NovelToon NovelToon

Atap Yang Kau Janjikan

Bagian 1 - Apa Kau Berselingkuh?

Selamat menikmati , semoga sesuai dengan selera bacaan teman-teman semua ❤️❤️

***

Apa kau sungguh akan bercerai dengan suamimu?

Megumi mendesah kasar.  Satu pesan yang masuk ke ponselnya mampu membuatnya porak-poranda. Entah apa yang dia rasakan sekarang, seorang wanita bertanya tentang kebenaran rumah tangganya. Ditatapnya kembali ponsel yang tergeletak di meja riasnya. Diingatnya kembali percakapan dirinya dengan wanita yang satu jam lalu tiba-tiba mengirim pesan.

Kenapa aku bercerai?

Megumi lekas membalas dengan kening yang berkerut. Dia mengenali wanita yang mengirim pesan. Rekan satu kantor suaminya , Herjuno Ardhi. Mereka tidak dekat, hanya pernah saling melempar senyum dan menyapa ringan saat beberapa kali sempat berpapasan.

Rentetan pesan yang masuk selanjutnya , membuat Megumi lunglai. Tubuhnya gemetar, lututnya menyerah untuk menopang. Dia luruh ke lantai , dengan dada yang sesak dan air mata yang mulai mengalir.

Wanita itu, Aurorae . Menguak hubungan terlarangnya dengan Herjuno. Tentang Aurorae yang menjadi kekasih gelap suaminya , tentang Herjuno yang berceloteh akan bercerai darinya. Aurorae ingin tau kebenarannya.

Megumi lebih memilih berbicara daripada membalas pesan , tangannya gemetar bahkan tidak sanggup hanya sekedar mengetik kalimat di ponselnya.

“ Halo? ”. Suara Aurorae walau pelan terdengar sangat kesal.

“ Apa maksud semua pesanmu? Kau kekasih suamiku? Apa itu benar?” .

Aurorae mendesah pelan. Dari suaranya dia tau , Megumi menahan sesak yang teramat.

“ Maafkan aku. “ Hanya itu yang sanggup ia katakan. Sudah cukup menyakitkan bagi Megumi mengetahui hubungan gelap dirinya dengan suaminya. Aurorae tidak ingin menambahnya lagi.

“ Kami tidak dalam kondisi akan bercerai. Rumah tangga kami baik-baik saja. Aku bahkan lupa kapan terakhir kali kami berselisih. Dan kau, tiba-tiba mengakui hubungan gelap kalian , apa maumu? “ Megumi tidak sanggup lagi, setengah berteriak dia pertanyakan apa yang sebenarnya diinginkan Aurorae , wanita tidak tahu malu itu.

“ Aku hanya ingin memastikan apa yang aku dengar dari Mas Juno, maafkan aku jika untuk memuaskan rasa penasaranku, aku menyakiti hatimu. Sekali lagi maafkan aku. “  Terdengar ketulusan dari suara wanita itu. Wanita bodoh karena dengan mudah mempercayai ucapan lelaki beristri yang sudah empat bulan ini dipacarinya.

“ Hah. Apa kau bilang maaf? Setelah tidak tahu malu mengakui hubungan gelapmu sekarang kau meminta maafku? Kau gila. Katakan apa maumu sebenarnya? Suamiku bukan pengkhianat. Dia teramat mencintaiku. Apa kau sedang memercik api didalam rumah tanggaku? Agar aku mempercayaimu dan meninggalkan suamiku? Kau menginginkannya? Kau menggodanya selama ini? Apa dia menolakmu? Cih. Menjijikkan. Dengar, menjauhlah dari suamiku. Aku tidak akan mengambil umpan busukmu. Perempuan ******. “  Megumi benar-benar murka. Kesabarannya habis sudah. Bagaimana tidak , seorang perempuan tiba-tiba ingin menggantikan posisinya.

Aurorae meradang. Fakta bahwa laki-laki yang dicintai menipunya sudah membuatnya terluka setengah mati. Ditambah kini cacian Megumi yang terdengar panas merangsek masuk dalam telinganya.

“ Hei , aku bertanya baik-baik padamu, tidakkah kau berfikir apa yang sudah dikatakan suamimu padaku? Dia bilang kalian akan bercerai , prosesnya bahkan sudah berjalan di pengadilan. Sudah sejak berbulan-bulan lalu dia mengatakannya karena itu aku bertanya padamu. Akupun perempuan juga , harus aku pastikan laki-laki yang mengumbar kata cinta itu tidak menipuku. Kau bilang aku menggoda suamimu? Cih. Aku tidak sejelek itu sampai harus menggoda suami orang lain. “

“ Munafik. Maka carilah laki-laki lain jika kau cantik. Kenapa malah memacari suamiku? “ Megumi berteriak semakin tidak terkendali.

“ Kau tadi tidak mempercayainya. Mengatakan aku menghasutmu agar meninggalkannya. Apa sekarang kau percaya? Atau malah sudah kau sadari sejak lama bahwa rumah tanggamu tidak baik-baik saja? “

“ Tutup mulutmu perempuan ******. Sudah ku bilang aku tidak mempercayaimu. “

“ Maka berhentilah memakiku seperti kau percaya aku mengencani suamimu.”

Aurorae memutuskan sambungan telponnya. Sejurus kemudian melempar tubuhnya ke atas ranjang. Ia terisak. Bayangan laki-laki itu datang lagi. Herjuno Ardhi yang selalu bersikap manis didepannya , mengumbar kata cinta dan menjanjikan atap yang sama suatu hari nanti. Dan Aurorae mempercayainya begitu saja. Menyerahkan seluruh hatinya.

**

 

Megumi menyambar tas nya diatas nakas. Langkah lebarnya menandakan ia sedang terburu-buru. Ia lekas mengelus dada sesaat setelah duduk didalam mobilnya. Sesak sekali.

“ Bertanya baik-baik kau bilang? Cih . Perempuan sialan.” Sungut Megumi lagi sambil menginjak penuh pedal gasnya.

Dia tidak tahan lagi. Daripada menerka-nerka , dia pikir lebih baik langsung tanyakan pada orangnya.

Setelah 20 menit berkendara , akhirnya Megumi sampai di pelataran sebuah perusahaan yang cukup ternama.

Segera ia raih ponselnya.

“Apa kau ada di kantor?”. Tanya nya sesaat setelah panggilannya diangkat.

“Apa bisa menemuiku sebentar? Aku tunggu di depan.”

Dia hempaskan ponselnya, lalu menarik nafas sebentar.  Dia tenangkan hatinya , sebelum akhirnya benar-benar keluar dr dalam mobilnya.

Ia bersandar di pintu sembari menunggu seseorang yg tadi di hubunginya.

“ Darimana? Kenapa tiba-tiba datang ke kantor?. “

Herjuno Ardhi. Laki-laki tampan dengan bentuk tubuh proporsional dan perangai yang ramah pada semua orang , siapapun pasti senang mengenalnya. Dia mudah sekali berbaur , tidak pernah membeda-bedakan status sosial seseorang.

Laki-laki itu tersenyum seraya memeluk sebentar istrinya.

“ Apa kau berselingkuh dengan Aurorae? “ . Tanya Megumi tanpa basa basi.

 

**

Bagian 2 - Sebuah Tamparan

“ Apa kau berselingkuh dengan Aurorae? “ . Tanya Megumi tanpa basa basi.

Herjuno terdiam. Ditatapnya mata wanita yang sudah lima tahun terakhir menjadi istrinya. Ada banyak rasa kesal dan kecewa yang dia temukan disana. Dan sisa-sisa air mata yang sudah dihapusnya.

“ Hem. “ Herjuno mengangguk samar membenarkan pertanyaan istrinya.

Seperti disambar petir di siang bolong, Megumi menatap mata suaminya. Tidak ada kepanikan, tidak juga berusaha menutupi kebenaran. Herjuno menjawab pertanyaannya dengan tenang sambil terus menatap matanya , hingga akhirnya Megumi yang memutus tatapan mereka.

Dia lepaskan kedua tangan Herjuno yang sejak tadi memegang kedua sisi lengannya.

“ Masuklah. Kita bicara didalam. Aku tidak ingin orang lain melihat kita bertengkar.” Suara Megumi bergetar sambil perlahan berbalik dan tangannya membuka pintu mobil pelan.

Herjuno menatap sebentar pergerakan istrinya. Berjalan memutar ke depan mobil lalu masuk lewat sisi yang berlawanan.

“Kenapa? “ Megumi menuntut penjelasan.

“Aku mencintainya. “ Herjuno lagi-lagi menjawabnya dengan tenang, dan menatap mata istrinya.

“Apa kau tidak waras? Yang bertanya ini istrimu kalau kau lupa.” Megumi memekik kesal.

Herjuno menghembuskan nafasnya pelan. Perlahan dia menatap ke depan setelah sejak tadi hanya menatap ke kanan dimana istrinya sedang duduk.

“ Me .. entah darimana kau tahu tentang hubunganku dengan Aurorae. Aku juga tidak tahu apa saja yang orang itu katakan padamu , apakah sepenuhnya benar atau ada sesuatu yang dia lebihkan atau kurangi. Tapi benar adanya bahwa aku dan Aurorae memang memiliki hubungan dibelakangmu. “ Herjuno kembali menatap istrinya.

Megumi mengedipkan matanya lalu sesaat membuka mulutnya samar, tersenyum paksa karena tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

“ Wah... “ Megumi tersenyum lagi kehabisan kata-kata

Herjuno masih diam. Menatap mata istrinya, menunggu reaksi yg akan dia dapatkan.

“ Wah... Apa kau sudah mulai menarik pisaumu? Untuk lalu membunuhku pelan-pelan? “ Air mata yang sejak tadi ia tahan , akhirnya luruh juga.

“ Maafkan aku Me.. aku tahu aku menyakitimu. Maafkan aku. “ Herjuno mendekat , tangannya ingin meraih Megumi kedalam pelukannya tapi cepat ditepis oleh istrinya.

“ Jangan menyentuhku. Apa kau tahu siapa yang memberitahuku? Wanita ****** itu, Aurorae yang memberitahuku segalanya. Membongkar hubungan gelap kalian. Apa kau memberinya ruang untuk lebih menyakitiku? Sehingga dia percaya diri membuka aibnya sendiri? “ Megumi mendesah kasar.

Herjuno ikut mendesah. Ia kini memijit pelipisnya pelan.

“ Dia juga terluka karena aku. Tolong jangan memanggilnya seperti itu. Mari kita bicarakan ini baik-baik.”

“Bicarakan ini baik-baik apa kau tidak waras? Sejak awal ini sudah tidak baik, jika kau ingin berbicara baik-baik kenapa baru sekarang? Seharusnya kau bicara baik-baik saat menemukan kekurangan dalam diriku, saat menginginkan perbaikan dalam diriku. Bukan malah mengencani perempuan sialan itu. “ Megumi memekik kesal.

“Ah... jangan memanggilnya ****** katamu? Kenapa? Apa kau menemukannya di pesantren sehingga dia sangat suci dan tidak tersentuh? Cih. Kau bahkan mungkin sudah mencicipinya. Dan entah berapa pria sebelum kau. “

Plak.

Herjuno menamparnya sangat keras. Hingga bekas kemerahan dipipinya terlihat jelas.

“Aku tidak akan membela diri. Bahwa benar aku mengencani Aurorae. Dan aku mencintainya. Hanya itu yang aku ingin katakan padamu, lagipula sejak awal itulah pertanyaanmu. Tapi bukan berarti aku akan diam saja jika ada orang yang merendahkannya. Meski itu adalah dirimu. Sekarang pulanglah , aku harus bekerja.”

Herjuno keluar begitu saja dari mobil istrinya. Menutup pintunya kasar. Dan tanpa menoleh lagi ia pergi darisana masuk kedalam kantornya.

Megumi menatap kepergian suaminya dengan perasaan yang ia sendiri tak bisa jelaskan. Sedih , kecewa , marah , semua menumpuk jadi satu. Lama ia tak beranjak dari kantor suaminya. Masih disana , dengan tangis yang semakin menjadi-jadi.

“Aurorae.. aku tidak akan membiarkanmu .”

**

Bagian 3 - Flashback

Di meja kerjanya , Herjuno termenung. Pikirannya memutar kembali pertemuan dengan istrinya tadi. Dia terlalu terkejut , sehingga banyak sekali perkataan Megumi yang hanya masuk dalam telinganya.

“Aurorae memberitahu Megumi segalanya?”

“Kapan?”

“Dimana mereka bertemu?”

Pertanyaan-pertanyaan itu lalu lalang di kepalanya. Hari ini, Aurorae memang tidak masuk kerja. Dia mengambil libur karena kepentingan keluarga. Kemarin, Herjuno sempat bertanya ada kepentingan apa tapi Aurorae tidak memberitahu detailnya.

“Hanya acara kecil.” Jawabnya kemarin. Sehingga Herjuno tidak bertanya lagi.

Suara dering telepon di mejanya, membuyarkan lamunan Herjuno . Ia mendesah , mengatur nafas sebelum menjawab panggilannya.

“ Pak Herjuno.. bisakah Anda datang ke ruangan saya sebentar?” suara Pak Hega , Kepala HRD di seberang sana.

“Ah... ya. Saya kesana sekarang.” Jawabnya sebelum meletakkan gagang telepon di tempat semula.

Herjuno bergegas keluar dari ruangannya menuju lantai delapan , tempat ruangan HRD berada.

“ Kenapa HRD tiba-tiba memanggilku..” Hal itu mengusik pikirannya. Hatinya tiba-tiba berdebar kencang mengingat pertengkarannya dengan Megumi beberapa saat lalu. Dia mulai menerka-nerka apa Megumi mengadukan dirinya dan Aurorae ke perusahaan? Hidupnya akan berantakan kalau sampai masalah ini melibatkan perusahaan tempatnya bekerja.

“Masuklah.” Sahutan Pak Hega dari dalam ruangannya terdengar setelah Herjuno mengetuk pintu.

“Ada apa Bapak memanggil saya? “ tanya Herjuno setelah sampai di hadapan kepala HRD nya.

“ Ah , ya Pak Juno.. Jadwal Rakernas tahun ini sudah ditentukan. Tanggal enam belas. Hari senin pekan depan. “ Pak Hega menyampaikan maksudnya memanggil Herjuno siang ini.

“ Ah iya , kalau begitu akan saya siapkan Pak. “ Herjuno menarik nafas lega. Ternyata Megumi masih berbaik hati tidak melaporkannya ke perusahaan tempat ia dan Aurorae bekerja.

Pak Hega mengangguk.

“ Berangkatlah hari Sabtu Pak Juno, mengingat perjalanan darat ke cabang sebelas memakan waktu hampir dua belas jam , agar Bapak bisa istirahat di hari Minggu sebelum rapat keesokan harinya. “ terang Pak Hega lagi.

“ Cabang sebelas? Apa Rakernas tahun ini diadakan disana Pak? Bukan di kantor pusat?”. Tanya Herjuno penasaran. Sudah setahun ia tidak ke ibukota , tempat kantor pusatnya berada.

“ Ya , mulai tahun ini Rakernas akan diadakan bergilir di semua kantor cabang.”

“Baik Pak, saya akan bersiap.” Herjuno menundukkan kepalanya pelan sebagai tanda undur diri, dan membalikkan tubuhnya menuju pintu keluar.

“Ohya untuk biaya , bicarakan dengan Bu Wulan bagian keuangan. Dan bawa Aurorae bersama Anda. Hari ini dia tidak datang ke kantor karena kepentingan keluarga, jadi sampaikan secara pribadi padanya sebelum besok saya sampaikan kembali. “

Deg.

Herjuno mematung sebentar. Lalu berbalik lagi menghadap Pak Hega.

“ Baik Pak..” jawabnya sebelum benar-benar keluar dari ruangan itu.

**

Aurorae masih berdiam diri di dalam kamarnya. Isaknya masih tersisa , walau pelan. Hatinya masih sangat sakit. Bagaimana tidak , lelaki yang dicintainya , yang selama ini dia percaya ternyata menipunya.

Aurorae menyadari sejak lama jika Herjuno menaruh hati padanya. Tapi dia tidak sekalipun menanggapi nya. Apa lagi kalau bukan karena manager nya itu sudah memiliki istri dan seorang anak.

Tapi beberapa bulan yang lalu, Herjuno semakin terang-terangan mendekatinya. Tidak segan memberikan perhatian lebih, menanyakan apa dia sudah makan, menawarkan diri untuk mengantarnya pulang , bahkan menemaninya saat bekerja lembur sendirian.

Aurorae mengingat lagi hari dimana Herjuno menyatakan perasaannya.

*Flashback on*

“ Pak Juno, maaf apa tidak sebaiknya Bapak menjaga jarak dengan saya? Sudah banyak rumor yang beredar bahwa saya menjalin hubungan dengan Bapak. Maafkan saya , bukan saya lancang, tapi sebaiknya kita tidak terlalu sering makan siang bersama seperti ini. “ Aurorae membuka pembicaraan siang itu, di kantin kantornya dengan banyak mata yang memperhatikan pergerakan nya. Membuatnya risih.

Herjuno memang hampir setiap hari mengajak Aurorae makan siang bersama , memaksa lebih tepatnya. Dengan berbagai macam alasan , seperti membahas pekerjaan dan lain-lain. Alasan yang selalu terdengar masuk akal sehingga Aurorae tidak bisa menolaknya. Lagipula siapa dia , hanya seorang staff. Dia takut dianggap terlalu percaya diri jika menolak, walau dia sendiri menyadari ada sikap tak biasa dari atasannya ini.

“ Apa kau merasa tidak nyaman?” selidik Herjuno.

“ Ah tidak , bukan seperti itu Pak. Hanya saja , jika kita tidak menjaga jarak , orang akan berfikir Bapak sedang mendekati saya , atau lebih parah lagi mereka berfikir kita sedang menjalin hubungan di belakang istri Bapak.“ Jelas Aurorae dengan menundukkan kepalanya. Hatinya berdebar kencang , sudah siap menerima jika nanti Herjuno tersinggung atas ucapannya.

“Aku memang sedang mendekatimu.” Herjuno tidak sedetikpun memutuskan tatapannya dari wajah gadis didepannya ini.

Aurorae mendongak cepat. Matanya berkedip beberapa kali. Raut wajahnya menunjukkan dengan jelas bahwa ia tidak mengerti maksud dari ucapan atasannya.

Herjuno tersenyum gemas.

“Rae... “ panggilnya lembut.

“Wah apa ini? Rae? Apa Pak Juno baru saja memanggilku Rae? Kenapa jantungku berdebar tidak terkendali. Sadarlah Rae , dia ini atasanmu. Sudah beristri pula.” Aurorae sibuk dengan hati dan pikirannya sendiri.

Hingga Herjuno memanggilnya sekali lagi.

“Rae.. maafkan aku. Aku mungkin membuatmu dalam kesulitan. Tapi jujur saja , aku memang sedang mendekatimu belakangan ini. Aku tidak ingin berbohong lagi, dan aku juga lelah harus mencari-cari alasan hanya agar bisa menghabiskan waktu bersamamu. Apa kau mau membuka sedikit hatimu untuk lebih mengenalku?” ucap Herjuno akhirnya. Mengungkapkan isi hati dan pikirannya.

*Flashback off*

“ Cih. Tidak ingin berbohong katamu? Kau tidak Cuma berbohong, tapi kau menipuku.” Gumam Aurorae pelan saat ingatan hari itu berputar lagi di kepalanya.

Dengan isak tangis yang semakin kencang, Aurorae kembali membenamkan wajahnya ke dalam bantal. Kembali mengingat hari itu , hari dimana lukanya berawal.

*Flashback on*

“ Pak Juno maafkan saya ,saya tidak akan memulai hubungan dengan suami orang lain. Tidak untuk pendekatan , apalagi berpacaran.” Tegas Aurorae meski tidak dipungkiri , hatinya sudah jatuh dalam pesona Herjuno Ardhi. Siapa yang bisa menolak pesonanya. Wajah tampan , bentuk tubuh proporsional, dan menduduki jabatan yang cukup tinggi di usia yang masih muda. Dua puluh tujuh tahun.

“ Ah.. aku sudah dalam proses perceraian dengan istriku. Kami sudah lama berpisah , dan setelah sekian lama akhirnya kami sepakat untuk sekarang prosesnya masuk di pengadilan.” Kilah Herjuno saat itu.

“ Bercerai?”

“ Hem... tidak banyak yang tahu, tapi hubunganku dengan istriku sudah lama memburuk.” Tambahnya.

Aurorae gelisah , sejujurnya akal sehatnya memintanya untuk menolak, bagaimanapun perceraiannya baru proses , Aurorae tidak ingin terlibat dengan laki-laki yang masih terikat pernikahan meski hanya secara hukum. Dia ingin sekali meminta Herjuno menjauhinya sebelum perceraian nya benar-benar diputuskan, tapi bibirnya bingung bagaimana mengatakannya.

Melihat kebingungan di wajah Aurorae , Herjuno memberanikan diri berbicara lagi.

“ Rae.. aku tidak menyuruh mu menjadi kekasihku saat ini, hanya saja.. maukah kau membuka hatimu untuk sedikit lebih mengenalku? Jangan menghindariku kumohon. Tentang bagaimana selanjutnya , biarkan itu waktu yang menentukan. Hem? “. Lagi, Herjuno memperjelas keinginannya.

Aurorae hanya mengangguk mengiyakan. Begitulah awal dari lukanya , awal yang tidak dia sadari akan menjerumuskan luka nya semakin dalam.

*Flashback off*

Semakin dia mengingat tentang Herjuno, semakin isaknya tidak bisa berhenti. Awalnya hanya isakan pelan , sampai lalu menangis tersedu-sedu.

Hingga ketukan pintu kamarnya terdengar.

“Rae.. apa kau menangis? Buka pintunya.” Mendengar suara Ayahnya di luar sana semakin membuat Aurorae menangis.

“ Ada apa hem? Kenapa menangis kencang sekali seperti anak kecil begitu?” Tanya Ayahnya lembut setelah tadi Aurorae membuka pintu dan Ayahnya sudah duduk disampingnya.

Diusapnya lembut rambut anak gadis kesayangannya.

“Apa yang membuatmu bersedih , Rae?” tanya Ayahnya lagi.

Aurorae hanya menggeleng pelan sambil terus menangis.

“Rae ingin dipeluk Ayah..” bukan jawaban yang Ayahnya inginkan , tapi tetap saja ia meraih tubuh putrinya ke dalam pelukannya.

“ Menangislah sepuasnya. Tapi setelah itu , lupakan semua , hem?”

***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!