NovelToon NovelToon

ISTRI UNTUK TUAN MUDA PSYCHOPATH

1.Hari Pernikahan

VOTE, LIKE DAN KOMEN🌹 JANGAN LUPA SETELAH DI BACA SUPAYA AYUZA SEMANGAT BUAT UP.

Zivanna Roselin sering dipanggil Zizi, terpaksa harus menikah dengan CEO muda berwajah tampan tapi arogan hanya untuk melunasi hutang sang ayah. Zizi gadis yang berusia 19 Tahun tepat hari ini ia akan menikah dengan CEO bernama Kenzo Alvaro putra dari Tuan Hercules, Kenzo terkenal kaya nomor dua di negara ini di usianya yang masih muda Kenzo mendapat gelar CEO termuda di kalangan pebisnis. Kenzo menerima Zizi sebagai istrinya karena Pak Hardian tidak memiliki uang untuk membayar hutangnya oleh sebab itu, Kenzo mau menerima tawaran Pak Hardian untuk menikah dengan Zizi tanpa didasari rasa cinta.

🌹🌹🌹🌹

Di dalam kamar Zizi terus saja mondar mandir dia merasa sangat gelisah, karena ayahnya belum juga datang untuk sekedar melihat dirinya yang sudah selesai di rias.

Ayah mana, kenapa dia belum datang juga. Zizi membatin.

Namun, suara langkah kaki yang mendekat membuat Zizi langsung menoleh ke arah pintu yang sudah terbuka lebar.

"Ayah dari mana saja? kenapa wajah Ayah babak belur begini?" tanya Zizi yang terlihat sangat panik, karena wajah Pak Hardian babak belur.

Tapi bukannya menjawab Pak Hardian malah mencengkram dagu Zizi. "Dengar baik-baik, ini semua karna almarhum ibumu andai saja dia tidak sakit-sakitan. Ayah tidak akan mempunyai hutang sebanyak ini hanya untuk biaya pengobatan nya," suara Pak Hardian terdengar sangat marah.

Zizi meremas gaun yang ia kenakan.

Cairan bening lolos begitu saja dari mata indah bulatnya, setelah mendengar kalimat menyakitkan ayahnya.

"Sebenci itu Ayah terhadap ibuku … apa belum puas Ayah menyakiti hatinya, sampai dia sakit-sakitan lalu menghembuskan nafas terakhir," ucap Zizi dengan suara lirihnya.

Zizi sudah tidak tahan karena selalu saja almarhum ibunya yang disalahkan, atas hutang Pak Hardian. "Tega-teganya Ayah menikah lagi, di saat ibuku sendirian berjuang lemah melawan kanker rahim, aku putri Ayah … tapi kenapa Ayah lebih memilih pelakor berkedok sekretaris untuk dijadikan istri simpanan." Intonasi suara Zizi mulai meninggi.

Pak Hardian cengkram dagu Zizi semakin kuat. "Tutup mulutmu, kamu sama saja seperti ibumu dasar anak yang tidak tahu terimakasih. Bagaimanapun Eliza tetap ibu tiri mu, hapus air mata murahan ini sebelum para pelayan Tuan muda datang," geram Pak Hardian sambil menunjuk wajah Zizi ia sama sekali terlihat tidak merasa kasihan sedikitpun pada putrinya.

"Ayah tega menjual ku kepada Tuan muda hanya untuk menutupi aib pelakor yang hutangnya di mana-mana, beralasan hanya untuk biaya pengobatan ibu ku. sekarang baru ku tahu Ayah ku ternyata seorang pembohong."

Suara Zizi menggema dada nya terasa begitu sesak, setelah sekian lama baru kali ini ia berani berteriak di depan ayahnya. Ia tidak terima selalu saja ibunya yang disalahkan.

Pak Hardian mengangkat tangan ingin menampar Zizi tetapi, ketukan pintu membuatnya mengurungkan niatnya.

Ia langsung melepaskan cengkramannya, dia tidak mau orang lain melihat kejadian ini.

"Nyonya apa Anda sudah siap?"

Dua pelayan wanita itu sudah berdiri di ambang pintu, melihat raut wajah Zizi yang murung. Pak Hardian melangkah keluar, ia sempat menyuruh pelayan itu untuk merapikan riasan Zizi sebelum benar-benar pergi.

"Bantu Nyonya muda kalian merapikan riasan wajahnya, dan cepat bawa dia supaya Tuan muda tidak menunggu terlalu lama."

Pak Hardian keluar setelah mengatakan itu, ia menuju tempat dimana akan dilangsungkan acara pernikahan.

Dua pelayan tadi mengiyakan Pak Hardian, mereka mendekati Zizi yang riasan wajahnya berantakan karena lelehan air mata.

"Nyonya apa yang terjadi, kenapa menangis bukankah ini hari bahagia Nyonya muda dan Tuan muda."

Zizi menunduk tidak menjawab pelayan itu. ia merasa sangat kecewa pada sang ayah.

Selalu saja aku yang mengalah, Tuhan tolong kuatkan aku.

•••••

Di ruangan yang terlihat mewah seorang laki-laki bertubuh kekar, alis tebal, mata seperti mata elang, hidung mancung, berkulit putih mulus. Sedang duduk santai sambil menikmati minuman beralkohol, saat Kenzo akan kembali meneguk bir dari dalam botol Niko asisten Kenzo menghentikannya.

"Tuan acara hari ini akan segera dimulai, apa sebaiknya Anda segera bersiap-siap."

Kenzo menatap Niko dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. "Apa gadis itu tidak melawan?"

Kenzo juga tahu Zizi terpaksa menikah denganya. Maka dari itu ia menanyakan hal yang tidak perlu ditanyakan.

"Nyonya Zizi pasrah Tuan, jadi Anda tidak perlu memikirkan hal itu."

"Gadis itu memang dijadikan mainan oleh ayahnya sendiri. Aku laki-laki yang sudah keberapa?"

Pertanyaan Kenzo membuat Niko jadi ragu untuk menjawab. "Anda yang ke 3 Tuan tapi jangan berpikiran yang buruk, Nyonya Zizi hanya mereka jadikan pembantu saja tidak lebih."

"Apa informasi yang kamu terima akurat?"

"Iya Tuan, saya berani menjamin nya."

Kenzo mengukir senyum tipis, ia merasa belum yakin Zizi masih tersegel.

***

Setiba di acara Pak Hardian ternyata baru sampai, ia kemudian mendekati Kenzo.

"Maaf Tuan muda karena sudah lama menunggu, putri saya sebentar lagi akan datang."

Kenzo sedikitpun tidak menoleh atau sekedar menjawab, ucapan Pak Hardian yang sebentar lagi akan berstatus menjadi mertuanya.

Lama menunggu terlihat seorang gadis cantik berjalan menuju altar, menggunakan gaun yang sangat mewah. Suara langkah kakinya membuat riuh yang dari tadi berubah menjadi hening. Semua yang hadir di sana menatap Zizi dengan kagum.

"Wah ternyata istri tuan muda sangat cantik."

"Pantas saja Tuan muda tidak menolak calon istrinya yang begitu sempurna."

"Tuan muda terlihat begitu serasi cantik dan tampan."

"Apa itu benar putri Pak Hardian terlihat sangat mempesona."

Zizi terus saja berjalan, tanpa menghiraukan ucapan orang-orang yang terus saja melontarkan pujian kepada diri nya. Tetapi, Kenzo masih saja dengan wajah datarnya meskipun Zizi sudah berada di hadapan nya.

*i**ni Tuan muda yang terkenal angkuh dan arogan itu, kenapa terlihat sangat garang sekali,

Apa ini semua jalan takdir yang harus aku terima*. Sambung Zizi membatin.

Bibir Kenzo mengucapkan janji suci itu dengan sangat lantang dan tenang tidak terlihat di raut wajahnya kegugupan sedikit pun, disaksikan oleh beberapa tamu undangan, ia sengaja tidak mengadakan pesta atau acara semacamnya itu. Karena ia tidak mau kalau sampai ada yang tahu dirinya sudah menikah, jangan sampai musuh akan mengincar istrinya nanti. Meski bagi Kenzo pernikahan ini hanya sebagai jaminan hutang, tapi ia tidak mau orang-orang di sekeliling nya akan mendapat serangan mendadak dari musuh entah itu kapan dan di manapun. Jikalau pernikahan nya ini sampai bocor.

"Saya mengambil engkau menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya; pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat walaupun sakit, untuk saling menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus."

Zizi juga mengucapkan janji suci yang sama dengan satu tarikan nafas, tapi suara Zizi mulai serak karena menahan isak tangis.

ibu putrimu sudah menjadi seorang istri, yang berarti sudah cukup dewasa. Tapi tidak bagi ibu, aku tetaplah putri kecil seperti yang pernah ibu katakan dulu.

2. Menjadi Pasangan Suami Istri

VOTE, LIKE DAN KOMEN. SUPAYA AYUZA RAJIN BUAT UP🌹🌹😚

Di atas altar Zizi dan Kenzo sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Kenzo mengeluarkan kotak merah kecil persegi empat dari saku jas yang ia kenakan. Terlihat dua cincin berlian yang begitu indah dan pasti harganya tidak murah.

Kenzo meraih tangan Zizi memasangkan cincin di jari manisnya. Zizi sempat terdiam sebelum melakukan hal yang sama.

Setelah cincin itu terpasang di kedua jari mereka, tanpa mengucapkan sepatah kata Kenzo turun dari atas altar lalu pergi meninggal kan Zizi sendirian. Dari kejauhan Pak Hardian melihat itu semua.

Pak Hardian ingin menghampiri Zizi tetapi, Eliza ibu tiri Zizi menarik tangannya. "Mas, ayo kita pulang acaranya sudah selesai."

"Tunggu dulu. Mas, mau bicara sebentar dengan anak itu." ucap Pak Hardian.

"Mas ngapain sih, biarkan saja." Eliza memasang wajah tidak suka.

"Tunggu di dalam mobil saja, nanti Mas menyusul."

"Selalu saja anak itu yang lebih Mas pentingkan."

Meski terpaksa Eliza pergi dengan wajah cemberut, sambil menghentak kan kakinya. Ia begitu sangat membenci Zizi karena dari dulu Zizi tidak pernah menyukainya. Dan selalu mengatakan bahwa dirinya adalah pelakor. Padahal Pak Hardian yang sudah tergila-gila padanya.

•••••

Para pelayan bergegas menghampiri Zizi yang masih saja berdiri di atas altar. Mereka baru saja mendapat perintah dari Kenzo. Untuk segera membawa Zizi ke mansion.

"Nyonya, sopir sudah menunggu di mobil. Mari kita akan mengantar Anda."

Zizi berjalan dengan langkah gontai sambil terus menunduk, ia mengikuti pelayan itu. Namun, langkahnya terhenti setelah mendengar suara Pak Hardian yang mengajaknya untuk bicara empat mata.

"Zizi, Ayah mau bicara sebentar."

Zizi sempat melihat wajah sang Ayah, yang ia sangat sayangi tetapi apa. Pak Hardian malah menjadikan dirinya sebagai pelunas hutang.

"Bisa tinggalkan kami berdua?" ucap Zizi ia tidak tega mengatakan tidak, mungkin ini terakhir kali Zizi bisa melihat wajah Pak Hardian.

Zizi kemudian menatap pelayan itu satu persatu. Dengan tatapan penuh harap, ia ingin mendengar kalimat apa yang akan Pak Hardian lontarkan.

"Bisa Nyonya, kami akan menunggu Anda di sebelah sana." Pelayan itu menunjuk pintu keluar. Mereka beriringan untuk berjalan membiarkan Zizi bicara dengan ayahnya.

"Dengar … jadilah istri yang penurut, jangan sampai kamu membuat Tuan Kenzo marah!" Pak Hardian mengatakan itu setelah para pelayan itu pergi.

"Dia memiliki kepribadian ganda, kejam. Bisa membunuh siapa saja dengan sangat mudah." Tambah Pak Hardian meyakinkan Zizi supaya Zizi tidak berniat kabur.

"Apa peduli Ayah meskipun, Tuan muda yang angkuh dan sombong itu membunuhku," Zizi mengelap sudut matanya. "Aku hanya Ayah jadikan sebagai kelinci percobaan."

Pak Hardian membuang nafasnya dengan kasar mendengar jawaban Zizi, yang menurutnya Zizi sudah sangat lancang.

"Dasar anak kurang ajar, belum tahu sekejam apa Tuan Kenzo!" Bentak Pak Hardian

Zizi berlalu tidak menghiraukan ucapan Pak Hardian. Dia merasa ayahnya sudah benar-benar dibutakan dengan harta.

'Aku pikir ayah akan memintaku untuk tetap tinggal di rumahnya meski aku sudah menikah, ternyata aku salah.'

***

Di dalam mobil Zizi melamun, ia memikirkan bagaimana nasib hidupnya yang akan satu atap bersama dengan Kenzo. Laki-laki yang sama sekali Zizi tidak kenal, ia sudah membayangkan Kenzo akan selalu menyakitinya.

'Ibu, kenapa aku harus menikah dengan cara begini.'

Beberapa jam dalam perjalanan ternyata Zizi sudah sampai di mansion yang berada ditengah-tengah hutan.

"Nyonya kita sudah sampai." Sopir itu turun membuka pintu untuk Zizi.

"Silahkan Nyonya, para pelayan sudah menunggu Anda dari tadi."

Zizi terperanjat dari lamunan nya, dengan segera ia turun tapi, Zizi diam membeku seperti patung.

'Kenapa bisa ada mansion begini ditengah-tengah hutan, tampak seperti istana di negeri dongeng. Apa aku sedang bermimpi.'

Para pelayan yang dari tadi menunggu di pintu utama, segera keluar untuk menyambut Zizi yang masih tetap berdiri di tempat.

"Mari Nyonya … Anda terlihat begitu lelah." Sambil menuntun Zizi ke dalam mansion para pelayan menatap Zizi dengan binar bahagia.

Di lantai dua para pelayan membuka pintu kamar untuk Zizi. Namun, Zizi terlihat ragu untuk memasuki nya para pelayan yang mengerti maksud dari Zizi berbicara dengan nada yang sopan.

"Tuan muda tidak akan pulang malam ini, jadi Nyonya tidak usah takut."

Mendengar ucapan pelayan itu Zizi merasa lega ia kemudian masuk, melihat kamar yang begitu luas dengan kasur berukuran king size yang sangat empuk.

"Apa nyonya butuh sesuatu?" tanya pelayan itu.

Zizi menggeleng. "Kalian bisa pergi, aku mau istirahat."

"Kalau begitu kami permisi Nyonya."

Para pelayan itu keluar. Zizi langsung merebahkan tubuhnya, mata nya terasa begitu berat penglihatan nya sedikit demi sedikit menjadi buram lama kelamaan Zizi tertidur.

•••••

Selesai mandi Zizi bermaksud keluar dari kamar namun, sepertinya pintunya dikunci dari luar. "Bagaimana ini, kenapa mereka mengunciku."

Zizi menggedor pintu itu hingga tangannya terasa sakit, tapi sayang kamar itu kedap suara jadi percuma saja. Zizi sudah merasa putus asa tidak tahu harus berbuat apalagi, saat Zizi duduk di atas ranjang para pelayan membuka pintu dan datang dengan membawa makan malam untuk dirinya.

"Ini makan malamnya Nyonya, maaf kami baru bisa masuk karena takut Nyonya terganggu."

"Tidak apa-apa, tapi bisakah kalian tidak usah mengunci pintu kamar ini?" Zizi bicara sambil melihat reaksi para pelayan itu.

"Maaf Nyonya, ini atas perintah Tuan muda."

"Katakan padanya, aku tidak akan kabur dari mansion ini." ucap Zizi dengan ketus.

Zizi menyantap makan malam itu semua dengan lahap, karena dia benar-benar sangat lapar. Zizi menoleh karena melihat salah satu pelayan yang baru datang tersenyum ramah padannya.

"Perkenalkan Nyonya nama saya Jesi, mulai sekarang saya yang akan menjadi asisten pribadi Anda."

Jesi adalah pelayan yang sudah lama bekerja di mansion. Yang akan ditugaskan untuk menjadi asisten pribadi Zizi selama berada di mansion.

Zizi hanya mengangguk kecil sambil terus makan, semua yang melihat itu senang karena istri dari Kenzo terlihat baik, ramah dan sopan. Jadi mereka tidak perlu khawatir Zizi mempunyai niat jahat.

"Apa kalian semua sudah makan?" Zizi bertanya meski mulutnya penuh.

"Kami akan makan kalau Anda sudah makan Nyonya," jawab pelayan itu dengan serentak. "Apa Anda mau nambah Nyonya?"

Zizi berpikir siapa dirinya yang harus diperlakukan seperti ratu. Di rumah Pak Hardian dirinya diperlakukan seperti babu oleh ibu tirinya yang sangat kejam.

"Tidak, kalian makanlah dulu. Ini sudah lewat waktunya malam malam."

Zizi melihat para pelayan itu menunduk, sepertinya tidak menuruti perintahnya. Selain perintah Kenzo.

"Nyonya tidak usah memikirkan kami, karena kami digaji untuk bekerja bukan untuk bermalas-malasan." Jelas Jesi yang saat itu melihat para pelayan tidak ada yang berani menjawab.

3. Tidak Mempunyai Belas Kasihan

Kenzo pergi menuju ruang bawah tanah, disana terlihat seorang pria berusia 40 tahun, sedang berbaring lemah. Langkah kaki Kenzo terhenti di sebelah pria itu sambil berjongkok. "Senang bertemu dengan Anda Pak tua." Sambil memegang dagu pria itu yang sudah lemah tak berdaya Kenzo tetap masih mau menyiksanya. "Brengsekkkk...! bunuh saja aku!!" Niko yang dari tadi berdiri sudah tahu apa yang akan Kenzo lakukan langsung memalingkan pandangan. Kenzo sudah lama menyiksa pria tersebut tapi tidak pernah mau mengaku siapa yang mengutus nya. Kenzo memutar pisau yang dari tadi ia pegang.

"akkh...." Pria itu mengerang kesakitan

Tepat di pipi kirinya, pisau berhasil menyayat dagingnya darah segar bercucuran.

"Apa masih belum mau mengaku, siapa yang mengutusmu?"

"Cuihh....!!" Bukan nya menjawab pria paruh baya itu malah meludah mengenai jas Kenzo.

Kenzo kemudian dengan santai nya mencongkel satu bola mata pria itu lalu memakannya. Suara pria itu semakin mengerang kesakitan. "Aakkhhhhh...ssaakkitttt!! Dasar psikopat gila haus akan darah , lebih baik aku mati dari pada harus mengaku." Kenzo berdiri langsung menarik pelatuk lalu melepaskan tembakan. Dorr...Dorr...Doorrr....Tiga peluru bersarang tepat di jantung pria itu. "Dasar bedebah, Niko suruh para bodyguard menyingkirkan mayatnya, potong kecil-kecil dagingnya lalu lempar ke kolam yang isinya ikan piranha!!"

Tanpa rasa jijik sedikit pun Kenzo berjalan keluar melewati mayat yang penuh dengan darah. "Niko antar aku ke tempat biasa!"

Niko yang dari tadi pusing melihat begitu banyak darah secepat kilat meleset menuju mobil. Kenzo tersenyum melihat tingkah Niko. "Niko...Niko...Niko sudah hampir sepuluh tahun bersama ku masih saja phobia dengan darah." Niko dulunya seorang pemuda yang bekerja di sebuah Cafe pinggir jalan sebelum bertemu dengan Kenzo.

**FLASHBACK**

10 Tahun yang lalu

Bukk...Bukk...Bukk....!!!

Seorang pemuda berlumuran darah merangkak sambil bersujud. "Tuan saya berani bersumpah bukan saya yang mengambil uang itu, tolong jangan pecat saya." Pemilik Cafe itu menyuruh security membawa pemuda itu untuk keluar.

Dari kejauhan Kenzo yang duduk santai. Rambut acak-acakan dasi yang terlihat miring baju kusut. Tapi tidak sedikitpun mengurangi ketampanan nya, berjalan menuju tempat keributan itu terjadi.

"Berapa banyak hutang pemuda ini?"

Pemilik caffe langsung menunduk setelah melihat siapa yang datang. "Ma-maaf Tuan muda Kenzo pemuda ini mencu…."

"Tulis berapa nominal yang pemuda ini ambil!!" Tanpa menunggu jawaban, Kenzo Menuntun pemuda itu untuk berdiri meninggalkan Cafe.

"Tidak usah mengucapkan terima kasih, cukup jadi asisten pribadiku jangan sampai kamu berkhianat."

Niko yang saat itu belum tahu siapa TUAN MUDA KENZO ALVERO.

Sejak saat itu Niko menjadi sekretaris sekaligus asiaten Kenzo. Pemuda itu adalah Nicolas tapi kenzo sering memanggilnya Niko.

**FLASHBACK**

Kembali ke masa sekarang.

Di dalam mobil, jauh di pinggir kota terdapat sebuah bar mini, setelah sampai para penjaga menunduk. "Selamat malam Tuan muda, mari silahkan masuk!" Tanpa menjawab sapaan para penjaga bar itu Kenzo berjalan menuju ruang VIP, Niko yang baru selesai memarkir mobil menyusul. Para pelayan segera menghampiri Kenzo. "Silahkan Tuan muda ini minuman yang paling Anda sukai!"

Kenzo langsung saja meneguk minuman yang mengandung alkohol dari botolnya.

Niko yang tidak mau melihat Kenzo terlalu banyak meminum alkohol menyuruh para pelayan keluar.

"Tuan...Tuan besar bisa marah kalau tahu Anda datang kesini lagi."

"Apa peduli Papa terhadapku, aku hanya anak yang dibesarkan tanpa kasih sayang."

Kenzo mengira Papa nya tega membiarkan dirinya bekerja keras. ia merasa tidak pernah di anggap. Padahal maksud Tuan Hercules Papanya membiarkan Kenzo di mansion supaya ia lebih mandiri. Meski begitu Niko tetap membawa Kenzo ke mobil dengan bantuan beberapa pelayan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!