NovelToon NovelToon

Alarico

prolog

Semua berawal dari seorang lelaki yang menikah dengan perempuan yang masih lajang semuanya sangat tiba-tiba karena setelah kematian istri pertama.

Anak pertama tidak tahu apa yang terjadi karena umurnya masih sangat muda.

Ibu yang di tengah sekaratnya akibat kecelakaan. Menjelaskan pada putra nya untuk menerima ibu barunya karena ibu yang sesungguhnya sudah tidak bisa lagi bersama dengannya dalam waktu yang lama.

Tidak akan ada yang tahu kapan ajal menjemput saat selesai ijab kabul istri pertama menghembuskan nafas terakhirnya di depan kedua pasangan suami istri yang sudah sah.

Hari cepat sekali berlalu seiring berjalannya waktu istri kedua belum memiliki anak dan juga selalu mendapat sikap acuh dan dingin dari suami.

Walaupun tak mendapatkan perhatian dari suaminya ia mendapatkan perhatian dari anak sambungnya.

Lima tahun berjalan kini semuanya berubah termasuk sang suami yang mulai membuka hati.

Anak sambung yang mulai tumbuh menjadi lelaki tampan sekarang semakin menyayangi ibu sambungnya layaknya ibu kandungnya.

Dua tahun kemudian sang istri hamil anak pertama tapi kedua bagi suami.

Di kehamilan pertama istrinya, harus di hadapkan pada penyakit.

Penyakit yang sudah sepuluh tahun tidak pernah kambuh kini kambuh dengan sendirinya.

Di hari-hari kehamilannya penuh suka cita tapi, duka yang dalam di belakangnya.

Sembilan bulan berjalan begitu cepat seorang bayi merah lahir ke dunia dengan nama Alarico Samudra.

Sang ibu merasa senang karena bisa melahirkan putranya dengan selamat dan lancar. Sang kakak yang bukan kandung menyambut bahagia adiknya walaupun bukan dari ibu kandung.

Keluarga mereka semakin lengkap.

Semua hari berjalan begitu cepat tidak di rasa jika hari-hari bersama bayi Alarico kini berganti menjadi remaja berusia belasan tahun masuk pertama kali di SMA Samudra. SMA terbaik yang orang jenius juga berkantung tebal bisa masuk walaupun tidak jenius.

Alarico Samudra terkenal dengan sikap acuh dingin dan sombong.

Walaupun pintar terlihat sekali jika malas adalah hal mencolok darinya tapi, anehnya rajin piket kelas juga.

Alarico menjadi murid tersayang juga kebanggaan untuk sekolah dan semua orang di luar rumahnya sangat menyayangi Alarico berharap Alarico adalah putra dan anak kandung mereka.

Semua kriteria anak idaman orang tua dan menantu ada di dalam diri seorang Alarico.

Tapi,

Hati.

Alarico sama sekali tak memiliki orang yang paling ia sayangi kecuali ibunya.

Falisa Arandita seorang putri dari keluarga Arand terkenal dengan pabrik makanan ringannya dan nenek kakek Alarico yang seorang pengusaha makanan ringan.

Jika di tanya tentang ayah, hal yang paling enggan, untuk seorang Alarico kata ayah tak cocok untuk ayahnya karena semuanya yang ada pada ayahnya ia benci karena ayahnya telah menikah walaupun ibunya masih hidup dan lebih memilih tinggal bersama dengan istri barunya di banding dirinya.

Di belakang Alarico semua terjadi atas rencana sang ibu kandung karena ibunya memiliki penyakit kronis dan hanya bisa bertahan dari vonis dokter.

Alarico tahu ibunya adalah wanita kuat tapi, ayahnya, bukannya seorang suami harus ada di samping istri ketika sang istri kesulitan.

Semuanya yang Alarico lihat adalah buruk dan buruk tapi, yang tak Alarico lihat adalah kebahagiannya.

Ikut geng Endless cave dan balapan liar sewaktu SMA.

Semua perbuatan nakal Alarico tidak di ketahui ayah dan kedua ibunya.

Semuanya di bereskan oleh abangnya Raka Arya Samudra, putra pertama dari Angga Samudra dan Susan Amalia.

Angga adalah ayah dari kedua putra dengan dua ibu.

Angga sebenernya bukan tipe orang yang Alarico lihat yang suka sekali menikah dan punya istri banyak tapi, semuanya demi permintaan istri pertama dan istri kedua yang lagi-lagi memintanya menikah.

Angga tidak masalah di benci Alarico, karena baginya kebencian Alarico adalah hal yang paling ia banggakan di hidupnya, di banding Alarico yang menyayanginya.

Angga tidak terlalu dekat dengan putra keduanya dan selalu jauh dari istri ketiganya.

Falisa istri keduanya sengaja meminta Angga menikah lagi walaupun Angga sampai mengamuk dan tidak mau melakukannya tapi, Falisa berlutut dan memohon.

Kesedihan dan amarah menjadi satu saat Alarico tak tahu semua itu.

Kedatangan Leni Aryana ke rumah keluarga Samudra adalah hal yang paling utama Alarico benci dan sangat marah.

Ayah yang Alarico tahu hanya bersikap dingin. Tanpa apapun membawa dirinya dan istri barunya tinggal di rumah lain bersama istri barunya di waktu lama sampai kebencian tentang ayah semakin besar.

Falisa sedikit sedih karena reaksi putranya jauh dari bayangan.

Putranya tidak tahu jika Leni Aryana memiliki penyakit yang mana tidak memperbolehkan memiliki keturunan bahkan memang ia tidak bisa memiliki anak.

Penyakit Falisa di ketahui putranya, Alarico tapi, Ibu selalu menutupi jika sakit itu parah dan membuat harapan besar untuk Alarico, jika kemungkinannya ibu bisa sembuh.

Alarico jauh dari mereka dekat dengan ibunya.

Alarico putra yang paling di sayang ayah. Menganggap dirinya paling di benci.

Walaupun Alarico berpura-pura bodoh di sekolah guru tetap memaksanya untuk tampil sebagai bintang, Alarico melakukannya dengan syarat olimpiade manapun dan undangan persahabatan Sma manapun jangan buat Alarico menonjol.

Al-hasil semua hal yang Alarico capai tak ada yang tahu dan seperti angin lalu.

Alarico hidup dengan cara bergaul bebas mendapat kepercayaan sang ibu yang besar dan pengawasan ketat dari abangnya tanpa Alarico sadar.

Sekarang setelah semua perjalanan hidup yang singkat masa kecil anak-anak sampai sekarang pertama kali masuk kuliah, tetap di ruang lingkup pengawasan keluarga tanpa banyak alasan Alarico terpaksa.

Semua karena permintaan ibunya yang SMA di SMA Samudra dan kuliah di tempat universitas Samudra yang paling baik predikatnya juga terkenal dengan pertukaran pelajar, sering menjadi tempat pengusaha juga artis melanjutkan pendidikan tingginya disini.

Satu

Masuk ke dalam area kampus Alarico langsung menjadi pusat perhatian. Hari pertama masuk melewati masa ospek dan sengaja ia lewatkan karena bolos.

Alarico dengan santai dengan aerphone di telinganya mendengarkan musik yang sedang di putarnya menurutnya musik itu cukup enak di dengar.

Masuk ke tanggabdimana semua maha siswa lalu lalang. Sampai di lorong lantai tiga Alarico melangkah terus kakinya sampai didepan kelas yang menjadi tempatnya belajar lagi.

Walau sudah ada dosen tapi, Alarico tidak terlambat karena memang baru saja masuk. Alarico masuk bersama maha siswa lainnya yang baru masuk.

Pelajaran di mulai dengan tenang tanpa hal yang menghalangi jam pelajaran mata kuliah saat ini.

Selesai, tak langsung keluar. Alarico justru duduk dulu di kursinya menatap keluar jendela.

Tak terasa sudah setengah jaman Alarico terdiam di sini ruangan kosong dan menatap keluar jendela.

Membereskan tabletnya dan membawa keluar tasnya. Alarico mulai melangkah keluar lantai tiga dan ketika melewati tangga muncul tiga lelaki tampan yang menjadi idola kampus yang paling terkenal walaupun tampan dan anak irang kaya mereka terkenal pintar dan berprestasi tapi, sikap malasnya paling terlihat.

Jadi, jika ada disen baru atau maha siswa yang tak mengenal mereka, menganggap jika mereka semua bodoh.

"Al.. tahu gak hari ini lotre di mang asep lagi banyak-banyaknya, cihui dapet banyak haji mumpung kalo kata orang tua," ucap salah satu temannya berambut gondrong dan di kat rambutnya dengan karet gelang.

Galang Areka nama teman Alarico yang gondrong semua kenal dengannya walaupun tampan dan terlihat berwibawa di kelas yang terkenal kerapihannya Galang terlihat sangat berantak, yaah... walaupun tak menghilangkan kesan ganteng dan maco. Galang terlihat sangat maskulin ketika wajah datarnya di perlihatkan.

Jika sudah berkumpun sikap maskulin dan maco itu hancur seketika di hadapan Alarico dan lainnya.

"Lotree.. mulu, Lo bisa beli apa yang lo mau lang Lotre aja idup lo," kesal Soleh udin menjawab ucapan Galang yang kelewat senangnya.

"Yaaah.. biarin suka-suka gue lagi pula mumpung gue punya duit gue beli dulu ama Mama gak boleh gue beli itu katanya ngabisin duit sekarang gue bisa borong semua lotre semua hadiaah... Lo pada mau maen gak, lumayan balik modal beli lotre kupon ama gue limaratus ribu dapet tiga."

"APAAN LIMARATUS RIBU CUMAN BUAT KUPUN BEGINIAN GILA LO," sentak Soleh yang kesal.

Diantara temannya hanya Soleh udin Gabrielo yang paling irit pengeluaran karena takut di pukul centong nasi sama emaknya.

Pernah mereka hampir di pukul bersama dengan Soleh karena mereka nenghabiskan uang jajan dan itu hanya untuk membeli petasan di bulan Ramadhan kemaren.

Soleh udin Gabrielo terlihat sekali nama lokal tapi, nama velakang modern sekali.

Kedua orang tua Soleh adalah belasteran dan Soleh di beri nama itu dari neneknya yang ada di Indonesia

Rambut Soleh bisa berubah warna jika Soleh bosan tapi, kadang lebih lama dengan warnan coklat kemerahan.

Mereka berempat yang berjalan melewati lorong lantai dua sekarang selalu menjadi pusat perhatian dari kaum hawa sampai kaum adam pun banyak yang terpesona dengan ke tampanan mereka.

Begitu besar aura mereka sampai bisa memikat semua orang yang terus terusan memandangi mereka.

Diantara kermpat pangeran tampan itu atau idola laki-laki kampus. Satu orang diantara mereka yang paling tenang.

Pratama Satria anak pemilih Bank terkenal di Indonesia sahamnya sangat besar sampai perusahan kedua orang tua Galang dan Soleh ada di bawahnya tapi hanya perusahan cabang jika perusahan utama mereka bekerja sama dengan perusahan milik orang tua Samudra. Termasuk perusahan kedua orang tua Tama tapi, lebih banyak melakukannya sendirian dan tidak  bergantung pada perusahan lokal kedua orang tua Tama lebih memilih bekerja sama dengan luar negeri.

Pratama paling diam juga paling aneh jika ada hal yang membuat mood nya meningkat tajam. Kalian akan melihat Tama yang bobrok.

Kini sasaran mereka adalah warung kopi di sebrang kampis termasuk area lua kampus karena keluar dari gerbang mereka berempat tak malu duduk dan makan di sana walaupun terbilang semua hal yang menpel dan lekat dengan mereka adalah barang mahal dengan kualitas terbaik.

Ketika satu tahu goreng bunting tinggal satu-satunya diatas nampan goreng seketika itu tangan Tama bergerak cepat sebelum yang lainnya.

Bruuuak..

Dua

"Tama.. itu punya gue lo pake tempe goreng napa sih," ucap perempuan jantik dengan hijap coklat terlilit di kepalanya tapi bisa menutupi dada dan punggung auter berwarna putih dengan motif segitiga hitam, Zulaika namanya.

Paling tak bisa di bilang kalem tapi, bar-bar juga tidak.

"Udah lah Zul punya gue ada," ucap Dinda.

"Nah.. tu dengerin kata temenlo, apa Bestie lo tuh," ucap Tama sengaja menunjuk Dinda kambing hitamnya dan memakan tahu bunting itu saat Zulaika lengah.

"Enggak apaan sih loh Tama," ucap Zulaika menolak keras seketika sodet penggorengan ada didepan mereka.

"Tenang dong neng-neng sama aden-aden sekalian, Bu Leha bikini lagi ya," ucapnya dengan lembut.

Zulaika mengangguk lucu dengan wajah memelas seperti anak kecil yang baru mendapat eskrim tapi, eskrimnya jatoh.

"Nah.. kan.. kan apa gue bilang kalo ada Zulaika pasti tempat bu Leha rame, Diem lo Zul," ucap Galang.

Seketika Dinda menatap tajam Galang.

Tidak suka jika Zulaika di serang teman-temannya Tama. Dinda kini turun tangan membantu Zulaika.

"HEH..Galang Areka yodoyono," ucap Dinda seenaknya.

"Ck. NAMA GUE GAK ADA NAMA LAGI SELAIN GALANG AREKA, din," ucap Galang setengah keras dan di akhiri menekan nama Dinda di akhir.

"Bodo amat mau lo ada nama kek mau gak ada kek. SEKARANG LO SEMUA MINGGAT," ucap Dinda.

Zulaika seketika berbinar bahagia bukan karena di bela Dinda tapi, cara Dinda menantang membuatnya tersert masalah.

"Bisa diem gak lo Dinda." Setengah berbisik bicara di samping Dinda.

"Lah kenapa bukannya bagus kenapa malah kek gitu lo," ucap Dinda kesal sendiri.

"Lo marn ngusir aja yang punya warung aja gak ngusir," suara lain dari mereka yang sedang berdepat datang dari perempuan cantik dengan hijap pasmina sedang menutupi dada dan punggung.

Syera Alinda. Perempuan yang membuat Tama malas berurusan juga Galang dan Soleh udin jika sampai mereka berurusan beda situasinya.

"RARA." Jerit kedua temannya bersamaan seketika itu Syera menutup telinganya.

"Apaan sih."

"Syera Alinda tahu bunting gue di ambil tama nunggu bu Leha goreng lama hiks," ucap Zulaika mengadu seperti anak kecil.

Syera melirik Tama yang santai memakannya dan menikmatinya.

"Dah lebay lo Zul. Tunggu aja bentarn paling juga mateng lebih enak baru di goreng dari pada yang tinggal satu, kalo baru goreng di taro belum ada yang nyentuh tapi, kalo udah lama di nampan gorengan dingin pasti bekas pilihan orang-orang."

Jleb.. kena dah.. pasti ngena mana tahu udah Tama telen kedalem tenggorokannya.

Sikap Tama tetep tenang wlaupun Galang dan Soleh menahan tawa dan ingin sekali menertawai Tama.

"Cakep-cakep sadis mulutnya," ucap Alarico.

Jelb ngena ok fix, kali ini lebih ngena di Syera ucapan Alarico tajem.

"Suka-suka gue mau sadis apa enggak yang penting gak makan-makan bekas pengang pilihan orang," ucap Syera.

"Tapi, gelas lo pasti bekas es dari pake orang lain walaupun Bu Leha udah cuci."

Debat tak terselesaikan ini mah ok, sampai sini kita tahu kalo geng Alarico dan Geng Syera sangat punya crlah yang dalam dan lebar.

Sama-sama tak mau mengalah dan sama-sama keras.

"Stoop.. Fix ok udah, demi keamanan bersama waktunya kita udahin perang berkelanjutan ini kawan," ucap Soleh udin menengahi.

Semua langsung tenang tapi, Zulaikan langsung berulah mengambil semua gorengan di nampan gorengan.

"ZULAIKA." Soleh murka karena tak bisa makan pempek goreng kapal selamnya yang ada di nampan itu.

Ketiga perempuan berhijam itu tertawa senang dan memakan goreng itu sendirian. Keempat lelaki itu hanya bisa memakan jajan kering ciki di depannya.

"Neng bagi-bagi ya, kasihan temen-temennya den Al."

Syera memberikan nampan yang hanya berisi pisang goreng.

Bu Leha memberikan sisa gorengan itu pada Alarico dan kawan-kawan dengan wajah mereka yang sudah kecewa.

"Apa adanya ya." Bu Leha tersenyum tak enak.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!