Emerald Night Club.
Bunyi dentuman musik DJ semakin keras, itu menandakan kalau hari juga sudah semakin larut dan pengunjung klub juga semakin banyak.
Kylie Viera Bimantara atau yang biasa di panggil Kylie sedang berada di podium dan dengan semangat memainkan musik DJ-nya.
"Everybody put you hands up!!!" Teriak Kylie sambil dirinya meremix sebuah musik dengan alat DJ-nya.
Dan musik yang sedang ia remix sekarang adalah musik terakhirnya malam itu, karena malam itu Kylie dibayar hanya untuk dua jam saja.
Setelah musik yang Kylie remix selesai, naiklah DJ lain untuk menggantikan Kylie.
"Huuu... Kylie, permainan mu keren dan sangat memuaskan!" Puji Livy, sahabat Kylie yang selalu setia menemani Kylie.
"Baru tahu, hah! Aku ini bukan DJ kaleng-kaleng!" Jawab Kylie menyombong, tapi sebenarnya itu hanya leluconnya sehari-hari dengan Livy.
Kylie yang sebenarnya dia adalah gadis yang ramah dan tidak sombong. Bahkan uang hasil nge-Dj saja selalu ia sumbangkan ke sebuah panti asuhan, dimana Kylie memiliki tiga anak asuh disana.
Kylie adalah anak orang berada. Papa Kylie ada pengusaha tambang yang sangat terkenal. Selain memiliki perusahaan tambang, Papa Kylie juga memiliki beberapa resort di tempat-tempat pariwisata.
Kylie menjadi seorang DJ karena memang ia sangat menyukai dentuman musik DJ, karena ia suka, ia pun mempelajarinya. Setelah kurang lebih enam bulan private dengan salah satu DJ terkenal se- Asia, Kylie pun berhasil menguasai musik DJ yang sangat berkualitas. Maka dari itu, Kylie di bayar mahal untuk setiap musik yang dia mainkan.
Seperti malam ini, hanya dua jam saja Kylie nge-DJ, bayarannya delapan juta rupiah.
"Mau langsung pulang?" Tanya Livy.
"Bentar lagi akh, baru jam dua." Jawab Kylie. Maksud jam dua adalah jam dua dini hari.
"Oke."
Mereka pun berjalan menuju meja bar.
Sambil berjalan menuju meja bar, Kylie menyapa teman-temannya yang lain.
"Kau mau minum apa?" Tanya Livy setelah mereka duduk di kursi bar.
"Air mineral aja deh." Jawab Kylie.
Meski sering keluar masuk klub malam, Kylie sama sekali tidak pernah menyentuh minuman beralkohol. Paling tinggi Kylie hanya memesan koktail buah. Dan karena saat ini Kylie baru selesai tampil, jadi yang Kylie butuhkan hanyalah air mineral.
Livy pun memanggil bartender lalu memesan air mineral untuk Kylie dan koktail buah untuk dirinya.
Sambil Livy memesan, Kylie mengeluarkan vape dari dalam tasnya lalu menghi*sapnya kemudian menghembuskan asapnya. Aroma vanila pun menyeruak begitu Kylie menghembuskan asapnya.
Tak lama air mineral pesanan Kylie pun datang.
"Nih." Livy memberikan botol air mineral itu pada Kylie.
Kylie mengambil botol itu dan membukanya lalu menenggak air mineral sampai air yang ada dalam botol habis setengah.
"Hai Ky..." Sapa seorang laki-laki Kylie sambil merangkul pundak Kylie.
Sontak Kylie menepis tangan laki-laki itu dari pundaknya lalu menoleh ke arah si laki-laki.
"Hai Sam." Balas Kylie. Meski mengenal laki-laki yang memegang pundaknya, tetap saja, ia tak suka ada laki-laki yang menyentuh dirinya.
"Ada apa?" Tanya Kylie.
"Tuan Deny ingin bertemu dengan mu. Sepertinya dia mau mengundang mu di acaranya." Jawab Sam.
"Benarkah? Dimana dia?" Tanya Kylie.
"Di VIP tiga." Jawab Sam.
"Vy, aku temui Tuan Deny dulu yah." Ucap Kylie.
"Untuk apa?" Tanya Livy. Karena suara dentuman musik yang sangat keras, membuat Livy tidak mendengar begitu jelas percakapan Sam dan Kylie.
"Cuan Vy.. cuan..." Jawab Kylie.
"Oh.. ya sudah sana!" Balas Livy.
Kylie pun beranjak dari kursi.
"Inget Ky, VIP tiga!" Teriak Sam mengingatkan dan hanya di balas dengan acungan jempol dari Kylie.
Setelah Kylie pergi, Sam pun menempati tempat duduk yang tadi Kylie duduki. Sam dan Livy pun mengobrol sambil menunggu Kylie kembali.
*
*
*
Bersambung...
Kylie sudah berada tepat di depan pintu VIP tiga.
Ceklek. Tanpa mengetuk pintu terlebih dulu, Kylie langsung membuka pintu room itu.
"Hai, Tuan Deny." Sapa Kylie sambil berjalan mendekati Tuan Deny yang sedang di kelilingi dua wanita.
"Hai Kylie." Balas Tuan Deny.
"Kalian keluarlah!" Perintah Tuan Deny pada dua wanita yang ada di samping kiri-kanannya.
Dua wanita itu pun berdiri dari tempat duduknya lalu keluar dari dalam room itu.
Setelah dua wanita itu keluar, Kylie pun duduk di sebelah Tuan Deny, maklum saja hanya ada satu sofa panjang di ruangan itu.
"Sam bilang, Anda mecari saya. Ada apa Tuan?"
"Apa weekend minggu depan kau ada waktu? Aku ulang tahun minggu depan dan rencananya aku ingin membuat party di villa ku di Bali."
"Lalu tujuan Anda mengundang saya apa? Apa Anda ingin saya disana nge-DJ atau sekedar tamu undangan?"
"Dua-dua'nya Kylie. Aku ingin kau mengisi acara dan menjadi tamu undangan ku."
"Jam berapa? Kalau di bawah jam dua belas aku tidak bisa, karena aku sudah mengambil job satu setengah jam tampil di Crystal Club."
"Kau bisa datang setelah pekerjaan mu selesai. Aku akan mengirim orang untuk menjemput mu nanti."
"Oke. Aku terima. Anda tahu kan berapa tarif ku?"
"Tenang Kylie, aku akan membayar dua kali lipat dari tarif yang kau pasang."
"Oke deal." Ucap Kylie sambil menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Tuan Deny.
"Deal." Balas Tuan Deny sambil menyambut tangan Kylie. Mereka pun bersalaman untuk beberapa detik.
"Kalau begitu aku keluar dulu." Pamit Kylie sambil mengangkat bokongnya dari sofa.
"Hei... Kenapa buru-buru sekali?" Ucap Tuan Deny sambil menarik tangan Kylie hingga Kylie tak jadi berdiri.
"Teman ku menunggu Tuan." Jawab Kylie.
"Abaikan teman mu, mari kita bersenang-senang dahulu." Bisik Tuan Deny di telinga Kylie dan tangan nakal Tuan Deny juga mulai memegang paha Kylie. Tatapan Tuan Deny juga terlihat sangat liar memandangi tubuh Kylie yang semua serba sintal.
Kylie melirik pahanya yang sedang di pegang Tuan Deny, lalu melirik tatapan mata Tuan Deny yang sedang menatap liar tubuhnya.
Kylie tersenyum licik.
"Dasar penjahat kela*min!!" Decih Kylie dalam hati.
Sambil tersenyum Kylie menarik tangan Tuan Deny dari atas pahanya.
"Apa Anda ingin bersenang-senang dengan saya Tuan?" Bisik Kylie ditelinga Tuan Deny.
"Mmm.. aku akan membayar mahal dirimu, asal malam ini kau bisa memuaskan ku." Balas Tuan Deny.
Kylie tersenyum licik.
"Baiklah kalau itu yang Anda mau, aku akan melayani Anda sampai Anda menjerit hebat." Balas Kylie dengan nada menggoda.
Kylie pun mengangkat bokongnya dari sofa lalu berdiri tepat didepan Tuan Deny.
Dengan perlahan Kylie menaikkan bagian bawah dress-nya dan itu membuat Tuan Deny makin menyeringai.
Kylie meliuk-liukkan tubuhnya untuk makin menggoda Tuan Deny. Tujuannya Kylie melakukan itu untuk membuat Tuan Deny lengah.
Bugh..
Dengan dengkulnya Kylie menendang dagu Tuan Deny yang sedang menatap liar tubuhnya.
"Aaaarrkh.." teriak Tuan Deny sambil memegang dagunya yang kesakitan.
Disaat Tuan Deny masih kesakitan, Kylie menjambak rambut Tuan Deny.
"I'm not a bi*tch, you know!!!!" Bisik Kylie di telinga Tuan Deny.
"Jangan kau pikir aku seorang DJ, aku bisa kau ajak naik ke ranjang!!" Kata Kylie lagi lalu melepas jambakan-nya.
Lalu mengambil tangan Tuan Deny yang tadi memegang paha-nya lalu memelintirnya dengan sangat kuat.
"Aaaargh..." Jerit Tuan Deny.
"Ini balasan dari ku karena kau sudah memegang paha ku!!" Kata Kylie sambil terus memelintir tangan Tuan Deny sampai wajah Tuan Deny merah padam.
Puas memelintir tangan Tuan Deny, sekali lagi Kylie meninju hidung Tuan Deny.
Bugh..
"Kalau yang itu, untuk pembatalan job weekend depan." Ucap Kylie.
Setelah mengatakan itu, Kylie pun keluar dari dalam VIP tiga.
*
*
*
Bersambung...
Kylie berjalan dengan santai mendekati Livy dan Sam.
"Ayo Vy, kita pulang." Ajak Kylie.
"Udah selesai urusan-nya?" Tanya Livy.
"Mmm.." jawab Kylie sambil menganggukkan kepalanya.
"Kita pulang dulu yah Sam." Pamit Kylie pada Sam.
"Oke hati-hati." Balas Sam.
Kylie dan Livy pun berjalan keluar dari dalam klub. Namun baru saja mereka sampai di pintu keluar, tiba-tiba anak buah Tuan Deny berteriak memanggil Kylie.
"Hey Kylie!!!!"
Kylie pun menghentikan langkah kakinya sambil menghela nafasnya kasar.
"Cari mati mereka semua!!" Geram Kylie.
"Ada apa sih Ky?" Tanya Livy penasaran.
"Gak tahu. Mereka mau nganter nyawa kali." Balas Kylie santai.
"Hey Kylie!!" Teriak salah satu anak buah Tuan Deny lagi.
Kylie dan Livy pun memutar tubuh mereka.
"Kenapa?" Tanya Kylie dengan tangan yang ia lipat didada.
"Kau harus bertanggung jawab atas apa yang kau lakukan pada Tuan Deny!" Ucap pria bertubuh bongsor itu.
"Aku, bertanggung jawab? Bertanggung jawab untuk apa?" Tanya Kylie.
"Kau sudah membuat hidung Tuan Deny berdarah!!"
"Salah sendiri siapa suruh macam-macam dengan ku!"
"Ada apa ini Ky?" Tanya Sam yang baru sampai di dekat Kylie karena melihat keributan di depan pintu keluar.
"Ja*lang ini sudah menghajar Tuan Deny sampai hidung Tuan Deny berdarah."
Mata Sam dan Livy membulat. Tapi mereka tidak menyalahkan Kylie, karena mereka tahu, Kylie tidak mungkin menghajar orang kalau bukan orang itu yang cari masalah duluan dengan Kylie.
Sedangkan Kylie menggertakkan giginya karena pria bertubuh bongsor itu menyebutnya ja*lang.
"Ekhem..." Sam berdehem saat melihat Kylie menatap anak buah Tuan Deny dengan tatapan membunuh lalu berjalan mendekati anak buah Tuan Deny.
"Bro, sebaiknya kau segera pergi dari sini. Bilang saja pada Tuan Deny kalau Kylie sudah tidak kelihatan." Ucap Sam sambil merangkul pria bertubuh bongsor itu.
"Tidak! Aku harus membawa ja*lang ini kembali pada Tuan Deny." Balas pria itu sambil menepis tangan Sam dari pundaknya.
"Hei ja*lang, kau mau ikut dengan ku secara sukarela atau aku yang menyeret mu?!" Tanya pria itu.
Mendengar itu Kylie tersenyum licik.
Melihat senyum licik Kylie, Livy dan Sam menghela nafasnya kasar lalu mundur beberapa langkah menjauh dari tempat Kylie dan pria itu berdiri.
"Tamat riwayat mu bro!!" Gumam Sam dalam hati.
Kylie menyerahkan kedua tangannya pada pria itu.
"Bawa aku!" Ucap Kylie dengan senyum yang sangat lebar.
Dengan senang hati pria itu pun mendekati Kylie dan hendak menarik tangan Kylie. Tapi siapa sangka, belum sempat pria itu menyentuh tangan Kylie, Kylie sudah lebih dulu menendang alat vi*tal pria itu.
"Aaaakh..." Jerit pria itu kesakitan sambil memegang alat vi*talnya.
Mendengar suara jeritan teman mereka, sontak anak buah Tuan Deny yang lain yang berdiri tak jauh dari pria itu pun mendekati pria itu.
"Hajar ja*lang itu!!" Perintah pria yang sedang kesakitan pada tiga orang temannya itu.
Tiga orang itu pun langsung menyerang Kylie secara bergantian.
Mereka pun menjadi bahan tontonan pengunjung klub malam.
Bagh.. bugh.. bagh.. bugh.
Meski diserang secara bergantian, tapi tak ada seorang pun dari tiga pria itu yang mampu mengalahkan Kylie. Mereka tidak tahu kalau selain seorang DJ, Kylie juga memiliki ilmu bela diri taekwondo dan kickboxing.
Tak sampai lima belas menit bergulat dengan tiga orang anak buah Tuan Deny, tiga orang itu pun berhasil Kylie tumbangkan.
Melihat ketiga orang itu sudah terkapar di lantai, Kylie menjentikkan jarinya seolah memberi kode pada dua orang bodyguard bayangannya untuk menghampirinya.
Melihat jentikan jari Kylie, dua orang bodyguard bayangan yang diutus Tuan Bimantara untuk menjaga putri bungsunya itu maju mendekati Kylie.
"Urus mereka!" Perintah Kylie pada dua bodyguard itu.
"Baik Nona." Jawab dua bodyguard itu.
"Ayo kita pulang." Ucap Kylie pada Livy dengan santainya seolah tidak terjadi apa-apa.
Kylie dan Livy pun keluar dari dalam klub meninggalkan klub yang masih heboh atas perkelahian Kylie dan tiga orang pria bertubuh bongsor.
Nama Kylie pun menjadi bahan perbincangan, selain karena kehebatan ilmu bela dirinya, para pengunjung klub pun bertanya-tanya, siapa Kylie sebenarnya, kenapa hanya dengan menjentikkan jarinya dua orang bertubuh lebih bongsor dari tiga orang yang Kylie lumpuhkan muncul dari tengah-tengah kerumunan.
*
*
*
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!