Disebuah kamar terlihat berantakan. Tempat tidur yang terlihat tidak beraturan besertai barang pernak pernik beserta piala-piala penghargaan hancur berkeping keping. Kaca yang yang digantung di dinding pecah tak terhingga menghiasi kamar seperti kapal pecah. Seorang lelaki tampan yang dulu banyak dipuji kaum hawa terlihat menydihkan duduk bertekuk di tepi kasur yang berantakan itu.
"Bayu... Bayu... Buka pintunya nak, Ibu mohon jangan seperti ini. Ibu tidak mau kamu melakukan hal yang fatal nak, Ibu sangat menyayangimu". Ucap Ibu tua paruh baya yang tak hentinya mencemaskan anaknya.
Lelaki yang menyedihkan itu bernama Bayu dan ibunya bernama Yulianti.
Dibalik kamar yang berantakan itu, terlihat lelaki tampan yang menyedihkan sedang menggenggam tanganya yang sedang berlumuran darah. Ia marah pada dirinya sendiri yang telah bodoh menghancurkan keluarganya, dan juga marah pada ayahnya yang membohonginya selama bertahun-tahun.
Ditengah kegaduhan keluarga bapak Suyanto ayahnya Bayu terdengar berita bahwa wanita yang bernama Nita dilarikan kerumah sakit. Nita yang menyayat pergelangan tanganya hingga kehabisan darah di kamar mandi. Ibu Rahmi terlihat histeris yang langsung mengabarkanya pada bapak Yulianto.
Setiba di rumah sakit dikabarkan Nita tidak bisa diselamatkan. Mendengar hal itu membuat bapak Yulianto merasa bersalah. Ia mengecup kening putrinya dan meminta maaf atas kebohongan yang telah ia simpan selama bertahun-tahun. Juga dia minta maaf kepada istrinya Yulianti dan istri sirinya Rahmi akan semua perbuatan yang dia lakukan. Akan tetapi kedua istrinya belum terima kejadian yang menimpa putra dan putrinya atas kebohonganya.
Dengan hal yang telah terjadi di perjalanan pulang bapak Yulianto mengendarai sepeda motor. Dengan keputus asaan dan rasa bersalah ia menabrakkan diri ke sebuah truk yang melaju kencang.
Brrruukkkckckkkkkkk
Seakan suasana hening mencekam kesedihan yang mengakhiri hidupnya dengan konyol.
Setelah terjadi kecelakaan yang menyedihkan itu warga membawa jasad yang tak berbentuk kerumah sakit. Seakan ibu Yulianti dan ibu Rahmi semakin dirundung kesedihan. Sosok suami yang dibanggakan itu memberikan akhir yang mengecewakan kepada mereka. Selain berbohong juga tidak bertanggung jawab atas hal yang telah terjadi. Namun apalah daya untuk dikaji, kesedihan jualah yang akan terjadi disaat seperti ini.
Dihari yang sama pemakaman Nita dan bapak Yulianto dilaksanakan. Pemakaman mereka di buat berdampingan karna ibu Rahmi merelakan putrinya di kubur di samping bapaknya. Sedangkan ibu Yulianti telah menerima ibu Rahmi untuk madunya dengan situasi suaminya telah meninggalkanya. Dalam kesedihan yang teramat tidak bisa digambarkan meninggalkan kedua makam yang belum kering itu.
Dua hari berlalu Bayu masih mengurung diri dikamarnya. Dengan posisi kepala diatas kasur dan badan menjulang kelantai juga menghadap ke langit-langit tempat tidur Bayu membayangkan awal mula ia mengenal Nita.
***
Tepatnya 2 tahun yang lalu ia bertemu dengan Nita saat membuang kaleng minuman di sembarang tempat. Dengan terkejut ada seseorang yang menepuk pundaknya yang begitu keras sehingga ia mengerenyit kesakitan.
"Aduuuuhhh,, ssss sakitnya, hei,,, ada apa ini. Kamu memukulku" setelah membalikkan badan dan melihat seorang wanita dengan ekspresi kesal.
"Harusnya aku memukul mu lebih keras lagi dari ini. Kalau perlu aku pukul pake martil sekalian agar kau sadar telah melakukan kesalahan" ujar wanita berwajah cantik tapi sangar itu.
"Memangnya aku salah apa haah? Tidak baik seorang wanita melakukan kekerasan. Apa kamu tidak diajarkan untuk bersikap?" Ujar Bayu lagi.
"Kamu tidak melihat ada plang DILARANG MEMBUANG SAMPAH, Apa kamu buta?" Sanggah wanita itu makin menjadi jadi.
Dengan ekspresi menyadari kesalahan bayu diam sambil memperhatikan sikap wanita itu. "Iya aku salah, akan ku buang setelah ini" ujar bayu dengan melunak.
Tiba tiba Hendra sahabat Bayu datang. "Hei bay,,, lagi apa kamu. Aku cari kemana-mana tidak ketemu" ujar Hendra.
"Ini lagi mengambil kaleng minuman ini untuk dibuang ke tempatnya sebelum singa betina marah" jawab Bayu sambil melirik wanita di sampingnya itu.
"Singa betina???" Jawab Hendra bingung. "Hei Nita, kamu kok disini? Bukanya kamu masih kuliah?" Ujar hendra terkejut ternyata wanita dihadapanya adalah teman satu SMA nya dulu.
"Kalian kenal??" Ujar Bayu sedikit kaget.
"Iya bay,, ini Nita teman sekelasku waktu di SMA kelas 12" ujar Hendra mengenalkan ke Bayu. "Dan ini bayu Nit,, sahabatku dikampung". Sambungnya.
"Ooo jadi wanita singa betina ini namanya Nita, nama yang cantik tapi sedikit galak" ujar Bayu sedikit mengejek.
"Tidak butuh pujianmu, dasar lelaki yang sembrono tidak tau aturan membuang sampah" ujar Nita ketus. "Iya Hen, aku mulai PL di rumah sakit Semen padang hospital ini. Aku baru 3 hari disini dan munkin dalam 6 bulan kedepan." Jawab Nita yang memalingkan ngobrol sama Hendra.
"Waah kebetulan banget, kita ntar bisa ngobrol-ngobrol ya. Aku banyak yang mau ditanya soal temanmu Nit, aku belum bisa melupakanya." Ujar Hendra.
"Cieee ada yang niat mau balikan nih, ya udah nanti kamu atur waktunya. Kamu ambil saja nomor aku di grup kita ya, biar kita ngobrol banyak nantinya. Yaudah aku tinggal ya Hen, ada tugas yang mau aku kerjakan." Jawan Nita dan mau pergi. "Selamat tinggal lelaki sembrono. Awas kalau kamu buang sampah sembarangan akan aku potong tiang kehidupanmu" ujar Nita sinis memandang ke arah bawah sekitaran kaki Bayu dan berlalu pergi.
"Wwaaaahhh keren banget dia, aku suka wanita yang agresif seperti dia" tersenyum sambil memandangi kepergian Nita.
"Woiii,,, kamu kenapa? Suka dengan Nita? Hahaha,,, dia calon dokter bro, juuga pekerja keras. Kalau kamu suka aku bisa membantunya" ujar Hendra dengan memandang kearah yang sama.
"Boleh banget bro, beneran ya. Udah lama juga aku menjomblo" ujar Bayu dengan antusias.
"Tapi dengan satu syarat, kali ini kamu tidak boleh main-main bro. Soalnya Nita ini adalah wanita baik-baik." Ujar Hendra.
"Tenang saja bro, aku merasa dia wanita yang berbeda. Soalnya aku merasakan telah menyukainya saat melihatnya pertama kali bertemu." Sambung Bayu.
"Bisa aja lu, yaudah yok kita pergi. Ntar teman-teman lama nungguin kita dilapangan". Ujar Hendra merangkul sahabatnya itu untuk pergi.
Berlanjut di pertemuan kedua yang tidak sengaja saat Nita tengah duduk di ruang tunggu sebuah rumah sakit. Nita sedang memainkan ponselnya untuk mencari informasi di internet.
"Hmmmm,,,, Ada yang lagi sibuk nih?" Ujar Bayu memecahkan keheningan.
Nita melirik sekilas dan melanjutkan pekerjaannya, berpura-pura seperti tidak mendengar apapun.
"Lagi sibuk atau menungguku disini?" Dengan percaya Diri Bayu berucap.
"Apaan sih,,, huufff ganggu saja." Mulai berdiri hendak berlalu pergi.
Dengan reflek Bayu memegang tangan Nita untuk menahan supaya jangan pergi. Nita menepisnya setelah menyadarinya.
"Kamu bisa sopankan? Apa begini pelakuanmu sama wanita? Cukup kali ini kamu melampaui batas. Lain kali kalau kamu melakukan ini dan melakukan lebih aku tak segan- segan denganmu lagi" ujar Nita sedikit terbawa emosi.
Bayu yang menyadari kesalahanya kedua kali hanya terdiam dan memandang kepergian Nita.
Dikala itu Bayu mulai memberanikan diri membuka cabang cafenya di kota. Bayu dikenal sebagai pengusaha telah memiliki enam cabang di daerahnya. Atas ide dari sahabatnya Hendra yang tengah bekerja jadi pegawai rumah sakit semen padang ikut membantunya memilih tempat yang cocok. Selain itu bayu juga mudah bergaul sama temanya Hendra.
Bayu sudah berumur 26 tahun, ia menekuni di bidang usahanya sudah tiga tahun. Atas suport ayahnya jualah bayu jadi sukses seperti sekarang ini.
"Bay, kapan kira-kira mulai lounching cafenya? Udah ga sabar nih mau nongkrong sama teman-teman." ujar Hendra yang tengah habis mandi.
"Sabar donk Hen, kan tempatnya baru di dapat kemaren. Besok saya mau membuat konsep cafenya dulu baru di renovasi. Munkin bisa lounching minggu depan." Jelas Bayu yang lagi memperhatikan laptopnya.
"Ooo begitu,,, baguslah kalau begitu. Ooh iya Bay,, kamu ga usah cari kontrakan di kota, kamu tinggal samaku saja ya biar aku tidak sendirian terus." Jelas Hendra.
"Apa kamu tidak keberatan, ntar kalau kamu bawa cewekmu ke kontrakan aku tidur dimana? Masak jadi cctv liat orang bermesraan." Jelas Bayu lagi.
"Ga lah, mana pernah aku bawa cewek ke kontrakan. Aku anak alim bro,,, wkwkwk." Jelas Hendra dengan candaan.
"Alim dari honkong, bisa saja kamu Hen,,, tapi akan kupikirkan tawaranmu, biar pengeluaranmu ga banyak. Soalnya kamu bantu adikmu kuliahkan." Timpal Bayu yang penuh pengertian kepada Hendra.
"Wiiihhh makin sayang aku sama kau bay,,, muuaacchhh,,," candaan Hendra dengan kocak mencium kening Bayu. Sontak Bayu merasa jijik dengan temanya dan di akhiri saling menimpal bantal.
Begitulah awal kehidupan Bayu yang hidup di kota dan bertemu dengan Nita.
Seminggu telah berlalu, renovasi restoran dibuka. Bayu mengundang teman-temanya beserta beberapa kolega yang berada di kota itu untuk acara lounching. Acara berjalan hikmat dan lancar.
Dipenghujung acara Bayu terpana melihat sosok yang dikenalnya terlihat sangat lebih cantik dengan gaun tertutup. Lekuk tubuh dan rambut bergelombang seakan mengikuti menari saat ia berjalan. Sehingga bayu tak sadar diri memandang wanita itu menuju kearahnya.
"Bay,, kenapa kamu bengong?" Sapa Hendra mengagetkanya.
"Ti ti dak," terlihat Bayu gugup. "Hai,,, apa kabar" menyapa wanita cantik yang sudah ada di depanya itu.
"Hai juga" sapa Nita balik dengan sedikit senyum. Karna dia malu hadir yang ternyata acara milik Bayu itu. 'kalau aku tau ini acara lelaki sembrono ini ga bakalan aku datang. Ini semua cuma karna ajakan Hendra yang bilang ini acaranya." Batin Nita.
"Makasi ya kamu sudah sempatkan hadir, kamubterlihat sangat cantik." Ucap hendra hangat dan kalem.
"Iya sama-sama. Semoga sukses." Sambil menjabat tangan Bayu.
Pukul 10 malam telah menunjukkan angkanya di dinding jam digital. Menandakan berakhir lounching cafe pertama Bayu dikota itu. Ditengah kerumunan orang yang mau pulang Nita agak kebingungan untuk pulang. Taksi online yang dia pesan selalu menolak untuk mengantarnya.
Di tengah kerumunan orang pula Bayu muncul menghampiri Nita. "Kamu pulang sama siapa?." Tanya Bayu.
"Ada,,, teman saya bentar lagi jemput." Jawabnya asal.
"Gimana saya antar saja?"tanya Bayu.
"Tidak usah, tidak usah. Saya bisa sendiri kok, ga usah ngerepotin." Jawab Nita tergesa-gesa.
"Tenang,,,, aku tidak ngapa-ngapain kamu kok, santai saja. Lagian ada Hendra juga nantinya." Jelas Bayu supaya Nita sedikit lebih tenang.
"Hmmm gimana ya,,, " jawabnya bingung.
"Ga usah nolak, ayok." Jawab Bayu dan memegang tangan Nita hendak membimbingnya.
"Eeeee ga usah pegang-pegang, aku bisa jalan sendiri. Kamu duluan aku mengikuti dari belakang." Jawab Nita sedikit terkaget. Bayu hanya tersenyum puas melihat tingkah lucu Nita.
Setelah mengantar Nita Bayu melajukan mobilnya ke kontrakan Hendra untuk beristirahat.
Pertemuan berikutnya Bayu berjalan menyusuri tepi pantai dengan penatnya memikirkan angka yang keluar masuk dari otaknya. Hal yang tak disangka Bayu melihat Nita duduk di sebuah motor dengan teman wanitanya. Bayu hanya memutuskan memandangnya dari kejauhan. Tak lama kemudian ada tiga orang laki-laki menghampiri mereka. Merasa ada yang salah dengan yang dilihatnya Bayu menghampiri. Ternyata tiga orang tersebut menggoda Nita dan temanya, sampai mengancam dengan pisau. Bayu yang melihatnya menghampiri dengan kayu balok di tanganya. Bayupun menimpuk salah satu di tengkuk leher preman itu, kemudian menghujam perut lelaki yang satunga dan menghantap kepala yang satunya lagi. Sehingga preman itu kalah telak ditaklukan Bayu.
"Kamu tidak apa-apa?" Tanya nita yang cemas melihat Bayu sedikit ngos-ngosan memukul preman itu.
"Ga apa-apa, kamu ga apa-apa kan?" Tanya bayu balik.
Nita hanya menggeleng dan mengucapkan terima kasih.
"Makasi ya Mas Bayu. Aku ga tau kalau ga ada kamu yang datang tadi." Ujar nita.
"Kamu kenal dia Nit?" Ucap teman Nita. Nita mengangguk.
"Makasi ya mas, kamu jago sekali. Hebat banget sampai tiga-tiganya kalah telak." Sambung temanya Nita.
"Iya sama-sama. Ngapain kalian kesini?" Tanya bayu.
"Kami hanya melihat pemandangan laut. Kebetulan kami tadi lewat dan berhenti." Jelas Nita.
"Oo begitu, yaudah kalian lain kali jangan berdua kesini ya. Minimal bawa anak cowo satu orang biar ada yang melawan kalo kejadian seperti tadi terulang lagi." Jelas Bayu.
"Baik mas bayu." Jawab teman bayu.
"Yaudah aku pamit dulu ya. Aku mau kesana" ujar Bayu lagi.
Setelah itu Bayu pergi meninggalkan Nita dan temanya. Disitu Nita memandang bayu mulai terkagum pada lelaki yang sering membuatnya kesal itu. Kadang temanya mengejek Nita agar mendekati Bayu untu dekat denganya.
'Dia terlihat tampan sekali kalo lagi serius. Apa aku baru menyadarinya ya' batin Nita.
Seiring waktu berlalu bersama aktivitas masing-masing Nita dan bayu di pertemukan lagi pada acara donasi operasi bibir sumbing di sebuah panti asuhan yang ada dikota tersebut. Kebetulan Nita adalah salah satu dokter yang menagani disana. Dengan tidak direncanakan Bayu yang ingin menyumbangkan sedikit penghasilan di setiap bulanya di panti asuhan yang sama. Ketika beradu pandang dan saling menyapa.
"Nita??" Sapa bayu sedikit terkaget.
"Mas Bayu??" Nita tak kalah kagetnya.
"Kebetulan banget ya kita ketemu disini. Waaah patut di apresiasi bakatmu di bidang dokter Nit. Lihatlah anak panti begitu akrab denganmu." Jelas Bayu.
"Itu hanya sebagian tugasku saja mas. Aku hanya ingin melakukan yang terbaik bagi mereka agar lebih semangat untuk hidup". Jawab Nita yang sedikit menyentuh hati Bayu atas kelembutan hati Nita. Bayu sontak sering tersenyum melihat Nita yang makin sibuk dengan pekerjaanya.
Disore hari Nita menyelesaikan pekerjaanya, Bayu menghampiri Nita.
"Nit, kamu pulang sama siapa?" Tanya bayu.
"Balik kerumah sakit sama mobil kantor dan teman-teman." Ujar Nita.
"Sama aku saja gimana? Mmmm aku mau ajak kamu makan boleh ga?". Ujar Bayu.
Nita yang mulai merasakan getaran hati Bayu dengan tulus tidak mampu menolaknya, nita mengangguk persetujuan.
Setelah sampai direstoran Bayu terlihat akrab bertanya kepada Nita begitu juga sebaliknya. Sambil makan,
"Nit, kamu umur berapa sekarang?" Tanya bayu.
"Umurku sekarang memasuki 23 tahun mas. Kenapa emangnya?" Ujar Nita.
"Ooo ga apa apa, ternyata masih muda ya. Pasti kamu pinter banget bisa hampir menyelesaikan kedokteran di umur segitu." Jelas Bayu yang mengungkapkan kekagumanya.
"Mas umur berapa?" Tanya Nita balik.
"Aku umur 26 tahun. Udah tua ya?" Ujar Bayu.
"Ga kok, kamu hanya terlihat berwibawa saja. Apalagi kalo ngomong serius." Ujar Nita.
"Pasti kamu mengingat momen pertama kita bertemu ya?." Sela Bayu yang akhirnya mereka tertawa bersama.
Setelah tiga bulan dari awal pertemuan mereka mulai berkomunikasi satu sama lain, baik via ponsel atau bertemuan lain. Dimalam yang spesial bertepatan ulang tahun Nita Bayu ingin menyatakan perasaanya di cafenya sendiri yang baru beberapa bulan buka itu. Bayu mendekorasi untuk satu malam khusus buat Nita.
Tengah lagi sibuk mendekorasi cafe "waaah,,, keren banget ya bay,, baru kali ini kamu berkorban untuk wanita?" Ucap Hendra yang ikut membantu Bayu.
"Kan aku sudah bilang ke kamu bro. Aku serius dengan Nita. Aku mau dia hanya miliku saja, kalau perlu langsung aku nikahin." Ujar Bayu yang begitu sangat bahagia.
"Serius lu bro,," Hendra sedikit kaget melihat Bayu yang begitu percaya diri. Bayupun mengangguk senang.
"Baguslah, aku doakan secepatnya bro. Kalian bicarakan saja nanti." Timpal Hendra lagi.
Setelah dekorasi cafenya selesai Bayu menyuruh hendra mengabari Nita untuk mengundangnya ke cafe tersebut. Bayu memberikan ide Hendra mengundang Nita untuk membicarakan sesuatu agar kejutan tidak diketahuinya.
Malam hari tepatnya sekitar jam 8 malam Nita datang ke cafe tersebut. Nita sedikit heran kenapa cafenya sangat sepi dan terlihat sedikit gelap. Namun perlahan Nita membuka pintu kaca tersebut dengan pelan-pelan.
Sesampai didalam ruangan tengah cafe lilin menyala dengan tiba-tiba di tengah meja yang dihiasi bunga-bunga bemekaran. Disudut ruangan Bayu datang memegang kue berukuran kecil dengan lilin yang mungil sambil menyanyikan lagu happy birtday ke Nita. Nita yang melihat ke Romantice ini langsung menangis haru.
"Selamat Ulang tahun Nita, semoga panjang umur dan selalu diberikan kesehatan ya." Ucap Bayu penuh hangat kepada Nita.
"Makasih mas Bayu, aku ga nyangka kamu ternyata memberikan kejutan ini padaku." Ucap Nita dengan mata berkaca-kaca.
Setelah meniup lilin juga berdoa, Nita di persilahkan untuk duduk di kursi yang disediakan. Alunan lagu romantice seketika menggema di ruangan itu. Seorang pelayan yang berpakaian rapi menghidangkan hidangan spesial di hari yang spesial. Terlihat calon sepasang kekasih itu tertawa bersama disertai pandangan saling mengagumi.
Setelah acara makan berlalu, Bayu memegang tangan Nita dan menyatakan perasaannya padanya. "Nit,,, dari awal aku melihatmu, mengenalmu, mengagumimu hingga aku ingin bermimpi bersamamu. Dan malam ini di hari yang spesial aku ingin mewujudkan mimpiku itu. Nit,,, maukah kamu jadi pacarku?" Ucap Bayu tulus dari hatinya.
Nita yang mendengar pernyataan orang yang paling dikaguminya beberapa bulan terakhir merasa terpana dan bertambah berkaca-kaca. Ia seakan tidak bisa bersuara seakan tangis bahagia dan senyuman bercampur.
"Kok kamu nangis, aku mau dengar jawaban kamu Nit. Aku ingin kita lebih serius menjalin hubungan. Karna aku sangat mencintaimu." Sambung Bayu semakin meyakinkan Nita.
Akhirnya nita mengumpulkan tenaga untuk menjawab "Aku sangat bahagia. Aku juga menyukaimu." Lontaran kata-kata keluar dari mulut Nita seakan membuat Bayu meledak bahagia.
"Beneran Nit, itu artinya kamu menerimaku kan?" Ucap Bayu memastikan dan dibalas anggukan dari Nita.
"Yes,, makasi Nita. Aku janji akan selalu menjagamu." Ujar Bayu bahagia dan akhirnya memeluk Nita.
Lampu pun dinyalakan terang benderang, sekelompok orang yang di sertai Hendra keluar dari salah satu ruangan. Haru bahagia dan dikagetkan dengan beberapa teman Bayu juga Nita ada disana. Nita pun merasa tidak bisa membendung kebahagianya yang sangat itu.
Ucapan selamat dari teman-teman dekatpun di lontarkan hangat baik buat Nita ataupun Bayu yang telah menyatakan cintanya.
"Akhirnya singa betina dan cowok sembrono bersatu ya". Kata-kata kocak Hendra yang membuat tawa makin menggema di ruangan tersebut.
Acara perayaan atau acara penyataan cinta sudah selesai. Bayu mengantar Nita untuk pulang kerumahnya. Sesampai Nita di depan rumahnya Nita ingin berpamitan ke Bayu.
"Tunggu dulu Nit, Aku boleh minta sesuatu ga nit?". Tanya bayu sedikit serius.
Nita terlihat kaget dan gugup "Minta apa mas?" Jawabnya balik bertanya.
"Aku minta mulai besok aku mau antar jemput kamu pulang kerja ya. Aku ingin menjagamu dan tak ada yang menggangumu lagi selain aku." Berkata hangat yang diberikan senyuman manis dari wajah tampanya.
Dengan tersipu malu Nita menjawab "Baiklah mas Bayu. Bye.." ucap Nita malu-malu terlihat kaku.
Bayupun melihat nita melangkah pergi tersenyum manis dan bahagia yang melihat wanita yang dia sukai menggemaskan sekali. Setelah Nita hilang dari pandangan Bayu melajukan mobilnya untuk pulang ke kost an beristirahat.
Sesampai di kost an Bayu membersihkan badan untuk beristirahat. Hendra yang sekamar denganya melihat Bayu sering tersenyum bahagia.
"Cieeeee sekarang ga jomblo lagi nie yeee". Ejek Hendra.
"Biasa aja kali bro." Ucap Bayu yang melemparkan handuk penyeka mukanya di lempari ke Hendra.
"Wiidiih,,, ternyata orang yang bahagia ini ga tau berterima kasih ya. Seenaknya lempar handuk basah ke gua". Ejek Hendra lagi.
"Iya maaf Hendra sayang, berkat bantuan lu rencana gw berjalan lancar. Lu emang sahabat yang baik". Jawab bayu dan mencubit pipi Hendra seperti meluapkan kegemasanya ke Nita.
"Aduuuh bro... Makasih ya bilang makasih ga usah gini juga kali. Kan pipi gw jadi merah bekas cubitan dari lu. Main lu sedikit kasar bro". Ejek Hendra lagi.
"Jangan salah bro, kadang main diranjang tu cewek sedikit agak kasar biar serasa berpetualang". Jawab Bayu ga mau kalah.
"Iya,, iya.. lu rajanya dah kalo urusan sana. Dan semoga yang sekarang adalah yang terakhir. Ingat umur ya".ejek Hendra lagi juga ga mau kalah.
"Iya,, Amiin dah." Jawab Bayu dan kembali tersenyum membayangkan Nita.
"Btw bro, lu ga ajak untuk nikah sekalian? Biar seru liat lu jadi pengantin dengan Nita." Timpal hendra lagi membuyarkan lamunan.
"Ga secepat itu jugalah bro. Kan baru jadian tadi masa langsung ajak nikah" jelas Bayu "ntar hatiku sudah semakin yakin aku akan bicarakan denganya. Aku sebenarnya juga ga sabar akan hal itu". Timpaknya lagi.
"Ga sabaran apanya?"timpal Hendra pura-pura penasaran.
"Ga usah tau, lu masih bocah". Jelas Bayu lagi.
"Bocah apaan, beda lu ma gw cma tiga tahun bro. Malah orang kira gw sebaya lu" jelas Hendra lagi.
"Ya iyalah muka lu boros. Wkwkwk" ejek Bayu dan langsung menarik selimut seakan menghindari kemurkaan Hendra dan diakhiri saling menimpuk bantal lagi.
Keesokan harinya Bayu makin semangat dan terlihat bahagia. Paginya sebelum buka kafenya ia menjemput Nita ingin mengantarkan kerumah sakit dimana ia di tugaskan. Terlihat romantice dan sudah mulai akrab terlihat sepasang kekasih yang harmonis seakan dunia hanya milik berdua. Nita juga mulai mengenalkan keteman-temanya soal Bayu dan hubunganya yang begitu bahagia. Setelah mengantar Nita kerumah sakit bayu kembali melakukan aktivitasnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!