NovelToon NovelToon

CINDERELLA GENDUT

Prolog

Selamat Membaca, semoga suka jangan lupa untuk vote dan coment positif ya.

Cinderella Zaina Wijaya

Dia adalah gadis berusia 22 tahun dengan tinggi 175 cm dan berat badan 95 kg. Dia adalah gadis yang baru saja menyelesaikan kuliahnya di Eropa, tepatnya di INSEAD. Cinderella adalah putri tunggal dari pasangan Bramana Wijaya dan Casandra, mereka sangat menyayangi Cinderella, bahkan memperlakukan Cinderella seperti anak kecil yang harus selalu ditimang- timang.

Cinderella. Entah atas dasar apa orangtuanya memberi nama itu padanya, mengingat dongeng Cinderella adalah gadis miskin yang dinikahi oleh pangeran kaya, padahal jika melihat kehidupan Cinderella ini, dia hidup dengan berkelimang harta bahkan segala keinginanya bisa langsung dia dapatkan.

Hingga suatu hari, dia harus kembali pulang ke Indonesia karena papanya terkena serangan jantung. Dia dipaksa untuk menggantikan posisi papanya untuk menjadi pemimpin perusahaan milik sang papa, hanya dengan kecerdasan yang dia miliki mampukah Cinderella bisa mempertahankan perusahaan Wijaya Group.

“ Selamat datang kembali Sayang. Mau ke rumah sakit dulu? ” gadis bertubuh gempal itu langsung memeluk mamanya, meluapkan rasa kerinduan setelah satu tahun tidak bertemu.

“ Kita ke rumah sakit dulu saja Ma, ” Cinderella menggenggam tangan mamanya dan segera meninggalkan bandara menghampiri Revan sekertaris dan juga orang kepercayaan oapanya, dia sudah bekerja 7 tahun di perusahaan Wijaya Group.

“ Langsung ke rumah sakit ya Non? ” tanya Revan saat sedang membukakan pintu mobil.

“ Iya Van. Cici mau ketemu Papanya dulu, ” jawab mama Cinderella sambil menatap anaknya yang sedang menahan air mata yang sudah akan terjatuh.

Bramana Wijaya. papa dari Cinderella, tiga hari yang lalu beliau terkena serangan jantung. Kondisinya yang saat ini belum sadarkan diri mau tidak mau harus mewajibkan anak perempuannya untuk segera pulang, Cinderella yang saat itu tengah berada di Eropa merasa syok setelah mendengar kabar dari mamanya. Karena, melihat dari gaya hidup sehat yang papanya jalani, terlihat mustahil jika bisa terkena serangan jantung.

Mobil berhenti tepat di depan pintu rumah sakit, mamanya langsung membawa dia menuju ruang papanya dirawat, ketika sudah di depan pintu Cinderella sudah menangis, dia masuk, mendekat ke ranjang sang papa, menangis di depan papanya, dia terkejut saat melihat mata sayu papanya terbuka, dia langsung secepatnya mengusap air mata dipipinya.

“ Ci....Ci....” Kata pertama kali yang keluar dari bibir papanya, dia yang mendengar langsung mendekat ke arah papanya, menggenggam tangan papanya seolah menyalurkan kekuatan.

“ Sayang. Kamu sudah pulang? ” Cinderella hanya mengangguk tak kuasa menahan air matanya.

“ Papa. Kenapa Papa seperti ini? Cici nggak mau terjadi sesuatu dengan Papa, ” ucap Cinderella yang meratapi kondisi papanya yang lemah.

“ Papa nggak papa. Bentar lagi pasti sembuh, banyak dokter hebat disini, ” Cinderella semakin deras mengeluarkan air mata, dia sangat sedih melihat orang yang dicintainya terbaring lemah saat ini.

“ Bisa panggilakan Revan, ” perintah papanya. Cinderella lalu berdiri dan memanggil Revan yang sedang duduk di ruang tunggu. Mereka berdua masuk ke ruangan bernuansa putih itu.

“ Van, tolong bantu Cici untuk mengurus perusahaan, dia anakku satu-satunya, aku menyayanginya, urusan perusahaan sekarang aku serahkan ke Cici, aku berharap kamu bisa membantu dan menjaganya, ” pinta papanya

“ Baik Pak, ” Cinderella hanya menggeleng tidak percaya dengan apa yang diucapkan Papanya. Bagaimana bisa dia mengurusi perusahaan sebesar itu, dengan pengalaman yang belum pernah dia dapatkan, dia hanya takut gagal, bagaiman jika perusahaan Papanya bangkrut.

Kemal Martin

Dia adalah lelaki tampan yang suskes mengembangkan bisnisnya di bidang properti. Dia berusia 26 tahun, setiap wanita yang dilewatinya, akan menatapnya hingga tak berkedip, sampai bayangannya menghilang, aroma parfumnya yang maskulin menjadi sorotan tersendiri bagi kaum Hawa.

Kemal adalah putra dari pasangan Jimmy Martin dan Devina Sandora, bundanya meninggal ketika Kemal berusia 3 tahun, dan selang 1 tahun ayahnya menikah kembali dengan wanita yang lebih muda dari usia ayahnya. Mama tirinya Martha sangat menyayangi Kemal, bahkan kasih sayangnya melebihi sayangnya kepada David Martin sang adik.

Kemal mempunyai adik bernama David Martin, selisih keduanya adalah 5 tahun. David anak yang penurut berbeda dengan Kemal yang berani membantah keinginan orang tuanya, ketampananya sama dengan Kemal, Bentuk rahang yang tegas membuat ketampanan keduanya semakin terlihat jelas. Saat ini Kemal menjadi CEO muda di KM Group perusahaan yang ia dirikan sendiri dari nol.

“ Bagaimana proyek kerja sama kita yang di Sumba, Bill ” tanya Kemal yang berada di kursi belakang kemudi saat perjalanan menuju kantornya.

“ Besuk kita akan mengadakan pertemuan dengan beberapa rekan kerjasama kita, ” Jelas Billy sang sekertaris itu.

“ Apa Wijaya Group juga akan ikut? ” tanya Kemal sambil mengenakan tuxedonya, lalu segera membuka pintu mobil dan berjalan memasuki gedung Kantor KM Group, tanpa menjawab sapaan karyawannya.

“ Iya. Sepertinya anaknya yang akan mewakilkan untuk datang, mengingat pak Bram masih berada di rumah sakit, ” jelas Billy.

“ Kenapa dengan pak Bram? ” tanya Kemal yang menghentikan langkahnya tiba-tiba, membuat Billy menabrak punggung Kemal.

“ Dia terkena serangan jantung, dan tiga hari yang lalu dibawa ke rumah sakit, ” jelas Billy sambil mengusap dahinya.

“ Apa kita perlu datang ke rumah sakit, dan apa kita pernah bertemu dengan anaknya? ” tanya detail Kemal yang sudah berada di dalam lift.

“ Saya rasa tidak perlu, biar pak Jimmy saja yang datang berkunjung ke sana, dan kita belum pernah bertemu dengan anaknya, karena anaknya baru pulang dari Eropa 2 hari yang lalu, dengar-dengar dia sangat cantik dan masih single, ” jelas Billy sambil membukakkan pintu ruangan Kemal.

“ Mangsa baru di depan mata, persiapkan semuanya! kita lihat besuk, wanita yang bagaimana yang mereka bilang cantik itu, ” perintah Kemal sambil tertawa smirk ke arah Billy.

Kemal. Dia adalah pecinta wanita, setiap hari dia selalu ditemani wanita cantik dan sexy disampingnya, namun dia selalu memilih wanita yang masih perawan untuk menemaninya tidur, dia mampu membayar keperawanan seorang wanita, jadi buat apa menikmati bekas orang lain, itulah prinsipnya. Tanpa peduli betapa hancurnya wanita yang dinodai setelah itu.

Terima kasih sudah membaca karya saya semoga suka, next part akan lebih seru jangan lupa like, vote dan coment.👍🙏😁

Amanat

Happy Reading semoga suka dengan karya saya, jangan lupa like dan veotenya.👍🙏😊

Cinderella duduk, menatap penampilannya di depan cermin, sambil merapikan anak rambutnya yang tergerai indah di samping telinganya, berulangkali gadis bertubuh gempal itu memikirkan amanat sang papa, agar menggantikan posisi papanya di Wijaya Group.

Dan pagi ini Cinderella akan memulainya, memulai sesuatu yang belum pernah terjadi di kehidupannya.

“Cici, kamu sudah bangun,” mamanya mendekat kearah Cinderella yang sudah berdiri di depan cermin, Cinderella hanya tersenyum ke arah pantulan cermin di depannya.

"Maafkan kami sayang, karena hanya kamu harapan kami untuk melanjutkan usaha Papa,” Cinderella masih terdiam, karena menurutnya ini adalah beban besar untuknya.

Bagaimana jika aku gagal menjalankan usaha papanya, hingga menyebabkan bertambahnya angka pengangguran!

Kata bertambahnya angka pengangguran selalu tergiang ditelinganya, lalu dia menatap wajah Mamanya dengan raut wajah cemberut.

“Ma, Cici merasa tidak sanggup, Cici takut gagal Ma?” ucap Cinderella menatap dalam manik mata mamanya.

“Cobalah dulu sayang, akan ada Revan yang akan membantumu, yakinlah kalau kamu akan berhasil mengembangkannya,” mendengar mamanya berbicara seperti itu, membuat Cinderella bersemangat lagi, bagaimana tidak! dia akan selalu ditemani pria matang yang masih jomblo itu.

“ Apakah sudah siap Nona? ” tanya sekertaris laki- laki yang berusia 30 tahunan, berdiri di depan pintu kamar Cinderella yang terbuka. Cinderella menatap sekertaris Revan, jujur dalam hatinya memuji penampilan stylis lelaki itu, tuxedo abu-abu glossy membuat dirinya tampak keren. Tatapan mereka bertemu, mereka saling bertukar senyuman. Hanya itu!.

“Revan. Kami serahkan semuanya kepadamu, kamu tolong jelaskan semuanya pada Cici ya, mengenai apa saja yang harus dia lakukan dan ketahui,” ucap Sandra. Revan yang mengerti tugasnya langsung mengajak Cinderella untuk segera berangkat ke kantor Wijaya Group.

“ Non, besuk kita akan ada pertemuan dengan rekan bisnis kita, mereka meminta kita datang ke kantornya besuk siang, ” ucap Revan dibalik kursi kemudi.

“ Dengan perusahaan mana? ” tanya Cinderella.

“ KM Group Non, ” jawab Revan singkat.

“ Perusahaan yang berkembang pesat itu ya? yang CEO nya masih single, ” ucap Cinderella dengan terkekeh.

“ Non kok tau? saya juga masih single non, ” ucap Revan dengan percaya diri.

“ Saya jadi bingung harus panggil Anda siapa? ” tanya bingung Cinderella, sambil menatap spion depan, menatap mata Revan.

“ Hahahaha panggil Revan saja Non, mengingat usia kita tidak beda jauh, ” jelas Revan.

“ Enak saja, aku akan memanggil Pak saja, biar terkesan lebih sopan, siapa bilang usia kita tidak terlalu jauh saya baru 22 tahun Pak, ” ucap Cinderella.

“ O ya, nanti siapkan bahan untuk pertemuan besuk, biar saya bisa mempelajari materinya dulu, ” perintah Cinderella pada sekertaris Revan.

“ Baiklah Non, ” jawabnya.

Non, non sebenarnya anda ini banyak kelebihannya, sudah cantik, pintar, kaya dan juga kelebihan berat badan, coba anda kurus pasti saya juga akan tergila-gila pada Anda. Batin Revan dibalik kemudi sambil mencuri-curi pandang ke arah spion depan.

Kantor Wijaya Group

Taph...tap...tap

Terdengar suara langkah kaki Cinderella berjalan memasuki ruang conferensi di kantor Wijaya Group. Hari ini adalah hari pengumuman pergantian CEO baru. Dia segera mendudukkan dirinya di kursi bagian paling depan, didampingi sekertaris Revan yang stylis itu. Acara segera di mulai jantung Cinderella semakin berdetak cepat ketika mendengar namanya disebut. Cinderella lalu berdiri membungkukkan sedikit badannya ke arah para karyawan di ruangan itu, bisik-bisik dari para karyawan terdengar ditelinganya, hingga membuat genderang telinganya akan meledak.

Kuat. Kuat. Pasti aku bisa tutup telinga, tidak usah mendengar apa yang mereka ucapkan. Cinderella.

“ Anak bau kencur mana bisa mengurus perusahaan, ” karyawan A.

“ Tubuhnya aja segede gajah, pasti di kantor nanti hanya mengurus perutnya, ” karyawan B.

“ Cantik, tapi nggak yakin dia akan sukses seperti Papanya, ” karyawan C.

“ Anak manja mana bisa urus perusahaan Wijaya, ” karyawan D.

Entah bisik-bisik apalagi yang akan di dengar oleh Cinderella, dia melangkahkan kakinya menuju bodium depan, memberi kata sapaan pada karyawan yang julid itu.

“ Selamat pagi semuanya, mohon maaf jika saya mengumpulkan kalian disini, saya disini menggantikan sementara posisi Papa saya, mengingat Beliau sedang tidak sehat, jadi saya minta kerja sama anda semua untuk membantu saya dalam mengembangkan perusahaan ini, dan yang membicarakan saya di belakang tadi, saya mohon berhentilah, karena saya juga bisa memecat kalian, tolong hargai saya disini sebagai pemimpin, bukan sebagai anak bau kencur, bukan sebagai gajah, dan bukan sebagai anak manja, jika kalian menghargai saya, saya akan jauh lebih menghargai anda juga, sekian terima kasih, ” ucap Cinderella lalu segera meninggalkan ruangan panas tersebut.

“ Jadi dia mendengar ucapan kita? ” ucap karyawan yang julid tadi

“ Bisa kena di SP nanti sama sekertaris Revan, ”

“ Mana sempat sekertaris Revan ngurusin SP, ” sahut karyawan wanita lainya.

Cinderella berjalan menuju ruangannya segera duduk di kursi Papanya di ruangan itu.

“ Pak Revan, sekarang jelaskan pada saya secara mendetail, tentang masalah dan siapa saja yang bekerja sama dengan perusahaan ini, ” Revan yang mendengar ucapan bos barunya itu menjelaskan semua tentang perusahaan Wijaya Group serta masalah yang sedang dialami, Cinderella yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata bisa langsung mengerti dan mengambil solusi untuk masalah yang tengah dihadapi.

memang benar-benar keturunan Pak Bram, sama cerdasnya ternyata! batin Revan.

“ Pak Revan. Tolong setiap hari ganti galon air itu! saya lebih suka air putih dari pada harus minum kopi atau teh, ” ucapnya yang membuat Revan tertawa dalam hati.

Pantas saja badannya gempal, minumnya saja galonan! dalam hati Revan.

“ Siap non, ada lagi, ” tanya Revan.

“ Saya yakin dalam hatimu menertawai saya, berhubung kamu orang kepercayaan Papa, jadi saya tidak akan menghukummu, ” ujar Cinderella.

Apa! kenapa dia bisa tau, atau jangan-

“ Cukup! jangan berkata dalam hati lagi, segera keluarlah! atau aku akan melaporkanmu ke Papa, ” usir Cinderella. Revan yang mendengar itu langsung keluar ruangan, sedangkan Cinderella mendudukkan kembali tubuhnya di kursi bertuliskan direktur itu.

Kreeeettteeeekkkk.....

Terdengar suara kaki kursi retak, Cinderella yang mendengar itu hanya bisa menepuk dahinya dan langsung berdiri karena takut terjatuh.

“ Perasaan aku nggak gendut-gendut banget, kenapa kaki kursi ini bisa retak, ” ucapnya lirih lalu segera meraih telepon didepannya.

“ Pak Revan. Tolong kirimkan kursi yang paling kuat dan nyaman buat saya, ” Revan yang mendengar itu sudah bisa menebak mengingat kursi Pak Bram dulu terbuat dari kayu.

“ Iya Non, ” ucap Revan dibalik telepon, lalu segera menutup telepon dan melaksanakan tugasnya.

Setelah lima belas menit pintu ruangan Cinderella terbuka, terlihat Revan membawa sesorang yang tengah mengantarkan kursi untuk bos gadisnya itu.

“ Mau ditaruh di mana Non? ” tanya Revan yang melihat bos nya duduk di sofa.

“ Di kursi sana, yang lama ambil saja, ” perintah Cinderella sambil menunjuk kursi lama dibalik meja direktur.

“ Emangnya kursi yang ini kenapa Non, sepertinya masih terlihat bagus, ” ucap Revan yang pura-pura tidak tau apa-apa dengan apa yang terjadi.

“ Nggak tau, sepertinya sudah rapuh, jadi memang sudah waktunya diganti, ” Revan yang mendengar itu hanya tertawa dalam hati mengingat kursi itu baru diganti 3 bulan yang lalu. Revan segera melaksanakan tugasnya membawa kursi lama ke gudang.

Maaf ya Pak Bram, kursinya rusak diduduki putrimu yang seperti genthong berjalan itu. ucap Revan dalam hati.

Terima kasih sudah membaca karya saya yang suka boleh vote, like dan coment biar authornya tambah semangat👍🙏.

Pertemuan Pertama

Happy Reading jangan lupa vote ya😊🙏

Cinderella melangkahkan kakinya memasuki gedung kantor KM Group untuk melakukan pertemuan pagi ini, dia menoleh ke arah kaca besar saat berjalan memasuki gedung kantor KM Group, dia merasa kurang percaya diri setelah melihat wajahnya yang nampak lebih chubby. Mungkin gara- gara rambut yang dia ikat, sehingga membuat pipinya terlihat seperti bakpao daging yang menempel di wajahnya, dia berpamitan pada Revan untuk merapikan penampilannya di kamar mandi. Cinderella berjalan memasuki kamar mandi, mencoba merias diri agar wajahnya tidak terlihat chubby. dia melepaskan ikat rambutnya, menyisir rambut yang sedikit curly itu, memoleskan blush on ke pipi kanan dan kiri serta dagunya. Dia menatap kaca,

“ Ok. Perfect! perasaan jadi mirip Adele, ” ucapnya lirih namun segera menggeleng-gelengkan kepalanya, karena menyadari khayalannya terlalu tinggi.

“ Sudah siap bertemu CEO tampan! waktunya keluar, ” ucapnya lalu berjalan keluar dari kamar mandi, nafasnya memburu saat melihat sekertarisnya sudah berdiri di balik pintu.

“ Kenapa nungguin aku disini, untung kamu nggak saya pukul, ” makinya, dia tidak suka jika ada seseorang yang mengagettinya, takutnya dia pinsan dan menjatuhkan badannya di lantai, pasti itu akan sangat menyakitkan.

“ Sudah siap Non? kita sudah ditunggu Pak Kemal di ruang meeting, ” ucap Revan, tanpa membalas ocehan bos gadisnya itu.

“ Tunjukkan di mana ruangannya, ” perintah Cinderella sambil menenteng tas mahalnya bak ibu-ibu sosialita.

Sampai di depan ruang meeting, Revan segera mengetuk pintu dan mempersilahkan nona mudanya itu untuk masuk terlebih dahulu. Semua orang yang berada di dalam menatap wanita yang baru datang itu, termasuk Kemal, dalam hatinya tertawa melihat wanita itu berjalan seperti kapal oleng. Cinderella lalu duduk perlahan di balik meja yang sudah di beri tulisan Wijaya Group. Dia melihat ekspresi wajah Kemal, naluri wanitanya muncul, mengagumi pria tampan di depannya itu, Kemal yang merasa ditatap Cinderella menatap kembali mata Cinderella lalu tersenyum simpul ke arah Cinderella.

Hahahaha inikah yang dibilang orang cantik, body aja seperti botol minuman, lempeng, melembung nggak ada lekuk-lekuknya. Batin Kemal.

“ Inikah anaknya Pak Bram? ” bisik Kemal pada sekertarisnya. Billy hanya mengangguk seperti memberikan jawaban.

“ Dia single bos, ” Goda Billy sambil mengedipkan matanya ke arah Kemal.

“ Walau single gue juga ogah, jalannya saja seperti kapal oleng, bagaimana nanti kalau diranjang yang ada tubuhku semakin kurus, ” bisik Kemal lagi yang membuat Billy tertawa keras, lalu segera menutup mulutnya dengan tangan.

Cinderella yang merasa tidak nyaman menatap kedua orang itu dengan tatapan tajam, meskipun dia tidak mendengarkan apa yang mereka bicarakan tapi nalurinya berkata kalau mereka berdua sedang menertawakannya.

“ Bisa kita mulai rapatnya sekarang, ” ucap Cinderella karena merasa diremehkan oleh Kemal.

Uluh-uluh gitu amat tatapannya. batin kemal

Kemal menatap Billy masih dengan senyumnya, mengisyaratkan Billy agar segera memulai meetingnya, Billy menatap semua perwakilan perusahaan yang hadir disana, sisa satu perusahaan yang belum datang.

“ Sebaiknya kita tunggu perwakilan dari Diandra Group dulu, baru kita akan memulainya, ” Cinderella yang mendengar itu hanya menghela nafas panjang. Bagaimana bisa rapat yang seharusnya dimulai jam 9 namun sudah hampir jam 10 tapi juga belum di mulai.

Bukan perusahaan profesional ini mah! batin Cinderella

Setelah penantian panjang bunyi pintu diketuk terdengar, masuklah wanita cantik dan sexy seperti model dengan pakaian yang kekurangan bahan. Semua mata menatap wanita itu, termasuk Cinderella menatap kagum body bohay wanita itu.

“ Maaf kami terlambat, ” ucap wanita itu saat masuk, Kemal hanya menatap baju yang wanita itu kenakan yang sedikit terlihat belahan dadanya.

“ Tidak apa-apa, silahkan duduk nona Diandra, ” ucap Kemal ramah pada wanita bernama Diandra itu.

Ow...oww! ternyata dia penyuka wanita sexy, baiklah pointku dikurangi satu. Batin Cinderella.

Sekertaris Billy mulai menjelaskan tentang bentuk kerja sama yang akan di lakukan, pembangunan resort di tempat wisata daerah terpencil yang terletak di Sumba Barat, NTT.

Perwakilan dari masing-masing perusahaan mempresentasikan programnya, termasuk Diandra dan Cinderella ada 8 perusahaan yang akan bersaing memperebutkan tender tersebut.

“ Baiklah kita akan memberitahukan pemenang tender ini dalam waktu dekat, ” jelas Billy lalu mengakhiri meeting siang itu.

“ Ow ya satu lagi, bagi pemenang tender kita berharap bisa langsung memantau kondisi lokasi di sana, ” pesan terakhir Billy.

“ Pak Revan, yakin bisa menang nggak? ” tanya Cinderella sambil memangku dagunya dengan tangan kiri.

“ Yakin Non, tadi Anda luar biasa saat presentasi program anda, ” ujar Revan memuji bos wanitanya itu.

“ Baiklah, ” ucap Cinderella sambil menganggukan kepala, lalu membereskan barang-barang yang di depannya, dia berniat untuk menyapa dan berkenalan pada Kemal, namun ketika hendak berdiri menghampiri Kemal, dia melihat Diandra sudah berada disamping Kemal, mengeluarkan rayuannya ke Kemal agar bisa memenangkan tender itu.

“ Ayo Pak! ” ajak Cinderella pada Revan, lalu berjalan keluar ruangan panas itu.

“ Pak Kemal memang seperti itu Non, ” jelas Revan saat sudah keluar dari ruang meeting.

“ Maksudnya? ” tanya Cinderella.

“ Dia pemain wanita, banyak wanita yang melemparkan tubuhnya untuk ditukar proyek, ” jelas Revan yang membuat mata Cinderella melotot sempurna.

“ Hah. Bodohnya wanita itu! berarti kesempatan kita tidak ada dong Pak? ” tanya Cinderella.

“ Ada, tapi tipis, kita tunggu saja keputusannya Non, siapa tau mereka mau berbaik hati pada kita, ” jelas Revan lalu membukakan pintu mobil putih itu untuk Cinderella.

Tampan, kaya, pintar, muda tapi sayang pemain wanita. Banyak yang mengidolakannya termasuk Cinderella, wajahnya yang tampan itu mampu membuat Cinderella tergila-gila padanya. Namun, setelah mengetahui dia pemain wanita dan penyuka cewek sexy sepertinya dia harus melupakan lelaki itu.

“ Pak! apa Diandra tadi lebih sexy dari saya? ” tanya Cinderella pada sekertarisnya.

Non, Non kenapa anda harus bertanya seperti itu, saya bingungkan harus menjawab apa? Semua orang juga tau! nona Diandra itu sexy sedangkan Non seperti botolan galon yang terpasang diatas dispenser. Batin Revan.

“ Tentunya Non lebih dari segalanya dari dia, Non juga pintar, ” akhirnya Revan bisa menemukan jawaban yang tepat untuk bos wanitanya itu.

“ Pak Revan nggak ngerti maksud saya! ” ucap Cinderella yang membuat Revan mematung, menatap jalanan.

“ Pak Revan kenapa nggak jujur sama saya, kalau dia lebih sexy! semua orang juga tau, walau hanya sambil memejamkan mata, saat mendengar getaran langkah saya kalau badan saya ini seperti botolan galon, saya juga nggak mau punya badan segede ini Pak, ” jelas Cinderella yang membuat jantung Revan berdegup kencang setelah mendengar curhatan bos gadisnya itu.

Apa aku salah berbicara, kenapa lebih sulit jadi sekertarismu Non dari pada disamping Pak Bram. Batin Revan.

Terima kasih sudah membaca karya saya jangan lupa, like, vote dan coment🙏👍

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!