BUGHHHHH....
"Arghhhhh"
BUGHHHHH.....
BUGHHHHH.....
"Arghhhh"
CRASHHH.......
"Arghhhh"
SRINGGG.......
Dughh....Suara sesuatu yang terjatuh entah apa itu hanya orang yang berbuat dan yang menjadi korbannya yang tau.
Satu kepala jatuh di atas lantai dengan berlumuran darah segar dari tubuh kepala itu..sang pelaku hanya menyeringai sambil memutar kepalanya sebentar..dia senang bisa mencium bau darah lagi setelah sekian lama vakum dari pereksekusian.
"Bereskan"
"Baik master"
Seorang pria yang baru saja mengeksekusi korbannya kini tengah membersihkan diri nya dari sisa-sisa darah sang korban..dia merasa seolah-olah darah adalah vitamin untuk moodnya.
"Seperti nya aku sudah gila..hahahha..rasanya menyenangkan bisa bermain-main lagi"
Pria itu selesai dengan urusan mandinya kini dia tengah duduk di sofa yang ada di dalam kamar di mansion pribadinya..dia menatap pada ranjang yang terdapat seorang gadis yang tak sadarkan diri..banyak alat bantu di tubuhnya sebagai penunjang kehidupan.
"Kapan kau akan membuka matamu lagi..kau tak ingin membunuhku..ayolah bangun jangan buat aku menang tanpa perlawanan..aku benci dan aku tak suka"
Pria itu melangkah keluar dari kamarnya..dia benar-benar tak suka keadaan seperti ini..benci dengan gadis itu tapi tak mampu untuk membunuhnya..sialan dia tak suka perasaan kasihan di hatinya.
"Seharusnya aku membunuhnya dengan kedua orangtuanya sekaligus..arghhhh brengsekkkkk..aku benci rasa iba yang ku punya sial"
Pria itu kembali lagi ke kamarnya dan melangkah dengan cepat mendekati ranjang..dia mengulurkan tangannya hendak mencekik gadis itu tapi lagi dan lagi perasaan iba muncul di kepalanya.
"Arghhhh..sial..sial..sial... arghhhhh brengsekkkkk"
"Aku membencimu..aku benar-benar membencimu arghhhhh"
Pranggggg........
Kaca meja rias pecah karena hantaman dari tangan kekar pria itu..dia benar-benar benci situasi seperti ini..mengapa dunia tidak adil padanya..sialan.
Pria itu keluar dari kamarnya dan menuju tempat gym yang ada di mansionnya..sudah lebih dari 5 bulan gadis itu koma..entahlah kenapa dia bisa merasa kasihan dengan gadis itu padahal yang keluarga nya lakukan padanya lebih menyakitkan untuk di kasihani..sial..dia benar-benar tidak suka dan tidak nyaman dengan situasi seperti ini.
"Mister tuan Gio menghubungi anda" ucap snag asisten kepercayaannya.
"Tuan Gio..baiklah"
*
*
"Ya tuan saya Arick"
"Arick apa kau sedang sibuk?"
"Tidak tuan..ada perlu kah?"
"Ya..ke markas kematian dan habiskan"
"Baik tuan"
Sambungan telefon terputus dan Arick bergegas menuju markas kematian sesuai perintah dari Gio..dia tak bisa menolak perintah Gio karena dia berhutang atas nyawa sang ayah yang pernah tuan Rey selamatkan sewaktu dulu..dia berjanji akan mengabdikan dirinya untuk keluarga Wilson hingga dia menemukan sang pelaku.
Setelah selesai membersihkan semua cecunguk sialan itu Arick mampir sebentar ke rumah sang ayah.. dia ingin mengajak sang ayah ke makam ibunya tapi sepertinya ini bukanlah waktu yang tepat.
"Hay dad.. bagaimana kabarmu?"
"Arick..astaga anakku..Daddy kira kau sudah lupa dengan orang tua satu ini"
"Hahaha tidak mungkin dad..kau satu-satunya harta yang ku miliki di dunia ini"
"Yayayaa.. bagaimana keadaan gadis itu..apa sudah ada respon?"
Wajah Arick berubah dingin..dia tak ingin membahas orang lain saya bersama keluarganya.
"Jangan tanyakan tentang dia dad..aku tak selera"
"Huhh baiklah..hanya saja jika kau memang sudah tak memperdulikannya lagi maka berikan pada rumah sakit saja Arick..kau sudah menjaganya selama beberapa bulan ini tapi kondisinya sama sekali tidak ada perubahan..lupakan masa lalu Arick melangkah maju lah untuk masa depanmu nak..demi Daddy"
"Dad..please..aku belum selesai dengan nya..nanti saja ketika aku sudah merasa cukup dan puas maka akan ku akhiri hidup nya"
"Arick dad tidak mau kau seperti itu lagi nak..sudah cukup..cukup untuk segalanya nak..Daddy ingin hidup normal seperti kebanyakan orang nak"
"Aku akan usahakan dad..tapi aku tidak janji"
Sang ayah hanya bisa menghela nafas panjang..anaknya itu benar-benar berambisi untuk membunuh gadis itu ketika dia sudah sadar nanti..ya tuhan berikan keajaiban untuk gadis itu agar Arick melupakan dosa di masa lalu yang orang tua gadis itu lakukan pada kami.
*
*
Arick pulang karena moodnya benar-benar tidak baik..dia butuh pelampiasan..sial dia benar-benar terpancing hanya karena membahas mengenai gadis itu.
Arick menghentikan mobilnya di club' malam..etsss bukan untuk celap celup atau minum air setan ya tapi hanya untuk menghajar seseorang..dia butuh pelampiasan emosinya bukan pelampiasan nafsu birahinya.
Arick bukanlah tipe laki-laki yang suka celap celup sana sini hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis nya..dia tak mau barang berharganya ternoda oleh bekas orang lain yang belum tentu higienis..cih dia jijik..dia selalu bisa mengendalikan diri nya dari birahinya sendiri.
Gio selalu mengajarkan kepada nya agar menjaga tubuh kita hanya untuk istri kita kelak di masa depan..jangan sampai istri kita mendapatkan bekas orang lain..itulah sebabnya Arick sangat menghindari yang namanya wanita..dia pria normal yang masih mempunyai birahi tapi dia tak mau hanya bermain-main saja..dia lebih baik menikahi seseorang dan melimpahkan segala kebutuhan biologis nya pada sang istri.
"Welcome men" ucap salah seorang pemilik club' itu.
"Mana orangnya?"
"Woahhh kau sudah tak sabar bung.. follow me"
Arick mengikuti langkah sang pemilik club' sekaligus temannya..sampailah mereka di ruangan bawah tanah yang secara khusus hanya untuk sang cecunguk.
"Enjoy it"
"Thanks"
"Lakukan apapun yang kau inginkan bung..dia pantas mendapatkan nya"
"Don't worry"
Sang pemilik club' itu pergi manuju keramaian lagi sementara Arick dia mulai mengajar orang yang sudah berani mengusik ketenangan temannya.
"Harusnya kau berfikir lagi jika ingin melakukan hal bodoh bung..nikmatilah saat-saat terakhir mu"
Bughhhhh......
"Arghhhhh"
Bughhhhh......
"Arghhhhh"
Arick terus menghajar orang itu hingga tak bernyawa lagi.. Arick memutar kepala nya sejenak kemudian menyeringai sambil menciumi bau anyir dari darah si korbannya.
"Bau darah memang paling efektif untuk menambah mood ku"
Seorang gadis cantik yang masih terbaring lemah di atas ranjang di alam bawah sadarnya dia bertemu dengan seorang perempuan yang sudah berumur tapi masih terlihat sangat cantik di usianya.
Gadis itu tidak bergerak karena wanita itu terus melangkah mendekati nya dengan senyuman manisnya juga wajah yang meneduhkan..gadis itu terlena dengan pemandangan indah di depan matanya.
"Waktumu kembali sebentar lagi nak..aku titip dia untuk kau jaga..sayangi dia seperti aku menyayangi nya..dia baik tapi langkah yang dia ambil salah selama ini.. tuntunlah dia agar kembali ke jalan yang benar..aku percaya kau adalah takdirnya nak" ucap wanita itu.
Sedangkan gadis itu hanya terdiam mencerna kata-kata wanita dewasa itu..apa maksud nya menitipkan..siapa yang dia titipkan..gadis itu masih bergelung dengan pikirannya hingga tak sadar dirinya di tuntun ke sebuah pintu yang bercahaya..di balik pintu itu terdapat sebuah pusaran yang akan menuntunnya kembali ke alam sadarnya.
"Kembalilah dan jaga dia..waktumu masih panjang nak"
"Tap__arghhhh"
Belum selesai gadis itu berucap tubuhnya sudah terdorong ke sisi lain pintu itu dan seketika semuanya gelap.
Perlahan mata indah gadis itu terbuka..perlahan dia lihat seisi tempat nya berada..kamar.. kamar siapa ini..kenapa dia bisa ada di kamar ini..banyak pertanyaan yang muncul di otaknya.
Di saat dia masih asik meneliti seisi kamar itu tiba-tiba pintu kamar itu terbuka dan terlihat lah seorang pria tampan dengan wajah yang datar menghampiri nya..dia menatap pria itu dengan tatapan penuh tanya..siapa pria itu..dimana dia sekarang..siapa aku.
Pria itu adalah Arick..ya Arick baru kembali dari tugasnya.. tugasnya sebagai ketua mafia..dia baru saja membantai sekelompok klan mafia abal-abal yang sok berani menantang klan nya.
"Kau sudah sadar.. baguslah" ucap Arick dengan ekspresi datar nya meski jauh di lubuk hati nya dia terkejut.
"K..kau..s..si..a..pa?" tanya gadis itu dengan lirih dan terbata.
"Kau tak ingat siapa aku..cih jangan menipuku nona..aku takkan bisa kau tipu" ucap Arick lagi dengan nada sedikit tinggi satu oktaf.
Gadis itu benar-benar bingung..siapa pria itu..siapa aku..dia bahkan tak bisa mengingat namanya..astaga kenapa semuanya membingungkan.
"A..ku..t..tid..ak..ta..u..ka..u..si..a..pa"
Arick terdiam kemudian dia menghubungi dokter keluarga nya untuk memeriksakan keadaan gadis itu..dia merasa aneh dengan sikap gadis itu..apa gadis itu tidak ingat apa-apa.
Setelah selesai menghubungi dokter keluarga nya kemudian Arick semakin mendekati gadis itu..kini wjaah Arick tepat berada di depan wajah gadis itu..bahkan hembusan nafas masing-masing bisa mereka rasakan satu sama lain.
"Jika kau berbohong hanya untuk mengelabuhi ku maka penderitaan mu akan bertambah lima kali lipat nona.. bersiaplah dan sebaiknya kau jujur agar aku bisa mengampuni mu meski sedikit"
"Tapi..aku.. benar-benar tidak mengenal..mu..bahkan diriku .. sendiri"
"Kiya lihat nanti"
Ari k pergi dari kamar gadis itu dan melangkah menuju ruang tamu menunggu sang dokter datang..dia berfikir keras apakah gadis itu tidak mengingat siapa dirinya..apakah gadis itu tidak ingat apa-apa..apakah begitu..kenapa dia sedikit ragu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!