...Jangan lupa follow Ig: Pocipan_Pocipan...

...Terima kasih...

...****************...

Seorang gadis lugu berumur 18 tahun berparas cantik, manis, dan pekerja keras bernama Jelita.

Jelita selalu di panggil dengan sebutan Lita sedang belajar untuk mendapatkan sebuah hasil yang memuaskan,dia mengikuti khursus bimbingan belajar.

Pagi buta ayam belum juga berkokok seorang gadis remaja sedang belajar dari buku-buku tebal, menuliskan rumus-rumus matematika, menghafalkan sederet tulisan yang panjang, dan otaknya hanya ada materi pelajaran.

****

Pagi hari jam 07.00

Ujian nasional SMA Bakti Bangsa

Semua murid- murid mengerjakan soal ujian dengan metode diam seribu bahasa namun hati Lita tak tenang...

...deg... deg... deg......

Suara gema jantung berkumandang saat mengerjakan soal ujian tersebut.

Satu minggu kemudian...

Hari ini Lita menerima hasil keputusan sekolah, dia sangat takut menerima sepucuk surat putih.

Ruang aula menjadi saksi bisu tempat bersejarah Lita, dia menunggu hasil surat keputusan di bagikan oleh wali kelas.

perasaan takut itu menyeliputi hatinya.

"Bagaimana kalau gw nggak lulus, gw nggak bisa membantu kedua orang tua untuk mendapatkan sebuah pekerjaan tetap"gumam Jelita dalam hatinya

Ruang aula

"Jelita Puspita harap maju kedepan untuk menerima surat keputusan kelulusanmu" ucap pak Budi

Dengan hati yang gemetar, Lita maju kedepan dengan perasaan yang panik

"gw harus yakin pasti Lulus dengan nilai yang memuaskan karena selama ini gw hanya memfokuskan diri gw belajar tanpa memikirkan si pecundang itu dan

gw nggak mau lagi terjebak cinta yang salah dengannya,"gerutu Lita dalam hatinya.

Tanpa pikir panjang lagi Lita maju ke depan panggung untuk membuka sepucuk surat putih yang ada di tangannya.

"Nak, akhirnya kamu berhasil juga Lulus. Selamat ya, mama bangga sekali padamu" ujar melinda

"Makasih mama selalu mendukungku

Lita janji akan fokus untuk bekerja keras dan tidak akan memikirkan untuk pendamping hidup terlebih dulu"ucap Lita

"Nak, pendamping hidup itu sangatlah penting, mama tahu kamu ingin membahagiakan mama tapi, kamu juga harus memikirkan kebahagianmu sendiri,"ucap melinda yang sendu hatinnya mendengar janji sang anak yang hanya ingin fokus bekerja tanpa memikirkan masa depannya.

" hmm, Lita untuk saat ini hanya ingin fokus membahagiakan mama. Lita nggak mau seperti kak Jesika yang gagal dalam menikah hingga kedua anaknya kurang kasih sayang orang tua. Lita harap mama mengerti keputusan lita untuk tidak terburu- buru dalam menikah"ucap Lita

"Baiklah, mama mengerti kalau kamu saat ini hanya ingin fokus untuk bekerja, namun mama juga ingin mendapatkan cucu darimu"ucap melinda.

Lita hanya terdiam ketika ibunya berkata seperti itu.

Saat Lita di nasihati oleh melinda, datanglah teman-teman Lita untuk memberikan selamat juga.

"Lita selamat ya, kapan kita merayakan keberhasilan atas kelulusan kita?" tanya Sheila

"Makasih Sheila, lu juga selamat atas kelulusannya juga, bagaimana kalau besok aja kita rayain bersama teman-teman lain di tempat biasa?"tanya Lita

"Oke deh, siap laksanakan komandan! kalau gitu sampai besok ya"ucap sheila

Dengan kelulusan ini, Lita bisa merasa sedikit lega karena bisa melihat mamanya tersenyum

Kelulusan ini tidak pernah di lupakan karena kelulusan ini adalah awal dari cita-cita Lita untuk bisa meraih impiannya.

Keesokan harinya

Pizza Hut

"Lita, kok makan pizza hutnya sedikit?"tanya Lusi.

"gw lagi diet nih" ucap Jelita terkekeh.

"Ih, ngapain sih lo diet-diet sudah kurus juga. ini kan hari paling bahagia, kita semua lulus, jadi makan yang banyak kalau perlu piringnya sekalian bawa pulang,"ujar Lusi cengengesan dengan mengambil piringnya

"Mana mungkin gw bawa pulang piringnya di sangka gw maling dong! yang ada gw yang pengen makan lu hidup-hidup"ucap Lita tertawa terbahak bahak

Lusi adalah salah satu sahabat baik dari lita sejak TK, walaupun mereka beda sekolah. Kedekatan mereka melebihi sahabat yaitu seperti saudara sendiri.

Hari itu sungguh tak pernah bisa di lupakan oleh Lita. Hari kelulusan yang di tunggu dari hasil usaha belajar selama ini benar-benar membuahkan hasil yang sangat manis akhirnya berhasil Lulus, meskipun Lita tak bisa melanjutkan kuliahnya tapi setidaknya Lita akan segera mendapatkan pekerjaan untuk membantu perekonomian keluarganya yang di penuhi dengan hutang.

bersambung..

...Jangan Lupa untuk memberikan Like di setiap episode, vote sebanyak mungkin,dan tambahkan di rak buku kalian sebagai favorite ya...

...Terima kasih telah setia membaca karya pertamaku ini, semoga bisa menghibur...

Flashback on

Sebuah ayunan terdapat di Tk Kasih Permata Indah

Lita, berlari mengejar teman yang lain tanpa tahu ternyata temannya yang bernama Vera terjatuh dari tempat ayunan tersebut, dia tak tahumengapa Vera bisa terjatuh karena pada saat itu Lita tidak bersama dengan Vera melainkan sedang berlari mengejar teman lainnya.

Vera menyalahkan Lita karena terjatuh dari ayunan tersebut sehingga kedua orang tua Lita pun di panggil untuk menghadap kepala sekolah.

Tok..Tok..Tok..

"Pagi pak, perkenalkan nama saya Anton. Saya orang tua siswi yang bernama Jelita Puspita.

Apa benar putri saya yang menyebabkan seorang anak terjatuh dari ayunan?"tanya anton

"Benar pak, bahwa Jelita lah yang melakukan itu karena banyak saksi mata dari siswa kami yang melihat dan melaporkan peristiwa tersebut kepada saya"ucap Hilman selaku kepala sekolah Tk Kasih Permata Indah.

"Mana mungkin pak, anak saya berbuat seperti yang di tuduhkan itu. Saya tidak yakin karena Jelita itu pendiam dan penurut di rumah"ucap Anton

"Tapi kenyataanya memang seperti itu pak, Jelita yang telah mendorong Vera hingga terjatuh dari ayunan"ucap Hilman

Lita hanya bisa terdiam tanpa kata, bibirnya terkunci untuk bicara kebenarannya, walaupun Lita menjelaskan kebenaraanya tetap saja tidak akan ada yang percaya padanya bahwa semua itu kebohongan yang di ciptakan oleh Vera.

Anton merasa lelah berdebat dengan kepala sekolah akhirnya memutuskan membawa Jelita untuk pulang ke rumahnya

sesampainya di rumah pak anton pun memarahi Jelita

"Jelita!!! Papa nggak habis pikir sama kamu! Kenapa kamu bisa berbuat seperti itu kepada temanmu sendiri? apakah kamu sudah kehilangan akal sehatmu?" tanya Anton.

Anton mengeluarkan ikat pinggangnya, dia memukuli Jelita agar Jera tidak mengulangi kesalahan yang sama tapi caranya selalu salah.

"Ampun, pah aku nggak tau kalau Vera temanku itu terjatuh dari ayunan. Semua itu hanya fitnahan dari semua teman-temanku" ujar Jelita di tengah isak tangis dan kesakitannya karena di cambuk ayahnya.

"Apa kamu pikir, papa percaya dengan omong kosongmu itu?

pak kepala sekalah pun menjelaskannya kepada papa!! bahwa banyak saksi mata yang melihat kejadian tersebut!!

kamu anak sialan!! hanya bisa membuat orang tua malu atas perbuatanmu, ini hukumannya jika kamu terus melakukan kesalahan!"ucap Anton

plak!!!

sebuah tamparan keras di terima oleh Jelita

"akh! sakit, pah"rintis tangis Jelita

Anton terus menyiksa jelita sampai ujung runcing dari ikat pinggang tersebut tanpa sengaja mengenai kepala jelita

Melinda pun baru datang dari pasar, dia kaget melihat Jelita yang kepalanya berdarah. Melinda pun membawa putrinya ke rumah sakit.

"Iah ampun, Lita kamu kenapa bisa jadi seperti ini kepalamu berdarah, nak ayo kita ke rumah sakit"ujar melinda

"sudahlah, ma hanya luka seperti itu saja di bawa ke rumah sakit.Kamu terlalu memanjakan dia sehingga kelakuan anakmu ini di sekolah seperti anak bar-bar yang mendorong temannya dari ayunan di sekolah" ujar Anton yang sangat emosional.

"kamu keterlaluan sekali menilai anakmu seperti itu! harusnya kamu dengar dulu penjelasan Lita dan percaya pada anak sendiri buka memukulinya seperti ini!

aku akan bawa anakku ke rumah sakit! tanpa seizinmu atau tidak! aku akan tetap bawa anakku!! kamu sungguh keterlaluan menyiksa putri bungsu kesayanganku!"ujar melinda dengan emosinya juga.

"Terserah!" ucap anton

"Nak, ayo bangun! mama tuntun kamu kita ke rumah sakit sekarang," ujar melinda dengan cemas membawa Jelita ke rumah sakit medika cipta kusuma.

sesampainya di sana..

bersambung..

...Jangan Lupa untuk memberikan Like di setiap epiaode, vote, dan tambahkan di rak buku kalian sebagai favorite...

...Terima kasih telah setia membaca karya ini, semoga bisa menghibur...

Hari ini aku membuka mataku dengan sangat berat...

"ma - mama"ucap Lita terbata- bata memanggil melinda

"Syukurlah, nak! akhirnya kamu siuman juga mama sangat mencemaskanmu. Apa sekarang kepalamu masih sakit ?"tanya melinda

"masih sedikit berat, mama tidak perlu mecemaskan keadaan Lita lagi"ucap lita sambil memegang kepalanya yang masih berdenyut kesakitan.

"Baiklah, nak kalau kamu sudah mulai membaik mama lega mendengarnya. Sekarang kamu istirahat dan jangan banyak pikirkan lagi.

mama tinggal sebentar dulu untuk mencari makanan di kantin" ucap melinda menuju kantin rumah sakit

*****

Di kantin Rumah Sakit.

"Bu, saya pesan menu sehat dan jus jeruknya.

Tolong di bungkus saja ya, bu"ucap melinda

"Baik, bu di tunggu pesanannya, nanti di panggil sesuai antriannya" jawab ibu kantin yang sedang sibuk memasak

Sementara, bu melinda sedang menunggu makananya. Di sisi lain di kamar jelita yang terbaring lemah dengan infus di tangannya dia sedang berpikir bagaiamana bisa ayah kandungnya berbuat seperti ini?

"kenapa bisa papa kandungku sendiri memukulku hingga aku masuk rumah sakit seperti ini? apa benar dia papa kandungku?" gumam Lita.

****

Sementara itu di kantin

"Nomer antrian 171 atas nama bu melinda.

ini pesanannya, bu dan tagihannya.

Tolong di periksa kembali. Apakah pesanannya sudah lengkap apa belum?"tanya bu kantin rumah sakit

"sudah,terima kasih banyak" ucap melinda sambil memberikan sejumlah uang kepada ibu kantin

" ini kembaliannya, terima kasih" ucap bu kantin.

setelah bu melinda, membalikan tubuhnya dan bergegas menuju kamar putrinya dengan tergesa-gesa ingin memasukan uang kembalian dari membeli makanan namun dia menabrak seseorang

bruk!!!

"Akh! bisa hati-hati tidak kalau berjalan!"ucap merry

"Maaf, saya sedang terburu-buru" ucap melinda

Saat melihat wajah merry dia langsung kaget ternyata itu teman lamanya.

"Mery?? temen sekolah ku dulu kan? wah, sudah lama sekali kita tidak bertemu! Bagaimama kabarmu?"tanya melinda

"Wah, kamu kan?! melinda yang si julukan jenius cantik itu kan? sudah lama sekali kita tidak bertemu. Kabar ku sangat baik bagaimana kabarmu? kebetulan sekali ya kita bertemu dengan cara seperti ini" ucap merry

"Mery! kebetulan sekali, aku baik-baik saja, namun anak perempuanku tidak baik-baik saja, dia lagi di rawat di rumah sakit ini akibat perlakuan yang tidak baik oleh ayahnya"ucap melinda dengan sendu bercerita tentang kehidupannya

"oh, anakmu lagi di rawat di sini juga? kamu harus sabar hadapi masalah rumah tanggamu ini.

Aku sama anak jagoanku juga sedang di rawat di rumah sakit ini, dia terkena tipes namanya Erwin siapa nama anakmu? bagaimana ketika nanti mereka besar kita jodohkan anak- anak kita" tanya mery

"hmmm emang jaman siti nurbaya gitu? masa anak-anak kita di jodohkan? tapi boleh juga tuh kita jodohkan siapa tau emang anak-anak kita berjodoh kelak pada saat mereka dewasa nanti. aku minta nomer ponsel kamu biar kita tetap komunikasi"ucap melinda

"oke, ini nomer ponsel aku 08178xxxxxx di save iah" ucap merry

setelah bertukar kontak satu sama lain melinda bergegas kembali ke kamar putri tersayangnnya dengan langkah cepat menuju ruangan putrinya

"nak, Bagaiamana keadaanmu sekarang? sudah membaik? ibu akan menginap di sini untuk menjagamu"ucap melinda

"aku sudah baik-baik saja. Mama tidak perlu sampai menginap di sini malah aku ingin segera pulang ke rumah" ucap Lita

"nggak,nak kamu tidak mama izinkan untuk pulang. Kamu harus di rawat inap sampai keadaan kamu bisa pulih seperti semula"ucap melinda

bersambung...

...Jangan Lupa untuk memberikan Like di setiap episode, vote sebanyak mungkin, dan tambahkan di rak buku kalian sebagai favorite agar tidak ketinggal kisahnya....

...Terima kasih banyak telah mendukung karya ini, semoga dapat menghibur...