NovelToon NovelToon

REINKARNASI SERIGALA PUTIH

Prolog

Malam bulan purnama tepat kelahiran generasi ke-3 keturunan bangsa serigala selama 3000 tahun yang merupakan serigala putih (ratu serigala dimasa yang akan datang). Dimana ratu serigala melahirkan putri ke-3 yang menjadi incaran bangsa vampir, karena darahnya yang mengandung 2 gen (serigala dan manusia) yang di percayai memiliki kekuatan 2x lebih besar dari serigala biasa dan setara 10 vampir.

Bukan itu saja, darah serigala dengan 2 gen itu mampu membuat bangsa vampir abadi bahkan tak terkalahkan karena mempunyai energi yang sangat kuat jika kaum vampir mampu membunuh sampai 3 generasi serigala itu tepat di jantungnya. Namun, anak dengan 2 gen itu hanya mampu dibunuh menggunakan belati pusaka kaum vampir, yang mana belati itu dipegang oleh keluarga tara.

2000 tahun yang lalu ratu serigala dan bangsanya semaksimal mungkin mempertahankan keturunan mereka, namun karena kekuatan belati yang begitu besar ia harus kehilangan ke-2 keturunannya yang hanya akan lahir dalam 1000 tahun sekali.

Di kelahiran generasi ke-3 ini bangsa serigala merasa pilu bagaimana ia bisa melindungi keturunan mereka yang sudah pasti akan dibunuh bangsa vampir.b

Hingga akhirnya tepat dimalam kelahiran bayi serigala putih itu, tumbuhlah sebuah tanaman yang tumbuh dan hilang hanya dalam sekejap diiringi suara aungan serigala. Dimana itu adalah bunga Satra, bunga yang memiliki putik sebuah kalung dengan liontin bulan.

Bunga itu langsung memancarkan sinarnya yang begitu silau dan sekejap kalung itu berada di leher bayi serigala. Ratu serigalapun teringat perkataan dewa serigala yang mengatakan akan ada sebuah benda berupa kalung yang keluar dari sebuah bunga, dan bunga itu hanya bisa tumbuh sekali dalam kehidupan bangsa serigala. Dimana kalung itu adalah pelindung keturunan serigala putih yang menjadi penyeimbang belati milik bangsa vampir, dan kalung itu hanya mampu dipakai oleh keturunan serigala putih dengan 2 gen dalam tubuhnya.

Tak lama, keluarga tara yang mencium kelahiran bayi serigala itu langsung turun ke wilayah bangsa serigala bersama pasukannya.

"Bayi yang manis, tapi sayang hidupmu tidak lama didunia ini. Sekarang serahkan anakmu padaku, aku tidak akan melukai bangsamu dan aku tidak akan memulai perang jika kamu serahkan anak itu" Kata Tara bicara lembut pada ratu serigala.

Tekan ratu serigala, "Sudah cukup kamu bunuh keturunan kami, sekarang tidak lagi."

Ratu serigala dan vampir saling mempertahankan pendapat mereka hingga akhirnya peperangan besarpun terjadi. Dimana Tara berhasil merebut bayi itu dari tangan Astra (ratu serigala) dengan menyayatkan belati itu ketangan ratu serigala dan membuatnya lemah.

"Sudah aku bilang, peperangan ini tidak akan terjadi jika memberikan anakmu. Sekarang penantian ku selama 3000 tahun akan terbalaskan."

Tara langsung mengarahkan belati itu tepat kejantung bayi serigala, ratu serigala berteriak histeris.

"Tidak!.. Dewa serigala, mana janjimu kalau bayiku akan selamat (batin Astra)."

Belum sempat Tara menancapkan belatinya, kalung yang dipakai bayi itu bereaksi memancarkan sinar dan seketika membius semua bangsa serigala dan vampir kecuali Astra.

Astra yang melihat bayinya masih hidup bernafas sedikit lega, segera bangkit menolong bayinya. Astra tertegun melihat belati kaum vampir berputar melayang dan kalung yang dipakai anaknya menyinari belati itu. Seketika belati itu masuk ke tubuh bayi serigala dengan menyisakan tanda belati tepat dipundak sebelah kanan.

Ratu serigala bingung apa yang terjadi pada bayinya, dimana bayinya masih baik-baik saja. Tak lama seekor elang putih datang langsung menerkam bayi itu dari tangan Astra dengan sebuah surat yang burung itu berikan. Astra mencoba menolong bayinya namun ia bingung bagaimana bisa kekuatannya tidak bisa digunakan pada elang itu, sekejap elang itu terbang menghilang membawa bayinya pergi.

Penasaran, Astra membuka kertas yang diberikan elang itu.

"Anakmu belum siap, 18 tahun adalah petualangannya. Dia akan baik-baik saja bersama manusia yang tepat" Tulis kertas itu.

Astra tersenyum paham bernafas sedikit lega, "Semoga kamu baik-baik saja sayang, bunda akan menunggumu."

Tak lama seluruh bangsa serigala dan vampir terbangun dengan bingung, Astra langsung menyembunyikan surat itu dengan kekuatannya. Tara yang melihat bayi serigala dan belati yang tidak ada ditangannya memberontak dan menyuruh semua pasukan vampirnya mengamankan semua bangsa serigala dan memasukan mereka kedalam penjara vampir.

Tara menekan bangsa serigala untuk memberitahu diamana bayi serigala putih itu berada, bangsa serigalapun mengetakan kalau ia juga tidak mengetahuinya.

Kesal Tara yang tidak menemukan jawaban langsung melesat pergi, bangsa serigala bingung melihat ratu serigala yang justru tersenyum senang saat anaknya tidak diketahui keberadaannya.

"Kenapa bunda tersenyum, apakah bunda tau dimana calon ratu kita?" Tanya salah satu serigala.

Ratu serigala mengangguk dan menceritakan apa yang terjadi sebenarnya sambil menunjukan surat yang diberikan elang putih, bangsa serigala terlihat lega bahwa calon ratu mereka telah aman dan baik-baik saja.

"Tapi bagaimana kalau bangsa vampir bisa mencium keberadaannya?" Tanya lagi salah satu serigala.

Sahut astra, "Mungkin tidak. Karena gen serigala dalam tubuh dia perlahan akan hidup saat usianya 18 tahun, sebelum itu dia hanya manusia biasa."

Prolog 2

Elang itu menaruh bayi serigala diteras diteras depan rumah, dimana rumah itu ditempati oleh 1 orang wanita dan anak laki-lakinya yang berusia 1 bulan. Sebelum pergi elang itu mengibaskan sayapnya memberikan kekuatan pada bayi serigala, dengan tujuan bau serigala dalam tubuhnya tidak akan bisa tercium oleh bangsa manapun termasuk bangsa vampir sebelum waktu yang tepat.

Bayi serigala itu langsung menangis kencang dan membuat wanita didalam rumah itu keluar (Mama Sindi). Mama Sindi kaget melihat bayi yang sudah tergeletak di teras depan rumahnya dan langsung membawa bayi itu masuk kedalam rumah.

"Bayi siapa ini, kenapa orang tuanya tega buang bayi secantik ini. Kasian dia, uhh sayang diem ya" Menggendong sambil mengayun bayi itu.

Mama sindi melihat tanda lahir seperti belati yang ada dipundak kanan bayi itu, "Indah sekali, kamu pakek kalung tapi kenapa nggak pakek baju. Sekarang kamu bajuan dulu ya."

Tara mencoba mencium keberadaan bayi serigala itu dan belatinya, namun penciumannya tidak tembus.

"Kemana sebenarnya bayi itu, dan kenapa belatiku bisa hilang tanpa jejak."

Tara mencoba melacak keberadaan bayi itu menggunakan penglihatan masa lalunya, dimana ia menemukan jejak kalau belatinya telah masuk kedalam tubuh bayi serigala itu.

Tara membuka mata dengan kaget, "Bagaimana bisa belati itu masuk kedalam tubuh anak itu."

Tara kembali melihat dan ternyata kalung pelindung bayi serigala itulah yang menyebabkan belatinya dapat masuk kedalam tubuh anak itu, hanya

Tara langsung melesat cepat menuju penjara vampir.

(Note: Dimana bangsa serigala dan vampir bisa melesat begitu cepat hanya dalam hitungan detik untuk bisa mencapai ketempat yang ingin dituju).

Tiba dipenjara vampir, bicara begitu marahnya Tara berteriak lantang pada Astra.

"Astra!!. Kamu sebenarnya sudah tau kan dimana anak itu, karena saat itu kamu sendiri yang tidak terbius oleh kalung pelindung itu. Dan aku sudah melihat kalau belati kaum vampir masuk kedalam tubuhnya, sekarang katakan dimana anak itu!"

"Sekeras apapun kamu berteriak. Saya tidak akan beritahu kamu, kamu paham!" Sahut astra.

Karena kesal Tara mencekik Astra dengan kekuatannya, menekan Astra untuk memberitahu dimana bayi serigala putih itu dan mengancam akan membunuhnya. Astra malah tertawa lepas.

"Hhahha, kamu nggak akan ada berani bunuh saya. Karena kamu pasti sudah tau kan, mau seberapa banyak kamu bunuh keturunan saya tapi darah itu tidak akan berfungsi tanpa 7 tetes darah segar dari saya. Saya harap kamu nggak lupa."

"Dan 1 lagi, tiba saatnya dia akan datang dan membalaskan dendamnya pada kalian" Lanjut astra.

Tara menahan kesal melepaskan Astra, "Dan perlu kamu ingat juga, saya akan menemukan anak itu secepatnya. Dengan cara saya sendiri."

"Bunda!, bunda tidak papa?" Kata bangsa serigala.

"Nggak, nggak papa" Sahut astra.

"Apakah tidak ada cara agar kita bisa keluar dari penjara ini Bunda?."

"Mungkin ada, dengan menyatukan kekuatan kita. Tapi.."

"Tapi apa Bun?."

"Itu membutuhkan waktu yang lama bahkan bertahun-tahun. Karena sekarang kekuatan kita sedang melemah, ditambah lagi kekuatan kita tidak bisa menembus penjara vampir. Tapi dengan kita mengumpulkan energi baru saya yakin pasti bisa."

.........

2 tahun berlalu dimana bangsa vampir belum bisa menemukan keberadaan anak serigala itu, sementara kekuatan Tara melemah karena belati yang sudah tidak ada ditangannya.

Tara tidak mau mengambil resiko besar, iapun datang kepenjara vampir dengan rencana besarnya. Dimana ia membius pasukan serigala dan mematikan tubuhnya, namun dengan detak jantung yang masih berdetak. Lalu ia memasukan semua serigala itu keruang pengawet agar darah mereka tetap segar sampai dia bisa menemukan dan membunuh anak serigala putih, saat itulah Tara akan menghidupkan kembali semua serigala terutama Astra.

15 tahun

15 tahun kemudian, bayi serigala itu tumbuh menjadi gadis cantik, ceria, dan aktif yang hidup seperti manusia normal "Anggin Nara" adalah namanya.

Pagi hari dengan kehebohannya Marsel (kakak anggin) berteriak-teriak sambil menepuk-nepuk wajan dengan sendok membangunkan anggin.

"Bangun bangun bangun, udah pagi. Bangun!.".

Anggin yang masih pulas tertidur akhirnya terganggu dengan wajah kesal dan risih menutup telinganya dengan bantal. Namun Marsel tetap saja mengganggunya, karena kesal anggin langsung melemparkan bantal pada marsel.

"Ihh, diem nggak lo!. Berisik banget sih lo, ganggu orang tidur aja!"

"Ihh siapa yang ganggu, orang gue cuman bangunin. Ini waktunya sekolah, jadi buruan bangun."

Anggin melihat alarmnya yang mana itu baru pukul 05:45 WIB, menatap datar marsel.

"Ini jam 6 aja belum ada, berisik banget sih. Udah sana-sana pergi," mengusir marsel.

Marsel tidak mau pergi dan kembali berulah mengetuk-ngetuk wajan dan sendok. Mami sindi yang akan memasak sarapan untuk anggin dan marsel melihat wajan yang sudah tidak ada, ia mendengar suara berisik dan mengira kalau itu adalah ulah marsel.

"Pasti tu anak berulah lagi. Marsel marsel seneng banget kalo gangguin adeknya," lirih mami sindi berjalan menuju kamar anggin.

Mami sindi langsung masuk kekamar anggin dan menjewer telinga marsel, "Kamu ya, seneng banget suruh gangguin adeknya."

"Aduh aduh mi sakit, lepasin mi. Lagian aku nggak gangguin, orang aku cuma bangunin dia aja" menahan sakit memegang telinga.

"Bangunin bangunin, ngapain pakek acara bawa wajan mami. Pantes mami mau masak wajannya ilang, ternyata kamu yang ngambil. Udah ayo keluar, jangan ganggu adik kamu" menjewer marsel keluar kamar.

Anggin tersenyum senang kearah marsel sambil melambaikan tangan, "Dadah, selamat menikmati."

"Awas lo ya," bisik marsel pada anggin.

Sahut lirih anggin, "Bodok."

(Note: Mereka adalah keluarga yang saling menyayangi. Namun, anggin dan marsel terkadang menunjukkan rasa sayang dan perhatian mereka dari kejailan-kejailan yang mereka keluarkan).

Anggin yang mendengar marsel sedang mandi, mencoba mengerjai marsel dengan menaruh kecoa mainan disepatu marsel dan bergegas pergi. Keluar kamar mandi dengan pakaian sekolah yang sudah rapi, bercermin dan membenarkan rambut lalu memakai sepatunya. Saat memasukkan kaki kedalam sepatu, marsel merasakan ada sesuatu dan melihat apa yang ada disepatunya. Histeris marsel melihat kecoa dan spontan berteriak keras melempar kecoa itu.

"Aaa.."

Anggin dan mami sindi yang mendengar teriakan marsel bergegas cepat melihat, mami sindi lalu bertanya pada marsel apa yang terjadi.

"Kecoa mi," geli marsel menunjuk.

Mami sindi mengambil kecoa itu dan mengatakan pada marsel kalau itu hanya kecoa mainan saja dan menyuruh marsel segera turun untuk sarapan.

Marsel langsung tersadar kalau itu sudah pasti ulah anggin, melihat anggin yang mengintip dari pintu.

"Ini pasti kerjaan lo kan?"

"Siapa dulu yang mulai. Lagian masak cowok sama kecoa doang takut," ejek anggin.

"Siapa juga yang takut, orang gue cuma geli" PD marsel.

Anggin kembali menakuti marsel dengan kecoa mainan ditangannya, marsel berteriak geli. Anggin lalu berlari pergi, marsel mengejar dengan membawa sepasang sepatunya. Tiba dimeja makan marsel menarik lirih rambut anggin.

"Aduh!." lirih Anggin memegang rambut.

Marsel langsung duduk dikursi yang biasa ditempati anggin.

Bete Anggin, "Ihh kursi gue!."

"Siapa cepat dia dapat," sahut marsel.

Angginpun duduk di kursi yang biasa Marsel tempati sambil menginjak lirih kaki marsel.

"Aduhh!" teriak marsel.

"Kenapa lagi?" bingung mami sindi.

"Dia mi, nginjek kaki aku" tunjuk marsel.

Mami sindi bingung melihat kejailan-kejailan yang selalu mereka lakukan, "Aduhh, kalian berdua ni ya. Bisa nggak sih sehari aja akur"

Sahut Anggin dan Marsel bersamaan, "Kayaknya nggak bisa mi."

Mami sindi memasang wajah heran dan menyuruh mereka untuk tidak berdebat dan mulai sarapan. Selesai sarapan anggin dan marsel pamit mencium lembut tangan maminya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!