" Mila, cepat katakan dimana pria yang katanya bakalan datang dan menikahi kamu hari ini? kamu mau membuat Papa sama Mama malu di depan para tamu karena calon pengantin prianya tidak datang, kenapa selama ini kamu percaya diri sekali kalau dia bakalan datang dan menikahi kamu?" tanya Bima kepada anak perempuan bungsunya yang hari ini akan menikah dengan pria asing yang Bima saja tidak tahu itu siapa sebab Kamila dengan tiba-tiba kembali dari tempat kuliahnya dan mengatakan bakal menikah hari ini.
" tapi waktu itu Mas Aryo sendirian bilang katanya bakal menikahiku hari ini, dan dia tidak mungkin berbohong karena aku sangat mengetahui dia selama 2 tahun terakhir ini! " sahut Kamila yang sudah tidak tahu lagi harus berkata apa ketika melihat para tamu undangan sudah mulai berbisik sana dan bisik sini.
Chintya hanya menatap tajam ke arah putrinya itu yang selalu saja membuat mereka malu dan tidak pernah membawa sesuatu yang membanggakan selama hidupnya, berbeda dengan kakaknya Ardila yang selalu saja membuat mereka bangga dimanapun Gadis itu berada.
" awas aja kalau sampai kamu mempermalukan kami sekali ini lagi, karena kami bakalan menghapus kamu dari daftar anggota keluarga dan tidak akan pernah menganggap kamu sebagai anak lagi! " ancam Bima dengan nada yang tidak terdengar main-main.
ardilaya melihat dari ujung ruangan tempat bakalan digelar akad nikah itu hanya menatap sinis kearah Kamila yang hanya bisa menundukkan kepalanya dan tidak melihat kearah semua orang, dirinya merasa begitu berada di atas angin ketika Aryo yang merupakan kekasih diam-diam nya di belakang Kamila mengikuti apa yang ia katakan.
" Ya jelas Mas Aryo lebih memilih menikah denganku lah Karena kan dia tahu kalau aku ini anak pertama otomatis segala warisan papa bakalan jatuh ke tangan ku, jadi silahkan menunggu sampai kalian bosan sendiri karena dia tidak bakalan datang untuk menikah dengan gadis tidak berguna itu! " ejek Ardilla dalam hati bahkan terlihat begitu bahagia ketika setiap orang setiap sudut rumah itu menggunjingkan yang tidak-tidak tentang Kamila.
sedangkan Bima yang notabene adalah ayahnya Kamila bukannya menenangkan wanita itu dirinya malah ingin sekali menghajarnya, begitu pula dengan istrinya Cynthia yang tidak ada kata-kata yang bisa menenangkan Kamila di tengah keadaannya sekarang ini.
flashback on
"mas, kita kan sudah berpacaran selama 2 tahun masa iya Mas hanya ingin seperti begini terus tanpa kepastian? padahal sebentar lagi aku bakalan lulus kuliah loh,dan sudah siap membangun keluarga kecil dengan Mas Aryo?" Tanya Kamila ketika dirinya dijemput pulang oleh kekasihnya itu.
Ario kebingungan harus menjawab apa sebab jika Kamila menanyakan hal ini 2 tahun lalu otomatis dirinya bakalan menyambutnya dengan antusias, Tetapi kalau sekarang dirinya bingung sebab sudah ada wanita lain yang mengisi hatinya dan itu merupakan orang yang paling terdekat dari Kamila dia Itu Kakaknya sendiri Ardila.
hanya saja tidak mungkin menolaknya secara langsung karena itu sama saja bakalan membuat hati wanita itu kecewa, tetapi Aryo juga tidak mungkin membantah apa yang dikatakan oleh Ardila yaitu mempermalukan Kamila di hadapan banyak orang yaitu dengan cara tidak datang saat pernikahan mereka.
" Baiklah kamu katakan kepada orang tua kamu bahwa 2 hari dari sekarang kita bakal menikah, dan mungkin hanya akad saja tidak ada resepsi Soalnya kamu tahu sendiri kan kalau Mas Aryo ini baru merintis usaha? " ujar Aryo yang terlihat begitu meyakinkan seolah tidak ada kebohongan didalam sana.
" beneran Mas apa yang dikatakan tadi, kalau begitu tolong sekarang antar aku pulang dan aku bakalan kasih tahu ke mama sama papa mereka bakalan senang!" pinta Kamila yang terlihat begitu antusias karena apa yang ia inginkan selama ini Akhirnya bisa kesampaian juga.
flashback off
" Jadi gimana, Apakah anak yang tidak membawa keuntungan dalam keluarga kita jadi menikah?" tanya Ardila dengan nada sinis membuat semua orang menatap ke arah Kamila dari tadi hanya tertunduk saja.
Bima yang sedang merasa kesal dan juga sekaligus malu tanpa banyak bicara langsung menarik tangan Kamila agar ikut dengannya, disusul oleh Cynthia yang terlihat ingin sekali menghajar Kamila karena sudah mempermalukan mereka.
" Kamu itu sebenarnya maunya apa sih sampai mengatakan kebohongan seperti begini dan kami juga sudah harus mengeluarkan uang banyak untuk menyewa segala sesuatu, mana pria yang kamu katakan bakal menikahi kamu saat ini kelihatan orangnya saja tidak atau jangan-jangan memang tidak ada sama sekali? "tanya Cynthia membuat Kamila mengangkat wajahnya dan menatap kearah wanita yang biasa dipanggil mama itu.
" Mama untuk apa aku berbohong semua ini kalau mengatakan bahwa akan ada pria yang menikahiku, jika sebenarnya orang tersebut tidak ada dan aku hanya ingin membuat kalian kesusahan saja? Bisakah kita menunggu barang se-jaman lagi siapa tahu Mas Aryo lagi terjebak macet, dan aku yakin dia pasti tidak bakalan berbohong tentang pernikahan ini dan membuat aku malu di hadapan semua orang. " pinta Kamila dengan wajah yang memelas karena biar bagaimanapun dirinya tidak ingin pernikahan Ini dibatalkan hanya karena Aryo yang tidak datang.
mendengar apa yang dikatakan oleh Kamila membuat Ardila menjadi tidak terima karena takut kedua orang tuanya bakalan mengikuti apa yang diinginkan oleh gadis itu, maka dari itu wanita licik yang biasa dipanggil kakak oleh Kamila langsung melaksanakan aksinya.
" mama, kalian Ingatkan kalau besok aku juga bakalan menikah? Jadi kalau memang hari ini segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana kan masih ada hari esok, dan kalian tahu kan kalau aku Ardila Natalia tidak akan pernah membuat kalian kecewa ataupun malu? " Ardila benar-benar membuat Kamila ingin sekali mengatakan bahwa dirinya tidak pernah berbohong ataupun mengada-ngada tentang kejadian hari.
"Ya Tuhan Anak kesayangan Mama,Maafkan Kami sampai melupakan hal penting itu. Papa ayo bubarkan semua orang yang ada dalamnya gedung kemudian kita pulang karena Biar bagaimanapun pernikahan Ardila lebih penting, karena keturunan dari dia yang bakal menguasai seluruh harta kekayaan keluarga kita!" ajak Cynthia yang Bahkan tidak menghiraukan kehadiran Kamila di situ yang tengah menangis oleh karena calon pengantin prianya tidak hadir.
" Eh kamu anak yang tidak tahu bawa untung dan juga selalu menyusahkan orang lain, cepetan pulang terus masakin buat kita makan siang soalnya aku tuh lapar karena menunggu orang yang katanya mau menikahi kamu tapi tidak datang-datang. " perintah Ardila lalu dengan tanpa perasaan menarik tangan Kamila yang hanya bisa pasrah dan mengikuti apa yang diinginkan oleh kakaknya.
" kamu tega Mas Aryo, kalau memang kemarin-kemarin hanya ingin berbohong Kenapa tidak jujur dari awal? aku malu dilihat oleh semua orang dan mengira sebagai wanita yang ngebet menikah tapi prianya tidak mau,kamu kenapa tidak datang hari ini dan membuat semua orang di dalam rumah jadi tambah membenciku?" lirih Kamila dalam hati dan ingin sekali pergi dan melompat ke dalam laut agar sekalian tidak usah melihat dunia ini Namun akal Sehatnya masih bekerja karena mati bunuh diri bukan merupakan hal yang bisa menyelesaikan sebuah masalah.
sedangkan di salah satu ruangan terlihat pria yang Ditunggu kehadirannya sedang tersenyum bahagia, karena keinginannya untuk menikahi gadis dari keluarga kaya bakalan kesampaian dan itu adalah besok bukan hari ini.
Maka dari itu dirinya tidak peduli sama sekali ketika wanita yang menjadi kekasihnya selama dua tahun ini merasa malu,sebab yang dicarinya uang bukan cinta atau pun ketulusan..
Kini tersisa hanya Kamila sendirian di dalam gedung itu,tanpa ada siapapun yang menemani nya.
Padahal di saat seperti ini kehadiran keluarga untuk menenangkan sekaligus menguatkan dirinya sangat di perlukan,tubuh wanita itu bergetar karena menahan agar suaranya tidak kedengaran sama sekali saat menangis.
Dirinya begitu kecewa kepada Aryo yang begitu tega membohongi dan mempermalukan nya,padahal selama ini pria itu sangat mencintainya dan tidak pernah menyakiti hatinya walau hanya sedikit saja.
Namun biarpun begitu dirinya masih saja tidak bisa membenci pria itu karena Ia sangat mencintai pria itu, kamilah yang merasa yakin mungkin Aryo tidak datang saat mereka menikah karena sedang ada kesimpulan yang tidak bisa ditinggal langsung mencoba menghubunginya kembali.
Pria itu yang tengah menikmati makan siang bersama Mamanya mendadak menjadi kesal terhadap ponselnya,dirinya bahkan menggeser benda persegi itu agar sedikit menjauh.
Venna menatap heran kearah putranya itu yang sangat aneh hari ini,karena biasanya pria itu tak bisa lepas dari ponselnya.
"Lho itu kan ada panggilan masuk,kenapa tidak di gubris? Siapa tahu penting dan itu berasal dari Mila,kamu jangan seperti ini dong Nak!" Bujuk Venna.
Aryo Mendes kesal ketika mendengar Mamanya itu selalu saja membela Kamila, Padahal tadi dirinya sudah mengatakan kalau calon menantu Mamanya itu adalah Ardila bukan Kamila.
" Mama aku kan sudah bilang kalau calon istriku itu Ardila kakaknya Bukan Adiknya, Jadi kalau aku merespon panggilannya dari adiknya itu otomatis nanti kan memperkeruh suasana! " jelas Aryo yang masih tetap teguh pada pendiriannya bahwa apa yang ia lakukan kepada kamilah itu sebenarnya tidak ada yang salah.
" kalau tadi kamu mengizinkan Mama untuk pergi menemui Kamila pasti tidak akan begini, Mama itu kecewa sama kamu dan sebagai seorang pria tidak bisa teguh pada pendiriannya. kalau memang dari awal kalau kamu tidak ada niat menikahi dia, Jangan pernah berjanji agar Gadis itu tidak pernah berharap dan juga tidak memaksakan diri!" Tegas Venna.
"Mah Dari awal kan Aryo hanya main-main saja dan juga ingin mengetahui di mana kedudukan Kamila Andini di tengah keluarganya, dan setelah tahu Aryo tidak mungkin juga kan menikahi wanita yang sebenarnya tidak dianggap sedikitpun dan juga bukan merupakan pewaris dari keluarga yang kaya raya itu!" Sahut Aryo santai.
" Mama kecewa sama kamu karena selama ini Mama tidak pernah mengajarkan kamu menjadi seorang pria materialistis, Kalau memang dia bukan siapa-siapa di tengah keluarganya otomatis kamu yang harus menjadikan dia siapa-siapa dan juga kamu yang harus memberikan nafkah untuk dia! " setelah mengatakan hal itu Vena pun mendorong kursi rodanya pergi dari meja makan sebab dirinya begitu kecewa dengan sikap yang ditunjukkan oleh putranya sendiri.
Aryo ingin sekali membanting ponselnya yang dari tadi tidak berhenti bergetar, tetapi mengingat itu adalah barang yang diberikan Ardila dan harganya juga selangit Ia pun mengurungkan niatnya.
" Iya kenapa?" Tanya Aryo malas.
" Ya Tuhan terima kasih Mas akhirnya kamu mengangkat juga panggilanku, kamu baik-baik saja kan tidak ada masalah yang berarti sampai kamu tidak bisa datang ke sini? " tanya Kamila yang begitu bahagia ketika Akhirnya bisa mendengar kembali suara kekasihnya itu.
Aryo kembali menata ponselnya dan melihat sebenarnya siapa yang menelponnya, dan setelah memastikan kalau itu benar-benar Kamila Ia pun merasa heran dengan Sikap yang ditunjukkan wanita itu kini.
Kalau orang lain pasti bakal marah dan teriak tidak jelas karena sikap Aryo tadi tetapi berbeda dengan Kamila, Gadis itu malah mencemaskan dirinya dan juga tidak seperti terjadi masalah.
" jelas aku baik-baik saja lah memangnya kamu mau aku mati atau kecelakaan?" Tanya Aryo sinis.
" bukan begitu Mas aku kan khawatir Soalnya hari ini kan pernikahan kita tetapi kamu tidak datang, tapi syukurlah aku lega mendengarnya Ternyata kamu tidak kenapa-napa dan pernikahan kita bisa diadakan lusa setelah pernikahannya Kak Ardilla!" jelas Kamila antusias.
tanpa Kamila sadari dari tadi Angga sahabatnya menatap nanar ke arahnya dan tidak menyangka jika Gadis itu malah mengatakan hal konyol kepada pria yang sudah jelas-jelas mencampakkannya di hari pernikahan mereka.
"Kapan kamu sadar Mila?" Lirih Angga.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!