Lyanda ayudisa Wijaya
Dia adalah seorang gadis dingin, datar, imut, yang memiliki kulit putih cantik nan menggemaskan,remaja 14 tahun yang memiliki berbagai keistimewaan. Ia juga putri bungsu dari pasangan Lyan Wijaya dan Dinda Puspita ini dikaruniai dengan berbagai keistimewaan yang tidak kedua kakaknya miliki.karena keistimewaannya itu membuat ia senantiasa menjadi incaran banyak orang dan para makhluk halus.yang membuat ia mengalami berbagai masalah,
Lyndra Pratama Putra Wijaya
Pria berusia 20 tahun dan biasa di sapa indra,kakak pertama Lyanda Ayudisa wijaya. Sangat menyayangi adik-adiknya sekaligus penerus Wijaya grup.mempunyai sifat tegas, datar, dingin sama seperti lyanda dan ayah nya
Lyandra Dwiputra wijaya
pria 17 tahun biasa di sapa Andra,kakak kedua lyanda,sangat menyayangi adiknya,teman ribut indra. Ketua OSIS SMA pertiwi (sekolah milik Wijaya group). Sekaligus mostwanted boy. Tegas, humoris, pandai,ramah berwajah tampan pastinya😊 sifat 11 12 dengan bunda nya
Bayu Dirgantara putra.
Putra tunggal dari keluarga terkaya no 2,teman sekelas Andra, mostwanted SMA pertiwi. Berwajah tampan, pintar, dan ketua basket membuat dia menjadi incaran para kaum hawa.
Diana Argani Namira.
Putri tunggal keluarga arga. , cantik, datar,indigo (sejak ia masi kecil/ berumur 5 tahun). Pandai, body goals, dewasa, 1 kelas dengan andra
Chika Anindita Fadillah,
cantik, manja, pintar, teman sekelas lyanda, humoris.
awal cerita
Semua yang bernyawa pasti akan mati
suatu pagi di sebuah ruangan rumah sakit.
"Sudah sampai mana ayah dan ibumu cu? " tanya seorang wanita tua yang terbaring lemah, memecah keheningan yang dirasakan seorang gadis remaja yang tengah duduk menyendiri menatap sang oma yang sudah 3 hari terbaring di rumah sakit ini.
"mereka sudah berangkat dari tadi oma, mungkin sebentar lagi akan sampai" jawab gadis remaja yang menemani oma nya itu.
" Oma hanya ingin bertemu kedua orang tua mu agar oma bisa pergi dengan tenang, oma belum tenang pergi meninggalkan kamu tanpa ada yang menemani kamu, setelah oma pergi tetaplah menjadi Lyanda yang selama ini bersama oma, jangan mudah percaya dengan apa yang kamu lihat dan dengar,. dan 1 lagi jangan bilang tentang umur kamu yang sebenarnya. karena diluar sana banyak yang mengincar kamu. Kamu ingatkan apa yang biasa oma ingatkan?" tanya sang oma.
"iya oma Lyanda ingat".jawab gadis itu singkat
Namun sang oma hanya menatap mata gadis itu. Gadis remaja yang ditatap seperti itu pun seolah mengerti apa yang akan omanya katakan.
" Yanda"kata oma kemudian terdiam sejenak.
"mulut bisa saja berdusta tapi hati dan pikiran takkan bisa berdusta" lanjut gadis itu seraya menirukan gaya bicara oma nya
Melihat tingkah lucu cucunya tersebut oma hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala.
"oma bisakah yanda lebih lama lagi melihat senyum oma"" kata gadis itu didalam hati
"kamu beruntung sayang bisa mendengar suara hati dan pikiran orang lain.. "Kata oma pelan.
Tok Tok Tok
Ketukan pintu menghentikan pembicaraan kedua orang tersebut. sejenak mereka menoleh ke arah pintu. nampak lah seorang wanita dan 3 pria yang berlari menghampiri oma yang terbaring lemah dan langsung memeluknya.
Suasana sedih mulai tercipta begitu keluarga itu memasuki ruang rawat sang oma. Isak tangis mulai tak bisa terbendung.
"ma mama jangan ninggalin dinda ma ". Kata wanita itu sambil memeluk wanita tua yang terbaring lemah itu.
"Sayang urusan mama di dunia ini udah selesai.,udah saat nya mama pergi. mama bahagia di saat saat terakhir mama bisa melihat kalian berkumpul seperti ini. mama pamit, jaga anak-anak kalian, jaga dia sampai umurnya 17....
kata itu terhenti seiring berhentinya napas sang oma. Isak tangis mulai mengelilingi ruangan tersebut. Hari yang cerah sontak berubah, jadi gerimis seolah-olah ikut merasakan kesedihan yang di alami gadis itu dan keluarganya. Siap tidak siap Terima tidak Terima namun harus di jalani. mereka harus merelakan kepergian sang oma.
Malam hari setelah pemakaman semua keluarga berkumpul diruang keluarga itu.
"Besok kita semua pulang ya, semua urusan di sini biar Indah dan suaminya yang menangani, soalnya ayah kan harus kembali ke kantor".Kata ayah yang memecah keheningan dalam ruangan tersebut.
" Iya yah soalnya besok indra juga ada meeting klien dari Jepang".jawab indra si anak sulung.Yang di balas anggukan kepala dari bundanya.
"Andra juga cuma izin sehari yah soalnya lusa ada tanding basket, ini aja nggak latihan hari ini". sambung Andra seraya fokus pada ponselnya.
" Tapi yah,, sekolah aku gimana?? ".tanya yanda sambil menunduk menatap layar ponsel yang terpampang wajah ia bersama oma.
" kamu nggak usah mikir masalah itu sayang. urusan sekolah biar ayah yang urus. Kamu bisa sekolah di sekolah kakak kamu. Jadi kamu ada temennya".ucap bunda sambil mengelus punggung anak perempuan satu-satunya itu.
"Wah,, jadi adek 1 sekolah sama kakak bun?? " tanya andra yang terkejut dengan ucapan bunda.
"iya kakak ada masalah??. kan bagus kalau adek 1 sekolah sama kakak jadi adek ada yang jaga. ". jawab ayah.
sejenak Andra terdiam.
" wah gimana nih kalau gini bisa aku di bilang bodoh sama yang lain. masa adek aku umur 14 tahun udah SMA. seharusnya kan masih SMP".kata andra dalam hati yang hanya dapat didengar si putri bungsu keluarga tersebut.
"Bagus si yah, tapi kan,,,,, " jawab andra ragu.
"tapi apa???? " tanya ayah seraya menatap pria tampan di hadapan nya itu..
"Teman-teman andra kan tau nya adek masih SMP yah. ntar di kira nya kakak yang bodoh masa adek aja 14 tahun udah SMA." jawab andra seraya menunduk.
"Hahaha itu ma temen kamu yang salah kamu itu bukannya bodoh tapi kurang pintar aja haha ".sambung indra seraya tertawa puas mengejek Andra
" kakak udah jangan gitu sama adek kamu., andra juga kan tinggal bilang adek SMP nya cuma 2 tahun jadi pas sekarang kelas 1 sma.anak anak bunda nggak ada yang bodoh kok".ucap bunda.
"ya elah bund itu sama aja kali,. " jawab Andra kesal.
"itu udah keputusan ayah mau atau nggak tetap harus diterima.. " tegas sang ayah yang hanya di jawab anggukan kepala dari semua yang ada di ruangan itu..
Ini yang aku suka dari keluarga ku apa yang mereka pikirkan sama dengan apa yang mereka ucapkan. tidak seperti kebanyakan orang. mengatakan suka tapi di dalam hati mengatakan sebaliknya.. ucap gadis itu dalam hati sambil menatap kehangatan keluarga.
Ayah yang tegas dan berwibawa
Bunda yang pengertian
serta kedua kakak yang sama-sama menyayanginya.
Ini anugrah terindah yang aku miliki Terima kasih tuhan
Sinar matahari mulai menerobos jendela, namun tak mampu mengusik alam mimpi sang gadis remaja yang tertidur karena terlalu lama menangis ini.
___****____
Dalam mimpinya ia bertemu dengan sang oma yang baru saja meninggal, di mana omanya tengah duduk di kursi sebuah taman. Gadis itupun menghampiri dengan perasaan senang.
"oma yanda kangen." ucap gadis itu seraya memeluk erat omanya.
"Oma juga kangen sama kamu sayang. Lusa kamu mulai sekolah di sekolah baru dan akan 1 sekolah sama kakak kamu kan sayang? Jaga diri kamu baik-baik di sana banyak yang menginginkan kan nyawa kamu. Jangan mudah percaya pada teman yang baru kamu kenal. Di sana kamu juga akan dihadapkan dengan banyak masalah. Tetap kuat dan bertahan. keluarga dan teman-teman mu akan senantiasa menjaga kamu. Jangan mengatakan tentang kelebihan kamu pada orang-orang yang kamu anggap baik. karena ada yang sedang berniat buruk terhadap kamu. "pesan oma yang dibalas anggukan pelan dari gadis itu seraya memeluk erat oma yang selama ini menemaninya.
Kehangatan dalam pelukan tersebut berakhir seraya dengan bunyi ketukan pintu yang semakin kuat. Membuat gadis itu terbangun dari mimpi indahnya. " Yah cuma mimpi" ucap gadis itu pelan sambil terus mengingat kebersamaannya dengan sang oma..
"woy,... Loh tidur apa mati sih kok susah banget di bangunin".Teriak andra dari luar pintu
" iya baru bangun" Jawab gadis itu singkat
"Buruan mandi loh mau telat atau gimana sih, Orang-orang udah pada nunggu tu di ruang makan! " perintah Andra seraya beranjak dari pintu kamar.
Tanpa menjawab gadis itupun langsung menuruti perkataan kakaknya. Setelah selesai dengan ritual pagi yang biasa gadis itu lakukan sebelum memulai aktivitasnya ia pun langsung menghampiri keluarga yang telah menunggu kehadirannya.
(mandi dan beberes kamar ya ,upzz jangan pikir ritual bakar sajen ya☺masi awal belum
m terlalu banyak mistis.)))
"maaf yah, bun adek telat bangun".kata gadis itu dengan lembut
" Iya sayang, yuk buruan sarapan nanti kita ke sorean sampai nya. jadi udah sarapan kita langsung Siap-siap berangkat ya, "jawab bunda dinda yang diangguki oleh semua anggota keluarga.
setelah sarapan keluarga gadis itu pun bersiap-siap untuk pulang., meninggalkan kediaman oma putri. Sebelum masuk mobil gadis itu pun menatap rumah oma putri. sedih rasanya harus meninggalkan rumah yang sudah banyak kisah dan kenangan bersama dengan omanya. Ingin rasanya tetap tinggal di sini dengan semua kenangan yang ada dalam rumah ini. Tapi apa daya ayahnya pasti tak akan mengizinkan putri satu-satunya tinggal sendiri jauh dari pandangannya hidup sendiri tanpa ada yang menjaga dan menemani ini adalah satu hal yang pasti tak akan diperbolehkan oleh seorang Lyan Wijaya.
"Sudah nak ayo naik biar kita nggak ke sorean. jadi kamu bisa istirahat biar besok bisa sekolah, atau kamu belum mau sekolah dulu. kamu bisa kok lusa aja masuk nya biar bisa sekalian nemenin bunda besok soal nya bunda udah kangen banget sama kamu".Ucap bunda Dinda panjang lebar memecah lamunan anak perempuannya itu.
Yah begitulah bunda kalau ngomong pasti panjang x lebar ,terus Dijelaskan sedetail mungkin. kalau sudah ngomong susah untuk berhenti. Namun sifat anak perempuan satu -satunya nya ini 100% turunan dari ayahnya, sehingga perkataan bunda hanya di jawab seadanya saja.
"yanda besok mau sekolah aja bun, kan sekarang kita satu rumah sama bunda jadi bunda nggak akan kangen lagi kan. " jawab gadis itu. Dan langsung masuk mobil yang di iringi dengan bunda Dinda.
saat semua sudah di dalam mobil ayah yang jadi sopir pun mulai menghidupkan mesin mobilnya. Ketika mobil itu baru keluar halaman rumah oma. Ayah bertanya ke bunda.
"Bun, kok duduk di belakang sih? tanya ayah sambil melirik istri yang berada d belakangnya.
" Lagi malas di depan yah. Bunda mau di belakang aja biar bisa peluk anak kesayangan bunda nih" jawab bunda sambil memeluk anak perempuan satu-satunya.
"Untung deh kalau adek 1 rumah ama kita lagi. Jadikan kakak bisa bebas dari pelukan bunda. Bunda kadang bikin aku malu masa depan, Teman-teman kakak bunda main peluk aja" sambung andra
"Waktu Kecil aja kakak yang minta peluk bunda, kalau nggak diturut nangis. kenapa sekarang nggak mau lagi.? Tapi nggak papa deh kan sekarang ada adek jadi sekarang bunda nggak akan peluk kakak lagi. Awas aja ntar minta peluk. oh iya 1 lagi awas minta jajan sama bunda. kan kakak nggak mau lagi bunda peluk. berarti nggak mau uang jajan kan??? "kaya bunda sambil tersenyum melirik anaknya yang tengah berdebat dengan nya.
" ih bunda main ngancam-ngancam nih yah. kan lain bunda kan dulu kakak masi kecil jadi kan wajar kakak minta peluk., kalau sekarangkan udah gede bun".jawab andra sambil mencari alasan agar uang jajannya nggak di potong bunda.
___***___
Setelah menempuh perjalanan beberapa jam akhirnya keluarga itupun sampai di kediamannya. Anggota keluarga pun mulai di sibukkan dengan urusan mereka masing-masing.
Indra langsung ke kantor, andra latihan basket, ayah menuju ruang kerjanya, bunda ke dapur untuk membantu para pelayan menyiapkan makan untuk nanti malam.
Karena kelelahan dan lama di perjalanan membuat gadis itu dengan mudahnya memejamkan mata dan tertidur pulas.
___***___
Keesokan harinya.
Tak terasa sudah pukul 5 pagi . Hari masih sangat pagi., bahkan mentari pun belum menampakkan sinarnya. Namun gadis remaja yang sudah terbiasa bangun dan solat bersama omanya dulu. Kini ia tengah duduk merenungi, mengingat, mengenang atau apalah aku bingung mengatakan apa yang pasti saat ini gadis itu tengah melamun. dengan lamunan entah ke mana..
1 yang pasti
"Aku rindu oma. "ucap gadis itu pelan
setelah solat dan mandi gadis itu langsung bergabung dengan keluarganya di ruang makan untuk menyantap sarapannya. Setelah sarapan Lyanda dan Andra untuk pergi sekolah.
" Hati-hati sayang jangan lupa jaga adek kamu ya" kata bunda sambil melambaikan tangan nya.
Tak lama setelah itu Indra pun pamit. dan Ayah juga pergi ke kantornya. Tinggal la bunda sendiri di rumah berteman dengan para pelayan di rumah itu. yah karena bunda memang memutus kan menjadi ibu rumah tangga meninggalkan karir nya dulu. dan perusahan bunda di berikan dengan kak Andra tapi di tolak Andra dengan alasan ia masi sekolah belum mau terjun ke dunia bisnis. sehingga sampai saat ini masi ayah yang menjalankan perusahaan bunda.
"Dek kok kamu sekolah hari ini seharusnya besok aja kan kamu masi capek , soalnya hari ini nggak akan belajar dek jadi kamu nggak akan rugi kalau nggak masuk. Hari ini cuma ada tanding basket loh,. " kata Andra
"Kan aku mau lihat kakak aku yang ganteng ini main".balas Lyanda
" pintar banget mujinya. tapi sayang kakak nggak punya uang kecil nih hehe ".
Masi santai, belum menegangkan
kisah masi berlanjut.
siap- siap menebak ada kisah apa di sekolah. ??
tungguin ya episode selanjutnya🤭
Mobil sport hitam andra pun memasuki parkiran, memarkirkan mobilnya di tempat biasa ia parkir. Ketika mobil berhenti yanda pun mengambil headset yang biasa ia pakai untuk menghindari suara bising dari hati dan pikiran orang-orang yang berada di sekelilingnya.
Saat akan memasang headset di telinganya tiba-tiba tangan nya ditahan oleh andra.
"Kenapa harus pakai itu? " tanya andra
"Aku males kak dengar suara orang-orang itu. " Jawab yanda sambil menunjuk arah kerumunan para siswi centil yang menunggu sang idola turun dari mobil hitam tersebut.
"Nggak mau dengar ya udah nggak usah di dengar gampang kan.. " jawab andra simpel
"Bukan itu kak tapi aku malas mendengar suara hati mereka".ucap Yanda dalam hati.
Tanpa menghiraukan perkataan kakaknya ia tetap memasang headset di telinganya. Melihat yanda membuka pintu sontak para fans andra histeris dan bertanya-tanya siapa gadis yang turun dari mobil idola meraka itu.
"wah cantik banget"
"Siapa tuh, anak baru tuh kayaknya"
" Saingan baru nih"
" Mereka cocok ya"
Dan masi banyak lagi perkataan non faedah dari para fans cowok anak pemilik sekolah itu. Melihat yanda turun andra pun langsung turun dan menghampiri adik perempuan satu-satunya itu.
"Udah kakak bilang nggak usah pakai ini kan ada kakak yang bakal jaga kamu jadi kamu nggak usah khawatir" Ucap andra seraya melepas headset dari telinga gadis itu.
" Kebiasaan deh bawel, maksa-maksa".Jawab yanda
" Udah ayo masuk kakak antar ke ruang om doni" Ajak andra sambil menggandeng tangan adiknya.
Melihat sang idola mereka menggandeng seorang wanita sontak membuat suasana tambah heboh. tanpa mencari tau siapa dan apa hubungan idola nya mereka langsung mengambil keputusan bahwa kedua kakak beradik itu pacaran.
" Wah romantis banget, "
"Fiks ini mah ada apa-apanya"
" Hari patah hati seantero sekolah nih"
" Wah saingan ama anak pemilik sekolah nih, mundur alon-alon nih kalau gini ceritanya." Ucap remaja pria lainnya yang ikutan jadi lambe turah di pagi ini.
Sepasang kakak adik ini pun berjalan menuju ruang kepala sekolah. Sepanjang perjalanan tak henti yanda mendengar suara hati dan pikiran para siswa dan siswi yang menatap mereka berdua. Sungguh risih dan pusing ingin rasanya ia berteriak "Diamm" namun ia takut mala akan di nilai aneh oleh anak-anak yang menatap ia dan kakaknya.
"Kak lepas malu tau Lagian adek takut sama fans kakak mereka serem- serem banget" Ucap yanda sambil melepas genggaman tangan kakaknya dan berjalan mendahului sang kakak.
Melihat tingkah adiknya andra hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala.
"Nggak mau di gandeng tapi mau kan jalan bareng kakak? " tanya andra sambil memainkan sebelah matanya.
"Kenapa kak matanya cacingan? " tanya yanda polos.
"Haduh punya adik kok polos amat",. kata andra seraya menepuk jidatnya.
***____***
Saat di lorong menuju ruang kepala sekolah tak sengaja seorang siswi menabrak yanda. Dan ketika gadis itu terdiam tak sengaja yanda mendengar apa yang wanita itu pikirkan.
" Apa dia hantu?? tapi kalau hantu kok cantik nggak pucat, tapi kalau manusia apa yang ada di belakangnya? cahaya apa itu??"
"maaf kak nggak sengaja. " kata yanda memecah lamunan gadis itu.
Saat gadis kembali tersadar dari lamunannya seketika langsung berdiri dan berlari seperti baru melihat hantu.
"Cantik-cantik tapi sayang aneh" kata Andra dalam hati.
"Kak apa dia indigo??" tanya yanda
"Siapa?? " tanya andra bingung
"cewek tadi." jawab yanda singkat
" Ntah la yang pasti dia emang cewek paling aneh di sekolah ini. "jawab andra.
" Tapi dia suka sama kakak. " balas yanda
" haha masa??? dia aneh loh dek,, tapi,,, emang cantik sih"kata andra salting
" tu kan kakak aja mengakui kalau dia cantik." kata yanda
" Udah ayo jalan nggak usah ikut cewek aneh itu. " ajak andra mengakhiri perdebatan yang takkan pernah usai.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan kedua bersaudara itu.
"Siapa dia? apa yang ada di belakangnya? cahaya apa itu. Apakah dia anak yang dibilang papa kalau iya, berarti sebentar lagi waktu itu akan tiba. Papa harus tau kalau anak yang mereka tunggu benar sekolah di sini. " ucap pria itu seraya meninggalkan tempat ia memperhatikan kedua kakak beradik yang akan jadi sasarannya.
Sesampainya di ruangan kepala sekolah kedua anak itu pun di sambut hangat oleh kepala sekolah yang tak lain adalah paman mereka sendiri.
"Pagi om" sapa kedua anak itu kompak
"pagi juga. Loh ponaan om udah mau sekolah hari ini. Om pikir kamu besok sekolahnya. " jawab om doni
"Kalau besok yanda nggak liat kakak tanding basket om. " jawab yanda singkat.
" Tuh om sangking kagumnya sama aku yang tampan ini om. Padahal tiap hari temu tuh om. "balas andra di iringi dengan senyum indahnya.
" o Iyah kamu X IPA 1 ya. minta kaka kamu yang antar. dia udah hapal semua ruang di sekolah ini. "kata om doni menunjuk andra.
" iyah lah om ketua OSIS masa nggak tau"jawab Andra dengan penuh kesombongan.
"iya om. Kita ke kelas dulu ya. " pamit kedua anak itu.
Setelah pamit kedua kakak beradik itu pun pergi menuju kelas. saat sudah sampai di depan kelas andra pun pamit untuk ke kelasnya.
"Ini kelas kamu dan itu di seberang sana kelas kakak. jadi kalau ada apa-apa kamu langsung ke sana aja ya. " kata andra berniat pamit
"Kakak bawak HP kan.Jadi kenapa harus capek- capek ke sana. Tinggal telpon kan bisa. " jawab yanda
"Iya juga ya, sudahlah terserah kamu aja deh. " jawab andra pasrah.
tok,...... tok..... tok
"ya silahkan masuk. Kamu anak baru itukan? "sapa bu rita.
'" ya buk"jawab yanda singkat.
"silahkan kenalkan nama kamu. " perintah bu rita pada yanda.
"perkenalkan nama saya Lyanda Ayudisa.
Belum selesai yanda memperkenalkan diri tapi langsung di potong teriakan pria di depan nya.
" Nomor WA nya berapa".teriak siswa itu sontak membuat keadaan kelas jadi rame. di penuhi dengan sorakan dari siswa lain.
Pendengaran yanda lebih ribut dari yang terdengar saat ini. suara suara pikiran dari teman teman sekelas yang begitu mengusik hidupnya.
Suara berisik membuat aku malas banyak bicara di depan ini. pikiran mereka, kata hati mereka sungguh lebih ribut dari mulut mereka, pikir yanda.
" Tuh kan cewek bareng kak andra tadi tapi mereka ada hubungan apa ya?? "
" Wah cantik banget"
" Kecentilan"
" Sok imut"
"sok cantik"
dan masi banyak lagi suara suara yang hanya dapat yanda dengar.
"Sudah sudah diam lyanda kamu duduk samping chika ya. " kata ibu rita sambil menunjuk bangku kosong.
Perkataan bu rita hanya di balas anggukan oleh yanda. lalu ia pun menghampiri bangku kosong yang di tunjuk oleh bu rita tadi. saat melewati bangku ke dua ia melihat seorang pria namun aneh.saat melihat yanda pria itu langsung memalingkan muka nya..tak menghiraukan tingkah siswa itu ia pun berjalan menuju bangku nya.
"Hai kenalin nama aku chika," kata cika sambil mengulurkan tangannya.
"Lyanda " jawab gadis itu singkat.
"aku panggil yanda boleh? ".tanya chika.
" Boleh kok". ucap yanda
kemudian bu rita pun memulai pelajaran. saat pelajaran di mulai yanda yang melamun dengan berbagai pikiran yang menghantui pikirannya.
"Aneh kenapa aku nggak bisa dengar suara hati dan pikirannya, apa iya dia nggak mikir apa-apa.?. lalu siapa cewek tadi. apa dia indigo? bagai mana cara biar di mau temenan ama aku ya??
..
Yang penasaran tunggu kelanjutan kisah ya.
😊😊😊😊happy reading
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!