NovelToon NovelToon

Terjerat Cinta Wanita Depresi

Bab 01

Di sebuah Negera yang terkenal akan kekuatan mafia-mafianya. Di Negera ini mafia-mafianya tidak berada di jalanan maupun ruangan gelap sebagai tempat persembunyiannya, melainkan mengenakan pakaian rapi dan juga berdasi.

Mereka menghasilkan uang tidak dengan mendatangi masyarakat miskin lalu memalak uang mereka. Akan tetapi, masyarakatlah yang berlomba-lomba memberikan uang kepada mereka.

Usaha mereka terdiri dari perhotelan lengkap dengan prostitusi, bar yang dipenuhi narkoba dan minuman keras harga selangit, penyelundupan senjata dan bom, hingga jual beli organ tubuh manusia.

Gangster Lorehot memiliki 50.000 ribu anggota aktip di dalamnya. Lalu, apakah Nenek Lore sang ketua masih sekuat dan sekejam dulu? Tentu saja dia sudah tak setangguh dan sekejam dulu. Tapi satu yang tak berubah, Dia masihlah seorang Lore yang tak pernah mengenal Takut. Takut adalah indera yang tak dia miliki.

Kini kulitnya memang sudah keriput, jalannya sudah mulai membungkuk, dan hanya dengan bantuan tongkat canggihnya dia masih sanggup berdiri tegap. Jangankan membidik, memegang pistol saja, tangannya sudah bergetar.

Lalu apa usaha yang dilakukannya sekarang hingga memiliki Gangster yang masih kuat di dunia? Apa yang dia lakukan sehingga pundi-pundi kekayaanya tak pernah habis? Dari manakah uangnya berasal? Lorehot tidak akan sekuat dan sekaya itu bila hanya dengan beberapa usaha ilegal saja.

Zaman memang sudah berganti dan segala sistem di bumi pun juga ikut berganti. Tapi dunia permafian masih terus berjalan. Nenek Lore bukan hanya memiliki Gangster sebatas kemafian saja. Namum, dia adalah Nenek Lore penguasa dunia gelap. Di negeranya, Nenek Lore tak disebut Mafia maupun Gangster, melainkan shadow ekonomi. Kalian pasti pernah mendengarnya, bukan?

Shadow ekonomi adalah ekonomi bayangan, ekonomi yang berjalan di jalan yang gelap, di balik tangan, di bawah meja. Sering disebut dengan black merket, anderground economy, hidden economy, gray economy, informal economy, anobserved economy dan cash economy.

Semua usaha yang Lorehot jalankan, mau ilegal maupun yang legal, semuanya tak terdaftar di pemerintahan, sehingga mereka tidak terkena pajak. Nenek Lore adalah orang terkaya di dunia. Berapa jumlah kekayaan Nenek Lore? Tak terhitung.

Beberapa pakar ekonomi memperkirakan bahwa nilai shadow ekonomi setara dengan 18-20% GDP di dunia. Itu juga tak benar, karena sebenarnya nilainya bisa lebih dari dua kali lipat dari angka itu.

Kekayaan keluarga Talsen Baldev tidak sedikit pun mampu menandinginya. Dia benar-benar sangat kaya raya, dia punya berpuluh perusahaan terkemuka di dunia. Yang tampak dan yang terlihat hanya satu diantaranya.

Hanya dengan satu perusahaan saja, namanya sudah terpampang nyata di majalah-majalah atau situs-situs yang membahas tentang orang-orang terkaya di dunia. Bagaiamana bila semua usahanya terlihat? Akankah seluruh presiden-presiden di dunia tunduk di bawah kakinya?

Untuk semua hartanya itulah, Nenek Lore tidak pernah sembarang mencari penerusnya. Karena dirinya adalah seorang perempuan mandul, maka dia tidak akan mendapatkan penerus yang benar-benar mengalirkan darah mafia sepertinya.

Karena hal itulah dia selalu mencari target yang dapat dia latih untuk menjadi penerusnya. Lorix, Lorix adalah salah satu Putra dari seorang anggota mafia Lorehot yang dia bunuh. Kemudian, anaknya yaitu Lorix dia besarkan dan latih sejak kecil. Namum, sayangnya Lorix selalu membantahnya. Untuk itulah dia tak akan berharap banyak pada Lorix untuk memberikannya keturunan berdarah mafia.

Namun, Nenek Lore tak kecewa. Lantaran dia sudah menemukan seorang calon penerus Gangsternya, yaitu Lewis. Setelah mengetahui kalau Lewis memiliki keturunan mafia dari Ayahnya, saat itulah Nenek Lore tertarik dengannya dan akan menjadikan Lewis sebagai penerusnya.

"Bagaiamana perkembangannya?" tanya Nenek Lore pada bawahannya.

"Tuan muda Lewis mempelajari segalanya dengan mudah. Dia sangat handal dan dapat diandalkan, dia lebih cepat daripada Tuan muda Lorix sewaktu kecil. Kedepannya, saya yakin Tuan Muda Lewis akan sangat tangguh."

"Bagus, terus buat jiwanya sekejam mungkin."

"Baik, Nyonya besar."

***

Beberapa jam perjalanan dengan menggunakan pesawat pribadinya. Kini, Lorix pun telah sampai di negara di mana Neneknya berada. Tiba di bandara, sudah ada mobil beserta Supir khusus yang akan mengantarnya menuju Mansion sekaligus markas terbesar Gangster Lorehot.

Ketika sampai di Mansion, Lorix langsung berjalan cepat menuju ruangan di mana Neneknya berada. Saat sudah berdiri di depan pintu, dua orang pengawal yang berjaga membungkukkan tubuhnya terlebih dahulu. Setelahnya, barulah mereka membuka pintu lalu mempersilahkan Lorix untuk masuk.

"Kamu sudah datang," sambut Nenek Lore yang sudah memprediksa kedatangan Putra angkatnya. Lorix hanya diam tak menjawab, sangat jauh berbeda seperti sebelum-sebelumnya, di mana dirinya sangat menghormati Sang Nenek.

"Duduklah," titah Nenek Lore meminta agar Lorix duduk di sampingnya.

"Nenek pasti sudah tahu segalanya, aku tidak perlu mengulang ceritanya," tutur Lorix langsung ke inti permasalahan.

"Berpura-pura menyetujui pernikahan yang Nenek atur, kemudian merebut Lewis. Apa maksudmu rencana yang itu?" Nenek Lore beringsut sambil membenarkan posisi tongkat ajaibnya.

"Aku tidak pernah mencintai Asha, aku hanya mencintai Gyana!" tegas Lorix.

"Kalau begitu nikahi Gyana," balas Nenek Lore sambil meraih cawan berisi teh, lalu meneguk isinya dengan santai.

"Mak-maksud, Nenek?" tanya Lorix yang tampak kaget mendengar ucapan Sang Nenek yang tak terduga. Membuatnya menaruh perasaan bahagia.

Sepersekian detik kemudian, Lorix pun sadar ada sesuatu yang aneh. Tidak mungkin Sang Nenek begitu cepat berubah pikiran, terkecuali ada rencana lain yang pastinya akan sangat sulit Lorix tebak.

"Apa Nenek bercanda? Nenek rela membuatnya menjadi wanita sakit jiwa demi tidak bisa bersamaku. Namun sekarang, Nenek memintaku untuk menikahinya dengan begitu entengnya. Apa Nenek mempermainkan perasaanku? Rencana apa lagi yang kini Nenek rencanakan?" geram Lorix bertanya sambil menatap tajam wanita keriput di sampingnya.

"Lakukan saja apa yang Nenek perintahkan padamu, jangan sekali-kali membantah!" tekannya membuat Lorix mengepalkan tangan.

"Pasti ada sesuatu yang Nenek inginkan, katakan kepadaku apa itu?" desak Lorix yang tahu bahwa Sang Nenek pasti punya persyaratan yang pastinya akan berat untuknya jalani.

"Tentu saja ada persyaratannya."

"Apa itu?"

"Kamu harus memberikan keturunan dalam kurun waktu dua bulan, kalau dalam waktu dua bulan Gyana tidak bisa mengandung, maka Gyana harus mati."

Deg!

Lorixs Lore

Gyana Methra

Bab 02

"Kamu harus memberikan keturunan dalam kurun waktu dua bulan, kalau dalam waktu dua bulan Gyana tidak bisa mengandung, maka Gyana harus mati."

Deg!

Jantung Lorix mendadak berdetak lebih cepat dari sebelumnya, kala mendengar persyaratan yang Neneknya ajukan. Walau Lorix sudah bisa menebak akan adanya sebuah persyaratan yang sudah pasti menyulitkannya.

Namun, Lorix tak sedikit pun mengira kalau persyaratan yang akan Neneknya berikan adalah persyaratan yang mustahil Lorix lakukan. Menghamili seorang wanita yang mengalami gangguan sakit jiwa karena pernah diperkosa, benar-benar mustahil terjadi.

Bagaiamana cara Lorix menyentuh Gyana? Sedangkan Gyana akan langsung ketakutan dan berteriak histeris ketika melihatnya. Bahkan, Gyana tak segan-segan melukai dirinya sendiri bila ketakutan yang begitu besar itu hadir dalam pikirannya.

Apa yang bisa Lorix lakukan saat ini? Kalau tidak menikah Gyana, bagaimana dia bisa mendekati dan membantu menyembuhkan wanita yang masih menetap di dalam lubuk hatinya itu. Bila dirinya nikahi, ancaman kematian untuk Gyana seandainya tidak hamil dalam kurun waktu dua bulan.

Tapi, begitulah kenyataan dunia mafia. Kejam dan tak punya perasaan. Perasaan adalah indra yang jarang dan bahkan tidak dimiliki oleh sebagian anggota. Apa pun dapat dilakukan tanpa memikirkan perasaan orang lain.

"Terserah kepadamu, bila tidak mau juga tidak apa-apa. Kamu akan tetap Nenek nikahkan dengan Asha wanita pilihan Nenek. Mau kamu nikahi atau tidak, Gyana juga akan tetap mati bila tak kunjung sembuh. Bukankah dia terus mencoba melakukan bunuh diri?" imbuh Nenek Lore meletakkan kembali cawan tehnya.

"Baiklah. Aku akan menikahi Gyana dan memberikan Nenek Cucu."

Akhirnya Lorix mengambil keputusan terberat itu. Lorix pikir dirinya mampu melakukan syarat mudah namum sulit itu. Membuat hamil seorang wanita yang dicinta memang sangatlah mudah, tapi tidak akan mudah bila wanita itu adalah wanita depresi yang hanya hanya melontarkan kalimat, "Aku ingin mati."

Mampukah Lorix menyembuhkan Gyana dari depresinya? Mampukah Lorix menghamili Gyana dalam waktu dua bulan? Jawabannya, Lorix yakin dirinya mampu.

Bukankah dunia kedokteran dan dunia medis di zaman sekarang sangatlah canggih? Membuat hamil seorang wanita tidak mungkin sulit, bukan? Karena hal itulah, Lorix akan mencobanya dan berusaha melakukan yang terbaik untuk wanitanya tercinta. Gyana Methra.

***

Detik itu juga, Lorix langsung berangkat ke Negera Oesteria untuk mengembalikan Lewis kepada orangtuanya yaitu Usan dan Asha (di novel Terjerat Ranjang Hangat Si Culun Seksi). Setelah mengantarkan Lewis, malam itu Lorix tak langsung pulang ke rumahnya. Melainkan, pergi ke rumah sakit jiwa untuk menjemput calon Istrinya, Gyana Methra.

Lorix berencana akan menikahi Gyana besok pagi. Lorix tak ingin berlama-lama menunda waktu, karena dirinya tak punya banyak waktu. Di dalam mobilnya, Lorix terlihat tak henti tersenyum senang. Walau tak tahu kedepannya akan seperti apa, tapi menikah dan akan berstatus sebegai Suami Gyana, membuatnya merasa sangat bahagia. Itulah keinginannya selama ini. Dengan bersama, Lorix akan punya banyak kesempatan untuk membantu menyembuhkan Gyana dari trauma di masa lalu..

Tiba di di rumah sakit, Lorix langsung bergegas menuju ruangan di mana Gyana di rawat. "Bagaiamana keadaannya? Apa lukanya sudah sembuh?" tanya Lorix pada Dokter Yuna yang sebelumnya telah memeriksa luka tusuk di perut Gyana.

"Sudah cukup membaik. Tapi, obat penenang akan terus diberikan hingga lukanya benar-benar telah kering. Takunya Nona Gyana bertindak di luar kendali lagi dan malah menyebabkan luka tusuknya infeksi," terang Dokter Yuna, Gyana terpaksa harus dibuat tidur dalam jangka waktu lama, lantaran Gyana selalu menyakiti dirinya sendiri. Tak ingin luka tusuk di perutnya bertambah parah. Dokter Yuna pun membuat Gyana tidur setiap hari.

"Tidan apa-apa, yang terpenting dia baik-baik saja. Tapi, apakah aku sudah boleh membawa Gyana pulang?"

"Tentu, Tuan. Kebetulan Nenek Lore sudah memberikan izin. Tapi, saya akan datang sesekali untuk mengontrol luka Nona Gyana," jawab Dokter Yuna mengizinkan.

"Baiklah, aku akan langsung membawa Gyana pulang."

"Tunggu, Tuan!" cegat Dokter Yuna membuat Lorix urung mengangkat tubuh kekasih yang begitu dirinya cintai.

"Ada apa?"

"Saya ada rekomendasi obat yang dapat membuat Nona bergairah. Apa Tuan mau?"

.

.

.

Lorix

Bab 03

"Saya ada rekomendasi obat yang dapat membuat Nona bergairah. Apa Tuan mau?" mendapat tatapan tajam dari Lorix, membuat Dokter Yuna bergetar ketakutan.

"Maaf kalau saya lancang, Tuan. Akan tetapi, saya hanya berniat membantu, benar-benar tidak ada maksud lain," terang Dokter Yuna. Lorix mengabaikan, dia mendekati Gyana, kemudian menggendong Gyana ala bridal.

"Aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri," tekan Lorix lalu segera pergi. Lorix mengira Dokter Yuna ada di pihak Neneknya, untuk itulah Lorix tak ingin gegabah. Dia punya cara sendiri untuk masalahnya.

Tiba di mobil, Lorix membaringkan Gyana dengan begitu perlahan. Setelah memastikan Gyana berbaring dengan nyaman dan aman, barulah Lorix masuk dan duduk di kursi kemudi, siap tancap gas menuju Mansionnya.

Beberapa menit perjalanan, akhirnya Lorix tiba di Mansion. Namun, pagar yang biasanya akan terbuka otomatis, kini tak kunjung terbuka. Tak lama, muncul seorang pria kekar parah baya, pria itu adalah orang kepercayaan Nenek Lore.

Lorix segera turun dari mobilnya, menghampiri kemudian bertanya, "Apa yang terjadi?"

"Maaf, Tuan. Nyonya besar telah mencabut dan membekukan semua akses atau barang-barang yang Tuan dapatkan dari LR Grup termasuk rumah, mobil dan lainnya. Nyonya besar juga mengatakan kalau Tuan tidak lagi berhak karena bukan lagi CEO LR Grup dan juga bukan lagi ketua Gangster Lorehot. Mohon maaf, Tuan, saya hanya menyampaikan apa yang Nyonya Besar ingin katakan kepada, Tuan."

Lorix mendengar tanpa ekspresi. Bukan tak terima, tapi hanya sulit untuk menerima kenyataan bahwa Sang Nenek benar-benar tidak memiliki perasaan sayang sedikit pun terhadapnya. Kecewa? Tentu saja Lorix kecewa, perjuangannya selama ini tidak dianggap sama sekali.

Di balik rasa sedihnya, juga terdapat perasaan lega. Lega karena pada akhirnya Lorix lolos dari jeratan Nenek Lore. Setelah ini, Lorix jamin kehidupannya akan lebih baik, walau tanpa harta. Asal sudah bersama dengan wanita yang dicinta, Lorix sanggup melakukan apa pun.

Saat ini adalah kebebasan untuknya, Lorix tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan. Lorix bersumpah akan menjadikan Gyana ratunya yang paling bahagia di dunia ini.

Detik itu juga Lorix memberikan dompetnya beserta isi, ponsel, kunci Mansion, dan juga kunci mobil. Setelahnya, Lorix kembali masuk ke dalam mobil, mengangkat tubuh lemah Gyana, lalu membawanya pergi entah ke mana.

Lorix menyusuri gelapnya malam dengan berjalan kaki sambil terus menggendong Gyana. Tubuh yang kekar, tenaga yang kuat, membuatnya tak sadar sudah tiba di jalan raya yang sudah terlihat sepi. Lorix menyebrangi jalan menuju telpon umum di seberang sana.

Lorix berencana akan menelpon mantan tunangan yang sudah dia anggap seperti Adik kandung sendiri yaitu Asha, Lorix akan meminta bantuan kepada Asha. Tiba di seberang sana, Lorix membaringkan Gyana perlahan di kursi panjang yang tersedia, kemudian langsung masuk ke dalam ruangan kecil telpon umum dan segera menghubungi nomor Asha. Beruntung dirinya ada di negera Oesteria, di mana negara ini telpon umum bebas digunakan tanpa ada biaya.

"Hallo, siapa ini?" terdengar suara baritone seorang pria di seberang sana. Hanya mendengar suaranya saja, Lorix dapat menebak kalau yang mengangkat panggilannya adalah Usan, yaitu Suami dari Asha.

"Aku Lorix, maaf kerena telah mengganggu waktu istirahatmu dan Asha," balas Lorix merasa tidak enak hati telah membuat panggilan di tengah malam.

"Apa terjadi sesuatu?" sepertinya Usan sudah menebak kalau ada sesuatu yang tidak beres.

"Nenek mencabut semuanya, rumah, mobil, dompet, bahkan ponselku. Untuk itu, bisakah kau membantuku."

"Apa ini karena Lewis?" tanya Usan yang merasa bersalah. Sebelumnya, Lewis ditahan oleh Nenek Lore untuk dilatih sebegai calon penerus Gangster Lorehot. Dan apa yang kini terjadi pada Lorix, juga termasuk karena menyelamatkan Lewis, tapi hal ini terjadi tidak sepenuhnya karena Lewis.

"Tidak sepenuhnya karena Lewis."

"Di mana kau saat ini? Aku akan menjemputmu sekarang juga," Usan mendesak karena khawatir. Walau pun Usan tidak terlalu menyukai Lorix, tapi tetap saja Lorix adalah seorang pria yang telan menyelamatkan dan membebaskan Putranya dari tangan Nenek Lore. dari Istrinya.

"Saat ini aku ada di jalan Rose Road nomor—"

"Gyana!"

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!