NovelToon NovelToon

Tambatan Hati Timmy

Bab 1

Pagi yang sangat cerah matahari bersinar dengan indahnya meguapkan embun pagi yang bertebaran di daun-daun dan pohon yang hijau,terlihat sangat indah pagi itu .

Pagi ini seorang gadis cantik nan manis bangun dalam keadaan semangat, hari ini adalah hari kelulusan sekolahnya . Dimana statusnya yang sebentar lagi akan berubah dari siswi menjadi mahasiswi . Sangat keren begitulah pikiranya saat ini. Dari semalam dia sangat sibuk fakultas mana yang akan ia pilih.

"TImmy....." Panggil seseorang yang sangat agung di rumahnya, siapa lagi kalau bukan mamah tercintanya.

"Iya mah...." Sahut Anggi

"Cepetan udah siang..."

Anggi pun keluar kamar dengan wajah manyun yang tidak enak di pandang.

"Kenapa tuh muka jelek banget" Ucap mamah Anggi

Tanpa menghiraukan mamahnya, Anggi langsung pergi ke meja makan.

"Hey anak manis, mamahmu lagi bertanya, kenapa mukamu kusut jangan-jangan kamu ga lulus ya " tanya sang mamah

"Ih, amit-amit deh. Mah nanti Anggi minta di adain syukuran ya" Pinta Anggi sambil mengunyah roti di mulutnya

"Syukuran apa, cuma kelulusan aja kamu minta syukuran nanti aja kalo nikahan " celetuk mamahnya Anggi

"Bukan syukuran kelulusan, buat ganti nama Anggi sekalian bikin bubur merah sama bubur putih biar apdol "

Papa dan mamah Anggi langsung tertawa mendengarnya.

"Mau di pasangin bendera merah putihnya sekalian ga ?" Tanya papanya

"Kalo mau di belakang ada benderanya" Ucap mamah Anggi

"kenapa sihh semua orang manggil Anggi timmy, timmy itu kan anak embe, kalo Anggi anak embe berarti papa sama mamah embe dong"

Takk....

Satu jitakan mendarat di kepala gadis itu

"Dasar anak durhaka, mamahmu cantik begini kaya bidadari di sebut embe " Anggi langsung mengusap kepalanya yang terasa panas akibat pukulan sang mamah yang tenaganya seperti hulk itu.

"Pah besok beliin kacamata buat anak papa penglihatannya bermasalah kayanya" Ucapnya lagi

"Sakit tau mah, kalo kepala Anggi benjol gimana coba" Keluh Anggi

"Makanya punya kebiasaan itu yang bagus, jadi julukannya juga bagsus, ini hobiya makan lollypop ya di bilang timmy"

"Terus hubungannya sama si timmy apa, timmy kan hobinya ngempeng bukan gemol permen " Ucap Anggi tidak mau kalah.

"Ya karna mirip..." Ucap mamah Anggi santai

"Mirip dari mana, jauh banget miripnya empeng sama permen" Anggi mencebikan bibir

"Sama-sama di gemol "Ucap papa Anggi tertawa

Malas menanggapi orang tuanya, timmy pun langsung berangkat ke sekolah .

****

Di sekolah

" Titim....." Panggil si Tayo alias Yura sahabat dekatnya

"Tumben lo seneng banget udah belah duren lo ya, udah aye-aye ?" Tanya Anggi antusias dan toyoran pum mendarat tepat di keningnya yang sedikit benjol karna kelakuan mamahnya tadi

"Otak lo mesti di sapu di pel sekalian biar bersih, mesum mulu pengen kawin lo?" Tanya Yura

"Pengen lah, tapi sama cogan kaya raya " Jawab Anggi

"Gue doain lu cepet kawin biar nanti pas kita hamil ke posyandu bareng-bareng, seru kayanya kalo perut kita hamilnya barengan" Ucap Yura cekikikan.

"Astagfirulloh, kita baru aja lulus Sekolah Menengah Atas bukan Sekolah Membuat Anak pikiran lo udah hamil aja .Ngeri-ngeri sedep dengernya" Jawab Anggi Yura pun hanya tertawa menanggapinya

"Udah ahh yukk kita masuk" Ajak Yura

Surat kelulusan sudah di berikan dan semua siswa di nyatakan lulus .Mereka semua sangat bahagia, ternyata perjuangan mereka selama ini tidak sia-sia .

Semua siswa bersiap untuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi untuk menggapai cita-cita mereka.

"Tay lo mau kuliah dimana ?" Tanya Anggi

"Ga tau, sebenernya gue males, pusing mikir pelajaran terus " Jawab Yura

"Emang sihh, tapi kalo ga kuliah entar susah nyari kerja lagi " Ucap Anggi sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Nahh, mending jangan aja " Yura antusias

"Ogah, gak keren gue mau status gue berubah dari siswi jadi mahasiswi, keren kan ?"

" Status gue juga berubah, dari belum kawin sekarang udah kawin" Mereka berdua pun tertawa .

***

Karna Yura di jemput oleh Revan, Anggi pun pulang sendiri .Sebenarnya Yura dan Revan berniat mengantarkan Anggi sampai ke rumah namun Anggi menolaknya. Dia tidak mau nanti menjadi kambing conge antara Yura dan Revan di sana dan juga akan memperkuat statusnya sebagai timmy si anak embe. Habislah nanti dia jadi bulan-bulanan Yura nanti.

Anggi menunggu Bis di pinggir jalan, namun saat sedang duduk memainkan ponselnya dia melihat seekor anak kucing berjalan di tengah jalan . Di saat yang sama sebuah motor sport sedang melanju kencang. Anggi tidak mau jika anak kucing itu tertabrak, dengan cepat Anggi berlari dan menyelamatkan anak kucing itu . Pengendara motor itu sangat kaget karna tiba-tiba seorang gadis berlari ke tengah jalan.

Dengan reflek pengendara motor itu langsung membanting motornya agar tidak menabrak gadis itu. Anggi yang kaget melihat motor itu dari dekat langsung berteriak.

Aaarrgghhhhh.....

Anggi terduduk sambil menunduk di jalan dia sangat kaget dan.....

Bruugggggghhh....

Pengendara motor itu pun jatuh, untungnya dia tidak apa-apa . Pengendara motor itu langsung bangun dan memarahi Anggi.

"Dasar gadis bodoh, apa kau tidak punya mata menyebrang sembarangan !!!" Hardiknya

"Situ yang ga punya mata, ni mata dua nempel di bawah kening ga keliatan, masih nanya " Anggi balas memarahinya. Pria itu melihat sekilas kucing yang di pegang Anggi.

"Hey, kau jorok sekali memegang hewan berbulu itu" Ledeknya

"Lucu tau, nihh liat " Sambil mendekatkannya kepada pria pengendara itu. Sontak membuat pria itu bergidik ketakutan .

"Hey anak kecil jauh kan hewan itu dariku.....!!!"

"Jangan panggil aku anak kecil paman....." Jawab Anggi

Pria itu seperti tidak asing dengan kata-kata itu, dia pernah mendengarnya tapi dimana....Dia masih berpikir . Lalu dia teringat saat di layar televisi dia pernah mendengar film anak kecil yang berasal dari negeri sakhrukhan itu .

"Hey, apa kau keponakannya inspektur ladooshing???"

"Bukan tapi tetangganya....." Jawab Anggi

Bab 2

Tidak ingin menanggapi gadis di depannya Rama pun pergi dan mengangkat motornya, namun saat akan mencoba menghidupkannya ternyata motornya tidak menyala. Ya pria itu adalah Rama setelah pulang dari mengikuti Bira hingga Bira di bawa Regan dia pergi melajukan motornya dengan sangat kencang. Beruntung insiden barusan tidak menyebabkannya kecelakaan yang parah, hanya tubuhnya yang lecet dan memar selebihnya dia baik-baik saja.

"Siaalll...." Umpat Rama

Anggi pura-pura tidak melihatnya. Rama langsung menatap Anggi dan menghampirinya

"Hey a- bocah " Tidak ingin salah lagi memanggil keponakan inspektur ladooshing itu

"kenapa ?" tanya Anggi sambil terus mengelus kucing itu, sebagai jaga -jaga juga takut pria di depannya ini macam-macam dia akan membuat kucing itu sebagai perisai pelindungnya karna yang Anggi lihat pria tinggi di depannya ini takut dengan kucing.

"Motorku rusak gara-gara kau " Hardiknya

"Kok jadi nyalahin gue " Gumam Anggi sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Rama pun menghampiri Anggi dengan wajah kesal, dan si kucing sudah siap menjadi tamengnya.

"Lihatlah motorku jadi rusak semua itu gara-gara kau, kau harus mengganti rugi "

Ganti rugi uang dari mana pikir Anggi , uang pun dia tidak punya .

"kok jadi nyalahin aku sihh ?" Tanya Anggi tidak terima dengan tuduhan Rama

"Tentu saja gara-gara kau, kau tadi tiba-tiba saja ada dihadapanku makanya tadi aku langsung membanting motorku agar tidak menabrakmu" jelas Rama.

Anggi hanya manggut-manggut menanggapinya

"Dengernya tuan ganteng tapi galak sekarang aku mau tanya " Ucap Anggi santai

"Apa...." ketus Rama

"Widiiww galak banget " Ucapnya dalam hati

"Sekarang aku mau tanya, itu motor siapa ?"tanya Anggi

"Tentu saja motorku "jawab Rama

"Terus yang bawa siapa ?" Tanya Anggi lagi

"Aku yang membawanya apa kau buta, motor ini tidak mungkin terbang sendiri " Kesal Rama

"Nahh itu, yang punya motor kamu yang bawa siapa kamu jadi nyalahin aku " Anggi cengengesan membuat Rama kesal di buatnya.

"Kau yang menghalangi jalanku bocah kecil " kesal Rama, suasana hatinya yang buruk membuatnya terus ingin marah .

Rama megambil ponselnya untuk menghubungi seseorang dan sialnya ponselnya kehabisan daya, Rama bisa saja pulang dengan menggunakan taksi namun dia tidak mungkin meninggalkan motornya di sana. Rama kemudian melihat Anggi berniat meminjam ponselnya.

"Hey bocah terbang " panggil Rama

Anggi hanya melirik ke kiri dan ke kanan memastikan siapa yang di panggil Rama, namun di sana tidak ada siapapun hanya ada dirinya dan laki-laki bertubuh tinggi nan tampan tapi menyebalkan itu.

"Aku memanggilmu, bocah " Ucap Rama lagi

"Oh, kenapa om ?" Jawab Anggi

"Apa dia bilang om katanya " Gumam Rama marah

"Aku tidak setua itu bocah terbang" Bantah Rama

"Dan aku juga bukan bocah terbang ya om, aku ga punya sayap, lagian om pernah liat aku terbang apa ?" Anggi ikut nyolot

"Bukankah kau itu keponakan ladooshing yang bisa terbang dimana saja tanpa menggunakan pesawat" Ledek Rama . Sontak saja backsong andalan film bocah terbang itu langsung terngiang-ngiang di telinga Anggi.

"Aaiiihh nyebelin banget ni orang pengen gue bikin seblak tuh mulutnya yang pedes" gumam Anggi dalam hati.

"Bocah kemarikan ponselmu ? "pinta Rama sambil menengadahkan tangannya. Anggi mengira Rama akan menyita ponselnya untuk ganti rugi motornya, tentu saja Anggi langsung menolaknya.

"Oh tidak bisa ferguso, lagian ini ponsel murah om ram nya kecil di pake game ep-ep juga ga kuat ni hp makanya aku hapus lagi game nya aku ganti ganti sama game si moy " cerocos Anggi

"Siapa yang mau mengambil hp jelek mu itu, aku hanya ingin pinjam untuk menelpon asistenku "

"Acieeehhh, asisten gaya bener "Anggi tertawa

"Cepat berikamn ponsel mu " Rama memaksa

"Kuotanya abis, pulsa juga jarang di isi " Ucap anggi berbohong, Angi takut kalau Rama hanya modus saja kemudian di saat lengah dia akan mengambil ponselnya "

"Aku bayar dua ratus ribu cepat " Anggi masih menatap Rama tidak percaya

"Astaga bocah ini sangat menyebalkan " umpat Rama

Kemudian Rama pun memperlihatkan ponselnya kepada Anggi

"Lihatlah sendiri ponselku mati, aku ingin ikut menelpon sebentar saja kau sangat pelit "

Anggi berdecak " Enak aja bilang pelit, aku ini ratu dermawan yah" Anggi mengeluarkan ponselnya

"Nihh, jangan lama-lama " Anggi memberikan ponselnya . Rama langsung menyambarnya tapi Anggi menarik tangannya kembali

"tiga ratus ribu "Ucap Anggi

"Apa....??" Ucap Rama tidak percaya denga bocah mat duitan di depannya

Tidak ingin berdebat dan langsung mengeluarkan uang merah empat lembar dan memberikannya kepada Anggi .

"Ini ambilah bocah matre " Anggi langsung menyambarnya

"Sekalian pegang ponselku sebagai jaminan ponselmu yang jelek itu"Rama memberikan ponsel keluaran terbaru yang harganya pasti sangat mahal .Anggi pun langsung mengambilnya untuk jaga-jaga.

Rama pun langsung mengambil ponsel Anggi dan mulai menelpon asistennya untuk menjemputnya. Untung saja Rama hapal nomor asistennya itu. Ternyata hapal nomor ponsel asistennya itu sangat penting di keadaan yang genting seperti ini .

Rama pun langsung menelpon asistennya dan mengirimkan lokasinya supaya asisatennya itu datang untuk menjemputnya. Setelah itu Rama langsung memberikan ponselnya kepada Anggi.

"ini ambilah ponsel jelekmu " Rama memberikan kembali ponsel Anggi.

"Bukannya bilang makasih malah ngedumel " Gumam Anggi

"makasihnya udah di tolongin " Sindir Anggi, namun Rama hanya mendelik

Tak lama asIsten Rama pun datang menjemputnya

"Maaf menunggu pak " Ucap seorang pria dengan peenampilan sangat rapi dan juga tampan menurut Anggi. Padahal sebenarnya Rama jauh lebih tampan dari pda asistennya itu, hanya karna wajahnya yang babak belur akibat pukulan Regan dia tambah kecelakaan yang di alaminya barusan membuat Rama lebih mirip dengan begal menurut Anggi.

"Antarkan aku pulang " Ucap Rama

"Baik pak, orang suruhan kita untuk mengambil motor bapak sedang dalam perjalanan " Rama hanya mengangguk dan kemudian masuk ke dalam mobil.

Mobil pun melaju meninggalkan tempat itu, kini hanya tinggal Anggi sendiri. Anggi kemudian melepaskan kucing itu.

"Makasih ya meng udah nolongin aku " Sambil mengelus-elus kepala kucing itu. Bis yang di tunggu Anggi pun akhirnya datang dan Anggi pun langsung naik karna dia sudah merasa pegal berdiri mnunggu bis itu.

Saat di dalam bis Anggi tersenyum karna sudah mendapat uang empat ratus ribu lumayaan untuk tambahan uang jajannya. Namun ia kaget karna ternyata ponsel pria tadi masih ada di tangannya.

"Waduhh, ni ponselnya kelupaan mana ponsel mahal lagi, dia ajak tukeran ma hp gue juga gue ga keberatan ini mah " Anggi tertawa mungkin dia akan mengembalikannya nanti saat ponselnya sudah di isi daya.

Rama yang berada di mobil merasa ada sesuatu yang ia lupakan namun apa . Saat ia mengingat-ingat ia baru sadar kalau ternyata ponselnya tidak ada.

"Sial.... ponsel ku ketinggalan ,Stevan kita putar balik kembali ke tempat tadi " Perintah Rama

"Baik pa..."

Visual babang Rama 😗😗😗

Bab 3

Rama yang menyadari ponselnya masih ada di tangan bocah terbang itu langsung meminta stevan asistennya memutar balik arah kendaraanya. Berharap semoga bocah terbang itu masih ada di sana. Namun sayangnya saat Rama kembali kesana gadis itu sudah tidak berada di sana.

"Ternyata bocah itu sudah pergi,aku bahkan tidak tau siapa namanya dimana aku harus mencarinya" Gumam Rama

"Stevan cari tau gadis kecil yang tadi ada bersamaku" Perintah Regan

"Baik pak " Jawab Stevan untung saja sebagai asisten pribadi Stevan selalu di tungtut untuk teliti dengan keadaan sekitar atasannya. Hingga keberadaan gadis kecil yang berada dekat tuannya tidak luput dari pandangan Stevan tadi. Stevan akan mulai mencari dari seragam sekolah yang gadis itu pakai.

Kini Rama sudah sampai di rumahnya, dia merasa sangat lelah. Hari ini benar-benar menguras tenaga dan pikirannya. Hatinya di buat hancur berkali-kali.

"Aku tidak bisa melupakanmu Sabira" gumam Rama

Tanpa mengetuk pintu seseorang masuk ke dalam kamarnya membuat Rama berdecak kesal.

"Rama......" Panggil papa nya

"Ada apa " Jawabnya malas tanpa menoleh papanya..

"Aku minta hentikan semua ini , berhenti mengejar gadis itu " kenapa tiba-tiba papanya berkata seperti itu, bukankah selama ini dia tidak pernah melarangnya untuk mendekati Bira.

"Kenapa ?" tanyanya dan mulai melihat ke arah papanya

Wira langsung mendekati putra satu-satunya itu dan duduk di sampingnya "Papa hanya ingin kamu bahagia nak, carilah gadis lain jangan siksa hatimu" ucap Wira lembut

Rama memalingkan muka dia tidak mau mendengar ayahnya bicara seperti itu. "Aku tidak bisa melupakannya pah, papa tau kalau aku sangat mencintainya cintaku sangat besar untuknya dan papa bilang aku harus melupakannya, aku tidak bisa " tegas Rama.

"Kamu tidak bisa karna kamu tidak mau mencobanya Rama, bukalah hati mu untuk gadis lain belajarlah untuk mencintai wanita lain " Nasihat Wira kepada anaknya

"Tidak pah" Rama masih saja keras kepala dan membuat papanya kesal.

"Dengar Rama, tadi Anton menelponku untuk mengatakan agar kamu jangan lagi mengganggu menantunya, karna akibat ulahmu sekarang gadis itu masuk rumah sakit dan hampir saja mengalami keguguran" Ucap Wira berharap Rama mengerti setelah ini.

"Bira hamil....?" ucapnya seolah tidak percaya

"Iya dan karna ulahmu yang sudah mengganggunya membuat gadis itu terbaring di rumah sakit sekarang" Ucap Wira dengan wajah menyesal dengan apa yang di lakukan oleh putranya. Rama hanya diam tidak mau menjawab perkataan papanya.

"Papa ingin dalam sebulan ini kamu menikah Rama" Ucap papanya lagi, membuat Rama membulatkan matanya kaget.

"Apa, aku tidak mau " jawab Rama tegas

"Papa tidak mau mendengar penolakan, kamu cari sendiri calon istrimu atau papa yang akan mencarikannya untukmu dan tidak ada penolakan atau kamu akan tau akibatnya " Setelah mengatakan itu Wira pun pergi meninggalkan putranya sendiri.

Sepertinya hari ini adalah hari terburuk baginya, berbagai kejadian tidak menyenangkan terjadi hari ini. Saat Rama ingin melihat foto Sabira di ponselnya ia baru ingat kalau ponselnya tidak ada.

Huufffft

"Aku lupa ponselku di bawa bocah terbang itu "

Rama pun langsung pergi membersikan diri dan ingin segera beristirahat karna tubuhnya terasa sangat lelah.

*****

Anggi baru sampai ke rumah dengan senyum terus mengembang di bibirnya, dia senanng karna mendapat uang jajan banyak.

"Gue bakal minta tebus aja ni hp sama om itu, pasti dia bakal mau, secara ni hp kan mahal rugi kalo dia ga mau nebus " masih dengan senyum di bibirnya, namun senyumnya sirna ketika melihat mamahnya sedang menangis dan papanya menunduk di depan mamahnya.

"Mamah kenapa kok nangis ? " Anggi menghampiri mamahnya

Mendengar suara anaknya mamahnya Anggi pun langsung mengangkat wajahnya dan tangisannya tambah keras. "Mamah kenapa pah....?

"Papa kena phk nak " Ucap papa Anggi menunduk

"Kok bisa ?" tanya Anggi, perasaan tidak enak langsung muncul pikiran jika kuliah yang ia impikan akan gagal.

"Karena perusahaan sedang tidak stabil akibat pandemi ini, penghasilan perusahaan merosot drastis untuk itu perusahaan mengurangi pegawai agar tetap bisa bertahan nak"

Anggi langsung lemas mendengarnya, bagaimana nasibnya kini status mahasiswi yang ia impikan setiap hari akan berganti menjadi status pengangguran yang akan ia dapatkan saat ini. Namun ia juga tidak ingin membebankan keinginannya kepada orang tuanya. Ia harus mengerti keadaan mereka saat ini.

Anggi tertidur karna kelelahan tidak lupa sebelum tidur ia mengisi daya ponsel milik pria tadi agar ia bisa segera mengembalikannya.

Di rumah Rama

"Bagaimana kau sudah tau siapa gadis kecil itu"

"Gadis itu bernama Anggi , tapi semua orang memanggilnya Timmy pak " Jawab Stevan

"Timmy.....?"

"Iya Timmy si bayi kamb*ng "

"Bayi kamb*ng....??." Rama masih tidak mengerti

"Teman-temannya memanggilnya seperti itu karna dia hobi makan lolipop itu yang saya dengar pak" terang Stevan

"Sangat aneh " pikir Rama

"Pinjam ponselmu " Ucap Rama, Stevan pun langsung memberikan ponselnya kepada Rama.

Rama langsung melakukan pencarian tentang Timmy si anak kambing. Rama langsung tertawa melihatnya, Stevan yang melihat Rama tertawa langsung terkejut karna sudah lama tuannya itu tidak pernah tertawa.

"Julukan yang sangat jelek, bayi kambing ini sangat menggelikan tapi sangat cocok untuk bocah terbang itu " Ucap Rama masih tersenyum

"Baiklah, besok saja kita temui bocah itu hari ini aku sangat lelah "

"Baik pak, saya permisi " pamit Stevan Rama pun.menganggukan kepalanya

Di rumah Anggi

Setelah tidur selama dua jam Anggi pun terbangun dia kemudian langsung mandi. Anggi merasa perutnya sangat lapar namun saat akan pergi ke dapur ia mengurungkan niatnya saat melihat ponsel Rama yang sudah terisi daya. Jiwa keponya meronta-ronta ingin melihat isi dalam ponsel itu.

Anggi pun mulai menyalakan ponselnya beruntung ponselnya tidak terkunci . Jadi Anggi bisa melihat isi nya. Saat pertama ponsel itu menyala terlihat foto seorang gadis cantik menjadi walpaper depannya.

"Nih pasti pacarnya cantik banget, tapi kaya pernah liat dimana ya ?" pikir Anggi

Anggi pun membuka galeri di ponsel itu, namun di sana penuh dengan foto gadis itu.

"Wihhh ternyata hobi banget ngoleksi foto pacar " Ucap Anggi sambil tertawa

"Liat chat nya ahhhh, gue pengen tau lebay ga sih ni orang kalo lagi ngechat ceweknya " Anggi langsung masuk ke aplikasi hijau berbentuk gagang telepon dan membuka semua pesannya. Namun pesan di sana hanya dari beberapa orang, itu pun tentang pekerjaan dan kontaknya pun sangat sedikit. tidak ada grup tidak ada chat, Anggi pun langsung tertawa dan menyimpulkan kalau gadis itu bukan pacarnya namun dia hanya pengagumnya .

"Kasian ganteng-ganteng ga laku, galak sihh mana ada yang mau " Anggi terus menertawakan pria itu hingga ponsel yang di pegangnya berbunyi.

Anggi pun langsung mengangkat ponsel itu dan akan memberitaukan orang di sebrang sana jika tidak bisa menghubungi pemilik ponsel ini, karna hp nya ketinggalan

"Hallo......"

****

Makasih buat yang udah mampir 😘😘🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!