NovelToon NovelToon

Keteguhan Almeera

Prolog

Almeera Az-Zahra Alfianisya putri dari Alvian Dharmawan dan Fatimah Az-Zahra Surya.

Terlahir dari keluarga yang cukup mapan, cukup terpandang, karna sang Abi adalah pilihan Rumah sakit yang Cukup ternama di kota nya.

Tapi itu tak membuatnya nya menjadi seorang wanita yang sombong ataupun angkuh,

Almeera sosok gadis yang cantik, Humble dan juga periang. Memiliki saudara kembar yang bernama Muhammad Azzam Atthallah , sosok pria yang tak banyak bicara, cuek, tapi sangat menyanyi kembaran nya itu.

Almeera memutuskan untuk mengambil study di Tarim, sebuah kota yang pernah menjadi impian sang Umma. awalnya ingin mengambil study jurusan Bisnis, agar bisa membantu sang Umma untuk mengelola Butik sang Umma.

Tapi entah kenapa saat teringat akan sang Umma dulu Begitu ingin mengenal kota Tarim, kota yang Allah berkahi membuatnya pun ingin juga menjadikan Tarim sebagai tujuan nya.

Sedang Azzam mengambil study di fakultas kedokteran, ingin menjadi penerus seperti Abi dan Aki nya. walau berbeda jurusan, karna jika sang Abi dan Aki dokter spesialis Jantung, Azzam memilliki Spesialis Lambung apa pun alasannya, hanya Azzam yang tahu.

Sebuah keluarga yang sangat kental akan syariat, walau bukan dari keluarga yang berlatar belakang ulama ,tapi mereka sangat paham akan nilai agama.

Abi adalah cinta pertama nya, ya seorang ayah adalah cinta pertama setiap anak perempuan begitupun dengan Almeera, Mengimpikan sosok imam seperti sang Abi, lembut terhadap Umma dan belajar bersama dengan sang Umma untuk lebih dekat dengan Allah.

Tapi siapa yang akan menduga, jika kenyataan tidaklah seindah mimpinya. Harus berhadapan pada seorang pria yang menikahinya dengan alasan lain, bukan karna ibadah ataupun cinta.

Apa alasan nya?? dan bagaimana saat keluarga Almeera tahu akan alasan itu??

Sanggupkah Almeera bertahan??

Atau mungkin memilih untuk mengakhiri semua nya??

🌠🌠🌠🌠

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Jumpa lagi nih sama saya Kak Ajeng ... bareng coretan saya yang kadang gak tentu arah nya, di maklumi aja ya masih belajar dan terus belajar.

Udah Baca cerita sebelumnya belum..??

Assalamualaikum Cinta dan Fatimah Az-Zahra itu Namanya.

Nah... cerita ini tuch kurang lebih kelanjutannya, ada beberapa pembaca yang dari awal request untuk kelanjutan cerita sebelumnya, mau nya sich cerita Azzam dan Almeera sekaligus, tapi sepertinya imajinasi saya belum seluas itu, jadi saya pilih satu aja ya..🤭🤭🤭

ya walau mungkin nanti rada gak nyambung mohon di maklumi aja ya.

Cerita ini hanyalah imajinasi saya, yang bisa jadi gak sesuai harapan dari pembaca , yang gak masuk di akal, ingat Ambil baik nya buang Buruk nya.

Jika mungkin ada Kesamaan nama, tempat ataupun mungkin karakter, itu semua tidak ada unsur kesengajaan, jadi mohon di maafkan.

Semoga coretan saya ini bisa membawa manfaat, jikapun tidak bermanfaat semoga bisa menjadi hiburan, jika tidak menghibur ya terserah pembaca nya aja mau menilai apa🤭

Ingat...Sebaik-baik nya Bacaan itu adalah Al-Qur'an

"iih kak Ajeng mah selalu bilang Al-Qur'an adalah bacaan terbaik, terus kenapa malah buat novel??"

Ingat.. kita hidup untuk saling mengingatkan, mengingatkan hal baik itu Allah anjurkan.

Kita tidak di larang mencari referensi bacaan lain, selama kita bijak dalam menilai mana yang baik dan buruk.

Happy Reading...

Semoga Suka... kalau gak suka saya gak maksa kok... tapi kalau mau tetap baca juga boleh...🤭

Flashback

Flashback Off

Malam ini sepulang dari ziarah ke makam Aisyah, mereka mampir ke rumah Abi Aditya. menikmati kebersamaan di rumah sang Abi,.sembari bersantai di ruang keluarga.

"Azzam dan Almeera udah nentuin mau lanjut kuliah nya dimana??" tanya sang Aki (kakek) kepada cucu kembar nya

"Kalau Azzam In Syaa Allah mau ambil jurusan kedokteran..gimana menurut Aki...??"

"Masyaallah.. jelas Aki dukungan Donk..." sambil menepuk-nepuk pundak sang cucu "Kalau Almeera...??"

"Meera mau ke Tarim... hehehe"

"Serius??" tanya sang Umma kaget, karna awal nya Almeera berniat ambil bisnis.

"In Syaa Allah Umma... Meera pengen ambil pendidikan di sana,itu salah satu mimpi Umma juga kan??"

"jelas Umma dukung Donk, ya kan Umma??" tanya Alvian ke sang istri

Fatimah mengangguk kan kepala lalu memeluk sang Putri kecil nya, yang ternyata kini sudah tumbuh menjadi gadis remaja.

"Gak mudah jauh dari anak, apalagi anak perempuan, tapi Umma dan Abi yakin, Meera di sana akan baik-baik saja dan akan pulang menebar manfaat" ujar Fatimah

"Uti (nenek) juga mendukung, Azzam bisa menjadi penerus Aki dan Abi, dan Almeera bisa belajar mendalami bagaimana kehidupan di kota yang Allah berkahi, Raup ilmu sebanyak-banyak nya, lalu tuangkan nanti disini" ujar sang nenek

"Jadi udah cari informasi mengenai pendaftaran nya, untuk Azzam Abi bisa bantu, untuk Almeera, kalian harus cari informasi mengenai sistem di sana" ujar Abi Aditya

"Iya Bi.. kami juga baru tahu ini, In Syaa Allah besok akan segera kami cari informasi di sana" jawab Alvian

"kalian nginep kan??" tanya Umma Kianara

"nginep kan Bi... Meera kangen sama Uti..."

"Jarak rumah kamu dan rumah Uti itu dekat, kamu aja yang jarang main.."

"Bukan jarang main Uti.."sambil menghampiri sang nenek lalu memeluknya "kan Meera dan kak Azzam pas lagi sibuk menyiapkan ujian"

"iya Uti paham sayang... uti kan bercanda" jawab sambil membalas pelukan sang Cucu

"Uti...apa sih rahasia tetap cantik...??" tanya Almeera sambil menatap wajah sang nenek yang bisa di bilang tak ada kerutan.

"jangan bilang Wudhu..." tambahnya

"lihat Uti... cucumu udah gadis, jadi dia mulai mau perawatan..hehe" goda sang Aki

"Wudhu sudah pasti, karna Wudhu membersihkan wajah kita setiap saat, perawatan juga butuh, walaupun sebatas pakai pencuci wajah, karna merawat diri juga bentuk syukur kita atas apa yang Allah berikan secara gratis kepada kita" Jawab sang Uti

"Kamu itu kalah dek sama Uti... lihat tu kening kamu berkerut" ledek Azzam

"iih... kak Azzam..." sambil melempar batal sofa ke arah sang kakak

"kalian ini ya..." ujar sang kakek sambil geleng-geleng dengan ulah kakak beradik itu

"beneran loh Aki... lihat tu kening berkerut...hahaha"

"Umma.." lari keperluan sang Umma

"ya berkerut lah sayang...nama nya kamu mengerutkan kening mu, otomatis dia berkerut,.kak Azzam itu cuma ngeledek kamu.. coba lihat Abi" sang Abi pun mempraktikkan apa yang sang Umma ujarkan, mengerutkan keningnya nya " tuh keriputan kan??"

"awas ya... nanti kalau Meera udah ke Tarim, trus nelfon sambil nangis, trus bilang, dek.. kakak kangen..cepet pulang" dengan bibir yang di buat-buat meledek sang kakak

"gak bakal... kakak malah senang tauk.. bebas mau meluk Umma...weeek..."

"Umma... Lihat tu kak Azzam..."

"Azzam.....jangan buat niat adek kamu kendor Donk"

"hehehe.... becanda dek.... sini-sini peluk kakak" sambil merentangkan tangan nya

"males....kak Azzam jahat"

melihat ulah dan tingkat si twins, yang lain hanya bisa geleng-geleng, momen ini tidak lama lagi akan mereka rindukan. apa mereka bisa saling berjauhan, selama ini mereka selalu bersama, sekalipun hari-hari mereka habiskan dengan perdebatan, atau berebut pelukan sang Umma.

Sejujurnya ada sesak dalam hati Azzam... harus jauh dari kembaran nya.. ada rasa khawatir, apalagi keputusan ini bahkan Azzam juga baru tahu, biasanya apapun keputusan Almeera, Almeera selalu diskusikan dengan nya

Malam pun datang, semua sudah di kamar, tapi tiba-tiba pintu kamar Almeera di ketuk

"udah tidur dek..??" tanya Azzam dari balik pintu.

"belum kak... masuk lah" ternyata Almeera sedang duduk di balkon "ada apa kak??" tanya nya saat Azzam sudah duduk di samping nya

"kenapa tiba-tiba memutuskan untuk ke Tarim, bahkan gak tanya sama kak Azzam??" ada rasa kecewa yang gak bisa di sembunyikan, dan Almeera sangat paham. mereka kembar jelas naluri dan insting Meraka sangat kuat

"bukan gak mau diskusikan sama kak Azzam, tapi memang baru Almeera putuskan kak" sambil menggenggam tangan sang kakak "kak Azzam marah ya??"

"Kakak gak akan bisa bohong sama kamu dek,.jujur kakak kaget, keputusan sebesar ini dek"

"Afwan kak... " sambil menyandarkan kepada di pundak sang kakak

"ini kali pertama kita akan pisah jauh dek... jauh banget malahan...".ada air mata yang dia tahan,. Azzam terbilang cuek, tapi tidak untuk sang adik nya,.. pertengkaran mereka itu adalah luapan sayang nya

"kita bisa VC kak..."

"Huufft...."

"kak...jangan gini Donk,.masak kakak gak mau dukungan..??"

Azzam sadar apa yang Almeera putuskan adalah baik,. tapi ada rasa berat menyelimuti hati nya.

"Meera akan jaga diri baik-baik, kakak juga tahu kan di Tarim wanita sangat di jaga, Kakak gak perlu khawatir"

Bukan jawaban, Azzam malah memeluk sang adik kembar nya..Dia percaya di sana adik nya aman, tapi jauh dari sang adik tak mudah.

"kakak harus bisa jaga Umma, selama Meera pergi, kak Azzam bebas miliki Umma,. tapi ingat, saat Meera pulang Umma milih Meera Seorang" dan ucapan nya membuat Azzam menghadiahinya cubitan di hidung

"Dan Fokus sama kuliah Kakak Azzam.. jangan deketin cewek-cewek di kampus, ingat dosa"

Tak ada balasan, Azzam hanya bisa mengelus rambut hitam sang Adik. dan tanpa mereka sadari, kebersamaan mereka di saksikan oleh kedua orang tuanya, Fatimah ikut meneteskan air mata dalam pelukan Alvian sang suami.

Begitu erat ikatan batin si kembar, bahkan saat sakit mereka bisa saling merasakan, seperti saat Almeera dulu kemah,. tenyata Almeera sakit, Azzam lah yang pertama kali bisa merasakan nya, dengan bersikeras untuk menyusul sang adik. tak terbayangkan untuk nya saat nanti Almeera jauh,. dan terjadi sesuatu, apa dia bisa menahannya??

"Lihat Biy..mereka.."

"Hubbiy yakin mereka bisa..."

"Umma gak kebayang Biy, saat mereka jauh nanti.. Hubbiy tahu kan bagaimana Azzam terhadap Almeera"

"Ini semua akan mengajarkan mereka banyak hal nanti nya"

🌠🌠🌠

Jazaakumullah khairon..

Sebaik-baik nya Bacaan itu adalah Al-Qur'an

Pulang

Dua Tahun berlalu...kini gadis kecil itu sudah tumbuh dewasa. menarik koper nya berjalan melewati banyak mata yang memandang. Jika di pandang karna cantik seperti bukan, karna tak ada yang dapat melihat paras cantik nya.

Mengenakan pakaian hitam, jilbab hitam, lengkap dengan cadar hitam juga, ada yang bilang dia seperti Ninja.. gak apa apa lah di bilang Ninja, daripada Tarzan🤭🤭🤭

"Assalamualaikum Akhi..." sapa nya pada sosok pria yang kini tumbuh menjadi pria yang tinggi , dan diakui ketampanan oleh seluruh mahasiswa kedokteran. bahkan jadi idola dan incaran, tapi sayang dia tak bergeming sedikitpun dialah Muhammad Azzam Atthallah.

Bukan balasan salam yang Azzam ucapkan, Azzam malah menjewer telinga gadis ninja itu..gadis yang dua tahun lalu bertubuh mungil kini pun sudah menjadi tinggi semampai, dialah Almeera Az-Zahra Alfianisya.

"sakit kak... bukan jawab salam malah di jewer sich....mau di marah malaikat..??" omel nya dan itu membuat Azzam melepaskan jeweran

"Waallaikumusallam ukhti..., kenapa ngagetin..??"

"Kak....Meera lelah, bisa gak nanyak nya nanti pas udah di rumah, atau pas Meera udah tidur.. kakak tahu 24 jam perjalanan naik pesawat plus transitnya.."

Azzam langsung merangkul dari samping kembarannya itu, adik kecil yang selalu dia rindukan, di tariknya koper itu lalu membawa sang adik ke dalam mobil yang sudah terparkir.

Didalam mobil Almeera langsung memejamkan mata nya, dan Azzam hanya bisa tersenyum melihat itu..adik nya nampak sangat lelah.

Azzam pun melajukan mobil nya, menempuh perjalanan hampir 30 menit, dan nampak Almeera sangat terlelap dengan tidur nya saat sudah sampai di depan rumah nya.

Tin.. Tin..

Bunyi klakson mobil Azzam, dan itu membuat pak Agus yang bertugas sebagaimana penjaga rumah yang baru pun membuka pintu pagar.

"Dek..Dek..bangun udah sampai.."

Almeera pun memijit Pangkal hidup, kepala terasa berdenyut.

"Kenapa?? pusing...??" tanya Azzam dan Almeera menganggukan kepala sebagai jawabannya.

"Ya udah turun aja dulu..."

Almeera membuka pintu mobil nya, dan betapa kagetnya dia, saat pintu terbuka ada sosok wanita sudah berdiri tampa dia sadari,.seorang wanita paruh baya yang sudah menunggunya, merindukan selama dua tahun ini, air mata mereka menetes, Almeera dengan cepat memeluk Umma..... melupakan rasa sakit di kepalanya.

"Umma.."

"Assalamualaikum..." ujar Umma

"waallaikumusallam...hiks..hiks.." jawab Almeera masih dalam mode memeluk Umma

"mau sampai kapan disitu aja?? tuh koper aja udah masuk kamar..." ledek Azzam

"Umma..kak Azzam tuch..." protes Almeera

"Kita masuk dulu ya.." ujar Umma lembut, Almeera pun manut

"Abi mana Umma..??" tanya nya karna tak melihat sang Abi

Umma membawa Almeera masuk ke rumah dengan merangkulnya "hmmm tadi pagi Abi ada panggilan mendadak di RSH.." Almeera mengangguk Anggukan kepala nya.

Almeera akan membuka pintu, tapi tiba-tiba pintu terbuka sendiri dengan perlahan, dan betapa kaget nya Almeera saat pintu terbuka sepenuhnya ada sang Abi yang sedang merentangkan tangannya.

"Abi..." ucap nya kaget dan di menit berikutnya Almeera menghambur ke pelukan sang Abi

"Putri kecil Abi..." ujar Abi saat Almeera sudah berada dalam pelukan sambil mengelus kepala Almeera

"hiks..hiks..Abi jahat, Umma juga bohong..."

"eeiit... Umma bohong dari mana??" tanya sang Umma tak terima

"Tadi Umma bilang Abi ada panggilan di RSH"

"hmm....tuh lah gak konsen, Umma bilang... tadi pagi Abi ada panggilan mendadak di RSH... kan tadi pagi, ini udah sore...." jawab Umma megulang perkataan beberapa menit lalu

Bibir nya mengerucut di balik cadar nya.. tapi tiba-tiba keluarga kecil nya memeluk nya bersamaan...Abi, Umma dan Azzam memeluknya,

"hmm... sesak ni.. udah kayak teletabis aja nih.." mendengar itu Mereka melepas pelukan.

Mata Almeera melihat sekeliling,. tak ada perubahan dari rumah nya itu, hanya ada tambahan beberapa bingkai foto Azzam saat kuliah.

Ada Foto Dimana Azzam bersama dua orang gadis, dengan menggunakan Jas Almamater yang sama, sembari menggenggam Piala dan Piagam.

"wiich.. kak Azzam hebat... lomba apa ni kak??" tunjuk nya

"Lomba Debat bahasa Nasional.."

"cantik cantik nich ceweknya... hayoo..."

"hayoo apa?? mereka beda fakultas sama kakak, dan mereka juga Mahasiswi pilihan kampus.."

"ini cantik kak..." tunjukkan pada foto gadis yang ada di paling pinggir

"Itu Syafeera.. Mahasiswi berprestasi juga.. jurusan Ekonomika dan Bisnis"

"cantik, pinter lagi... tapi masih cantik Meera kan..??" tanya nya sambil memperlihatkan wajah nya yang sudah tidak tertutup cadar lagi.

"Cantikan Umma lah.." balas Azzam, Umma dan Abi hanya bisa geleng-geleng

"Idih....gak mengakui... jangan di banding kan sama Umma Donk, jelas Cantikan Umma, bibit nya aja dari Abi dan Umma..." balas Almeera

"ini Syafeera, dan ini Galuh... dan kalau Syafeera ini sudah menikah dek..dia istri nya dosen.."

"masyaallah... cantik, pinter, istri dosen lagi.."

"udah-udah kenapa jadi pembahasan ke mana-mana..??" tanya Umma

"sudah buruan mandi,. dan Istirahat, sebentar lagi waktunya Magrib tiba" tambah Umma

Almeera pun melangkah menaiki tangga, baru beberapa langkah, lengan nya di rangkul oleh Azzam..

Tak ada perlawan, Almeera malah membalas rangkulan Azzam, karna sejujur memang mereka saling merindukan.

"Sama Umma langsung di peluk,.sama Abi langsung di peluk, cuma sama kak Azzam yang beda.."

"beda gimana??"

"iya...masak di sambut dengan jeweran...sayang gak sih sama adek nya.. ingat kita satu perut loh di waktu yang sama, cuma beda berapa menit lagi.."

Azzam terkekeh.. "kakak punya cara tersendiri, lain dari yang lain....udah buruan mandi.." sambil membuka pintu kamar Almeera.

"udah jangan melongo, tenang aja properti kamu gak ada yang kakak ambil, cuma kakak colong..." ujar Azzam terkekeh sambil berlari, dan Almeera melotot, tapi sedetik kemudian dia tersenyum , suasana ini lah yang dia rindukan.

Almeera masuk ke kamar, dari susunan kamar tidak ada yang berubah, hanya background yang berubah, Almeera meraba Background dinding kamar nya. Warna Kream dengan ada motif bunga, tapi tidak mencolok.

"Sepertinya baru di pasang.... mereka mempersiapkan semua nya.." lirih Almeera

Dibukanya lemari, dan ada beberapa pakaian yang sepertinya juga sengaja di persiapkan Umma untuk nya. Keluarga yang begitu dia rindukan, karna kenyataan saat di sana, tak ada waktu untuk bervideo call seperti angan angan nya.

Almeera segera menuju kamar mandi, membersihkan diri nya, karna sebenarnya dirinya memang sudah sangat lelah dan lengket, apalagi saat menunggu transit, cukup melelahkan.

🍃🍃🍃

Gimana?? Lanjut??

Jangan lupa ya dukungan nya selalu dalam bentuk apapun di terima kok dengan senang hati...🥰

Jazaakumullah khairon..

Sebaik-baik nya Bacaan itu adalah Al-Qur'an

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!