Rahasia Sang Pewaris
Penolakan
Pak Nirwana
[membuka pintu kamar] Nala, cepat bangun ini sudah siang!
Nala
Sebentar lagi ayah. Aku masih mengantuk.
Pak Nirwana
Cepat bangun, mandi, dan datanglah ke meja makan. Ayah mau bicara. [menutup pintu kamar dan pergi meninggalkan Nala]
Nirmala Pradisti atau yang akrab disapa Nala. Tahun ini usianya menginjak dua puluh tujuh tahun, namun tingkahnya tak bisa ditebak. Kini, Nala tengah bersiap menuju meja makan. Gadis itu menuruni tangga sembari mengikat rambut panjangnya.
Pak Nirwana
Kamu sudah selesai? Cepat kemari, makan bersama ayah.
Pak Nirwana
[diam sembari menatapi Nala yang sedang makan]
Pak Nirwana
[Tersenyum simpul] Karena kamu sudah bertanya, maka ayah akan menjawab. Ayah ingin menjodohkanmu dengan anak teman ayah. Apa kamu mau?
Nala
Ayah pasti sudah tahu apa jawabanku, kan?
Pak Nirwana jelas mengetahui bagaimana tingkah laku anaknya. Sifat keras kepalanya itu sama seperti mendiang ibunya. Tentu sangat sulit untuk membujuk Nala.
Nala
Lagipula aku sudah punya pacar. Kalau ayah ingin bertanya alasan aku tidak mengenalkannya pada ayah, itu karena dia sangat sibuk, jadi belum ada waktu untuk melakukannya.
Pak Nirwana
Bukankah itu membuatnya terlihat tidak serius? Lebih baik kamu menikah dengan anak teman ayah saja.
Nala
Ayah! [memekik pelan dan berdiri dari kursinya]
Nala
Ayah mungkin telah mengatur sebagian dari hidupku, tapi ayah tidak berhak untuk mengatur percintaanku. Mendiang kakek saja tidak mencampuri pernikahan ayah dan ibu, lalu kenapa ayah harus mengatur kisah cintaku?
Pak Nirwana
[menghela napas panjang] Baiklah-baiklah, ayah tidak akan memaksa dan membebaskanmu memilih pasangan. Tapi dengan satu syarat.
Pak Nirwana
Kamu harus bekerja di perusahaan ayah.
Pak Nirwana
Kalau begitu apa maumu? Ayah hanya memberi dua pilihan, dijodohkan atau bekerja di perusahaan.
Nala
Baiklah. Aku akan bekerja di perusahaan ayah, tapi ayah harus merahasiakan identitasku.
Pak Nirwana
Jangan terlalu percaya diri. Ayah juga tidak berniat memberimu jabatan tinggi atau mengatakan pada seluruh karyawan bahwa kamu adalah anak ayah.
Pak Nirwana
Minggu depan akan ada wawancara dan perekrutan karyawan secara besar-besaran. Kamu bisa mengikutinya.
Nala
[menundukkan kepala] Baiklah Bapak Nirwana Pradipta selaku ketua pimpinan perusahaan Penerbit Nirwana Pustaka.
Nala
Tapi aku punya satu syarat.
Nala
Izinkan aku untuk menempati apartemen milik kakek.
Pak Nirwana
Silakan saja. Ayah tidak keberatan dengan itu.
Nala lantas buru-buru naik ke kamarnya, dan meninggalkan sang ayah yang sedang tertawa atas kemenangannya. Nala benar-benar tak habis pikir, ayahnya membuat rencana licik yang mengharuskan Nala untuk masuk ke dunia perusahaannya.
Nala
Menyebalkan, ayah pasti sudah merencanakan ini sejak lama.
Nala menelepon Alvin sang pacar, namun tak ada balasan
Tiba-tiba ponsel Nala berdering, awalnya ia mengira Alvin menghubunginya. Namun, dugaan itu salah besar.
Nala pun mengangkat telepon dengan sedikit enggan. Cukup lama ia berbincang-bincang dengan penelepon, hingga akhirnya Nala bicara dengan mata bersinar.
Nala
Baiklah, saya akan mengirimkannya segera.
Nala
Hmm, pekerjaanku menumpuk lagi. Tapi tidak apa, aku senang dengan itu.
Pak Nirwana
Nala, ayah sudah mengirimkan panduan wawancara untukmu melalui e-mail. Perhatikanlah itu.
[berteriak dari lantai bawah]
Dibandingkan dengan kenyataan bahwa ia adalah putri pimpinan, Nala lebih tidak ingin jika identitas rahasianya diketahui banyak orang. Meski begitu, bukan berarti ia akan menarik kembali ucapannya. Nala adalah orang yang pantang untuk mengingkar janji. Satu hal yang pasti, ia akan bekerja di perusahaan, meski hal itu mungkin akan mengancam rahasianya.
Nala
Apa aku bisa tetap menjaga rahasia ini?
Penulis
Halo, saya Lynn :D
Untuk pengalaman membaca yang lebih baik, kalian bisa membaca versi novel dengan judul yang sama "Rahasia Sang Pewaris" karya Made Lynn
Terima kasih dan sampai jumpa~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!