Malam yang indah penuh bintang, sosok tampan yang tengah memandang cahaya itu dari balik jendela kamarnya. Ingin ia gapai namun nyatanya mustahil. Perlahan ia memejamkan matanya yang mulai redup, perlahan gelap, dan terlelap.
" M-Monsun??" sebuah suara membangunkan tidur singkatnya.
" ahh, Jin hyung jangan mengangguku!" ia menggerutu seraya menggeliat ingin terlelap kembali.
" Komandan sadar!!" teriakan itu cukup membuat V, Kim Taehyung yang baru saja terlelap langsung membuka matanya.
...
...
" hah?? Dimana aku?" 😳
" Komandan, kau baik-baik saja?" sapa seorang yang asing bagi V.
" s-siapa kau?" tanya V kebingungan, melihat banyaknya orang disana berseragam militer. Sejenak ia berpikir, apa Negaranya diserang?! Apa dia tengah di evakuasi saat ini? Lalu kemana teman-temannya yang lain?!
" mana teman-temanku?!" teriak V spontan bangkit melihat sekeliling dan mencari ke enam member lainnya.
" semuanya ada disini, siapa yang Komandan cari?"
" Jimin! Jungkook! J-hope, Jin, Suga dan RM!! Kemana mereka?" tanya V panik.
" ehm.. Maaf komandan, tapi tidak ada mereka disini. Jika komandan ingin mencari mereka, coba berikan sketsa nya. Kami akan temukan mereka untuk anda."
" ah, ya! Itu bagus!! Eh, tunggu.." 😳 V tiba-tiba merasa ada hal yang aneh.
" kenapa kau terus memanggilku komandan? Sejak kapan aku jadi komandanmu?!" V kembali histeris. Ia baru sadar setiap orang berseragam militer disana merunduk menghormatinya.
" anda memang komandan kami, dari Distrik V/5." jawabnya.
V makin frustasi. Bagaimana mungkin dia menjadi komandan pasukan militer hanya dalam satu malam? Bahkan dia dan member BTS lainnya belum pernah ikut wajib militer di Korea. Dan, dimanakah dia saat ini?
" izinkan aku melihat keluar." ujar V hendak bangun dari ranjangnya.
" silahkan, komandan!" sahut mereka yang kemudian membentuk formasi untuk mengawalnya, V kembali bergidik aneh.
Ia melihat sekeliling, sangat asing. Kembali ia melihat keluar, semua mengkilap dan bahkan dia tak melihat satu pohon pun apalagi tanah lapang. Semuanya gedung-gedung tinggi nan canggih. Sebenarnya dimana dia sekarang?
...
...
" siapa aku? Namaku, dan dimana aku berada sekarang?" tanya V.
" anda Komandan pasukan militer udara, Monsun Ji. Anda sangat terkenal dan dijuluki Iblis dari Langit. Dan tempat anda berdiri saat ini adalah markas militer bumi, Distrik V/5."
" tahun berapa sekarang?"
" uhm, apa anda bercanda komandan?"
" beritahu aku tahun berapa saat ini?!" V semakin histeris.
" Tahun 3022."
" a-apa?!!!"
Di sisi lain.
" Komandan?" sebuah suara membuatnya tiba-tiba membuka mata.
" kau s-siapa?" tanya dia polos.
" aku Rider, dari pasukan Unit 19. Maaf komandan, kami gagal menjalankan misi."
" dengan siapa kau bicara? Denganku?" 😳 Jungkook kembali bertanya dengan wajah polosnya.
...
...
" tentu saja komandan. Anda baru saja sadar, apa anda perlu sesuatu?" tanya orang bernama Rider itu.
" siapa komandan kalian?" tanya Jungkook masih terlihat bingung dan menoleh kesana kemari.
" tentu saja anda, Komandan Whiskey. Sang Iblis dari langit yang baru saja menggagalkan invasi Venus terhadap Bumi. Anda luar biasa."
" k-kau sebut aku apa barusan? I-iblis?" 😳
" itu memang julukan anda, komandan."
" dan.. V-Venus? Apa maksudmu Venus meng-invasi Bumi?"
" uhm, komandan?? Apa mungkin anda sudah lupa? Kita sudah bertahun-tahun berurusan dengan Venus. Dan baru saja kita berhasil mengusir mereka. Tapi misi kami untuk menangkap salah satu prajurit mereka gagal, maafkan kami komandan."
" uhm, aku tidak paham. Dimana teman-temanku?" Jungkook terlihat tak tertarik menanggapi mereka.
" teman-temanmu yang mana?"
" V, Jimin, Jin, Suga, J-hope dan RM. Mereka kemana?" tanya Jungkook.
" maaf, komandan. Kami tidak mengenal nama-nama yang kau sebutkan. Perlukah kami temukan mereka?"
" ini pasti mimpi." gumam Jungkook yang kemudian mencubit dirinya sendiri.
" aww!! Sakit!"
" komandan sakit!! Cepat panggil para medis kemari!!" teriak orang bernama Rider tadi. Di sela-sela kericuhan mereka yang berseragam militer, Jungkook hanya termenung tak percaya.
" sepertinya komandan mengalami masalah ingatan." ujar seseorang berseragam dokter disampingnya.
" apa tidak ada chip pengendali di otaknya, dok?"
" tidak terdeteksi apapun, komandan baik-baik saja. Mungkin ini karena benturan yang keras di kepalanya."
" astaga, komandan.. Maafkan kami yang telah gagal melindungimu." 😭 semua orang disana menangisi Jungkook yang maaih termenung tak paham.
" a-aku.. Siapa? Dan dimana aku sekarang?" Jungkook bertanya dengan nada yang lemah.
" kami akan membantu komandan mengingat segalanya.. Tapi untuk pertama ini, biarkan saya memberitahu siapa diri komandan."
" anda adalah pemimpin pasukan militer udara, Komandan Whiskey. Anda dijuluki Iblis dari langit, dan kini kita tengah berada di markas bumi Distrik III/3."
...
...
" i-iblis?" Jungkook kaget dengan julukannya di 'dunia ini'.
" ya, jangan khawatir, anda bukan orang jahat. Anda disegani disini karena kehebatan anda. Tidak apa-apa jika anda melupakan semua itu, kami disini akan selalu mengingat jasa anda."
" apa ini masih tahun 2022?"
" komandan bercanda?? Kita sudah berada di tahun 3022. Ya, walau saya juga rindu masa di tahun 2022 itu. Dimana bumi kita masih aman-aman saja."
" 3022.. Tidak.. Tidak mungkin!!" Jungkook semakin histeris.
" ada apa komandan?" Rider panik melihat komandan Whiskey yang tiba-tiba menjerit histeris.
" aku mau pulaangg!!" teriak Jungkook membuat setiap orang disana memeganginya agar tidak menyakiti dirinya sendiri.
" dokter!!" teriak Rider, dilanjutkan para medis yang kembali masuk.
" maaf komandan, anda harus tenang dulu." ujar Rider yang kemudian sebuah suntikan menusuk lengan Jungkook dan membuatnya kembali tak sadarkan diri.
Di kamar lain.
Jimin terbangun di sebuah ranjang besar.
...
...
" eh, sepertinya ini bukan kamarku??" ujarnya saat terbangun.
" d-dimana aku?" 😳
" apa aku di culik?!" 😱
Jimin beranjak dan melihat sekitar.
" tapi ini mewah sekali, seperti kamar seorang raja." 😳
Di sela-sela dia masih mengumpulkan ingatan nya, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu.
" pangeran J, sarapan anda siap. Bisakah saya masuk?" terdengar suara pria tua dari luar kamar itu.
Spontan Jimin bersembunyi. Entah kenapa, rasanya kemunculan dia disini akan menimbulkan masalah. Tapi belum sempat ia menemukan tempat persembunyian, orang dari luar kamar itu sudah masuk.
" pangeran? Anda sedang apa?" tanya pak tua itu.
" p-pangeran? Aku?" 😳 ujar Jimin kebingungan.
" ya, anda pangeran J. Siapa lagi yang bisa menghuni kamar megah ini selain anda."
" namaku memang Jimin, tapi belum pernah ada yang memanggilku Pangeran J."
" anda pasti mengigau lagi. Sejak kapan anda memiliki nama Jimin itu. Nama anda J. Ogier. Orang biasa memanggil anda pangeran J."
" k-kenapa aku dipanggil Pangeran?" Jimin kaget ketika dia tahu bahwa, dia bukan diculik. Melainkan dialah pemilik kamar megah ini.
" tentu saja karena anda putra dari raja semesta ini. Raja Oliver."
" apa maksudmu raja semesta? Kita bukan di Korea?"
" haha, pangeran memang suka bercanda. Tidak ada Korea saat ini, nama itu hanya bertahan sampai tahun 2030. Sekarang bumi terbagi menjadi 5 Distrik, dimana ayah anda lah pemimpin nya."
" ayahku pemimpin semua negara dibumi ini?!" ujar Jimin kaget, dia masih tak percaya.
" iya, Pangeran."
" d-dan.. Kau bilang tahun 2030, Korea sudah tidak ada lagi? Jadi ini tahun berapa?"
" tentu saja sekarang kita berada di tahun 3022, Pangeran."
" a-apaa?!!" Jimin kaget setengah mati.
Tidak mungkin kan dia tidur selama 1000 tahun? Atau mungkin dia tak sengaja membuka portal waktu dan melintasinya? Dia jelas ingat.. Beberapa menit yang lalu dia hanya berbaring di kamarnya, dan tertidur. Tak ada hal lain.
" tidak mungkin, ini pasti mimpi.." guman Jimin yang kemudian menampar dirinya sendiri.
" Pangeran! Hentikan, apa yang anda lakukan?" ujar Pak tua itu menahan lengan Jimin yang terus menampar keras pipinya.
" tapi kenapa sakit??!!" 😭
" tentu saja sakit, kenapa Pangeran menampar diri anda sendiri?" ujar Pak tua itu.
" aku harus pulaangg!!" 😫 Jimin berteriak bagai orang gila. Berlari kesana kemari. Tapi yang ia temui hanya lorong panjang berlapis emas, puluhan pelayan, dan bangunan megah bak istana. Kemanapun dia mencari, tak pernah ada pintu keluar disana.
...
...
Rumah Bangtan.
...
...
Semua member BTS, termasuk manajer mereka Luo Yi tengah berkumpul. Semua orang disana berpikir keras, dan berusaha mencari jalan keluar.
" aku lelah dengan semua ini!! Sampai kapan aku harus mengalami mimpi aneh itu!" teriak Jimin kesal.
" tunggu dulu, apa kalian ada makan sesuatu sebelum mengalami mimpi itu?" tanya Suga.
...
...
" aku hanya makan apapun yang ada di kulkas selama kalian pergi." ujar Jimin.
" aku bahkan tak menyentuh makanan lain selain masakan Luo Yi. Kecuali.."
" kecuali apa?!" tanya Suga antusias.
" Jungkook, apa kau ingat biskuit yang ditawarkan kakek tua di bandara tiga hari yang lalu?"
" k-kakek tua?!" ujar Luo Yi panik.
" ahh, iya. Kalian pasti ingat bahwa aku, V dan Jimin tertidur di pesawat dan turun lebih lambat. Setelah kalian pergi, seorang kakek membawa sekotak biskuit. Karena tidak enak hati kami memakan nya."
" bagaimana kalian begitu ceroboh?! Harusnya tanya kami dulu! Bagaimana kalau itu racun?!" gertak RM memarahi ketiga bocah itu.
" mana kutahu! Biasanya kita bebas makan apapun yang diberikan fans. Siapa tahu kakek tua itu juga fans kita, kan?"
" tapi apa mungkin hanya karena biskuit itu, ya?" Luo Yi masih berpikir keras.
...
...
" apa ada orang lain yang makan biskuit itu selain kalian?" tanya Suga.
" a-ada.." jawab Jungkook ketakutan.
" siapa?! Katakan padaku!" gertak Suga.
" aku tidak yakin mereka memakan nya atau tidak, tapi kakek tua itu menawarkan biskuitnya juga kepada mereka."
" siapa?!"
" Junior kita TXT, Twice, dan Blackpink."
" apaa?!" Suga memekik kaget. Ia tak menyangka, dunia baru ini akan mengorbankan lebih banyak orang yang bahkan mereka bukanlah orang biasa.
Dan mungkin masalah yang akan mereka hadapi akan lebih rumit dari biasanya.
To Be Continue..
Waduhh!! Gimana nih yang nungguin Season 2 nya Raja Gila?
Cerita kali ini memang bakalan agak rumit, ya.
Jadi pastikan kaliam udah tamat baca yang season 1 nya dulu. 😍
Pastinya gak kalah seru deh buat para K-Popers yang hobi ngehalu-in ke uwu an mereka.
See you next episode! 😘👋
...
...
Semua member harus mulai terbiasa dengan topik yang tidak masuk akal dan menjaga tiga member mereka untuk tetap terjaga. Masalah masih belum bisa diatasi, belum ada titik terang.
" Luo Yi, bantu aku mencari bahan-bahan ini." Suga memberikan secarik kertas pada istrinya.
" mengapa harus aku?" Luo Yi kebingungan saat menerima lembaran itu.
" kau kan anak seorang tabib kerajaan, paati tahu dimana bisa menemukan bahan-bahan itu. Demi kebaikan ketiga bocah ini, aku harus bisa meracik ramuan yang biasa kita minum."
" aku terlempar kesana dan langsung dinikahkan denganmu! Mana sempat aku belajar ramuan-ramuan dari ayahku!" ujar Luo Yi kesal.
" ehm, Suga.. Bisa jelaskan pada kami? Sebenarnya apa yang sedang kalian bicarakan. Kenapa kalian bisa begitu paham apa yang dirasakan V, Jimin dan Jungkook?" tanya RM penasaran.
" iya, aku ingin menanyakan hal itu sedari tadi." lanjut Jin
" bahkan aku tak paham awal permasalahan kita ini apa.." 🙁 J-Hope menggaruk kepalanya karena bingung.
...
" singkat saja, aku dan Luo Yi pernah mengalami hal itu."
" ahh, kau pasti bercanda." ujar J-Hope tak percaya.
" aku bahkan mengalami hal itu selama 15 tahun terakhir."
" a-apa? Kau pasti tidak serius kan?! 15 tahun?" ujar RM kaget."
" lalu bagaimana dengan kami??" 😭 V ambruk tak berdaya.
" apa aku harus terus membuka mataku selamanya agar tidak mengalami mimpi itu lagi?" 😭 keluh Jimin.
" aku juga pernah berusaha terjaga selama seminggu, tapi tetap tak berhasil." timpal Luo Yi.
" aku masih belum percaya!" Jin tetap mengelak.
" aih, aku juga maunya tak percaya. Tapi mau gimana lagi. Karena itulah aku bertemu Luo Yi. Aku tidak merasa sendirian lagi di dunia asing itu."
" dunia asing apa maksudmu?" tanya Jin.
" aku dan Luo Yi masuk ke era Joseon."
" ahaha.. Kau suka bercanda Suga. Lalu kau disana sebagai apa? Raja?" canda Jin, dilanjutkan dengan tatapan kaget dariku dan Suga ke arahnya.
" apa? Jangan-jangan benar?" 😳 Jin terpaku.
" percaya atau tidak, itu hak mu." jawab Suga.
" lalu Luo Yi?" tanya RM.
" tentu saja dia permaisuriku, siapa lagi?"
" ahh.. Itu sebabnya kau mati-matian mencari dia, menjadikan dia manajer kita dan menikahinya. Kau picik sekali." 😒 ujar Jin.
" bagaimanapun dia sudah jadi istriku di era Joseon, maka dia harus jadi istriku juga di era ini." 😌
" sudah! Kenapa kalian malah kepo urusan Suga dan Luo Yi?! Nasib kami bertiga bagaimana?" tanya V kesal.
" yang aku takutkan bukanlah kembalinya kalian ke dunia itu, tapi jika kau bilang kalian bertiga adalah tentara disana.. Aku sedikit khawatir."
" itu juga yang aku khawatirkan! Aku belum pernah wajib militer. Jangankan mengendalikan pesawat tempur, memegang pistol saja aku belum pernah!" 😫 gerutu Jungkook.
" apa jika mati di dunia itu, aku juga akan mati di dunia nyata?" ujar Jimin pasrah.
" hush! Gak usah bicara sembarangan! Suga pasti tahu jalan keluarnya, benar kan?" ujar Jin menenangkan Jimin.
" aku masih belum mengerti, karena belum melihat kasus yang seperti itu. Tapi satu hal yang pasti, kalian masuk dimensi itu karena orang yang aslinya disana sudah mati."
" maksudmu, aku yang lain pun ada disana tapi sudah mati?" ujar V.
" iya, begitulah. Dan.." Suga memotong kalimatnya.
" jangan berhenti bicara seperti itu! Membuatku semakin takut saja!" gerutu Jimin.
" kalian bisa tanya Luo Yi jika tak percaya. Aku di dimensi itu punya luka sayatan memanjang di mata kananku."
...
...
" astaga!!" 😳 ujar Jin kaget.
" bagaimana itu bisa terjadi?" tanya Jungkook.
" seperti yang kalian tahu, aku seorang raja disana. Tentu akan mengalami banyak peperangan. Dan luka yang aku dapatkan itu memang tak membekas saat ini. Tapi sakitnya tetap terasa."
" pantas saja kau pernah mengeluh sakit mata waktu itu. Malang sekali dirimu, pasti sulit bagimu untuk melewati peperangan dengan mudah."
" kalian terlalu meremehkanku, aku terlempar ke sana saat usiaku masih muda. Aku langsung belajar ilmu perang diusia 8 tahun. Maka 'raja' itu bukan hanya sebuah gelar yang dengan mudah aku dapatkan."
" haha.. Aku tak percaya kau ahli dalam berperang, Suga." Jin kembali tertawa tak percaya.
...
...
" mau coba?" tanya Suga dengan tatapan sinis menantang Jin.
...
...
" aih, kau ini terlalu serius Suga. Aku hanya bercanda barusan." 😑
" Luo Yi saja hampir ku penggal kepalanya, jika aku tidak tahu dia juga berasal dari sini sepertiku."
" apa?! Astaga Suga, kau raja yang kejam sekali. Main penggal kepala orang!"
" ahh, kapan lagi aku bisa berbuat seenaknya." ujar Suga merentangkan tubuhnya di sofa.
" jangan-jangan kau mau memenggal kepala orang lagi?!" ungkap RM histeris.
" tenang.. Tenang.. Aku sudah pensiun dari jabatanku. Dunia yang aku tempati itu sudah hancur. Itulah penyebab aku sempat melupakan Luo Yi."
" kau menyakitiku saat itu." 😑 ujar Luo Yi kesal.
" ahh, aku paham sekarang. Jadi dunia itu bisa hancur kan? Kenapa tidak kau coba lagi agar aku bisa terbebas?" ujar Jungkook yang langsung paham, kenapa Suga bicara panjang lebar tentang pengalaman nya.
" inilah masalahnya. Kakek tua yang kalian temui adalah pembuat dunia itu. Dihancurkan atau tidak adalah kehendaknya."
" hah?! Kakek tua itu? Apa tujuan nya membuat dunia semacam itu?" ujar RM penasaran.
" entahlah. Aku tak mengerti otak kakek tua sialan itu." ujar Suga dengan nada kesal.
" lalu apa yang harus kami lakukan? Mana mungkin kami harus terjaga selamanya, kan? Dunia itu terlalu bahaya bagi kami!"
" sampai aku bisa membuat dua ramuan itu. Obat tidur, dan penahan kantuk. Sementara ini kalian ikuti apa yang aku perintahkan."
" oke!" jawab ketiga bocah dengan antusias.
Distrik III/3, Tahun 3022.
" Komandan Whiskey? Bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Rider.
...
...
" kau sepertinya benar, aku kehilangan ingatanku sepenuhnya. Bahkan kemampuan bertempur. Maaf, aku sudah merusak citra Iblis dari langit dan kekaguman kalian." ujar Jungkook yang mulai menerima bahwa dia adalah Komandan Whiskey, dan harus mulai beradaptasi.
Distrik V/5, Tahun 3022.
" ingat, jangan sampai orang lain tahu aku kehilangan ingatanku. Itu akan berbahaya apalagi bagi musuh kita. Katakan saja bahwa aku kurang sehat dan belum bisa ikut bertempur saat ini."
" baik Komandan Monsun Ji!"
" ahh, apa boleh kalian jangan memanggilku komandan? Aku sedikit malu mendengarnya. Aku sudah tidak bisa apa-apa sekarang." ujar V berusaha menarik simpati orang-orng disana agar percaya padanya.
" kami yakin, ingatan anda akan segera pulih. Jadi anda masih tetap komandan kami." jawabnya.
" boleh aku tahu siapa namamu? Aku merasa kita sangat dekat, aku pasti akan banyak merepotkanmu."
" tidak perlu khawatir, komandan. Sebuah kehormatan bagi saya bisa membantu. Nama saya Julian, Pasukan Unit 12."
...
...
" oke, Julian. Aku akan mengingatnya."
Istana Raja Oliver, Tahun 3022.
...
...
" ayah, cukup ayah dan pelayan pribadiku saja yang tahu kondisiku." ujar Jimin yang ditemani Ayahnya yang seorang raja.
" tentu saja. Keadaanmu ini tidak boleh di ketahui rakyat bumi."
" oh, ya. Aku belum tahu siapa nama pelayan pribadiku itu. Aku akan sangat membutuhkan dia." ujar Jimin
" kau biasa memanggilnya pak Nam. Tapi nama panjangnya Nam Ji Hyun." jawab ayahnya.
" saya siap melayani anda, pangeran." lanjut pak Nam, pelayan yang pertama kali dilihat Jimin.
" oke, pak Nam. Kelak ajari aku segalanya seperti kau mengajari anak kecil cara berjalan, oke?" ujar Jimin begitu santai.
" saya siap, pangeran." jawab pak Nam.
" federasi Venus menyerang bumi minggu lalu, keadaan masih aman sejauh ini. Namun fasilitas lainnya masih dalam perbaikan.
Adapun kondisi tiga komandan tertinggi bumi kita, Tiga Iblis Dari Langit. Masih belum bisa dipastikan. Setelah koma beberapa hari, ketiga pahlawan kita dipastikan belum bisa ikut dalam pertempuran sementara waktu.
Sekian berita saya sampaikan.
" ayah, bisa undang dua komandan itu untukku?" ujar Jimin setelah mendengar berita dari layar besar di kamarnya.
" Whiskey dan Monsun? Mereka kan teman satu angkatan denganmu? Kenapa minta ayah undang mereka?? Kau tinggal telpon saja."
Batin Jimin berteriak. Dia tak paham sama sekali dengan teknologi di zaman ini. Tapi jika di ungkapkan pun akan membuat dirinya semakin malu.
" biar saya bantu, pangeran." ujar pak Nam membuat hati Jimin sedikit lega.
" kalau begitu ayah kembali dulu, ya. Kau istirahatlah disini."
" iya, ayah." ujar Jimin. Ia menatap jauh Raja Oliver, membayangkan dia adalah ayahnya di dunia nyata. Ya, selama di rumah Bangtan ia sudah lama tak bertemu orang tuanya. Walau dia bukan ayahnya yang asli, tapi sedikit mengobati rindunya dihati.
" pak Nam."
...
...
" ah, iya pangeran?"
" cepat ajarkan aku cara memakai ponsel di zaman ini!" gerutu Jimin, tak tahan dengan fakta bahwa di dunia ini dia adalah manusia paling bodoh.
To be continue..
...
...
Istana Raja Oliver, tahun 3022.
" kenapa dunia ini licik sekali. Aku mendapatkan posisi komandan, dan kau malah jadi pangeran." 😒 gerutu V.
" dunia ini pasti tahu, tampang sepertiku ini memang paling cocok menjadi pangeran." 😌 ujar Jimin sombong.
...
...
" ingat untuk tidak memanggil nama asli kita satu sama lain. Kau ingat kan namaku?" tanya Jungkook.
" ya.. Namamu seperti alkohol, Whiskey." jawab Jimin.
" ya, padahal kalian awalnya tak pernah mengizinkanku minum alkohol sampai aku berusia 20 tahun." 🙁
" tapi sekarang kau bukan hanya berani minum alkohol, kau bahkan berani memasang banyak tindik dan tato di tubuhmu." ujar V.
...
...
" ah, iya." 😅 timpal Jungkook.
" ingat, kita masih bisa berpenampilan nyentrik sebagai Idol. Tapi disini kita adalah anggota militer." V memberikan wejangan pada adik bungsunya itu.
" iya, iya.. Namamu Monsun Ji kan??" tanya Jungkook.
" ya, aku terkenal tampan dan populer di Distrik V/5." 😎
" iya, tapi jangan harap aku akan memanggilmu Hyung disini. Kita adalah satu angkatan sekarang."
" kau harus tetap memanggilku hyung! Aku sudah tahu kau bisa satu angkatan dengan aku dan Jimin karena loncat kelas." ujar V.
" iya, iyaa.. Itu karena aku JUGA terlalu pintar disini." 😎 Jungkook terus memuji dirinya.
" kita semua sama sekarang, orang terbodoh di tahun 3022." 🙂 ujar Jimin menyadarkan mereka.
" ah, iya. Masih untung kita masuk ke dunia ini menjadi orang yang cukup berpengaruh. Kita masih bisa menghindari pertempuran itu." ujar V.
" tetap saja, waktu itu akan tiba. Apalagi Suga hyung belum menemukan cara agar kita bisa keluar dari sini." keluh Jungkook.
" bagaimana kalau kita masuk akademi lagi? Kita belajar segalanya dari awal." saran Jimin.
" kau tidak malu? Gelar kita sebagai tiga iblis dari langit akan hancur." ujar V.
" bukankah seluruh rakyat bumi sudah tau bahwa kita hilang ingatan? Cukup bertindak menyedihkan saja dan menarik simpati mereka." jelas Jimin.
" ah, semoga saja tindakan kita ini tak akan mengundang bahaya." ujar Jungkook.
Satu minggu di akademi perang.
...
...
...
...
" bukankah aku keren?" V menyombongkan seragamnya.
" seragam kita sama. Malah punyaku lebih keren darimu." balas Jungkook.
...
...
...
...
" sudah-sudah. Apa kalian tidak memperhatikan bahwa semua teman-teman kita ada disini?" ujar Jimin.
...
...
...
...
" ya, tapi mereka tak mengenali kita. Nama mereka juga berbeda-beda." ujar V.
" ya, tapi bukan itu yang aku khawatirkan." ujar Jimin.
" apa?" tanya Jungkook.
" bukankah kalau mereka mati kemudian mengenali kita, itu artinya teman-teman kita yang asli sudah masuk dunia ini?"
...
...
" ahh, iya.. Suga hyung pernah menjelaskan hal itu. Kita juga masuk karena pemilik asli tubuh ini sudah mati."
" apa itu artinya mereka hanya tengah menunggu giliran?"
" hush! Jangan bicara sembarangan. Suga bilang, dia tak akan bisa masuk karena sudah menjadi peserta dunia sebelumnya."
" lalu kenapa wujud Suga yang lain ada disini?" tanya Jungkook kebingungan.
" aku juga tidak paham. Dunia ini rumit sekali."
" tapi intinya kita jangan biarkan ke empat orang itu mati. Dan jangan sampai di rumah bangtan ada yang memakan apapun dari orang asing." ujar V memperingatkan.
" ya, kita tak pernah tahu siapa pak tua itu."
Di sela-sela obrolan mereka, tiba-tiba suasana kampus mereka ricuh. Ada yang saling mengamankan, ada yang melindungi dirinya sendiri, ada yang berlari masuk dan keluar.
" ada apa?" 😳 ujar ketiga pemuda itu saling menatap satu sama lain. Mereka benar-benar tak mengerti apa yang terjadi.
Di lanjutkan dengan suara sirine tanda bahaya. Tiba-tiba..
Duar!!
" ada bom?!!" 😱 teriak ketiga pemuda itu seraya berlari tak tentu arah.
" jangan panik!! Jangan panik! Kita harus selamatkan orang lain dulu!" teriak Jimin yang sepertinya mulai sadar bahwa posisinya saat ini adalah Pangeran J. Harus melindungi rakyatnya.
" kau gila Jimin!! Eh, pangeran J! Kita saja belum tentu selamat!" teriak V yang menarik Jimin untuk masuk ke kampus.
" kalian duluan saja!" Jimin menghempaskan cengkeraman V begitu saja, dan berlari ke arah kerumunan warga.
" cepat masuk ke bunker!! Utamakan wanita dan anak kecil!" teriak Jimin mengamankan rakyatnya.
Membuat V dan Jungkook tertegun sejenak. Apa benar ini Jimin yang mereka kenal? Sekejap mata mereka saling menatap.
" kita juga pasti bisa!!" ujar V membuat tekad Jungkook semakin kuat. Lalu mereka berdua berlari ke arah para militer yang tengah menyelidiki lokasi ledakan.
" jangan sampai terpisah!" ujar V yang berlari di ikuti Jungkook dari belakang.
" komandan?!" ujar para militer melihat komandan mereka datang.
" bagaimana kondisinya?" tanya V.
" komandan Monsun, kita tengah berada di Distrik I. Tidak baik jika komandan ikut campur disini." ujar salah seorang tentara.
" kalau aku?" tanya Jungkook.
" anda komandan Whiskey dari Distrik III bukan?"
" ahh, iya." 🙁
" tenang saja, komandan Distrik I sedang dalam perjalanan. Apa dua komandan ini membawa senjata?" tanya tentara tersebut.
V dan Jungkook hanya saling menatap ragu.
" baiklah, pegang ini untuk jaga-jaga. Jika situasi semakin parah mungkin kami juga akan memerlukan bantuan dari Distrik anda berdua. Untuk saat ini silahkan berlindung dulu." ujarnya seraya pergi setelah memberi hormat.
V dan Jungkook hanya mematung di tengah jalan.
" V.. Ehm, maksudku.. Monsun, kau pasti tahu kan cara menggunakan senapan ini?" 😅
...
...
" kau bertanya padaku? Minggu lalu kau bilang, kau YANG PALING PINTAR disini. Coba gunakan otak pintarmu itu sekarang." 😒
...
...
" ahh, sepertinya tinggal menarik pelatuk ini dan.." 🙁
Dor!!
" aahh!! Jungkook! Kau hampir saja menembakku!" teriak V, ia tak tahu bahwa senapan itu akan berfungsi. Dan Jungkook dengan asal menembakkan senapan itu ke arahnya.
" ayo kabur!! Sebelum para tentara mendengar tembakanku barusan!" 😳 ujar Jungkook yang kemudian menarik V untuk kabur.
Sementara di sisi lain.
...
...
" kau yakin dua orang yang membawa senapan barusan adalah Tiga Iblis Dari Langit?"
" ya, dan satunya lagi adalah Pangeran J. Dia sedang mengamankan warganya."
" tapi aku rasa, mereka bahkan lebih buruk dari perkiraanku. Tidak sehebat yang rumor katakan."
" dikabarkan mereka hilang ingatan setelah serangan kita sebelumnya."
" ahaha, mereka bodoh sekali sekarang. Bahkan mereka tidak tahu, yang Venus inginkan bukanlah rakyat mereka atau bumi mereka. Melainkan diri mereka sendiri.."
" bersiap untuk menyerang?"
" siap!"
" laksanakan!"
Halaman kampus.
...
...
" semua rakyat sudah masuk bunker?" tanya V.
" ya, kalian mendapatkan senapan dari mana?"
" dari pasukan Distrik I. Tapi mereka tak mau memberitahu apa masalahnya selain pada komandan mereka sendiri."
" haish, egois sekali. Padahal kita berpijak dibumi yang sama." keluh Jungkook.
" sudahlah, biarkan saja mereka. Menurutku, ini masih invasi dari Venus untuk Bumi." ujar Jimin.
" aku masih tak mengerti, kenapa di masa depan kita harus berperang dengan Venus?"
" hush! Ini hanya dunia ilusi. Jangan sampai menjadi kenyataan di masa depan."
" ahh, iya." ujar Jungkook yang kemudian menengadah ke atas. Ia melihat sesuatu yang aneh.
" apa kita punya tentara yang bisa terbang?" tanya Jungkook polos.
" mungkin saja. Kita belum tahu sebesar apa kemajuan teknologi di zaman ini. Kenapa memangnya?" tanya Jimin.
" lihatlah! Mereka keren sekali.." ujar Jungkook menunjukkan apa yang dilihatnya.
...
...
" tunggu.. Apa mereka benar tentara bumi?" ujar V curiga.
" sepertinya bukan.." 😳 ungkap Jimin.
" larii!!"😫 teriak Jungkook disusul Jimin dan V yang berlari dibelakangnya.
Naas, gerombolan pasukan yang memiliki sayap besi itu menyadari tindakan mereka dan langsung mengejar. Dengan kecepatan tinggi, mereka menyusul seperti kilat. Dan benar dugaan V, mereka bukan tentara bumi. Jungkook, Jimin dan V berusaha menyelamatkan diri. Bertarung dengan mereka yang memiliki badan sekeras baja. Hingga akhirnya..
" mundur!!" teriak salah satu yang mereka duga adalah komandan pasukan itu.
" Monsun!!" teriak Jungkook menyadari bahwa V tidak ada bersamanya ketika pasukan itu memutuskan untuk mundur.
" mana V?!" teriak Jimin mulai panik.
Mereka menengok ke atas. Melihat satu teman mereka tengah terkulai di dalam kotak kaca.
" V..!!!!!" teriak Jimin berusaha menggapainya. Namun mereka terbang sangat cepat.
" tidaak!! Kita harus menyelamatkan dia!!" teriak Jimin yang kemudian berlari mengikuti arah terbang pasukan itu.
" tunggu Jimin!! Kita sebaiknya melapor ke pihak militer dulu! Mereka pasti bisa lebih cepat menyelamatkan V!" ujar Jungkook.
Markas Militer Distrik I. Pimpinan Komandan Zorrow.
" tidak bisa."
" apanya yang tidak bisa?! Kalian punya alat yang canggih, mana mungkin mustahil menyelamatkan Monsun?!!" Jungkook semakin marah pada sikap Komandan Zorrow yang seakan santai menghadapi masalah ini.
" saat ini pasti mereka sudah memasuki wilayah Venus. Kita tidak boleh mengorbankan tentara kita untuk menyusul kesana, sangat berbahaya."
" biarkan kami saja yang pergi!! Cukup satu pilot saja bersama kami!" gertak Jimin.
" maaf pangeran J. Ini diluar kemampuan kami. Mohon bersabar. Saya yakin, komandan Monsun akan baik-baik saja dan bisa di selamatkan." ujar Komandan Zorrow.
" tapi apa yang akan mereka lakukan pada Monsun? Kenapa mereka sepertinya mengincar kami bertiga?!" tanya Jungkook.
" mereka selalu mengincar orang-orang terkuat dibumi. Dan mengincar salah satu dari kalian sudah pasti itu tujuannya."
" untuk apa?!" tanya Jimin.
" untuk dicuci otaknya.."
" ditanamkan chip khusus."
" yang akan membuat orang dalam program mereka menjadi.."
" Tentara Federasi Venus."
...
...
To Be Continue..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!