Di ruang keluarga yang sederhana telah berkumpul keluarga yang selalu harmonis, setiap berkumpul selalu penuh canda dan tawa. Walaupun hidup sederhana tak membuat meraka kekurangan, kunci utamanya adalah selalu bersyukur, bersyukur atas apa yang telah di berikan Tuhan dan selalu berfikir positif.
Sisilia gadis cantik ini selalu mengembangkan senyumnya, ia menatap satu persatu wajah orang orang yang berada di ruang keluarga itu. "betapa beruntung nya aku bisa berada di tengah-tengah keluarga ini". Sisil berbicara di dalam hatinya, sungguh ia sangat bersyukur bisa di pertemukan dengan mereka semua.
Sisil sangat mencintai dan menyayangi keluarga ini hanya meraka lah satu satunya harta yang paling berharga bagi Sisil saat ini. Apapun akan ia lakukan untuk keluarga ini.
"Mba Sisil malam ini nginep di rumah ya". Ega memohon penuh harapan
" Pasti ada maunya ini". Kata mama Rita melihat Ega curiga
Ega cengegesan " Apa sih ma, tau aja".
Sisil pura pura berfikir "emmm gimana ya". Sisil tau persih tingkah adik adiknya, kalau sudah seperti ini pasti ada maunya.
" Mau ya mba.. ya.. ya.. mau ya" Ega memohon dengan wajah memelas.
Rista yang baru keluar dari kamar ikut nimbrung. "Ayo lah sil malam ini nginep aja,udah lama kan kamu gak nginep di rumah".
" Oke dah kalau begitu ". Jawab sisil lagi pula ia memang berencana untuk menginap di rumah mama Rita malam ini
" Yeee". Ega girang sisil mau memginap malam ini. "Mba sisil tidur bareng Ega ya".
Ega yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas memiliki banyak PR, karena Sisil pintar jadi Ega mau meminta bantuan pada sisil
Rio yang sedang asik makan cemilan tiba-tiba meloncat dari duduknya dan bertetiak panik. " Ya ampun gimana ini".
"Apaan si dek, bikin orang kaget aja".kesel Ega pada Rio
" Rio belum kerjain PR mba".
"Ya udah kerjain sana".perintah mama Rita sambil mengelus dadanya karena kaget.
Rio beranjak pergi sambil menarik tangan Sisil " Ayo mba"
"Ngapain tarik tarik tangan emba" Sisil pura-pura bodoh padahal ia sudah paham dengan kelakuan adiknya
"Bantuin Rio kerjain PR Rio". Rio yang masih SMP pun terkadang meminta bantuan Sisil mengajarkannya jika ada tugas sulit yang tidak ia mengerti.
" Eh eh enak aja, gk bisa" Protes Ega sambil melepaskan tangan Sisil dari tangan Rio.
"Apa sih mba Ega, Rio mau ngerjain PR nih"
. Rio cemberut
"Ya kalau mau ngerjain PR kerjain aja, gk usah ajak ajak mba Sisil, mba Ega juga mau minta tolong sama mba Sisil sekarang". Ega pun tak mau kalah
" Emangnya kalian gak bisa ngerjain sendiri ya PR kalian itu" tanya Rista kepada kedua adiknya Ega dan Rio
"Kalau yang mudah mudah bisa mba, tapi ini tugasnya sudah jadi Rio butuh bantuan mba Sisil" jawab Rio
" Iya bener, tugas Ega juga sulit ini " tambah Ega
Sisil pusing di perebutkan oleh kedua kakak beradik ini akhirnya ia mengajak mengerjakan PR bersama sama.
" Ayo bawa PR kalain kesini kita kerjakan bareng-bareng di sini, mumpung kita lagi kumpul semua kita belajar kelompok aja sekarang "
Akhirnya mereka pun mengerjakan PR bersama sama, ini seperti kerja kelompok keluarga. bagaiman tidak seisi rumah kompak membantu kakak beradik itu mengerjakan tugas sekolah mereka.
Setelah satu jam akhirnya PR Rio dan Ega selesai. Mereka berdua pamit masuk kamar untuk tidur.
" aahhh " Ega merenggangkan otot-otot nya " akhirnya selesai juga, macih ya semua udah bantuin Ega " ucap Ega sambil memeluk Sisil yang berada di sampingnya.
" iya sama sama " ucap semua serentak
" ya udah Ega pamit ke kamar dulu ya, Ega udah ngantuk banget nih " ia pun berangkat dari duduknya dan masuk ke dalam kamar
" Rio juga pamit ya, terimkasih semua udah bantu Rio "
Setelah membereskan buku bukunya Rio pun pergi ke kamar nya meninggalkan mereka semua, tinggal lah Sisil, mama Rita, Rista dan Erwin suami Rista di ruangan itu.
Sisil melihat perut buncit Rista yang di elus elus suaminya Erwin ia tersenyum. "Mba Rista istirahat aja kasihan dede nya capek"
"Nanti aja belum ngantuk juga, mumpung kamu disini maleman dikit tidur nya gak papa, ya kan mas".kata Rista sambil melihat ke wajah Erwin suaminya
" Iya sil, gak tau kapan lagikan kita bisa kumpul". Erwin tersenyum ke arah Sisil dan mama Rita
"Rista jadi kangen papa deh, papa pasti seneng punya cucu". Mata Rista berkaca kaca sambil mengelus perutnya
" Iya papa pasti seneng punya cucu".jawab mama Rita sambil tersenyum "nanti kita ziarah sama-sama ya ke makam papa"
Rista menatap Sisil " Sil nanti kalau emba udah lahiran kamu mau kan jagain dede Alif"
"Wah udah ada namanya ya si dede" Tanya Sisil sambil mengelus perut buncit Rista
"Iya, aku udah siapin nama pas tau jenis kelamin si dede". Jawab Erwin tersenyum " Nanti tolong kamu jagain dan sayangin si dede Alif ya sil".
"Ya aku pasti sayang la sama keponakan aku, emang mba sama mas mau kemana minta aku jagain si dede".tanya Sisil pada Erwin dan Rista
" Engak jaga jaga aja siapa tau nanti kami pergi berdua, mba percaya dede sama kamu" Jawab Rista dan tersenyum penuh arti
"Kalian gak nitip ke mama, Mama kan neneknya". Tanya mama Rita melitah Erwin dan Rista bergantian.
" Bukan gitu ma, kasihan mama udah tua masa masih ngurusin baby" Kata Erwin sambil tertawa "kerjaan mama juga kan berat, nanti mama kecapean "
"Mama masih bisa lah ngurusin baby". Jawab mama Rita cemberut
" Iya nanti kita urus sama sama ya" Timpal Sisil tertawa geli liat ekspresi mama Rita yang pura-pura ngambek.
Sisil merasa sangat beruntung bisa masuk ke dalam keluarga ini, ia bisa merasakan kasih sayang keluarga yang utuh, mama Rita menyayanginya tulus tanpa membeda bedakan antara ia dan anak kandung nya. Dan sisil bisa merasakan mempunyai kakak dan adik, hidup nya terasa lengkap.
Malam semakin larut, jam diding telah menunjukkan angka sebelas malam, mata sudah 5 wat minta di istirahat kan dan akhirnya mereka menyelesaikan obrolan yang aneh nyeleneh itu dan masuk ke kamar masing-masing.
" mama masuk kamar dulu ya, udah gak tahan lagi nih mata pengen merem " mama Rita undur diri
" iya ma, ini Rista juga udah ngantuk banget, selamat malam mama, Sisil " Rista dan Erwin menuju kamar mereka di ikuti Sisil masuk ke kamar Ega
tak butuh waktu lama Sisil pun telah masuk kedalam alam mimpi nya karna memang matanya sudah ingin di istirahat kan.
Padi hari selesai sarapan Sisil pamit pulang ke panti. Ya sedari kecil Sisil tinggal di panti Sisil dan keluarga mama Rita tidak ada hubungan darah, mama Rita dan almarhum suaminya sudah menyayangi Sisil seperti anak sendiri. Dari kecil Sisil sudah sering di ajak menginap di rumah mereka,
Sedari kecil Sisil sudah menjadi rebutan, banyak yang ingin mengadopsi, mama Rita yang sudah jatuh cinta pada pandangan pertama pada Sisil kecil tidak rela orang lain mengambil nya dan akhirnya ia memutuskan untuk mengadopsi Sisil, tapi Sisil tidak mau tinggal menetap di sana hanya setiap akhir pekan ia akan menginap di rumah mama Rita dia lebih memilih tinggal di panti dengan alasan di panti banyak teman. ya karena pada waktu itu mama Rita baru memiliki satu anak yaitu Rista, wajar saja di rumah sepi.
Dari muda mama Rita sangat menyukai anak anak, ia sering merasa kasihan melihat anak anak yang tidak mempunyai orang tua lagi, jadi ia memutuskan mengabdikan dirinya bekerja menjadi suka relawan di panti.
"Ma Sisil pulang ke panti, mama mau bareng Sisil gk pergi nya? " Tanya Sisil setelah selesai merapikan meja makan
"Hari ini mama gk ke panti sil mama lupa bilang kamu, mama udah izin sama ibu Nur (kepala panti) kamu ada jadwal kuliah gk hari ini? ' tanya mama Rita
" Hari ini kosong ma, tapi mau ngerjain skripsi, emang kenapa ma? "
"Mama titip anak anak panti ya"
"Ooo ok deh ma,,,mba Rista kapan berangkat keluar kotanya? Tanya Sisil pada Rista yang baru keluar dari kamar mandi
" Besok pagi sil" Jawab Rista sambil berjalan ke dalam kamarnya
Pukul delapan pagi Sisil tiba di panti. Ia langsung masuk ke ruang belajar, hari ini ia akan menggantikan mama Rita untuk menjaga, bermain dan mengajar anak anak panti.
Selesai dengan semua tugas ia masuk ke kamarnya dan mulai mengerjakan tugas skripsi nya. Karena kelelahan dan rasa kantuk yang luar biasa akhirnya Sisil memutuskan untuk istirahat tidur.
Di lain tempat, tepat nya di kota J seorang pria muda tampan sedang duduk di meja kebesaran nya dengan setumpuk berkas yang harus ia periksa. Dia adalah Bima Nugraha CEO Graha's crop (perusahaan bergerak di bidang jasa, perdagangan, properti dan masih ada yang lainnya). Pria tanpanya dengan postur tubuh tinggi putih hidung mancung bibir sedikit tipis mata lumayan sipit mirip aktor Korea ini menjadi idola kaum wanita. Ceo Bima terkenal dengan keramahannya dalam bersosialisasi dan juga ketegasan nya dalam bekerja.
Tok..
Tok..
Tok..
Terdengar suara ketukan dari luar, setelah dipersilahkan masuk, asisten Jery membuka pintu dan masuklah seorang pria tak kalah tampan dari Bima, dia adalah Dirga wiguna CEO Shea's Grup (perusahaan bergerak di bidang properti, hotel dan kesehatan) sekaligus sahabat baik bima.
Setelah Dirga masuk asisten Jery pamit ke ruangan nya. Jery bukan hanya asisten ia sahabat juga sepupu Bima.
Dirga duduk di sofa merebahkan kepalanya di senderan sofa, tubuh dan fikirannya terasa lelah.
Bima melihat sahabat nya kusut menyudahi pekerjaannya, ia mengambil dua minuman dingin yang ada di kulkas mini nya dan duduk di sofa sebelah Dirga sambil menyerahkan minuman dingin itu ke Dirga.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!