NovelToon NovelToon

Lampion Ajaib

Cinta Pandangan Pertama

Kreshna seperti tersihir melihat seorang gadis berbaju putih dengan gaun panjang berwarna kopi susu di hadapannya.

Mata mereka saling beradu pandang dan menatap satu sama lain. Seperti menautkan kedua jiwa mereka yang tanpa sengaja berbenturan melalui jendela mata keduanya.

Rambutnya yang hitam berombak di bawah bahu menambah kefeminiman wajahnya.

Tubuhnya padat berisi. Propsional. Dia memang tidak menyukai wanita yang kurus dan berdada rata.

Wanita yang di hadapannya memiliki tubuh yang sangat proposional.

Sorot matanya teduh dan sedikit tajam. Bibirnya berwarna merah muda alami karena jelas-jelas hanya memakai lip balm tetapi bibirnya terlihat berwarna pink dan oily.

Bentuk bibirnya yang thick, di atasnya tipis sedangkan di bawahnya tebal membuatnya semakin seksi melengkapi mata kucingnya dengan kelopaknya yang lebar dipadu dengan bulu mata tebal dan lentiknya. Semula dipikirnya bulu mata palsu apalagi sekarang ini marak orang menanam bulu mata palsu yang ditempelkan secara permanen ke mata mereka.

Tulang pipinya tinggi dengan bentuk wajah daun sirih oval menambah kecantikannya.

Belum lesung pipi yang mengintip di kedua belah pipinya menambah sempurna keindahan wajahnya.

Alicia menyikut Kresha.

"Aduh! Sakit!" gaduh Kreshna.

"Kau jangan norak begitu!"

"Ehem! Cantik sekali...."bisik Kresha yang diikuti gelak tawa Alicia.

"Dasar mata keranjang!"

Kreshna tergelak.

"Lelaki makhluk visual!"

"Maksudmu, wanita matanya juling? Jereng gitu?"

Keduanya tergelak.

"Hmm, aku tidak tau siapa namanya. Dimana rumahnya, bisakah kau membantuku?"

"Beres. Kau tunggu sini ya?"

Alicia bergegas mengejar wanita yang telah berhasil mencuri hati Kreshna,sahabatnya.

"Mbak!"

Gadis itu tetap berjalan lurus.

Alicia menepuk bahunya, "Mbak!'

Gadis itu menoleh kaget.

"Mbak mengenal saya? Maaf, saya tidak tahu kalau mbak memanggil saya?"

"Saya seperti pernah kenalan sama mbak cuma saya lupa nama, nomor wa dan alamat mbak." Alicia berbohong.

"Baiklah, akan kuberikan ulang."

"Terima kasih mbak, maaf nama mbak, aku lupa."

"Ratih."

"Oh ya, mbak Ratih. Terima kasih, ya...."

"Sama-sama, mbak."

"Kau memang yang terbaik!" Kreshna sangat berterima kasih pada Alicia.

"Aku tidak tega melihatmu jatuh cinta seperti itu." Alicia tertawa kecil.

"Bukankah dia sangat cantik dan menarik?"

Alicia menganggukkan kepalanya.

"Sebagai seorang wanita. Kelihatan sempurna. Suaranya juga sangat lembut."

"Hmm, kau saja yang sesama perempuan mengakui kelebihannya."

Mata Alicia berbinar jenaka.

"Kutraktir kau makan sebagai tanda terima kasih. Kau mau apa?"

"Steak?"

"Jangan mencari kesempatan dalam kesempitan! Bakso saja ya?"

Keduanya kembali tergelak.

"Dasar pelit!"

"I am saving my love and money just for... Siapa namanya?"

"Ratih. Katanya jatuh cinta tapi namanya lupa." Alicia tertawa meledek.

"Mataku kan melihat wajahnya bukan name tagnya lagipula memang dia memakai name tag?"

"Sudahlah! Kalau mau kutraktir ke kantin."

Mereka memesan dua mangkok bakso dengan dua teh pucuk harum dingin.

Alicia menambahkan banyak sambal ke dalam mangkok baksonya.

"Ngilu, aku melihat kau makan bakso. Bolong nanti lambungmu."

Alicia juga menambahkan banyak cuka pada baksonya.

"Kupikir kehidupanmu banyak cukanya."

"Duka!" Mereka berdua tergelak.

"Suka bukan duka." Alicia meralat ucapan Kreshna.

"Aku hampir tidak pernah melihatmu bersedih."

"Untuk apa? Aku memiliki keluarga yang bahagia dan saling menyayangi. Sahabat yang sangat baik. Akademikku lancar dan hidupku baik- baik saja. Tidak ada alasan untuk berduka."

"Bagaimana caranya aku bisa menghubungi Ratih?"

"Wow! Kau sangat sergap. Namanya langsung melekat di pikiranmu"

"Namanya juga jatuh cinta!"

Alicia tertawa kecil melihat sahabat yang dikasihinya jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Cintamu yang ke berapa?" Alicia kepo.

"Baru ini aku jatuh cinta pada pandangan pertama."

"Benarkah?"

Kreshna menganggukkan kepalanya.

"Bagaimana rasanya?"

"Seperti disemprot Baygon! Keliyengan...." mereka tertawa bersama.

Sejuta Rasanya

Jatuh cinta, sejuta rasanya. Hal itu yang dirasakan Kreshna sejak matanya bertumbukan dengan wajah Ratih yang membuatnya terus terbayang dan terkenang tidak bisa tidur dan makan.

Dia menelpon Alicia memintanya untuk ke rumahnya agar mereka bisa menghubungi Ratih.

Cinta itu memang sangat aneh. Walaupun hatinya sangat ingin bertemu tetapi sekaligus juga sangat malu.

"Aku takut dia menolakku."

"Kau belum mencoba sudah takut ditolak. Bagaimana sih?" wajah Alicia jutek.

"Kau bantu aku dulu. Kalau nanti sudah akrab aku pasti bisa menghubunginya sendiri."

"Baiklah. Tapi kau juga punya nyali dong...."

"Wise man said only fools rush in...."

"Kebanyakan teori nih...."

"Aku punya syarat kalau kau ingin aku menghubungi Ratih."

"Apa itu?"

"Buatkan aku mie goreng instant, pakai telur ceplok dan irisan tomat juga timun. Jangan lupa bawang gorengnya. Bensin motorku habis, tolong isiin dong dua puluh rebu."

"Kau benar-benar keterlaluan. Memanfaatkan sahabatmu yang sedang sekarat jatuh cinta. Memperbudak dan mengeksploitasinya habis-habisan."

"Kau mau atau tidak?"

"Memang aku ada pilihan?"

"Tidak...." Alicia terkekeh.

"Sabtu, kalau aku berhasil membujuk Ratih makan keluar. Aku yang pilih tempatnya dan kau yang bayar. Bagaimana?"

"Kau benar-benar mencari kesempatan dalam kesempitan!"

"Kau mau atau tidak?"

"Maulah!" Alicia tergelak.

Alicia menghubungi Ratih dan mereka berbicara menggunakan speaker.

"Kok pake speaker mbak?" tanya Ratih.

"Aku sambil belajar ya mbak." Alicia berbohong.

"Ada apa mbak?"

"Gak ada apa- apa pengen ngobrol aja. Pengen tau kesukaannya mbak apa sih?"

"Banyak mbak."

"Yang paling mbak suka apa?"

"Aku suka menjahit."

"Selain menjahit?"

"Merajut."

"Selain itu?"

"Aku suka merangkai bunga."

"Selain itu?"

Kreshna memutedkan suara.

"Kenapa kau tanya semua kesukaannya? Kau ingin mengerjainya?"

"Memangnya kau mau merajut, menjahit dan merangkai bunga?"

"Ya tidaklah!"

"Sudah kau diam saja dan percayakan semua padaku!"

Suara kembali diunmuted.

"Aku suka meronce."

"Selain itu mbak."

"Aku juga suka memasak."

"Selain itu?"

"Yoga."

"Selain itu?"

"Senam."

"Selain itu?"

"Membuat craft."

"Selain itu?"

"Jogging."

"Wah sama!"

"Sama?"

"Aku juga suka jogging. Kita janjian yuk!"

"Boleh mbak!"

"Aku bawa temen ya?"

"Silahkan mbak."

"Besok ya mbak, jam 17.00."

"Baik mbak. Kita janjian dimana?"

"Rumah mbak kan di jalan Anggrek. Kita janjian di taman deket sana ya?"

"Ok mbak...."

Besok pukul 16.00 mereka sudah sampai di taman.

"Aku baru mengerti maksudmu. Kau mencari kesukaannya yang sama dengan kita?"

"Seratus!"

"Nanti apa yang akan kita lakukan?"

"Kau jangan berkata apa-apa dulu. Bersikap sopan. Kalau ada yang ingin kau katakan sampaikan lewat aku dan aku akan menyaringnya untukmu. Bagaimana?"

"Baiklah. Jantungku berdegup kencang."

"Kau tenang jangan membuat hal yang justru membuat Ratih menjadi risih."

"Baiklah, akan kucoba."

Pukul 17.00 Ratih muncul di taman. Jantung Kreshna berdegup sangat kencang dan keringat mulai menetes membasahi dahinya.

"Ingat, kau harus tenang."

"Jantungku mau copot."

"Tenang, tarik nafas dan hembuskan. Kau harus tenang!"

Ratih berlari mendekat ke arah mereka.

Jantung Kreshna semakin berdegup kencang dan membuatnya semakin gugup.

"Hai mbak!" sapa Alicia riang.

"Hai! Sudah lama?"

"Baru lima menit."Alicia berbohong, "Kenalkan ini temanku, Kreshna."

Mata mereka kembali bertumbukan. Keduanya tampak kikuk dan gugup.

"Mbak, kita lari yuk!" Alicia mengalihkan perhatian Ratih untuk menngurangi kegugupannya.

Mereka berlari dan Alicia berada di tengah, di antara mereka berdua.

Mak Comblang

Kreshna memang tidak tertolong lagi. Rasa cinta yang membuncah membuatnya seperti orang bodoh.

"Alicia!" Kreshna berteriak di dekat kupingnya dan semua teman mereka menoleh pada mereka berdua.

"Aku tidak tuli!"

Kreshna menggenggam tangan Alicia dengan erat dan membawanya ke dada kirinya.

"Jantungku berdebar terus."

"Kau mungkin harus ke spesialis jantung. Mungkin bocor." Alicia menarik tangannya dan kembali menekuni buku yang dibacanya dan sesekali memberikan stabilo.

"Kau harus menolongku! Dia harus menjadi pacarku. Terakhir kalinya!"

"Kau sudah berkata mungkin ke lima puluh kalinya."

"Kau jangan seperti itu! Mana mungkin sebanyak itu?"

"Perlu kusebutkan satu per satu?"

"Tapi kali ini berbeda."

"Kau selalu begitu setiap jatuh cinta."

"Naksir berbeda dengan jatuh cinta."

Alicia menutup bukunya, "Apa sih maumu?"

"Bantu aku!"

"Sebaiknya kau kenal dulu. Santai saja kenapa sih?"

"Tidak bisa! Aku bisa mati karena cinta!"

Alicia tergelak.

"Sepertinya kau semakin sehat dan panjang umur. Korbanmu justru yang sebaliknya. Aku tidak tega melihat Lusi setelah kau putuskan. Badannya kurus kering dan mau mati seperti yang kau katakan."

"Rasaku sudah hilang. Aku bisa apa?"

"Makanya kau santai saja karena bisa jadi kau juga akan mengulangi hal yang sama. Sabarlah, kau kenal dulu dan kalau masih cinta mungkin memang harus kau perjuangkan tetapi jika setelah kenal rasamu hilang, untuk apa kau mematahkan hati seorang gadis yang tak berdosa?"

"Wajahnya terbayang terus."

"Kau itu sangat susah diberi tahu. Dulu Lusi, belum yang lainnya."

"Mereka berbeda. Aku tahu itu dengan pasti!"

"Kau selalu begitu setiap jatuh cinta mengatakan berbeda rasanya tetapi kalau kau sudah bosan?" Alicia tergelak, "Ambil langkah seribu!"

"Aku harus bagaimana?"

"Kenal dulu kalau masih sulit memadamkan rasamu ada kemungkinan cinta dan kalau tidak bisa padam mungkin memang cinta yang sesungguhnya."

"Kau mau kemana?" Kreshna berlari menyusul Alicia.

"Kantin, perutku lapar. Apalagi mendengar ocehanmu semenjak kau bertemu mbak yang ayu itu."

"Ratih namanya."

"Namanya sudah melekat di hatimu? Aku malah sudah lupa."

"Aku jatuh cinta. Apa kau lupa?"

"Tingkahmu sangat menyebalkan dan mengangguku bagaimana aku bisa lupa?"

"Tolong aku lagi, please?"

"Kita udah jogging bareng, kau juga sudah tahu nomor whatsappnya, apalagi sih?"

"Katanya kau mau kutraktir makan."

"Steak?"

"Dasar pemeras!"

Alicia terkekeh.

"Bolehlah kalau begitu."

"Bagaimana rencanamu?"

"Dia belum mengenalmu dengan baik."

"Maksudmu kau makan dengannya dan aku yang bayar.No way!"

Alicia tertawa geli.

"Kalau bisa begitu lebih baik. Sekalian nonton dan...."

"Stop! Aku mau berkencan dengannya bukan membayarimu kesenanganmu."

"Ok. Begini, aku akan membuat janji makan dengan siapa namanya?"

"Ratih!"

"Ah ya! Ratih. Mengapa aku selalu lupa?"

"Karena bukan gebetanmu. Kau sangat egois!"

"Kau cerewet sekali!"

Alicia menelpon Ratih.

"Halo!" terdengar suara merdu di seberang telpon.

"Masih inget aku mbak?"

"Siapa ya mbak?"

"Dua hari yang lalu saya nelpon mbak."

"Sales ya mbak?"

"Duh, bukan mbak. Kita joging bareng dua hari sebelumnya?"

"Oh...."

"Alhamdulillah, akhirnya mbak inget...."

"Maaf mbak, mama bilang jangan balik sekarang dulu."

"Gimana maksudnya mbak?"

"Mbak Inah bukan yang mama pecat waktu itu? Kita kan gak sengaja ketemu di taman waktu aku jogging?"

"Aduh mbak! Bukan!"

"Ini siapa ya? Aku cuma ketemu mbak Inah saja...."

"Kita kenalan lagi boleh mbak?"

"Boleh."

"Namaku Alicia."

"Namaku Ratih."

"Ah ya! Mbak Ratih, mbak dapat hadiah makan gratis di restaurant yang ditunjuk kantor kami."

"Kok bisa mbak? Memang aku menang hadiah apa? Kayaknya aku gak beli sesuatu yang ada hadiahnya?"

"Mungkin orang tua atau saudara mbak. Tapi ini nama dan nomor telpon mbak, kok...."

"Hmm, baiklah mbak. Kapan?"

"Sabtu besok ya mbak jam 7 malam. Di angus house."

Alicia memberikan informasi detail tentang tempat dan waktunya.

Mengakhiri pembicaraannya di telepon.

"Angus house?"

"Kenapa memangnya?"

"Steak 21 kan bisa?"

"Pelit banget! Pantes berat jodoh!"

Alicia tergelak diiringi tatapan gemas Kreshna.

"Kalau sampai gagal! Awas!"

"Tidak usah mengancamku. Kau mau atau tidak? Aku tidak bertanggung jawab terhadap hasil sedangkan dukun santet aja gak bisa memastikan berhasil guna-gunanya apalagi aku kan?"

"Kau dukun beranak!"

Alicia tergelak" Spesialisasi membidani bakso beranak."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!