NovelToon NovelToon

Istri Kecil Dosen

Episode 1

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Hallo semoga semuanya semoga sehat-sehat selalu ya...

Aku Penulis baru di sini Mohon dukungan teman-teman semua. Semoga kalian suka dengan cerita yang aku tulis. Jangan lupa kasih jejak kalian ya dengan vote, like dan komentar kalian biar autor nya semakin semakin semangat.

----------

Dalam novel ini menceritakan seorang gadis SMA yang telah di tinggal kedua orang tuanya akibat kecelakaan di hari perpisahan SMP harus di hadapkan dengan kenyataan bahwa dirinya menikah dengan cowok yang tidak dia kenal.

Pertama pertemuan mereka berawal di sebuah Mall xxx seorang cowok ganteng, cool, kaya raya, dingin dan selalu mamasang wajah datar karena risih dengan adanya cewek-cewek yang selalu mencari perhatian, menggoda serta terus mengejarnya lalu dia melarikan diri dari kejaran fans fanatik sehingga bersembunyi ke dalam toilet cewek yang ternyata terdapat didalamnya terdapat seorang gadis kecil.

Disana mereka sempat berdebat beberapa menit sebelum mereka keluar dari dalam toilet, si cowok sempat meminta tolong kepada si gadis kecil yang mengemaskan menurutnya untuk membantunya agar bisa terlepas dari fans fanatiknya, lalu dia meminta kepada gadis kecil itu untuk menikah dengannya tetapi di tolak mentah-mentah.

Dengan cara apakah si cowok bisa menahlukan gadis kecil untuk menikah dengannya atau tidak ???

dan apakah gadis kecil itu mau menerima untuk menikah dengan si cowok begitu mudah.

💗💗💗

Kehidupan seorang gadis SMA yang harus berjuang untuk meneruskan kehidupannya seorang diri, setelah kejadian 1 tahun yang lalu menimpanya masih membuatnya terpukul dan trauma atas kepergian kedua orang tuanya yang begitu mendadak. Gadis yang dulu masih bisa bermanja-manja dengan kedua orang tuanya dan tidak kekurangan materi yang membuatnya tidak perlu berpusing-pusing memikirkan mencari uang sendiri karena orang tuanya pemilik dari perkebunan teh yang luas di Kota J dan sekarang beralih kepemilikan menjadi milik dari adek angkat ayahnya atau yang sering dia sebut om tidak tau kapan kepemikan perkebunan teh itu mulai beralih tetapi gadis itu tidak mau ambil pusing kalau perkebunan memang bukan miliknya toh dia masih memiliki kaki dan tangan yang lengkap masih bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari mungkin hanya perlu mengaturnya saja.

Dia juga sudah mengiklaskan semuanya walaupun terasa berat dan belajar untuk tabah menerima semuanya karena dia yakin Allah tidak akan menguji hambanya diluar batas kemampuannya. Menjalani hidup sendirian tanpa orang tua disamping memanglah terasa berat apalagi mengingat masa-masa bersama kedua orang tuanya semasa masih hidup menjadi kenangan yang tidak akan bisa dia lupakan, kasih sayang yang mereka berikan adalah anugerah yang harus dia syukuri dimana banyak di luaran sana anak yang terlantar di tinggal orang tuanya atau di buang tidak mengenal orang tuanya bahkan ada juga anak yang di tinggal orang tuanya meninggal dunia di saat ia masih kecil. Mereka semua tidak mendapatkan kasih sayang kedua orang tuanya, jadi sayangilah orang tua kita sebelum mereka benar-benar meninggalkan kita untuk selama-lamanya yang ada hanya lah penyesalan semata. Disitulah kita harus lebih kuat dari sebelumnya, mandiri serta bersikap dan berfikir lebih dewasa dalam menghadapi segala macam masalah yang akan datang di kemudian hari.

Perkenalkan namaku Kiara Putri biasa teman-temanku memanggilku Kiara atau Ara, Umur 16 tahun, tinggi 165 cm, warna kulit putih bersih kata orang aku ini keturunan Belanda, mataku coklat, hidung mancung dan memiliki bibir tipis berwarna merah muda. Sekarang Ara menaiki kelas 11 di SMA di Kota T dan Ara memiliki 5 sahabat yaitu Nana dan Fira sahabat dari SMP dan kedua tiga sahabatnya lagi dari SMA. Udah dulu ya untuk perkenalannya hehehe.....

Sebelum kejadian 1 tahun yang lalu.

Malam hari terdengar ponsel Ara berbunyi tanya terdapat pesan WA yang masuk dari grub kelas.

“ Ping ping ping.” Terdapat pesan dari Fira.

“ Mana ni orang semua sepi amat ni grub kayak kuburan.” Ucap Fira.

“ Woy berisik.” Protes Nana.

“ Ais lu Na mana Ara?.” Tanya Fira.

“ Kayak lu gak tau aja tu anak paling malas balasin chat.” Jawab Nana.

“ Berisik tau gak ngapain juga lu tanyain cewek sok kecantikan dan kegatelan disini ini itu grub buat belajar bukan buat gosib.” Ucap salah satu musuh bebuyutan mereka.

“ Sirik aja lu makanya jangan jelek.” Ucap Fira.

“ Haha... lu kali yang sok kecantikan dan kegatelan bukan Ara.” Ucap Nana marah.

“ Diam lu bacot berisik.” Ucap Dewi teman Dira.

“ Gue gak ada urusan ya sama kalian berdua gak usah ikut campur.” Ucap Dira kesel.

“ Kalau lu ngehina sahabat kami itu jadi urusan kami.” Tantang Nana.

“ Jadi kalian berdua itu babunya tu cewek.” Ucap Dira.

“ Terserah apa kata kalian, kalian juga hanya butiran debu yang tinggal ditiup langsung kabur.” Ucap Fira kesel dengan mulut pedas mereka.

“ Ini kenapa pada berantem di grup?.” Tanya ketua kelas yang bernama Rian.

“ Biasa ada yang mau cari perhatian.” Ucap Dira.

“ Kita gak cari perhatian tapi kita sudah selalu dapat perhatian benar gak cowok-cowok?.” Tanya Fira dengan songongnya.

“ Iya kita love love sama kalian.” Ucap cowok-cowok yang mengcopy paste pesan dari salah satu temannya.

“ Mana ayang gue ayang Ara.” Ucap Dimas.

“ Itu beb gue jangan ngaku-ngaku deh.” Ucap Andri.

“ Cih kalian pada suka sama cewek modelan begitu gak level sama kita.” Ucap Dewi sombong.

“ Iya cewek kayak gitu malah di belain, awas kalian berdua besok.” Ancam Dira.

“ Kalian berdua ini sirik aja sama Ara padahal dia juga gak pernah gangguin kalian.” Ucap Rian.

“ Berisik lu Ri.” Ucap Dira.

“ Yaudah kalau kalian gak mau berisik, kalian bisa keluar dari grub.” Ucap Rian yang mulai geram.

“ Lu nyuruh kita keluar gara-gara mereka? Ini grub dibuat untuk memberikan informasi soal pelajaran bukan buat gosip kayak mereka.” Ucap Dira tidak terima.

“ Iya tapi kita sudah mau lulus gak perlu lagi informasi belajar, apa lu masih mau di SMP.” Ucap Nana mengejek.

“ Sialan kalian semua tunggu aja besok.” Ancam Dira.

“ Ya kami tunggu.” Tantang Rian dan mereka berdua langsung keluar dari grup.

“ Hahaha pergi juga tu parasit.” Ucap Fira.

“ Oya besok kalian pada datang kan acara perpisahan, gue besok bawa kamera kita foto-foto sepuasnya.” Tanya Fira.

“ Asik foto-foto kita semua pasti datang tenang aja.” Ucap mereka semua.

“ Iya tapi mana ni Ara gak muncul-muncul?.” Tanya Nana.

“ Ada tu dia Cuma read doang.” Ucap Rian.

“ Fira Nana lu tanyain Ara lewat chat pribadi apa dia besok bisa datang karena diantara kalian bertiga Ara yang paling sulit diajak kemana-mana kalau di chat sama kita juga gak di balas.” Ucap Rian.

“ Yaudah gue chat tu anak dulu bye.” Ucap Nana langsung menutup grub kelas dan langsung mengirim WA ke Kiara.

“ Ra lu dimana? Kita pada nyariin lu di grup kelas, lu datangkan besok acara perpisahan please datang ya kan pas perpisahan SD lu gak datang.” Ucap Nana memohon.

“ Aku usahain Na.” Jawab Ara langsung menyimpan hpnya ke meja kecil sampin tempat tidur dan membaringkan tubuhnya ke tempat tidur untuk menuju mimpi.

Pagi harinya.

Tok... tok... tok...

“ Hem iya bu sebentar.” Ucap Ara sambil mengusap matanya dan bangun berjalan membuka pintu.

“ Iya bu ada apa?.” Tanya Ara setelah membuka pintu.

“ Loh kok ada apa sih sayang bangun kamu kan hari ini ada acara perpisahan SMP apa kamu gak mau datang?.” Tanya Ibu.

“ Ibu dan ayah kan sibuk kerja, Ara gak mau sendirian ke acara itu.” Jawab Ara menjelaskan.

“ Ibu dan ayah libur hari ini, kami akan datang ke acara perpisahan kamu ayo sekarang kamu sayang siap-siap kita pergi sekarang sudah jam 5:45 WIB acaranya dimulaikan jam 8:00 WIB entar kita telambat.” Ucap Ibu memberitau dan mendorongku ke kamar untuk bersiap-siap.

“ Iya bu Ara mandi dulu.” Ucap Ara.

“ Iya sayang kalau sudah selesai ayah dan ibu tunggu di meja makan.” Ucap ibu sedangkan Ara hanya mengangguk dan berlalu masuk ke kamar mandi.

----------

Lanjut di episode selanjutnya.

Maaf jika ada yang tidak suka dengan cerita ini dan bagi yang suka semoga kalian gak bosan dan maaf jika terdapat tipo dalam penulisan. Kalian juga bisa kasih kritik dan saran kalian ya ....

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan like, tekan gambar love, komentar dan yang pastinya vote ya teman-teman biar autor-nya tambah semangat upnya....

Episode 2

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Halo teman-teman semua semoga kalian semua dalam limdungan Allah SWT dan dalam keadaan sehat selalu semoga kalian suka ya di episode ini.

----------

“ Kiara tidak butuh waktu lama untuk bersiap-siap hanya 30 menit sudah termaksud merias wajahnya dengan sedikit bedak cassen baby, sedikit lipst balm di bibir berwarna pink dan rambut yang di kepang.

Ara bukan tipe cewek yang tidak suka berlama-lama merias diri, dia lebih suka yang natural dibandingkan yang berlebihan menurutnya akan seperti badut. Setelah selesai Ara langsung menemui orang tuanya di ruang tamu.

“ Wah anak ibu sudah cantik yakan pak.” Ucap Ibu.

“ Anak ayah juga bu.” Ucap ayah tidak terima.

“ Ya anak ayah juga, anak kita.” Ucap Ibu memperbaiki ucapannya dan Ayah langsung tersenyum.

“ Gak terasa ya pak sekarang anak kita sudah besar aja dan bentar lagi di lamar orang.” Ucap Ibu.

“ Ibu apa-apaan sih Ara kan masih pengen sekolah belum mau nikah.” Ucap Ara.

“ Iya bu, ayah juga setuju sama Ara dia harus sukses mengejar cita-citanya dulu baru mikirin nikah.” Timpal Ayah membela anaknya.

“ Iya yah, ibu tau tapikan dia anak gadis gak baik lama-lama nikah kalau kita sudah tidak ada lagi siapa yang akan tenanin dia nanti.” Ucap Ibu dengan nada sedih.

“ Ibu gak boleh bicara seperti itu, Ara mau ayah dan ibu melihat Ara sukses dan bisa bahagiain kalian.” Ucap Ara.

“ Kenapa sekarang jadi pada sedih mendingan sekarang kita makan sarapannya entar terlambat.” Ucap Ayah dan mereka pun makan tanpa ada suara kecuali suara sendok, garfu dan piring setelah selesai mereka bersiap-siap masuk ke mobil dan melaju ke tempat perpisahan.

Perjalanan menuju ke tenpat perpisahan butuh waktu 45 menit dikarenakan jalanan macet dan setelah sampai kami mencari tempat duduk dimana orang tua siswa siswi duduk di bangku sebelah kanan sedangkan siswa siswi duduk dibangku sebelah kiri.

Acara berjalan dengan lancar sampai dengan kepala sekolah memberikan ucapan lulus kepada siswa siswi dan akan mengumumkan siswa siswi yang berprestasi.

“ Baiklah anak-anak di sekolah kita ada seorang siswi yang mendapatkan juara 2 umum dan di mohon nama yang disebutkan naik ke atas panggung.” Ucap Kepala Sekolah.

“ Selamat kepada Ananda Kiara Putri yang mendapatkan juara 2 umum dan berhak mendapatkan beasiswa sampai menuju ke Perguruan Tinggi, silahkan nama yang di sebutkan maju ke depan.” Lanjut Kepala Sekolah, Ara kaget namanya dipanggil oleh kepala sekolah, dia menjadi melamun di tempat duduknya tidak menyangka dirinya mendapatkan juara.

“ Ra oy Kiara Putri.” Ucap Fira dan Nana setengah berteriak.

“ Iya kenapa sih lu pake teriak-teriak sakit kuping gue tau?.” Tanya Ara kesel sambil mengusab-usab kupingnya.

“ Lagian lu dipanggil dari tadi gak dengar-dengar malah melamun, buruan tu ke depan di lpanggil Kepala Sekolah.” Jawab Fira ketus.

“ Dimohon kepada Ananda Kiara Putri untuk segera naik ke atas panggung.” Ucap salah satu guru yang melihat tidak ada pergerakan dari Ara.

“ Tu maju buruan.” Ucap Nana.

“ Iya ini juga mau maju.” Ucap Ara sambil berjalan menaikin panggung.

Setelah berada di atas panggung kepala sekolah dan para guru memberikan ucapan selamat serta memberi dukungannya kepada Ara, lalu memberikan ucapan terima kasih kepada orang tua, guru-guru dan teman-teman yang selalu mendukung dan mendoakannya. Setelah itu Ara turun dari panggung langsung dihampirin oleh kedua temannya, serta teman-teman sekelasnya yang memberikan ucapan selamat kepadanya.

“ Ra selamat ya.” Ucap Nana dan Fira berbarengan lari langsung memeluk sahabatnya.

“ Iya terima kasih .” Ucap Ara senang sambil membalas pelukan sahabatnya.

“ Yaudah gue datangin ayah dan ibu dulu.” Ucap Ara lalu melepaskan pelukan mereka.

“ Gue ikut.” Ucap Nana.

“ Gue juga ikut.” Ucap Fira.

“ Yaudah kita sama-sama aja ke sananya tu ada orang tua kalian juga.” Ucap Ara langsung menghampiri orang tuanya dan kedua orang tua sahabatnya setelah itu mereka berpisah karena ingin foto keluarga.

“ Selamat ya sayang kami berdua bahagia dengan usaha dan kerja keras kamu selama ini.” Ucap Ayah dan langsung memeluk Ara di ikuti Ibu.

“ Tapi kamu harus ingat jangan pernah sombong karena dilangit masih ada langit, tetaplah menjadi Ara yang seperti sekarang dan jangan cepat puas dengan semua yang telah kamu dapatkan ini tetapi kamu harus meningkatkan lagi belajarmu ya sayang.” Ucap ibu memperingati.

“ Iya bu Ara mengerti.” Jawab Ara sambil menganggukan kepalanya.

“ Anak pintar.” Ucap ibu sambil tersenyum bahagia memeluk dan mengelus rambut Ara.

“ Iya sayang benar apa kata ibumu, kami selalu berdoa semoga cita-citamu tercapai dan keinginanmu terwujud. Ayah dan ibu sangat menyayangimu meski kami tidak bisa lagi mendampingimu nantinya.” Kiara tidak menjawab hanya tersenyum dan mengingat perkataan ibu tadi pagi sekarang ayah.

“ Kenapa ayah dan ibu mengatakan bahwa mereka tidak akan lagi di samping.” Gumam Ara dalam hati yang membuat perasaannya menjadi tidak enak jika memikirkannya tapi Ara tetap berfikir positif.

“ Eh.. kok kamu malah melamun sih sayang lagi mikirin siapa ni ayo katakan pada ibu?.” Ucap ibu membuyarkan lamunan Ara dan menggoda anaknya.

“ Gak ada kok bu, aku cuma mikirin mau masuk SMA dimana.” Elak Ara cepat sambil tersenyum manis.

“ Sayang kamu cari SMA yang negeri aja yang dekat sini ya.” Ucap ayah memberikan pendapat.

“ Iya yah.” Ucap Ara sambil tersenyum.

“ Sayang ayah dan ibu punya hadiah buat putri kesayangan kami berdua.” Ucap Ayah sambil tersenyum bahagia.

“ Benarkah ayah.” Ucapku kegirangan.

“ Iya sayang, kita sudah menyiapkannya semoga ini mungkin akan sedikit berguna untukmu kelak.” Ucap ayah sedih.

“Kita tidak pernah memberikan semua yang kamu butuhkan, tapi ayah dan ibu selalu berusaha untuk membahagiakan kamu, raihlah cita-citamu walau itu terasa sulit yakinkan Allah SWT tidak akan tidur bagi hambanya yang ingin berusaha.” Ucap ibu sambil tangannya mengelus rambut Ara lembut.

Ara mencoba tersenyum walau di dadanya terasa sesak mendengarnya dan membalas ucapan ibu dengan anggukan karena matanya sudah basah dengan air mata sebesar itukah ingin menyenangkannya.

“ Kenapa kalian terus mengatakan itu kepadaku Ayah Ibu seakan kalian akan meninggalkanku.” Gumam Ara dalam hati sambil menangis.

“ Hei kok anak ayah nangis, kamu gak boleh nangis kamu harus kuat dalam menghadapi adapun gak boleh cengeng kayak gini, kamu mau janji sama ayahkan gak akan cengeng kayak gini lagi.” Ucap ayah dengan serius penuh permohonan, sambil menatap ayah Ara menganggukkan kepalanya.

“ Iya ayah, Ara janji akan lebih kuat dari sekarang.” Ucap Ara serius dan penuh semangat, ayah menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

“ Ok ayah pegang janjimu.” Dan Ara tersenyum.

“ Yah bu kenapa kalian seolah ingin pergi menjauh dariku, apakah aku nakal sehingga kalian ingin meninggalkanku.” Ucap Ara serius.

“ Hidup dan mati seseorang tidak ada yang tau sayang, mungkin kita sekarang bisa mendampingi kamu sekarang. Tapi kita gak tau ke depannya seperti apa, apa masih bisa berada di sampingmu atau tidak dan kamu juga tidak nakal sayang.” Ucap ibu menjelaskan, Ara hanya diam tidak menanggapi.

“ Ayah akan mengambilkan hadiah untukmu dulu dan kamu tunggu di sini sama ibumu.” Ucap ayah kepadaku dan ibu.

----------

****Lanjut di episode selanjutnya.

Maaf jika ada yang tidak suka dengan cerita ini dan bagi yang suka semoga kalian gak bosan dan maaf jika terdapat tipo dalam penulisan. Kalian juga bisa kasih kritik dan saran kalian ya ....

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan like, komentar dan yang pastinya vote ya teman-teman biar autor-nya tambah semangat Upnya.... **

Episode 3

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Semoga teman-teman semua selalu dalam lindungan Allah SWT dan dalam keadaan sehat selalu. Selamat membaca.

----------

“ Gak yah, aku ikut sama ayah mengambilkan hadiah untuk putri kesayangan kita. “ Ucap ibu bersikeras ingin ikut dengan memegang tangan suaminya agar tidak meninggalkannya.

“ Huff yaudah ibu ikut sama ayah dan untuk kamu sayang tunggu sebentar disini kita ambilkan dulu hadiahnya. “ Ucap ayah setelah membuang nafas kasar karena istrinya tidak mau ditinggal.

" Ara mau ikut sama ibu dan ayah untuk mengambil hadiahnya aja ya yah.” Ucap Ara memohon kepada Ayahnya untuk ikut juga mengambil hadiah untuknya.

" Tidak, kamu disini saja sayang kita nanti pasti datangin kamu lagi.” Ucap Ayah mengelus rambut Ara.

" Tapi.” Ucap Ara terpotong.

Gak ada tapi tapian kamu tetap disini, disana berbahaya berbahaya banyak kendaraan nanti ketabrak gimana.” Ucap Ayah tidak mau dibantah.

" Baik yah Ara tunggu kalian disini.” Ucap Ara pasrah.

“ Tapi sebenarnya kalian ada di sampingku saja aku sudah sangat bahagia, tidak perlu lagi hadiah dari ayah ibu lagi.” Ucap Ara lagi.

“ Tidak sayang ayah dan ibu sudah menyediakan ini untuk kamu, ayo yah kita ambil hadiahnya untuk putri kesayangan kita ini, jangan sampai dia menunggu terlalu lama.” Ucap ibu tersenyum bahagia sambil menarik tangan ayah untuk berjalan.

“ Iya ayah dan ibu hati-hati.” Ucap Ara melihat ke arah kedua orang tuanya.

Ayah dan ibunya yang terlalu bahagia untuk mengambil hadiah untuk Ara, tanpa disadari ada mobil truk yang sudah mengklakson dari kejauhan dan orang yang berada di dalam truk itu sudah memberikan isyarat untuk menghindar. Ara yang mendengar klakson berbunyi terus menengok ke belakang dan alangkah terkejutnya dia melihat mobil truk yang sudah dekat ke arah kedua orang tuanya yang sedang menyebrang jalan.

“ Ayah ibu awas.” Teriak Ara kencang agar kedua orang tuanya menghindar dan Ara ingin berlari tapi ditahan oleh temannya yang berada tidak jauh darinya karena melihat jarak antara mobil truk dan kedua orang tuanya terlalu dekat.

Bruk... terdengar hantaman yang begitu keras dari arah jalan.

Mendengar teriakan histeris Ara bersamaan dengan suara tabrakan yang begitu keras semua orang tua, guru dan siswa siswi yang masih berada di perpisahan itu mencari suara teriakan. Mereka terkejut di sebrang sekolah ada.tabrakan dan mengetahui korban kecelakaan adalah kedua orang tua Ara langsung berlari membantu menolong dan para ibu-ibu menghampiri Ara yang masih menangis histeris ingin berlari menuju ke tempat kedua orang tuanya yang sudah berlumuran darah tetapi di jegat oleh guru-guru dan ibu-ibu di sana karena tidak kuat melihat kejadian yang menimpa orang tuanya Ara jatuh pingsan.

1 jam telah berlalu Ara baru mulai membuka matanya dan mulai mengingat kejadian tadi membuatnya kembali histeris sampai terdengar oleh 2 orang suster yang tengah lewat dan menghampiri Ara menenangkannya.

“ Dek tenang, dek istifar.” Ucap salah satu suster dan Ara langsung tersadar lalu beristifar.

“ Sus saya mau tanya apa disini tadi ada yang bawa korban kecelakaan?.” Tanya Ara.

“ Maaf dek kita gak tau, mungkin adek bisa tanya ke bagian informasi.” Jawab Suster.

“ Ara kamu sudah sadar.” Teriak Nana dan Fira bersamaan memasuki ruangan.

“ Fir Na kalian tau dimana orang tuaku sekarang?.” Tanya Ara dengan muka sendu.

“ Lu yang sabar Ra, gue yakin lu pasti kuat menghadapi semua ini.” Ucap Nana dengan wajah sedih.

“ Gue ada dimana sekarang ? Antarin gue ketemu sama kedua orang tua gue .” Ucap Ara.

“ Sayang kamu tenang dulu kamu ada dirumah sakit tadi kamu pingsan.” Ucap mama Fira menjelaskan.

“ Jadi tadi itu cuman mimpi iya itu pasti mimpi, tante dimana sekarang kedua orang tuaku? Aku ingin bertemu dengan mereka.” Ucap Ara yang merasa dirinya mimpi buruk.

“ Sayang kamu harus sabar ya tapi apa kamu yakin mau menemuin dengan mereka?.” Tanya mama Fira merasa khawatir melihat kondisi Ara sekarang, Ara menganguk pasti.

“ Tapi kamu harus janji gak akan pingsan lagi setelah melihat semua ini, kamu harus kuat masih ada kita yang sayang sama kamu.” Lanjut mama Nana.

“ Emangnya ini ada apa? Apa yang tadi itu bukan mimpi?.” Tanya Ara lemas.

“ Maaf sayang, yang tadi itu memang bukan mimpi tapi kenyataan kamu harus kuat menghadapi semuanya.” Ucap Mama Nana menguatkan sedangkan kedua temannya terus memelut Ara untuk menenangkannya dan menguatkannya kalau mereka akan selalu ada untuknya.

“ Yaudah bu kita permisi dulu. “ Pamit suster.

“ Terima kasih suster.” Ucap mama Nana.

“ Sama-sama bu.” Ucap suster.

“ Ara mau bertemu dengan mereka.” Ucap Ara.

“ Tapi Ra kondis lu belum pulih.” Ucap Nana.

“ Gue dah baikan kok.” Ucap Ara meyakinkan.

“ Tapi Ra.” Ucap Nana terpotong oleh mamanya.

“ Yaudah sayang kalau kamu memaksa kami akan antar kamu ketemu sama mereka tapi kamu harus janji sama kita harus kuat, kami semua akan selalu ada disampimgmu kalau kamu butuh apapun tidak perlu sungkan sama mama .” Ucap Mama Nana dan mama Fira membantu Ara untuk turun dari tempat tidur. Sesampainya di ruangan terdapat tulisan “KAMAR MAYAT” Ara terkejut dan masih mematung di tempatnya.

“ Sayang ayah kamu sudah meninggal dunia di tempat kejadian dan ibumu sedang dalam penanganan dokter karena mengalami pendarahan di bagian kepalanya.” Ucap mama Hana memberitahu.

“ Lebih baik sekarang Ara istirahat aja kondisimu masih lemah sayang jangan memaksakan diri. Kalau saran dari tante Ara gak usah melihat ayah kamu tante cuma takut Ara gak akan kuat melihatnya.” Ucap mama Nana menjelaskan.

“ Pihak Rumah Sakit juga akan mengurus semua mulai dari pemandian jenazah sampai pengkafankan ayahmu dan akan di kuburkan hari ini juga.” Lanjut mama Nana.

“ Iya tante tapi Ara pengen melihat ayah untuk terakhir kalinya.” Ucap Ara menahan air matanya agar tidak keluar.

“ Yaudah kalau itu sudah menjadi keputusan kamu, kami gak bisa melarang.” Ucap mama Nana dan mama Fira pasrah.

“ Kita akan selalu ada di samping lu Ra, lu gak sendirian kalau lu mau papah dan mama gue bisa lu anggap orang tua lu.” Ucap Nana memeluk Ara erat di ikuti Fira.

“ Iya Ra lu juga bisa anggap orang tua gue orang tua lu juga, boleh kan mah?. “ Ucap Fira lalu meminta persetujuan mamanya.

“ Iya sayang kamu juga sudah mama anggap sebagai anak jadi jangan sedih kamu boleh kok tinggal di rumah mama biar Fira ada temannya.” Ucap mama Fira.

“ Iya terima kasih tante dan semuanya.” Ucap Ara dengan suara seraknya karena terlalu banyak menangis.

“ Kalau yang itu sih Nana juga mau kalau Ara tinggal di rumah, boleh kan mah?.” Tanya Nana menunjukkan wajah memohon.

“ Iya boleh tapi kamu gak boleh memaksa Ara untuk tinggal di rumah kita, biar Ara yang memutuskannya sendiri mau tinggal di rumah siaoa mengerti.” Ucap mama Nana dan langsung masuk ke kamar mayat melihat kondisi Ayahnya yang terdapat banyak luka di sekujur tubuhnya, sehingga membuat Ara tidak tega melihat kondisi terakhir ayahnya yang mengenaskan dan langsung keluar dari kamar mayat dengan isak tangisnya yang tak bisa ia tahan lagi.

“ Ra udah ya nangisnya mata lu dah bengkak tu kebanyakan menangis.” Ucap Nana menenangkan.

“ Iya Ra lu harus kuat ibu lu lagi berjuang sekarang untuk bertahan hidup kita harus banyak berdoa supaya ibu lu cepat sembuh.” Ucap Fira.

----------

**Lanjut di episode selanjutnya.

Maaf jika ada yang tidak suka dengan cerita ini dan bagi yang suka semoga kalian gak bosan dan maaf jika terdapat tipo dalam penulisan. Kalian juga bisa kasih kritik dan saran kalian ya ....

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan like, tekan gambar love, komentar dan yang pastinya vote ya teman-teman biar autor-nya tambah semangat Upnya....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!