NovelToon NovelToon

Kasih Sayang Yang Tertunda

Perkenalan dengannya

Kehidupan seorang gadis remaja yang masih belia yang menginginkan perhatian dan kasih sayang dari ke dua orang tuanya. Keluarga yang terpandang dimasyarakat dan dikenal kaya raya, tak membuat seorang gadis belia tersebut merasa bahagia. Dia merasa hidup sendiri di dalam rumah yang besar tanpa perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Echa seorang gadis yang beruntung dalam segi ekonomi tapi tak beruntung dalam mendapatkan kasih sayang. Echa saat ini masih duduk di bangku SMU di kota M**** dan menjadi siswa yang terbaik. Dia selalu mendapat peringkat di sekolahnya. Echa anak ke 4 dari 6 bersaudara. Kakak-kakak nya ada yang sekolah di kebidanan dan ada juga yang dipesantren dan kuliah di Y****.

Dirumahnya Cha tinggal bersama 2 adik perempuan dan Ibunya. Ibunya sering keluar untuk bekerja, padahal pendapatan dari ayahnya sangatlah banyak, tapi itu pun tak bisa membuat nya merasa bahagia, bagaimana bisa bahagia kalau hatinya tersakiti. Untuk menghilangkan stres,, ibunya Cha mencari kesibukan dengan bekerja diluar. Terkadang orang disekitar mereka menganggap Ibunya kurang bersyukur. Orang lain tidak tau, mengapa ibunya Cha sering meninggalkan rumah untuk bekerja.

Echa terkadang merasa bosen dirumah tanpa temen yang bisa diajak ngobrol, karena dia hanya memiliki dua adik perempuan yang masih kecil. Sedangkan Ibunya selalu melarang Echa untuk berteman sembarangan sama orang lain, apalagi terhadap laki-laki, Echa tidak diperbolehkan berteman atau bergaul sama laki-laki.

Pagi ini Echa berangkat ke sekolah dan seperti biasa dia berangkat bareng Shanti. Di depan gang Shanti sudah menunggu.

"Hai Cha...hayuk buruan jalannya biar cepat dapat busnya," kata Shanti.

"Iya Shannn gw udah cepat nih jalannya, sabar napa sih", Cha menjawab dengan nada kesel.

Mereka akhirnya menaiki bus yang sudah dari tadi menunggu penumpang penuh.

"Cha, kemaren gw kenalan sama cowok yang cakep loh..., kebetulan pas di cafe kemaren gw nongkrong bareng Rima, tiba-tiba tuh cowok sama temennya nyamperin gw dan Rima, kami berkenalan dan saling bertukar no handphone", kata Shanti dengan semangat menceritakan kejadian kemaren.

"Nah hari ini dia ngajak ketemuan lagi ntar habis pulang sekolah, gimana, lo mau ya temenin gw ke temuan sama tuh cowok, karena Rima hari ini gak bisa gw ajak, katanya dia mau jalan sama pacarnya, lo mau ya Chaaa please....." bujuk Shanti sambil memohon kepada Cha.

Cha melirik kearah Shanti, dia tidak tertarik dengan ajakan Shanti untuk menemui cowok.

"Duh gimana ya Shan, gw takut tar ketahuan sm mama kalau gw pulang sekolah kelayapan, gimana dong....", kata Cha yang merasa tidak enak.

"Hmmmm gimana yaa", Shanti berfikir untuk mencari solusinya. "Gini aja deh, gimana kalau lo bilang ke nyokap bahwa hari ini kita ada pelajaran tambahan disekolah, pasti dibolehin, ayolah Cha.....lo harus temenin gw ya.." rengek Shanti.

"Lah berarti gw harus bohong dong sama mama gw, ogah ah tar dosa lagi klu boong," jawab Cha kesal tak mau mendengarkan Shanti.

Shanti berfikir keras untuk bisa membujuk Cha agar mau ikut bersamanya. "Ayolah Cha sekali ini saja tar kamu gw kenalin sama dia, orangnya baik dan cakep, kamu jangan terlalu kuper dong, sekali kali mau nongkrong di cafe ya Cha..", bujuk shanti yang terus menerus merayu Cha.

"Mmmm iya deh tar gw temenin lo, tapi habis dari sana lo anterin gw pulang ya, gmn setuju gak..", kata Cha.

"Siiip deh kalau begitu gw setuju", begitulah jawab Shanti. Shanti merasa senang dan bersemangat akhirnya Cha mau menemaninya menemui laki-laki itu.

Rencananya Shanti ingin menjodohkan Cha dengan lelaki itu yang bernama Binyu. Karena Shanti melihat Binyu laki-laki dewasa dan sudah mapan. Dia berfikir apabila Cha deket dengan Binyu, maka Cha tidak akan merasa kesepian lagi karena sudah ada yang memberikan perhatian sama dia. Namun apakah harapan Shanti bakalan sesuai dengan kenyataan...

Sedangkan Cha, sebenarnya dia tidak mau mengikuti ajakan Shanti, tapi dia khawatir nanti Shanti kenapa-kenapa kalau pergi sendirian. Cha melirik kearah Shanti, ternyata Shanti sedang tersenyum bahagia. Cha tidak tau apa yang membuat Shanti bahagia, apakah karena mau bertemu dengan lelaki itu atau ada hal lain yang direncanakan Shanti, hanya Shanti lah yang tau.

Shanti adalah teman terbaik Cha di rumah dan di sekolah. Mereka selalu bersama, bermain dan berangkat ke sekolah sering bersama. Tempat tinggal Shanti tidak jauh dari rumah Cha. Orang tua Cha tau bagaimana keluarga Shanti, tapi nyokap Cha tidak begitu menyukai shanti nya. Karena keluarga Shanti bukanlah keluarga yang kaya. Shanti hanya dari keluarga yang biasa saja, tidak seperti keluarga Cha.

Mereka pun sampai ke sekolah dan masuk kedalam kelas. Cha dan Shanti saat ini fokus mengikuti pelajaran yang diberikan guru dikelasnya. Waktu terus berlalu hingga bel pulang sekolah berbunyi.

"Ayok Cha cepatan, kita harus segera sampai ke cafe itu." kata Shanti yang menarik tangan Cha agar berjalan dengan cepat.

"Aduh Shannn, bentar napa, ngapain sih kita buru-buru, kayak maling aja dikejar orang." celetuk Cha kesal.

Akhirnya Shanti dan Echa berangkat ke cafe dan bertemu dengan cowok yang kemaren. Mereka memasuki cafe, Shanti celingak-celinguk melihat kedalam cafe. Dia melihat dua laki-laki yang dikenalnya.

"Tuh mereka, yuk kesana." ajak Shanti sambil menarik tangan Cha. Cha diam aja mengikuti langkah Shanti.

"Hai....sudah lama ya menunggu?" tanya Shanti dengan senyumnya yang manis.

"Hai juga, baru saja sampai kok, santai aja", jawab kedua cowok tersebut.

"Oh ya ini kenalin teman gw yang manis dan imut", Shanti mengambil tangan cha agar bersalaman sama ke dua cowok tersebut.

"Hai perkenalkan saya Binyu Bhagaskara dan ini teman saya namanya Bayu Sandjaya", kata cowok itu sambil menampilkan senyumnya yang manis."

"Eh hai juga, gw Cha teman shanti", jawab cha dengan gugup dan malu.

Cha tidak berani menatap Binyu lama-lama. Padahal dalam hati Cha mengakui bahwa cowok yang bernama Binyu ternyata orang nya cakep juga.

Dalam benak Cha berkata, "Gi** nih Shanti, kok bisa kenalan sama nih cowok, mana lagi cakep, sadar Cha....jangan keganjenan, jaga sikap dong....." Cha bermonolog sendiri sambil nyengir.

Mereka melihat tingkah Cha yang terasa aneh dilihat. Terutama Shanti heran melihat keadaan Cha.vtt

"Kenapa nih anak, apa kesambet ya...?" pikir Shanti. Dia pun menyenggol lengan Cha agar sadar dari lamunannya.

"Eh sorry sorry." kata Cha salah tingkah. Cha cengengesan melihat ke arah Shanti. Mereka pun duduk berhadapan dengan Binyu dan Bayu.

Ketakutan yang luar biasa

Binyu adalah pria yang bekerja di Bank I******** sebagai Teller. Binyu sering gonta ganti cewek, baginya sebelum janur kuning melengkung dia bebas berdekatan dan berganti pasangan kalau tidak cocok, begitulah prinsip Binyu. Mereka pun berkenalan, selain Binyu ada juga pria lain yaitu Bayu. Mereka teman sekantor dan teman dekat juga. Bayu kenal dekat dengan Binyu, apalagi dengan keluarga Binyu. Karena Bayu adalah teman masa kecil Binyu. Mereka sama-sama ditempatkan bekerja di Kota Med**.

"Hei bengong aja nih, awas loh tar kesemsem sama tuh abang ganteng." goda Shanti yang cekikikan melihat sahabatnya yang bengong.

"Ih.......apaan sih sapa juga yang bakalan kesemsem", ngeles Cha. Padahal sih sebenarnya dia emang tertarik dengan Binyu karena dia termasuk cowok kriterianya cha. "Tapi....ya malu aja kali baru kenalan masa gw langsung to the point bilang tertarik, hmmmm" batin Cha.

Cha membisikkan sesuatu kepada Shanti. "Shan, kenapa si Binyu ngeliatin gw terus ya, apa dia kesambet." kata Cha pelan.

"Hus ngawur, kali dia tertarik sama lo Cha." jawab Shanti membisikkan ketelinga Cha.

Cha pun manggut-manggut mengiyakan perkataan Shanti.

Binyu melihat kedua sahabat itu saling berbisik, tapi dia cuek aja.

Setelah acara perkenalan, lalu mereka memesan makanan dan menikmati makan siang bersama sambil bercerita tentang diri masing-masing dan sesekali terdengar suara tertawa dari mereka. Sebelum pertemuan itu berakhir, Binyu meminta no handpone Cha.

"Ekhemm, Cha boleh gak saya minta no handpone kamu, ya mana tau saya tiba-tiba rindu kan bisa menghubungi kamu", goda Binyu terang terangan."

"Wah.... ada yang mulai tergoda nih..", celetuk Shanti yang melirik Cha.

"Ih.... Shan jangan godain gw terus dong kan malu gw sama mereka", bisik Cha dan mencubit pinggang Shanti.

"Hehehehe iya iya gitu aja manyun jelek tau, hilang tar cantiknya", goda Shanti lagi.

"Mmmm kayaknya gak usah ya, karena gw gak bisa nerima tlp dari laki-laki." kata Cha yang tidak enakan.

"Yah....padahal saya berharap kamu mau ngasih no handphonemu cha." Binyu pura-pura cemberut dihadapan cha.

"Duh gimana ya, mmmm ya udah sini handphone Lo biar gw ketik nonnya." Cha meminta handphone Binyu.

"Eh bener nih Cha..., hehehe nih masukin ya no nya." kata Binyu tersenyum penuh arti.

Akhirnya Cha memberikan no handpone nya sama Binyu. Dalam hati Binyu bersorak gembira

"Yes dapat juga nih no cewek". Binyu menyunggingkan senyumnya menatap tajam Cha.

Bayu yang melihat sikap Binyu, hanya bisa geleng-geleng kepala. Dia tau kebiasaan Binyu. Lelaki yang suka gonta ganti cewek, dan kali ini sasarannya anak SMA.

"Oh ya kalian kami anterin pulang ya, kebetulan kantor kami searah dengan rumah kalian", kata Binyu.

"Ok setuju yuk capcus kita berangkat......", tanpa malu-malu Shanti menarik tanganku agar setuju dengan jawabannya.

Akhirnya gw dan Shanti pulang bareng Binyu. Binyu membayar makan siang kami, lalu kami berjalan menuju ke mobil Binyu.

Kami pun masuk kedalam mobil, dan di dalam mobil kami hanya ngobrol biasa saja, sampai akhirnya.

"Stop.....disini aja dianter, gak usah sampai rumah, gw takut nanti dimarahi sama nyokap kalau jalan bareng cowok", kata Cha yang menyuruh Binyu memarkirkan mobilnya diseberang gang rumahnya.

"Loh gak baik kan kalau kalian kami turunkan di depan gang, lebih baik dianter ke rumah biar sekalian pamit sama nyokap kamu", jelas Binyu yang menoleh kebelakang.

"Iya masa kami nganternya sampai sini, gak enak dilihat orang nanti, timpal Bayu ikut-ikutan.

"Eh gak usah, biar disini aja, gw gak dibolehin jalan bareng cowok walaupun bareng temen cewek, jadi disini aja kami turun ok dan terima kasih tumpangannya ya bang", aq langsung menarik tangan Shanti biar cepat keluar dari mobil.

"Oh ya udah beneran kan tidak apa-apa Cha." kata Binyu meyakinkan Cha.

"Bener bang gak apa-apa kok, thanks ya buat semuanya daaaaa." Cha dan Shanti keluar dari dalam mobil. Mereka pun berjalan memasuki gang.

Binyu bergegas tancap gas meninggalkan area rumah Cha. Dia melirik Bayu dan berkata.

"Bagaimana, kita taruhan, kalau gw bisa macarin Cha dalam waktu dekat nih, Lo kasih gw hadiah." ha Binyu menaik-naikan alisnya melihat ke arah Bayu.

"Mmmm boleh juga, tapi gw yakin Lo gak akan bisa, secara cewek itu susah buat di dapatin." kata Bayu gak mau kalah.

"Ok deal, kalau gw yang menang, Lo kasih gw hadiah, tapi kalau lo yang menang, gw bakalan kasih apa mau Lo, setuju...." tanya Binyu.

"Sip gw setuju." mereka pun berjabat tangan menandakan taruhan dimulai saat itu juga. Binyu tersenyum penuh arti.

"Duh Shan, gw takut banget nih balik ke rumah, tar nyokap marah banget kalau gw pulang jam sore begini, gimana ya...",tanya Cha. Shanti juga kelihatan ketakutan mau mengantar Cha balik kerumahnya, dalam hatinya berkata "gimana kalau nyokapnya gak percaya ya dengan jawaban kami nanti, bisa-bisa gw gak dibolehin main sama Cha lagi, hmmmm...", Shanti pun pasrah dengan apa yang akan terjadi. Sampai di depan rumah.

Mereka berhenti sejenak, dan melirik satu sama lain. Cha menarik nafas panjang sebelum menghadapi mamanya. Dia pun melihat ke arah Shanti. Shanti hanya bisa mengangguk-angguk wajahnya memberikan tanda lakukan. Lalu Cha mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum ma...", panggil Cha sambil mengetuk pintu rumahnya.

Tanpa aba-aba dari dalam rumah langsung dijawab, "Oh...bagus ya jam segini baru pulang, dari mana aja kau seharian gak pulang, dasar gak punya otak, mau jadi perempuan nakal diluar sana kelayapan, apa kata orang, anak gadis pulang hampir Maghrib." mama Cha bertanya dengan wajah galaknya dan sambil berkacak pinggang melihat Cha dan bergantian melihat shanti. Cha menelan ludahnya melihat ekspresi mamanya yang sangat marah.

"Mmm maaf ma, tadi kami ada tambahan kerja kelompok di sekolah jadi pulangnya memang agak telat, dan Cha gak bisa ngabarin mama karena hp lowbet ma", Cha menjawabnya dengan ketakutan sambil meremas tangannya yang sudah berkeringat karena ketakutan yang luar biasa.

Shanti yang melihat ekspresi nyokapnya cha, juga ketakutan dan menunduki wajahnya karena gugup, dia juga kaget mendengar ucapan nyokapnya Cha. Dalam hati Shanti berkata, "waduh ketus banget kata-kata nya, perasaan nyokap gw juga gak gini amat klu marah".

Kemudian Shanti ikut memberi penjelasan. Shanti menarik nafasnya dan berkata, "Bu tadi kami memang ada kerja kelompok tambahan jadi pulangnya agak telat karena tugasnya harus dikumpulkan besok pagi" kata Shanti membela Cha. Dia berharap nyokapnya Cha percaya dengan jawabannya walaupun sebenarnya itu bohong.

Pertemuan kedua yang mengesankan

Hai Yo-lovers.......sebelum lanjut membaca, aq mau bilang kalau ini adalah karya pertama qu. Membuat tulisan ini emang kudu teliti dan harus hati hati agar ceritanya bisa nyambung. Buat para Yo-lovers tolong dukung terus ya karya qu ini dan aq lebih seneng kalau Yo-lovers mau memberikan masukan dan kritikan. Karena bagi qu itu adalah pendapat yang sangat berharga buat aq ngoreksi karya qu ini.

Ok selamat membaca dan pantau terus ya Yo-lovers..😍😍😍😘😘

Setelah memberikan penjelasan sama nyokap nya Cha, akhirnya Shanti berpamitan dengan nyokapnya Cha. Dia pun buru-buru kabur dari rumah Cha agar tidak banyak yang ditanyakan.

Cha langsung masuk kedalam kamarnya dan mengunci pintunya. Di dalam kamar Cha merasa bahagia dan bercampur rasa takut karena mamanya masih saja marah-marah diluar kamarnya.

"Dasar anak gak tau diri, awas saja kalau kamu ketahuan berbohong sama mama, akan mama pukul kamu nanti, awas aja ya..!" teriak mama Cha dengan emosinya. Di dalam kamar, Cha menangis mendengar perkataan mama nya sambil menutup telinganya dengan bantal, dan dia merasa bersalah karena sudah membohongi mamanya.

Cha menangis sampai kelelahan dan tertidur. Ketika maghrib Cha bangun dan mengambil wudhu buat sholat Maghrib. Setelah itu Cha keluar kamar karena merasa perutnya keroncongan alias kelaparan.

"Dek, mama lagi apa, apa sudah pada makan, kenapa sepi banget nih rumah", tanya Cha sambil celingak-celinguk.

"Oh...mama lagi ketempat Bu Eli tetangga sebelah, kakak kenapa baru keluar kamar", kata adik qu sika.

"Hehehe iya biasa baru dimarahin sama mama tadi karena pulang telat", jawab qu sambil memasang wajah imut. Kami pun makan bersama dimeja makan tanpa mama. Setelah itu aq masuk ke kamar dan belajar. Aq berfikir kenapa mama kejam sekali terhadap kami, apakah karena tidak ada papa dirumah, hahhh aq pun menarik nafas qu serasa berat di dada ini kurasakan.

Seperti biasa setiap pagi sebelum berangkat sekolah Cha harus bangun pagi untuk mencuci pakaian dan bersih-bersih rumah, setelah itu barulah Cha bersiap untuk berangkat ke sekolah.

"Ma, Cha berangkat dulu ya", kata Cha setelah selesai sarapan.

"Apa semua pekerjaan sudah kau selesaikan, pakaian sudah kau cuci dan rumah sudah kau sapu", kata mama Cha dengan wajah datarnya.

"Iya ma semua udah beres Cha kerjakan, Cha berangkat dulu ya ma, Assalamu'alaikum", pamit Cha sambil mencium tangan mamanya.

"Khem Wa'alaikumussalam", kata mama Cha.

Cha berjalan ke depan gang, dan ternyata tanpa diduga sudah ada mobil menunggu di depan. Tin tin suara klakson menghentikan langkah Cha. Cha pun menoleh kearah mobil tersebut, dan kaca mobil dibuka ternyata Binyu yang ada di dalam mobil tersebut.

"Hai Cha...ayok buruan masuk biar abang anterin ke sekolah", kata Binyu.

"Eh...bang Binyu kenapa kemari, Cha berangkat bareng Shanti aja, kasihan kalau Shanti berangkat sendirian", jawab Cha salah tingkah.

"Emmmm biarin aja Shanti berangkat sendirian, lagian orangnya juga blom nongol disini, udah ayok naik biar abang anterin", Binyu berkata sambil memperlihatkan wajah manisnya. Cha pun bingung mau naik atau tidak, kalau berangkat sama bang Binyu, tar apa kata temen-temen di sekolah kalau ngelihat gw turun dari mobil di dalamnya ada cowok cakep, bathin Cha dalam hati.

Tiba-tiba Binyu keluar dari mobil dan menarik tangan Cha untuk masuk ke dalam mobil. Cha tersentak kaget karena tangannya ditarik cowok.

"Aduh bang Binyu kenapa keluar dari mobil....!! teriak Cha kaget".

"Habis kamu bengong aja kayak kesambet gitu, jadi abang samperin aja biar cepat naik mobil nya", jawab Binyu sambil cengengesan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!