NovelToon NovelToon

Don't leave me my dear

Perkenalan tokoh(Revisi)

Maaf ya kawan kalau karyaku kurang menggetarkan harap di maklumi yah soalnya masih pemula, kritik dan sarannya diterima di kolom komentar . Jangan dibuly ,takut down😆😀.

Maya afriaresa

Wanita nyaris sempurna dengan kecerdasan dan paras ayunya yang terukir indah bak dewi yunani dan jangan lupakan body goals yang ia miliki mampu menggetarkan sahwat para kaum adam. Hidup sebatang kara lalu diangkat oleh keluarga yang menyayanginya namun harus terpisah ketika sang ayah angkat berpindah dinas dan ia memilih hidup mandiri di ibukota hanya mengandalkan kecerdasan dan keuletan yang ia miliki. Hingga sampai sekarang bisa sukses menjadi sekertaris CEO di perusahaan ternama di ibukota. Juga merupakan kekasih dari Noah abimanyu.

2.Aaron addison

Seorang putra pengusaha kaya raya yang akan menggantikan Papa mengelola perusahaan Aa Corp. Sang papa lebih memilih menghabiskan hari tuanya menemani sang istri. Orang tua Aaron membujuk putranya agar mau kembali ke tanah kelahirannya setelah sekian tahun menenangkan hatinya . Mereka rindu, sangatlah rindu pada si putra sulung setelah enam tahun di negeri orang. Demi melupakan seseorang wanita yang mampu meluluh lantakan hati seorang Aaron yang tak tersentuh. Dia rela berjauhan dengan keluarga agar bisa melupakan wanita yang merupakan kekasih sahabatnya.

3.Noah abimanyu

Kekasih dari Maya Afriaresa, Ia juga merupakan CEO dari abimanyu corp yang baru saja menggantikan ayah handanya yang baru kemarin meninggal dunia. Juga sahabat dari Aaron.

4.Benjino domino

Tangan kanan Aaron sekaligus sahabat dari Noah dan Aaron. Pria keturunan jepang ini paling konyol diantara keempat sahabatnya. Meskipun terbilang konyol ,ia juga tempat berkeluh kesah bagi Aaron karna hanya Ben yang mampu memahami perasaan Aaron. Dan kedua orang tua Aaron hanya mengetahui jika Benlah sahabatnya, karena hanya Ben yang terlihat dekat dengan Aaron.

5.Revan adiaksa

Juga sahabat dari Aaron ,Noah , dan Ben dari semasa mereka SMA. Namun semenjak menginjak masa perkuliahan, awalnya Aaron kuliah di universitas ternama di ibukota bersama para sahabatnya. Namun belum genap setahun Aaron memilih melanjutkan kuliah diluar negeri . Hanya Ben yang mengetahui alasan mengapa Aaron menjauh dari ibukota dan dari para sahabatnya.

...****************...

Pada pagi hari yang cerah bahkan matahari sudah menyembul dari ufuk timur mengiringi penerbangan dari bandara Charles de gaulle Perancis menuju bandara Soekarno-Hatta Indonesia.

Pria berparas tampan memandang lekat senyuman seorang gadis diponselnya tak lupa dirinya juga mengelus layar handponenya . Sungguh dirinya teramat merindukan wanita yang masih setia mengisi hatinya namun ia berusaha untuk melupakannya selama bertahun- tahun. Namun usahanya sia- sia, Cintanya terlalu besar untuk wanita tersebut.

''Aku harap kita tak bertemu kembali tapi jika memang kita berjodoh, aku yakin tuhan akan menyatukan kita secara perlahan, Meskipun sekarang kamu masih kekasihnya. Amy kenapa begitu sulit melupakanmu. Apa gak ada ruang untukku dihatimu selama kita bersama. Aku merindukanmu tapi aku juga membencimu kenapa kamu menerima cintanya padahal cintaku jauh lebih besar untukmu. kamu jahat sayang '' Batinnya sembari mengusap air mata yang dengan kurang ajarnya mengalir di kedua pipinya. Bisa dibilang dia cengeng ketika menyangkut seseorang yang sampai kini bersemayam dihatinya namun dirinya tak bisa memiliki.

Setelah menempuh perjalanan 21 jam akhirnya pria itu menginjakkan kakinya di tanah kelahirannya. Sembari menyeret koper ia menuju pintu keluar sesekali menengok kekanan dan kekiri mencari keberadaan sopir yang diutus keluarganya untuk menjemputnya di bandara. Pria tersebut berdiri di tepi jalan siapa tau sang sopir bisa dengan jelas tau keberadaannya, Ia juga masih menyempatkan memandangi negara kelahirannya yang terlampau indah.

Bertahun- tahun di negeri orang hingga dirinya berasa asing di tanah kelahirannya. Gedung sudah banyak yang menjulang tinggi, Taman kota yang asri dan tak lupa jalanan yang dulunya agak rusak kini semua sudah diperbaiki.

Pria tersebut memejamkan matanya, Menikmati udara dipagi hari di negeri sendiri membuat keinginannya kembali goyah.

Entah nanti sanggup atau tidak dirinya ketika mereka dipertemukan. Ya, Mereka pria tersebut dan wanita terkasihnya.

Menghembuskan nafas secara kasar, Dirinya berusaha meyakinkan hatinya sebelum suara seseorang membuatnya harus membuka matanya.

''Aarooonnnn'' Terikan terdengar dari sebrang jalan.

Pemilik namapun menoleh, ternyata yang menjemputnya ialah Benjimo atau yang biasa di panggil Ben, ia melambaikan tangannya pada sosok Aaron. Ben berlari kearah sang karib untuk menuntasakan rasa rindunya setelah 6 tahun tak bertemu.

Ben yang hendak memeluk sang karib ,Harus menelan kekecewaan ketika Aaron menghindar dari tubrukan badan Ben. Dan naasnya ,Ben malah menubruk tong sampah yang ada di belakang Aaron.

Semua yang melihat kejadian itu tertawa terpingkal-pingkal tak terkecuali Aaron. Siapa yang tak tertawa, Sedangkan Ben sudah berpakain rapi dengan jas yang membalut ditubuhnya. Namun sial, jas mahalnya harus di laundry kembali atas keisengan Aaron.

''Bangsat lu Ar. Ngapain lu ngehindar bego'' Makian dari Ben tertuju pada Aaron yang tengah memegangi perutnya, Dirinya tak bisa menahan tawanya.

''Bodo. Lu pikir gua gak normal seenaknya aja lu maen nyosor gua.'' Balas Makian Aaron masih dengan sisa- sisa tawanya.

''Lu pikir gua gak normal gitu. enak aja , Gua kayak gini tuh kangen sama lu bangsat udah hampir 2 abad lu gak pulang. Masih belom bisa move on lu, Ciihh percuma pergi jauh- jauh kalau hasilnya nihil. Tenang aja lu masih ada kesempatan kok buat nikung. Gua bantu.'' sarkas Ben berbicara tanpa filter dan asal ceplos aja. Memang begitulah karekter Ben asal ceplos dan paling konyol.

"Halahh main tikung aja, Sorry gua bukan polisi yang berada di tikungan." Sarkas Aaron menyebrang jalan. Dirinya tak menghiraukan Ben yang terus menggerutu dibelakangnya. Dirinya tau jika Aaron terus melayani kosa- kata Ben, Maka dirinya tak akan pernah sampai rumah.

"Aaron lu mah gitu main tinggal aja." Sergah Ben berlari menghampiri Aaron yang memasukkan kopernya di bagasi mobilnya.

"Salah siapa nyrocos mulu jadi cowok, Dulu tu mungkin nyokap lu pengen anak cewek deh pas taunya keluar punuk unta kayak lu. Yahh jadinya begini ini dah, Ambruadulll." Timpal Aaron memandang Ben dari bawah sampai atas, Kini seorang Ben sangat berwibawa dengan jasnya. Mungkin dulu semua orang akan berfikir jika Ben dan Aaron bersaudara karena saking dekatnya mereka.

Entah sekarang, Aaron terlalu insecure atas apa yang menimpanya enam tahun lalu hingga mengakibatkan wanita yang ia cintai berpaling ke sahabatnya sendiri.

"Punuk unta gundulmu .Apa lihat- lihat ,baru nyadar kalau gua ganteng hah." Timpal Ben dengan percaya dirinya. Membuat Aaron tersadar dari lamunannya, Ia berdecih meragukan ketampanan seorang Benjimo Domino. Hingga membuat Ben menonyor bahu Aaron, Dirinya tak terima jika Aaron meremehkannya.

Begitulah mereka, Meski tak pernah akur jika bertemu namun mereka saling menyayangi.

AMY- Aaron MaYa

Selama di dalam mobil hanya Ben yang berceloteh ria. Tidak dengan Aaron yang fikirannya melanglang buana entah kemana.

''Lu lagi mikirin apa sih Ar ketika udah masuk mobil lu diem aja, gua ngoceh lu gak tanggepin. Lu pikir gua toa amal yang ngomong sendiri. Seenaknya aja gak dihargai, Lu pikir gak capek ngomong kesana kemari. Tapi yang di ajak ngomong diam aja'' Sarkas ben yang melihat Aaron melamun.

''Gak ada yang gua fikirin, Gua hanya capek aja Ben'' jawab Aaron. Nah kan sifat dingin si Aaron mulai kambuh, Sifatnya akan kembali ketika dirinya memikirkan wanita yang membuatnya kacau balau.

''gua yakin lu masih kepikiran sama Si AMY lu itukan AMY singkatan dari Aaron MaYa yaa kannn?''. Tanya Ben dengan nada jailnya. Dirinya sangat tau apa yang dirasakan sahabatnya, Karena Ben juga yang sering mengabari si Aaron jika Maya dan Noah masih bersama sampai saat ini.

Meskipun Aaron berada jauh disana, Dirinya bisa mengetahui semua aktivitas wanita tercintanya dari Ben. Ben memang sengaja memberitahu Aaron atas inisiatifnya sendiri. Karena dirinya tau Aaron ataupun Maya masih menyimpan perasaan hingga saat ini.

Entah mengapa Maya menjalin hubungan dengan Noah hingga saat ini, namun perasaannya masih berlabuh pada Aaron.

Perihal itu Ben masih belum bisa menguak rahasia antara Noah dan Maya. Sebab yang Ben tau sepertinya Maya tertekan dengan hubunganya, Karena antara Maya dan Ben satu kantor jadi dirinya sangat tau apa yang tengah terjadi.

Pernah suatu ketika Maya tertidur di ruang kerjanya hingga tanpa sadar mengigau nama Aaron. Dan hal itu menunjukkan bahwa Maya masih memiliki perasaan terhadap Aaron namun semuanya seperti terhalang oleh hubungannya dengan Noah.

''Sok tau lu'' Singkat Aaron. Hatinya seperti tercubit jika mendengar nama itu.

''Lu kan tau mulai jaman lu masih orok juga gua udah tau isi pikiran lu Ar. Gua gak mau tau pokoknya besok lu harus ngantor bareng gua karna gua ada kejutan buat lu.'' Ucap Ben sambil menaik turunkan alisnya.

Ben memang berinisiatif menyatukan kembali cinta mereka yang sempat tertunda setelah ia mengetahui fakta bahwa keduanya masih memiliki perasaan yang sama.

''Kejutan apaan??.'' sarkas Aaron masih tak mengerti maksut Ben.

''Kalau gua ngomong sekarang bukan kejutan namanya Bego'' Ucap ben, Apa ada kejutan yang diberi tahu dahulu pikirnya.

''Lu dari tadi ngatain gua bego terus .gua nih atasan lu mau gua pecat lu haahh.?'' ketus Aaron yang mulai kesal namun dirinya tak serius dengan ucapannya.

''Alaahhh lu ma gitu mentang- mentang yang gaji gua sekarang lu. lu jadi semena- mena sama gua . Okelah gua ngalah tapi besok lu harus dateng ke kantor. gua gak mau tau pokokknya.'' Lanjut Ben dengan kesal.

Setelah sekian menit berdebat di dalam mobil sembari membelah jalanan ibukot, sampailah kini mereka di kediaman Addison. Aaron turun tanpa menghiraukan Ben yang terus mengumpat di dalam mobil.

''Assalamualaikum '' Teriak Aaron sembari membuka pintu utama.

''Waalaikum salam'' Seru Dua orang yang ada di dalam ruang keluarga.

Kedua orang tersebut keluar dari ruang keluarga , hingga mereka berinisiatif melihat tamu yang datang. Apa orang yang tengah di tunggu telah tiba pikirnya.

''Kak Aaron'' Sentak Aryan Adik Aaron. Ia berlari sembari memeluk sang kakak yang tak pernah pulang salama dirinya berumur enam tahun.

''Gimana kabarmu son?'' Tanya Aaron, Melerai pelukan sang adik yang kini sudah nampak besar.

''Aku baik kak. kakak gimana kak.?kenapa kakak gak pernah pulang ,apa kakak gak rindu sama Aryan?'' Ucap Aryan . Ya, Memang selama masih Aryan kecil , Aaron sudah meninggalkan Aryan yang masih berumur 6 tahun untuk melanjutkan study di perancis.

''Sudahlah Aryan kakakmu pasti capek .Biarkan dia istirahat dulu'' Sahut Arkan Ayah dari Aaron sembari memeluk Aaron.

''Giman son kabarmu ''Tanya Arkan.

''Baik Pa. Bunda mana pa?. kok gak keliatan?'' Ucap Aaron sambil melepas pelukan. netranya melihat sekitar mencari sang ibunda yang entah berada dimana

''Oh bunda. Dia lagi ngobrol sama sekertaris papa di taman belakang ,besok dia juga yang akan jadi sekertaris kamu. Coba susul aja ke belakang ''.Ungkap Papa Arkan.

"Kakaknya cantik loh kak, Kak Aaron pasti suka." Celtuk Aryan membuat Aaron terkekeh kecil. Si kecil udah mengerti wanita cantik menurutnya.

"Masih kecil jangan mikir aneh- aneh. Pelajarannya ajah di fokusin. Denger dek?." Timpal Aaron mengelus rambut Aryan.

'' Nanti aja deh pa , Aku mau mandi dulu udah gerah.'' Ucap Aaron sambil berjalan menaiki tangga menuju kamarnya meninggalkan Aryan dan Arkan yang masih di lantai dasar.

Setiba dikamar Aaron mengamati setiap sudut kamarnya yang tak pernah berubah. Ia melangkahkan kakinya ke arah sebrang ranjang, Mendudukkan dirinya di tepi ranjang sungguh hari yang melelahkan menurutnya.

Dirinya juga membuka laci dan mengambil bingkai foto yang tertera Ia dan wanita yang teramat dicintainya. Dirinya rindu namun takut untuk bertemu, Pengecut julukan yang tepat untuknya. Karena ia masih menganggap dirinya masih belum bisa menjadi seorang pria yang mampu membuat seorang Maya tak memalukan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

*Flasback on

Disebuah universitas ternama diibukota tepatnya di kursi taman terdapat dua sejoli yang sedang dimabuk asmara. Aaron dan Maya saling menggenggam tangan satu sama lain . Menuntaskan rasa rindu yang menggebu setelah sang kekasih lebih tepatnya kekasih gantungnya sudah beberapa hari pergi keluar kota ke rumah ayah angkatnya. Jadilah mereka sama- sama menggem rindu setelah seminggu tak bertemu

Aaron masa itu masih berpenampilan sederhana dan terkesan penakut. Banyak pria yang iri atas diri Aaron seorang cupu mampu mendekati seorang wanita tercantik di kampus itu , banyak yang mendekati Maya namun tidak ada satupun yang berhasil, Ia terlalu cuek.

Kepribadian yang dimiliki Aaron mampu membuat seorang Maya merasa nyaman dan tenang.

''Aa' hubungan ini dinamakan apa ya?? kita kayak pacaran tapi gak pacaran'' Tanya Maya dengan polosnya.

''Maaf Amy . Aa' masih belom bisa mastiin hubungan kita, Aa' gak mau kamu malu punya pacar kayak Aa'. Nanti kalau Aa' udah sukses Aa' bakal langsung nikahin Amy.'' Jawab Aaron dengan logat kalemnya.

''Terserah Aa' ajah ,,aku mah ngikut aja. Toh , cowok mah sama aja.''Ketus Maya. Ia langsung berdiri dan meninggalkan Aaron sendiri. Sebenarnya Maya hanya ingin pengakuan dari Aaron bukan hanya kata- kata manis saja.

Aaron mengerti apa yang dirasakan Maya karna perasannya selalu digantung olehnya. Aaron juga sama seperti Maya yang ingin pengakuan cintanya . Namun apalah daya ketakutannya teramat besar karna ancaman dari para teman yang mengagumi Maya.

Mereka akan melakukan apapun untuk mendapatkan Maya kalau Aaron sampai nekat menjadikan Maya kekasihnya.

Pertemuan setelah 6 tahun berlalu

Malam menjelang, Aaron baru saja menuruni anak tangga sebab dirinya tertidur sewaktu meratapi kisah asmaranya , ia berjalan menuruni tangga melangkahkan kakinya keruang makan.

Namun Langkahnya terhenti takkala sorot matanya melihat wanita yang amat dicintainya ada di rumahnya dan juga berbaur bersama keluarga besarnya.

Degggggg

Jantung Aaron berpacu cepat ketika mata indah itu juga menatap dirinya. Antara Maya dan Aaron sama- sama tertegun, Jantung mereka sama berdetak tak karuannya.

"Siapa dia, Kenapa wajahnya mirip sekali dengan Aa walau tak memakai kacamata. Apamungkin dia? Enggak, Dia bukan Aa." Batin Maya . Pandangan mereka terputus ketika suara bunda Talia mengagetkan dua insan yang telah menyelami sesuatu satu sama lain.

'' Sayaannggg anak bunda '' Aaron juga tersadar dari lamunannya dan langsung berjalan ke arah bundanya lalu menyalaminya.

"Bunda maaf tadi Aaron ketiduran." Timpal Aaron sesekali mencuri pandang ke arah Maya yang sibuk dengan ponsel genggamnya.

Tingggg.

Bunyi notif dari handpone genggam milik Maya, Ternyata itu notif dari kekasihnya yang telah sampai di depan gerbang kediaman Addison.

''Maaf Pa saya harus pulang karena kekasih ku sudah menunggu di depan.'' sergah Maya berpamitan ,sebab noah sudah mengirim notif kalau ia udah sampai. Dan tak lupa senyuman yang selalu menghiasi wajahnya.

''Loh nak makan malam dulu bareng kami. Inikan masakan kita, masak gak mau nyicipin . Bunda juga mau ngenalin anak bunda ke kamu yang baru pulang dari perancis.'' Sarkas bunda talia . Ya memang Bunda talia sengaja menyuruh Maya memanggil Talia dengan sebutan Bunda dan Arkan dengan sebutan papa karna Talia ingin sekali mempunyai Anak perempuan tapi sayang rahimnya harus diangkat setelah melahirkan Aryan.

''Oh ini bun ,Kak Aaron yang sering dicritain bunda. Maaf ya kak, Namaku Maya Afriaresa aku sekertaris Papa Arkan.'' Ucap Maya sembari menyodorkan tangan kepada Aaron. Membuat Maya dengan sangat dekat bisa melihat pria yang menurutnya hampir mirip dengan Aa. Kalau Aa menurutunya penampilan sederhana tak seperti Aaron yang agak mewah dan elegant.

Aaron masih terus memandang wanita yang ingin dilupakannya namun hasilnya nihil malah sekarang keluarganya juga menganggap Maya bagian dari keluarga.

Sungguh semakin berat cobaan yang kini tengah di hadapinya, Dirinya berusah melupakan namun kini si wanita malah semakin dekat dengan dirinya apalagi dengan keluarganya.

''Kamu makin cantik AMY makin dewasa makinnn...... is nih otak kotor banget mikirnya sihhhh. Apa dia gak ngenalin aku . Apa segitu berubahnya aku selama 6 tahun ini.'' Batin Aaron.

''Kak Aaron....'' panggil aryan. Karena Aaron tak kunjung menjabat tangan Maya yang masih setia menggantung di hadapan Aaron ,Membuat Aryan kesal dibuatnya.

"Kan cantik, Apa kata Aryan kakak pasti suka." Timpal Aryan lagi ketika Aaron masih tak menggubrisnya. Membuat yang mendengar celtukan Aryan menggelengkan kepala, Karena menurutnya Aryan sudah pada masa puber pertama. Namun berbeda dengan Maya yang mendengar ocehan anak kecil itu, Wajahnya memerah menahan malu.

"Kak." Teriak Aryan.

''Apaan sih dek jangan teriak- teriak ini bukan hutan ''Sewot Aaron.

''Habisnya kak Aaron ngelamun mulu tuh tangan kak Maya pegel nungguin salaman dari kak Aaron.'' Ucap Aryan bersedekap dada.

''Ehhh.. Mmmaaf ya A-ku Aaron'' Jawab Aaron dengan gugup. Dirinyapun menjabat tangan Maya yang menggantung di depannya. Ia usap secara perlahan namun itu sanggup membangunkan sesuatu disana.

''Brengsekkkkk.... ngapain lu bangun bego. cuma diginiin ajah lu udah bangun gimana kalau.... Shiitttt otak gua kotor bnget sumpah harus dicuci dulu nih.'' Monolog Aaron di dalam hatinya.

"Kak lepasin kak." Timpal Maya pelan dirinya tak nyaman apalagi Aaron mengelus tangannya, membuat seorang Maya merinding dibuatnya.

Bunda Talia memandang bergantian antara Maya dan Aaron dan mendengar ucapan pelan dari seorang Maya yang seperti risih dengan tingkah anak sulungnya. Talia berinisiatif memutiskan kontak mata dan jabatan tangan mereka secara pelan agar anaknya tak sakit hati nantinya.

''Aaron udah ya salamannya ,kekasihnya Maya kasian udah nungguin didepan tuhh hpnya Maya bunyi terus.''ucap Bunda talia dengan pelan agar tak menyinggung Aaron.

Membuat Aaron melepas pegangan tangannya dengan berat hati, apalagi tadi si wanita bilang bahwa sang kekasih telah menunggu di depan.

''Maaf ya pa, Bun Aku pamit dulu. Kak Aaron aku balik dulu, assalamualaikum.'' Pamit Maya seraya tergesa- gesa karena sudah banyak notif dari Noah. Tak lupa ia menyalami Papa Arkan dan bunda Talia.

Didepan gerbang tepatnya didalam mobil Noah uring-uringan , Ia mendapat kabar bahwa Aaron sudah pulang dari perancis. Namun yang lebih Ia khawatirkan adalah Maya akan meninggalkannya demi Aaron. Noah bahkan tahu kalau Aaron masih memendam perasaan terhadap Maya kekasihnya , Apalagi Maya bekerja di keluarga Aaron. Bakal jadi sering bertemu dan takutnya malah CLBK .

Entah dari siapa Noah mengetahui jika Aaron masih mencintai Maya namun yang jelas dirinya takkan pernah memberi waktu untuk mereka bersama lagi.

''Maaf Noah tadi sama bunda masih ditahan suruh kenalan sama anaknya yang baru pulang dari luar negeri'' Ucap Maya dengan nafas tersenggal sembari menutup pintu mobil.

''Maksut kamu Aaron '' Tergambar jelas semburat kemarahan disana.

''Iiiyyyyaa...'' Jawab Maya gugup. ia bisa melihat dengan jelas jika Noah sedang menahan emosinya.

''Dengarkan aku baik- baik yank. Mulai sekarang berhenti bekerja di perusaan itu. Jauhi seluruh keluarga Addison. Kamu bekerja di kantorku saja , cepat ajukan resign dikantor itu. Aku gak mau kamu terlalu banyak bergaul dengan keluarga Addison . apa kamu mengerti Yank.?''. Sergah Noah penuh kekhawatiran. Bagaimanapun ketakutan terbesarnya adalah jika Maya meninggalkannya, entah cinta atau obsesi yang dimiliki Noah untuk Maya.

'' Terus aja kayak gitu .Kamu dari dulu sampai sekarang sama aja ngekang aku terus, aku bukan boneka kamu Noah. Kamu bilang mau berubah tapi mana setiap aku deket dengan teman cowokku kamu ngelaranglah , kamu emosilah alasannya cemburu. Dulu kamu memperalat Aa buat ngancem aku biar mau jadi kekasih kamu. Lalu setelah Aa pergi kamu bilang kalau mau memperbaiki kesalahan biar aku nyaman sama kamu. Tapi apa buktinya hahh..??? Kamu malah seenak kamu sendiri. Aku berusaha nerima kamu apa adanya meskipun kamu udah nglakuin hal licik sama Aa. Aku capek noah ,Biarin aku kayak gini, aku ingin kerja dengan hasil kerja kerasku bukan dari kamu. Tolong dong kamu ngertiin aku, Ngertiin kemauan aku, emang kenapa dengan keluarga Addison. Kalau memang kamu sama keluarga Addison ada masalah jangan sangkut pautkan sama aku . Selesain masalah kamu sendiri, Keluarga Addison baik banget sama aku Noah. Kalau kamu yang salah segera minta maaf biar masalahnya cepet clear.''Ucapnya panjang lebar Maya mengelurkan semua unek- unek yang selama ini selalu mengganjal dihatinya. Dia tertekan dengan semua tingkah Noah apalagi ketika Noah melarang dirinya bergaul dengan teman kantornya, Sungguh membuatnya muak.

''Apa dia gak tau kalau Aaron itu Aa. Sialan kalau sampai Maya tau kalau dia Aa apa dia akan berpaling sedangkan gua dulu ngancem Maya biar mau jadi cewek gue. Siaaallll''. Monolog Noah dalam hati.

Didepan pintu dengan jelas Aaron menyaksikan ke dua sejoli yang asik bercengkrama menurutnya. Namun faktanya bahwa antara Noah dan Maya sedang adu mulut karena Noah yang terlalu membatasi diri Maya sebagai kekasihnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!