Sella Amanda perempuan yang di cintai Fauzi.
tetapi dia tidak menghiraukan perasaan Fauzi, pasalnya dia sedang fokus dengan skripsinya.
Sella tidak mengetahui latar belakang Fauzi, Sella hanya mengira jika Fauzi seperti Pria pada umumnya.
Sella selalu berusaha menjauh jika Fauzi selalu mendekatinya, tetapi Fauzi tidak pernah marah dengan hal itu, dia malah tertantang dengan penolakan Sella.
Di Universitas Harington Fauzi terlihat sedang mengejar Sella " sell.. tunggu aku "
sella berhenti kemudian menoleh " Fauzi apa kamu tidak lelah setiap hari seperti ini ?"
Fauzi tersenyum semanis mungkin " Aku tidak akan pernah lelah sampai kamu menerima cintaku, mau yah Sell.. yah..yah.." Fauzi menaik turunkan alisnya.
Sella memutar bola matanya malas " mimpi !"
Sella pergi meninggalkan Fauzi.
tetapi Fauzi mengikuti dari belakang, karena dia seperti itu, teman - teman Universitasnya menjuluki dirinya Dewa Bucin.
Sella sudah terbiasa dengan sikap Fauzi yang seperti itu, jadi dia mengabaikan Fauzi setiap saat.
Sella duduk di kursinya ,sementara Fauzi sengaja mengambil kursi di samping Sella agar bisa memandang wajahnya setiap saat.
Dosen memasuki kelas, seperti biasa Fauzi tidak memeperdulikannya ,dia hanya fokus menatap Sella sambil senyum - senyum sendiri seperti orang gila.
anehnya Dosen yang mengajar Fauzi tidak pernah menegurnya, tetapi para mahasiswa sudah menganggapnya wajar ,karena Fauzi selalu melakukan hal tersebut saat dalam kelas ataupun di luar kelas.
Mereka tidak tahu jika para Dosen sudah di beri tahu oleh tangan kanan Fauzi ,jika ada yang berani menegurnya akan melenyapkan mereka.
tentu saja dosen tidak berani mengabaikan ancaman tersebut, pasalnya yang mengancam mereka bukan orang sembarangan.
Pelajaran pun usai ,
Sella bertanya pada temannya " Rin.. hari ini temani aku ke toko buku yuk !" ajak Sella pada temannya.
Rini temannya mengangguk " ayo, kebetulan aku juga mau mencari buku buat referensi juga "
Sella tersenyum " berangkat sekarang yuk, mumpung sudah tidak ada mata kuliah lagi "
Fauzi kemudian menyela " Sell... saya ikut boleh yah "
Rini mendengus " Fauzi !, kamu jadi pria gak ada harga dirinya banget sih ?"
Fauzi menyipitkan matanya " lah.. aku tidak bicara sama kamu kok sewot ?"
" iya kan Sell ?" ucap Fauzi tersenyum lebar.
Sella menghela napas " sudah Rin ,jangan ladenin dia, ayo kita berangkat "
Sella dan Rini meninggalkan Fauzi di ruangan tersebut, saat Fauzi mau mengejar mereka tiba - tiba ponselnya berdering , Fauzi langsung mengangkatnya " ada apa Dani ?" suara Fauzi acuh.
" Bos..., anak buah kita sudah menemukan tempat persembunyian geng gagak !" Dani mengutarakn maksudnya.
" bagus... kamu dimana sekarang ?!" Fauzi bertanya dengan acuh.
Dani menjawab dari seberang telepon " saya sudah berada di dekat Universitas bos "
" baik ,aku segera kesana " Fauzi mematikan ponselnya.
saat Fauzi sampai di mobil, Dani langsung membukakan pintu, Fauzi kemudian bertanya " di mana letak pastinya ?"
" di pinggiran Kota Haron, mereka bersembunyi di sebuah gedung tua " Dani menjelaskan sambil menyetir.
" baik, kita langsung ke sana " Ucap Fauzi dengan nada datarnya.
berbeda jika dekat dengan Meisya dia selalu bertingkah konyol, tapi ketika dia memimpin anak buahnya ,sikapnya akan berubah 90 derajat, dia begitu dingin dan sulit di tebak.
Fauzi yang terkenal kejam dan tanpa ampun saat berhadapan dengan musuhnya .
dia selalu menintimidasi musuhnya dengan sorot mata yang tajam dan mendominasi, membuat musuh yang di tatapnya akan membuat nyalinya ciut.
Fauzi dan Dani sampai di Kota Haron, Dani langsung turun dan membuka pintu mobil untuk bosnya.
anak buah yang sudah menunggunya membungkuk hormat , Fauzi melambaika tangan dan bicara " apakah Semuanya sudah siap Dani ?"
" sudah bos, kami hanya menunggu perintah dari bos !" Dani berbicara dengan tegas.
" lakukan !" Fauzi memerintah dengan acuh.
saat kalimat itu terucap , anak buah Fauzi langsung menyergap kelompok gagak.
kelompok gagak yang tidak mengetahui jika akan ada serangan musuh , mereka terkejut saat kelompok Naga yang di pimpin Fauzi menyerbu.
terdengar suara adu tembak dari dalam gedung tua, sementara Fauzi hanya menunggu sambil bersandar pada kap mobil.
" kenapa kelompok naga bisa tahu kita di sini !" ucap bos kelompok Gagak.
" aku juga tidak tahu bos, sebaiknya anda melarikan diri bos, kita tidak akan sanggup melawan mereka !"
suara saut - sautan tembakan semakin terdengar, tetapi Fauzi tidak bergerak sedikitpun.
dia hanya menunggu tangan kananya menyelesaikan misi tersebut, setelah bunyi tembakan sudah tidak ada, Fauzi melangkah masuk ke dalam Gedung tua tersebut.
Fauzi melihat seorang pria paruh baya yang sedang di seret Dani ke hadapannya , Dani kemudian melemparkan Pria tersebut pada Fauzi.
Fauzi berjongkok untuk bicara pada pria paruh baya yang kakinya tertembak tersebut " jadi.. apa kamu masih kekeh ingin menyembunyikan barang tersebut ?" Fauzi mencengkram Dagu Pria tersebut.
Pria tersebut menjawab gelagapan " jangan harap aku akan memberitahu padamu !"
" Benarkah ?!" Fauzi melepaskan cengkramannya, dia kemudian menghubungi seseorang.
tak berselang lama panggilan di angkat, Fauzi langsung menggantinya denga video call dan memperlihatkan perempuan paruh baya dan Dua orang Remaja sedang menangis karena di todong pistol.
Sontak pria tersebut terbelalak kaget " bajingan !!, jangan sentuh keluargaku !"
Fauzi menjambak Rambut pria paruh baya itu hingga wajahnya menatap Fauzi " apa kamu pikir kamu berhak memutuskan sesuatu di sini ?!, Keputusan ada di tanganku !!"
Fauzi kemudian melanjutkan " tapi...aku bisa mengampuni mereka jika kamu memberi tahu di mana barang itu "
pria paruh baya mulai goyah , dia kemudian bertanya dengan lesu " Apa aku bisa memegang ucapanmu ?"
" aku bukan orang yang suka mengingkari janjiku " Fauzi melepaskan jambakannya.
Pria paruh baya kemudian menyebutkan lokasi barang tersebut, di bawah tanah gedung itu.
Fauzi menyuruh anak buahnya untuk mencari.
beberapa menit kemudian anak buahnya sudah mendapatkan barang tersebut dan menyerahkan pada Fauzi.
Fauzi tersenyum saat membuka koper yang berisi Berlian murni yang nilainya hampir 1 milyar dolar.
kemudian Fauzi meminta anak buahnya melepaskan keluarga paruh baya tersebut " aku sudah melepaskan keluargamu !"
Pria paruh baya itu menghela napas lega, tetapi sesaat kemudian sambil berjalan tanpa melihat ke belakang Fauzi menembak kepala pria tersebut " janjiku hanya melepaskan mereka , bukan kamu !" Fauzi bergumam sambil meninggalkan tempat tersebut.
Dani memerintahkan anak buahnya untuk memebereskan tempat tersebut kemudian dia mengejar Fauzi.
saat di dalam mobil Dani bertanya " kita mau kemana Bos ?"
" kafe dekat toko buku Grandhire " fauzi berbicara dengan acuh.
Dani tidak bertanya lagi, dia langsung mengemudikan mobilnya menuju tempat yang di beri tahu bosnya itu.
Fauzi tersenyum saat sampai di kafe tersebut, karena tebakannya benar ,jika Sela pasti mampir ke kafe tersebut.
Fauzi kemudian turun dari mobil, wajahnya yang tadi berwibawa menjadi wajah pria bucin seperti di universitas.
Fauzi menghampiri Sela ,dia langsung duduk tanpa meminta persetujuan dari Sela dan Rini.
Sontak saja mereka kaget , Rini langsung meraung " astaga Fauzi !!, apa kamu tidak lelah mengikuti Sela seharian ?"
Fauzi tidak menjawab pertanyaan Rini ,dia malah bertanya pada Sela " Sel.. kamu mau pesan apa lagi ?, biar aku traktir " Fauzi tersenyum lebar.
Dari kejauhan Dani menggelengkan kepalanya melihat Bosnya bertingkah seperti itu, Dani bergumam " Di depan kami Sadis, di hadapan perempuan miris !, bos..bos.." Dani kemudian menginjak gas dan meninggalkan tempat tersebut.
Rini membentak Fauzi " Fauzi !!!, kamu tuli yah ,aku bicara padamu !"
Fauzi mengorek kupingnya seolah tidak mendengar apa - apa , dia kemudian menatap Rini dengan tatapan Mafianya.
Sontak saja Rini begidig ngeri, karena tatapan Fauzi yang seperti itu merupakan Tatapan membunuh musuhnya.
Fauzi kemudian tersenyum dan pura - pura bodoh " eh.. kamu bicara padaku ?, tapi aku tidak bicara padamu "
" kamu...!" Rini menunjuk Fauzi sambil menggertakan giginya.
Sela kemudian menegur mereka berdua " kalian berdua cukup !, lihat kita jadi tontonan orang - orang "
Fauzi langsung menunduk lemas saat melihat Sela sedikit marah " Maaf sel.."
Sela menghela napas ,dia kemudian menarik Rini meninggalkan tempat tersebut, karena buru - buru dia lupa membayar.
Fauzi mendesah kesal, saat dia mau beranjak keluar kafe, pelayan menarik kerah belakangnya seperti anak kucing " mau kemana ?, bayar dulu atuh .."
" aku ?, bayar ?" Fauzi menunjuk dirinya sendiri.
" ya kamu siapa lagi !" pelayan menyilangkan tangannya di depan dada.
Fauzi menghela napas " tapi aku tidak memesan apapun om ?"
" om..om.. aku masih muda !" pelayan memelototi Fauzi.
Fauzi menggaruk - garuk belakang telinganya yang tidak gatal " hehehe.. mas maksudnya "
" sudah bayar dulu, wanita yang berdua tadi itu temanmu kan, mereka belum bayar ." pelayan menjelaskan.
Fauzi tersenyum setelah mendengar itu, pasalnya dia sudah mencoba beberapa kali mentraktir sella ,tapi dia tidak pernah mau ,malah menolaknya mentah - mentah.
Fauzi pikir itu kesempatan untuknya mentraktir Sella, dia langsung beryanya pada pelayan " bilang dong dari tadi, berapa semuanya ?"
" 120 dolar !"
Fauzi kemudian mengambil uang 150 dolar dan memberikan pada pelayan sambil tersenyum " sisanua buat tips kamu oke !"
Pelayan menerima uangnya dengan sumringah, dia tidak lupa mengucapkan terimakasih.
tetapi Fauzi langsung meninggalkannya.
Fauzi mendesah karena kehilangan jejak Sella , dia kemudian menelpon Dani " jemput aku di tempat tadi !" Fauzi langsung mematikan ponselnya.
beberapa menit menunggu Dani sudah sampai di hadapan bosnya , dia langsungturun dan membuka pintu mobil, setelah di dalam mobil, Dani bertanya " kita akan kemana Bos ?"
" pulang " Fauzi menjawab dengan singkat.
Dani langsung menginjak pedal gas dan melaju membelah jalanan kota Harington, hingga mobil sampai di sebuah Rumah besar kediaman Fauzi.
Fauzi merupakan anak dari Ibrahim malik dan Sintia Malik, Fauzi di besarkan dengan didikan keras ayahnya.
oleh karena itu dia menguasai beberapa teknik bela diri, dia juga mahir dalam menggunakan senjata api.
Saat usianya menginjak 17 tahun tragedi besar menimpa keuarganya.
Ayahnya yang seorang mafia dari kelompok Snake di buru oleh kelompok Beruang, Saat kedua kelompok bentrok Ayahnya tertembak dan meninggal.
Fauzi yang waktu itu ikut menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri ayahnya tumbang dengan lubang di kepalanya.
Fauzi dan yang lain marah , kemampuan Fauzi yang di atas rata - rata mampu membunuh semua Kelompok beruang yang tersisa.
Dia juga terluka parah , anak buah ayahnya juga hanya beberapa orang yang selamat, kebetulan Dani adalah salah satunya.
Saat itulah kelompok snake sangat di takuti di kota Harington dan sekitarnya, pasalnya kelompok beruang dulunya kelompok di taktor yang memeras keuangan perusahaan - perusahaan di Kota Harington dan sekitarnya.
Mereka melakukan kejahatan tanpa belas kasihan, berbeda dengan Fauzi ,walaupun dia kejam tapi dia hanya menghukum orang yang salah.
Setelah semuanya mereda Fauzi mulai membangkitkan kelompok Snake lagi dengan di bantu Dani sebagai Tangan kanannya.
Setelah mereka cukup mengumpulkan orang kelompok Snake berubah nama menjadi Black Dragon.
Alasan Fauzi memilih nama tersebut karena dia ingin membuat lebih besar kelompok Snake.
Setelah dua tahun kematian Ibrahim Malik, Sintia Malik ibu Fauzi sakit - sakitan ,hingga beberapa bulan kemudian beliau menyusul Suaminya.
Fauzi sangat terpukul saat satu - satunya orang yang menjadi sandaran meninggalkannya.
Dia kemudian berubah menjadi pria yang berdarah dingin, Fauzi dan kelompok Black Dragon menginvasi seluruh kelompok Mafia di provinsi Brenton.
maka dari itu semua pebisnis atau petinggi kota yang ada di provinsi Brenton semua mengenalnya dengan sebutan Dewa Naga.
kemudian beberapa bulan yang lalu dia melihat seorang perempuan yang membuatnya tertarik, pasalnya perempuan itu tidak merasakan takut saat beradu pandang dengan Fauzi.
bukannya Takut dia malah menampar Fauzi .di situlah hati Fauzi tergerak dan menjadi seperti sekarang.
Dia Sela Amanda perempuan yang sekarang sedang di kejar oleh Fauzi, untuknya Fauzi mencari tempat tinggal sela dan dia pun Rela pergi ke Universitas hanya untuk menarik perhatiannya.
Bongkahan Es yang ada di hati Fauzi mulai mencair karena Sela, walaupun Sela belum bisa menerimanya, tapi setidaknya usaha Fauzi mulai membuahkan hasil karena Sela sekarang sudah mau di ajak bicara tidak seperti dulu.
Fauzi menghampiri bar Mininya, dia mengambil koleksi Wine yang ada bar tersebut.
Fauzi menuangkan segelas Wine dan membawanya berdiri di depan Jendela kamarnya di lantai tiga.
dia menatap keluar dengan tatapan tajam " Sela Amanda ,mungkin kamu tidak menerimaku sekarang tapi aku yakin kamu akan menjadi miliku seutuhnya " Fauzi bermonolog.
Fauzi menikmatinya malamnya yang sepi seperti biasa, hanya Wine yang menemani dia tiap malam.
Dani sebenarnya prihatin dengan kondisi Fauzi yang tidak pernah bercengkrama dengan orang lain.
Dani takut jika kelak Fauzi tidak bisa mendapatkan seorang Wanita karena sikap dinginnya tersebut.
Saat sedang menikmati Wine ,pintu kamar Fauzi ada yang mengetuk.
" tok..
" tok..
" Bos ada berita penting !" Dani berteriak di luar pintu.
" masuklah " Fauzi masih berdiri di dekat jendela tanpa menoleh.
Pintu kamar terbuka, Dani masuk kemudian menutup pintu kembali .
" Apa ada berita dari Black Tim ?" Fauzi menebak maksud kedatangan Dani.
Dani mengangguk " Benar Bos, Black Tim yang kita kirim untuk memata - matai sisa kelompok Beruang di Aragon semuanya gugur, Hanya Alex yang selamat , kondisinya juga memprihatinkan !"
Fauzi menoleh ke arah Dani " Gugur semua ?, bukankah kamu mengirim mata - mata terbaik kita ? " tatapan Fauzi menjadi tajam.
Dani tidak berani menatap Fauzi jika bosnya sudah seperti itu, dia menundukan kepalanya dan berkata "kemungkinan misi ini bocor bos "
Fauzi meremas gelas yang ada di genggamannya hingga hancur berkeping - keping " praang "
Dani berkeringat dingin saat melihat itu, Dia takut bosnya lepas kendali.karena jika itu terjadi dia tidak akan bisa menghentikannya.
" siapkan Tim Silver dan Tim Red, satu minggu lagi kita berangkat ke provinsi Aragon !,aku sudah bosan menunggu, kita akan Habisi semua anggota beruang yang tersisa walaupun harus berhadapan dengan Phoenix " Fauzi berkata dengan dingin.
Dani mengangguk, walau dalam hati dia ragu tapi dia tidak ingin menunjukannya pada Fauzi " Baik bos !" Dani langsung meninggalkan kamar Fauzi.
Di Aragon kelompok Phoenix lah yang memegang kendali , semua bisnis gelap yang Beredar di sana hasil dari kekuasan kelompok Phoenix.
Berbeda dengan Fauzi dan kelompok Dragonnya, yang melakukan Bisnis gelap hanya untuk membeli senjata, menjual Berlian atau barang berharga lainnya.
kelompok Phoenix sering melakukan transaksi barang haram seperti Narkoba dan sejenisnya.
untuk itu Provinsi Aragon di sebut sebagai surganya para Mafia, di sana tidak ada hukum yang berlaku, Yang punya banyak uanglah yang menjadi hukum itu sendiri.
ke esokan harinya, Fauzi seperti biasa di antar Dani ke Universitas Harington, di dalam mobil dia diam tanpa berbicara sepatah katapun.
saat hampir sampai di Universitas ,dia Melihat Sela sedang berjalan sendiri, Fauzi langsung menyuruh Dani berhenti " Berhenti Dani !"
Dani langsung menghentikan mobilnya, saat dia ingin bertanya pada bosnya, Fauzi sudah turun dan berlari menghampiri seseorang.
Dani menggeleng, kemudian dia langsung tancap Gas meninggalkan tempat tersebut.
" Pagi Sela "
Sela terlonjak kaget ketika tiba - tiba ada suara yang menegurnya " Astaga Fauzi ih.." Sela memukul Fauzi dengan buku yang ada di pelukannya.
" ampun.., ampun Sel " Fausi menutupi mukanya dengan kedua tangan.
Sela mendengus kesal " Lain kali bisa tidak jangan membuat orang kaget seperti itu !"
Fauzi nyengir kuda " Maaf Sel , ngomong - ngomong mana si cerewet, tumben dia tidak bersama kamu ?"
Sela memelototi Fauzi " Rini namanya !"
" ah iya itu dia , hehehe.." Fauzi menggaruk - garuk belakang telinganya yang tidak gatal.
" Dia tidak ada mata kuliah hari ini, oh..iya ini uang buat ganti kemarin di kafe, karena kami lupa membayar, waktu kami kembali lagi katanya kamu sudah membayarnya " Sela menyodorkan uang 150 dolar.
Fauzi menolak " Tidak usah Sel, aku iklas kok "
" Ambil atau jangan dekati aku lagi !" Sela memaksa menyodorkan uangnya.
Fauzi berkilah " aku akan mengambilnya jika kamu mau makan malam denganku, kalau tidak buang saja uang itu "
Sela menghela napas " baiklah.."
Sela akhirnya mau menerima ajakan Fauzi. karena dia merasa kasihan juga dengan Fauzi yang selama ini selalu dia abaikan.
" Bagus .. Lotus Restro jam delapan malam ini gimana ?" Fauzi berkata dengan semangat.
Sela mengerutkan keningnya " kamu yakin di Lotus Restro ?, kamu tahu Tempat apa itu kan ?"
Fauzi tersenyum " aku tahu kok, tenang saja jangankan Lotus Restro, kamu meminta Dunia pun, akan aku usahakan !"
" Gombal.." Sela langsung pergi meninggalkan Fauzi.
Fauzi langsung mengetik pesan dan mengirimkannya pada Dani.
Dani yang Baru sampai di bescam Dragon membuka sebuah pesan yang masuk di ponselnya.
" Malam ini Di Lotus Resto Buat pengaturan untuk Tuan Putri. dan jangan sampai ada yang mengganggu kami !"
Dani yang melihat pesan itu sontak kaget, pasalnya dia tidak pernah menyangka jika bosnya akan berhasil mengajak wanita incarannya " Aku tidak akan mengecewakanmu Bos "
Dani memanggil Alvin tangan kanannya, dia menyuruh Alvin untuk memboking seluruh Lotus Resto atas nama bos kelompok Dragon.
Dia juga tidak lupa untuk membuat pengaturan seromantis mungkin Agar wanita bosnya nyaman.
Kmebali ke sisi Fauzi, Fauzi mengejar Sela yang sudah sedikit jauh meninggalkannya.
Fauzi mengikuti Sela kemanapun dia pergi seperti anjing peliharaan , kecuali jika Sela ke Wc.
Mereka memasuki Ruang kelas, Seperti biasa Fauzi hanya menatapi Sela sepanjang waktu.
Saat Dosen masuk dia membawa seorang pria dengan berbagai Brand ternama menempel di tubuhnya, Dosen memperkenalkan pria tersebut " Perkenalkan dia mahasiswa pindahan dari Laxid Universitas, Aron glause, dia kebetulan mengikuti mata kuliah kita, jadi Bapa mengenalkan pada kalian yang akan sering bertemu dengannya , Silahkan cari tempat dudukmu Aron "
" Wah dia begitu tampan "
" dan lihat pakaiannya, dia pasti anak orang kaya "
" ya iyalah , orang dia pindahan dari Laxid, semua orang yang kuliah di sana rata - rata dari keluarga kaya !"
" Tapi kenapa dia pindah ke sini yah ?"
Wanita yang melihat Aron ,berbisik - bisik memujanya, kecuali Sela yang tidak terpesona dengan Aron.
Aron mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat duduk yang sesuai, saat dia melihat Sela , Aron menyeringai.
Aron kemudian menghampri Sela " Hai Cantik perkenalkan saya Aron Glause " Aron Mengulurkan tangannya.
Fauzi menatap Aron dengan tidak senang, dia kemudian menjabat tangan Aron " Hai juga ,saya Fauzi !"
Fauzi meremas tangan Aron dengan kuat.
Tatapan Fauzi sangat tajam ,jika bukan di depan Sela mungkin dia sudah mematahkan Tangan Aron.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!