NovelToon NovelToon

Dendam Dan Cinta Palsumu

Prolog

"Aku akan membalasmu, aku akan membuatmu menderita seperti yang kau lakukan padaku!" teriakku sambil membantik remote tv dengan keras.

"Tenanglah Lie, sampai kapan kamu akan terus memikirkan ini? Jangan sakiti dirimu lagi, berhentilah. Aku yang akan membalaskannya untukmu". balasku sambil berusaha memeluk dan menenangkannya.

Callista Gracecylie Utama adalah Putri semata wayang dari keluarga terpandang dan terhormat Utama, merupakan pewaris dari Utama Emperior Group yang masuk dalam salah satu dari 3 perusahaan paling berpengaruh di Indonesia.

Kehidupan yang sangat bahagia berakhir dalam sekejap mata ketika pertunangannya dengan Romie Roberto Dala yang merupakan pewaris keluarga Dala mengambil dan menghancurkan keluarganya berkeping-keping.

Memberikan saham Utama kepadanya sebagai salah satu syarat untuk membebaskan kedua orang tua Lie yang disandra. Setelah mendapatkan keinginannya itu, dia membunuh kedua orang tua Lie dan menjebak Lie hingga masuk kedalam penjara selama 5 tahun atas tuduhan pembunuhan kedua orang tua nya sendiri.

Kisahku (1)

Pertunangan ku dengan Romie adalah berita yang sangat membahagiakan bagi seluruh orang. membuat banyak kaum adam dan hawa merasa iri dengan kedua pasangan serasi ini.

Lie merupakan gadis yang cantik dengan kulit putihnya yang mulus, mempunyai mata yang indah berwarna coklat dengan lesung pipi di wajahnya ditambah dengan tinggi badannya 167cm yang membuat Lie selalu mendapatkan banyak sekali tawaran untuk menjadi model.

Selain cantik, Lie pun sangat cerdas dan pintar karna berhasil menuntaskan study nya di Havard dan mendapatkan nilai sempurna. Semua orang menyukai nya termasuk "Romie".

Romie adalah pria muda tampan yang kaya raya dengan aura kharismatik yang sangat kuat membuatnya mampu membius kagum siapa saja yang melihatnya.

Postur badan yang tinggi proposional serta wajah tampan mempesona dan tatapan mata lembut yang dimilikinya membuat semua wanita menyukainya termasuk Lie dan keluarga.

Mereka saling mengenal sudah sejak lama karna perusahaan Lie dan Romie sering bekerja sama dalam beberapa hal. Ketertarikan Romie untuk mendekati Lie pun mendapat respon positif dari kedua belah pihak keluarga termasuk Lie.

Seiring berjalannya waktu hubungan mereka semakin dekat hingga akhirnya memutuskan untuk bertunangan setelah bersama lebih dari 4 tahun.

Pertunangannya dengan Lie mendapatkan perhatian sangat besar dari masyarakat dan rekan bisnis mereka. Tidak sedikit dari mereka yang mengatakan jika keduanya bersama maka tidak akan ada yang bisa mengalahkan perusahaan mereka.

Penggabungan 2 perusahaan besar Utama dan Dala akan membuatnya menjadi perusahaan yang ditakuti banyak pesaing pesaingnya.

"Sayang, aku sangat bahagia memilikimu" ucap Lie dan melangkah memeluk Romie disamping nya dengan erat sekali, membuat Romie tersenyum dan mencium keningnya berkata "Aku pun juga merasa sangat bahagia memilikimu."

-Dua bulan setelah pertunangan-

Lie tersentak dan menangis dengan sangat pilu mendengar bahwa keluarganya disandra dan dikurung oleh Romie. Ia tidak percaya sama sekali bahwa Romie akan melakukan tindakan yang sangat keji seperti itu apalagi sikap yang selama ini ditunjukkan olehnya sangat baik dan sangat mencintai nya.

"Mana mungkin Romie melakukan hal seperti itu" pikirnya dalam hati lalu bergegas menemui Romie di perusahaan nya.

Berfikir akan meminta Romie mencari kedua orang tuanya, Lie berlari tanpa menyadari bahwa dibelakangnya ada dua orang yang mengikutinya dan tiba tiba 'buugh' pukulan keras mengenai punggung nya dan rasa gelap menghampirinya.

Sepintas terlihat bahwa ada yang membawanya, berusaha melarikan diri namun tidak memiliki tenaga dan semua menjadi gelap.

Gelap, sunyi dan dingin.

Itu yang dirasakan Lie ketika matanya mulai terbuka, sambil mengumpulkan tenaga dan mengingat ingat sesuatu, apa yang terjadi sebelumnya? Dimana ia sekarang? Kenapa dia diikat? Dan siapa yang mengikatnya? begitu banyak pertanyaan dibenaknya namun tidak satupun yang keluar dari mulutnya.

Ia begitu lemas dan sangat bingung hingga membuatnya linglung dan panik. Rasa paniknya belum hilang ia kembali dikejutkan dengan munculnya Romie dihadapannya.

"Romie, sayang, tolong aku. Dimana ini? Apa yang terjadi? Kenapa aku bisa disini? Lepaskan aku sayang" ucapku dengan mata berbinar dan senang melihat kekasihnya datang untuk menolongnya.

"Sayang, tidak kah kau tau bahwa aku yang membawamu kemari? Aku pula yang mengikatmu disini. Apa kau mau tau apa alasanku melakukan itu?" senyum licik dan jahat tersungging di wajahnya yang tampan dan dingin.

Sikapnya yang dingin serta senyum licik itu lalu tatapan mata yang tajam penuh dengan kebencian membuat Lie merasa sangat kaget melihatnya.

Ada begitu banyak pertanyaan dikepala dan hatinya. Tidak. Bukan hatinya. Hatinya terlalu sakit hingga membuatnya bergetar dan menggiggil secara bersamaan.

Nafas yang tertahan berusaha sekeras mungkin untuk kembali normal dan dengan suara yang sangat pelan ia hanya mampu mengatakan "Kenapa?" singkat padat dan jelas. Ya sangat jelas karna suasana sangat sunyi bahkan jarum jatuhpun bisa terdengar.

Beberapa saat tidak ada jawaban dari Romie.

Suasana yang sunyi membuat lie merasa menggigil lagi dan tiba-tiba suara Romie menjawab dengan nada mengejek "Karna aku hanya menginginkan perusahaanmu, dan kau harus memberikannya padaku."

Tentu romie sudah tau bahwa semua asset dan kepemilikan perusahaan sudah dipindah tangan kan kepada lie sejak bulan lalu.

Ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk mendapatkannya. Sudah sejauh ini ia bertindak tentu menunggu sedikit lagi bukannya sesuatu hal yang sulit untuknya.

Dan ketika mendengar itu, hatinya hancur berkeping keping. Sakit. Ya sakit yang ia rasakan bahkan membuatnya seperti mati rasa. Ia pun tidak bisa berkata kata karna lidahnya sangat kaku dan sulit sekali bernafas hingga membuat nya hampir pingsan.

Belum sempat menenangkan diri, suara kencang romie menyadarkan Lie "bawa mereka masuk".

Mendadak tubuh Lie membeku seperti es, kedua orang tuanya terikat dan tidak sadarkan diri. Matanya terbelalak tidak menyangka bahwa romie bisa melakukan ini.

Dengan cepat romie berkata dengan nada yang terdengar seperti sebuah perintah yang tidak boleh dibantah "Tanda tangani ini!" menaruh kertas dan pulpen dimeja yang telah disiapkan bawahannya tadi.

Dengan jelas lie bisa membaca dan tau inti dari isi surat itu. Yaitu pemindahan asset perusahaan pada Romie. "Apa hanya ini alasanmu? Keluarga Dala sudah sangat kaya raya, tentu bukan uang yang menjadi alasan utamanya bukan?" ucapnya tegas sambil melihat langsung tepat pada mata hitam pekat Romie.

Mata yang gelap seperti sikap tersembunyi Romie yang tidak pernah ia ketahui. Ia hanya tau Romie adalah sosok yang lembut dan sempurna untuknya. Hanya itu. Sisanya? Tidak ada yang ia tau.

Kisahku (2)

Hanya itu. Sisanya? Tidak ada yang ia tau.

**

"Ya sayang, kamu memang pintar. Tidak heran kamu bisa lulus dari Havard dengan nilai sempurna. Bisa memenangkan hatiku, dan menjadi pemegang penuh asset Utama.

Tentu bukan uang alasan utamanya tapi dendamku pada ayahmu yang membuat kakekku meninggal! Kau tau ayahmu membiarkan kakekku mati tepat dihadapanku! Ayahmu membiarkan api membakar kakekku didalam mobil yang meledak! Dihadapanku! Ya aku mengingatnya dengan jelas dan aku bersumpah akan membalas kematian kakek pada keluargamu berkali lipat sakitnya.

Dan aku berhasil hahaha" nada bicaranya, tawanya dan tatapannya.

Sungguh Romie yang tidak pernah dia kenal, atau apakah dia memang tidak mengenal Romie yang sebenarnya?

"Itu bukan kesalahan ayahku, mobil yang kau dan kakekmu naiki akan meledak dan ayah hanya bisa menyelamatkanmu Romie, itu adalah kecelakaan dan tidak ada hubungannya dengan ayahku! apa kau sudah gila menyangkutpautkan kecelakaan itu dengan ketidak berdayaan ayahku yang hanya mampu menyelamatkanmu? Hah? Apa kau fikir ayahku tidak merasa terpukul melihat kakekmu meninggal? Kau orang pintar tapi kenapa pikiranmu begitu sempit untuk berfikir logis? Bahkan polisipun menyatakan bahwa itu adalah murni kecelakaan karna kebocoran pada tangki bahan bakarmu. Kita hanya lewat pada saat itu Romie. Jadi ini tidak ada sangkut pautnya dengan kami" nafas Lie tercekik ketika menjelaskan kejadian buruk yang membuatnya bahkan sangat takut pada api.

"Oh jadi kau berfikir ini adalah kecelakaan? Dengan kedatangan kalian secara tiba-tiba didepan mobil kami? Kau bilang itu adalah kebetulan? Aku tidak percaya kebetulan! Yang aku percaya adalah perencanaan matang untuk membunuh kakekku. Dan itu yang kurencanakan sekarang. Aku akan membalas nyawa dengan nyawa, aku akan membuatmu merasakan bagaimana rasanya kehilangan dengan membunuh orang yang paling kau cintai."

Mengambil pistol dan mengarahkan tepat di kepala ayah Lie. "Tidak jangan ku mohon, aku akan tanda tangani ini, kau boleh mengambilnya tapi jangan ambil nyawa orangtua ku." tanpa membaca apapun ia langsung menandatangani surat itu dengan cepat dan melirik Romie dengan tatapan memohon

"Tolong, aku sudah tandatangani ini semua. lepaskan orangtuaku, lepaskan kita."

"Haha apakah aku mengatakan bahwa aku akan melepaskan mereka setelah kau menandatangani surat itu? Dendamku akan terbalaskan dengan membunuh mereka didepanmu. Sayang, aku sangat menyayangimu tapi rasa benciku pada ayahmu lebih besar dari cintaku." tanpa banyak bicara 'dorrr' 'dorr' suara tembakan terdengar dan mengenai kedua orangtua lie tepat di kepala mereka.

"Tidakkkkkkk?! Ayahh ibuuu tidakk!! Kumohon jangan tinggalkan aku! Kumohon ayahh ibuuuuuuuu!!!!" Lie merangkak dengan kaki yang masih terikat kursi sambil menangis, tangisan yang sangat pilu dan menyayat hati yang mendengarnya.

Senyum kepuasan terlihat jelas diwajah Romie, ia tidak menapik bahwa dirinya sangat menyayangi Lie tapi kebencian setiap kali ia melihat ayah lie membuatnya semakin besar.

Romie pergi begitu saja dan hanya meninggalkan Lie seorang diri yang terlihat sangat hancur dan depresi.

Sambil melepaskan tali dikakinya ia mengepalkan tangannya dengan erat sekali hingga kukunya menacap dan menggores telapak tangannya sendiri.

Ia tidak merasakan sakit pada tangannya karna hatinya jauh lebih sakit dari ini. sangat sangat sakit hingga bisa membuatnya mendadak gila dan mencoba mencari benda tajam untuk membunuh dirinya sendiri.

Ia tidak sanggup hidup sendiri tanpa kedua orangtuanya. Ia tidak sanggup menyimpan memori yang sangat buruk ini di kepala.

Ia menemukan silet yang sudah karatan disebelah orangtuanya, lalu mengambil dan membesetkannya tepat pada urat nadi di pergelangan tangannya.

Tersenyum lemah dan berkata 'Kita akan bersama ayah, ibu. Karna aku tidak bisa hidup sendiri tanpa kalian'. GELAP.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!