NovelToon NovelToon

My Fake Husband

Eps 1. Pengenalan tokoh

Queen Paramitha Wiryawan Cantik, cerdas periang dan manja anak semata wayang dari pasangan Tuan Mahendra Wiryawan dan Nyonya Ajeng Kartika. Berusia delapan belas tahun dan duduk di bangku sekolah menengah kelas tiga. Harus mengalami pernikahan dini dengan Zaka Baihaqi sang CEO yang terpaut sepuluh tahun lebih tua darinya.

🌻🌻🌻🌻

Zaka Baihaqi, CEO Angkasa grup. Menikahi Queen Paramitha Wiryawan karena perintah sang Papah. Meski pun pernikahannya dengan Queen karena perjodohan. Namun, Zaka memperlakukan Queen dengan baik. Bahkan ia memanjakan dan melindungi Queen seperti adik kecilnya. Itu semua karena Zaka adalah sosok pria yang hangat dan penyayang.

🌻🌻🌻🌻

Zaky Baihaqi saudara kembar Zaka yang sengaja dipisahkan sedari mereka berusia enam bulan. Meski berpisah mereka tetap saling mengenal satu sama lain, bahkan mereka begitu dekat hanya jarak yang memisahkan mereka. Itu karena Zaky harus disembunyikan. Zaky kini tinggal di Paris bersama Michelle sang kakek. Meski Zaky dan Zaka kembar memiliki wajah yang serupa. Namun, Zaka dan Zaky memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda. Kepribadian Zaka yang hangat dan penyayang berbanding terbalik dengan Zaky yang kasar dan arogan.

Sementara alasan kedua orang tua mereka memisahkan dan menyembunyikan Zaky adalah karena ingin melindungi Zaky dari paman tiri mereka. Karena jika paman mereka sampai mengetahui keberadaan Zaky. Pamannya itu pasti akan menculik dan membawa Zaky pergi. Mendidiknya menjadi laki-laki yang jahat dan kejam di masa depan.

* Dua puluh delapan tahun kemudian *

Brakk! Brakk! Brakk!

"Queen Paramitha Wiryawan ... Sayang bangun Nak ya Allah sayang sudah jam enam nak!" Teriak Mama Ajeng pada putri semata wayangnya yang begitu sulit untuk di bangun kan. Sudah menjadi rutinitas wanita yang masih cantik di usianya yang menginjak lima puluh empat tahun itu. Membangunkan anaknya dengan suara sembilan oktafnya. Meski begitu putrinya tetap saja tak mudah untuk ia bangunkan.

Hanya jika sudah di teriakan ke sekian barulah sang putri terbangun. Membuatnya harus mengeluarkan tenaga ektra di pagi hari.

"Mah, ... sudah nanti juga bangun biar bibi yang lanjut membangunkan Queen, mamah temenin papah sarapan ya," ajak papah Mahendra pada sang istri.

"Queen itu keterlaluan Pah, dia itu sudah mau lulus SMA tapi kelakuannya seperti ini terus bagaimana jika nanti ia menikah Pah?" ucap Nyonya Ajeng dengan nada kesal.

"Mah, sabar kita akan pelan-pelan mendidiknya ya ..." bujuk papah Mahendra.

Setelah lima belas menit akhirnya Queen keluar dari kamarnya dengan tergesa-gesa. "Mah ... Pah Queen berangkat dulu love you," cup , cup ucap Queen setengah berlari.

"Sayang sarapan dulu Nak!" teriak mamah Ajeng.

"Tidak sempat Mah nanti aku akan sarapan di sekolah." Jawab Queen yang juga dengan nada berteriak karena sudah semakin menjauh dari rumah.

"Kan Pah liat mau sampai kapan Pah dia seperti itu."

"Mah ... haruskah pernikahan Queen kita percepat agar Queen ada yang mendidik dan siapa tahu setelah Queen menikah dia akan menjadi lebih dewasa," ucap Papah Mahendra memberi saran.

"Iya Pah lagipula Queen sebentar lagi akan lulus sekolah dan Zaka pemuda itu juga sepertinya sangat baik dan bijaksana Zaka pasti bisa membimbing Queen," ucap Mamah Ajeng menyetujui saran dari suaminya.

"Kalau begitu nanti siang Papah akan mampir ke kantor Angkasa grup dan membicarakan ini dengan Pak Barkah Baihaqi," Putus Papah Mahendra seraya bangkit dari duduknya.

"Iya Pah ..."

"Papah berangkat ke kantor dulu Mah, jangan di pikirkan lagi soal Queen, Mamah tidak boleh berpikir terlalu keras nanti Mamah sakit." pesan Papah Mahendra pada istrinya.

"Iya Pah," jawab Mamah Ajeng seraya meraih tangan sang suami mencium takzim. Dibalas Papah Mahendra dengan mencium kening sang istri.

Di sekolah

Jam Sudah menunjukan pukul setengah dua belas itu artinya saat ini adalah jam istirahat. Artinya kini para siswa keluar dari kelas masing-masing. Tak terkecuali Queen yang juga keluar dari kelasnya.

"Queen tunggu!" teriak Naila sahabat Queen.

"Kita sudah sepakat siapa yang sampai di kantin terlebih dahulu dia yang di traktir," teriak Queen mengingatkan kesepakatan yang telah mereka sepakati beberapa jam lalu sebelum waktu istirahat.

"Ishhh gue heran sama itu bocah, dia kan anak orang kaya masa iya traktiran aja di belain banget sampe lari-lari segitunya," ucap Siska yang juga sahabat Queen.

"Ya elah namanya juga Queen ... kan emang udah biasa begitu dia hihihi ..." Timpal Sela sambil terkikik geli.

Queen Paramitha Wiryawan mempunyai tiga sahabat baik di sekolahnya. Mereka adalah Naila, Siska dan Sella. Mereka sudah bersahabat sejak duduk di bangku sekolah Dasar. Tak ada yang mereka tutupi satu sama lain. Mereka sahabat layaknya saudara bagi Queen. Pun sebaliknya arti Queen begitu penting bagi mereka.

Bughh!

Queen yang berlari dengan tergesa-gesa tak sengaja menabrak seorang laki-laki. Penampilannya yang rupawan, dengan setelan jas yang sangat rapi. Sontak penampilan pria itu yang begitu mencolok karena berada di lingkungan sekolah.

"Maaf Uncle saya tidak sengaja ..." ucap Queen tertunduk dengan tawa tertahan.

"Jika kamu mau meminta maaf liat wajah saya, saya ini ada di hadapan mu bukan di bawah sana," ucap lembut pria yang Queen tabrak tadi.

Queen mendongak menatap wajah sang pria dengan menggunakan puppy eyes nya. Seketika Pria itu terdiam terpesona dengan kecantikan yang Queen miliki.

"Khemm ... ya sudah lupakan lain kali jangan berlari." ucapnya dingin sambil melangkah pergi meninggalkan Queen.

'Cantik ... oh ayolah Zaka sebentar lagi kamu akan menikah buang jauh-jauh kekaguman mu pada wanita lain' gumamnya dalam hati merutuki sikap lancangnya yang telah memuji wanita lain.

Zaka yang belum pernah bertemu dengan Queen, tak mengenali jika yang ia tabrak kelak adalah calon istrinya sendiri. Ia melangkah lebar meninggalkan Queen menuju ruang kepala sekolah.

"Huff ..." Queen menghela nafas lega dan melanjutkan perjalanan menuju kantin.

"Hayo ... kenapa mandek hem," ucap Sella pada Queen.

"Nabrak Om-Om gue ..." jawab Queen singkat.

"What Om-Om?" tanya Naila kaget.

"Hooh Om berjas tadi tuh ..." tunjuk Queen pada Pria yang terlihat memasuki ruang kepala sekolah.

"Wih ... Om nya siapa itu? Kalau dari bentuk badannya kayaknya si Om Maco deh hihihi," ucap Siska yang sukses mendapat tatapan tajam dari ketiga sahabatnya.

Sementara Siska yang mendapat tatapan horor dari ketiga sahabatnya hanya nyengir sambil mengangkat tangan. "Kita ke kantin sekarang ya" ucapnya seraya menggandeng tangan Queen.

Sementara di kantor kepala sekolah. Pak Suprapto selaku kepala sekolah terkejut melihat kehadiran Zaka Baihaqi

CEO Angkasa grup sekaligus anak pemilik yayasan sekolah Tunas Negara tempatnya bekerja.

"Mari pak Zaka silahkan duduk apa ada yang bisa saya bantu," ucap pak Prapto mempersilahkan.

"Begini pak langsung saja saya ingin meminta ijin untuk Queen Paramitha Wiryawan ia akan saya per-sunting bulan depan karena ia masih tercatat sebagai siswa di sekolahan ini maka saya harus memberitahukan ini pada bapak dan saya harap kedepannya nanti status pernikahan kami juga dirahasiakan sampai kelulusan Queen," ujar Zaka menjelaskan maksud kedatangannya yang tiba-tiba.

"Iya Pak Zaka saya akan mengurus semuanya pak Zaka tidak perlu khawatir." jawab pak Prapto gugup. Aura kepemimpinan yang terpancar dari diri Zaka mampu membuat orang disekitarnya merasa terintimidasi. Meski Zaka sendiri bersikap santai akan tetapi di setiap kata yang terucap mengandung ketegasan.

"Baik saya hanya menyampaikan itu saja karena masih banyak pekerja saya permisi," pamit Zaka menjabat tangan pak Prapto.

"Iya pak mari saya antar ..."

Iya siang itu Zaka mendapat perintah dari sang Ayah untuk menemui kepala sekolah Tunas Negara. Tempat Queen bersekolah untuk memberitahukan prihal pernikahan Queen. Namun, hanya kepala sekolah saja kah yang mengetahui perihal pernikahannya. Setelah sebelumnya Pak Mahendra sudah menemui sang ayah.

Membicarakan tentang pernikahan nya dengan Queen yang ternyata di percepat. Zaka yang notabene adalah anak penurut pun tanpa perlawanan menyetujui rencana orang tuanya. Karena keluarga Zaka adalah pemilik yayasan sekolah Tunas Negara membuatnya tak kesulitan mendapatkan ijin.

🌻 To be continued 🌻

Eps 2. Penolakan Queen

Sore itu Queen yang baru saja pulang sekolah. Dikejutkan dengan adanya mobil mewah yang terparkir di halaman rumahnya. Dari mobil yang terparkir Queen bisa menafsirkan jika tamu Papahnya saat ini pastilah tamu yang sangat penting.

"Assalammualaikum Mah, Pah ..." ucap Queen memberi salam.

"Waalaikumsalam ..." jawab kompak semua orang yang ada di ruang tamu.

Queen melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah. Ia kembali dikejutkan dengan seseorang tamu yang sedang duduk diruang tamunya. la terkejut mendapati pria yang ia tabrak siang tadi saat di sekolah. Ternyata Tuan Barkah Baihaqi, Nyonya Berta serta sang putra Zaka Baihaqi adalah tamu sang Papah.

Meski terkejut Queen tetap bersikap sopan menyalami semua orang tua yang ada disana tak terkecuali Zaka. Sontak prilaku Queen menuai senyum semua orang yang ada disana. Sementara Zaka ia sempat terdiam kaget mendapati sikap hormat dari Queen sang calon istri kemudian ia tersenyum canggung.

"Sayang sini Nak," panggil Bunda Berta pada Queen seraya menepuk tempat duduk disebelahnya. Mengisyaratkan Queen untuk duduk disebelahnya.

Queen terdiam dan melangkah menuruti panggilan dari Bunda Berta. Ia duduk disebelah bunda Berta dengan kikuk. "Cantik sekali ini pasti yang namanya Queen Paramitha Wiryawan iya kan jengk?" tanya bunda Berta pada Mamah Ajeng sambil mengelus rambut panjang Queen.

"Iya Jeng ... " Jawab singkat Mamah Ajeng sambil tersenyum.

Sementara Queen hanya tersenyum menanggapi pujian yang diberikan oleh bunda Berta.

"Bagaimana Zaka Queen cantik kan?" kembali bunda Berta bertanya dan kali ini pertanyaan ia tujukan pada Zaka dengan nada menggoda.

Zaka hanya mengangguk mengiyakan ucapan sang Bunda. Memang benar siapa saja pasti akan mengatakan hal yang sama tentang Queen. Gadis dihadapannya ini memang sangat cantik. Sementara Queen hanya terdiam masih dengan wajah bingungnya.

Ia bertanya-tanya dalam hati apa yang sebenarnya sedang terjadi. "Mamah Tante, aku boleh ke kamar sebentar? Mau mandi dan ganti baju Mah," pamitnya pada sang Mamah.

"Iya sayang tentu ... jangan lama-lama ya Nak!" Seru Mamah Ajeng pada sang putri.

Silahkan diminum Mas ... Mba, Zaka" tawar Mamah Ajeng pada semua keluarga pak Barkah Baihaqi.

"Iya Jeng terimakasih ..." ucap bunda Berta seraya menyeruput tehnya.

"Terimakasih Tante." ujar Zaka.

"Tidak perlu se-formal itu dek Ajeng, kamu ini kan adik sepupuku jadi ndak perlu bersikap begitu hormat pada ku seperti pejabat sedang bersama pejabat saja ha-ha-ha," ucap Pak Barkah tergelak

Mereka pun asik mengobrol hal-hal kecil membuat suasana hangat kedua keluarga semakin terasa. Sementara sudah lima belas menit sudah Queen tak juga kembali dari kamarnya.

lbu Ajeng dan pak Mahendra merasa tidak enak karena keluarga pak Barkah dibuat menunggu oleh putrinya. "Em ... permisi saya kedalam dulu sebentar menyusul Queen ..." Pamit Mamah Ajeng pada keluarga calon besannya.

"Silahkan Jeng kita sabar menunggu kok mungkin Queen sedang berdandan," ucap Bunda Berta mempersilakan ibu Ajeng untuk pergi menyusul sang putri.

Sementara di kamar Queen yang sedang ditunggu kehadirannya. Malah tertidur pulas setelah membersihkan diri. Ia begitu lelah karena ini banyak pelajaran tambahan. Ia yang sudah duduk di bangku kelas tiga SMA kini harus ektra belajar untuk menghadapi ujian akhir.

Queen belajar sangat keras agar ia bisa masuk ke universitas ternama di Amerika. Untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang designer ternama.

Tok! tok! tok!

Ketukan pintu tak membuatnya terbangun dari tidurnya. Seperti biasa Mamah Ajeng selalu memerlukan tenaga dan kesabaran extra untuk membangunkan putri semata wayangnya.

Akhirnya Mamah Ajeng berinisiatif membuka pintu kamar Queen menggunakan kunci cadangan. Benar saja apa yang Mamah Ajeng pikirkan. Jika putri yang saat ini sedang ditunggu-tunggu kini malah terbaring pulas di ranjang.

"Ya ampun anak ini ... Queen bangun nak!" ucap Mamah Ajeng dengan nada sedikit tinggi seraya menggoyang tubuh putrinya agar terbangun.

"Mamah ... apa si Queen ngantuk Mah," rengek Queen manja seraya berbaring kembali.

"Bangun anak malas!" sontak Mamah Ajeng menarik tubuh Queen dengan paksa.

"Mah ... apa si?" ucap Queen masih dengan nada malas.

"Ayo cepetan siap - siap sekarng!" Mamah Ajeng berkata sambil sibuk membuka lemari mencari baju yang akan di kenakan sang putri.

"Mah, ngapain si berantakin lemari Queen?" lagi-lagi Queen di buat ternganga dengan kelakuan sang Mamah.

"Sayang ... kamu tahu didepan itu siapa?" ujar Mamah Ajeng pada Queen. Sementara Queen hanya menggeleng bingung.

"Kamu tahu yang ada didepan itu Om Barkah Baihaqi dan Tante Berta serta putrinya Zaka Baihaqi," jelas Mamah Ajeng pada Queen dan lagi-lagi hanya di tanggapi gelengan penuh kebingungan dari Queen.

"Huhhh ... sayang di depan itu Zaka Baihaqi calon suami kamu Nak, mereka datang melamar dan pernikahan kalian akan di laksanakan akhir bulan ini sayang," jelas Mamah Ajeng dengan nada lembut

"Mah ... ma-mah nggak lagi bercanda kan? Atau Mamah lagi ngeprank aku ya Mah," ucap Queen seraya tergelak. Merasa jika sang Mamah tidak akan bisa membohonginya menggunakan trik prank yang sedang musim saat ini.

"Stop Mamah bukan anak ABG Queen!" bentak Mamah Ajeng pada Queen membuat gadis itu seketika menghentikan tawanya.

"Sayang Mamah dan Papah sudah membicarakan ini sejak kamu masih kecil Nak, Zaka adalah laki-laki yang bijaksana, sabar dan penyayang Nak, Mamah dan Papah akan merasa tenang saat menyerahkan mu pada nya kelak," tutur Mamah Ajeng dengan penuh kelembutan berharap sang putri mengerti apa maksud dan keinginan ia dan suaminya.

"Nggak! Queen nggak mau Mah Queen masih terlalu muda mah, Queen masih sekolah, Queen masih mau mengejar cita-cita Queen ... kenapa sih Mamah sama Papah tega ngambil keputusan tentang hidup dan masa depan Queen tanpa menanyakan pendapat Queen terlebih dahulu." Queen kini terisak menangis sesenggukan. Merasa kecewa dengan sikap semena-mena kedua orang tuanya.

"Nak Mamah mohon kali ini kamu turuti Mamah dan Papah ya, apaling tidak kamu keluar dulu ya sayang temui mereka jangan buat Mamah dan Papah malu sayang," ujar Mamah Ajeng memohon meminta Queen untuk keluar terlebih dahulu menemui keluarga pak Barkah Baihaqi.

"Nggak Mah! Queen nggk akan mau keluar titik!" bentak Queen pada sang Mamah. ini pertama kalinya Queen membentak sang Mamah

Queen Paramitha Wiryawan!" bentak Pak Mahendra tak kalah garang. Wajah penuh kemarahan tercetak jelas di wajah pak Mahendra.

Queen menoleh kearah suara sang Papah. Meski dengan rasa takut karena ini baru pertama kalinya sang Papah membentaknya. Namun, Queen berusaha untuk tetap membela dirinya bagaimanapun ini tentang masa depannya.

"Pah ... kenapa Papah sama Mamah jahat! kenapa Papah sama Mamah tega mutusin masa depan aku tanpa meminta pendapatku. Pah ini hidup ku Pah, ini tentang masa depan ku jadi selain aku tidak ada yang bisa mengatur atau mendikte hidupku!" ucap Queen lantang menghampiri sang Papah yang masih berdiri di ambang pintu.

"Queen! Akhhhh ..." Bentak pak Mahendra mengangkat tangan nya, hendak menampar sang putri. Namun, belum sempat tangan nya jatuh pada pipi Queen. Gerakan Pak Mahendra terhenti seraya meringis mersakan sakit dan sesak di dadanya.

"Papah!"

"Pah!"

Teriak Queen dan ibu Ajeng bersamaan saat melihat pak Mahendra jatuh tersengkur memegangi dadanya.

🌻 To be continued ... 🌻

Hai ... terimakasih untuk kalian yang sudah Sudi untuk mampir di karyaku yang ke dua seperti biasa aku minta dukungannya ya dengan cara like komen hadiah dan vote nya terimakasih 🤗

Love you all my renders 🥰❤️

Sambil nunggu kelanjutan kisah My Fake Husband baca juga ya novel keren karya temen author yang pastinya keren abis nih

Blurb :

Seorang siswa SMA yang punya penyakit terbelakang mental bernama Soejono alias Jono hidup dengan kemiskinan yang terpaksa harus mencari nafkah untuk keluarganya dengan cara yang haram, sebagai pengedar narkoba untuk membeli obat untuk ibundanya yang sakit-sakitan, disamping itu ayahnya juga sudah lama wafat dan dia adalah anak pertama dari 4 bersaudara yang keseluruhannya juga terbelakang mental, Tak hanya itu dia juga harus dibully teman-temannya di sekolah, Alex Felixius si ketua geng di kelas XII Bahasa anak seorang pegawai Freeport yang kaya raya, dia selalu pamer dengan orang-orang di sekitarnya, dia musuh bebuyutan Jono dan dikenal sebagai trouble maker di setiap tempat, untungnya ada wanita cantik jelita bernama Salma yang tak tega melihat pengorbanannya, dan Salma pun akhirnya jatuh hati padanya.

Eps 3 Keputusan Queen

"Papah!"

"Pah!"

Teriak Queen dan ibu Ajeng bersamaan saat melihat pak Mahendra jatuh tersengkur memegangi dadanya.

"Tolong! teriak Queen meminta bantuan. Sementara keluarga Pak Barkah langsung bergegas berlari menuju asal suara.

"Ya Allah ... Mahendra!" kaget Pak Barkah melihat sahabatnya tergeletak pingsan.

"Om tolong Papah om ..."

"Mas Barkah tolong Mas, tolong suamiku

ucap Queen dan Mamah Ajeng sambil terisak.

"Iya sayang sabar ya ... Zaka bantu ayah bawa Om Mahendra ke mobil kita bawa kerja sakit sekarang." perintah Pak Barkah pada Zaka sang putra.

"Iya Yah ayo ...," jawab Zaka seraya membantu sang Ayah mengangkat tubuh Pak Mahendra.

"Sabar ya Jeng ... Mahendra pasti akan baik-baik saja," ucap Bunda Berta menenangkan Mamah Ajeng.

Kini mereka semua sudah tiba di rumah sakit MITRA KELUARGA . Zaka bergegas turun dan memanggil petugas rumah sakit dan juga beberapa suster. Untuk membantunya membawa Pak Mahendra ke UGD.

Dengan sigap dokter datang dan memeriksa Pak Mahendra. Suster langusng sigap menutup pintu ruang tindakan. Sementara seluruh keluarga yang mengantar diminta untuk berada di luar.

Selang lima belas menit dokter yang menangani Pak Mahendra pun keluar. Mamah Ajeng dan Queen langsung sigap menghampiri sang dokter. Menanyakan kondisi Pak Mahendra.

"Bagaimana keadaan suami saya Dok?" tanya Mamah Ajeng dengan wajah khawatirnya.

"Begini Bu, Bapak mengalami STEMI (ST elevation myocardial infarction) merupakan salah satu jenis serangan jantung berupa penyumbatan pembuluh darah arteri koroner secara total sehingga otot-otot jantung tidak mendapat suplai oksigen, dan untuk saat ini pasien harus beristirahat dan pasien harus dalam pikiran yang tenang Bu jangan Bebani dengan permasalahan yang terlalu berat hingga mengakibatkan pasien menjadi stres," jelas Dokter panjang lebar.

"Baik Dok, kapan saya bisa menemui suami saya?" tanya Mamah Ajeng lagi.

"Untuk saat ini biarkan pasien beristirahat nanti saat suster membawanya keruang rawat inap Ibu bisa menemuinya,"

"Terimakasih Dok," ucap Mamah Ajeng pada Dokter yang ber-nametag Rizal.

"Mah, maafin Queen ...." Queen kembali terisak saat mengingat bahwa ialah penyebab sang Papah mengalami serangan jantung.

Mamah Ajeng tak berucap apapun ia hanya memeluk putrinya sebagai isyarat bahwa tak ada yang bisa di salahkan saat ini. Karena pada dasarnya mereka berdua juga bersalah. Mereka mengambil keputusan tanpa berunding dulu dengan putri mereka. Jadi wajar saja jika Queen merasa tidak terima.

"Saudah ya Jeng, Queen sayang semua pasti akan baik-baik saja," ucap Bunda Berta turut memeluk ibu dan anak itu.

"Terimakasih Mbayu ...," jawab Mamah Ajeng

"Zaka Nak kamu temani Queen dan Tante Ajeng ya, Ayah dan Bunda harus pergi karena Kakak Michael datang pasti Zaky sudah berulah lagi," bisik pak Barkah pada sang putra memberi tahu jika saat ini Kakeknya yang tinggal di Paris bersama saudara kembarnya datang. Jika sang Kakek datang maka biasanya ada sesuatu yang telah Zaky perbuat.

"Iya Ayah ... Zaka akan menemani mereka menginap di rumah sakit," jawab Zaka mengiyakan permintaan sang Ayah. Pak Barkah menepuk lengan putranya merasa bangga memiliki putra yang begitu penurut dan bertanggung jawab.

"Dek Ajeng, maaf ya mas dan mbayu harus pergi em ... mendadak Kakeknya Zaka datang dari luar negeri tapi Zaka akan tetap disini menemani kalian," pamit pak Barkah.

"Iya mas maaf merepotkan," jawab Mamah Ajeng.

"Jangan sungkan kita sebentar lagi akan menjadi keluarga Dek, Mas dan mbayu berharap jangan ada yang ditutupi," ucap Pak Barkah tulus.

"Iya Jeng, Kami akan selalu ada untuk kalian Queen jangan menangis lagi ya, jika butuh sesuatu ada Zaka disini jangan sungkan meminta apapun padanya ya dia calon suami kamu sayang," ujar bunda Berta.

Deg ... seketika Queen menatap Zaka pandangan mereka bertemu. Queen buru-buru memalingkan wajahnya. Rasa malu menyeruak dalam dirinya mengingat betapa ia menolak keras perjodohannya.

"Ya sudah Kami pergi dulu ya ingat kabari Aku jika terjadi sesuatu," tutur pak Barkah kembali mengingatkan.

"Terimakasih Mas, Mbayu ..." ucap mamah Ajeng.

"Jaga Tante Ajeng dan Queen ya Nak Ayah dan Bunda pamit ..." pamit pak Barkah pada putranya. Kemudian Pak Barkah dan Bu Berta melangkah meninggalkan rumah sakit.

Sepeninggal Pak Barkah dan Bu Berta kini tinggal Zaka, Queen dan sang Mamah. Suasana canggung seketika menyeruak baik Mamah Ajeng maupun Queen belum begitu mengenal sosok Zaka.

"Nak kamu pulang ya ambil keperluan Papah dan Mamah," pinta Mamah Ajeng pada Queen. Untuk membawakan keperluan seperti baju ganti untuk Mamah dan Papahnya. Karena untuk malam ini mereka pasti akan menginap di rumah sakit.

"Iya mah," jawab Queen singkat.

"Biar Zaka antar Tante, ini sudah malam jadi tidak baik jika Queen pulang naik taksi." ucap Zaka menawarkan diri mengantarkan Queen.

"Iya Nak, Queen kamu pulang sama Nak Zaka ya," pinta Mamah Ajeng pada Queen.

"Iya Mah." jawab Queen singkat seraya melangkah meninggalkan Zaka.

"Tante pamit dulu ya Assalammualaikum," pamit Zaka bergegas mengejar Queen.

"Waalaikumsalam ... anak yang sangat sopan, beruntungnya Queen jika sampai Zaka menjadi suaminya."gumam mamah Ajeng kagum melihat kepribadian Zaka yang sopan dan bertanggung jawab.

Semetara di parkiran rumah sakit MITRA KELUARGA Queen berjalan sangat cepat. Hingga tidak sengaja ia tersandung tali sepatunya.

"Haaaa ..." teriak Queen yang hampir saja jatuh tersungkur. Beruntung Zaka dengan sigap menangkap tubuh Queen.

Zaka kini memeluk tubuh Queen erat seketika pandangan mata mereka bertemu. Ada gejolak di dalam dada Zaka kala melihat wajah ayu Queen dengan jarak yang begitu dekat. Tak terkecuali Queen, gadis itu juga merasakan ada gleyar aneh dalam dirinya melihat wajah tampan Zaka dengan jarak yang begitu dekat.

Mereka sama-sama terdiam terpaku menatap satu sama lain. Hingga Queen tersadar kemudian melerai pelukan mereka berdua. "Khem ... maaf Om eh em ... Uncle eh ... aduh aku harus panggil kamu apa dong?" ucap Queen bingung sekaligus canggung.

"Hehh memangnya aku sudah setia apa hingga kamu memanggilku Om, Uncle? Apa aku tidak pantas dipanggil Kakak, Mas atau Abang begitu?" Zaka pura-pura kesal menampakan wajah merengut nya.

"Iya udah aku panggil Abang aja gimana? Tapi jangan marah ya usia kita kan terpaut jauh jadi wajar kalau Aku merasa bingung harus memanggil apa," ucap Queen yang merasa bersalah. Begitulah sifat Queen ia paling tidak bisa jika menyakiti hati orang lain.

"Baiklah adik manis sini ...." ucap Zaka seraya berjongkok mengikat tali sepatu Queen.

Seketika Queen merasakan kehangatan menjalar dalam tubuhnya. Sikap dan perilaku manis Zaka membuat Queen merasa tersanjung.

"Ayo ...." ajak Zaka meraih tangan Queen menggandeng nya.

Queen hanya terdiam pasrah mengikuti langkah kaki Zaka. Ia terdiam membisu tak tahu harus berkata apa. Melihat dan merasa baru kali ini ada laki-laki semanis dan sehangat Zaka.

'Bismillah ... aku akan menerima perjodohan ini demi Papah dan Mamah dan semoga keputusan ku tidak akan salah' ucap Queen dalam hati dengan yakin.

🌻 To be continued 🌻

Hai ... terimakasih untuk kalian yang sudah Sudi untuk mampir di karyaku yang ke dua seperti biasa aku minta dukungannya ya dengan cara like komen hadiah dan vote nya terimakasih 🤗

Love you all my renders 🥰❤️

Sambil nunggu kelanjutan kisah My Fake Husband baca juga ya novel keren karya temen author yang pastinya keren abis nih. Novel karya kak : MUDA ANNA

Ningtiyas Paramitha adalah gadis 18 tahun baru lulus SMK jurusan tata busana. Dia harus menerima takdir dinikahkan siri dengan paksa oleh ayahnya dengan lelaki dewasa berumur 30 tahun dan telah memiliki istri bernama Alfarizi Zulkarnain. Kontrak nikah selama lima bulan, tetapi Neng selalu mengalami kekerasan baik lahir maupun batin. Perlakuan suami sirinya selalu melampiaskan kekesalannya akibat kesalahan istri sahnya.

Setelah empat bulan berlalu Al meninggalkan Neng begitu saja, tanpa disadari Al meninggalakan benih janin di kandungan Neng. Akhirnya Neng meninggalkan desanya yang selama ini menjadi kebanggaannya, pergi ke Jakarta untuk merubah nasib dan menyongsong masa depan yang lebih baik bersama janin yang dalam kandungan.

Sayangnya takdir mempertemukan mereka kembali setelah delapan tahun berlalu. Dengan situasi yang berbeda, apakah mereka akan bersatu kembali setelah Al mengetahui memiliki keturunan. Apakah Neng menerima cinta Al?

Jangan lupa mampir ya 🤗

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!