NovelToon NovelToon

The Heaven Kingdom

THK-PROLOG

...The Heaven Kingdom...

“Jadi bagaimana dengan novel yang aku berikan kemarin, apa kau sudah membaca nya sampai selesai?”

Perkenalkan sahabat ku satu-satunya di muka bumi ini, Delia.

“Ya, dan aku…menyesal”

“Kau menyesal? Wahh kita sama, aku juga menyesal karena baru membaca nya sekarang padahal novel itu sudah menjadi novel terlaris dalam dua pekan ini”

“Tidak, tidak! Bukan begitu! Kau tahu? Aku menyesal telah membaca novel sampah itu”

“Novel sampah katamu? Heh!”

Dia melempar ku dengan bantal yang sejak tadi dia pangku.

“Jangan sembarangan kalau bicara, novel sebagus itu kau bilang novel sampah? Lily sepertinya otak sudah bermasalah”

Delia menggeleng tidak percaya.

“Bukan otak ku yang bermasalah, tetapi novel yang kau katakan terlaris itu yang bermasalah!”

Enak sekali dia memaki otak ku yang seksi ini, huh aku tidak terima.

“Dibagian mana nya yang bermasalah Lily?”

Delia menatap ku geram, seperti biasa. Kami akan selalu ribut jika terjadi perbedaan pendapat tentang suatu hal.

“Semua! Alur ceritanya, tokoh nya, pokoknya isi novel itu benar-benar sampah dan tidak masuk akal”

Aku sungguh terbawa emosi membayangkan isi cerita novel yang baru saja selesai aku baca.

“Lily, begitulah cara kerja cerita fiksi. Semua yang kau baca itu tidak nyata itu hanya hasil imajinasi dari penulis nya saja tidak harus sesuai dengan kehidupan yang sebenarnya”

“Aku tahu kalau itu cerita fiksi dan karangan semata, tapi tetap harus masuk diakal dong. Kau pikir saja, mana ada seseorang yang dari awal sampai akhir itu bersifat baik memang nya dia malaikat begitu juga sebalik nya mana ada seseorang yang dari awal sampai akhir akan bersifat jahat”

Aku coba jelaskan hal yang menurutku janggal.

“Semua sudah pada peran nya masing-masing Lily, si protagonis yang bertingkah baik dan antagonis bertingkah sebalik nya. Dua karakter itu lah yang menciptakan pasang surut nya alur disebuah novel. Kalau semua nya tokoh protagonis tidak akan konflik yang terjadi disana”

“Ya aku tahu, tetapi kenapa sebuah happy ending selalu hanya milik tokoh protagonis? dan sad ending selalu jadi milik tokoh antagonis”

Menurut ku itu sebuah ketidak adilan yang sudah merajalela di dunia pernovelan, yang sampai sekarang belum bisa aku terima.

“Kau lupa Lily, kata pepatah? ‘Apa yang kau tanam itulah yang kai tuai’”

”Begitulah cara kerja nya, kalau kau menanam sebuah kejahatan maka akhir yang buruk lah yang akan kau dapatkan”

“Sudah…sudah, kenapa kau malah mengajak ku berdebat tentang novel sampah itu”

“Kau yang memulai dengan mengatai novel sebagus itu dengan sebutan sampah, jelas aku tidak terima karena menurut ku penulis sudah menciptakan karya yang bagus dan tentu itu tidak semudah membalik kan telapak tangan jadi aku harus mengapresiasi nya dengan bagus juga”

Delia memang selalu begitu, terlalu memuji berlebihan pada hal yang dia sukai. Tidak hanya pada novel pada orang pun dia seperti itu.

“Cih, bagus darimana nya”

Gumam ku pelan, tidak ingin memperpanjang perdebatan ini.

“Aku mendengar nya Lily!”

Ughh telinga sahabat ku ini memang sangat tajam.

”Sudah selesaikan? Kalau begitu keluarlah, aku harus melanjutkan pekerjaan ku yang tertunda hanya karena membaca novel sampah itu”

Aku beranjak dari ranjang minimalis ku dan berjalan gontai ke kursi yang berhadapan dengan komputer-komputer kesayangan ku.

“Sekali lagi kau bilang ini novel sampah, akan ku sumpahi kau bertransmigrasi ke novel ini dan memperbaiki alur novel agar sesuai dengan keinginan mu”

*Jederrrrrr**⚡️⚡️⚡️⚡️⚡️*

“AWWW”

Teriak ku dan Delia terkejut mendengar bunyi sambaran petir yang memekakan telinga.

Wah…tiba-tiba ada petir di siang bolong yang cerah ini, ada apa? Apa karena Delia baru saja menyumpahi ku?

Tidak mungkin kan? Seperti yang biasa terjadi di drama, ketika seseorang mengucap sumpah dan ada petir maka sumpah itu akan benar-benar jadi kenyataan.

Aishh berpikir apa aku ini, sangat mustahil sekali.

“Omong kosong jenis apa itu Delia, transmigrasi hanya ada di dunia fantasi novel kesukaan mu dan perlu ku ingatkan kita ada di dunia nyata”

Aku berdecih malas mendengar ucapan Delia.

“Keluarlah! Dan bawa novel sampah itu bersama mu”

*Jedarrrr**⚡️⚡️*

Sambaran petir yang kedua, membuat aku dan Delia terpekik kecil. Dengan gerakan cepat aku mematikan komputer ku sebelum terkena sambaran petir dasyat di siang bolong.

“Heii!! LILY!! sepertinya sumpah ku diterima langit, habislah kau”

Delia terlihat menakuti ku dengan kepercayaan dan omong kosong nya.

“Cih, drama sekali kau Delia. Itu petir menandakan hujan akan turun”

Jelas aku menolak gila seperti Delia.

“Tidak! Aku baru dari luar dan cuaca sangat bagus hari ini langit biru dan matahari sangat cerah, tidak ada tanda-tanda akan hujan”

“Mendung belum berarti hujan, maka cerah juga bukan berarti tak hujan”

Aduh….sebenarnya aku ingin bicara apa? Kenapa jadi berbelit begini, seperti nya ini efek dari kurang tidur.

“Sudalah, aku malas berdebat dengan mu. Dan ngomong-ngomong sudah berapa lama kau tidak tidur Lily?”

Oh pasti Delia menangkap aura zombie ku sekarang.

“Empat hari, mungkin?”

Aku bahkan lupa kapan terakhir kali tidur.

“Ya ampun, pantas saja! Kau sudah terlihat seperti zombie yang siap memakan apa saja dan lihat sudah berapa banyak kau meminum kopi!?”

Benarkan? Delia memang paling bisa menangkap aura zombie disekitarku.

“Kau tau tuntutan pekerjaan ku bukan?”

Ucapku lemas, bukan karena tidak makan berhari-hari melainkan tidak tidur berhari-hari.

“Iya aku tahu, tapi kalau begini bukan nya kaya raya yang ada kau meninggal karena kurang istirahat”

Omeli saja aku Delia, otak ku tidak akan memproses omelan mu dengan baik.

“Apa pekerjaan mu masih banyak?”

Suara nya memelan, karena tahu aku tidak akan mempan jika diomeli bagaimana pun.

“Yaa…banyak sekali dan lusa harus sudah selesai jadi aku tidak sempat tidur, ditambah lagi kau membuang waktu ku untuk membaca novel sampah itu”

Delia berdecak malas.

”Tidurlah barang sejenak, nanti kau meninggal karena kurang waktu tidur”

“Omongan mu tidak ada yang baik sejak tadi”

Maki ku kesal.

“Hahaha…aku bercanda, tidurlah nanti kalau sudah pagi aku bangunkan”

Delia memang alarm terbaik sepanjang masa.

“Ya aku tidur, jangan lupa cucikan gelas-gelas bekas kopi ku yang ada dimeja ini yaa…dan jangan lupa bersihkan kamar ku”

Ucapku sambil berjalan kembali menuju ranjang ku tercinta.

“Hei!! Aku bukan pembantu mu”

Serunya kesal, meski kesal begitu tetapi Delia tetap akan mengerjakan apa yang aku katakan tadi. Memang dia lah sahabat terbaik ku…haha.

Baik…sekarang aku harus tidur, dan berharap semoga mimpi indah bertemu dengan pangeran berkuda poni.

Bukan! Maksud ku pangeran berkuda putih.

...👑👑👑...

Hei hei….

Ini cerita pertama yang aku buat menggunakan bahasa baku, jadi kalau ada keganjalan dalam penulisan bahasa nya harap dimaklumi karena utor masih belajar dan terus belajar.

Dan jangan lupa untuk vote dan berikan hadiah terbaik mu.

THK-Siapa dia?

...The Heaven Kingdom...

Ugh—sudah berapa lama aku tertidur sampai badan ku terasa ringan begini, apa aku tertidur sampai sepekan.

Tapi tidak mungkin….Delia si alarm terbaik ku itu pasti membangunkan ku, dia tahu jelas tuntutan pekerjaan ku yang banyak itu.

“Deliaa….”

Aku bergumam memanggil Delia, masih dalam kondisi mata yang terpejam.

“Delia, apa kau sudah mencuci gelas-gelas bekas kopi ku?”

Huh, bisa-bisa nya hal yang pertama ku ingat saat bangun dari tidur adalah gelas kopi.

“Oiya…kamar ku sudah kau bersihkan bukan?”

Awas saja kalau kau tidak membersihkan nya Delia, aku tidak akan mau lagi menemani mu untuk berkencan.

“Delia…”

Kemana dia? Kenapa sejak tadi tidak membalas panggilan ku, ini lagi kenapa mata ku terasa berat sekali untuk terbuka.

“Astaga nona Anne sudah sadar!”

Teriakan nyaring seseorang menyapa telingaku, apa itu Delia. Tapi sejak kapan Delia memanggil ku dengan nama tengah.

“Cepat panggilkan tabib istana!”

Suara nyaring wanita lain nya kembali terdengar.

Tabib? Dan Istana?

Ku tebak, pasti saat ini Delia tengah menonton drama kolosal kerjaan favorite nya.

Huh! Sahabat ku ini memang tidak pernah berhenti menonton drama fantasi itu.

“Silahkan diperiksa tuan Silas”

Derap langkah mendekat tertangkap oleh telinga ku dan di detik berikutnya aku merasakan tangan besar nan kasar memaksa membuka kelopak mata ku.

Tunggu, sejak kapan tangan Delia sekasar ini.

Dan kenapa kelopak mata ku tidak bisa ku buka, ayolah aku ingin bangun dan segera melanjutkan pekerjaan ku yang hampir deadline.

“Nona Anne sudah sadar, tetapi seperti nya nona Anne masih butuh istirahat”

Suara berat seorang pria dewasa terdengar jelas, apa Delia membawa kekasih nya ke kamar ku?

“Syukurlah, kalau begitu terimakasih tuan Silas telah memeriksa nona Anne”

“Sudah menjadi kewajiban saya sebagai tabib istana”

Astaga, kenapa percakapan mereka terdengar nyata dan berada disekitar ku. Sebenarnya aku sedang mimpi atau bagaimana.

Tapi aku yakin, kalau aku sudah sadar sepenuh nya. Hanya kelopak mata ku saja yang belum bisa terbuka.

Tidak ada percakapan lagi disekitar ku, apa drama nya sudah habis Delia?

Hei siapapun bantu aku untuk membuka mata ini.

“Apa dia sudah sadar?”

Ughh! Suara siapa itu? Kenapa terdengar sangat seksi—?

“Sudah yang mulia, tetapi masih butuh waktu untuk beristirahat”

Suara wanita itu lagi.

“Cih, seperti nya dia hanya berpura-pura tidur agar terlepas dari hukuman yang harus dia jalani”

Wahh….suara seksi itu terdengar sinis.

“Bangunkan dia!”

“Tapi..yang Mulia—“

“Kau membantah ucapan ku?”

Suara itu kini terdengar sangat dingin.

Derap langkah terasa mendekat dan di susul tepukan lembut di bagian lengan ku.

Akhirnya ada orang yang membangun kan ku, ayolah mata mohon kerja sama nya!

“Nona! Nona….bangunlah”

Kalau dibangunkan dengan suara lemah lembut seperti itu, aku tidak akan bisa bangun.

Hei berteriaklah, seperti yang biasa dilakukan Delia saat membangunkan ku.

“Tidak ingin bangun huh?”

Pria bersuara dingin itu masih disini? Apa dia berbicara dengan ku?

Derap langkah tegas dan pasti itu mendekat, diikuti aroma maskulin yang menusuk hidung ku.

Siapa?

Tiba-tiba aku merasa aura yang tidak biasa di sekitarku, udara disekitar ku terasa menipis sampai aku sesak nafas untuk menghirup udara yang sekian menipis itu.

Tubuh ku menggigil hebat, seolah aku merasa ketakutan hebat.

Suatu beban berat terasa menghimpit dada ku.

Apa ini? Apa aku ketindihan?

Rasa sakit menjalar diseluruh tubuh ku, badan ku panas dingin dan jidat ku sudah penuh dengan peluh.

Kenapa ini? Siapa pun tolong aku! Ini sangat menyakitkan.

“Tol…tolong…sakith”

Lirih ku kesakitan masih dalam kondisi mata yang terpejam.

Diantara kegelapan yang sejak tadi menelan ku tiba-tiba terlihat kilatan cahaya yang sangat terang, sangat menyilaukan hingga mata ku tebelalak.

Akhirnya aku bisa membuka mata!!

Aku sudah bangun bukan?

Tapi dimana ini? Kenapa langit-langit nya tidak seperti langit-langit kamar ku.

Bukan nya menemukan Delia di samping ku, justru mata ku menangkap keberadaan sosok pria yang berperawakan tinggi, emm—rambut merah keemasan dan apa itu yang menyala?

Wah—sangat indah, mata biru nya terlihat menyala di redup nya keadaan sekitar.

Dan ada apa dengan tatapan dingin itu, tatapan nya dingin dan tajam sampai aku merasa terancam.

Apa ini perwujudan malaikat maut? Kenapa sangat tampan.

Apa aku sudah di surga sekarang, sampai bisa melihat perwujudan malaikat maut berdiri tegap disamping ranjang ku.

Ku abaikan malaikat maut yang tampan itu sebentar, dan membiarkan mata ku berkeliaran untuk mengamati sekitar yang sangat asing, ruangan ini terlihat kuno dan vintage, ruangan nya terlihat sangat luas dan hanya ada beberapa perlengkapan di pojok ruangan.

Ughh—kepala tiba-tiba merasa pusing.

Ini mimpi bukan? Aku memejam kan mata sebentar dan berharap ketika aku membuka mata. Aku sudah kembali ke kamar tercinta ku.

Mata ku terbuka dan berkedip-kedip memastikan keadaan, sama!

Aku masih saja diruangan yang sama dengan sosok malaikat maut tampan di samping ku.

Aku terduduk, meraba-raba wajah dan rambut ku dan benar terasa nyata itu tanda nya aku tidak sedang bermimpi dan ketika meraba dada ku yang terasa sakit. Aku baru tersadar kalau pakaian yang aku pakai ini bukan lah pakaian ku sebelum tidur.

Ta…tadii aku hanya memakai hot pants dan baju kaos lengan pendek oversize andalan ku, dan kenapa berubah jadi dress tidur yang cantik.

Aku mendongak, mata ku melihat seorang wanita yang berdiri di dekat pintu.

Apa-apaan ini!!??

“Sudah selesai melamun nya nona Roseanne?”

Aku menoleh pada sumber suara dan benar dia masih malaikat maut yang tampan itu.

“Apa aku sudah mati?”

Aku menggapai lengan besar nya dan menggenggam nya kuat tetapi pria itu langsung menepis kasar.

“Aawwss…”

Sakit! Berarti ini nyata, bukan mimpi.

Uugghh kepala ku berdenyut nyeri, aku meremas rambut ku untuk mengurangi rasa nyeri nya dan—hal gila baru lagi.

Sejak kapan rambut ku menjadi sepanjang ini?

Dan—berwana putih.

What?? Wait?

PUTIHHH?????

Ini gila…benar-benar gila, aku butuh cermin sekarang aku harus melihat wajah ku.

Apa aku sudah menua sampai rambut ku memutih begini.

Aku melihat cermin besar disudut ruangan asing ini dan aku beranjak dari ranjang dan berjalan terseok-seok menuju kaca.

Aku berdiri tegak di depan cermin besar itu, awalnya aku hanya mengamati dress tidur yang ku pakai bergerak keatas dan aku melihat rambut putih keemasan yang mencapai pinggang ku.

Dan—Tepat dibagian wajah…aku terkejut sampai refleks aku mundur selangkah.

“Si…siapa dia?”

Lirih ku pelan, ku raba wajah putih pucat itu mulai dari pipi, hidung, bibir dan mata.

Ini nyata, bayangan dicermin itu pun mengikuti refleksi dari gerakan yang aku lakukan.

Ku angkat tangan kanan ku untuk memastikan kalau orang yang dicermin itu juga mengikuti gerakan ku.

“HAH?”

Brukk

Setelah itu aku hanya melihat kegelapan disekitarku, ya aku pingsan!

...👑👑👑...

THK- Tenang dan Tidur

...The Heaven Kingdom...

“Anda sudah sadar nona?”

Ya aku sudah sadar dan benar-benar sadar kalau aku berada di dunia lain.

“Yang Mulia Raja memerintahkan hamba untuk membawa nona Anne ke istana malam ini”

Ucap wanita itu.

“Siapa yang kau maksud dengan Yang Mulia Raja?”

Meski pikiran ku sedang kacau, aku tetap bisa mendengar jelas ucapan wanita nya.

Wajah nya terlihat bingung dengan pertanyaan ku.

“Maksud hamba adalah Yang Mulai Raja Alexander Lincoln nona”

“Siapa dia?”

Aku tahu pertanyaan ku berputar-putar, tetapi aku benar-benar penasaran.

“Beliau adalah Raja di Kerajaan Heaven Land ini nona”

Heaven land? Sebentar….Kenapa terdengar akrab bagi ku.

“Apa aku pernah bertemu dengan nya?”

Wanita itu menatap ku bingung, huh hei nyonya tidak hanya kau yang kebingungan. Bahkan aku pun bingung sedang dimana aku sekarang.

“Pernah nona, Yang Mulia tadi berada disini bersama nona”

Yang mana?

“Pria bertama biru tadi maksud mu?”

Hanya dia pria yang aku lihat sejak tadi.

“Benar nona”

“Apa nona Anne sudah merasa lebih baik sekarang?”

Bagaimana bisa baik, kalau kau merasa terancam berada ditempat yang tidak kau ketahui.

“Belum, aku tidak baik-baik saja”

Hei aku berkata jujur, jadi percayalah.

“Kau siapa kalau boleh tahu?”

Sejak tadi aku mengobrol dengan nya tanpa berkenalan dulu.

“Hamba Lela, pelayan pribadi nona Anne?”

Aku abaikan dulu ucapan nya yang menyebut dirinya sebagai pelayan pribadi karena itu tidak lah penting sekarang.

“Baiklah Lela, bisa kah kau ceritakan tentang aku?”

Dia pasti menganggap aku gila sekarang, bagaimana bisa ada orang yang bertanya tentang dirinya sendiri pada orang lain.

“Maaf nona, hamba tidak mengerti”

Dia menunduk.

“Yaa ceritakan tentang aku, siapa aku. Nama ku dan lain-lain”

Kontan dia melongo kebingungan, tapi terserah apa yang kau pikirkan tentang ku sekarang.

“Baiklah nona…nama nona adalah Roseanne Weasly, Puteri dari Tuan Logan Weasly. Perdana menteri di kerajaan Heaven land”

“Kau sedang mengarang?”

Tuduh ku, sungguh tidak bisa di percaya! nama ku Lily Anne bukan Roseanne dan siapa itu Logan Weasly. Papa? Papa ku sudah lama meninggal.

“Tidak nona Anne, saya menceritakan yang sebenar nya”

Dia menggeleng takut dan langsung bersimpuh di hadapan ku.

Aku menghela nafas lelah, tidak ada yang benar saat ini.

“Baiklah. Kau boleh meninggalkan ku sendirian? Aku masih ingin istirahat lagi”

Aku butuh ruang sendiri untuk memikirkan hal yang aku alami.

“Tapi nona, Yang Mulai meminta nona Anne untuk segera menemui nya di Istana sekarang”

Dia tergagap menyampaikan kalimat nya, seperti nya dia benar-benar takut pada ku.

“Sampai kan pada nya aku masih lelah…pergilah!”

Seru ku marah.

“Ba..baik nona, akan hamba sampaikan…”

Berdiri dan mundur sambil menunduk keluar dari pintu.

Bruk

Pintu sudah tertutup, tinggal aku sendirian diruangan hening nan asing ini.

Aku beranjak dari ranjang dan berjalan pelan mendekati cermin.

Aku yakin, bayangan gadis yang ada di cermin itu adalah aku. Lebih tepat nya tubuh yang aku tempati.

Aku juga yakin kalau itu bukan wajah ku, karena jelas jauh berbeda.

Rambut asli ku berwana cokelat tua dan hanya sebatas bahu sedangkan gadis ini, rambut nya berwarna putih keemasan dan panjang sampai sebatas pinggang.

Kulit nya putih pucat, berbeda jauh dengan kulitku yang kecoklatan.

Juga—bola mata ku berwarna abu-abu bukan—

Sebentar! Aku melangkah lebih dekat dengan cermin agar apa yang aku lihat tidak salah.

HAH???

Kedua bola matanya berbeda warna! Bagaimana bisa. Aku berkedip untuk memastikan, dan memang benar.

Warnanya berbeda, disebelah kiri berwarna cokelat terang dan sebelah lagi berwarna biru.

Astaga!!

Siapa dia sebenarnya, siapapun tolong aku.

Roseanne Weasly?

Puteri dari perdana menteri Logan Weasly?

Raja Alexander Lincoln?

Kerjaan Heaven land?

Semua nya terasa akrab, aku pernah tahu ini semua sebelum nya. Tapi dimana?

Aku tidak ingat sama sekali, Astaga.

“Delia kau dimana? Tolong bantu aku”

Aku berteriak histeris memanggil Delia yang sejak tadi tidak terlihat.

Delia…Delia

Delia kau tega membiarkan aku mati kebingungan sekarang, huh lihat saja aku tidak akan mau menemani berkencan dan tidak akan mau membaca novel-novel yang kau berikan.

Cih! Terakhir kali dia memberikan aku novel sampah.

.

.

Novel sampah?

Kerjaan Heaven land?

Alexander Lincoln?

Otak ku memaksa keras untuk menghubungkan potongan-potongan di kepala batu ku.

ASTAGAAA!!!

Aku ingat! Kenapa semua itu terdengar akrab bagiku.

Heaven land mirip dengan nama kerajaan yang tertulis di novel sampah itu…

Sebentar, aku lupa judul nya..

The….the…Heaven.. king…. dom?

THE HEAVEN KINGDOM

Oh Astaga!!

Tidak mungkin, tidak! Ini mustahil! Ini hanya mimpi dan mungkin cerita di novel itu terbawa ke alam bawah sadarku.

Iya benar, tidak mungkin.

Aku terus mondar-mandir sambil berpikir keras semua kemustahilan ini.

Mata ku tidak sengaja menangkap sebuah belati kecil diatas meja disamping cermin.

Aku meraih nya dan menatap belati itu lama, belati itu terlihat seperti barang antik dengan ukiran bunga dibagian gagang nya.

Setelah berpikir panjang aku membuka penutup belati itu dan menusuk kan bagian tajam nya keujung ibu jari ku.

Kalau tangan ku sakit apalagi sampai berdarah, berarti ini benar-benar bukan mimpi.

Sshhh…sakit, perih dan berdarah—

DARAH!!

Aku terduduk lemas di lantai, membuang belati itu dan mengamati darah yang menetes dari ibu jariku.

Hahahah lucu sekali bukan? Aku bisa mengalami hal yang aku anggap mustahil selama ini.

Berpindah ke dunia novel? Terdengar seperti lelucon bukan?

Tapi bagaimana pun aku yang mengalami lelucon itu sekarang.

“Sekali lagi kau bilang ini novel sampah, akan ku sumpahi kau bertransmigrasi ke novel ini dan memperbaiki alur novel agar sesuai dengan keinginan mu”

Ucapan Delia terbayang oleh ku, saat dia menyumpahi ku karena terus mengatai novel itu sampah.

Delia? Apa saat itu kau benar-benar serius menyumpahi ku?

Berkat sumpah mu, aku sampai disini Delia.

Hiks hiks hiks

Tidak sadar, aku tergugu menangisi nasib ku yang sangat malang ini.

Kepala ku pusing, seperti nya aku butuh istirahat. Aku akan tidur dan mimpi indah, setelah itu ketika terbangun aku sudah ada di ranjang minimalis ku. Di dalam kamar ku yang sempit juga aku bisa melihat komputer-komputer kesayangan ku lagi.

Aku merangkak mendekati ranjang, setelah naik aku membenahi letak bantal lalu berbaring dengan senyuman meski air mata ku sudah mengenang di pipi.

Aku hanya perlu tenang dan tidur…

Tenang….dan….tidur….

...👑👑👑...

Jangan lupa dukungan nya…

Ini novel fantasi pertama utor jadi masih belajar, jangan lupa comments, vote dan berikan hadiah nya..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!