Tampangnya ganteng, bodi atletis. Gaya bicara santui dan mengasyikkan. Ditambah poin plus, dia anak orang kaya yang tajir melintir tujuh turunan tak habis-habis. Anak tunggal pula. Tinggal di daerah terkenal dengan ciri khas predikat tempatnya para sultan. Satu lagi, dia juga berotak encer.
Apalagi coba,...
Wajar saja jika Andre memiliki sifat borju yang luar biasa.
Dia player yang cukup terkenal di seantero SMU Pusaka Bangsa.
Tapi anehnya, cewek-cewek meskipun tahu latar belakang dan kebiasaan buruknya bergonta-ganti pasangan justru berlomba-lomba ingin mendapatkan cinta palsu Andre Wiguna Darma.
Bahkan banyak diantara mereka yang memiliki riwayat kelam saling gontok-gontokan memperebutkan pria berkulit sawo matang dengan tinggi badan 179 centimeter dan berat tubuh 71 kilogram itu.
Andre lahir di bulan Desember tanggal 20 tujuh belas tahun yang lalu. Masuk zodiak rasi bintang Sagitarius. Dengan shio babi dan lahir hari kamis yang disimbolkan sebagai angin.
Benar-benar memiliki ras Don Yuan. Alias penguasa jiwa kebebasan tentang cinta, perdamaian dan pergaulan.
"Hik hik hiks...! Andre! Kenapa kamu tiba-tiba mutusin aku tepat dihari istimewa kita ini? Kamu lupa, hari ini adalah anniversary tiga bulan hubungan kita, Yang! Dan kamu tahu, aku sudah beli sepatu Nike Air Jordan ori limited edition idaman kamu, Ndre! Hik hiks..."
"Maaf, Gladis! Aku memang mau putus dari kamu. Putus ya putus, ga harus ada sebab musabab. Maaf! Kadonya kamu bawa lagi aja! Aku masih bisa beli sendiri pakai uangku!"
Pemuda tampan nan tengil itu dengan penuh kepercayaan diri tinggi melenggang dengan santainya.
Jalannya keren. Bahkan postur tubuhnya pun terlihat indah dipandang mata meski hanya dari belakang.
Seketika Gladis semaput. Jatuh pingsan tak sadarkan diri.
Dan kabar putusnya Andre dari Gladis langsung merebak bak harum bunga gardenia yang menyeruak terkena hembusan angin nakal.
"Hahaha... kepedean abis sih tuh si Gladis! Sok kecakepan selama jadi pacar si Andre! Mamp*s lu rasain!"
"Ish, aku sih gak heran! Tipikal cewek manja kayak Gladis gak akan bertahan lama disamping si tampan!"
"Ya gitu deh, kalo pacaran sama playboy kelas buaya!"
"Ga aneh gue mah! Si Andre khan bossyan orangnya. Si Gladis manja parah. Ga cocoklah!"
"Yeaaay... akhirnya! Aku punya kesempatan buat tepe-tepe si Andre lagi! Hahaha..."
Begitulah suara-suara sumbang para penghuni jagat SMU Pusaka Bangsa.
Ada yang senang, sedih, juga ada yang B aja responnya. Dan itu sudah biasa. Karena mereka juga tahu. Gosip merebak dan baru akan mereda setelah seminggu berlalu.
Alhasil, pertarungan para cewek pecinta Andre Wiguna Darma pun kembali digelar.
Siapa cewek cantik yang punya kans untuk menjadi permaisuri prince Andre berikutnya. Mereka berdebar-debar menunggu giliran.
.............
"Ndre! Woy! Dipanggil Kepsek!"
Teguh berteriak melambaikan tangannya berkali-kali memanggil Andre yang sedang membawa bola basket ke arah keranjang.
Dan...
"Shooting!!! Yes!!!"
Semua bersorak. Andre benar-benar sosok pemuda idaman yang nyaris sempurna. Bahkan dia juga bintang lapangan yang bersinar dan selalu dikerubuti cewek-cewek cantik primadona sekolah.
"Ndreee!!!"
"Apaan sih? Berisik, tau!"
"Kepsek manggil!"
"Paling nanyain bokap gue, kapan ngasih donasi lagi!!"
"Ini event Cerdas Cermat Nasional tingkat SMU! Lo masuk sebagai salah satu kandidatnya dari kelas IPA!"
Andre tak menjawab cerita Teguh yang terus mengalir dengan posisi mengekor dibelakangnya.
"Woy,... kemana? Kantor Kepsek sebelah kanan. Kenapa belok ke arah kiri?" tanya Teguh bingung.
"Lo ga liat badan gue penuh keringat? Toilet dulu. Minimal basuh wajah dulu lah!"
"Hehehe...! Peace, bro!"
"Lu duluan aja! Sepuluh menit lagi nyusul!"
Teguh mengacungkan jempolnya. Ia kembali ke ruang Kepsek terlebih dahulu.
...🌷🌷🌷🌷🌷...
Andre mewakili jurusan kelas Ipa, dan Jhon Adam mewakili kelas Ips.
Keduanya adalah siswa yang terpilih mewakili lomba cerdas cermat nasional tingkat SMU.
Lomba akan diadakan di sekolah lain dalam waktu seminggu ke depan.
Jadi, Andre dan Jhon mulai digembleng untuk kuis-kuis soal seluruh mata pelajaran dari para guru senior.
"Haish!... Bikin kesel juga. Jadwal gue nongkrong bareng teman-teman dipastikan pending untuk sementara!" gerutu Andre pada teman-teman yang selalu mengelilinginya.
"Ya terpaksa pending juga cari cewek barunya, Ndre!"
"Hehehe...! Itu sih ga gue fikirin! Siapa tahu di sekolah tempat gue lomba nanti banyak cewek-cewek cantiknya! Who knows, khan!?!"
Andre benar-benar sangat percaya diri. Senyum lebar ciri khasnya dalam memamerkan deretan gigi putih rapi dengan gingsul sebelah kiri menambah daya pikatnya.
"Pastilah itu! Don Yuan sekolah kita gitu lho! Ya ga? Hehehe..."
Mendapat pujian membuat Andre semakin menepuk dada. Dengan senang hati ia pun menggiring para fans setianya ke kantin sekolah. Sudah pasti ia traktir beraneka ragam jajanan sampai teman-temannya terpuaskan.
Otomatis nama baiknya semakin melambung sebagai pemuda tampan yang baik hati dan rajin menebar kebaikan.
...BERSAMBUNG...
Andre dan Jhon Adam mewakili SMU Pusaka Bangsa. Dua cowok keren andalan sekolahnya kini berdiri di depan podium aula Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Kota J.
Dan ternyata menjadi viral, setelah ditayangkan live via akun resmi sekolah. Karena kejadian langka jika event Cerdas Cermat diisi oleh peserta yang memiliki wajah tampan luar biasa serta otak encer.
Seketika penonton berbondong-bondong ingin menyaksikan langsung lomba Cerdas Cermat antar sekolah itu.
"Gokil! Itu peserta C ganteng banget!"
"Iya!!! Ya ampuuun, cute bingits! Itu coba di zoom name tagnya! Siapa sih, namanya?"
"Itu beneran manusia? Gue kira manekin! Gila, pahatannya sempurna banget! Hidungnya..., kayak perosotan TK!"
"Biasanya peserta cerdas cermat culun-culun. Dandanan norak, kacamata tebal. Ini mah, wanjim luar biasa!"
Semua berkomentar. Suasana menjadi gaduh. Itu karena kehadiran Andre, sang peserta lomba dari SMU Pusaka Bangsa.
Ini kali pertama Andre mengikuti event terbuka. Biasanya lebih memilih event online dan tak harus menghadiri tempat lomba. Makanya, banyak peserta yang belum familiar dengan wajah tampannya.
Andre semakin merasa populer. Sesekali ia mengumbar senyum tipis sebagai pemancing kegelisahan para cewek pemuja wajahnya.
Satu peserta lomba cewek lumayan menarik perhatiannya. Cantik, tapi penampilannya sederhana.
Ia menyesal tidak menoleh ke arah cewek itu sedari tadi. Sehingga tak menyimak MC ketika memberitahukan namanya lewat pengeras suara.
"Jhon!... Siapa itu nama cewek di grup A?" bisik Andre pada Jhon Adam yang berdiri disebelahnya.
"Meneketehe! Ga nyimak!"
Andre hanya menghela nafas pendek. Tetapi matanya tak lepas dari gadis berambut sebahu itu.
Hm... Sebaiknya gue pepet tuh cewek pas jam istirahat! Tekad Andre dalam hati.
Tapi ternyata, sang cewek telah lebih dulu keluar menemui para pendukung setia dari sekolahnya ketika waktu rehat tiba.
Andre pun memilih kembali ke tempat duduk khusus suporter sekolahnya.
"Gimana? Masih bisa bertahan sampai babak selanjutnya? Ternyata lawan dari grup A cukup berat juga. Kalian harus hati-hati dan tetap fokus menekan bel!"
Pak Januar Lazuardy adalah guru pembimbing yang mendampingi Andre serta Jhon dalam pertarungan sengit kali ini.
Dan lawan berat yang tadi pak Januar kata adalah gadis berambut sebahu yang juga menjadi target Andre selanjutnya untuk jadi korban panah cupid cintanya.
Lomba berlangsung lagi. Bahkan kali ini semakin menegangkan karena skor mereka tipis sekali.
Tapi untunglah, karena kefokusan Jhon dan ketepatan Andre dalam menekan bel lebih cepat, sekolah mereka berhasil memboyong piala juara pertama berikut hadiah beasiswa sebesar dua juta rupiah.
Satu lagi, akreditasi sekolah mereka pun seketika naik strata sosialnya. Jadi terkenal menambah popularitas juga di tahun pendaftaran berikutnya.
"Itu lawan kita yang grub A yang cewek siapa ya, Pak namanya?" tanya Andre, benar-benar penasaran.
"Oh, yang dari sekolah Pelita Jaya ya? Naysila Utami sama Saipul Akmal."
"Namanya ternyata Naysila!" gumam Andre pelan.
"Kenapa, Ndre? Mau kenalan? Telat. Mereka sudah bubaran sepuluh menit yang lalu!"
Andre hanya tersenyum menanggapi perkataan pak Januar. Terbersit rasa kecewa, tapi tak jadi masalah besar juga baginya. Karena saat ini Teguh serta beberapa teman kelasnya memberikan banyak memo dari para cewek yang ingin berkenalan dengannya.
"Hadeh! Koq banyakan memo buat Andre? Buatku cuma dua lembar!" gerutu Jhon. Seketika ruangan khusus sekolah mereka bergemuruh suara tawa.
Jhon kurang tenar dibanding Andre pastinya.
Andre hanya senyum-senyum menanggapi protes Jhon. Ia sudah siap menchat satu persatu para penggemarnya yang rata-rata mengajaknya kenalan dengan mencantumkan nomor pribadi mereka.
Begitulah Don Yuan mencari mangsa. Kalem, cool, tapi tepat sasaran.
...BERSAMBUNG...
Hai, thanks ya, udah menyemangatiku dalam lomba CCN tadi siang (emoji senyum tipis)
Begitulah awalan chat yang Andre buat beberapa cewek yang tadi memberinya memo kata-kata penyemangat.
Sudah pasti Andre menyortir dulu lewat foto profil mereka. Jika cantik, ia akan merespon. Namun bila tampangnya B aja, maaf... Andre hanya tersenyum tipis tanpa suara. Lalu menghapus nomornya dari kontak.
Begitulah sikap Andre, sang player yang tak punya perasaan.
Tring.
Chat balasan masuk.
Tentunya balasan yang menyenangkan hati Andre. Para gadis terkena jaringnya. Mereka klepek-klepek berusaha menarik perhatian Andre dengan menyodorkan banyak pertanyaan.
Tentunya agar sang player merespon dan terus intens menjawab japriannya.
Padahal memang itu yang Andre inginkan.
Seperti Wirda Natania, siswi SMU Generasi Baru tempat Cerdas Cermat diadakan. Kali ini sudah memakan umpan.
...[Kakak sudah punya pacar belum?]...
Sayangnya belum. Gimana dong caranya biar punya pacar yang baik, cantik dan pengertian?
...[Masa'? Kakak khan ganteng tingkat dewa. Masa' blm punya pacar?]...
Kalo belum masa' harus ngaku punya? Hehehe
...[Mau gak pacaran sama aku? #canda_pacaran]...
Memangnya Wirda mau sama aku? Jan2 'mau muntah' heheh3 #canda_maumuntah (emoji dua jari dan kiss*ng
...[Wooow... emotnya (mem-bab*-kan) wkwkwk mau donk dikiss*ng orang ganteng]...
Seketika wajah Andre bersinar cerah. Gelak tawa membuat hatinya berbunga-bunga.
Kalo dah jadian, pasti kukiss*ng. Tapi kiss*ngnya di kening aja ya. Khan belum muhrim. Peace...
^^^[Mauuuu... (emoji bola mata berbentuk hati)]^^^
Fix, berarti sekarang kita jadian donk nih ya
...[Iya. (emoji hati)]...
Yang, udah makan belum?
...[Aaah... sweetnya dipanggil 'Ayang' (emoji hati)]...
Iya donk. Khan kamu pacar kesayangan aku
...[Emoji hati berpuluh-puluh biji]...
.....
Tok tok tok
Tok tok tok
"Apaaa???" teriak Andre kasar.
"Makan malam kata Tuan, Den!" Terdengar suara sang asisten rumah tangga dari balik pintu kamarnya.
"Ya. Sebentar aku turun!" jawab Andre ogah-ogahan.
Jemarinya kembali sibuk menchat Wirda dan mengabari kalau ia rehat mau makan dulu bersama keluarga.
Perlahan Andre bangkit dari duduknya. Turun ke lantai bawah menuju ruang makan.
Papanya memang selalu mengajaknya makan bersama. Meskipun suasana di meja makan tak pernah menyenangkan. Bahkan seringkali berakhir keributan antara dirinya dengan saudara tiri dari istri Papa yang kedua.
Ya. Andre memang anak piatu. Mamanya meninggal dunia usai melahirkannya tiga jam kemudian. Karena terinfeksi bakteri streptokokus B sehingga terjadi pendarahan hebat (hemoragik). Mengakibatkan hilangnya nyawa sang Mama.
Setelah usianya empat tahun, Papanya menikah lagi dengan seorang model majalah dewasa yang tentu saja lebih mementingkan penampilannya ketimbang mengurus anak tiri.
Disitulah kesenjangan terjadi. Dan perang dingin antara Andre dan ibu tiri pun terjalin. Apalagi kini ada bocah usia delapan tahun yang lahir dari rahim sang ibu tiri.
Dan yang menyebalkan, sejak ibu tiri Andre melahirkan, ia melepas semua status sosialitanya lalu fokus mengurus keluarga. Keluarga intinya sendiri pastinya.
"Kenapa selalu lama turunnya? Aku khan sudah kelaparan?" gerutu Daniel, adik tiri Andre.
"Sudah, sudah... jangan mencoba memulai konflik!" lerai Jaya Wiguna pada kedua putranya yang berselisih umur sembilan tahun itu.
Andre tak peduli. Sedang tak bernafsu meladeni omongan bocil songong dari pernikahan sang Papa dengan wanita bernama Shernita Aurelia itu.
"Kenapa jadi memarahi Daniel? Jelas-jelas Andre yang salah karena selalu terlambat turun saat makan bersama!" semprot Shernita pada Jaya.
"Iya, maaf Sayang! Maksudku sebaiknya kita makan dengan tenang! Maaf ya Daniel! Papa tak bermaksud memarahimu, Nak!"
Huh! Dasar susis, suami sieun istri!!! Umpat hati kecil Andre.
Hilang selera makannya. Hanya mengambil nasi sedikit. Mencampur dengan sop buntut dan tempe bacem. Masuk mulut satu suap dan...
"Andre selesai. Pamit masuk kamar duluan!" ujarnya membuat Shernita mendelik.
"Tuh, lihat! Kelakuan anak kesayanganmu! Begitu tuh! Arogan! Gak punya sopan santun! Kurang adab!"
Shernita terus ngedumel. Membuat sang suami hanya diam tak menjawab. Karena kalau satu patah kata saja keluar dari mulutnya, maka pecahlah Perang Dunia Ketiga.
Jaya tak inginkan itu.
"Kalo dibilangin responnya hanya diam! Masa' pengusaha handal macam mas Jaya bisa kalah sama anak remaja songong model begitu!"
"Ya mau bagaimana lagi, Yang! Andre kurang perhatian sedari bayi. Mamanya sudah meninggal, jadi kurang kasih sayang."
"Halah, alasan klise! Banyak tuh anak yatim piatu tapi sopan santun dan sangat penurut pada orangtua angkatnya! Anak mas itu memang perlu mendapat pelajaran. Biar tahu adab sopan santun pada orang tua!"
"Ya ya ya. Nanti Mas kasih tahu, Yang!"
"Bukan hanya kasih tahu. Tapi kasih pelajaran!"
Jaya hanya menghela nafas. Urusan jadi panjang bila menyangkut perang dingin antara anak kandung dan istri mudanya.
Begitulah isinya keluarga Jaya Wiguna yang terkenal kaya raya dengan terdeteksi memiliki harta yang tak habis tujuh turunan. Namun bobrok persatuan antar anggota keluarganya.
...BERSAMBUNG...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!