NovelToon NovelToon

Queen For The King

Prolog #1

Queenza tersenyum pada James yang selalu menggenggam erat sebelah tangannya disebuah pesta yang ada di kediaman Walton. Gaun indah yang tengah ia kenakan membuat Queenza merasa seperti seorang putri di film kesukaannya. “Kakek, gaun yang aku kenakan sekarang paling bagus bukan? Aku tidak melihat ada yang menyaingiku,” ucap Queenza dengan kepala yang mengadah tampak angkuh.

Mendengar itu James hanya tertawa pelan, Queenza memang perpaduan antara Arabella dan Axton, ia tidak ingin tersaingi juga memiliki mulut yang tajam jika sedang marah. “Tidak hanya bajumu sayang, kau bahkan yang paling cantik di sini,” jawab James.

Senyum Queenza mengembang seketika, matanya mulai mencari beberapa anak yang seumuran dengannya, namun yang sangat ia nantikan adalah Arthur, anak laki-laki paling menawan di sekolahnya. “Kakek aku ingin kesana. "Queenza menunjuk kedua orangtuanya yang tengah berbincang dengan Mr. Charles, ia melihat Arthur tengah bermain sesuatu dengan adiknya, Ernest.

“Kau yakin? Bukankah kau tidak menyukai perbincangan para orangtua yang membosankan?” tanya James sambil terkekeh pelan, cucunya baru saja 20 menit yang lalu mengatakan demikian dan sekarang ingin kembali pada Arabella dan Axton.

Queenza menggulum senyumnya pelan, ia menggelengkan kepalanya. “Tidak kakek, aku ingin mengobrol dengan teman sekolah ku,” ujar Queenza,

James seketika menoleh dan melihat ada beberapa anak seumuran Queenza disana, lalu dengan semangatnya James menganggukkan kepalanya. “Kalau begitu ayo kita kesana,” ucap James.

Namun, baru beberapa langkah mereka berjalan, seseorang menghentikan langkah James, membuat Queenza menoleh kearah seorang pria seumuran Daddy-nya tengah tersenyum pada James. “Anda James? Perkenalkan aku John,” ucapnya ramah.

James terdiam sebentar lalu senyumnya mengembang. “Oh ya, aku mendengar tentang mu dari menantu ku, senang bertemu dengan mu,” ucap James. Queenza yang mencium berbincangan membosankan hanya bisa menghembuskan napasnya malas, ia membenci percakapan orang dewasa yang tidak ia mengerti.

“Sayang, jika kau ingin menemui teman-temanmu kesana lah, aku akan mengawasi mu dari sini, lagi pula Mom dan Dad ada disana,” ucap James.

Ini yang Queenza suka dari sang kakek, selalu mengerti apa yang ia inginkan, tidak seperti Mommy nya yang selalu mengomel jika Queenza melakukan kesalahan, juga tidak seperti Daddy-nya yang terlalu membela Ernest jika dirinya tertangkap sedang bertengkar dengan sang Adik. “Terima kasih kakek, kalau begitu aku akan pergi menemui teman-temanku dulu,” jawab Queenza bersemangat.

Queenza berjalan dengan tenang, ia tak pernah terburu-buru dalam melakukan sesuatu, terlebih untuk bisa menjadi teman dekat Arthur. “Wow, kau sangat cantik Queen, hanya saja baju mu terlalu berlebihan menurut ku,” ucap seseorang yang berhasil membuat rasa senang Queenza memudar.

“Ini tidak berlebihan Zack, kau saja yang terlalu santai pada acara seperti ini,” jawab Queenza tanpa memandang King Zack Charles, ia tidak ingin menganggil nama depan anak laki-laki itu, terlalu serasi dengan namanya dan Queen tak menyukai itu!

“Aku memang menginginkan tema santai untuk acara ulang tahun ku,” balas King sambil berjalan mengikuti Queen.

Langkah Queen terhenti dan membuat King ikut menghentikan langkahnya. “Mana bisa seorang anak kecil menentukan tema ulang tahunnya sendiri!” protes Queen, disetiap acara ulang tahun Queenza ia selalu menyukai tema yang dipilihkan Arabella, baginya hari ulang tahun memanglah hal yang special, segala sesuatunya haruslah dipikirkan dengan baik dan harus indah.

“Tentu saja bisa, ini ulang tahun ku sendiri. Lagi pula aku sudah 12 tahun, 5 tahun lagi aku sudah bisa bebas menentukan hidup ku.”

Queenza berdecak pelan, ia sudah menghabiskan waktu terlalu lama untuk berbincang dengan anak laki-laki pembuat onar di sekolahnya. “Terserah kau saja Zack, dasar anak susah diatur,” ucap Queenza sambil melanjutkan perjalanannya. Tujuannya adalah Arthur, pria berpakaian rapi yang sama seperti dirinya.

°•°

Visual King

Visual Queenza

Mereka udah saling kenal dari kecil banget.

Prolog #2

King yang belum puas membuat Queenza kesal pada akhirnya mengikuti langkah anak perempuan itu menuju kumpulan para orang tua yang sedang asik berkumpul. Namun, langkah Queenza rupanya tidak berhenti pada kedua orang tuanya melainkan menuju dua anak laki-laki lain yang sedang asik berbincang. “Hai, apa yang sedang kalian lakukan?” tanya Queenza.

King yang ikut bergabung menaikan sebelah alisnya, tutur kata dan raut wajah perempuan itu seketika tampak begitu ramah. “Hanya sedang membicarakan tentang mu. Ernest, mengatakan kau sangat galak di rumah, seperti seorang macan betina,” kekeh Arthur yang langsung membuat kedua mata Queenza membulat dan menatap tajam Ernest, adiknya itu memang harus sedikit diberi pelajaran sepertinya.

Ernest mengangkat kedua bahunya, dia tahu arti dari tatapan yang di berikan Queen. “Memang begitu kenyataannya kak, apa aku salah berkata jujur?” tanya Ernest yang tampak begitu menyebalkan bagi Queen.

Seketika suara tawa King membuat mereka menoleh kearah anak laki-laki itu, tidak menyangka akan ada percakapan lucu yang dia dengan hari ini. “Aku sangat menyetujui itu, Queen memang seperti macan betina, galak, menyebalkan dan— Aw!“

Queen menginjak kencang kaki King dan berhasil membuatnya meringis kesakitan. “Queen!” Teriakan di belakang membuat Queen memejamkan matanya pelan, ia pasti akan mendapakan omelan dari mommy-nya. “Apa yang kau lakukan? Sudah Mom katakan jangan pernah kasar pada teman mu Queen, astaga! omel Arabella mulai keluar, Queen hanya bisa menghela napasnya, bagaimana pun ia sudah puas memberikan pelajaran pada King yang menyebalkan.

Arabella membalikkan tubuh Queen pelan, entah apa yang harus ia katakan pada anak perempuannya, bertengkar dengan pemilik acara ulang tahun benar-benar memalukan, belum lagi saat Arabella mendapatkan kabar jika Queen menjambak rambut seorang teman perempuannya di sekolah hanya karena temannya itu berani menyenggolnya dan membuat burger yang di bawanya jatuh. “Jika kau kasar seperti ini terus kau tidak akan punya teman sayang,” ucap Arabella mencoba mengingatkan Queen pelan.

“Tapi dia mengatakan aku macan betina Mom,” adu Queen tak ingin diam begitu saja di salahkan.

Seorang wanita menghentikan keributan itu, dia begitu cantik dan ramah. “Sudah Bella, tidak perlu memarahi Queen, ini pasti kesalahan anak ku yang sudah menjahilinya. Queen cantik, maaf kan King ya,” ucap Kimberly lembut.

“Mom, dia sudah menginjak ku dengan keras,” adu King pada Kimberly. Dia tidak suka setiap kali Kimberly membela Queen.

Namun harapan King langsung pudar, Kimberly menatap tajam dengan senyuman yang dipaksakan pada King. “Sttt. Sudahlah King, jangan mengganggu Queen lagi, kau ini,” desis Kimberly pelan. “Lebih baik kita mulai saja pestanya,” ucap Kimberly bersemangat pada orang tua yang ada di sekeliling mereka.

Queenza sedikit cemberut saat tangannya di tuntun paksa oleh Arabella, matanya mencari James, ia lebih baik bersama sang kakek yang selalu membelanya dan mendukungnya. “Diamlah di sini, ikut bernyanyi dan berikan kado ini nantinya pada King, kau harus berminta maaf pada King sayang, bagaimana pun tindakan mu barusan tidaklah baik,” ucap Arabella.

“Ya Mom,” lirih Queenza dengan malas, ia menoleh kearah samping saat mendengar suara panggilan kecil.

“Kau memang selalu mengagumkan Queen,” ucap Arthur tiba-tiba membuat senyum Queenza yang pudar kembali muncul dan bersemangat. Semenjak saat itu, Queenza meyakinkan dirinya jika Arthur adalah cinta pertamanya dan King akan selalu menjadi musuhnya. Sampai kapanpun!

°•°

1. Rumor

Pagi itu suasana kampus cukup dibuat gempar oleh sebuah berita yang entah berasa dari mana asal usulnya. Queenza mengambil buku dari dalam lokernya lalu menoleh kearah Fiona. "Apa kau yakin dia sehebat itu? aku bahkan belum mendengar namanya sama sekali," ujar Queenza yang sering di panggil Queen. Dia tumbuh menjadi wanita paling cantik dan cukup populer di kampus ternama ini.

"Tentu saja Queen, dia benar-benar hebat dari semua sudut!" Fiona tersenyum lebar, matanya seolah menatap seorang pangeran yang baru saja keluar dari istana. "Astaga Queen, lihatlah ke belakang, dia berjalan ke arah sini," gumam Fiona dengan ekspresi yang cukup berlebihan menurut Queen.

Dengan rasa penasaran yang mulai muncul pada akhirnya Queen menoleh ke arah belakang, rupanya tak hanya Fiona yang bersikap seperti itu melainkan beberapa wanita pun berekspresi sama seperti Fiona. "Hai," sapa pria itu pada seorang wanita yang menatapnya tampa berkedip dan menimbulkan jeritan penuh kesenangan dari wanita itu. Dia adalah Ace R.Vincent yang rumornya sudah tersebar jika Ace adalah adik dari seorang aktor terkenal yang selalu mendapatkan penghargaan aktor paling populer beberapa tahun ini.

"Astaga aku kira dia setampan apa, dia hanya menjual nama kakaknya saja untuk menjadi terkenal," bisik Queen tak tertarik sama sekali.

"Dia tampan Queen, aku yakin tahun ini yang mendapatkan gelas terpopuler adalah dirinya!"

Queen menaikan sebelah alisnya, ia tersenyum mendengar ucapan Fiona lalu menutup pintu lokernya. "Baguslah, itu artinya King Zack tidak akan pernah mendapatkan posisi itu lagi, dia tidak mulai meredup dan aku tidak perlu melihat wajahnya lagi di mading Kampus," ucap Queen penuh semangat.

Queen yang sedang asik membayangkan popularitas King turun tiba-tiba menoleh saat merasakan cengkraman tangan Fiona. "Dia kemari Queen!" pekik Fiona tertahan. Queen langsung menoleh kearah belakang dan benar saja Ace sedang menghampirinya.

"Hai, aku mencari mu sedari tadi, kau Queen? wanita paling populer disini?" tanya Ace yang langsung mengulurkan tangannya. "Aku Ace"

Queen hanya menatap uluran tangan itu sebentar lalu membenarkan sedikit anak rambutnya ke belakang. "Aku pikir semuanya sudah tahu nama mu, jadi ada keperluan apa kau mencari ku?" tanya Queen tanpa basa basi.

Ada sedikit keterkejutan yang di tampilkan raut wajah Ace, lalu dengan cepat dia menarik kembali tangannya sambil tersenyum. "Tidak, aku hanya penasaran secantik apa wajah mu ketika bertemu langsung. Ternyata kau lebih cantik dari foto yang ditampilkan di mading."

Queen berdecak pelan, bukan untuk pertama kalinya ia mendapatkan gombalan seperti ini, dan Queen sudah benar-benar muak dengan pria seperti itu. Semenjak Arthur pindah ke Los Angeles tidak ada lagi pria yang bisa menarik perhatian Queen, semuanya begitu mengagumi Queen dan itu cukup membosankan, tidak ada tantangan untuk mengejar apa yang dia inginkan seperti saat mencintai Artur.

"Kau sudah melihatnya bukan? dan maaf aku tidak tertarik padamu." Queen baru saja akan pergi, namun tangannya ditahan oleh Ace.

"Apa kau belum tahu siapa kakakku? kau yakin tidak tertarik sedikitpun padaku?" tanya Ace dengan sisa kepercayaan dirinya.

"Kakakmu Daniel Jacob? aku tahu itu dan sayangnya aku bukan penggemar kakakmu," jawab Queen dengan senyum terpaksa yang begitu terkesan cuek.

Tiba-tiba dari arah belakang suara tawa seorang pria membuat percakapan mereka terhenti. "Kau tidak akan pernah bisa mendekati wanita itu kawan, sang Ratu hanya akan sudi berbicara pada sang Raja. King Zack, pria terpopuler di kampus ini."

"Sam hentikan, bukankah itu terlalu berlebihan?" desis King, ia merasa tak senang sekaligus malu dengan sikap Samuel yang terlalu berlebih-lebihan memuja Queen, wanita menyebalkan yang selalu mengadukan perbuatannya pada Kimberly, Mommy-nya.

-

Queen suka ganti warna rambut guys.

King makin ganteng aja yaa

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!