sampai di apartemen.
"Gue tidur dulu.! " Dean melangkah ke kamarnya, benar-benar sangat melelahkan.
"Oke, aku di sini dulu. " revan enggan pindah ke kamar, kakinya terasa keram dia membaringkan tubuhnya di sofa lalu memejamkan matanya.
Tertidur.!
Mereka tidur dengan sangat nyenyak, sehingga melupakan satu temannya yang belum kembali dari clubbing.
❤❤❤
Keesokan hari, Di Alexis Hotel.
sheena mengerjapkan mata seketika baru bangun dari tidurnya. dengan mata yang masih belum terbuka sepenuhnya, mata yang terlihat bengkak hingga wajah yang terlihat lesu.
matanya menatap langit- langit kamar hotel.
Dimana ini!?~ sheena menatap di sekelilingnya bukan kamar punya dirinya,
sheena coba bangun dari tidurnya.
Sheena sangat kaget saat bangun dari tidurnya, melihat tubuhnya tanpa busana.
"Oh my good.! " Apa yang terjadi semalam. " sheena menatap sekelilingnya, ini bukan kamar di rumahnya atau rumah temannya.
sheena mencoba turun dari ranjang.
Aww.!! sheena merasakan perih di area bawah, lalu menatap di atas ranjang.
Darah!? ~ gumam sheena.
Melotot~
"Apakah aku telah melakukan sesuatu? " sheena menutup mulutnya, matanya berkaca-kaca.
"Apa aku telah di nodai.!? "
sheena melangkah sekeliling kamar, dia mencoba membuka tirai lalu membuka pintu balkon.
Hotel!?
"Ya ampun.! siapa yang membawa ku kemari. Semalam aku bersama dengan Barra lalu tidak tau lagi apa yang kita lakukan. Apa mungkin!? "
Apakah dia yang membawa ku kemari? di mana dia sekarang? " sheena melangkah tertatih-tatih ke arah sofa dia mendaratkan pantatnya dengan pelan.
Aww.!! kenapa sangat sakit sekali."
Ceklek.!! sheena menatap pintu kamar mandi yang terbuka.
seorang pria keluar dari kamar mandi, dia hanya memakai handuk yang dililitkan di pinggangnya. rambutnya yang basah masih sisa-sisa air yang berjatuhan.
Barra menatap sheena yang duduk di sofa, berjalan mendekat ke gadis tersebut.
"sudah bangun? "
sheena tidak menjawab pertanyaan Barra.
"Bagaimana ke adaanmu!? "
"Menurut mu!? "
"Aku tidak tau! makanya aku bertanya. " Barra membukukan tubuhnya, wajahnya mendekat kan wajah sheena.
"semalam kau sangat agresif, aku suka. " wajah sheena merona merah.
"Aku puas dengan permainan mu, gadis kecil. " sheena membuang muka ke samping. Barra meraih rahangnya.
mereka sama-sama menatap wajah, Barra berinisiatif untuk menggendong sheena menuju kamar mandi.
"Apa yang kau lakukan.!? "
Barra tak menanggapi sheena dia terus berjalan menuju kamar mandi. menurunkan sheena di atas wastafel lalu dia membuka paksa selimut yang membungkus tubuh sheena.
sheena tak bisa pertahankan selimut yang ia lilitkan di tubuhnya. tangan kanannya menutup gundukan boba sedangkan tangan kirinya menutupi bagian bawah.
"Aku sudah melihat semuanya.! kamu tak perlu menutupi. " sheena tetap menutupi nya walaupun masih terlihat.
Barra meraih wajah sheena, mengecup semua yang ada di tubuh sheena.
Barra membuka paksa kaki sheena dengan lebar-lebar, dia mengangkat kaki sheena keatas. menampakkan goa sempitnya, Barra membuka handuk yang ia lilitkan lalu membuang ke sembarang arah. menampakkan phyton yang telah berdiri tegak yang berurat.
sheena melihatnya dengan mata yang ingin melompat dari tempatnya. phyton Barra sangat lah besar sehingga menampakkan urat-urat nya.
Barra meraih pinggul sheena lalu dekat kan di tubuhnya. memasukkan phyton yang besar menerobos paksa goa yang sempit.
AAAH.!!!
sheena merasakan sakit saat phyton telah masuk sempurna. Barra memainkan di bawahnya, jarinya memutar di area biji kacangnya. membuat sheena mendapatkan kenikmatan yang belum dia rasakan sebelumnya.
"Umm..Ughh..
" Ughh..
sheena merangkul pundak barra dengan erat, gerakan kuda-kudaan sangat cepat membuat sheena mengeluarkan suara aneh yang membuat barra semakin menegang.
Barra menurunkan tubuh sheena, lalu berganti posisi dengan membelakangi tubuhnya.
memasukkan kembali phyton ke dalamnya.
Ughh.. Ughh..
sheena menatap Barra di dalam cermin, melihat ekspresi wajahnya yang merasakan kenikmatannya.
"Oh.. Beaby.!
sheena menoleh kebelakang, melihat gerakan maju mundur yang nikmat. dia menggigit jarinya lalu memainkan selayaknya seperti lolipop.
Barra tak tahan dengan perilaku gadis yang di goyangnya. padahal masih gadis tapi seolah-olah sudah pernah melakukan sebelumnya.
sheena berpegangan ujung wastafel, kakinya membuka dengan lebar memberikan ruang phyton agar masuk dengan mudah. sheena merasakan di bawah perut terasa penuh dengan phyton.
Barra membuka boba besar yang ada di belakang punya sheena, memasukkan kembali si phyton dengan hentakan kasar.
AAAKH..!!
Barra mendorong lebih kasar, pinggulnya menggoyangkan dengan sekuat tenaga.
Eumm..
Umm. ~
satu jam telah di lalui tapi belum ada tanda-tanda Barra akan mengeluarkan nya.
Barra mencabut phyton dari goa, Barra menyeret sheena di bawah guyuran shower. mereka melakukan adegan mesra yang ada di film-film. mereka melakukan saat mandi, mereka dapat menikmati dinginnya air saat sedang merasakan hangatnya tubuh pasangan. Barra merasakan perbedaan karena sedang dalam keadaan basah. hal tersebut merupakan pemanis dalam aksinya.
mereka sambil berdiri, angkat kaki sheena untuk memberi celah kepada Barra untuk melakukan aksinya. sheena bersandar di dinding lalu berpegangan saat melakukan posisi the Razor edge ini.
sheena membungkukkan badan pada dinding, lalu Barra dapat beraksi dengan memegang pinggang Sheena dari belakang.
gairah di pagi hari membuat Barra lebih semangat. Barra lebih percepatkan gerakannya kembali, hingga titik kenikmatannya akan keluar.
******.!!
Cairan bening nya masuk dalam goa, Barra lupa mencabutnya karena kenikmatan. sheena yang tak tahu hanya berdiam, mengatur nafas di sekelilingnya.
Barra mengeluarkan phyton dengan lemas, mengurutnya pelan sisa cairan keluar setetes.
" Kita mandi bersama.! " sheena tak menjawab, lalu barra memandikannya.
Barra menggosok tubuh sheena dengan sabun. tubuhnya sangat mulus, sehingga dirinya tak kuat menahan.
❤❤❤
Di rumah.
Gea dan Antika sudah bangun dari tidurnya. mereka mencari keberadaan sheena. tapi yang dicari tidak ada di rumah.
Gea mencoba bertanya kepada pelayan.
"Elis, di mana sheena.? "
"maaf nona, semalam non sheena tak pulang.? "
"belum pulang? apa dia pulang di rumah oma-nya?. "
"Saya kurang tau non.? "
"Baiklah."
" kira-kira di mana sheena? katamu dia pulang ada urusan. "
"Ahya. mungkin urusannya Belum selesai. "
"Apa sheena pergi bersama pria semalam, ke mana mereka pergi." gumam Gea.
.
.
.
🌹🌹🌹
Bersambung....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!