NovelToon NovelToon

SUAMIKU BUKAN MALAIKAT

PENGENALAN KARAKTER ***

Nama nya Misya, ia gadis mandiri yang hidup bahagia walau hanya berdua dengan Hana mamanya.

Dari kecil ia sudah ke hilangan sosok ayah, tapi ia bisa menemukan semua itu pada Filo, cowok tampan dan mapan yang selalu menyayangi dan memanja kan nya, jika ia bersama Filo, Misya bisa menjalani hidup drngan gembira.

Valerie adalah sahabat terbaik Misya, ia yang mengenal kan Filo dengan Misya.

Awalnya ia sendiri tertarik pada Filo karna ketampanan dan pribadinya yang baik.

Tapi lama kelamaan ia bosan pada Filo yang tenang dan tak pernah tertarik padanya.

Karena itu Valerie menyerah dan berpaling kepada Dion sahabat dari Filo yang lebih hangat dan romantis.

Yang lalu dengan sukarela mempertemukan sahabat terbaiknya Misya dengan Filo dan menjadi mak comblang yang baik untuk mereka.

Dan Filo langsung berubah, sikapnya yang tenang dan dingin menjadi agresif dan hangat dalam menarik perhatian Misya.

Mungkin memang Misya lah tipe Filo.

Valerie mempunyai adik laki laki bernama Vael yang sangat di sayanginya.

Mereka anak anak yang kesepian karna orang tuanya yang amat sangat jarang di rumah dengan alasan klise, sibuk mengurus kerajaan bisnis mereka yang akan mereka wariskan kelak untuk anak anak mereka.

Valerie dan kedua orangtua nya

Om Willy Sanjaya asli Indonesia dan menikahi tante Lizzie yang blasteran Indo Australia, juga mengenal Misya.

Mereka menyayangi Misya seperti mereka menyayangi Valerie.

Tante Lizzie bahkan menyerah kan salah satu butik nya untuk di urus Valerie dan Misya, agar Misya bisa membiayai kuliah nya sendiri.

Vael adalah cowok tampan yang populer dan di incar lawan jenis nya karna ia adalah pewaris kerajaan bisnis Sanjaya.

Misya tidak begitu mengenal Vael, karna selama ini ia tinggal bersama nenek nya di Australia.

Vael pindah kesekolah di Indonesia sejak kelas dua SMU.

Karna sejak kecil ia diasuh neneknya, dan orang tuanya jarang mengunjunginya, ia merasa orang tuanya tidak pernah mengingin kan nya, karna itu Vael jadi anak yang pemberontak dan pemarah.

Ia selalu membuat ulah, dari berkelahi sampai sering bolos dari sekolah hanya untuk ikut tawuran.

Tapi bagi Misya, Vael hanya kesepian, ia selalu bertindak semaunya hanya ingin menarik perhatian.

Kalau Valerie bisa ke butik sepulang kuliah, lalu malam nya akan makan malam bersama di rumah Misya.

Tapi Vael tidak, ia tidak mau membuka diri, hingga ia tidak punya teman yang bisa diandalkannya.

Lagi pula Vael baru di sini, sejak nenek yang selalu menyayangi dan memanjakan nya itu meninggal, karna itu ia belum bisa beradaptasi.

Misya pernah berjumpa dengan Vael, waktu itu Vael dan Misya berpapasan di butik, tapi Vael tidak mengenal nya.

Misya mengenal Vael karna ia sering menemani Valerie menemui kapala sekolah Vael, kalau ia berbuat ulah.

Misya sering memperhatikan wajah blasteran nya yang masa bodoh itu dari jauh.

Bagi Misya, Vael sangat tampan, di lengkapi rambut coklat dan mata yang indah menjadi sempurna dengan tubuhnya yang menjulang.

Hanya saja ia terlalu dingin dan arogan, khususnya terhadap cewek cewek yang ingin dekat dengannya, tapi Misya yakin, Vael hanya kesepian.

Vael bertubuh tinggi, jauh lebih tinggi dari Misya dan Valerie yang dua tahun di atas nya.

Vael lebih senang menyepi, ia benci ke pura puraan, ia juga sering berbuat ulah, tapi sangat hangat dan patuh pada Valerie, satu satunya keluarga yang peduli pada nya.

Vael tak pernah melirik cewek, walaupun banyak teman-teman cewek mencoba mencari perhatian nya.

Bagi nya semua cewek itu menyukai nya karna tau dialah pewaris keluarganya.

Tapi untuk pertama kalinya ia menyukai dan tertarik pada seorang gadis cantik dan bersahaja yang di jumpai nya di butik Valerie.

Gadis pertama yang ramah padanya tanpa bertingkah menjijikkan.

Dan dia adalah gadis pertama yang tak tertarik padanya walau tau dia adik Valerie pemilik butik tempatnya bekerja.

Tapi sebuah kenyataan yang buruk mengubah semuanya.

Vael dan Valerie baru tau papanya selingkuh dengan seorang gadis muda teman kuliah Valerie bernama Sarah.

Semua orang mengenal Sarah dan tau apa yang selalu diincar Sarah.

Pria pria berkantong tebal, tidak perduli tua atau suami orang, yang penting bisa menuruti semua keinginannya.

Entah bagaimana, Valerie dan Vael sepakat akan menculik lalu mengancam Sarah agar membuat nya takut, mereka tidak ingin keluarganya hancur karna perangkap Sarah, dan mereka akan semakin kesepian.

Vael dengan senang hati menjadi eksekutor, ia tak ingin kehancuran keluarganya terjadi, saat ia baru bisa bersama mereka.

Tapi Vael tidak mengenal Sarah, karna itu lah Misya terlibat.

Valerie meminta Misya mengajak Sarah ke butik nya agar Vael bisa mengenalnya dan menjalankan rencana mereka.

Vael kecewa dan emosi saat Valerie menunjuk Sarah, ia salah paham, yang dilihat Vael adalah Valerie menunjuk Misya yang sedang bicara dengan Sarah.

Ia berpikir Misya lah yang di maksud Valerie, padshal Misya lah gadis yang di sukainya. Pantas Misya tak tertarik padanya, ia lebih mengincar papanya yang punya banyak uang.

Vael yang marah, memandang Misya dari jauh dan mulai membencinya.

Karna itu ia memutus kan menghukum Misya dengan cara nya sendiri dan mulai mengikuti Misya diam diam.

Tapi semakin lama mengikuti Misya, perasaan nya semakin kuat, ia menyukai semua yang dilakukan Misya, dan itu membuat ia semakin membenci Misya.

Memang ada rasa aneh melihat hubungan Misya dan Valerie yang nampak hangat.

Tapi ia menepis perasaan itu dengan menganggap Valerie hanya berpura pura agar orang yang mereka incar tidak curiga.

Hingga hari naas itu tiba, Misya baru saja memgantar Filo, kekasihnya ke bandara.

Filo akan ke luar negri untuk beberapa lama, karna urusan pekerjaan.

Awalnya ia bersama Valerie, tapi Valerie kemudian pergi bersama Dion pacarnya.

Setelah membereskan butik ia langsung bersiap siap pulang.

Perasaan nya kacau, baru saja ia berpisah dengan Filo, tapi ia sudah sangat merindukannya.

Akhirnya Misya melangkah pulang sambil membiarkan dirinya hanyut dalam kenangan bersama Filo tadi.

"Tunggu aku, aku akan menyelesaikan semua dengan secepat nya, dan segera kembali." kata Filo sambil menggenggam tangannya.

"Lalu bersiap siap lah menjadi nyonya Filo, karna aku akan segera melamarmu."

Apa yang bisa di lakukan Misya? ia melambung dengan senyum merekah indah.

Ia tak perduli saat Valirie mendehem dan Dion menertawakan, ia hanya mendengar ucapan Filo.

"Oke, berjanjilah kamu akan menunggu ku." kata Filo sebelum pamit.

"Aku janji." angguk Misya mantap.

Misya masih melamun saat tiba tiba entah dari mana datang nya, sebuah sapu tangan menutup sebagian wajah nya.

Bau yang menyengat seketika melumpuh kan nya, sudah terlambat berteriak atau pun melawan.

Seluruh nya terlihat gelap, dan sunyi.

BAB 1 ***

Misya membuka mata nya perlahan, ia tidak tau ada dimana.

Semua tampak asing dan sunyi.

Ia tebaring disebuah ruangan gelap dengan tangan terikat, hanya sebuah lampu bersinar redup disana.

Tidak ada apa pun di sana, hanya ruangan kosong dengan suhu yang lembab.

Misya mencoba mengingat kembali apa yang terjadi, saat ia ingat, panik mulai menyerang.

Misya mencoba berteriak, tapi tiada suara yang keluar, ia baru menyadari mulutnya yang tertutup.

Misya ketakutan, sesuatu yang buruk seperti nya akan segera terjadi, ia tau.

Ia mencoba melepaskan pengikat tangan nya dengan berusaha menarik nya keras, tapi sia sia.

Misya memandang sekeliling, menyipitkan mata berusaha melihat lebih jelas.

Lalu kembali mencoba menarik narik tangan nya, dan menendang nendang sebisanya, tidak ada yang berubah, ia tetap terikat kencang.

Malah membuat bagian tubuhnya yang terikat terasa perih.

Ia mulai panik, air matanya mulai mengalir, ia begitu ketakutan.

"Sudahlah, aku sudah mengikatmu kuat, kamu tidak usah membuang tenagamu." suara seorang laki laki menggema.

Misya mengedarkan pandangan nya ketakutan.

Dari sudut sana sesosok bayangan nampak bergerak, dan mendekati nya perlahan.

Bagi Misya sosok itu begitu menakutkan, bertubuh tinggi tegap berjalan sempoyongan

Misya semakin panik melihat sosok itu semakin mendekat, membuat Misya semakin merasa terancam.

Ia kembali memberontak sekuat tenaga berusaha melepaskan diri sebelum terlambat.

"Mama..." desahnya panik, "Tolong Misya."

Dan Misya mulai menangis, ia hanya bisa menunggu sosok itu mendekat dengan jantung berdebar keras.

Tapi saat sosok itu mendekat, ia tersenyum , tiba tiba perasaannya luar biasa lega, Misya mengenal nya.

Vael?.. Vael.... tolong aku... tolong aku....

Misya berteriak tak jelas karna mulut nya yang terbungkam .

Walau suara nya tak terdengar jelas, ia tak perduli, ia tetap berteriak memanggil nama Vael, berharap agar Vael menolong nya.

Ia tidak menyadari Vael cuma memandangnya tanpa melakukan apapun, ia terlalu senang Vael disana dan ia yakin Vael akan segera menolong nya, Tapi ia mulai ragu saat ia mencium bau aneh dari mulut Vael.

Misya yakin Vael sedang mabuk.

"Jangan buang tenagamu." suara Vael terdengar parau.

Apa...? kenapa dengan mu Vael.....? Misya menangis lagi.

"Jangan menangis, aku hanya ingin memberimu sedikit pelajaran, karna kamu telah menghancurkan hatiku. dan mengancam kehancuran keluargaku." geram Vael dingin.

Apa ? aku... apa yang sudah aku lakukan ?

Misya memandang Vael tak mengerti.

"Aku benci gadis gadis yang memawarkan tubuh nya untuk ku, lihat lah bagaimana mereka menggodaku dengan mengatas namakan cinta." Vael tersenyum sinis.

"Kalian pikir aku bodoh???" bentaknya.

"Satu satu nya harapanku ketika bertemu dengan mu.

Aku langsung menyukaimu, langsung saat pertama melihat senyum mu." rintihnya sedih.

"Aku menyukaimu, benar benar menyukai mu, perasaan yang baru pertama kali aku rasakan."

Misya menatap Vael tak percaya.

Kamu menyukaiku Vael ? batinnya.

"Kupikir kau berbeda... ternyata kalian perempuan sama saja !"teriak Vael.

"Bahkan kamu lah yang terparah, kamu malah mengincar papaku, atau uang nya?" ada nada kecewa yang sangat jelas dalam suara Vael yang meracau.

Misya tersentak , mengincar papa nya?

Oh...tidak.... bukan, bukan aku Vael...

itu bukan aku...

Misya mulai panik, ia mulai menyadari sesuatu.

Vael pasti mengira Misya adalah Sarah, ia ingat rencana kakak beradik itu untuk memberi pelajaran pada Sarah.

Tidak Vael ini aku Misya... aku bukan Sarah... Misya kembali berteriak.

Kini ketakutan Misya berkali lipat, ia sadar kini menjadi korban salah sasaran Vael.

Misya kembali memberontak, ia abaikan perih yang semakin terasa menyakitkan, ia harus bisa melepaskan ikatan yang mengekang tubuh nya.

Vael harus tau, ia bukan Sarah sebelum Vael terlanjur menyakitinya.

Vael mendekat, Misya sadar kejadian terburuk akan segera terjadi padanya.

Misya menggeleng, ia menatap Vael dengan pandangan memohon, berharap Vael menghentikan apa pun rencananya.

Tapi Vael tampak tak perduli, ia mulai membuka satu persatu kancing bajunya.

Apa... apa yang akan kamu lakukan ? jangan.... ku mohon , jangan lakukan itu ratap Misya menyadari apa yang akan di lakukan Vael pada nya.

Misya merasa hidupnya berakhir sekarang.

Tiba tiba ia ingat wajah mamanya, dari kecil ia sudah di ajari menjaga kehormatan dan kesucian nya.

Apa yang akan terjadi kalau mama tau Misya kehilangan kehormatan nya? mama pasti tidak akan sanggup mengatasinya.

Mama yang selalu berjuang seorang diri semenjak papa meninggal dan selalu mengorban kan diri untuk Misya.

Haruskah ia memberi mama luka dan malu sebesar ini ?

Dia juga ingat wajah Filo, kekasih nya.

Filo yang mencintai dan menghormati Misya, walau Misya bukan dari keluarga yang mampu.

Misya memejamkan mata ketakutan, yang terlihat di depan nya kini hanyalah wajah Vael yang menyeringai menakutkan seakan siap menelannya.

"Bagaimana? sekarang aku akan memberi mu pelajaran yang sangat berharga yang tidak akan kau lupakan seumur hidup mu."

"Tapi entah lah, mungkin ini tak berarti apa apa untukmu yang terbiasa tak tahu malu menjual harga diri." Vael tertawa melecehkan.

"Tapi tak apa aku akan membuat mu nantinya akan mengingat kejadian ini setiap ada keinginan menghancurkan keluarga orang lain lagi."

Vael masih saja merancau tak terkendali sambil melepas pakaian nya. Misya sudah tidak mendengarkan karna dia tahu kalau saat ini Vael sedang dalam keadaan mabuk dan marah besar.

Misya hanya membiarkan, dia malah berharap Vael terus berbicara saja hingga ia punya lebih banyak kesempatan melepaskan diri.

Dalam keadaan terikat, Misya tidak diam saja, ia menendang nendang tanpa henti, mencoba melawan semampu yang ia bisa.

Tapi Vael tak perduli walau terkena tendangan, seperti kesetanan ia terus melangkah mendekat.

Dan sebuah tendangan keras tepat mengenai rusuk nya.

"Oughh...." lenguh Vael memegang rusuk kiri nya.

Vael marah besar, ia tak bisa mengontrol diri nya saat ini, kalap merasa di tolak Vael meraih sapu tangan dari sakunya.

Vael berusaha menangkup kan kewajah Misya yang masih berontak, Misya tau saputangan itu yang sebelumnya membiusnya.

Misya menggeleng geleng kan kepala dan menahan nafas semampunya.

Ia berusaha agar sapu tangan itu tidak membuat nya kembali kehilangan kesadaran.

Tapi Vael lebih kuat, meski ia kewalahan , tapi ia berhasil membius Misya.

Misya menggeleng kan kepalanya sambil menangis, sorot matanya memelas seakan memohon pada Vael yang menyeringai mengerikan.

Misya masih melawan sampai perlahan matanya mengabur dan gelap.

Gelap, yang benar benar gelap. Tidak ada yang bisa dilakukannya kini.

Ia masih sempat tau saat Vael mulai mem buka pakaian Misya, tapi selebihnya ia tidak ingin tau lagi, kalau bisa ia sudah tak ingin bangun lagi.

Bunuh saja aku Vael... ku mohon....

*******

BAB 2 ***

Misya menatap sedih mamanya yang kembali pingsan, ini pasti sangat berat bagi mama nya.

"Apa yang harus ku lakukan?"

Misya memejamkan matanya.

"Ya...Allah... mengapa aku masih hidup?" bisik nya, tak terasa air matanya mengalir deras.

Misya merasa seluruh tubuhnya sakit, ia ingin bergerak memeluk mamanya, dan mungkin menguatkan nya, tapi ia tidak berdaya, saat ini ia hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur.

Ia ingat kejadian yang menimpanya, menyakitkan dan menakutkan, Vael selalu memandangnya merendahkan.

Tatapan nya yang tajam dan seringai nya yang mengerikan seakan puas sudah berhasil menyakiti Misya.

Dan seringai itu baru berubah saat Valerie datang untuk memastikan Vael sudah berhasil mengancam dan menakuti Sarah, seperti rencana mereka.

Tapi saat Valerie menemukan mereka, barulah jelas kalau yang diculik Vael adalah sahabatnya Misya, bukan Sarah.

" Misya? oh Tuhan... Vael, apa yang kamu lakukan? Misya... oh Tuhan!!" teriak Valerie.

Menyesal? bukan hanya menyesal, bagaimana bisa hanya menyesal setelah ikut andil menghancurkan kehidupan sahabatnya.

Misya bisa melihat Valerie histeris, dia mengamuk karna Vael bertindak di luar rencana, padahal mereka sudah sepakat hanya mengancam dan menakuti, tapi apa masih ada guna nya?

Semua sudah terjadi.

Misya tetap diam, ia hanya merasa sunyi menatap nanar Valerie yang hanya bisa menangis sambil berusaha melepas semua ikatan yang mengikat Misya dengan membabi buta, ia juga tak bisa melihat jelas Vael yang terhenyak pucat dengan pandangan kosong karna matanya yang mengabur.

Ia hanya ingat Vael sempat berkata.

"Misya? bukan Sarah?"

Dan Misya tetap diam tak bergerak, meski tubuhnya sudah tak terikat, ia hanya sempat berbisik

"Jangan biarkan aku hidup Val." namun setelah itu Misya kembali pingsan.

Ketika kembali sadar, ia sudah di mobil, Valerie akan mengantarnya ke rumah sakit, namun Misya menolak .

Ia hanya ingin pulang.

Misya tidak tau apa lagi yang terjadi, ia terbangun setelah esok hari.

Misya mendengar langkah kaki seseorang mendekat, ia membuka mata nya perlahan.

Ia melihat sesosok bayangan yang menakutkan .

Bayangan itu mendekati Misya, Lalu mengulurkan tangannya .

Misya menjerit ketakutan.

"Misya... ini mama nak... ini mama.." Misya mendengar suara mamanya sangat jauh sebelum semua kembali gelap entah berapa lama.

"Misya..." panggil Valerie saat melihat Misya membuka matanya.

Valerie menatap Misya sayu.

"Aku datang bersama orang tua ku."

Misya menatap om Willy dan tante Lizzie yang berdiri mengelilinginya sambil menatap nya sedih.

Misya menhela nafas panjang, biasanya ia akan senang bertemu orang tua Valeri yang selalu membantunya, tapi kali ini Misya merasa tak nyaman, matanya mencari cari mama nya, tapi mama tidak ada di sana.

Ia tau mama pasti tidak sanggup berjumpa keluarga orang yang telah menodai putrinya, meski selama ini Valerie sudah seperti putrinya sendiri.

"Val... " panggilnya lemah, tapi ia enggan menatap Valerie.

Valerie mendekat kan wajah nya .

"Aku mohon setelah hari ini, jangan pernah menemuiku lagi.." bisik Misya terengah.

Valerie menangis, sementara orang tuanya menunduk dalam, terlebih Om Willy.

"Jangan minta itu padaku Misya."

"Ku mohon... Vael juga sudah di tangkap, ia datang sendiri, menyerah kan diri nya." isak Valerie.

Mendengar nama Vael di sebut, Misya seakan melihat bayangan hitam yang menyeringai buas, sedang mendekati dirunya seakan siap menyakitinya.

Misya gemetar, tak bisa tertahan perasaan tertekan nya, ia menjerit ketakutan lalu untuk kesekian kalinya ia kembali pingsan.

Sejak saat itu, Misya mengurung diri di kamar, ia tidak ingin bertemu siapapun selain mama.

Valerie masih datang setiap hari, terkadang bahkan bersama orang tuanya, menunggu hingga mereka di terima, tapi mama tidak pernah membukakan pintu.

Pemandangan itu sangat menyakitkan, rasanya Misya semakin tertekan.

"Ma ... kita pindah saja ya?" kata Misya tiba-tiba.

"Pindah? kemana?" tanya mama bingung.

Cuma ini rumah yang ia punya, ia tak tau harus pindah kemana.

"Jual saja rumah kita ma... kita mulai hidup baru."

Mama terdiam, pindah?

Mungkin memang lebih baik begitu, ia harus mencari tempat yang baru, agar Misya bisa memulai kembali hidup nya.

Tiba tiba ponsel Misya berbunyi, mama menyerahkan pada Misya.

"Filo..." desah mama.

Sudah beberapa kali Filo menelpon, tapi Misya tak pernah mau mengangkat.

"Filo harus tau nak... " desah mama.

Haruskah?

"Msya harus bilang apa ma? Misya belum siap kehilangan Filo." kata Misya mulai menangis.

"Kamu harus bisa menghadapinya nak, ini sudah takdir kita, sampai kapan kita bisa menyembunyikan nya? suatu saat semua pasti akan diketahui. Jadi lebih baik ia mendengarnya sendiri dari kamu." mama mencoba memberi pengertian.

Ragu Misya mengangkat telpon nya, ia berusaha menguatkan diri.

"Hallo." sapa nya lemah.

"Kemana saja kamu Misya? kenapa begitu susah menghubungi mu?" tanya Filo di seberang sana, suaranya yang lembut terdengar sedikit merajuk

Biasanya Misya akan senang mendengar Filo yang begitu, tapi sekarang ia merasa betapa tercabik cabik hatinya.

Misya menahan tangis nya.

"Tidak kemana mana." jawab Misya dengan suara bergetar.

"Valerie bilang kamu sakit? sakit apa sampai tak mengangkat telpon ku." gerutu Filo.

Misya tak bisa menahan tangisnya lagi, ia terisak sendiri.

" Misya... Misya , ada apa? mengapa menangis?" suara Filo terdengar panik.

"Sakit apa Misya? parah kah sampai kamu menangis?" kata Filo cemas.

Dan Filo semakin bingung mendengar Misya menangis semakin sedih.

Tak ada yang dapat di lakukan nya sekarang, ia hanya diam menunggu sampai Misya tenang.

"Filo, dengar kan aku, jangan sekalipun menyela, dengar saja dulu ceritaku, lalu pikirkan saja semuanya.

Kalau misalnya kamu masih bisa menerima aku, aku akan bersyukur tapi jika sebaliknya pun tak apa." kata Misya akhirnya.

Filo diam, Misya yakin ia sedang berusaha mendengarkan.

Misya menarik nafas berat nya agar dirinya bisa lebih kuat.

"Filo... beberapa hari yang lalu aku.. diperkosa." Misya mencoba mengtur nafas nya yang sesak.

Dari seberang juga tak terdengar suara Filo, mungkin dia syok, tapi justru kediaman Filo membuat Misya kembali berani berbicara.

"Karna itu sekarang ini aku sudah tak pantas lagi untuk mu.

Jadi tidak perlu lagi berusaha meyakinkan ibu mu untuk menerimaku lagi" Misya masih terisak.

Hening sebentar.

"Misya sayang ... kenapa candaan mu aneh ya?" Filo terdengar kesal.

"Aku tidak bercanda ..."jawab Misya tegas.

"Coba telepon lah Valerie, tanyakan tentang keadaan ku sekarang, dan minta dia bercerita yang sebenar nya." kata Misya, lalu cepat cepat ia menutup sambungan telponnya.

Filo masih mencoba menghubungi nya beberapa kali, sampai Filo lelah dan berhenti sendiri.

Misya juga tidak berani menjawab telpon nya sama sekali.

Bagaimana ia bisa? bagaimana ia mampu?

*********

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!