Di suatu pagi...
Sebuah mobil mewah yang di kendarai gadis cantik berambut pirang bernama Kayla putri, gadis itu terlihat sedang buru-buru iya berhenti di sebuah Supermarket.
Di saat hendak memarkir mobilnya, tiba-tiba terdengar suara pria dari sebuah mobil tua yang sedang mogok.
Pria itu bernama Aldi Baskoro seorang mahasiswa.
"Yah, Ramona ada apa lagi dengan dirimu?"
Sambil jongkok, Aldi melihat di dalam bawah mobil tersebut.
Aldi membawa kunci-kunci dan baut di saku nya. Ketika iya mulai merebah masuk ke dalam bawah mobil, untuk mengecek kerusakan mobil tiba-tiba, baut jatuh melenting ke arah mobil sebelahnya.
Pengemudi mobil itu membuka pintu, iya tidak sengaja menginjak tangan Aldi yang hendak mengambil baut, pengemudi itu buru-buru keluar.
"Aduh-duh, sakit... siapa sih? jalan tidak liat-liat," gerutu Aldi.
"Hey...jangan lari kamu! harus tangung jawab dong?" Aldi berteriak, masih berada di bawah mobil sambil menjerit-jerit.
Keyla berbalik badan melihat tidak ada siapa-siapa di belakang nya, iya pun mempercepat jalan nya untuk menuju Supermaket yang tidak jauh dari situ.
"Siapa ya? kayak ada suara yang menjerit, ada suara orang nya tidak kelihatan. Duh, jangan-jangan itu..." Keyla berlari ketakutan.
"Masa sih, disiang hari ada begituan?" gumamnya dalam hati.
Aldi pun kembali membetulkan mobil yang ternyata cuma kabel yang putus.
Tidak lama kemudian dia pun selesai.
Aldi pun menghidupkan mobil nya, yang di beri nama Ramona itu.
"Okey Ramona, makasih sudah hidup kembali. Sekarang kita menunggu siapa orang tadi," ucap nya sambil berberes alat-alat.
Tidak lama kemudian...
"Bang, Bang ini... makasih sudah jagain mobil saya," ucap Keyla sambil memberi uang receh pada Aldi.
"Apa-apaan ini? kamu kira aku tukang parkir ya? aku tu..." pembicaraan Aldi terputus melihat Keyla sudah menjauh.
Tanpa mendengar alasan dari Aldi lagi, Keyla masuk ke dalam, menghidupkan mobil nya. Sambil melayang kan pandangan sinis nya iya membuka jendela sambil berkata dengan sombongnya.
"Gak ada waktu aku buat ngomong sama orang rendahan kayak kamu." ucap nya judes.
Aldi memandang dengan geram, "Itu gadis bukan nya minta maaf, malah menghina. Siapa sih? sombong banget." Aldi bertanya pada diri nya sendiri.
"Dasar gadis aneh! ayo Ramona kita pergi." Aldi menggas mobil nya dengan kesal. Iya ngebut karena sudah hampir terlambat.
Tidak lama kemudian, Aldi pun sampai di kampus.
"Hah...sudah jam 9, sudah telat nih,
Pak Toni pasti sudah masuk," gumam nya.
Pak Toni seorang dosen di kelas Aldi.
Aldi keluar mengambil tas, lalu berlari memasuki koridor kampus.
Tiba-tiba...
Brakkk...
Buku-buku berserakan jatuh di lantai. Aldi menabrak seseorang.
"Ma-maaf...saya buru-buru," ucap Aldi sambil memungut buku.
"Jalan tu, pake mata nya! gak liat apa ada orang. Main tabrak saja," Keyla menggerutu.
Ternyata orang yang ditabrak Aldi adalah Keyla, gadis yang tadi ketemu di jalan.
Sambil memungut buku-buku itu, Keyla dan Aldi jongkok dan berdiri bersamaan.
"Hah...! kamu lagi?" cetus nya sama-sama.
Aldi dan Kayla tidak sengaja berbicara secara serempak. Udah itu kompak banget lagi sama-sama melotot.
"Kamu ngikutin saya sampai kesini? apa kamu mintak ganti rugi ya? lebay sekali kamu!" ucap Keyla yang salah sangka kepada Aldi di kira nya Aldi sedang mengikuti nya.
"Apa?
aku mengikuti mu? Jangan GR Nona, aku kesini buat kuliah bukan untuk bertemu dengan mu. Dasar cewek baper," ucap Aldi mengejek.
"Udah gak usah banyak bacot!
dari tadi kamu ngebacot mulu tau!" Keyla kesal dan berdiri.
"Yah sudah kalau begitu," gerutu Aldi.
Brakkk... bunyi buku terjatuh di lantai.
Aldi membuang kembali buku-buku itu.
Buku-buku jatuh berserakan, Aldi geram membalas perlakuannya iya menginjak kaki Kayla dengan sengaja Keyla pun mengerang kesakitan.
"Aduh, sakit," desah Keyla.
"Impasnya, tadi kamu nginjak tangan saya sekarang kamu juga ku balas rasain tuh."
Aldi berlari sambil tertawa.
Keyla menjadi emosi, iya melempar Aldi dengan buku tapi tidak kena. Iya semakin kesal dan geram, lalu memungut buku-buku nya sendiri. Setelah selesai, iya menuju kantor papa nya.
Dari kejauhan belum sampai di pintu Keyla berteriak-teriak.
"Papa...
"Papa kenapa sih...? Ada gembel di kampus ini?" seru Keyla tiba-tiba.
Papa Keyla bernama Pak Hendra seorang dosen kepala dan pemilik kampus itu.
Pak Hendra meyambut anak nya dengan gembira.
"Kayla, anak papa... akhir nya sampai juga.
Kenapa kamu terlambat Nak? papa hampir saja mau balik jemput kamu, karna papa takut kamu nyasar. Kamu kan sudah lama tak datang ke sini," ucap Pak Hendra.
"Gak dong Pa, Keyla habis ketemu gembel tadi, Dia buat masalah dengan ku. Bikin sebel aja," gerutu Keyla.
"Gembel?... gembel siapa? mana berani orang sembarang masuk area kampus ini.
Semua gerbang ada satpam nya. itu tidak mungkin Keyla sayang," ucap pak Hendra tidak percaya apa yang dikatakan Keyla.
hal itu membuat Keyla semakin mengambek pada papa nya. Memang dari kecil Keyla selalu bersikap begitu pada papa nya.
Pak Hendra sangat menyayangi anak nya semata wayang itu, Karna dari kecil putri nya sudah tidak punya mama lagi. Pak Hendra berperan menjadi ibu sekaligus ayah buat Keyla.
Mama Kayla meninggal semenjak Keyla berumur masih kecil. Mama Keyla bernama Kimberly. Iya meninggal akibat kecelakaan.
Keyla dibesarkan di Belanda dan iya bersekolah di sana selama masih SD di rawat oleh nenek nya ibu dari mama nya, setelah tamat SD Keyla di jemput Pak Hendra yang sejak kematian istrinya iya sudah tinggal di Indonesia, mereka pun tinggal bersama menetap di Indonesia.
Keyla anak semata wayang yang selalu di sayangi dan di manjakan dari kecil. Semua pasilitas mewah di berikan pada Keyla.
Pak Hendra memperhatikan raut muka Kayla yang kusut.
"Ada apa sih? kamu datang marah-marah begini?" tanya Pak Hendra dengan lembut.
"Tadi pagi, ada seorang pria aneh rupa nya buruk banget, pakaian nya kumal lagi," hina Keyla. "dia ketemu dijalan sama keyla, eh- tau-tau sekarang keyla masuk kampus ini juga ketemu sama dia buat kesal aja," ucap Keyla geram.
"Itu namanya jodoh Nak, Pak Hendra menggoda Keyla.
"Papa, koq nyumpahin anak nya sih? gerutu Keyla cemberut.
"Nyumpahin gimana?" tanya pak Hendra heran dengan tuduhan Keyla.
"Itu tadi, bilang jodoh apa Papa mau punya mantu gembel?" ucap Keyla
"Kamu ini ada-ada saja, tidak ada gembel disini Nak, dan tidak ada orang yang tidak punya kepentingan masuk di sini yang masuk di sini cuma mahasiswa dan para dosen.
lagian kalau ada orang asing masuk area sini sudah ada yang memberitahu papa," sahut Pak Hendra menjelaskan.
"Terserah Papa saja yang terpenting aku gak suka ada mahasiswa kayak dia! di kampus ini titik," ucao Keyla dengan cetus nya.
Sejak pertemuan pagi tadi dengan si Aldi membuat mood Keyla berubah tidak membaik.
Sesampai di kampus papa nya, Keyla langsung pergi ke kantin.
Yah, walupun masih belum hapal tempat nya, tapi Keyla masih ingat karena iya pernah pergi ke kampus papa nya saat SMP. Sambil liat-liat arah kantin, iya bertemu sekelompok pria.
"Wah, ada mahasiswi baru nih cuiitt...cuit...," segerobolan pria itu bersiul.
Mereka-mereka itu cowok-cowok Geng Basket, yang terkenal di kampus itu.
"Hay, baru nya di sini? Siapa nama nya manis?" Toni angkat bicara sambil mengulurkan tangannya ingin kenalan.
Dengan langkah ala Keyla yang rada-rada model, yang memang Keyla di kampus lama nya di luar negeri mengambil jurusan model.
Setelah lulus SMA Iya kembali ke Belanda untuk melanjutkan sekolahnya di sana. Tapi sekarang iya ingin kembali lagi meneruskan sekolahnya di sini, atas kemauan papa nya dan demi seorang gebetan nya dari SMP cinta pertama nya. Walaupun mereka punya hubungan namun mereka tidak jadian. Keyla tidak tau keberadaan si doi, tidak tau sekolah nya dimana.
"Ehh...saya duluan, saya kan ketua regu di sini," seru Brian.
"Woii...
Enak saja, saya yang harus kenalan duluan sama gadis itu. Saya yang berkuasa disini, saya kan yang paling tua dari kalian," seru Anton mendahului.
Mereka saling dorong membuat Keyla menoleh.
Keyla merasa terganggu dari tadi di ikutin oleh anak-anak itu.
"Heh...ada apa sih kalian ribut-ribut...! menggangu saja!" teriak Keyla, semua anak-anak jadi diam.
Satu-satu ingin berebut mau kenalan.
Semua mengulurkan tangan kepada Keyla.
"What?...mau apa sih? Kalian!
Hello? sorry yah...! saya gak ada waktu buat menyalami kalian satu persatu."
Keyla beralih arah menuju jalan lain untuk menghindar.
"Waah...dia sombong sekali, siapa sih dia? sok-sok model, cantik sih tapi sayang sombong." Sambung seseorang dari mereka.
"Yah biasa lah orang cantik, memang kebanyakan begitu," sambung Brian.
"Tapi...saya lihat-lihat dari potongan nya, nampak nya dia anak orng kaya deh...?" Sambung seorang lagi, yang agak rada-rada matre ini harus! harus saya duluan nantik nya yang akan kenalan dan mengajak nya pa-ca-ran." dengan PD nya Leksi berkata.
"Dasar sotoy!" Brian menjitak kepala Leksi.
Memang penampilan dan gaya seorang Keyla memang super modis body nya langsing tinggi 175 cm, Rambut panjang yang berwarna Pirang seperti orang bule memang si Keyla blasteran.
Ibu nya wanita Belanda yang di Persunting Papa nya 20 Thun yang lalu.
Ibu nya mempunyai paras yang sangat cantik serta baik hati nama panjang ibu nya Keyla Kimberly Wilson. Sampai saat ini Papa Kayla masih saja menduda karena masih setia pada mediang istrinya.
Keyla lama menetap di Belanda, tetapi sudah sebulan di Indonesia, walaupun lama tinggal di sana Keyla tidak melupakan bahasa dan kebiasaan-kebiasaan yang ada di Indonesia.
"Dari kejauhan nampak Aldi berjalan menyusuri koridor kampus, iya melihat kelompok Brian, sebenarnya Aldi tidak suka melewati anak-anak itu namun, sudah buru-buru Aldi lewat saja.
"Hey Aldi Baskoro? Apa kabar kamu hari ini?" ucap seorang dari mereka melirik Aldi.
"Aldi...Aldi kapan si kamu berubah nya? koq gini-gini aja dr dulu." Brian mengejek Aldi
Brian adalah teman SMP nya Aldi.
Dulu nya Aldi dan Brian sahabatan.
tapi, sekarang dia enggan punya sahabat seperti Aldi yang culun, kutu buku dan jarang bergaul, apa lagi si Aldi punya mobil tua seperti 'Ramona' yang buruk dan sering mogok dia jadi gengsi untuk dekat dengan Aldi lagi.
Aldi orang nya memang rada pendiam, dia hanya diam di ledekin kawan nya, tapi Aldi seorang mahasiswa teladan dan sangat pintar.
Dia sekolah di situ juga berkat nilai nya yang tinggi. Lulus seleksi dan tanpa tes. Aldi dapat beasiswa oleh karena itu lah dia bisa masuk di kampus itu sekarang, kampus ternama yang paling mewah di kota itu.
Siang itu, Aldi mendapat panggilan dari dosen kepala. Iya segera pergi menemui Dosen tersebut. Aldi mengetok pintu dan pintu di bukakan.
"Selamat pagi Pak," Sapa Aldi.
"Selamat pagi Aldi? akhir nya, kamu dapat hadir atas panggilan bapak." sambut pak Hendra kepada Aldi.
"Iya Pak, maaf saya terlambat" ucap Aldi sambil menunduk.
"Okey, tidak apa-apa," jawab Pak Hendra sambil mempersilahkan Aldi duduk.
"Langsung saja ya? kita bicarakan hal ini.
Sesuai kemampuan mu yang tidak di ragukan lagi kamu terpilih tahun ini, menjadi utusan mahasiswa terhebat dikampus ini. Dengan nilai tertinggi dari semua mahasiswa-mahasiswi di kampus ini.
Saya dengan senang hati, sehabis wisuda Tahun ini kamu saya pilih untuk meneruskan sekolah mu di luar Negeri di mana pun itu.
Saya akan selalu siap, untuk mensupport kamu Jadi, bapak harap kamu mau mengambil kesempatan ini
"Tapi Pak, saya belum siap untuk itu," ucap Aldi merenung
"Aldi, tidak semua orang dapat kesempatan ini. Apa kamu tidak mau menjadi orang hebat?" ucap pak Hendra menggurui.
"Tentu nya mau pak, tapi kasihan ibu sendirian di sini," ucap Aldi memberi alasan.
"Itu masalah kecil Aldi, kamu harus mengejar kesempatan ini bapak hanya ingin kamu menjadi orang sukses dengan membawa nama baik kampus kita ini," sahut Pak Hendra.
"Iya Pak, akan saya pikir kan lagi, saya permisi Pak." Aldi mengakhiri pembicaraan nya.
Pak Hendra menahan langkah Aldi.
"Tolong pikirkanlah masa depan mu," ucap pak Hendra menepuk pundak Aldi dengan lembut. Aldi hanya mengangguk.
Pak Hendra bukan hanya dosen Aldi, tetapi dia juga teman lama ibu nya. Mereka pernah menjalin hubungan khusus di masa lalu.
Karna ibu Aldi dan pak Hendra semasa muda nya pernah saling suka, tapi oleh karna pak Hendra meneruskan sekolah nya Karna lantaran paksaan orang tua nya.
Iya di sekolahkan di Belanda oleh karna itu mereka berpisah hilang kontak dengan ibu nya Aldi.
Ibu Aldi menikah dengan Ayah nya Aldi yang sekarang sudah bercerai.
"Ternyata Papa ada tamu." dari balik pintu terdengar suara.
Dari tadi ternyata ada orang yang menguping dari balik pintu tidak lain adalah Keyla.
Di saat kuping Keyla masih menempel di pintu tidak di sadari ada yang mendorong dari dalam.
"Heem...ternyata dia orang nya yang disebut-sebut Papa itu," gumam Keyla.
Keyla terkejut dan pura-pura betulkan rambut nya yg terurai karna rasa malu terciduk sedang menguping.
"Hay...? kamu, kita kan...."
Belum sempat meneruskan kata-katanya Keyla langsung pergi dan masuk ke ruangan Papa nya.
"Aduhhh! gak sopan banget si? masih mau ngomong juga, dasar gadis aneh!"
Aldi pun pergi kembali ke kelas nya.
Dari dalam ruangan Pak Hendra sedang sibuk Keyla datang menghampiri papa nya.
"Papa kenapa ada gembel itu lagi masuk di sini Papa?" ucap Keyla tiba-tiba membuat papa nya terkejut.
"Keyla, lain kali masuk ketuk pintu dulu dong sayang? papa kan terkejut nantik papa jantungan lho...?" ucap pak Hendra.
"Gak akan jantungan koq, Papa aku kan paling hebat, keyla langsung duduk di samping Papa nya. "tapi aneh nya Papa aku, koq puya tamu Gembel seperti dia!" Keyla menunjuk orang yang barusan keluar.
"Siapa sih kamu maksud itu?" timpal Pak Hendra
"Aldi? kamu maksud, dia bukan gembel keyla. Dia mahasiswa terhebat di kampus ini."
"Hebat? hebat dari mana nya? muka jelek sih iya..." Keyla tertawa meledek Aldi.
"Sudah Keyla jangan menghina orang seperti itu! Papa tidak suka" ucap pak Hendra rada marah.
"Papa...." Keyla teriak kesal.
Pagi itu Keyla pergi ke kampus lagi menemui Papa nya lagi.
Keyla sengaja menghabiskan waktu nya hanya melihat-lihat keadaan kampus. Iya masih enggan untuk memulai mata kuliah nya.
Setelah capek keliling kampus, Keyla keluar mencari angin segar di kota itu.
Sambil mencari-cari seseorang yang istimewa pernah menjadi kenangan terindah nya sebelum pergi keluar negeri.
Sebenarnya Keyla tidak sanggup pindah di Indonesia karna sudah betah di sana, di sana Keyla sekolah jurusan model. Cita-cita nya dari kecil ingin menjadi model terkenal menjadi kandas oleh kemauan papa nya yang sulit iya tolak.
Papa nya berkeinginan agar Keyla memilih jurusan kepemimpinan agar bisa menjadi penerus bagi nya untuk memimpin sebuah perusahaan besar miliknya yang sekarang masih di bawah pimpinan adik nya.
Ayah Keyla mempunyai nama panjang Hendra Ario Wilson mempunyai adik bernama Hendry Aria Wilson, pemegang sementara perusahaan itu. karna Pak Hendra sangat diperlukan di kampus nya sehingga iya menyuruh adik nya itu memegang perusahaan nya.
Pak Hendra berharap anak semata wayang nya Keyla putri bisa meneruskan memimpin di perusahaan itu selanjutnya. Iya mendirikan perusahaan itu 5 tahun silam atas jerih payah dan kegigihan nya Iya berhasil mendirikan perusahaan itu.
Kemauan Pak Hendra dan putri itu bertolak belakang sehingga menimbulkan konflik yang rumit di selesaikan.
Kayla yang berkeinginan menjadi model itu mau tidak mau harus mengambil jurusan perkantoran yang tidak sama sekali iya minati.
Ibu nya Keyla telah lama tiada akibat kecelakaan maut yang merenggut nyawa nya.
Iya meninggal dalam keadaan hamil itu lah yang membuat Pak Hendra selalu kepikiran masa lalunya. Kadang iya bertindak seperti orang gila yang tertawa-tawa sendiri dan tiba-tiba menangis.
Keyla tumbuh menjadi gadis manja yang kemauan nya selalu terpenuhi. Sehingga iya sulit memahami arti sebuah perjuangan.
Papa nya selalu menuntut Keyla agar menjadi seorang pemimpin yang handal berjiwa besar dan bertanggung jawab tetapi sedikit pun tidak dipunyai Putri semata wayang nya itu.
Oleh sebab itu lah Pak Hendra berniat akan menjodohkan Keyla dengan Pria pilihan nya seorang mahasiswa di kampus nya yang paling iya banggakan. Iya bertekad suatu saat akan mengangkat nya menjadi CEO di perusahaan nya Pria itu adalah Aldi Baskoro.
Aldi seorang mahasiswa yang hebat tetapi iya tidak pernah menyombongkan dirinya.
Di pagi itu Aldi dan Keyla bertemu di koridor keyla tidak mau menegurnya bahkan iya selalu membuang muka ketika bertemu.
Aldi merasa heran melihat sikap Keyla yang aneh itu iya bertanya-tanya.
"Tidak sangka akhir-akhir ini jumpa terus sama gadis itu siapa sih dia? ada keperluan apa dia di kampus ini? kalau dia sekolah disini kenapa gak lihat dia masuk ruangan kuliah, gabung sama anak-anak yang lainnya.
Apa dia anak seseorang dosen di sini atau alumni di sini? sekedar mau jalan-jalan atau ingin daftar di sekolah ini?
Tapi ini kan bukan ajaran baru...?" ucap Aldi penasaran.
Aldi sibuk dengan pikiran nya, penasaran dengan keberadaan Keyla di sekolah itu.
"Besok saya akan mencari tau siapa dia dan ada keperluan apa dia berada di sini"
Tidak lama kemudian, Aldi sampai di rumah di sambut ibu nya.
"Kamu sudah pulang to le...?"
"iya buk" jawab Aldi sambil bersalaman lalu masuk ke kamar nya.
Sepulang dari kampus tadi, dia masih sibuk dengan pikiran nya dia melamun sambil memegang ponsel nya dan memputar-putar ponsel nya.
Aldi teringat ketika pertama bertemu dengan gadis itu.
"Kenapa tatapannya tajam banget pada ku, padahal aku gak punya salah sama dia.
Kenapa dia galak banget, judes sama aku dari pertama ketemu? apa salah ku? tanya Aldi pada diri nya sendiri.
Aldi pun mulai menghalu jadi pacar nya Kayla. Akibat dimaki-maki setiap hari dia menjadi gila dan akhir nya masuk rumah sakit jiwa karna sters.
Uwi...wiu ...wiu...uu...mobil ambulan membawa Aldi ke rumah sakit jiwa.
"Iiih menyeramkan." Aldi menjerit teriak
Amit-amit! punya pacar seperti itu," ucap Aldi.
Aldi baper sama hayalan nya membuat si Ibu terkejut dari dapur terperanjat.
"Kamu kenapa le...?" seru ibu dari luar.
"Gak apa apa Bu..." teriak Aldi iya tertawa.
Si ibu geleng- geleng kepala melanjut kan pekerjaan nya lagi menggoreng kerupuk.
Pekerjaan Ibu Aldi hanya lah seorang penjual nasi uduk yang sejak cerai dengan papa nya Aldi, dia belajar untuk mandiri untuk mencari belanja dapur bantu-bantu Aldi.
Aldi bekerja di bengkel Mobil kecil-kecilan milik Paman nya.
Bengkel Paman nya yang tidak jauh dari rumah nya.
Keesokan hari nya...
Pak Hendra asyik minum kopi sambil baca koran.
"Kayla turun dari tangga, pergi ke dapur melintasi papa nya.
"Pagi Pa? hari ini Keyla pergi bareng sama Papa nya?"
"Iya nak," jawab oak Hendra singkat.
"tumben." dalam hati pak Hendra.
dia tidak mau banyak tanya kenapa Keyla ingin pergi bersama karna Keyla kan sudah ada mobil sendri.
"Yah sudah lah ini kesempatan bagus buat menyusun rencana," gumam Pak Hendra.
1 jam kemudian
"Ayuk pa..."
Pak Hendra terkejut melihat Keyla berpenampilan beda hari ini.
"Aduh, anak papa cantik sekali hari ini...?" puji pak Hendra pada putri nya.
"Hem... " Keyla hanya tersenyum mendengar pujian papa nya.
Keyla yang hobby nya memakai dress mini dan baju-baju keluaran baru.
Sekarang merubah penampilan nya, dengan memakai rok dan kemeja dengan rapi seolah-olah bekerja di kantoran.
Mereka pun sampai di parkiran, khusus dosen berada bersebelahan.
Aldi juga baru sampai sedang memarkir mobil nya di bagian parkiran Mahasiswa.
Aldi melihat hendak menyapa pak Hendra iya terkejut melihat Keyla duduk di sebelah nya.
ia tidak menyangka bahwa pak Hendra 1buah mobil dengan Gadis itu.
Mulai lah rasa kepo nya kumat , Aldi diam sejenak, dengan pandangan beda.
"Halo Aldi..." sapa pak Hendra.
"Selamat pagi pak," ucap Aldi sambil menunduk Aldi juga menunduk pada Keyla tanda hormat nya pada mereka, tetapi Kayla membuang muka dengan pandangan angkuhnya.
Aldi menarik napas dan bersabar karna memikirkan pak Hendra adalah dosen nya Aldi hanya diam melihat perlakuan Keyla.
tapi tidak dengan pak Hendra pak Hendra senyum Kepada Aldi perhatian nya penuh pada Aldi.
Pak Hendra sangat suka melihat semua karakteristik dari Aldi yang rendah hati, ramah pada semua orang.
mengingat kan nya pada orang yang pernah dia suka dulu yaitu ibunya Aldi.
'May Lani' itu lah nama ibu Aldi, Orang nya baik hati dan lemah lembut, ramah pada semua orng.
Aldi terdiam membiarkan kedua nya bejalan duluan.
Mereka pun pergi dan sampai di halaman kampus, mereka berpisah menuju ruangan masing-masing.
"Da, Sayang?" ucap pak Hendra sambil melambai tangan.
"Da, pa?" jawab Keyla singkat.
Hari ini keyla langsung masuk ke ruangan yang sudah di kasi tau papa nya bagian jurusannya.
Murid yang lain nya pun mulai memasuki ruangan.
Aldi pergi ke kantin sebelum masuk ke kelas untuk sarapan sebentar.
Karna dia hari ini telat bangun gak sempat sarapan.
Kelas udah mulai tetapi Aldi belum masuk setelah sarapan nya habis, dia cepat-cepat pergi dan menuju ruangan nya teryata pak Toni udah masuk dan memulai Mata kuliah.
Aldi mengetok pintu
Tok... tok...tok...
Permisi Pak...
Maaf saya terlambat," ucap Aldi baru datang.
Pak Toni melihat jam di tangan nya Aldi hanya terlambat beberapa menit saja.
"Masuk." Pak Toni mempersilahkan Aldi masuk.
Dengan geram nya Keyla menggenggam tangan nya, mata nya melotot melihat Aldi yg ternyata satu ruangan dengan nya.
"Oooh my God kenapa dia muncul lagi di hadapan ku, satu kelas lagi, ini bakal tiap hari ketemu dia! iiih sebel....!" gerutu nya.
Keyla memukul jidat nya
"Kenapa nasib ku malang begini Tuhan...?" desah nya.
Rasa pengen keluar muntah dia gak mampu Manahan sesak, gak tau kenapa tiba-tiba sesak dada nya melihat Aldi yg ternyata satu ruangan dengan nya.
2 jam berlalu pelajaran selesai dan saat nya istirahat, anak-anak keluar tidak dengan Aldi yang biasa nya dia jam istirahat memang lebih suka berada dalam kelas.
Aldi mengambil buku sambil baca-baca
Kayla dari kejauhan memandang jijik, "iiih pasti dia Kutu buku." Keyla mengemaskan buku-buku nya dan buru-buru keluar.
Keyla pergi ke toilet menahan amarahnya dan saat mau masuk dia menabrak seseorang
"Heh jalan tu pake mata nya!" ucap Keyla spontan.
"Maaf mbak?" Rini memandangi muka Kayla.
Rini salah satu mahasiswi di kampus itu.
Iya seorang anak yang baik hati sedikit manja, iya mempunyai muka yang imut dan manis di tambah lesung pipinya.
"Mbak-mbak, sejak kapan aku jadi Mbak mu!"
Keyla bergegas masuk toilet.
"Siapa ya, dia koq aku baru liat aneh orang nya," gumam Rini.
Rini berjalan menuju kelas Aldi.
Sebenarnya Rini ini sudah lama suka pada Aldi, dia sangat perhatian pada Aldi seperti biasa Rini setiap hari selalu mengantar kan Aldi bekal, kadang Aldi kasian sama Rini mau menerima nya tetapi jarang sekali iya makan bekal nya itu, paling Aldi kasi sama si Badrul teman Aldi yang doyan makan.
Hari itu dia cuti tidak masuk kelas.
Aldi bersikap dingin pada semua gadis di kampus begitu pun pada Rini.
Rini menuju ruangan dari jauh Aldi melihat Rini dia ingin sembunyi tapi sudah tidak ada waktu buat menghindar.
"Hay kak, lagi ngapain?
ini Rini ada bawak bekal nasi goreng buatan Rini sendri lho...cobain dong," ucap Rini sambil memperlihat kan rantang nasi nya.
"Saya sudah makan Rin..." jawab Aldi
"Udah gak apa-apa makan saja..." Rini memaksa.
Dengan terpaksa Aldi mengambil kotak makanan itu memasukan dalam tas nya.
"lho koq di simpan, dimakan dong...?" ucap Rini.
"Saya masih kenyang," jawab Aldi singkat.
"Saya ke toilet dulu, permisi Rin..." Aldi bergegas keluar.
Dijalan iya bertemu dengan Keyla seperti biasa mereka gak pernah bertegur sapa,
apalagi si Keyla dia selalu membuang muka setiap melihat Aldi.
Tak tau apa sebab nya dia sangat bencik pada Aldi.
Sebenarnya Aldi mau menegur nya, tetapi Aldi gak kuasa melihat tingkah nya yang sombong .
"Mbak... liat Aldi gak?" tanya Rini yang ternyata menyusul pergi mencari Aldi.
"Gak kenal." jawab Keyla judes.
"itu lho...orang nya hitam manis, rambut nya..."
Keyla berlalu meninggalkan Rini.
"Itu orang gak sopan banget nya!" Rini bingung dan kesal di cuekin.
"Ada urusan apa nayak-nayak dia ke aku,
memang aku Mak nya Apa!" Keyla sebel.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!