Kayla adalah putri dari pemilik toko roti biasa, ia tidak menyangka jika hidupnya berubah total ketika ayahnya mengalami kanker otak yang mematikan sehingga membuatnya harus dioperasi secepatnya. Namun dikarenakan keterbatasan kondisi keuangan, Kayla tak sanggup untuk membayar biaya pengobatan ayahnya.
Semua usaha telah dilakukan oleh Kayla dan ibunya, Namun hingga saat ini belum juga ada jalan keluar, padahal waktu mereka hanya tinggal beberapa hari lagi.
Tuhan seperti menjawab doa dari Kayla, nyonya dari keluarga Wijaya setuju untuk membiayai semua biaya pengobatan dari ayah Kayla. Namun tidak dengan percuma, Kayla harus mengembalikannya dengan raga dan juga tubuhnya. Dia harus merelakan masa depannya dengan menikahi cucuk dari nyonya Wijaya.
Namun mengapa nyonya keluarga Wijaya itu harus memilih gadis biasa seperti Kayla untuk menjadi istri dari cucuknya??
____________________________________
Kini cuaca sepertinya sedang tidak mendukung, perlahan langit yang gelap mulai meneteskan butiran air kebumi.
"Ahhh kenapa harus hujan sih, aku kan harus segera mengantar kue ini," seorang gadis mengomel sendiri.
Dia berlari-lari kecil menuju tempat untuk bernaung, untuk melindungi dirinya dari rintik hujan itu.
Disaat Kayla masih menunggu hujan reda dia mendengar suara teriakan yang samar-samar.
"Tolong," suara permintaan tolong.
"Apakah aku salah dengar, aku mendengar suara orang minta tolong," gumamnya kecil.
Awalnya gadis itu tidak memperdulikan suara itu, namun semakin lama suara teriakan itu semakin jelas. Akhirnya karena penasaran Kayla mencoba mencari asal suara itu.
Saat berada di depan suatu gang, mata Kayla terbelalak. Ia melihat beberapa pria sedang menarik paksa tas wanita itu.
Kayla sudah ingin kembali, dia tidak mungkin bisa melawan pria berotot itu sendirian. Namun langkahnya terhenti rasa simpatinya yang begitu besar membuat gadis itu berbalik badan, ia mengumpulkan semua keberanian dalam dirinya.
"HEI," teriaknya ketika sudah berada tidak jauh dari tempat wanita dan para preman itu.
"Hei gadis kecil, apa yang kau lakukan hah jangan ikut campur cepat pergi atau kau akan bernasib sama dengan wanita ini," ucap salah satu preman sambil menyeringai jahat.
"Kalian tidak tau, ayahku adalah seorang kepala polisi, dia pasti akan menghukum kalian," ucapnya berbohong berharap bisa menyelamatkan dirinya.
"OOO, begitu jika kau mengatakan ayahmu adalah seorang polisi maka aku akan mengatakan jika ayahku adalah seorang hakim. Atau aku bisa mengatakan jika ayahku adalah kepala negara," sambil tertawa puas.
Tubuh Kayla kembali bergetar hebat.
Gawat, mereka sudah mengetahui taktik ku ini. Maka baiklah terpaksa aku harus menggunakan cara yang terakhir ini.
Kayla kembali menarik nafas dalam, dia berusaha mengumpulkan semua keberaniannya lagi.
Kayla menyalakan sirine polisi di ponselnya secara diam-diam. Sehingga sempat mengalihkan perhatian para preman itu, dengan cepat Kayla menarik gadis itu, kemudian berlari secepat mungkin.
***
Kayla terus melangkahkan kakinya cepat sambil menarik gadis itu. Berharap sudah cukup jauh dari para preman itu.
Kayla masuk kedalam bis, dia menarik nafas lega sambil masih terengah-engah.
"Apa kau baik-baik saja," bertanya kepada gadis itu, yang terlihat sangat lelah juga.
"Aku baik-baik saja, terimakasih ya sudah mau menolongku," ucap gadis itu.
"memangnya kenapa bisa kau sampai diserang oleh para preman itu," tanyanya lagi.
"emhh ceritanya sangat panjang, aku akan menceritakannya kepadamu ketika kita bertemu lagi nanti," sambil tersenyum dia menghentikan bis kemudian ingin turun.
"Ehh kau mau kemana," bertanya bingung dengan sikap gadis yang ia tolong tadi.
"Para pengawalku sudah menungguku, terimakasih ya aku pergi dulu," melambaikan tangan kemudian pergi begitu saja.
Kayla membulatkan matanya, tidak percaya dengan apa yang baru saja dialaminya.
Jika gadis itu, memiliki pengawal kenapa bisa dia sampai di serang para preman itu sih. Dan apa yang dimaksudkannya dengan bertemu kembali, apakah dia akan mencariku nantinya. Ahh entahlah yang seharusnya aku fikirkan sekarang adalah bagaimana caraku menjelaskan kepada pelanggan itu. Semua kue yang ingin kuantar tadi tidak sengaja kutinggal di gang itu.
Kayla menyandarkan tubuhnya di kursi bis, kemudian menutup matanya sebentar untuk mengistirahatkan fikirannya yang lelah.
____________________________________
Kayla kembali teringat peristiwa beberapa Minggu lalu, ketika seorang gadis yang ia masih ingat dengan jelas wajahnya tersenyum hangat didepannya kini.
"Jadi sekarang kau mengingatku kan," tanyanya ramah sambil terus tersenyum.
Kayla hanya menganggukkan kepalanya pelan.
"Aku adalah cucuk dari Nyonya Wijaya, nenekku sepertinya sangat terharu dengan jasamu saat itu," masih terus tersenyum.
Jika memang ingin membalas jasaku kenapa kalian masih ingin dibalas dengan membuatku menikahi anak laki-laki dari keluarga kalian. Masih terus berfikir.
"Kau pasti berfikir ya kenapa kau harus dinikahkan dengan kakakku," masih terus tersenyum.
Apa gadis ini bisa membaca fikiran. Mengernyitkan alisnya.
"Tenang saja aku hanya gadis biasa, aku tidak bisa membaca fikiran orang," jawabnya santai, namun membuat Kayla sangat terkejut.
"Apa!!," sangat terkejut.
"hahahaha," tertawa sangat keras.
"Jadi tebakanku benar ya," masih tertawa.
Kayla tersenyum masam menanggapi gadis didepannya itu.
"Untuk sekarang pertanyaanmu itu tidak bisa aku jawab," mulai serius.
"Tapi, tolong fikirkan baik-baik, aku pergi dulu ya," menepuk bahu, lalu kemudian seperti biasa pergi dengan meninggalkan berbagai macam pertanyaan di kepala lawan bicaranya.
***
Kayla kini duduk termenung, disamping ranjang ayahnya. Gadis itu memikirkan tentang tawaran nyonya Wijaya itu.
Apakah benar ini satu-satunya jalan keluar, apakah aku harus menikahi pria yang bahkan tidak aku kenal. Apakah aku harus menjadi gadis penebus hutang demi menyelamatkan nyawa ayahku.
Disaat fikiran itu terus menghantuinya, datanglah seorang wanita paruh baya yang ia panggil dengan sebutan ibu.
"Dengar, kau sayang dengan ayahmu bukan. Maka setujui saja pernikahan ini. Aku juga sudah berbicara dengan nyonya Wijaya itu. Selain membiayai semua perawatan ayahmu itu dia juga akan memberikan kita uang tunai ratusan jutah untuk membantu kehidupan ekonomi keluarga kita,"
Kayla sangat tidak menyangka, jika ibunya berubah menjadi tamak akan uang seperti ini. Wanita itu memang bukanlah ibu kandungnya, sehingga dia tidak pernah menyayangi Kayla sebagai putrinya sendiri. Sudah sejak lama dia ingin menyingkirkan gadis ini.
Apa harga diriku hanya senilai uang ratusan jutah, tidak harga diriku akan ditukar dengan nyawa ayahku. Aku akan melakukannya demi ayahku. Menatap lekat ayahnya.
**Hai readers author sudah revisi sebagian alurnya ya, Jadi mohon dukungannya lagi. alur ceritanya sama seperti sebelumnya.
Jangan lupa komentar, like dan juga rate lima kalau bisa vote juga yak.
Sedikit tambahan disini ada beberapa penambahan tokoh, diantaranya nenek Antoni, adik Antoni yang baik.
Jadi selamat membaca para readers yang baik-baik**.
Hari ini Kayla tidak pergi ketoko kue keluarganya, ada beberapa karyawan tokoh yang bekerja pada keluarganya. Salah satunya adalah Jemmy, Karyawan yang paling lama dan juga paling dipercaya oleh Kayla.
Semenjak ayahnya jatuh sakit Kaylalah yang mengurus toko roti keluarganya itu. Sedangkan ibu tirinya sibuk dengan urusannya sendiri.
Kayla kini sudah berada didalam sebuah mobil yang dibawa oleh seorang pria yang memperkenalkan dirinya sebagai sekertaris Kim.Kayla tidak tahu kemana kemana tujuan dari mobil ini, yang dia tua adalah jika hari ini dia akan bertemu dengan calon suaminya.Gadis itu hanya duduk termenung di kursi penumpang belakang sambil menatap jendela luar melihat gedung-gedung yang menjulang tinggi, serta kendaraan yang berlalu lalang. Tak ada satupun perbincangan diantara kedua orang yang ada didalam mpbil ini.
Mobil berhenti didepan sebuah bangunan mewah, bangunan itu memiliki infrakstruktur bergaya itali kuno. Tempat itu sepertinya merupakan tempat elit yang di khususkan untuk orang-orang penting saja. Dan ternyata setelah matanya sibuk mencari informasi tentang tempat itu, matanya menangkap sebuah papan besar bertuliskan selamat datang di restoran Xx dengan gaya Itali.
*Jadi ini adalah restoran itali, apakah pantas jika wanita sepertiku datang ditempat seperti ini. *Fikir kayla dalam hati.
Dengan langkah berat kayla mulai memasuki restoran itu dengan didampingi oleh sekertaris Kim. Setelah mereka masuk Kayla sangat terkejut, bagaimana tidak mereka langsung disambut oleh beberapa pelayan dan pemilik dari restoran itu sendiri. Mungkin ini merupakan hal yang biasa bagi orang kaya, tapi tidak dengan Kayla.
" Layani gadis ini dengan baik, dia adalah calon istri dari tuan Antoni," ucapnya kepada pria pemilik restoran itu.
"Nona, anda tunggu saja disini. Saya akan pergi menjemput tuan muda terlebih dahulu," pergi tanpa mendengarkan jawaban dari gadis itu.
Apa dia langsung pergi begitu saja, cihh ternyata aku harus disuruh menunggu lagi disini. Kenapa dia tidak menyuruh tuannya saja sih yang datang sendiri kesini. Atau inikan juga bisa dibicarakan dirumah saja, kenapa harus buang-buang uang seperti ini sih. Sudahlah Kayla kehidupan horang kaya memang sangatlah berbeda.
Setelah kepergian sekertaris kim para pelayan segera membimbing Kayla untuk duduk di kursi yang sudah disediakan.
Kayla menatap sekitarnya, dia bingung kenapa tidak ada pelanggan lain disini selain dirinya. Akhirnya karena rasa penasaran yang sudah merajalela kayla bertanya kepada pelayan didekatnya, yang sejak tadi sudah sibuk menata meja dengan makanan-makanan mewah.
" hmm permisi, saya ingin bertanya apakah restoran ini memang biasanya sepi seperti in," bertanya ragu.
Pelayan itu sebenarnya sedikit bingung dengan sifat calon tunangan dari Seorang Tuan Antoni Wijaya, Yang tidak lain adalah pemilik dari restoran ini. Bahkan pemilik dari semua industri maju di negara ini.
" maaf nona, bukannya saya lancang menjawab anda, tapi tuan Antoni telah memesan tempat ini untuk makan siang bersama dengan nona tunangannya," jawabnya sedikit takut karena nantinya bisa salah bicara.
*Kenapa kau takut-takut menjawab seperti itu sih, aku juga tidak akan memakanmu kali. Dan memang sekaya apa sih keluarga Wijaya itu, aku jadi sangat penasaran. Apa sebaiknya aku membuka internet saja ya siapa tau nama keluarga Wijaya ada, dan juga aku bisa mendapatkan sedikit informasi dari tuan Antoni ini. *Berbicara dalam hatinya.
Saat Kayla akan mengambil ponsel pintarnya, masuklah dua orang pria yang salah satunya Kayla sudah mengenalnya dengan nama sekertaris Kim.
Antoni berjalan kearah wanita itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
Ya Tuhan, dia tampan sekali. Apa yang kau fikirkankan Kayla, jangan sampai kau menyukai pria itu. Fikir Kayla saat matanya tertuju kepada sesosok pria yang sedang berjalan kearahnya.
Kini Antoni sudah duduk dihadapan Kayla.
" Langsung pada initinya, aku tidak ingin berbasa-basi lagi," ucapnya dingin.
Wah apakah dia manusia, aku merasakan aura yang sangat dingin dari wajahnya itu. bahkan udara disekitar saja rasanya sangat mencekam semenjak kedatangan pria ini. Dia seperti monster yang menyeramkan, kenapa nyonya dari keluarga itu harus menjodohkan ku dengan cucuknya yang menyeramkan ini sih. Sambil masih terus menatap Antoni lekat, memperhatikan pria itu dari atas hingga bawah.
"Ambil ini," melemparkan sebuah map kearah Kayla.
Kayla mengambil map itu dan membukanya secara perlahan. Tubuhnya bergetar hebat ketika mendapati isi dari map itu adalah tentang kontrak pernikahan.
"Kenapa apa kau tidak bersedia dan ingin membatalkan pernikahan ini," Antoni berusaha menggagalkan pernikahan ini, namun karena Antoni tidak berani melawan neneknya maka dari itu dia berfikir jika gadis didepannya ini bisa menolak pernikahan itu. Antoni tidak mengetahui alasan gadis itu setuju menikah dengannya.
Kayla menarik nafas dalam, meraup udara sebanyak-banyaknya. Gadis itu berusaha mengumpulkan energi positif disekitarnya kemudian merubahnya menjadi sebuah keberanian dan juga senyuman yang secerah mentari pagi.
"Tidak tuan, saya sama sekali tidak keberatan dengan kontrak pernikahan ini. Tuan tenang saja saya pasti akan melakukan yang terbaik," sambil tersenyum lebar.
Antoni terkejut dengan respon yang ditunjukkan gadis itu.
Kenapa dia tersenyum seperti itu, dan bisa menyetujui untuk menikah dengan ku. Seharusnya sekarang dia ketakutan dan menolak untuk menikah denganku. Sepertinya wanita ini berbeda, maka baiklah mari kita bermain-main sebentar dengannya, bersenang-senang sebentar dan membuat gadis itu pergi dengan sendirinya nanti. Aku juga penasaran seberapa lama dia bisa bertahan dengan seorang Antoni Wijaya, dan juga seberapa lama senyum diwajah jelek dan kampungannya itu. Fikir Antoni dalam hati.
Sementara Kayla sendiri sangat terkejut dengan apa yang dia katakan barusan.
Bagaimana bisa aku mengatakan hal itu dengan sangat mudahsih. Seperti aku memang sangat bahagia dengan pernikahan ini, Aku akan mengantarkan diriku sendiri kedalam sebuah lubang neraka yang sangat berbahaya yang akan merenggut semua kebebasanku. Tapi aku harus bisa bertahan dengan ini semua demi ayah aku harus tetap kuat.
Antoni berdiri dari duduknya, dia ingin melangkah pergi namun Kayla juga berdiri dan menghentikan langkahnya.
"Tunggu, saya ingin bertanya tentang kejelasan tentang kontrak ini. Tentang apa yang saya harus lakukan kedepannya,"
"Sekertaris ku yang akan menjelaskan semua itu. Tapi ada satu hal yang harus kau ingat dengan jelas, yaitu kita menikah berdasarkan keterpaksaan dan juga dilandasi sebuah kontrak, tapi di hadapan keluarga terutama nenek dan juga adikku kita harus bersikap seolah menjadi pasangan yang saling mencintai. Kau mengerti kan, dan diluar itu aku tidak perduli dengan apa yang akan kau lakukan kedepannya," Ucapnya dengan membelakangi lawan bicaranya, kemudian pergi begitu saja.
Kayla terduduk kembali di kursinya, gadis itu berusaha menahan air matanya. Dadanya terasa sangat sesak untuk memikirkan bagaimana nasibnya kedepannya. Tentang kebebasannya. Tubuhnya kembali bergetar hebat ketika mengingat isi kontrak yang diberikan oleh Antoni tadi.
Isi kontrak.
**kontrak pernikahan**
Dengan ini dibuatnya kontrak pranikah diantara:
pihak pertama:Antoni Wijaya
pihak kedua:Kayla
Dengan Antoni Wijaya selaku pihak pertama berhak memberikan perintah apapun kepada pihak kedua tanpa ada perbantahan sama sekali.
Dan Kayla selaku pihak kedua bertugas untuk menuruti semua perintah dari pihak pertama, tanpa penolakan sama sekali.
Kontrak pra nikah yang telah disetujui ini, tidak boleh dilanggar. Apabila ada pelanggaran didalam kontrak maka pihak yang melanggar harus membayar denda sebesar Xx.
Didalam taksi yang membawa Kayla untuk pulang gadis itu mwnyandarkan tubuhnya disandaran kursi sekedar untuk menjadi penopang tubuhnya, ia ingin melepas sebagian beban dihidupnya itu. Tanpa ia sadari ada butiran bening yang menetes dari ekor matanya.
Gadis itu kini harus menanggung beban keluarganya,ayahnya yang sakit parah dan memerlukan biaya pengobatan yang tidak sedikit. Sedangkan ibu tirinya yang terus saja bersenang-senang tanpa memikirkan kondisi keluarga saat ini, ditambahnya lagi sekarang dia harus menikahi pria yang bahkan baru sekali ia temui untuk membalas hutang keluarganya, pernikahan ini pun hanya berdasarkan kontrak yang sudah jelas akan merenggut seluruh kebebasan dari Kayla.
Dan disinilah Kayla sekarang, bukannya memilih untuk pulang kerumah gadis itu lebih memilih tempat ini. Kayla biasa datang ketempat ini ketika dia merasa beban hidupnya begitu berat, ia merasa tempat ini sangatlah nyaman tidak ada kebohongan, tidak ada rasa sakit yang mana penghuninya sudah tenang tanpa beban kehidupan apapun lagi.Kayla kini duduk bersimpuh di samping makam ibunya, tanpa memperdulikan jika tanah akan membuat pakaiannya kotor, ia kini hanya menangis menumpahkan semua beban hidupnya. Menceritakan semua keluh kesahnya dihadapan batu nisan itu.
" Ibu hiks sekarang kehidupanku benar-benar sangat berat, ayah sekarang sedang sakit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk pengobatannya, ayah harus dioprasi secepatnya jika tidak ayah pasti akan meninggalkanku juga. Ibu aku akan menikah sebentar lagi, tapi bukan dengan orang yang kucintai melainkan dengan cucuk orang yang telah mau membantu membiayai semua pengobatan ayah. Ibu selalu mengatakan kepadaku dulu jika suatu hari nanti akan ada seorang pangeran berkuda putih yang akan menjemputku dan menikahiku, seorang pangeran tampan yang akan membuat putri kecil ibu bahagia, tapi... " ucapannya tertahan.
" Aku akan menikah dengan berdasarkan kontrak dan juga dikarenakan untuk menebus hutang, apakah aku tidak pantas bahagia juga bu, ibu aku benar-benar sangat merindukanmu aku merindukan sosokmu bu, kini aku benar-benar membutuhkan belaian hangat dari ibu," menundukkan kepalanya.
" Tapi ibu tidak usah khawatir aku pasti akan bisa melewati semua ini dengan baik, ibu selalu memberitahuku jika aku ini adalah seorang gadis yang memiliki tekad sekuat baja, badai sekuat apapun tidak akan bisa menggoyahkanku. Terimakasih ibu sudah mau mendengarkanku, aku berjanji kepada ibu aku tidak akan pernah tunduk dengan keadaan ini. Aku pamit pulang bu, aku juga harus kembali kerumah sakit untuk menjaga ayah, ibu baik-baik yah disini aku pasti akan sering pergi kesini," Kayla mengangkat kepalanya, menghapus air matanya kemudian mencium batu nisan ibunya sebelum ia pergi.
***
Kayla kini sudah kembali kerumah sakit, dirumah sakit dia sangat terkejut dengan kedatangan seseorang yang ia kenal, dia adalah nyonya Wijaya.
Kayla berjalan mendekati wanita tua itu.
" nyonya untuk apa anda datang kemari," bertanya ragu.
" Nak apa kau habis menangis matamu bengkak," malah ikut bertanya juga.
" ahh tidak nyonya ini hanya karena debu," alasannya.
" ooo iya kedatangan nenek kesini karena hari ini ayahmu akan menjalankan operasinya,"
Kayla tersenyum bahagia.
" terimaksih nyonya, terimakasih banyak saya tidak tahu lagi bagaimana membalas kebaikan nyonya dan keluarga nyonya,"
" kenapa kau masih memanggilku nyonya, aku sekarang adalah nenekmu bukan, jadi berhentilah bersedih hemm, sekarang kau juga seorang Wijaya jadi jangan khawatir dengan kondisi ayahmu," tersenyum hangat.
" ahh iya nak, nenek ingin menanyakan sesuatu. nenek mendapatkan kabar jika kau dan Antoni bertemu, apa yang terjadi apakah Antoni bersikap baik kepadamu," tanyanya.
Kayla kembali teringat dengan perkataan Antoni,tentang walaupun mereka menikah berdasarkan kontrak, namun dihadapan orang lain mereka harus bersikap seperti pasangan pada umumnya.
" iya nyo.. maksud saya nek, Antoni adalah orang yang baik, dia sama sekali tidak menindasku," ucapnya berbohong.
Nenek Wijaya tersenyum lega.
Syukurlah semoga Dengan kehadiran gadis ini dikehidupannya, Antoni bisa kembali seperti dulu. Berbicara dalam hati.
__________________
Ayah Kayla kini akan menjalankan operasinya. Dan Kayla sudah merasa sebagian bebannya sudah terangkat, kini ia harus terus berdoa agar semua berjalan baik-baik saja, tidak perduli bagaimana nasibnya kedepan sebagai istri dari presedir ternama, tuan Antoni Wijaya.
Yang terpenting baginya sekarang adalah tentang operasi ayahnya
Tuhan, ku mohon bantulah ayahku, semoga semuanya berjalan lancar. Kumohon Tuhan jangan buat aku kehilangan ayah juga. Doanya di depan ruang operasi sambil terus mondar-mandir, menunggu dengan tidak sabar hasil operasi ayahnya.
Lampu ruangan operasi kini sudah mati, menandakan berakhirnya operasi itu. Tak lama setelah itu keluarlah para dokter dengan pakaian khusus mereka.
"Dok bagaimana kondisi ayah saya," berlari menghampiri dokter itu.
"Nona tenang saja operasinya berjalan lancar," ucap dokter itu sambil tersenyum.
Mendengar hal itu Kayla sangat bahagia, kini dia bisa bernafas lega.
"Terimakasih dokter, terimakasih banyak," ucapnya.
"Jangan berterimakasih kepada kami nona, berterimaksihlah kepada Tuhan. Karena kami hanya menjadi perantaranya saja, dan juga berterimaksihlah kepada nyonya Wijaya yang telah membantu pengobatan ayah anda," tersenyum kemudian segera berjalan pergi.
Kayla berbalik menatap wanita tua yang kini tengah tersenyum hangat kepadanya.
"Nenek terimakasih banyak atas semuanya, saya pasti tidak akan bisa membalas semua kebaikan anda dan keluarga anda," ucapnya berterimakasih lagi.
"Nak apa yang kau katakan, berhentilah mengucapkan terimakasih, bukannya didalam keluarga tidak ada ucapan terimakasih dan juga maaf," ucapnya sambil membelai kepala gadis itu lembut.
Terimakasih Tuhan kau telah mengirimkan orang baik, untuk membantu keluargaku ini.
______________________
Disisi lain Antoni sedang mendapatkan laporan dari orang suruhannya melalui sambungan telfon.
" Tuan setelah bertemu dengan tuan Antoni, nona Kayla pergi kemakam saya tidak tau makam siapa itu tapi saya melihat nona Kayla menangis disana. Setelah dari makam dia langsung menuju kerumah sakit, dan disana sudah ada nyonya besar," lapornya disebrang telfon.
" Lalu apa yang terjadi," Antoni bertanya.
" nyonya besar menanyakan apakah tuan Antoni menindas nona Kayla, lalu jawaban nona Kayla adalah tidak, karena tuan Antoni bersikap baik kepadanya," menceritakan hal yang hanya ingin didengar oleh tuannya.
" bagus, lakukan terus pekerjaanmu dengan baik," menutup sambungan telfon.
Antoni tersenyum menyeringai.
" Sepertinya gadis itumemiliki pendengaran dan daya tangkap yang baik," ucapnya kepada sekertaris Kim.
" Tuan saya sudah mendapatkan informasi pribadi tentang kejidupan nona Kayla," ucap sekertarisnya.
" Aku tidak ingin mengetahuinya kim, aku tidak perduli sama sekali dengan gadis itu,"
*Aku hanya akan bersenang-senang sebentar dengannya. * Ucapnya dalam hati, sambil menyeringai jahat.
Tapi kenapa saya merasakan hal yang lain tuan muda, saya merasa jika kehadiran dari nona Kayla ini akan mengembalikan soso tuan Antoni yang dulu lagi. Ucap sekertaris Kim dalam hati, karena tentu saja dia tidak akan berani mengatakan itu secara langsung dengan tuannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!