NovelToon NovelToon

Kesalahanku

episode 3 - Jadi kau cicipi dia?

hy... jumpa lagi...

maaf ni aku sedikit bingung coz tiba-tiba episode 1dan 2 udah hilang dari editor ku...

tapi gak papa dech aku langsung lanjutin ceritanya aja ya....

selamat membaca.😉😉

******************************

Pagi itu Yoon Dae Jung mengajak menikah dengan Arsyana, wanita yang duduk itu pun sekarang berdiri dan tak percaya dengan apa yang diucapkan Yoon Dae Jung.

"aku serius dengan kata-kata ku nona Arsy." kata tuan Dae Jung seraya berdiri melangkah mendekati Arsy

"saya tidak menerima lelucon Anda. Maaf." kata Arsy datar dengan segera masuk kedalam kamar serta menutupnya.

Dae Jung berdiri terdiam, bagaimana ia harus membujuk perempuan itu. Ia adalah laki-laki yang dingin dan jauh sekali dengan yang namanya romantis.

"saya akan bicara dengannya. Pak Dae?" ucap bu Sinta yang datang dengan membawa dua cangkir kopi untuk Dae Jung dan sekretarisnya.

********

empat bulan yang lalu.....

Malam ini Arsyana, gadis cantik berkulit kuning langsat itu menghadiri pesta ulang tahun Anjani teman kampus Tyo laki-laki yang baru dua minggu menjadi pacarnya.

Pesta malam itu sangat meriah, Anjani yang notabene berasal dari keluarga berada itu menyewa hotel yang hanya bisa disewa oleh orang-orang kelas atas. Maklum Anjaninpun tipe gadis sosialita dan hanya bergaul dengan orang-orang yang sepadan dengan nya.

"Tyo..." panggil seorang lelaki yang menepuk pundak Tyo, dia adalah Aldo teman sekampus mereka. "Cantik sekali kamu Ar..."puji Aldo saat melihat Arsy yang berada disebelah Tyo.

Arsy menjawabnya dengan senyum yang ramah dan bisa membuat klepek-klepek para cowok yang memandang. "Aku pergi ke toilet dulu kak." pamit Arsy yang langsung pergi.

"Eh... Jadi kau cicipi dia?" bisik Aldo pada Tyo yang masih melihat Arsy meninggalkannya.

"Belum lah... susah dia, aku ajak kissing aja gak mau."

"Payah" ejek Aldo yang kemudian mengambil wine "Kasih pada Arsy, aku booking no 109."

Tak lama kemudian Arsy kembali dari toilet, sekarang ia bersama Nita teman Arsy dikampus.

"Minum dulu Ar..." tawar Tyo seraya memberikan segelas air pada Arsy. "Sama siapa kamu Nit?"

"Sama aku lah..." jawab Aldo segera dan merangkul pundak Nita.

"Jangan pegang seenaknya ya." ketus Nita pada Aldo yang tak disukai gadis manis berambut ikal itu

"Tyo..." sapa Anjani "aku pinjam Tyo sebentar ya..." tarik Anjani pada lengan Tyo lalu pergi.

Tak lama setelah kepergian Tyo, Arsy meminum wine yang diberikan Tyo, gadis yang memang tak pernah minum wine itu seketika merasa tak enak dilidahnya.

"Kok gini rasanya ya?" tanya Arsy pada Nita.

"Gak papa Ar... Itu minuman paling spesial disini, habiskan dulu baru rasanya akan keluar." sahut Aldo dengan meminum segelas wine yang ada di tangannya. "Aku juga meminumnya."

Arsy pun meminum wine itu sampai habis dan meletakkan gelasnya di atas meja. Tiba-tiba ia merasa pusing pada kepalanya. Ia seperti tak kuat untuk berdiri.

"Kau tak apa?" tanya Aldo pura-pura gak tahu.

"Tiba-tiba kepalaku pusing kak"

"Oh... Istirahat dulu aja, Tyo punya kamar khusus kok disini. aku antar ya.."

"Gak usah kak, aku sendiri aja."

"Aku antar aja ya, takutnya kamu kenapa-napa lagi." sahut Nita. " kamar berapa kak?"

"109" jawab Aldo pendek.

Mereka berdua berjalan berdampingan, Arsy yang berdiri sempoyongan itu dibantu oleh Nita. Mereka berjalan perlahan hingga sampai kamar 109.

"109 apa 209 ya? Aduh... Kenapa aku lupa gini ya? Ar... Tadi kamar berapa?" Tanya Nita pada Arsy yang masih memegang kepalanya karena pusing.

"209" jawab Arsy pelan, yang akhirnya ia membuka pintu itu dan masuk kedalam.

"Udah Nit... Aku bisa masuk sendiri. Makasih ya.." jawab Arsy lemah.

"Ok Ar..."

Nita pun pergi dan Arsy menutup kamar yang gelap itu, mengunci dari dalam dan ia mencoba untuk mencari-cari saklar lampu agar terlihat agak terang. Tapi tiba-tiba tangannya menyentuh lengan kekar dan ada tangan kekar yang memegangnya. Seketika itu, tangan Arsy ditarik dengan cepat dan Arsy terjatuh dipelukannya.

****

jangan lupa vote dan like ya ka...

terima kasih

Episode 1 - Menjemput

hy... aku tulis episode 1 lagi ya... biar ada urutannya... 😀

******

Pagi menjelang, terlihat seorang wanita setengah baya berjalan beriringan dengan wanita yang mengandung di pinggiran kota.

Arsyana, seorang wanita yang hamil diluar nikah. Wanita yang diusir keluarganya karena perilakunya yang mencoreng nama baik keluarga.

Kala itu Bu Sinta laksana dewi penolong baginya, ia sudah tinggal bersama bu Sinta sekitar tiga bulan. Arsy membantu bu Sinta setiap hari di catering yang menjadi mata pencaharian bu Sinta selama ini.

Mereka berjalan perlahan dengan membawa beberapa kantong belanjaan untuk menu hari ini, Bu Sinta yang selalu ramah dengan warga sekitar sekarang lebih menjadi pusat sorotan karena Arsy. Tapi bu Sinta tak peduli ia hanya merasa harus menolong gadis baik yang ia kenal dulu waktu bekerja sebagai pelayan kantin sekolah.

Setiba dirumah, mereka disambut oleh pak rt dan beberapa warga sesepuh kampung setempat. Mereka tersenyum ramah dan dipersilahkan untuk masuk ke dalam rumah bu Sinta.

Mereka duduk saling berhadapan dan terlihat sangat ragu untuk memulai pembicaraan. Bu Sinta adalah salah satu keluarga yang cukup baik dan ramah dikampung, keluarga beliau pun tak pernah melakukan hal yang mempermalukan keluarga ataupun lingkungan sekitar.

"Ada apa ini pak... Pagi-pagi sudah kesini." kata bu Sinta memulai pembicaraan ketika Arsy membuatkan minuman untuk bapak-bapak di depan.

"Begini bu... Maaf sebelumnya, Kami kesini bermaksud agar nak Arsy tidak tinggal disini lagi."

"Loh... Kenapa pak?"

"Bu... Selama mb Arsy disini, kami tidak pernah melihat suaminya? Apa benar yang dikatakan ibu-ibu kalau mb Arsy hamil diluar nikah?" kata salah satu sesepuh kampung yang ikut hadir pagi itu.

"Itu bisa mempengaruhi anak gadis dikampung ini bu..." tambah pak RT

Arsy mendengar percakapan itu dari dalam, hatinya serasa hancur berkeping-keping. Dadanya seketika merasa sesak, dan terngiang jelas dipikirannya kata terakhir yang diucap ayahnya.

"aku gak ingin ada yang membela wanita kotor seperti dia."

Ya.... Aku wanita kotor yang tak pantas untuk dibela, bahkan oleh ayahku sendiri. Semua warga disini pun tak ada yang membelaku mereka semua membenciku, menuduhku dan mengusirku.

Mata wanita yang perutnya mulai kelihatan buncit itu memanas serasa air mata akan turun dengan derasnya. "Apa aku benar-benar salah mempertahankan anak yang tak berdosa ini? Ya Tuhan ampunilah semua dosaku dan lindungilah bayi yang ada di kandunganku." gumam Arsy dalam hati.

Arsy pun memghapus air matanya dan melangkahkan kakinya seraya membawa beberapa cangkir kopi untuk para sesepuh kampung yang ada di ruang tamu.

Ia mendengar percakapan yang memojokkan dirinya dan mendesak bu Sinta untuk segera mengusir Arsy dari rumahnya.

Arsy tak bisa berdiam diri, ia tak mungkin hanya melihat kejadian itu tanpa berbuat apa-apa. Ia tak ingin menjadi perusak nama baik bu Sinta. "Sudah bu... saya minta maaf jika selama ini saya mengganggu dan merusak lingkungan disini, saya akan pergi."

"Arsy jangan gegabah... Kamu mau tinggal dimana nak?" tanya bu Sinta seraya memegang tangan Arsy. "Pak, beri waktu kami untuk berfikir." pinta bu Sinta pada sesepuh kampung itu.

"Selamat pagi..." salam dari seorang lelaki berjas dan langsung masuk serta duduk di kursi yang tersisa. "Nyonya Arsy?" Sapa laki-laki itu dan mendekati Arsy. "Nyonya baik-baik saja kan? saya diminta tuan Dae untuk menjemput nyonya."

Mulut bapak-bapak yang awalnya saling bersahutan memojokkan Arsy, sekarang terdiam dan menatap laki-laki yang datang.

"Mari nyonya, sudah ditunggu. " kata laki-laki yang masuk tadi seraya sedikit membungkuk.

Melihat itu Arsy masih terdiam, siapa laki-laki ini? Apa yang dia lakukan? Pikir Arsy

Kenapa dia memanggilku nyonya? Dan siapa tuan Dae.

episode 2 - janin itu anakku

Pagi itu, dada Arsy sesak ia merasa susah bernafas atas perlakuan warga kampung padanya. Ibu Sinta yang sudah baik padanya berusaha membela tapi apalah daya Arsy memang salah. Tiba-tiba ia dipanggil nyonya oleh seorang laki-laki yang datang, siapa dia Arsy pun tak tahu.

Semua terdiam kala itu, menatap laki-laki berjas dengan seksama. Melihat dari bawah hingga ke atas, tampak seperti orang berada.

"Pak Rafi.... Betulkah Anda pak Rafi?" tanya salah seorang sesepuh kampung pengurus panti asuhan disekitar situ.

"Ya... Pak... Saya Rafi." jawab laki-laki itu dengan senyum ramah. "Saya kesini menjemput nyonya Arsy, beliau ini ibu dari anak tuan saya, tuan Yoon Dae Jung."

"Oh... Maafkan kami, kami tidak tahu. Salam untuk pak Yoon" kata pengurus panti yang mengenal Yoon Dae Jung sebagai salah satu donatur panti.

Setelah itu mereka semuanya pun pergi meninggalkan Arsy dan bu Sinta yang masih terdiam melihat apa yang dikatakan Rafi. Bagaimana tidak, Yoon Dae Jung adalah pemilik Yoon entertainment yang menaungi artis-artis papan atas dan film yang diproduksi pasti menjadi film terbaik.

"Nyonya..." panggil Rafi memecahkan kediamaan wanita hamil yang menatapnya. "Kita sudah ditunggu tuan. Maaf beliau tidak turun karena disini tadi banyak orang." jelas Rafi yang memang tuannya tidak suka menjadi perhatian.

"Apa maksud perkataan Anda?" Tanya Arsy tersadar dari kediamannya.

"Tuan Dae Jung ada dimobil menunggu Anda, dan Saya diminta untuk mengantar Anda ke mobil." Rafi menjelaskan dan menunjukkan mobil berwarna merah terpakir di depan rumah.

"Saya tidak kenal dengan tuan Yoon Dae Jung lagi pula..." Arsy menghentikan kata-kata nya karena ia melihat sosok tampan, putih, tinggi dan memakai jas turun dari mobil dan melangkah ke arahnya.

Bukankah itu memang Yoon Dae Jung, Presdir donatur panti. Presdir yang terkenal dengan dermawan, meskipun pemberiannya melewati Rafi seretarisnya.

"Tapi aku mengenalmu." sahut laki-laki tinggi berkulit putih bersih masuk kedalam rumah dan duduk di sebelah Rafi.

Bu Sinta yang terdiam dari tadi tersadar, Ia langsung menyapa dan mempersilahkan Yoon Dae Jung untuk duduk.

"Saya kebelakang dulu." pamit bu Sinta seraya menepuk pundak Arsy dan meninggalkan Arsy yang tampak bingung.

"Bu.." panggil Arsy yang tak ada tanggapan sedikitpun dari bu Sinta

"Maaf, jika aku mengejutkanmu. Aku kesini hanya ingin menikahimu."

"Menikah?" suatu kata yang tidak berani ia bayangkan dengan kondisinya yang seperti ini. "Anda jangan main-main tuan ?"

"Karena anak dalam kandunganmu itu adalah anakku."

*anaknya? bagaimana mungkin? Yoon Dae Jung Presdir Yoon Entertainment terkenal dengan anti wanita. Bersalaman saja tidak mau apalagi melakukan hal melampaui itu. Bahkan dia juga sempat di gosipkan kalo guy.

Lagi pula laki-laki malam itu, melakukan dengan kasar, agresif hingga tak menghiraukan badanku yang lemah. Apa tuan Yoon ini bermimpi atau karena dia orang yang terlalu baik hingga iba dengan apa yang dilakukan bapak-bapak tadi. cukup Arsy... ia adalah orang terpandang dan jangan berpikir aneh-aneh*.

" maaf tuan Yoon, ini masih terlalu pagi jika Anda bicara omong kosong padaku." kata Arsy seraya berdiri melangkahkan kakinya menuju kamar.

"aku serius dengan apa yang aku katakan nona, janin itu adalah anakku." kata Dae Jung yang sekarang berdiri memegang pergelangan tangan Arsy

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!