NovelToon NovelToon

Janda Perawan

Eps.1

 "ayah mau kalian segera menikah!" ucap pak zaki pada kekasih adel yang telah menjalin hubungan dengan anak sulungnya yang sudah cukup lama

adelia  kamila berusia 23 tahun adalah anak  dari pernikahan pak zaki mahesa dan juga ibu kinanti. adelia memiliki satu adik perempuan yang bernama adisti kalila  usia 17 tahun namun keduanya tidak satu ibu

"baik yah akan rafa sampaikan pada keluarga rafa segera" jawab rafa yang sedang mengobrol diruang tamu sedangkan adelia sedang membuatkan minuman untuk ayah dan rafa

"ayah tunggu niat baikmu, karena kalian berdua sudah lama berhubungan ayah tidak mau kalau sampai terjadi hal yang tidak diinginkan" ucpa pak zaki lagi

"saya mengerti yah, kami juga berniat menikah setelah adelia mendapatkan pekerjaan" ucap rafa ragu

"iya yah, adelia juga mau punya karir" ucap adel yang baru saja keluar dari dapur membawa dua cangkir minuman

"ayah tak butuh alasan jika kalian mau melanjutkan hubungan maka dalam bulan ini harus ada pernikahan, jika tidak lebih baik kalian berpisah dulu" tegas pak zaki

rafa dan adel diam tak berani menjawab apapun perkataan pak zaki

rafa yang berusia dua tahun lebih tua dari pada adelia telah memiliki pekerjaan disebuah kantor perusahaan sejak lulus kuliah. orang tua rafa sudah bercerai sejak rafa kecil dan kini rafa tinggal bersama ibunya yang sibuk dengan karirnya

rafa sebenarnya tergolong orang yang mampu karena semenjak berpisah dengan ayahnya ibu rafa memulai usaha membuka toko roti yang kini cukup banyak cabangnya dibeberapa kota

"kalau begitu rafa pamit dulu yah, rafa akan segera datang dengan orang tua rafa" ucap rafa yakin

sebelumnya adelia sudah pernah diperkenalkan dengan orang tua rafa karena keduanya sudah menjalin hubungan kurang lebih tiga tahun sejak adelia kuliah

"sampaikan pesan dan salam ayah pada orang tuamu" ucap pak zaki

rafa mengendarai mobilnya menuju rumahnya dengan perasaan gusar. apakah mungkin orang tuanya akan menerima secepat ini anaknya harus menikahi kekasihnya

pasalnya ibu rafa tak menikah lagi karena takut gagal dan itupun cukup menghantui pikiran rafa. usia yang belum cukup matang bagi rafa untuk memikirkan tentang komitmen

**

"ayah apa ngga terlalu buru buru jika bulan depan" ucap adel

"kamu mau jadi apa hah, tiap hari diantar jemput laki laki tapi tak dinikahi" ucap ayah zaki kesal

"bener yah! para tetangga sudah bergosip tentang keluarga kita" ucap ibu mira

"tapi yah!" bantah adel

"kamu harus dengerin ayah adel, ayah tidak mau menanggung malu harusnya kamu bisa menjaga kehormatan keluarga kita. kamu ngga kasihan sama adikmu nanti karena tingkah laku kamu" ucap bu mira lagi menyahuti

"adel ngga melakukan apapun yah, adel....." ucapan adel terputus

"ayah tidak mau tahu, kamu menikah bulan depan atau putuskan hubungan dengan rafa" ayah zaki beranjak dari ruang tamu menuju kamarnya

"jangan jadi anak durhaka!" ucap bu mira sebelum pergi menyusul suaminya

"sudah kak jangan didengarkan omongan ibu, mungkin mereka sedang ada masalah nanti kalau sudah tenang kakak bicara lagi dengan ayah dan ibu" ucap disti adik tiri adelia

adel memeluk adiknya meski beda ibu adel tak membeda bedakan kasaih sayangnya tulus pada sang adik.

"terima kasih ya dek" ucap adel kemudian meninggalkan adiknya kekamarnya

"ibu, kalau saja ibu masih hidup adel pasti akan bahagia" ucap adel dalam tangisnya

mengingat sang ibu yang meninggalkanya saat usianya beranjak masuk sekolah dasar. semua kenangan dalam ingatan adel masih terlihat jelas betapa hangatnya ksih sayang kedua orang tuanya

"haiiiii para readers, selamat membaca!"

Eps.2

adel tertidur setelah lelah dangan tangisnya yang hanya dirinya sendiri rasakan, hingga malam tak ada yang membangunkan atau sekedar melihat adel dikamar dan apa yang terjadi. jika mungkin terjadi sesuatu pada adel mungkin tidak ada yang tahu

adel keluar dari kamarnya setelah mandi dan terlihat lebih segar. meski matanya bengkak tapi tak ada yang akan menperhatikan

makan malam keluarga hanya berlalu untuk sekedar menghilangkan lapar bukan kehangatan keluarga yang seseungguhnya

"kak besok aku wisuda boleh pinjam kebaya kakak ngga?" tanya disti disela sela makan malamnya

"boleh tapi jangan yang warna gold ya, itu untuk acara tunangan kakak nanti" jawab adel datar

"kalau mau pinjamin baju itu yang bagus, bukan baju bekas dipake kamu!" sarkas bu mira

"tapi kan bu, itu memang dibeli untuk acara adel nanti" bantah adel

"yah beliin disti baju baru dong yah ngga adil banget sih, adel aja acara pakai baju baru" ucap bu mira pada sang suami

"iya nanti kita beli buat disti. lagian adel kan beli baju pakai uangnya sendiri bu itu gajihnya dari bekerja ditoko ayah yang satunya" ucap pak zaki membela adel

meski cuek tapi pak zaki juga menyayangi adel namun kadang hasutan dari istri barunya membuatnya murka pada adel

"belain aja terus anak ayah, aku dan disti memang hanya numpang disini" ucap bu mira berkaca kaca memulai aktingnya untuk meluluhkan hati pak zaki

"disti ngga apa apa bu pakai baju kakak yang lama, kan ngga ada yang tahu" jawab disti tak amau ada keributan dikeluarganya

"ngga bisa disti, memang sudah seharusnya kamu juga dapat yang terbaik" bu mira tak mau mengalah

adel masuk kekamarnya dan mengambil baju kebaya yang diinginkan bu mira untuk digunakan oleh disti. "pakai saja dek" ucap adel singkat dan kembali kekamarnya

**

"halo kak, aku mau cerita" adel menghubungi rafa

"sebentar ya del, aku lagi sibuk kerja lembur" jawab rafa dan menutup begitu saja ponselnya

adel menghembuskan nafasnya perlahan, siapa lagi yang akan mendengarkan ceritanya adel hanya bisa menangis dan menatap foto almarhum ibunya

karena jenuh adel membuka sosial medianya, hanya dengan begitu adel dapat menghilangkan sedikit keluh kesah dan kesedihanya sejenak

adel memposting foto dirinya dan juga sang ibu saat masih kecil dengan caption kebahagian yang tak ternilai

beberapa saat adel mulai jenuh dan membaringkan tubuhnya untuk tidur karena waktu juga sudah cukup malam

adel meletakan ponselnya dimeja dekat ranjangnya

berharap mimpi indah datang dan npenderitaan pada dirinya berakhir

******

pagi hari adel seperti biasa membantu sang ibu memasak dan membersihkan rumah, tanpa biacara layaknya ibu dan anak keduanya terdiam hanya tangannya saja yang bekerja

"del ayah berangkat ke toko duluan ya, ada banyak pesanan bunga hari ini" pamit pak zaki yang enggan mendengarkan perdebatan dipagi hari seperti biasanya

"iya yah, ayah ngga sarapan dulu" tanya adel yang tetap sopan pada orang tuanya

"nanti saja! bu ayah pamit" ucap pak zaki menyalami anak dan istrinya

"iya yah hati hati" ucap bu mira

ayah adel mempunyai toko bibit bunga yang memiliki satu cabang dan dikelola oleh adel sambil mencari pekerjaan yang baru

"bangunkan adikmu, dia harus ke salon untuk make up dan antarkan ke sekolahnya dengan selamat, ibu akan menyusul setelah bersiap" ucap bu mira meninggalkan adel yang masih sibuk

Eps.3

flasback on

"ibu jangan tinggalkan adel bu, bu adel takut sendirian" tangis adel pecah kala melihat sang ibu terbujur kaku dihadapannya

"adel jangan begini nak kasihan ibumu berat langkahnya" pak zaki menggendong adel yang masih berusia sekitar tujuh tahun

suasana duka menyelimuti rumah adel. para tetangga dan juga saudara ikut menghantarkan kepergiannya sang ibu untuk terakhir kalinya

adel masih tetap menangis sesenggukan air matanya sudah hampit kering tapi dadanya masih terasa sesak

"sini mas biar mira yang gendong kasihan adelnya" ucap bu mira yng merupakan adik kandung dari ibu kinanti almarhum ibunya adelia

adel yang sering bertemu dengan tantenya itupun mau dibawa pupang dan dibujuk. bu mira sangat sayang pada adel hingga adel tak mau ditinggal pulang oleh tantenya

karena banyak tetangga yang menggosipkan akhirnya ibu dari pak zaki menjodohkan anaknya dan juga bu mira yang masih perawan diusia yang sudah cukup matang

awalnya pak zaki menolak dengan alasan tak bisa melupaka istrinya yang baru saja satu bulan meninggalkannya

namun melihat adel sangat dekat dengan tantenya pak zaki pun luluh dan mau menikahi adik dari almarhum istrinya

adel merasa sosok bu mira dapat menggantikan ibunya namun ternyata semua itu hanya sesaat. bu mira memang sudah mengincar pak zaki saat istrinya sudah sakit sakitan

bu mira membantu merawat sang kakak dan juga adel.untuk mencari perhatian kakak iparnya

tak lama berselang lahir lah adik adel yang dari bu mira. sejak saat itu perubahan pada ibu tirinya sekaligus tantenya sangat lah terlihat

terlebih setelah ibu dari pak zaki juga wafat. sikap bu mira bagaikan ibu tiri yang ada difilm

flasback off

adelia menuruti perintah ibunya meski seharusnya dia bekerja ditoko ayahnya. adel pernah mencoba melawan saat dirinya menginjak masa remaja

tapi bukannya pembelaan dari ayahnya yang didapat justru bu mira mengancam agar ayahnya mengusirnya jika berani melawan

adel yang saat itu belum tahu dunia luar karena hanya sekolah dan kuliah lah adel bisa keluar rumah

"ayo dek kakak antar" tanpa banyak kata adel menahan kesedihannya melihat baju yang dibelinya dengan hasil kerjanya kini orang lain yang memakainya

"maaf ya kak" adisti juga takut pada ibunya jadi tak berani membela kakaknya

"tak apa, ayo berangkat nanti telat" menangis pun tak akan bisa menghilangkan rasa sesak didada adel

dirinya hanya berharap suatu saat takdirnya akan berubah menjadi lebih baik

setelah mengantarakan adiknya ke salon kecantikan dan juga kesekolahnya adelia berangkat ke toko bunga untuk bekerja

adelia sudah mencoba melamar pekerjaan pada beberapa perusahaan tapi nyatanya sampai saat ini belum ada satupun panggilan yang diterimanya

"halo ayah, bibit bunganya sudah hampir habis adel yang kesana atau ada yang anter kesini yah" adel menghubungi ayahnya

"siang nanti ayah suruh orang untuk antar. kamu tetap disana saja jaga toko" ucap pak zaki

keluarga adel bukan orang yang kaya tapi juga orang yang kekurangan

"iya ayah, jangan lupa makan" ucap adel dan memutuskan panggilan telfonnya

hari ini toko cukup ramai dan datanglah sebuah mobil yang tidak terlalu mewah. keluarlah seorang wanita anggun dari mobil tersebut

"siang adelia bis bicara sebentar" ucap wanita paruh baya namun tetap cantik dengan balutan busana yang tergolong mahal

"tante! bisa ayo masuk kedalam saya buatkan minum dulu" ucap adel senang

"tidak perlu hanya sebentar saja, saya tidak masalah kamu mau menikah dengan rafa tapi kamu harus ikut dengan kami dan jangan berhubungan lagi dengan keluargamu apalagi bekerja ditempat seperti ini

"maaf gimana ya tante adel kurang paham" adel sedikit terkejut dengan penuturan dari calon mertuanya

"kalian langsung menikah saja dan tak ada resepsi. nanti semua saya yang biayain tapi setelahnya kamu harus berhenti dari pekerjaan yang kurang berkelas ini" perkataan ibu rafa menyayat hati adel

ingin rasanya adelia membalas perkataanya tapi masih dia tahan. rasa cintanya pada sang kekasih membuatnya rela berkorban

toh dirumah orang tuanya adel juga sudaj tak dianggap ada.

adel setuju jika nanti harus tinggal dirumah mertuanya dan mencari pekerjaan lainnya

satu minggu lagi waktu yang di inginkan ibu rafa. menurutnya buat apa mengulur waktu toh nanti akan menikah juga

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!