Terjerat Cinta CEO Tampan
Chapter 1
Di salah satu Club malam ternama di pusat kota, terdapat seorang gadis yang sedang menyesap minumannya bersama pria yang tersenyum menatap nya. Namun tidak di hiraukan oleh gadis cantik di depannya.
Feyriska Qiana Aera
Kamu pergilah, jangan buat aku lelah dengan keberadaan kamu di sini.
Brayden
Aku pergi atau tidak semua sama saja, papa kamu akan tetap jodohin kamu sama orang lain.
Feyriska Qiana Aera
Kenapa orang tua itu selalu saja mengaturku.
Qia berdecak kesal, papa nya itu memang selalu saja mengatur hidupnya membuatnya kesal dan ingin pergi sejauh mungkin.
Feyriska Qiana Aera
Tapi aku tidak menginginkanmu
Brayden
Itu bukan hal yang sulit, kamu akan mencintai ku setelah pernikahan kita.
Feyriska Qiana Aera
Sekali tidak ya tidak
Feyriska Qiana Aera
Jangan berharap akan apapun oke
Brayden berdecak dia berdiri dan duduk di samping Qia memegang bahu gadis itu.
Brayden
Kenapa sulit sekali memilikimu
Qia yang sudah mabuk jelas kehilangan sebagian tenaganya, dia menutup rapat mulutnya.
Feyriska Qiana Aera
(mendorong bahu Brayden)
Feyriska Qiana Aera
Jangan melampaui batas mu ingat siapa dirimu.
Brayden
(tidak peduli dan tetap mencium Qia)
Brayden menatap seorang pria yang baru saja memukulnya, dia berdiri dan ingin membalas pukulan pria itu namun tangan nya tiba-tiba di tahan oleh seseorang.
Mr. A
Urus laki-laki ini aku tidak ingin melihatnya
(menggendong Qia yang sudah mabuk).
Brayden
Hey berhenti dasar pengecut
Mobil berhenti di salah satu rumah besar, seorang lelaki turun sambil menggendong seorang gadis, wajahnya memerah menandakan sekarang dia sedang menahan emosinya.
Dewa Arthur Mahendra
Berani sekali kamu datang ke club hem.
Dewa Arthur Mahendra
Lihat apa yang terjadi karena kecerobohan mu.
Dewa Arthur Mahendra
(melepas pakaian tipis Qia)
Dewa Arthur Mahendra
Bahkan kamu memakai pakaian kurang bahan seperti ini. Sangat tidak layak.
Dewa Arthur Mahendra
Kalau tidak punya uang aku akan membelikan pakaian yang lebih layak, pakaian seperti ini lebih cocok untuk membersihkan dapur.
Feyriska Qiana Aera
Menyingkirlah brengsek
Arthur menatap tajam mata Qia, laki-laki itu tadi ke club untuk menemui temannya namun dia tidak menyangka melihat Qia yang sedang bercumbu dengan laki-laki. Melihat hal itu membuat hati dan otak Arthur mendidih.
Dewa Arthur Mahendra
Dasar bodoh tetap di tempat mu
Feyriska Qiana Aera
Apa peduli ku
Dewa Arthur Mahendra
Qia berhenti membantah
Feyriska Qiana Aera
Jangan mengaturku kamu bukan siapa-siapa.
Qia berjalan ke arah pintu dengan pakaian yang sudah berantakan, membuat Arthur berdecak kesal.
Dewa Arthur Mahendra
(menarik pergelangan Qia)
Arthur mencium bibir gadis itu yang membuatnya kesal hari ini, ingatan pria itu mengingat dimana tadi Qia di cium pria lain hal itu membuat Arthur kembali di liputi amarah. Dia memaksa Qia membuka mulutnya, menerobos mulut itu dan mencium nya semakin dalam.
Dia tidak tau kenapa se emosional ini tapi dia tidak suka melihat Qia di sentuh atau pun dekat dengan laki-laki lain.
Feyriska Qiana Aera
(memukul dada Arthur)
Arthur yang kesal pun menggendong gadis itu menuju ranjang lalu menindihnya, dia mengigit leher gadis itu. Tangan nya dengan lincah terus bergerak.
Dewa Arthur Mahendra
Kamu tau kamu itu milik ku tidak ada yang boleh menyentuhmu.
Tangan Arthur semakin nakal bergerak, laki-laki itu berfikir harus memberikan Qia pelajaran, anggap saja dia laki-laki aneh karena berbuat aneh.
Feyriska Qiana Aera
Oh stop it
Dewa Arthur Mahendra
Why baby isn't this what you want
Feyriska Qiana Aera
Stop it, dasar brengsek
Arthur semakin naik darah mendengar ucapan gadis itu, dia membungkam bibir itu dengan bibirnya sedikit kasar dan menuntut.
Dewa Arthur Mahendra
Where are you going baby, you forced me to do this
Dewa Arthur Mahendra
(mencium bibir gadis itu)
Dewa Arthur Mahendra
Oh, this is amazing
Feyriska Qiana Aera
Lepas akh..
Dewa Arthur Mahendra
Nikmati sayang hem
Feyriska Qiana Aera
(mencengkram punggung Arthur)
Feyriska Qiana Aera
Ini sakit akh
Dewa Arthur Mahendra
Akh sa..yang ini sangat... Akh
Arthur di buat semakin melayang dengan nikmat yang di rasakan di bawah sana. Dia mencium kening wanitanya yang sudah lemas di bawahnya namun dia belum juga mendapatkan pelepasan.
Dewa Arthur Mahendra
Sayang akh..
Dewa Arthur Mahendra
Oh baby..
Dewa Arthur Mahendra
Aku sebenarnya belum puas, tapi baiklah aku akan melanjutkan hukuman untuk mu besok baby.
(mencium bibir tipis wanitanya)
Dewa Arthur Mahendra
(tersenyum)
Arthur menyelimuti wanita itu menggunakan selimut tebal. Lalu dia turun untuk membersihkan tubuhnya yang lelah karena bekerja di kantor tadi. Dia tidak peduli akan resiko yang akan dia terima karena telah menodai anak orang. Dia akan mengambil segala resikonya. Bahkan jika nanti dia di paksa menikahi gadis itu dia akan dengan senang hati melakukannya.
___________________________
NB : Lebih jelas baca terlebih dahulu CS Kanaya Life Journey, agar tidak binggung dengan ceritanya. Karena di sana akan di ceritakan siapa Arthur dan Qia. Selamat membaca🙏😉
Chapter 2
Feyriska Qiana Aera
Aw, badan aku rasanya kaya habis jatuh dari gedung tinggi
Feyriska Qiana Aera
(melihat tangan yang memeluknya erat)
Feyriska Qiana Aera
Kak Arthur
Spontan Qia melihat dirinya yang tidak mengenakan apapun begitu pun kak Arthur yang bertelanjang dada. gadis itu menutup mulutnya dia ingat tadi malam dia sedang minum di club dan menemui laki-laki pilihan papa nya namun kenapa dia bisa berakhir dengan kakak sahabatnya.
Feyriska Qiana Aera
Ah, sakit hiks
Dewa Arthur Mahendra
Kenapa hem, mana yang sakit (terbangun)
Gadis itu terdiam sebentar namun saat Arthur ingin memegang tangan nya dia dengan cepat menangkis bahkan dia tidak ragu untuk menampar laki-laki itu.
Feyriska Qiana Aera
Kenapa
Feyriska Qiana Aera
Kenapa kamu ngelakuin ini ke aku kak, KENAPA
Dewa Arthur Mahendra
Kenapa juga kamu ke club tadi malam ?
Feyriska Qiana Aera
Memang apa urusan nya sama kakak, aku mau ke club kek atau mau deket sama cowo kek itu ngga ada urusannya sama kakak.
Feyriska Qiana Aera
Sekarang jelasin alasan apa yang membuat kakak setega ini sama aku.
Feyriska Qiana Aera
Bahkan kakak meniduri aku tanpa izin, kakak pikir kakak siapa hah
(melempar handphone ke arah Arthur).
Dewa Arthur Mahendra
Qia, kakak tau kakak salah, maafin kakak.
Feyriska Qiana Aera
Aku benci banget sama kakak hah
Dewa Arthur Mahendra
Qia...
(mendekati Qia yang histeris)
Feyriska Qiana Aera
Aku benci pokoknya hiks
Qia terus menangis menutupi telinga nya dan berjongkok.
Dewa Arthur Mahendra
(mendekap wanitanya yang terus menangis)
Dewa Arthur Mahendra
Maafin kakak ya, kakak janji ngga akan pergi
(mengecup mata Qia yang berkaca-kaca).
Dewa Arthur Mahendra
(merengkuh tubuh Qia dalam dekapan)
Dewa Arthur Mahendra
Kakak minta maaf dek, jangan gini ya. Maafin kakak
Feyriska Qiana Aera
Kakak jahat tau ngga😭
Dewa Arthur Mahendra
Kakak minta maaf, kakak ngga bisa ngelihat kamu deket sama laki-laki lain. Kakak ngga bisa maafin kakak🥺
Dewa Arthur Mahendra
Udah ya sayang jangan nangis lagi
Feyriska Qiana Aera
(terus memukul dada Arthur)
Feyriska Qiana Aera
Aku benci sama kakak, benci banget. Kakak jahat sama aku kakak tega ngehancurin hidup aku aku benci pokoknya.
Dewa Arthur Mahendra
(hanya diam dan mendekap Qia)
Feyriska Qiana Aera
Lepas aku mau pulang
Dewa Arthur Mahendra
Dengerin kakak dulu, kakak jelasin semuanya.
Feyriska Qiana Aera
Ngga perlu bagi aku apapun alasan kakak, kakak tetap jahat karena menghancurkan harga diri aku.
Qia berjalan ke arah kamar mandi sambil membawa pakaian nya. Sedangkan Arthur mengambil pakaian milik adek nya yang tersimpan di lemari pakaian nya.
Dewa Arthur Mahendra
(berjalan ke kamar mandi)
Dewa Arthur Mahendra
Ini kamu pakai, kakak ngga mau kamu keluar dari kamar menggunakan pakaian kamu yang tipis itu.
Feyriska Qiana Aera
(mengambil kasar pakaian di tangan Arthur)
Setelah selesai Qia berjalan ke luar. Namun tidak bisa karena kamar sedang di kunci.
Feyriska Qiana Aera
Buka kamarnya
Dewa Arthur Mahendra
(hanya diam dan menatap Qia dari ranjang)
Feyriska Qiana Aera
Aku bilang buka kamar nya kak
Arthur menghembuskan nafas pelan dia berdiri dan menghampiri Qia yang pucat lalu menghimpit tubuh itu.
Feyriska Qiana Aera
Menjauh kak
Dewa Arthur Mahendra
(mencium lembut bibir Qia)
Qia menolak dia berontak tapi Arthur mengunci pergerakannya sehingga dia berhenti meronta. Arthur pun mengangkat gadis itu dalam gendongan nya dan mendudukkan di ranjang.
Dewa Arthur Mahendra
Makan dulu, kakak ngga kasih izin kamu keluar tanpa mengisi perut kamu.
Dewa Arthur Mahendra
(mengambil piring di nakas lalu mulai menyendok nasi)
Dewa Arthur Mahendra
Buka mulut kamu
Feyriska Qiana Aera
(membuang muka)
Dewa Arthur Mahendra
(memegang wajah Qia menghadapkan ke wajahnya)
Dewa Arthur Mahendra
Kakak sayang sama kamu, kamu adalah wanita yang kakak mau. Tolong terima kakak biarkan kakak menghabiskan hidup kakak bersamamu. Izinkan kakak menjadi imam mu. Izinkan kakak mempertanggung jawabkan kelakuan buruk kakak ke kamu.
Feyriska Qiana Aera
(mengigit bibirnya kuat sampai berdarah)
Dewa Arthur Mahendra
(mengusap wajah Qia yang pucat lalu turun mengusap bibir Qia yang terluka)
Dewa Arthur Mahendra
(mendekap erat tubuh Qia)
Dewa Arthur Mahendra
Makan ya, jangan sampai kamu sakit.
Qia menurut, dia ingin cepat-cepat pergi dari hadapan pria brengsek di depannya.
Chapter 3
Qia sedang fokus menatap layar laptop di depannya dia menulis beberapa ratusan kata di sebuah platfrom novel online ya dia mencurahkan segala pikirannya pada beberapa kata merakitnya menjadi sebuah novel. Hanya untuk melepas semua beban yang menghimpitnya.
Gadis itu menghentikan ketikan nya pada ketikan keyboard saat merasakan perutnya bergejolak, gadis itu juga merasakan pusing pada kepalanya. Dia berlari ke arah kamar mandi dan mengeluarkan sesuatu yang membuat perut nya terasa tidak nyaman. Gadis itu memegang kepala nya yang terasa amat pusing. Dia mulai terisak takut jika apa yang ada dalam fikirannya benar. Dia akan mencoba memeriksanya dan membuktikan, semoga saja dugaannya salah.
Feyriska Qiana Aera
Permisi mba
penjual
Iya mba ada yang bisa saya bantu, inggin mencari apa ?
Feyriska Qiana Aera
Saya mau beli testpack, ada ?
Untuk sejenak perempuan itu menatap Qia intens, membuat Qia mencoba untuk tersenyum. Dia menahan diri untuk tidak menundukkan kepala nya karena tidak ingin wanita di depannya curiga.
penjual
Oh ada mau yang jenis apa ?
Feyriska Qiana Aera
Berikan saja yang paling bagus dan akurat.
penjual
Baiklah hanya itu ?
Feyriska Qiana Aera
Em iya
penjual
Sebentar mba saya ambilkan dulu.
penjual
Ini ada cara pemasangannya, jika ini memang yang pertama mba nya ngga perlu bingung karena ada tata caranya.
Qia hanya mengangguk, dia kembali berjalan ke arah mobilnya dan mengendari mobil itu kembali ke apartemen.
Feyriska Qiana Aera
Emm harus besok pagi ya biar lebih akurat.
Feyriska Qiana Aera
(duduk di pinggir ranjang dan menyandarkan punggungnya)
Feyriska Qiana Aera
Semoga aja hasil nya negatif
Feyriska Qiana Aera
(menatap laptopnya)
Feyriska Qiana Aera
Aku udah ngga mood buat ngetik
Feyriska Qiana Aera
(membaringkan tubuhnya di atas ranjang)
Gadis itu melihat handphone nya bergetar, dia melihat hp nya yang menampilkan nomor asing, awalnya Qia mengabaikan, tapi karena hp itu terus berdering dia pun menekan tombol angkat.
orang asing
Qia, ini beneran kamu kan dek..
Qia terdiam, dia jelas mengenal suara itu, suara orang yang paling dia benci. Qia meremas hp nya, mata nya terasa panas, ada air mata yang siap terjun membasahi pipinya.
Feyriska Qiana Aera
(mematikan hp nya)
Qia kembali terisak, gadis itu menyembunyikan wajahnya pada bantal, dia ingin berteriak sekencang mungkin. Dia benar-benar benci dengan kehidupannya yang begitu suram dan menyedihkan.
Pagi harinya Qia membuka matanya, tadi malam dia tidak makan malam membiarkan perutnya menahan sakit.
Feyriska Qiana Aera
(mencari benda di atas nakas)
Feyriska Qiana Aera
Aku harus membuktikannya
5 menit kemudian, Qia mengambil alat itu dengan tangan bergetar, sesaat dia mematung, dia menutup mulutnya, air mata kembali deras menjatuhi wajahnya. Dia memejamkan matanya.
Feyriska Qiana Aera
Hiks kenapa harus begini akhh...
Gadis itu berteriak sambil terisak, dia menatap alat itu yang menampilkan garis dua dengan hampa. Ada raut putus asa pada wajah gadis itu. Dia menyandarkan tubuhnya, dia harus apa sekarang takdir terus saja mengajaknya bermain dengan kubangan luka.
Gadis itu menyeret langkahnya dengan terpaksa ke arah pintu yang di ketuk seseorang, gadis itu membuka pintu ada beberapa pria berbadan besar di depan apartemen nya.
bodyguard
Nona mari ikut kami untuk pulang
Qia menatap bodyguard papa nya dengan mata yang berkaca-kaca. Gadis itu sudah pasrah dengan cerita hidup nya yang begitu memuakkan.
Feyriska Qiana Aera
Beri aku waktu
Feyriska Qiana Aera
Aku akan membereskan barang-barang ku yang penting. Kalian bisa kembali datang nanti sore.
Qia menutup pintu dengan kencang, dia kembali membaringkan tubuhnya dan menangis kembali.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!