NovelToon NovelToon

Buai Kupu-kupu Malam

Ayah sakit

Pekerjaan Niar sebelumnya adalah seorang pemandu karaoke di sebuah klub yang gajinya tidak seberapa, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari. Rumah pun masih ngontrak.

Padada suatu malam seperti biasa Niar masih di tempat kerjanya di telepon Andi sang adik semata wayang.

"Hallo kak." Sahut Andi.

"Iya Ndi ada apa?" Tanya Niar.

"Ayah kak Ayah." Suara Andi terdengar panik dan cemas.

"Ayah kenapa Ndi yang jelas!" Niar juga ikut cemas.

"Ayah sakit Kak sekarang di bawa ke rumah sakit" Jawab Andi.

"Iya ya Kakak segera menyusul."

Dengan cepat Niar langsung meminta izin kepada atasannya dan bergegas berangkat menuju Rumah sakit tempat Ayahnya di rawat.

Niar sampai di rumah sakit dan bertemu Andi.

"Gimana Ndi apa kata dokter? Ayah sakit apa?" Tanya Niar.

"Ayah--." Andi menjeda kalimatnya. "Ayah gagal ginjal Kak dan harus cuci darah satu bulan 2-4kali." Lanjut Andi.

Seketika Niar lemas antara shock, panik dan bingung, harus mencari uang kemana.

Biaya untuk cuci darah tidak sedikit sedangkan penghasilannya pas-pasan, namun Niar tetap berusaha mancari kerja sampingan untuk membiayai berobat Ayahnya.

Niar melamar pekerjaan di sebuah perusahaan ternama, dia melamar sebagai OG karena memang lulusannya hanya SMA dan diterima.

Siangnya Niar kerja jadi OG kalau malam dia bekerja sebagai pemandu karaoke, sangat minim istirahatnya namun Niar tetap semangat menjalaninya demi keluarga, karna saat ini hanya Niar lah yang menjadi tulang punggung keluarga.

Satu bulan telah berlalu Ayahnya tak kunjung membaik masih harus bolak-balik Rumah sakit untuk cuci darah.

Kondisinya semakin memburuk dan akhirnya Ayah anfal dan harus segera di operasi, butuh biaya yang sangat besar, Niar mungkin tidak akan sanggup untuk membayarnya, namun lagi-lagi Niar tidak menyerah dia berusaha mencari pinjaman kesana-kemari untuk operasi Ayahnya tapi tak kunjung mendapatkannya.

Pada saat kerja malam di klub Niar kepergok atasannya dia sedang melamun.

"Niar, kamu kenapa? Saya perhatikan dari tadi kamu bengong tidak melayani pelanggan." Tanya Bu Asih.

"Eh. Maaf Bu saya lagi banyak fikiran." Jawab Niar

"Ke ruangan saya sekarang!" Titah Bu Asih pada Niar.

"Baik bu." Ujar Niar Pasrah.

Niar pun masuk ruangan bu Asih.

"Ada apa bu?" Tanya Niar setelah di dalam ruangan Bu Asih.

"Duduk!" Titah Bu Asih lagi.

Niar pun duduk di kursi depan meja berhadapan dengan atasannya.

"Kamu ada masalah apa Niar? nggak biasanya kamu kerja tidak konsentrasi begitu."

Niar menunduk. "Maaf Bu saya salah, fikiran saya sedang kalut bu." Jawab Niar.

"Cerita saja! siapa tau saya bisa membantu." Ujar Bu Asih.

Niar menghembuskan nafasnya berat. "Saya sedang bingung Bu, saya butuh biaya banyak tapi tidak tau bagaimana cara mendapatkannya, rasanya semua jalan sudah buntu."

"Memangnya buat apa?" Tanya Bu Asih.

"Untuk operasi Ayah saya bu." Jawab Niar.

"Memangnya kamu butuh berapa?" Tanya Bu Asih lagi.

Niar menatap Bu Asih sebelum memjawab pertanyaannya. "Sekitar 70 juta Bu."

Bu Asih pun terkejut. "Wah banyak juga ya saya tidak bisa kasih pinjaman kalau sebanyak itu."

Niar pun menunduk sedih, dia sudah putus asa.

"Saya bisa kasih solusi itu pun kalau kamu mau." Ujar Bu Asih.

"Apa bu? apa solusinya?" Tanya Niar antusias.

Niar pun sedikit lega meskipun belum tau solusi apa yang akan di kasih Bu Asih.

"Nanti saya akan kenalkan kamu sama kenalan saya namanya sis Meryy mungkin dia bisa kasih solusi buat kamu." Jawab Bu Asih.

Bersambung.....

Hai gayss mau tau kelanjutannya ceritanya??? solusi apa yang akan di kasih bu asih??? ikuti terus yaaa... tanks🙏

Yusuf samudra

Dan akhirnya Niar pun di pertemukan dengan sis Merry, seseorang pemilik prostitusi online kelas kakap, yang menggunakan jasanya adalah orang-orang pengusaha tajir melintir, salah satu pelanggan setianya adalah Yusuf Samudra laki-laki kaya, sukses, namun sudah berumur belum menikah.

Kalau weekend Yusuf sering memboking salah satu wanita malam untuk mengisi kesepiannya bisa di bilang hanya untuk bersenang-senang saja.

Di saat Niar bertemu dengan sis Merry mereka berbincang-bincang

"Kamu butuh uang berapa?" Tanya sis Merry to the point.

"Sekitar 70 jutaan sis." Jawab Niar.

"Kamu benar-benar mau kerja sama saya?" Tanya sis Merry memastikan.

"Kerja apa sis?" Tanya Niar.

"Wanita malam." Jawab sis Merry santai.

 

Niar pun terkejut. "Ya Tuhan apa ini jalan yang harus saya tempuh untuk mendapatkan uang untuk operasi Ayah." Batin Niar.

 

Sis Merry pun menawarkan harga yang fantastis untuk Niar.

Sis Merry mengangkat dagu Niar dengan jari telunjuknya, karena sedari tadi Niar menunduk. "Kamu beneran masih virgin?"

"Sumpah masih sis." Jawab Niar.

Sis Merry geleng- geleng kepala. "Hari gini masih ada ya wanita virgin?" Batin sis Merry.

"Saya kasih tau sistimnya ya." Ujar sis Merry.

"Gimana sis?" Tanya Niar sembari menatap sis Merry.

"75% untuk kamu 25% untuk saya." Ujar sis Merry.

"Memang bayarannya berapa sis?" Tanya Niar penasaran.

"Saya akan kasih harga seratus juta untuk orang yang akan memakai jasamu." Jawab sis Merry.

Niar melongo terheran-heran.

"Gimana setuju tidak?" Tanya sis Merry.

Niar pun masih bingung, dia bimbang belum bisa kasih jawaban ke sis Merry.

Niar terdiam sesaat, dan dia di kagetkan bunyi teleponnya lalu Niar minta waktu sebentar sama sis Merry, sis Merry pun mengiyakan.

Niar menjawab telepon dari pihak Rumah sakit yang memberi tahu bahwa kondisi Ayahnya semakin memburuk dan harus di operasi sesegera mungkin, Niar semakin shock dan hanya bisa menjawab, baik saya akan segera membayar biaya operasinya.

Niar kembali melanjutkan perbincangannya dengan sis Merry.

"Gimana?" Tanya sis Merry.

Dengan ragu, bimbang, dan campur aduk Niar menjawab. "Ok, saya setuju."

Meskipun dia menjawab dengan hati hancur.

"Kapan bisa di mulai?" Tanya sis Merry.

"Sesegera mungkin sis saya sangat butuh uangnya" Jawab Niar.

Sis Merry berfikir sejenak. "Besok malam ya? Weekend saya akan kenalkan kamu sama langganan saya orangnya kaya, ganteng pula."

Esok malam pun tiba Niar di poles make-up secantik mungkin, padahal sebenarnya emang udah cantik. Niar deg-degan antara ragu dan takut apakah keputusannya kali ini benar.

Sis Merry menatap Niar puas. "Sudah siap?"

"Siap sis." Jawab Niar singkat.

Sis merry mengangguk. "Ok. Nanti kalau saya panggil kamu keluar kamar ya!"

"Iya sis."

Sis Merry keluar kamar untuk menemui Yusuf dan negosiasi harga.

"Gimana jadi nggak mau lihat koleksiku yang baru?" Tanya sis Merry setelah berada di sebelah Yusuf.

"Cantik nggak sis?" Tanya Yusuf.

"Masih muda cuantik pula--." Sis Merry menjeda kalimatnya. "Dan masih virgin." Lanjutnya.

"Berapa duit sis?" Tanya Yusuf.

"Murah... cuma cepek." Jawab sis Merry dengan entengnya.

Yusuf sedikit terkejut. "Woww, mehong juga ya?"

"Kan masih segel harga segitu murah lah ya?"

"Boleh lihat orangnya dulu sis?" Tanya Yusuf, tidak lucu kan kalau nanti dia sudah membayar mahal terus wanitanya jelek

Sis Merry akhirnya berteriak dari tempatnya. "Niar."

Niar pun keluar kamar.

Yusuf sampe melongo melihat kecantikan Niar. Masih muda cantik kulitnya mulus, tinggi, langsing dan seksi.

"Haii." Sapa Yusuf pada Niar.

"Hai juga." Jawab Niar kikuk.

Sis Merry beranjak dari tempatnya. "Silahkan ngobrol dulu."

Yusuf mengagguk. "Okay."

"Nanti kalau udah chat ya transaksinya." Pesan sis Merry sebelum meninggalkan Yusuf dan Niar berdua.

"Siap sis."

Sis Merry akhirnya meninggalkan Niar dan Yusuf berdua.

Bersambung.....

Hai gayss,, kira- kira apa yang akan mereka obrolin ya? Ikuti terus kelanjutannya, tanks🙏

Pertama kenal do'i

Obrolan pun di mulai.

Yusuf mengulurkan tangannya kananya untuk berkenalan dengan wanita yang akan menemaninya malam ini. "Hai. Siapa nama kamu?"

Niar juga menyambut uluran tangan Yusuf. "Niar."

Yusuf tersenyum tipis. "Nama yang cantik secantik orangnya."

Niar pun ikut tersenyum.

"Saya Yusuf, boleh tanya sedikit?"

"Silahkan." Jawab Niar.

Yusuf menatap Niar, Sebenarnya dia ragu dengan pertanyaanya sendiri, takutnya menyinggung perasaan Niar. "Kenapa kamu mau jadi wanita malam?"

Niar menunduk malu. "Karna aku butuh uang."

"Temani aku malam ini dan aku akan kasih kamu uang yang kamu mau." Ujar Yusuf.

"Okay." Ujar Niar pasrah.

Yusuf memanggil sis Merry dari tempatnya. "Sis Merry, deal."

Sis Merry mengacungkan ibu jarinya. "Ok. Seperti biasa langsung transfer aja"

Yusuf juga melakukan hal yang sama. "Siap sis."

Yusuf pun langsung transfer ke rekening sis Merry.

Yusuf dan Niar pun beranjak dari tempat itu mereka memasuki mobil. Mereka menghabiskan waktu untuk makan malam, nonton bioskop, dan karaoke.

Yusuf memang tidak pernah meniduri wanita-wanita malam yang sudah di bokingnya, bisa di bilang hanya untuk bersenang-senang saja karna dia jomblo dan kesepian.

Malam menjelang pagi tugas Niar hampir selesai, Yusuf memberi beberapa lembar uang kepada Niar.

Dahi Niar berkerut. "Uang untuk apa ini?"

"Tambahan buat kamu." Jawab Yusuf.

Niar menyerahkan uang itu kepada Yusuf lagi. "Tidak usah, tadi kan sudah bayar sama sis Merry."

Yusuf meraih tangan Niar dan menaruh uang tersebut di telapak tangan Niar. "Tidak apa-apa terima aja, tapi ada satu syarat."

Niar menatap Yusuf. "Syarat apa?"

"Jangan menerima boking dari pria lain kecuali aku! kalau kamu butuh uang kamu bisa langsung menghubungi aku." Yusuf menoel hidung Niar. "Ok Niar?"

"Iya." Jawab Niar singkat.

"Rumah kamu dimana? aku anter sampe rumah ya?"

"Tidak usah, aku tidak pulang ke rumah kok." Tolak Niar halus.

Alis Yusuf menyatu. "Terus pulang ke mana?"

"Aku mau langsung ke rumah sakit." Jawab Niar.

Yusuf beranjak dari tempatnya. "Kalau begitu Aku anter kamu ke rumah sakit."

Niar tersenyum tipis. "Makasih."

Di dalam mobil mereka kembali ngobrol.

"Emang siapa yang sakit?" Tanya Yusuf tanpa menoleh, pandangannya lurus kedepan.

"Ayahku." Jawab Niar.

Yusuf menoleh sesaat. "Sakit apa?"

"Gagal ginjal dan harus operasi secepatnya, itulah sebabnya aku mau menjadi wanita malam. Oh ya, terima kasih karna kamu tidak meniduri aku, aku sangat-sangat berterima kasih."

Yusuf terdiam sejenak, dia tidak menyangka kalau Niar mau mengorbankan segalanya untuk kesembuhan ayahnya.

Yusuf terkekeh. "Kamu kira aku boking wanita untuk apa? Semua sama seperti semalam tadi, cuma untuk mengisi kesepianku."

Niar pun terdiam. "Kok bisa ya dia menghambur-hamburkan uang ratusan juta dalam semalam hanya untuk mencari kesenangan dan mengisi kesepiannya saja." Batin Niar.

Yusuf menepikan mobilnya. "Nah, sudah sampai."

Sebelum turun Niar menoleh dan menatap Yusuf. "Terima kasih sudah mau nganter aku."

Yusuf tersenyum. "Ingat syaratku!"

Niar hanya mengedikkan bahu dan tersenyum tipis.

Niar turun dari mobil dan bergegas menuju administrasi untuk membayar biaya operasi ayahnya, tanpa ia sadari Yusuf masih mengikutinya, dia tidak langsung pulang karna Yusuf penasaran dengan Niar.

Yusuf ingin mencari tau lebih banyak tentang Niar, rupanya sudah tumbuh rasa kagum dan simpati terhadap Niar.

Niar masuk ke ruang rawat ayahnya dan sudah ada sang adik disana.

"Gimana kak udah dapat uang untuk biaya operasi ayah?" Tanya Andi.

"Sudah Ndi jangan khawatir." Jawab Niar.

Dahi Andi berkerut. "Dari mana kak? 70 juta bukan uang sedikit loh."

"Tadi di pinjami dulu sama atasan kakak."

"Gimana kita bayarnya kak?" Tanya Andi.

"Kan bisa potong gaji kakak tiap bulan, udah jangan mikirin itu, biar itu jadi urusan kakak." Jawab Niar.

"Nanti kalau andi sudah lulus sekolah terus kerja Andi janji akan bantu kakak ngelunasi hutang hutang kita kak." Ujar Andi.

"Iyaa, sekolah dulu yang bener biar jadi orang sukses."

Andi memeluk Niar. "Iya kak."

Niar sebenernya sedih karena harus berbohong kepada adiknya tentang pekerjaannya sekarang tapi..

Bersambung....

Hay gayss dukung aku yaa🙏🙏 ikuti terus kelanjutan kisah Niar & Yusuf pasti seru tanks😘😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!