NovelToon NovelToon

Cerita Kita

chapster 1 jumpa kembali

"Woy pagi-pagi dah bengong" sapa Niken adik Dita

" Enak aja Ken kalo bengong"ucapku sekenanya

"Ada gitu bengong enak? tanya Niken pura-pura oon

"Udah sana jangan ganggu orang bengong"ucapku pada Niken sambil mendorongnya keluar dari kamarku.

Tak terasa waktu pun menunjukan jam 7 malam waktunya Dita untuk kerja dikafe.

Suara riuh tepuk tangan terdengar saat not terakhir permainan piano Dita.

Gadis kecil itu bangun dari kursinya dan melemparkan senyum manisnya pada semua pengunjung kafe,kemudian ia berjalan menuju meja bar yang terdapat tak jauh dari panggung tempatnya bermain piano tadi.

Dita menyandarkan punggungnya pada sisi meja lalu meminta jus jeruk dingin pada Dimas

"Ah....segernya"ucapa Dita sambil meneguk minumannya

"Lu g siaran Dit"tanya Dimas sambil melayani salah seorang pengunjung

"Sebentar lagi Mas,ngaso dulu ah pegel"ucap ku sambil melenturkan jari-jariku yang terasa kaku

tiba-tiba mata Dita terfokus pada sosok pria berambut gondrong sebahu berkulit putih,dan berhidung mancung yg duduk santai disalah satu sudut kafe sambil menikmati segelas minuman ditangannya

"Daniel...,bukan itu bukan Daniel"batin Dita mencoba menyakinkan dirinya kalo yg disana itu bukan mantan kekasihnya

"Tapi itu memang Daniel.ah..aku harus cepat pergi dari sini sebelum dia liat aku"batin Dita

Tak mau menunggu lagi Dita langsung mengambil tas dan jaketnya dengan terburu-buru hendak keluar dari kafe namun saat sampai didepan pintu tanpa sengaja tubuhnya yang mungil bertabrakan dengan seseorang

"auw....mas kalo jalan liat-liat dong"ucapku sambil berusaha bangun

"Hei suruh siapa punya badan kecil banget jadi gak keliatan ha...ha"saut pria itu tanpa dosa sambil tertawa

Kutatap pria didepanku, pas kuyakin itu adalah Daniel aku langsung kabur keluar kafe sambil berharap dia tidak mengenaliku.

Setelah merasa jauh dari kafe aku berhenti untuk mengatur nafasku yg terengah-engah.

"Itu beneran dia,tapi kok dia sekarang keren banget sih" ucapku dalam hati

Ku coba menenangkan pikiran sejenak, kulihat jam dipergelangan tanganku sudah menunjukan jam 21.30 yang berarti setengah jam lagi aku harus memulai siaran.

Aku langsung naek ojek menuju stasiun radio X tempat aku siaran

"Hai-hai selamat malam semua pendengar setia radio x fm kembali dengan saya pingky cute dalam acara curhat malam buat anda para pendengar setia x fm yg punya masalah apapun bisa curhat disini siapa tau kita ada solusi buat anda.baiklah ini dia penelpon pertama kita hallo dengan siapa"celotehku membuka awal siaranku

"Hallo pingky aku Ira.aku lagi ada sedikit masalah ni ama cowo aku bla...bla...bla"cerita seseorang yg berada disebelah sana

"baiklah mbak Ira kl menurut aku sih lebih baik cowo kaya begitu ditinggalin aja emang sih pada awalnya berat tapi seiring waktu mbak pasti bisa lupain cowo itu,dan mbak harus yakin kl dia itu bukan yang terbaik buat mbak"celotehku memberi saran

Tanpa terasa dua jam sudah aku mengudara dan ini waktunya aku harus pulang karena waktu sudah menunjukan pukul 12.00 wib.

"Akhirnya pulang juga" batinku sambil mengangkat kedua tangan keatas melemaskan otot-otot tangan yang dari tadi sudah berasa tak enak.

"Aku pulang duluan ya friend,bye..."pamitku pada kak Adit teman siaranku

"Kenapa dia ada disini lagi sih,bukannya dia kuliah diluar negeri "

entah kenapa tiba-tiba aku ingat akan keberadaan Daniel di kafe tadi,entah kenapa tanpa diminta kenangan 2 tahun silam hadir lagi dalam ingatan ku.

Daniel si kapten basket idola semua wanita dan salah satu cowo terkeren disekolah entah ada angin apa siang itu menghampiriku dikantin pas jam istirahat siang

"Boleh gabung gak"sontak kami yang duduk di bangku itu melihat arah asal suara

"Boleh kak,sini"ucap Vika sambil menggeser duduknya memberi tempat untuk Daniel duduk.

Tiba-tiba suasana langsung hening seketika "loh kok pada diem sih,apa Kakak ganggu yah"ucap Daniel yang nerasa tidak enak karena suasana mendadak jadi hening

"enggak kak kita grogi aja abis kakak ikut gabung kita" tuturku mewakili teman-temanku.

Kuberanikan diri untuk menatap wajah Daniel

"ya ampun dia ganteng banget sih,andai...."aku langsung menepis khayalan yang tanpa diundang dalam otakku.

tettttt....tettttt....akhirnya bel tanda istirahat selesaipun berbunyi.

"Kita duluan ya kak"pamitku pada Daniel tapi tiba-tiba tanganku serasa ada yang menarik

"Ada apa kak" tanyaku bingung

"emmm nanti pulang bareng yuk" ajaknya

"kayanya g bisa kak soalnya aku udah janji mau pulang bareng vika sama erik" tolak ku

"kenapa aku jadi inget awal deket ama dia ya" gumanku dalam hati

tak terasa aku udah diluar studio tanpa sengaja pandanganku terpaku pada sosok pria yang kini ada pas diseberang jalan sana.

Pria dengan rambut gondrong sebahu yang dikuncir rapi,untuk sesaat pandangan kami bertemu sepertinya Daniel mulai sadar kalau ini aku Anandita dia buru-buru menyebrangi jalan untuk mengampiriku,beruntung ojol pesananku tiba langsung aku naik dan menyuruh abang ojek untuk melajukan motornya.

Untuk saat ini aku belum mau berbicara dengannya,masih ada banyak rasa sakit dan kecewa dihatiku.

Begitu sampai dirumah aku langsung merebahkan tubuhku diatas ranjang yang berukuran tidak terlalu besar dengan kasur busa yang lumayan empuk entah mengapa tiba-tiba bayangan wajah Daniel melintas lagi dalam ingatanku

"Daniellllllllll kenapa mesti hadir lagi sih dalam kehidupanku,padahal akukan udah mau move on,ahhhhhhhh aku sebelllllll" tanpa sadar aku teriak sekencang mungkin

cklek....

terdengar suara pintu kamarku yang dibuka

"kaka kenapa teriak malam-malam,berisik tau"gerutu Niken dari depan pintu kamar

Tanpa menghiraukan pertanyaan adikku langsung kututup mukaku dengan bantal untuk menghilangkan kekesalanku,mungkin karna terlalu cape hati dan badanku beberapa menit kemudian akupun terlelap dalam heningnya malam.

Jam sudah menunjukan pukul 8.00 pagi ketika suara alarm hpku berbunyi

"kamu g kuliah kak" sapa mamaku dari balik pintu

"tar jam 9 ma..."

"lah ini udah jam 8,kamu blom mandi" ucap Mama

"bentar lagi ma...."sautku malas karna belom on

"cepet mandi sana tar kesiangan" teriak mama

"ya....iya ma ni mau bangun"tiba-tiba

gubrakkkk

aku terjatuh didepan pintu kamar mandi

"aduhhhhh...."keluhku sambil mengusap-usap bokongku yang sakit.

Kulihat mama hanya tertawa sambil merapikan tempat tidurku

"Ma yang jatoh ini anakmu loh kok malah diketawain"

mama tak menjawab tapi aku masih mendengar suara tertawa mamaku.

Aku masuk dalam kamar mandi sambil cemberut, beberapa menit kemudian aku pun sudah siap dan langsung ke kampus.

hai raeder perkenalkan saya amel(autor) ini adalah karya pertama saya buat novel biasaya saya hanya buat cerpen so...kalo banyak typo dan kata-kata yang kurang berkenan mohon koreksinya ya

terima kasih

chapster 2 Lagi-Lagi Bertemu

Entah kenapa hari ini di kampus ramai sekali ada banyak mahasiswi bergerombol sambil bergosip.

"Dit...dit...dit"sayup-sayup ku dengar ada yang memanggil namaku aku pun menoleh kebelakang ternyata Eli sahabatku dikampus menghampiriku dengan napas yang tersengal-sengal

"Napa lu Li,kok napas lu senen kemis begitu"ejekku pada Eli

"Dasar lu Ta, gw tuh dari gerbang ngejar lu,emang tuh kuping cuma pajangan apa masa g denger sih"

"Wisss slauw cing,maaf deh kl gw gak denger"ucap ku sambil garuk-garuk belakang kepalaku yang sebetulnya tidak gatal

"Ada apa sih kok sampe sebegitunya ngejar gw,kan tar juga dikelas ketemu Li"tanyaku penasaran

"gw cuma mau kasih tau aja tar ada anak baru dikelas kita,kabarnya sih cogan"

"ha...?lu ngejar gw cuma mau ngomong itu doang Li"tanyaku penasaran yang hanya ditanggapi dengan anggukan kepala dan senyum yang g ada manis-manisnya menurutku.

Akhirnya pelajaran pun dimulai dosen masuk diikuti seorang cowo,Lia menarik-narik tanganku tapi aku masa bodo saja.

"Ihhh ganggu aja sih Li" gertakku kesal tapi pandanganku tetap pada buku yang sedang ku baca

"itu Dit anak barunya ganteng pake bingits" aku pun penasaran setampan apa sih sampe Lia heboh banget.

Alangkah kangetnya aku pas liat siapa yang dimaksud oleh Lia,seakan tak percaya,aku pun mengucek-ngucek mataku untuk memastikan penglihatanku.

Tidak salah lagi anak baru itu Daniel...mantanku yang ingin aku lupakan

"Kenapa dia sih"umpatku kesal dengan suara pelan bahkan hampir tak terdengar

"Lu kenapa Dit" suara Lia membuyarkan lamunanku tanpa kusadari Daniel duduk persis disamping sebelah kiriku yang memang bangku itu kosong.

"Haiii senang bisa sekelas lagi"sapa Daniel dengan senyum manis

aku hanya membalas dengan senyuman malas.

Entah kenapa bertemu bahkan sekelas dengan Daniel membuat mood kuliahku hilang,ada rasa malas jika harus melihat wajahnya lagi,setiap kali aku liat dia, setiap kali juga kenangan pahit itu terlintas kembali.

Mungkin aku terlalu naif jika bilang sudah tidak mempunyai rasa lagi, buktinya kalau liat Daniel bercengkrama dengan gadis lain ada rasa kecewa yang membuat dadaku sesak dan sulit bernapas.

"Dit...tar sore lu manggung dikafe lagi g"

"hemmm"

"langsung siaran?"

"hemmm"

"gw anter sekalian temenin lu y "

"g usah Niel,gw biasa sendiri"tolak ku

"Hisss ayolahhh Dit, emangnya kalo mantan gak boleh ya kalo jadi temen"paksa Daniel

Aku males untuk menanggapi Daniel akhirnya kutinggalkan dia yang masih berdiri sambil mengusap kasar wajahnya.

"Apa aku terlalu jahat ama Daniel"

"Kenapa aku jadi pendendam sih"

Ada banyak pertanyaan dalam hatiku.

Hari-hari kulalui dengan Daniel yang tidak pernah menyerah untuk mendekatiku lagi, membuatku semakin malas untuk melanjutkan kuliahku

"Apa aku cuti kuliah dulu y setahun"kadang pikiran itu muncul dalam pikiranku saking malasnya untuk bertemu Daniel

Akhirnya tekadku sudah bulat untuk cuti kuliah dan akan fokus dengan kerja dikafe dan penyiar radio,untungnya ibukupun setuju karna memang beliau seringkali memintaku untuk memilih karna tidak tega melihatku yang harus banting tulang antara kebutuhan keluarga atau cita-citaku.

Malam itu saat aku sedang tampil dengan permainan pianoku tak sengaja mataku menangkap sosok Daniel yang duduk santai disudut kafe.

Entah kenapa tiba-tiba dadaku berdebar kencang saat tatapan mataku bertemu dengan tatapannya yang tajam seakan bertanya kemana aku beberapa minggu ini.

Yah memang sudah 2 minggu aku tidak kuliah alias mulai cuti untuk setahun kedepan.

Setelah selesai dengan laguku aku pun beristarahat sejenak didepan meja bar sambil menikmati jus dingin kesukaanku.

"Dita ko kayanya kamu g semangat amat kenapa?"selidik Dimas sambil memeriksa wajahku yang diputar kekiri lalu kekanan

"ih...mas Dimas ini muka tau jangan digituin tar bedaknya luntur" ucapku sambil menurunkan tangan Dimas dari wajahku dengn muka cemberut

Dimas hanya tertawa puas.

"mas Dimas aku pulang dulu y mau siaran" pamitku sambil menarik tas ku yang hanya dibalas dengan acungan jempol dan senyum manisnya.

Akupun berdiri tak jauh dari depan kafe sambil menunggu ojol yang ku pesan datang, akupun memainkan hp dengan membuka fb mencoba melihat ada kabar apa, tiba-tiba sebuah motor sport berhenti didepanku,tanpa membuka helm aku tau kalau pria yang didepanku kini adalah Daniel,dia menyuruhku untuk naik tapi aku menolaknya beruntung ojol yang kupesan datang dan akupun langsung naik dan meminta sang driver untuk segera jalan.

Jam 24.00 akhirnya aku pun mengakhiri siaranku sambil memutar lagu melow ya itung-itung lagu pengantar tidur buat yang mendengarkanya.

"Dita aku mau bicara sama kamu" tiba- tiba terdengar bariton suara yang tak asing buatku

"hai..ngapain masih disini"sapaku pura-pura tidak tau kalo Daniel dari tadi mengikutiku ke studio

"ayolah Dita aku hanya mau bicara sebentar denganmu"pintanya dengan penuh harap

"tapi ini udah malem banget Niel,aku harus pulang"tolakku dengan halus

"ya udah kalo gitu aku anter kamu pulang y,pliese"mohonnya sambil mengatupkan kedua tangannya didepan dadanya

"baiklah" ucapku pasrah dan naik kejok belakang motornya.

"ih motornya kok nungging bangt ya,trus kalo nungging begini masa aku mesti meluk dia sih"debatku pada diri sendiri

" pegangan y Dit"ucap Daniel lalu menarik gas motornya sambil memasukan kopling dan 15 menit kemudian akupun sampai dirumah setelah mengucapkan terima kasih akupun masuk dan langsung kekamar untuk bersih- bersih dan merebahkan diri dikasurku mungkin karna lelah tak lama kemudian akupun terlelap dalam mimpi indahku.

Haii semua ini karya pertama ku,

jika banyak typo autor minta maaf y mohon kritik n sarannya biar bisa lebih bagus lagi ceritanya

Terimakasih

chapter 3 kenangan masa lalu

Matahari sudah mulai tinggi saat Dita mulai membuka mata,ia masih malas untuk meninggal tempat tidurnya,ia masih setia memeluk gulingnya sambil berguling kekiri kadang kekanan

dretttttt

drettttttt

getar hp nya yang berada diatas nakas samping tempat tidurnya terdengar nyaring tanpa melihat siapa yang menelpon Dita mengangkat telpnya

"hallo..."

"halo Dita,hari ini keluar yuk gw pengen ngomong ama lu "sapa seseorang diseberang sana

"males ah"saut Dita sekenanya

"ayolah Dit please?" rengek Daniel.dari seberang sana,

yah Daniel.... pria itulah yang kini sedang berbicara dengan Nandita,Daniel membujuk Dita agar mau bertemu dengannya ia ingin menjelaskan kesalah pahaman yang terjadi 2 tahun lalu yang mengakibatkan putusnya hubungan mereka.

setelah melalui perdebatan yang lama akhirnya Dita setuju untuk bertemu dengan Daniel jam 11 siang disebuah kafe dan disinilah kini Dita berada

Jam sudah menunjukan jam 11 lewat 10 menit tapi sosok Daniel belum juga muncul

5 menit lagi jika Daniel belum datang Dita memutuskan untuk pergi dari kafe itu.

tek...tek...tek suara detik jam terdengar dengan jelas kafe itu memeng masih sepi ketika Dita memutuskan untuk pergi tiba-tiba Daniel muncul diambang pintu

dengan senyum kasnya yang terlihat cool dia menyapa Dita yang memasang muka kesal karna menunggu lumayan lama.

"maaf hany aku yang salah tadi soalnya sedikit macet"

"sejak kapan nama gw jadi hany"

"jangan marah dong jelek tau kalo muka lu begitu"ucap Daniel sambil menarik tanganku agar duduk kembali ditempat semula aku duduk

mendadak suasana menjadi hening Daniel hanya diam menatapku sambil.sesekali menyesap minumannya

"mau ngomong apa sih Niel kok dari tadi bukannya ngomong malah diem aja"tuturku memecah keheningan

"hemmm...Dit gw mau minta maaf soal kejadian yang lalu,sebenernya saat lu ninggalin gw waktu itu gw udah mulai ada rasa ama lu"jelas Daniel sambil menatap dalam kearahku

aku hanya tersenyum malas untuk menanggapi ucapan Daniel

"gw males bahas itu Niel,gw udah maafin lu kok dan untuk sekarang ini gw mohon jangan ungkit masa lalu Niel gw g mau usaha gw buat lupain kisah kita jadi sia-sia"tuturku paniang sambil menunduk mencoba menahan air mataku yang hendak keluar

g tau kenapa tiba-tiba ada rasa yang menyesak didadaku saat teringat kembali bayang-bayang masa lalu,awalnya sangat indah tapi akhirnya begitu pahit ketika kudapati kenyataan bahwa Daniel hanya main-main denganku hanya untuk membuktikan pada teman-temannya bahwa dia bisa menaklukkan aku yang waktu itu dikenal sangat dingin dengan mahluk bergender cowo.

"apa kita g bisa mulai dari awal lagi Dit"

"apa hati lu bener-bener udah tertutup buat gw"

"gw tau lu sakit hati ama gw,tapi tolong kasih gw kesempatan lagi Dit,gw bener-bener sayang ama lu dan sampai saat ini gw masih berharap kita bisa bersama lagi"ucap Daniel dengan memasang muka beribu penyesalan dan penuh harap

"maaf Niel gw g bisa"jawabku singkat sambil berdiri dan berniat meninggalkan tempat itu

dengan cepat kulangkahkan kakiku keluar dari kafe itu dan meninggalkan Daniel sendiri disana.

seminggu setelah pertemuan dengan Daniel perasaanku masih terasa tidak nyaman kadang aku uring-uringan,kadang menangis sendiri dalam kamar.

Niken dan ibuku mencoba menghiburku kadang Niken berbuat hal yang konyol tapi itu tak bisa membuat perasaanku lebih baik,mungkin jika perasaan aku seperti biasanya aku bisa tertawa terpingkal -pingkal

tapi untuk saat ini untuk tersenyum saja aku merasa berat untuk menarik bibirku.

"drettt...ting " suara notipikasi hpku berbunyi segera kulihat siapa yang mengirimku wa

"Dit,kamu kenapa kok udah 3 hari g ke kafe?" isi wa dari Dimas

"kamu sakit" tanya Dimas lanjut

" ya mas Dimas aku lagi gak enak badan aja,mungkin kecapean"balasku singakat

"oh....cepat sembuh ya,aku kangen nih pengen denger kamu nyanyi"

" ya mas nanti malam Dita usahain dateng deh""

"ok sampai ketemu nanti malam y di kafe"bales Dimas disertai dengan mosion love akupun tersenyum

Malampun tiba walaupun dengan langkah sedikit males akhirnya aku tiba dikafe tempat ku bekerja

"malam mas Dimas"sapaku pada Dimas yang sedang sibuk membuatkan minuman buat salah seorang pelanggan

"hai..kamu sudah baikan Dit"

"sudah mendingan mas"

"tapi kayanya muka kamu masih sedikit pucat Dit"

"g apa -apa mas aku juga bosen kalo dirumah terus"

"Dit beberapa hari yang lalu ada cowo yang nanyain kamu"

"siapa mas"tanyaku penasaran

"aku lupa nanya namanya,ganteng loh dia Dit,cowo kamu y"tanya Dimas penasaran

"bukan mas,cuma mantan"

"wah mantan kamu kayanya orang kaya y Dit,keliatan dari tampangnya"

"iya"jawabku singkat

"mas aku naek dulu y" ucapku pada mas Dimas lalu aku mulai melangkah menuju panggung untuk mulai bernyanyi.

Akhirnya tugasku dikafe ini selesai juga kini aku birsiap-siap untuk ke radio "x"

"Dita akhirnya ketemu juga"sapa Daniel dari dalam mobil sportnya.

"ayo masuk aku anter kamu buat siaran"

dengan malas aku akhirnya aku masuk juga kedalam mobil Daniel

"kemana motor lu?kok naek mobil" tanyaku tanpa menoleh kearah Daniel

"gw sengaja bawa mobil biar lu g terlalu kena angin malam Dit,angin malam itu g baik buat kesehatan lu" tutur Daniel sambil tersenyum melirik kearahku

"kenapa jadi mikirin gw,gw mah udah biasa ama angin malem udah temenan"

Daniel tersenyum mendengar jawabanku

"kamu lucu ta" ucap Daniel sambil mengusap lembut rambutku

"ihh...jangan digituin tar berantakan rambut gw"ucapku sambil menepis tangan Daniel dari kepalaku,Daniel hanya tersenyum

"kita dah sampe,aku tunggu kamu disini y"

"g usah niel,udah malem mending kamu pulang gih"

daniel tersenyum

dek...dek tiba-tiba dadaku berdegup kencang saat melihat senyum manisnya

"aku tetap nunggu kamu disini sampe selesai siaran"

"terserah lah,gw masuk dulu"ucapku sambil keluar dari mobil Daniel.

"hemmm...yang udah punya pacar beda sekarang dianterin lagi bikin iri aja"ledek mas Ben salah satu kru siaran malamku

"bukan pacar mas Ben"sangkalku

"bukan pacar tapi temen deket y"desak mas Ben terus padaku agar aku mengakui bahwa Daniel adalah kekasihku

"bodo ah mas terserah yang liat aja mau bilang pacar biarin,mau bilang temen juga g apa-apa"jawabku kesal

jam sudah menunjukan pukul 22.00wib dan akhirnya acara siarankupun dimulai

"hai...hai...selamat malam semua pendengar setia "x fm" jumpa kembali dengan saya Pingky Cute dalam acara curhatan,ya buat kalian siapa saja yang punya masalah boleh telp disini siapa tau kita punya solusi buat anda,ya penelpon pertama

"hallo dengan siapa disana"sapaku pada penelpon yang sudah tersambung disana

hening masih belum ada jawaban padahal sudah terdengar suara telp tersambung disebrang sana

"hallo..."sapaku lagi

"ha...halo..."sapa seseorang diseberang sana ragu

"ya hallo dengan siapa"sapaku kembali dengan nada lembut

"ya...ini pingky ya"sapa seseorang diseberang sana yang terdengar suara seorang pria

"ya,betul ini dengan siapa ya?"tanyaku penasaran soalnya suara pria ini terdengar gemetar seolah ketakutan

"panggil saja saya mr,z nona pingky,saya cuma mau minta saran dari pemerhati radio x fm......"tak lama hening kembali

"halo...halo mr z,apa anda masih disana?"tanyaku penasaran dan tiba-tiba

tut.....tut....tut sambungan pun terputus

akhirnya jam siarankupun selesai,setelah bersiap-siap akupun pamit pada semua rekan kerjaku untuk duluan pulang

ketika sampai diparkiran kulihat mobil Daniel masih terparkir cantik disana,aku pura-pura tak melihat kulangkahkan kakiku keluar dari area radio xfm

"akh....."tiba-tiba ada sesosok tangan besar yang menaril tanganku

"kamu mau kemana sih?,masa g liat aku disitu"protes Daniel

"he...he mf Niel aku g liat"ucapku berbohong sambil senyum yang kupaksakan

"ayo aku anterin pulang"

entah kenapa aku menurut saja,sepanjang perjalanan hanya suasana hening yang tercipta,kadang Daniel melirik kearahku

"akhirnya sampe juga,makasih y "ucapku sambil keluar dari mobil dan berlari masuk kerumah

aku g perduli apa yang dipikir Daniel yang penting buatku cepat pergi dari sisi Daniel

"ting.."suar notipikasi hp

kubuka siapa pengirimnya ternyata Daniel

"met malem sayang have a nice dream"

setelah kubaca kulempar hpku keatas kasur tanpa ada niat untuk membalasnya.

############################

Hai reader mf y kalo masih banyak typonya,autor tunggu kritik dan sarannya y jangan lupa vote,like n komen jika kalian suka ceritanya

love Autor

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!