NovelToon NovelToon

LIFE STORY TEKY KHOZIMA

BAB 1 . PROLOG

Sungguh sejuk alam pedesaan yang jauh dari keramaian dan polusi seperti hal nya di desa Hositako yang mayoritas penduduk nya menjadi petani, Di sana hidup lah sebuah keluarga kecil yang hidup bahagia dengan semua keterbatasan nya dan keluarga kecil itu memiliki dua orang anak dan merawat satu anak laki - laki putra dari Kakak nya yang telah meninggal dunia.

Karena perekonomian yang sangat di bawah rata - rata sehingga anak dan keponakan Khozima hanya mengenyam bangku sekolah dasar saja namun seperti nya Teky Khozima memiliki pola pikir yang berbeda dengan kedua saudara nya yang melanjutkan menjadi petani seperti orang tua nya.

Meski Teky Khozima minim pendidikan diri nya bertekat keras untuk menjadi orang yang sukses dan berhasil dalam hidup ini, Demi cita - cita nya diri nya bertekat hijrah ke kota meski Paman nya melarang nya sebab Paman nya faham bagaimana watak Teky Khozima yang pendiam, keras, tegas dan raja tega.

" Paman aku akan pergi ke kota untuk merubah nasib,"

Ucap Teky sambil menikmati makanan di hadapan nya.

" Jangan lah macam - macam Teky, Apakah sudah habis lahan sawah di desa ini?"

Jawab Khozima sambil mencuci tangan nya.

" Masih banyak tapi aku tidak mau jadi petani Paman,"

Ucap Teky dengan nada tegas.

" Lalu kamu mau jadi apa Teky, Sedangkan kita di besarkan oleh Ayah yang petani dan pendidikan kita tidak tinggi jadi sudah lah terima saja nasib kita,"

Jawab Khomiro Kakak ke dua dari Teky sambil senyum simpul.

" Benar yang di kata kan Khomiro, Apa yang bisa di harap kan dari kita orang - orang yang hidup dalam keterbatasan perekonomian?"

Timpal Hosida Tara Khozima putra pertama dari Saiman Khozima.

Saiman Khozima memiliki dua putra bernama Hosida Tara Khozima dan Khomiro Samida Khozima mereka berdua mengikuti jejak Ayah nya Saiman Khozima menjadi seorang petani namun berbeda dengan Teky Khoziman yang lebih memilih mengadu nasib ke kota meski diri nya menyadari dengan pendidikan rendah maka tidak akan di anggap oleh orang kota.

Setelah menikmati makan sore itu Teky Khozima mulai mengemasi beberapa baju nya untuk di masuk kan kedalam tas dan hanya berbekal keyakinan yang kuat Teky Khozima membulat kan tekad nya untuk pergi ke kota besok pagi dan hal itu yang membuat Saiman Khozima gelisah sebab selama ini mereka tidak pernah berpisah dan banyak lagi kekhawatiran yang di rasa kan.

Untuk apa dia harus pergi ke kota mengapa pola pikir nya jauh berbeda dengan anak - anak di kampung ini, Aku sangat khawatir hal yang pernah menimpa Ayah nya terjadi kepada nya hingga Ibu nya menjanda saat mengandung diri nya, Namun bagaimana cara mencegah nya dan bila aku beri tahu hal sebenar nya bahwa Ayah nya meninggal di bunuh oleh kelompok gang Gozichi yang terkenal kejam itu maka dia akan balas dendam, Lalu apa yang harus ku perbuat?

Bergumam lah dalam hati Saiman sambil berdiri di sisi hamparan sawah yang sangat luas dan beberapa hari lagi akan siap di panen tidak lama kemudian datang lah Teky menghampiri Saiman untuk memohon izin sebab besok pagi diri nya akan pergi ke kota untuk mengadu nasib.

" Paman, Maaf aku tetap akan pergi besok pagi,"

Ucap Teky sambil berdiri di samping Saiman.

" Teky kamu sekarang sudah dewasa bisa memilah mana yang baik dan mana yang salah jadi kamu harus lebih bijak dan jangan ceroboh saat di kota,"

Jawab Saiman sambil sesekali melirik ke arah Teky.

" Baik Paman,"

Jawab Teky dengan tatapan tenang ke hamparan sawah di hadapan nya.

" Satu lagi Teky, Kendalikan emosi jangan memutuskan sesuatu hanya dengan amarah dan perkelahian hal itu tidak akan menyelesaikan masalah namun menambah masalah baru,"

Ucap Saiman menasehati Teky yang berwatak temperamen.

" Akan aku usahakan kalau hal itu Paman."

Jawab Teky dengan senyum menghiasi wajah nya.

Percakapan mereka pun begitu dekat bagaikan seorang Ayah dan anak sebab semenjak Teky berusia empat bulan sudah di ambillah oleh Saiman sebab Ibu nya meninggal dunia saat itu, Hal itu lah membuat Saiman lebih memahami watak dan pribadi keponakan satu - satu nya itu sedangkan Saiman di tinggalkan istri nya pergi ke kota untuk mengadu nasib namun tidak kembali lagi ke desa itu sebab menurut rumor istri nya Saiman telah menikah lagi dengan lelaki kaya pemilik bengkel terbesar di kota.

Semua derita, masalah, hal getir yang menimpa nya di terima dengan ikhlas oleh Saiman membesarkan dua orang putra nya dan satu keponakan nya selama bertahun - tahun tanpa ada rasa lelah dan mengeluh bahkan Saiman mendidik mereka bertiga dengan baik dan selalu membantu siapa pun orang yang membutuhkan.

Maka kini ke dua putra nya dan keponakan nya menjadi lelaki dewasa yang penuh empati, pengasih dan penyayang kepada siapa pun namun watak bawaan Teky memang berbeda jauh dengan kedua anak Saiman sebab bagaimana pun juga Teky adalah putra dari ketua gangster yang pernah berkuasa di daerah nya saat itu.

Jadi wajar lah Teky mewarisi watak Ayah nya yang kejam, keras, tegas dan tidak banyak berbicara namun semua perkataan nya di nyatakan dengan tindakan yang membuat banyak orang menjadi miris bila melihat perlakuan nya kepada orang yang membuat masalah dengan nya dan watak itu lah yang akan membawa nya menjadi pemimpin besar dan melegenda di dunia kegelapan yang sejak dahulu kala sudah di geluti oleh Ayah kandung Teky Khozima.

Apakah yang akan terjadi pada Teky Khozima yang masih berusia muda dan belum cukup pengalaman saat diri nya menginjak kan kaki nya di kota apakah musuh dari Ayah nya akan mengenali siapa Teky Khozima dan akan berkerja di mana nanti nya Teky Khozima apakah diri nya bisa beradaptasi dengan lingkungan baru nya atau kah di lingkungan baru nya Teky Khosima akan membuat masalah yang berakibat fatal?

Ikuti kisah perjalanan Teki Khosima yang memiliki watak bawaan dari Ayah nya sebagai ketua gangster ternama di daerah nya, Apakah kejayaan itu akan terulang lagi di kehidupan nya, Serta jangan pernah lupa dukung author agar semangat nulis nya.

BAB 2 . PERJALANAN

Hidup itu perjalanan maka setiap perjalanan pasti ada rintangan, hambatan, kelok dan tanjakan begitu juga perjalanan Teki Khozima yang tidak mudah dan saat ini diri nya baru mengawali perjalanan hidup nya yang tidak mudah seperti membalik kan telapak tangan demi tercapai nya sebuah impian yang besar.

Sambil berdiri di sebuah perahu kecil sebagai alat transportasi untuk sampai di kota Teky Khozima mulailah berfikir siapa kah nanti yang akan di jumpai setiba nya di dermaga kota sedangkan diri nya tidak ada sanak saudara atau pun kenalan di sana, Dengan tatapan lurus ke arah dermaga kota Teky Khozima mencoba bersikap tenang.

Ini lah awal perjalanan hidup ku dan aku tidak boleh kalah dengan apa pun, Aku setiba nya di sana benar - benar sendiri tidak ada Paman atau pun kedua saudara ku dan aku sangat yakin kehidupan di kota lebih keras dan aku harus lebih kuat menghadapi apa pun.

Bergumam lah dalam hati Teky Khozima dengan sikap yang tenang dan susah untuk di tebak apa isi pikiran nya dan apa yang akan di laku kan, Sekitar dua jam kemudian tiba lah Teky Khozima di sebuah dermaga yang cukup ramai hiruk pikuk para pengunjung dari segala penjuru kota, para pedagang yang sedang melakukan transaksi dan juga ada para mekanik mesin kapal yang sedang sibuk memasang mesin kapal.

Saat itu Teky Khozima turun dari perahu kecil menyusuri sebuah jalan yang di penuhi para imigran dari kota lain hingga langkah kaki Teky Khozima terhenti di sebuah kedai kecil yang menjual beraneka ragam makanan dan minuman, Karena merasa lapar dan haus Teky Khozima memesan minuman dan makanan di kedai tersebut.

Sambil menunggu pesanan nya tiba Teky Khozima sesekali melihat keluar ruangan sambil berfikir akan bekerja apa diri nya di dermaga ini demi mempertahankan hidup sebab diri nya tidak bisa hanya mengandalkan bekal pemberian dari Paman dan kedua saudara nya.

" Silahkan anak mudah, Bila membutuhkan bantuan panggil lah aku,"

Ucap pemilik kedai sambil tersenyum menyajikan pesanan Teky.

" Paman maaf apakah ada losmen dengan harga murah daerah sini?"

Tanya Teky Khoziman dengan senyum ramah.

" Ada di ujung pintu masuk itu yang termurah, Dari mana asal mu dan apakah tidak ada sanak saudara mu di kota ini anak mudah?"

Jawab pemilik kedai sambil berdiri di sisi meja.

" Aku dari desa Garekhome dan berniat mengadu nasib di kota ini Paman."

Ucap Taky sambil memegang sumpit dan mulai menikmati sajian di hadapan nya.

Saat itu pemilik kedai hanya mengangguk dengan tatapan kasihan melihat Teky seorang pemuda yang berjuang mengadu nasib di kota tanpa ada sanak saudara yang bisa membantu nya, Sedangkan di dermaga ini begitu banyak gangster yang sangat kejam bila Teky berhadapan dengan para gangster itu maka bersiaplah di remuk kan tulang nya andai kan Teky tidak mampu membela diri.

Sambil menikmati makanan nya Teky Khoziman teringat kepada bibi nya yang menikah dengan orang kota saat itu segeralah Teky menghabiskan makanan dan minuman nya dan berusaha mencari di mana rumah bibi nya yang sudah beberapa puluh tahun meninggal kan paman nya, Kemudian Teky keluar dari kedai itu berjalan mendekati seorang mekanik mesin perahu yang sedang duduk di sisi perahu yang baru saja di pasang mesin nya.

" Paman maaf saya mau bertanya apakah Paman mengenal Rose Fujian dari desa Garekhome?"

Tanya Teky sambil jongkok di samping mekanik itu.

" Kamu siapa mengapa mengenal istri bos ku?"

Tanya mekanik tersebut dengan tatapan sinis.

" Aku keponakan nya dan perkenalkan aku Teky Khoziman, Apakah Paman bisa mengantar ku bertemu dengan bibi ku?"

Jawab Teky dengan tatapan penuh harap.

" Tunggu di sini."

Jawab mekanik itu dengan tegas dengan tatapan penuh curiga.

Kemudian dengan harap - harap cemas Teky Khozima duduk di sisi perahu dan berdoa semoga bibi nya masih mau menganggap nya keponakan dan tidak melupakan nya, Saat itu begitu banyak kemungkinan muncul dalam benak Teky dan saat itu Teky pun harus siap menghadapi kemungkinan yang akan terjadi saat itu.

Tidak lama kemudian datang lagi seorang mekanik itu dengan menggunakan baju rapi dan bersih menghampiri Teky yang sudah bermandikan keringat di sisi perahu dengan tatapan bingung namun mencoba tenang meski sebenar nya diri nya dalam keadaan sedang tidak baik perasaan dan pikiran nya.

" Anak muda mari aku antar kan ke rumah bos ku."

Ucap mekanik yang berbadan tinggi besar dan berkulit coklat tua itu menegur Teky.

Teky hanya membalas nya dengan senyuman dan mengangguk lalu bangkit dari duduk nya dan berjalan mengikuti lelaki yang juga imigran dari negara lain yang juga bernasib sama dengan Teky mengadu nasib di kota demi memperbaiki perekonomian keluarga nya di desa pasti nya, Selama di perjalanan menuju rumah bos nya mereka berdua saling bercerita apa tujuan mereka masing - masing dalam waktu singkat mereka berdua sudah bisa akrab seperti saudara.

Sekitar 40 menit kemudian sampailah Teky dan lelaki itu di rumah bos pemilik perakitan mesin perahu yang bagaikan istana begitu besar, luas dan megah saat itu Teky hanya mampu tertegun menyaksikan rumah mega di hadapan nya sebab hal itu baru pertama kali Teky melihat nya sedang kan di desa nya semua rumah terbuat dari kayu dengan dua kamar dan hanya beratap kan jerami bila hujan maka akan bocor.

Lalu Teky di ajak masuk kedalam rumah megah itu oleh lelaki yang bersama nya untuk di pertemukan dengan bos nya sebab tidak mungkin bisa menemui istri bos nya bila tanpa melalui bos nya meski pun saat ini yang akan berjumpa adalah keponakan dari istri bos nya sendiri, Lelaki itu membawa Teky menuju ke sebuah pintu besar dan kokoh berwarna keemasan.

Kemudian masuk lah mereka berdua kedalam ruangan itu dan ternyata saat itu telah duduk seorang lelaki yang belum begitu tua sedang duduk di sebuah kursi yang besar dan bagus dengan postur tubuh gemuk serta perut yang buncit sedang menghisap sebatang rokok dengan tatapan misterius ke arah mereka berdua.

Di situlah Teky baru tahu bahwa lelaki yang di nikahi oleh bibi nya seorang yang sangat kaya dan berpengaruh dan pikir Teky pantas saja bibi nya meninggalkan Paman nya dan menikah dengan lelaki itu sebab dari segi mana pun lelaki itu lebih unggul dari paman nya yang hanya seorang buruh tani di desa terpencil.

Lalu apakah bibi nya Teky masih mengenali Teky bila berjumpa dengan nya dan apakah bibi Teky bisa menolong Teky selama berada di kota dan apakah paman baru nya bisa bersikap baik kepada Teky yang baru saja tiba di kota atau kah nasib buruk yang akan menimpa Teky setelah bisa berjumpa dengan bibi dan paman baru nya tersebut?

Jangan lewat kan kisah perjalanan Teky Khoziman hanya di LIFE STORY TEKY KHOSIMA dan jangan pernah bosan dukung author agar semangat nulis nya.

BAB 3 . JANGAN MENYERAH

Kehidupan itu selalu memiliki rahasia nya sendiri, Memiliki keunikan setiap permasalahan nya hingga terkadang kita menemui banyak kegagalan namun jangan pernah menyerah terus lah maju semua membutuhkan konsistensi dari hal yang kecil akan menjadikan hal yang besar bagi hidup kita.

Begitu pun saat ini yang di alami oleh Teky Khozima seorang pemuda dengan pendidikan rendah dari desa terpencil yang berniat merubah nasib nya hanya berbekal sebuah keberanian harus berhadapan dengan keras nya kehidupan dan semua harus di jalani meski semua itu tidak mudah bagi nya.

Kini Teky sudah tiba di rumah bibi Rose Fujian yang tidak tahu bagaimana nanti respon nya saat mereka bertemu sebab dulu Teky di tinggalkan oleh bibi nya ke kota saat berusia 4 tahun dan kini Teky sudah berusia 19 tahun pasti nya begitu banyak perubahan pada diri nya dan apakah bibi Rose akan mempercayai begitu saja atas semua penjelasan yang di berikan Teky kepada nya, Mari kita tilik bersama apa yang terjadi.

" Paman, Siapa lelaki itu?"

Tanya Teky sedikit berbisik dengan pandangan lurus ke sosok lelaki tambun di hadapan nya.

" Itu suami bibi mu, Sudah diam dulu biar aku yang berbicara pada nya,"

Ucap lelaki yang berbadan kekar tersebut dengan nada pelan.

Saat mereka berdua semakin dekat dengan meja mereka berdua berdiri yang jarak mereka tidak begitu jauh dari lelaki tambun itu, Dengan tatapan sinis lelaki tambun itu bergantian memandangi kedua lelaki yang berdiri di hadapan nya sambil menghisap rokok nya dan tatapan itu membuat Teky salah tingkah dan tidak nyaman.

" Mau apa kalian menemui ku, Apa pemuda ini mencari pekerjaan juga?"

Tanya lelaki tambun itu dengan nada datar.

" Bukan mencari kerja Tuan tetapi pemuda ini mencari istri anda Tuan,"

Jawab lelaki yang berdiri di samping Teky sambil menunduk.

" Mencari istri ku? Ada urusan apa dan siapa dia berani - berani nya mencari istri ku?"

Tanya lelaki tambun itu dengan meninggikan suara nya dan mata terbelalak.

" Dia mengatakan bahwa keponakan istri Tuan dari kampung dan ingin menemui istri Tuan,"

Jawab lelaki itu sambil tetap menunduk.

" Sayang aku akan ke kota untuk membeli kain sutra, Opss maaf ada tamu ya?"

Ucap Bibi Rose sambil melangkah mendekat ke tempat duduk lelaki tambun itu.

" Iya dia mengatakan ingin berjumpa dengan mu sayang, Apakah benar pemuda itu keponakan mu?"

Jawab lelaki tambun itu sambil meletakkan rokok nya di sebuah wadah kaca kecil yang unik.

" Keponakan ku, Siapa nama pemuda itu?"

Tanya Bibi Rose sambil menatap wajah Teky dengan seksama.

Saat itu pemuda yang bertubuh kekar yang berdiri di samping Teky menyenggol lengan Teky agar menjawab pertanyaan dari istri bos nya yang sudah terkenal super cerewet di seluruh kalangan karyawan nya bahkan suami nya sendiri pun di buat tidak berkutik di hadapan nya bila diri nya sedang marah atau protes sesuatu.

" Saya Teky Khozima dari desa Grekhome Bibi Rose, Maaf kedatangan ku mengganggu ketenangan mu Bibi,"

Ucap Teky dengan wajah tertunduk.

" Teky Khozima, Buka baju mu dan berbalik lah ke belakang,"

Ucap Bibi Rose dengan tatapan tidak percaya melihat Teky.

" Untuk apa dia harus membuka baju nya, Ada apa dengan pikiran mu sayang?"

Tanya suami nya dengan pandangan bingung.

" Aku lebih tahu keponakan ku dan bila dia tidak memiliki tanda lahir di bahu kanan nya maka segera lemparkan pemuda itu keluar rumah ku,"

Jawab Bibi Rose dengan tegas sambil menyilangkan tangan nya di depan dada nya dengan tatapan sinis.

Saat itu sebenar nya Teky enggan membuka baju nya namun harus bagaimana lagi agar bibi Rose percaya bahwa diri nya adalah keponakan nya sedangkan seorang lelaki yang berbadan kekar yang berdiri di samping Teky hanya mampu berdoa semoga Teky memiliki tanda lahir tersebut sebab lelaki tersebut merasa kasihan kepada Teky Khozima yang hidup sebatang kara.

Kemudian dengan terpaksa Teky membuka kaos putih yang membalut tubuh nya yang tidak kekar namun berotot dan terlihat sebuah gambar naga kecil di sudut punggung atas kanan nya dan saat itu bibi Rose baru mempercayai bahwa itu benar Teky Khozima keponakan nya yang pernah tinggal bersama nya dan saat berusia 4 tahun di tinggal kan oleh bibi nya pergi ke kota dan kini baru berjumpa kembali setelah 15 tahun berpisah.

" Pakai baju mu Teky dan kamu siapa nama mu si tubuh gelap silahkan lanjutkan pekerjaan mu di dermaga,"

Ucap Bibi Rose dengan tegas dan tanpa senyuman.

" Baik Nyonya saya mohon undur diri."

Jawab lelaki itu sambil membungkuk kan tubuh nya lalu berjalan mundur tiga langkah dan berlalu pergi.

" Sayang benarkah itu keponakan mu?"

Tanya suami bibi Rose yang bernama Haruko Masqido bos pemilik perakitan mesin perahu.

" Benar dia keponakan ku yang dari desa, Hanya aku tidak tahu hal apa yang membawa nya kemari menemui ku, Teky duduk lah,"

Ucap Bibi Rose dengan tatapan penuh tanya kepada Teky.

" Mungkin dia ingin menjemput mu dan membawa mu kembali ke desa itu?"

Ucap Haruko dengan nada dan ekspresi tidak yakin.

" Baik lah aku akan membawa Teky ke ruang tamu dan menanyakan apa tujuan dia kemari menemui ku."

Ucap Bibi Rose sambil melangkah kan kaki mendekati Teky yang baru saja duduk di sebuah kursi.

Kemudian dengan perasaan khawatir suami bibi Rose Tuan Haruko pun ikut dengan mereka berdua menuju ke ruang tamu untuk mengetahui apa niat Teky sesungguhnya saat itu dan ada hal yang harus Teky ketahui mengapa diri nya harus meninggalkan paman nya dan menikah lagi dengan Tuan Haruko sebab selama ini pasti nya bibi Rose lah yang sudah di nyatakan bersalah telah meninggalkan suami dan kedua putra nya.

" Teky apa tujuan mu datang ke kota, Apakah diri mu hanya ingin mencari ku dan akan membawa ku kembali ke desa itu?"

Tanya Bibi Rose dengan tegas dan tatapan tajam.

" Tidak Bibi, Aku ke kota untuk merubah nasib aku tidak mau menjadi petani seperti kebanyakan pemuda di desa,"

Jawab Teky dengan nada tenang.

" Bagus itu baru keponakan ku, Jangan seperti mereka yang hanya memiliki pola pikir sejengkal tanah sudah puas tapi raih mimpi mu menjadi orang sukses,"

Ucap Bibi Rose dengan senyum mendengar jawaban keponakan nya.

Kemudian bibi Rose mulai lah menjelaskan kepada Teky mengapa diri nya meninggalkan paman dan kedua putra nya yang waktu itu masih kecil - kecil dan menikah dengan paman Haruko seorang pemilik perakitan mesin kapal semua itu di laku kan bibi Rose karena suami nya yang dahulu paman Saiman Khozima tidak mau pergi ke kota untuk merubah nasib.

Paman Saiman Khozima lebih memilih menjadi petani di kampung dengan berbekal satu petak tanah sawah dari warisan kedua orang tua nya sedangkan harapan bibi Rose Fujian kelak kedua putra nya dan keponakan nya bisa menjadi orang sukses tetapi bila paman Saiman Khozima hanya mengandal kan hasil panen sawah satu petak itu tidak lah mungkin.

Maka dari itu bertekad lah bibi Rose pergi ke kota unguk mengadu nasib bekerja di sebuah kedai ramen di dermaga hingga akhir nya berjumpa lah dengan paman Haruko Masqido dan singkat cerita mereka berdua saling cocok maka menikah lah mereka berdua dan mengembang kan bisnis perakitan mesin perahu bersama hingga kini bisa menjadi besar dan memiliki banyak karyawan.

" Oh jadi seperti itu cerita sesungguhnya Bibi,"

Ucap Teky dengan tatapan serius.

" Begitulah kisah perjalan hidup Bibi, Teky apakah kamu mau bekerja di bengkel perakitan perahu milik Paman Haruko?"

Tanya Bibi Rose sambil menyeka air mata nya.

" Mau tapi aku tidak mengerti sama sekali tentang mesin perahu Bibi, Pendidikan ku pun hanya sampai sekolah dasar,"

Jawab Teky dengan jujur sambil tersenyum malu.

" Nanti kamu pelan - pelan bisa belajar dengan yang lain dan kamu pasti bisa Teky, Bukan kah begitu sayang?"

Ucap Bibi Rose sambil tersenyum ke pada Teky dan saat menoleh kepada suami nya ternyata suami nya sudah tertidur sambil bersandar di kursi dengan lelap.

Seketika bibi Rose mencubit paha paman Haruko dengan keras dan terbangun lah paman Haruko sambil mengelus paha nya dan sesekali senyum kepada Teky sebab merasa malu diri nya sudah tertidur saat istri nya menceritakan masa lalu nya kepada Teky dan saat itu Teky hanya mampu tersenyum simpul menyaksikan kelakuan paman dan bibi nya yang lumayan lucu di mata nya.

Lalu bagaima kah selanjutnya perjalanan hidup Teky saat bekerja di bengkel perakitan mesin kapal apakah semua rekan - rekan nya bersikap baik kepada Teky Khozima ataukah ada rekan nya yang ingin menggulingkan dan menyingkirkan diri nya, Apakah Teky akan berhadapan dengan gangster di wilayah tersebut yang lumayan di takuti oleh warga setempat dan apa yang akan di alami oleh Teky bila berjumpa oleh gangster yang brutal dan keji?

Ikuti terus life story Teky Khozima yang penuh liku dan kekerasan hingga semua itu menjadi kan nya kuat dalam menghadapi keras nya kehidupan hanya di LIFE STORY TEKY KHOZIMA dan jangan pernah bosan untuk selalu dukung author agar semangat nulis nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!