Kenzo Devandra Keano pria berusia 25 tahun merupakan pemimpin perusahaan KEANO GROUP, Perusahaan terbesar nomor 1 di dunia. Selain Pemimpin Perusahaan Ternyata Kenzo juga Ketua Mafia yang paling di takuti akan kekejaman-nya. Di kenal dengan Pria berhati iblis di dunia bawah.
Dor
Dor
Dor
Di sebuah hutan belantara terjadi adegan tembak menembak. Terlihat dua orang pria berusaha sembunyi di samping mobil sesekali kedua orang itu akan menembak kubu musuh yang jumlahnya hampir 50 Orang sementara mereka hanya berdua tapi tak membuat mereka berdua gentar sedikitpun.
"Sial.. Ku kira tadi hanya dua mobil kenapa sekarang malah jumlah mereka sebanyak ini.... kalau tau gini tadi harusnya bawah persiapan.... Nggak bisa apa 1 hari saja itu aku hidup tenang dan damai" Gerutu pria berjas Abu-abu yang kesal lantaran rencana mereka ingin bersantai sebelum pulang Ke Rusia tapi malah di serang sementara Mereka tidak membawa persiapan sama sekali.
"Cih. Niat hati liburan mana dapat petaka. Sialan," Umpat Pria berjas Abu-abu Lagi sambil memuntahkan peluru kepada pihak musuh.
"Sial sial sial mati kalian....."
"Berpencar" Kata Pria berjas Hitam Dengan Dingin.
Sontak Pria berjas Menatap orang di sampingnya itu.
"Tapi Tuan, kita tidak punya bala bantuan, jumlah mereka banyak di tambah Tuan yang terluka. Dapat pastikan Peluru yang bersarang di bahu Tuan ada Rlracunnya" Kata Pria berjas Abu-abu Menjelaskan Kondisi pria berjas hitam.
"Semua akan baik-baik saja. Jika pun kita tetap bertahan disini kita akan terluka lebih parah lagi. jadi, lebih baik ambil resiko berpencar agar mereka terbelah menjadi 2 dengan begitu kita punya peluang untuk membunuh mereka" Dengan dingin pria berjas hitam menjelaskan rencananya.
"Tapi tetap saja Tuan......" Kata Pria berjas Abu-abu menatap kesal pria berjas hitam selaku bosnya dengan kesal.
"Dirga jangan bantah ucapan ku" Ucap Pria berjas hitam memanggil pria berjas Abu-abu ternyata bernama Dirga.
"Tidak Ken. Kali ini aku sebagai sahabat kamu menolak perintah kamu" Kata Dirga tetap kekeh tidak ingin berpencar.
"Baiklah dan kita akan mati bersama tanpa membalas dendam" kata pria berjas hitam yang bernama Kenzo Seorang ketua Mafia .
Hari ini adalah hari terakhir mereka di China karna besok mereka akan kembali ke Rusia tapi entah kesialan dari mana mereka malah di serang padahal mereka sudah memastikan tidak ada musuh yang mengintai Sehingga Dirga memaksa Kenzo untuk jalan-jalan ke bar tapi di tengah perjalanan mereka di hadang oleh musuh sehingga mereka lari ke arah hutan guna menghindari korban yang tak bersalah.
"Baiklah, kita berpencar kamu ke arah Utara dan aku akan ke arah Selatan. Jangan terlalu masuk dalam hutan karna aku sudah menghubungi bala bantuan dari markas untuk kita. kita hanya perlu mengulur waktu selama 45 menit. Jika semua sudah selesai kamu tinggal menghubungi ku pake Ini" kata Dirga menyerah kan sebuah alat kecil kepada Kenzo.
Kenzo hanya menerima alat itu lalu memutar-mutar alat kecil itu.
"Jika kau ingin menghubungiku cukup kamu tekan saja tombol warna merah itu. maka lokasimu akan terdeteksi" Dirga menjelaskan kegunaan alat itu kepada Kenzo sedangkan Kenzo hanya mengangguk lalu menatap tajam hutan di depannya.
Setelah Mendiskusikan rencana mereka. mereka berdua langsung berlari ke arah yang berlawanan sehingga mengakibatkan kubu Lawan menjadi lengah dan membagi menjadi dua kelompok.
"Sial. Jumlah mereka banyak dan kapan semua ini berakhir. aku benar-benar sial hari ini." Kenzo mengumpat dengan marah karna Ia lemah hanya karna racun seperti ini. Kenzo terus berlari masuk dalam hutan menghindari hujaman peluru musuh, Padahal jika Ia tidak terkena racun sudah dari tadi ia menghabisi mereka semua pikir Kenzo.
"Mau lari kemana lagi kau Kenzo" Dengan tiba-tiba Seorang pria muncul di depan Kenzo. pria itu memakai pakaian yang serba hitam sama seperti Kenzo.
Kenzo Menghentikan langkahnya lalu menatap dengan tajam pria yang berdiri di depannya itu.
"ternyata kau" kata Kenzo dengan Dingin.
"kenapa...? Takut?" Ejek Pria di depan Kenzo terhadap Kenzo.
"Takut....?"
Hahahahhahaha
Pecah sudah Tawa menyeramkan milik Kenzo menatap tajam pria di depannya dengan para bawahannya.
"Sungguh tak ku sangka jika Black Rose sepengecut ini menjatuhkan lawannya dengan racun, sungguh sangat sangat licik dan picik " Ledek Kenzo Terhadap pria di depannya.
"Sialan...Tutup mulut mu brengsek.." Teriak pria itu murka karna Kenzo berani meledek Mafia Black Rose.
"kenapa Samuel...! Aah dimana Tuan mu yang pengecut itu?" Tanya Kenzo di ikuti dengan seringai yang seram melihat ke arah Samuel yang bertambah emosi.
"Hentikan Br3ngsek. Tuan ku bukan pengecut seperti yang kau katakan Si4lan" Teriak Samuel membela Tuan nya. Namanya bawahan yah tetap akan membela Tuannya pikir Kenzo
"Jika bukan pengecut Terus apa sebutan orang seperti dia yang hanya berlindung di belakang para Bawahannya" kata Kenzo Menatap Tajam Samuel.
mendengar perkataan Kenzo Samuel dan bawahannya diam karna memang selama ini ketua mereka hanya menyuruh mereka untuk turun menghabisi parah musuh-musuhnya sedangkan dia hanya duduk anteng di kursi kebesarannya. Itu pun jika Ketua mereka menerima kegagalan misi Ia tidak segan-segan membunuh parah anak buahnya sendiri.
"Jika bukan pengecut kenapa coba dia harus mengirim kalian begitu banyak hanya untuk menghabisi ku seharusnya dia sendiri yang turun tangan untuk membunuhku. Kalian ini hanya para cecunguk pesuruh olehnya Yang di jadikan tameng untuk kedudukannya" Kata Kenzo dengan pandangan menghina dan menatap remeh Samuel dan para bawahannya.
Kenzo sengaja berbicara seperti itu untuk mengulur waktu berharap anggotanya cepat menemukan dirinya.
"Si4lan, berani nya kau menghina ku dan para anak buah ku" Kata Samuel menatap tajam Kenzo.
"memangnya kenapa? Itu kenyataannya bukan? kalau kalian semua hanya para pesuruh" Kata Kenzo tersenyum licik.
"Cih, Bicara sesuka mu karna sebentar lagi kau akan segera menemui raja neraka" Kata Samuel tersenyum licik menatap Kenzo.
" Sial. Racun ini membuat ku lemah aku harus menyerang mereka dengan segera jika tidak maka aku yang akan velaka" Batin Kenzo memutar otak mencari cara menjatuhkan mereka satu persatu.
"Dasar brengs3k kalian menjatuhkan ku dengan cara licik seperti ini" Kenzo mengumpat dengan kesal menatap tajam Samuel.
"Cih. Aku bodoh amat. yang penting hari ini kau harus mati di depan mata ku itu yang aku pedulikan" kata Samuel tersenyum licik.
"Kalian semua habisi dia" perintah Samuel terhadap semua anak buahnya.
Melihat itu Kenzo Langsung memasang kuda-kuda, perkelahian pun tak terelakkan lagi. Pukulan dan tendangan Kenzo dapatkan lantaran kondisi tubuhnya yang mulai lemah karna racun mulai bereaksi sehingga pergerakan Kenzo menjadi lambat.
" Hahaha akhirnya....."
Melihat itu Kenzo langsung memasang kuda-kuda, Perkelahian pun tak terelakkan lagi. Pukulan dan tendangan Kenzo dapatkan lantaran kondisi tubuhnya yang mulai Lemah karna racun mulai bereaksi Sehingga pergerakan Kenzo menjadi lambat.
" Hahaha akhirnya hari ini tiba. hari dimana adalah hari kematian seorang Kenzo." Samuel tertawa terbahak-bahak melihat Kenzo yang terkapar tak berdaya
" Cih. kata Siapa aku akan mati, Aku tidak akan mati sebelum membalas mu " Sahut Kenzo berusaha berdiri tegak walau seluruh badannya seperti remuk dan penuh dengan luka sayatan
" Kenzo.....Kenzo di saat seperti ini pun kamu masih sangat arogan dan Sombong, Tapi aku akui kau cukup kuat karna jika orang lain yang terkena akan racun itu maka dapat di pastikan dia akan tumbang hanya dalam waktu 20-30 menit sedangkan kau sudah 40 menit tapi kau masih bisa bertahan dan berdiri tegak seperti ini. haru ku akui kau memang kuat tapi....." Samuel tersenyum licik melihat Kenzo.
" Jika racun tidak dapat membunuh mu bagaimana dengan ini " Samuel tersenyum licik mengeluarkan sebuah pistol lalu di arahkan-nya ke kepala Kenzo. Sedangkan Kenzo hanya diam tak gentar sama sekali. Kenzo hanya menatap tajam pistol di tangan Samuel baginya tidak ada yang bisa membunuhnya jika ia masih ingin hidup maka dia kan hidup. Berulang kali mendapati posisi ini membuatnya menjadi pria yang tak mengenal rasa takut sama sekali.
Samuel menjadi kesal karna melihat Kenzo tidak takut sama sekali, padahal jika orang lain pasti sudah gemetar dan memohon ampun. Namun, kenapa Kenzo tidak Pikir Samuel.
" Sial. kenapa dia tidak takut sama sekali " kata Samuel dalam hati menjadi kesal
" Bersiaplah " Kata Samuel Dldi iringi dengan seringai yang kejam. Kenzo...! jangan di tanya Ia hanya diam seperti patung menatap datar ke arah pistol Samuel. Melihat itu Samuel menjadi semakin kesal lalu segera menarik pelatuk pistol
Dor......Bruk....
Peluru Samuel meleset tidak mengenai kepala Kenzo malah menyamping ke samping sehingga hanya mengenai pohon. padahal Kenzo gak gerak sama sekali. Sedangkan Kenzo Mengernyitkan alis melihat peluru yang meleset lalu matanya melihat ke adaan sekitar.
" Aah sayang sekali tangan ku agak gatal jadi tidak mengenai kepala mu. Tapi tidak apa-apa kamu jangan kecewa karna tembakan kedua akan langsung mengenai mu " kata Samuel menatap tajam Kenzo yang hanya diam tanpa bersuara.
" TERIMALAH " Teriak Samuel
DORRR........Bruk
Lagi lagi peluru itu meleset mengenai pohon di samping Kenzo.
Samuel Mengernyitkan alis melihat peluru pistolnya seperti di kenai sesuatu sehingga meleset dari target
Dor....Bruk....
" Sial. Siapa yang ikut campur Haa..." Teriak Samuel Murka. setelah melihat dengan jelas jika ada sesuatu menabrak pelurunya sehingga menjadi meleset dari target. Sedangkan Kenzo dari tadi melihat keadaan sekitar tapi ia sama sekali tidak menemukan akan tanda-tanda ada orang di sekitar selain dia dan bawahan Samuel kalau itu anggota bayangan miliknya dia akan dapat merasakan tapi Kenzo tidak menemukan tanda-tanda keberadaan mereka.
" Siapa " Batin Kenzo penuh tanda tanya menatap ke sekelilingnya yang hanya hutan Sepi.
" Tunjukan dirimu brengsek " Teriak Samuel tapi tidak ada yang muncul membuat Samuel murka lalu menembak ke segala arah.
Dor Dor Dor Dor....
" Keluar sialan jangan hanya bisa petak um......" Ucapan Samuel terpotong dengan teriakan salah satu anak buahnya.
" Aaaaaa Aaa sakit " Teriak Salah satu pria kekar berguling-guling di tanah.
Sontak membuat Samuel dan anak buahnya menjadi waspada kepada keadaan sekitar.
" Tunjukan dirimu breng...."
Aaaa......Bruk bruk
Aaaaa Bruk Bruk
Aaaa Bruk Bruk
Samuel langsung melotot melihat anak buahnya yang tiba-tiba berteriak dan tewas tanpa ada senjata tajam yang menyakiti mereka sedangkan jika peluru mereka tidak akan mungkin mati cepat seperti ini.
" Sialan. ku bilang kelu ...." kalimat Samuel terhenti dengan teriakan kesakitan orang di sebelah kanannya yang langsung mati
Aaa bruk
" Siapa yang berani mengganggu kesenangan ku haaa....? Ayo keluar tunjuk kan diri mu " Teriak Samuel tambah murka. Mukanya memerah karna menahan Amarah yang sudah meluap-luap di ubun-ubun
" Berhenti mengumpat ku Tuan, Kau membuat gendang telinga ku berdenyut sakit tau " Sahut seorang gadis bercadar yang muncul tiba-tiba. Samuel Mengernyitkan alis melihat Gadis bercadar itu.
Sedangkan Kenzo cukup terkejut melihat yang menggagalkan penembakan Samuel adalah seorang gadis. Tapi Ia cukup bingun kenapa Gadis ini memakai cadar tapi tidak memakai hijab Karna setahunya jika wanita memakai cadar maka langsung dengan hijabnya.
Kenzo cukup mengerti dengan Agama Islam karna Kenzo pernah mendapat klien yang beragama Islam memakai cadar dan pakaian syar'i lainnya.
" Kau Wanita " Tanya Samuel Syok melihat seorang Wanita di hutan belantara seperti ini
" kau tidak mendengar suara ku Tuan atau kau yang tuli? " Balas gadis itu sengit
" Kau dasar Jal4ng si4lan...." Teriak Samuel murka tambah emosilah dia karna di hina oleh seorang gadis kecil yang bahkan sudah menyerang dan membunuh beberapa bawahannya.
" Cih. Tuan, memang sepertinya pendengaran Tuan tidak berfungsi dengan baik ya?" Sindir gadis bercadar bersandar di pohon dengan santai melipat tangannya di dada lalu melihat ke adaan orang-orang sekitar. Lalu tanpa Sengaja matanya bertubrukan dengan mata tajam Kenzo.
Deg
Kenzo terpaku melihat mata gadis bercadar itu. mata yang begitu indah, begitu teduh dan penuh dengan Ketulusan di tatapan mata gadi itu.
" Hei Tuan baju hitam apa kau masih mendengar ku " Teriak Gadis bercadar karna posisi ia dan Kenzo lumayan jauh. Baru saja Kenzo membuka mulut untuk menjawab
" tidak perlu bersuara Tuan, Cukup anggukan kepala Tuan jika Tuan mendengar ku " Teriak gadis bercadar. Kenzo Langsung menganggukkan kepalanya secara pelan.
Kenzo menatap dalam gadis bercadar itu lalu
"Menarik " Batin Kenzo tersenyum tipis.
Melihat sifat tenang gadis bercadar itu padahal di sekelilingnya-nya penuh dengan pria berbadan kekar lengkap dengan senjata api pula, Tapi gadis bercadar itu malah santai-santai saja tanpa terdapat ketakutan atau kegelisahan di mata gadis bercadar itu.
"Apa maksud mu jal4ng.. kau menghina ku tuli begitu haa....?" Teriak Samuel Karna kesal dia di cuekin.
" Maksud ku tadi aku menyuruh mu untuk berhenti berteriak-teriak tapi kau masih saja berteriak terus jadi, aku simpulkan indra pendengaran anda tidak berfungsi " Kata Gadis bercadar dengan santai
" Kau..."
" Dan berhenti memanggil aku dengan sebutan j4l4ng yang menjijikan itu. Aku ini masih suci, jika kau masih menyebutku lagi dengan sebutan menjijikan itu jangan salahkan aku jika ku robek mulut busuk mu itu " Ancam Gadis Bercadar dengan nada serius dan menatap tajam Samuel
" Suci......"
" Dan berhenti memanggil Aku dengan sebutan ****** yang menjijikan itu. Aku ini masih Suci, jika kau masih menyebutku lagi dengan sebutan menjijikan itu jangan salahkan aku jika ku robek mulut busuk mu itu " Ancam Gadis Bercadar dengan Nada Serius dan menatap tajam Samuel
" Suci hahaha...... Bagus setidaknya Sebelum aku membunuh kau dan dia Aku akan mencicipi dulu Tubuh mu indah mu yang di balut kain besar itu" kata Samuel menunjuk dan menatap tubuh Gadis bercadar dengan penuh Nafsu.
" Cicip-lah Jika kau mau dan mampu " Bukannya takut akan Ancaman Samuel Gadis bercadar malah menantang balik Samuel secara Terang-terangan di depan para Bawahannya.
" hahaha aku suka mulut tajam mu itu. Kalian Cepat tangkap gadis itu lalu bawah ke hadapanku setelah aku mencicipinya kalian boleh bermain dengannya " Kata Samuel dengan tertawa licik
" Baik Tuan " Seru mereka serempak lalu bergerak mengepung Gadis bercadar.
" Kemarilah Cantik Kami tidak ingin menyakiti mu jadi kau harus menjadi kucing penurut Cantik " kata salah satu pria berbadan kekar maju mengulurkan tangannya ke arah Wajah Gadis bercadar untuk membuka cadar gadis itu Tapi sebelum tangannya sampai Menyentuh kain Cadar Ia langsung berteriak sakit
Krekk
" Aaaaaaaa"
" Jauhkan tangan kotor mu ini darinya sialan " Teriak Kenzo
Bugh Krekk
Kenzo Menendang dagu pria itu lalu mematahkan tangan pria kekar itu. Entah kenapa ia tak suka jika ada yang menyentuh gadis bercadar.
" Majulah maka akan aku habisi kalian semua " Kata Kenzo dengan penuh penekanan dan Seringai yang mengerikan menatap tajam para pria berbadan kekar yang mengepung mereka.
" Diam-lah Tuan. Lebih baik anda duduk diam karna semakin anda banyak bergerak maka Semakin ganas pula racun itu menyerang anda sehingga anda akan menjadi lumpuh atau mati " ujar Gadis bercadar
" Tapi "
" Percayalah padaku tuan. biarkan aku bermain sebentar ini tidak akan lama kok " Gadis bercadar memotong perkataan Kenzo
Deg
lagi...! Jantung Kenzo begitu berdetak kencang saat melihat mata Gadis bercadar sedekat ini. Tubuhnya seakan terpaku diam menatap mata gadis di depannya yang begitu teduh dan penuh ketulusan di dalam tatapan itu. Kenzo bagaikan anak kecil Ia hanya bisa menurut
" Menyingkir lah dan Minum air ini untuk menetralkan racun dalam tubuh mu sehingga tidak membahayakan nyawa tuan " Gadis bercadar menyodorkan sebuah botol kecil berwarna hijau tua ke arah Kenzo. Kenzo hanya diam dan menerima pemberian gadis bercadar bahkan tanpa ragu meneguk habis air dalam Botol kecil itu.
" Cih dasar sekumpulan Sampah. Kalian jangan hanya diam seperti patung Cepat habisi Brengsek itu dan bawah gadis itu ke hadapan ku kita akan bersenang-senang bersama. jika tidak mempan cara halus lakukan dengan cara kasar " Teriak Samuel memberi perintah kepada anak buahnya.
Mendengar perintah Bos, mereka semua dengan serempak mulai menyerang tujuan utama adalah Kenzo tapi gadis bercadar memblokir segala serangan yang di lakukan pada Kenzo.
Bugh Bugh Krekk Bugh Krekk Bugh Krekk krekk Dor Dor Dor
Gadis Bercadar itu dengan brutal memukul mematahkan dan menembak dengan Brutal dalam sekejap mata Anak Buah Samuel tewas dengan mengenaskan. Sontak saja kedua mata Samuel melotot melihat Anak buahnya sudah tewas semua.
" Sekarang giliran anda tuan " kata Gadis bercadar berjalan ke arah Samuel dengan memainkan sebuah pistol di tangannya.
Sedangkan Kenzo Membulatkan kedua matanya melihat Pistol kesayangannya ada di tangan gadis bercadar itu. Sontak ia langsung meraba pinggangnya yang biasa dia selipkan pistol kesayangan namun kosong.
" Gadis itu " Kenzo Menyeringai dengan mata tajamnya menatap punggung Gadis bercadar yang sedang bertarung dengan Samuel dengan pandangan yang sulit di artikan.
Dor Aaaaa
" ****** Sia. Aaaaa......"
Syat.....Aaa
Dor....Syat....Syat..... Dor Tak
" AAAAAAAAA " Teriak Samuel penuh kesakitan memenuhi hutan saat Gadis bercadar berhasil Mengiris telinga sebelah kanan Samuel hingga putus
" Kau...sstt " Samuel tidak bisa melanjutkan Ucapannya karna bibirnya kini Robek kedua kaki nya di tembak sedangkan Kedua lengannya patah Telinga kanannya putus belum lagi luka sayatan di seluruh tubuhnya penuh.
" Aku hanya akan menghukum kamu dengan hukuman Ringan karna kesalahan kamu cukup Ringan. " kata gadis bercadar menarik lengan kanan Samuel Lalu
TAK
" AAAAAAAAA " Teriak kesakitan Samuel. Kini Lengan kanan Samuel sudah terputus dengan Bahunya.
" Hm ku rasa Cukup. Bye " Gadis bercadar lalu membalikkan badan lalu berjalan ke arah Kenzo.
" Ayo Tuan Kita harus pergi " kata Gadis bercadar memapah Kenzo
" Kemana " tanya Kenzo dengan Menatap Tajam Gadis bercadar tapi sebenarnya dalam mata itu terdapat kelembutan dan kehangatan untuk gadis bercadar
" Mencari mata air karna aku butuh mata air untuk meracik penawar Racun dalam tubuh tuan dan luka-luka Tuan " jawab Gadis bercadar seadanya Sambil berjalan meninggalkan Samuel yang sedang berjuang antara hidup dan mati.
" Kau tidak membunuhnya " Tanya Kenzo melirik Samuel sekilas
" Tidak " jawab Gadis bercadar
" Kenapa " Tanya Kenzo dengan Suara yang Naik satu oktaf. Entah kenapa Kenzo sedikit kesal Karna gadis bercadar tidak membunuh Samuel.
" Karna dia bukan musuh ku " jawab Santai gadis bercadar tanpa merasa takut sama sekali dengan aura intimidasi Kenzo.
mendengar jawaban gadis bercadar Kenzo langsung Diam.
" Dasar Bodoh " Rutuk Kenzo dalam hati.
Setelah berjalan beberapa menit Mereka menemukan sumber mata air.
" Tuan duduk dulu disini " kata gadis bercadar Mendudukkan Kenzo di bawah pohon yang Rindang. Lalu ia segera ke Pinggir Sungai lalu menumbuk dedaunan menjadi halus. Setelah halus Gadis bercadar berjalan kembali ke arah Kenzo.
" Tuan ada luka tembak bukan " Tanya Gadis bercadar dengan santai.
Sontak saja untuk sesaat Kenzo kaget dan menatap Gadis di depannya yang terlihat biasa saja malah dia yang malu tapi di tutupi dengan wajah datar andalan miliknya.
" Hm Yah " jawab Kenzo singkat menutupi jantungnya yang berdebar kencang seakan ingin keluar dari tempatnya.
" Kalau begitu Buka Pakaian atasan anda Tuan karna saya akan mengeluarkan peluru yang bersarang di bahu dan perut anda " Lagi lagi gadis itu berucap santai tanpa rasa malu sama sekali
" Gadis Ini "
Kenzo dengan muka datarnya Langsung membuka pakaian atasnya sambil menatap lekat gadis di depannya yang terlihat biasa saja padahal jika gadis lain dapat di pastikan mereka akan berteriak histeris atau bahkan langsung menerkamnya tapi gadis ini biasa saja apa dia tidak Normal pikir Kenzo.
Setelah pakaian Atasan Kenzo terbuka semua, Gadis bercadar segera mengeluarkan beberapa buah pisau kecil dari dalam tas ransel miliknya. Kenzo agak kaget karna itu.
" Tuan pegang ini " Gadis bercadar menyodorkan ranting pohon kepada Kenzo tapi Kenzo hanya Diam
" Untuk apa " Tanya Kenzo mengernyitkan alis
" Untuk.....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!