Benua Jianling adalah salah satu benua besar di dunia fana, terbagi atas beberapa wilayah tetapi hanya memiliki satu kerajaan, yaitu kekaisaran Han.

Banyak orang berlomba-lomba berkultivasi, siapa yang lebih kuat maka mereka akan lebih dihormati. Para bangsawan dan klan besar membeli pil herbal dan juga memasukan anak mereka ke perguruan bergengsi agar mereka cepat naik tingkat.

Ada 13 tingkatan kultivasi, dengan masing-masing tingkat memiliki 6 tahap.

Tingkatan kultivasi :

Tingkat dasar. (Base Cultivation)

Tingkat Pembentukan Qi. (Qi Formation)

Tingkat Penguatan Qi. (Qi Strengthening)

Tingkat Elite. (Elite)

Tingkat Penciptaan Bentuk. (Shape Creation)

Tingkat Penyatuan. (Unite Cultivation).

Tingkat Alam semesta. (Universe)

Tingkat Langit. (Heaven)

Tingkat Raja. (King)

Tingkat Kaisar. (Emperor)

Tingkat Setengah Dewa. (Demigod)

Tingkat Dewa. (God)

Tingkat Supreme. (Supreme)

Setiap tingkatan diatas memiliki 6 tahap :

Tahap Kaisi.

Tahap Sang.

Tahap Shanpo.

Tahap Shu.

Tahap Qian.

Tatap Jiewei.

Di sebelah selatan benua Jianling terdapat sebuah perguruan bergengsi yang cukup besar yaitu Perguruan Bintang Alam, ada juga banyak perguruan lainya. Tidak hanya perguruan tetapi juga ada kawasan penduduk.

Di bagian timur terdapat sebuah pegunungan yang sepanjang kakinya ditumbuhi oleh puluhan ribu pohon persik, saat musim semi tentu tempat itu akan sangat indah.

Tepat di baratnya ada sebuah hutan mati, tempat itu hanyalah berisi pohon-pohon yang daunya telah berguguran dan sekarang mengering. Tempat itu juga menjadi tempat tinggal para siluman dan monster yang mengerikan.

Jika kita menilik ke arah utara, disana terdapat gugusan pantai yang menjadi pusat perdagangan antar benua. Daerah pesisir itu sangat ramai.

Sedangkan kekaisaran Han berdiri megah di tengah-tengah benua Jianling.

...•Wilayah selatan•...

...•Wilayah timur•...

...•Wilayah barat•...

...•Kekaisaran Han•...

Note:

• Eliksir – Sebuah energi penyembuh yang berada di dalam tubuh, ia berguna untuk membuat tubuh lebih kebal, menghalau racun dan menyembuhkan luka luar, bisa didapatkan dengan latihan. Eliksir emas: lebih kuat tetapi membutuhkan latian keras untuk membentuknya. Eliksir perak : lebih lemah dari eliksir emas.

• Qi – Energi vital yang ada dalam segala hal.

•Cultivation – sebuah proses meningkatkan kesehatan, memperpanjang umur, dan bertambah kuat.

•Dantian mengacu pada wilayah pada dimana Qi seseorang berkumpul.

•Meridian – jaringan/saluran dalam tubuh yang dilalui aliran Qi. Jaringan ini seperti pembuluh darah, tetapi untuk Qi, bukan darah.

•Alchemy – pemurnian tanaman, mineral, dan zat lain menjadi pil & ramuan obat. Dalam novel-novel ini, Alkemis pada dasarnya adalah apoteker yang bekerja dengan bahan magis dan membuat obat ajaib.

•Akar Spiritual – disebut juga dengan Akar dari Kehidupan. kiasan, juga merupakan fondasi tubuh dan jiwa seseorang.

•Medicinal Pills & Elixirs – obat ajaib yang dapat memiliki segala macam efek. Fungsi dari obat ini adalah untuk meningkatkan kultivasi, menyembuhkan luka, menyembuhkan racun, menyucikan atau menguatkan tubuh, dan masih banyak lagi.

•Spiritual Plants / Herbs – juga disebut Rumput Roh. Tanaman ajaib yang telah menyerap energi spiritual dari alam dan sangat dicari oleh para cultivator dan alkemis. Biasanya dimakan untuk menyerap energi spiritual yang dikandungnya atau disempurnakan menjadi obat-obatan roh.

•Medicinal Plants / Herbs – istilah umum untuk semua jenis tanaman yang dapat digunakan oleh para alkemis untuk membuat racun, pil obat & ramuan.Tanaman obat yang lebih tua (berusia 100 tahun, 1000 tahun, dll…) umumnya dianggap lebih manjur. Ginseng & Jamur Lingzhi cukup sering muncul, di mana mereka diklaim memiliki kualitas obat yang luar biasa.

•Cauldrons & Pill Furnaces – alat yang digunakan para alkemis untuk memproduksi pil & ramuan obat

•Spirit beast – Hewan spiritual dimana mereka lebih kuat dari hewan lainnya dan memiliki sebuah inti kehidupan dan diburu oleh beberapa kultivator.

...━━━━━ P r o l o g u e ━━━━━...

Xu Yuan, seorang tuan muda dari klan Xu yang terlahir dengan dantian sempurna dan tujuh jalur Qi yang terbuka. Tetapi ia harus menyembunyikan itu semua karena suatu alasan.

Suatu hari, Yuan tidak sengaja membuka segel sebuah pedang legenda. Pedang itu adalah sebuah pedang yang katanya terkutuk. Konon katanya, siapapun yang menjadi tuannya maka akan dikuasai oleh pedang itu untuk menghancurkan dunia.

Lalu bagaimana dengan Yuan, apakah ia akan dikuasai oleh pedang itu?

Mata elang itu nampak begitu fokus menatap array yang ia buat, sebuah array rumit yang selama ini cukup sulit untuk ia pelajari. Tangan satunya mulai ikut bergerak mentransferkan energi pada array, setelah berhasil pemuda itu memejamkan matanya.

Array adalah sebuah sebuah pengumpul energi yang dibuat dengan kekuatan spiritual untuk berbagai tujuan. Tetapi kali ini yang ia buat adalah sebuah array petunjuk yang dapat menunjukkan dimana arah kekuatan jahat.

"Mengapa ini sulit sekali!" gerutunya kesal.

Namanya Xu Yuan, ia adalah seorang tuan muda dari keluarga Xu. Pemuda itu sangat berbakat di usianya yang masih terbilang muda, bahkan di usianya yang baru sembilan belas tahun ini, sekarang ia telah mencapai tingkat ke sembilan pada tahap shanpo yaitu tahap ke-3, sedangkan pemuda lain seumuran dengannya baru saja sampai di tingkat lima atau yang paling berbakat di tingkat tujuh.

Sebelumnya belum ada sejarah seorang bayi yang terlahir dengan tujuh jalur qi nya terbuka, begitu juga dengan dantiannya yang sempurna ia adalah sebuah berkah dari langit.

Kepala keluarga Xu Huolang yaitu ayah Yuan, tidak pernah berhenti bersyukur pada langit, karena putranya terlahir begitu berbakat. Tetapi ia tidak sombong dan tidak memberitahu pada dunia jika anaknya sangat istimewa, Xu Huolang sangat menyembunyikan kebenaran berkah langit itu karena jika sampai terdengar akan menimbulkan acamana untuk Yuan sendiri.

Yuan ini memanglah sangat giat dan cerdas, itu semua juga disertai dengan tubuh tinggi tegap dan wajahnya yang begitu tampan. Yuan, menjadi pemuda yang banyak dibicarakan oleh para gadis di perguruannya.

"Kau berhasil Yuan?" pertanyaan itu berasal dari seorang paruh baya yang tiba-tiba menghampiri Yuan.

Yuan menarik lengannya, menghentikan mentransfer energi pada array sehingga menyebabkan array itu menghilang.

Yuan menggeleng, dengan wajah sedikit kecewa. "Aku belum berhasil Ayah, nanti aku akan mencobanya lagi."

Begitulah Yuan, orang yang tidak kenal putus asa, dia akan mencoba lagi jika gagal melakukan sesuatu.

"Sudahlah Yuan, sebaiknya sekarang kau bersiap, kau harus segera kembali ke perguruan." nasihatnya.

"Ayah, seharusnya kau berbaik hati dan mengijinkan aku tinggal sebentar lagi untuk menyempurnakan array ini."

Perguruan Bintang Alam adalah sebuah perguruan tempat Yuan belajar, merupakan perguruan paling bergengsi di benua Jiangling.

"Kau sudah beberapa hari disini, lagi pula besok ada sesuatu yang menarik di perguruan." Yuan hanya mengangkat alisnya tidak peduli, kegiatan di perguruan menurutnya sangat membosankan.

"Besok perguruan akan mengirim murid yang sudah mencapai tingkat tujuh menuju ke lembah Chuo."

Dari ribuan murid di perguruan, yang sudah mencapai tingkat tujuh hanya ada sekitar 83 orang saja, jumlah yang lumayan kecil dibandingkan dengan semua jumlahnya.

"Besok adalah waktunya mencari senjata?"

"Benar, kau harus menemukan senjata milikmu agar segera naik tingkat."

Lembah Chuo adalah sebuah lembah luas tempat senjata tersegel berada, energi disana cukup tinggi karena ada ribuan senjata tanpa tuan disana.

"Ayah dengan senjata hanya bisa naik 1 sampai 2 ranah saja, sedangkan mencari senjata tidak semudah itu, aku dulu pernah mencobanya bukankah ayah juga tahu jika semua senjata di lembah Chuo tidak bersedia bertuan aku."

"Mungkin saja saat itu kau kurang giat mencarinya, Yuan."

"Ayah aku sudah mencoba semuanya, dari kipas, belati, tali hingga pedang, bahkan pedang bulan yang merupakan pedang hebat juga sudah kucoba."

"Mengapa sekarang kau menjadi putus asa seperti ini?"

Yuan menghela nafas, "aku hanya tidak ingin datang ke lembah Chuo dan kembali dengan kecewa karena tidak menemukan senjata, ayah."

"Ayah punya cara...." Xu Huolang menyungingkan sebuah senyuman. " Senjata itu mengikuti bagaimana tuannya, itulah mengapa semua murid yang akan dikirim disana biasanya mensucikan hatinya terlebih dahulu. Saat disana nanti hal yang kau lakukan adalah mengikuti hatimu."

"Baiklah ayah, Yuan akan mencobanya kembali."

Dunia kultivasi memiliki tiga belas tingkat dengan setiap tingkat kultivasi memiliki enam tahap di dalamnya. Untuk saat ini yang diketahui di benua Jiangling, tingkat yang paling tinggi dicapai adalah tingkat sebelas, itupun pada tahap Qian yang merupakan tahap ke lima dari tingkat sebelas. Hanya ada tiga orang dengan tingkat itu yaitu guru Liu pendiri perguruan bintang alam, Zhang Zhehan seorang kultivator tidak diketahui asal-usulnya dan yang terakhir Xu Huolang sendiri.

Belum ada lagi yang diketahui berada di atas mereka, mungkin ada para master yang pergi mengembara dan telah mencapai tingkat yang lebih tinggi, tapi sekali lagi itu tidak diketahui jumlahnya dan dimana mereka, karena mereka mengembara ke ujung dunia.

***

Yeayy....

Welcome to the frist chapter "The Legend of the Sword Lord"

Jangan lupa like, vote dan berikan satu patah kalimat di kolom komentar mengenai cerita ini.

Terimakasih sudah mampir.

"Yuan! Akhirnya kau kembali, aku sangat merindukanmu!"

Yuan hanya bergidik dan menatap malas pemuda di depannya. Pemuda itu adalah Bai Xingsheng, seorang tuan muda dari keluarga Bai yang menjadi teman sekamarnya di perguruan.

Xingsheng ini berwatak ceria dan memiliki sikap sehangat matahari, namun terkadang lelaki ini sering melakukan hal-hal yang berlebihan.

"Bagaimana kabarmu Bai?"

"Aku makan sangat banyak akhir-akhir ini dan lihatlah badanku sangat berisi ... ah! iya, Yuan aku memiliki kabar bagus." tiba-tiba saja Xingsheng berjengit karena memiliki sebuah informasi menarik yang harus ia bagi dengan Yuan.

"Apa itu? Apakah kau berhasil mendapatkan cinta Feng Yin atau kau mendapatkan lotre?"

"Aih bukan itu, tetapi Perguruan Seribu Bulan mentransfer para murid berbakatnya kesini semuanya cantik-cantik, aku sampai tidak bisa fokus latihan melihat mereka."

Perguruan seribu bulan adalah perguruan khusus untuk para wanita, semua kultivator wanita berada di dalamnya. Perguruan itu metransfer murid berbakatnya kesini agar bisa belajar lebih jauh, mengingat perguruan Bintang Alam adalah perguruan paling besar.

"Benarkah, bagaimana jika mengintip?"

Entah mengapa hal itu terlintas di pikiran Yuan, menjadi kebiasaan mereka untuk melihat para gadis cantik untuk memanjakan mata mereka. Gadis cantik itu adalah anugerah langit karena sangat indah di pandang, jadi jangan heran jika Yuan senang memandangi gadis cantik.

"Hais Yuan hari sudah mulai gelap, bukankah mereka seharusnya sudah berada di kamar."

"Yasudah aku pergi sendiri jika kau tidak ikut."

Yuan melangkahkan kakinya keluar, tapi belum tentu sampai satu langkah Xingsheng sudah menarik hanfu lelaki itu.

"Tunggu! aku ikut."

"Dasar!"

Mereka berjalan ke arah bagian timur, dimana tempat itu dijadikan pelatihan untuk para wanita. Sebenarnya dalam latihan bersama guru tidak ada pengkhususan tetapi untuk latihan mandiri tentu mereka memilih tempat mereka sendiri.

Tempat latihan itu sudah terlihat sepi, hanya ada beberapa gadis yang tengah berlatih.

"Lihatlah Yuan mereka benar-benar seperti seorang dewi."

Yuan mengangguk menyetujui ucapan Xingsheng, "benar, tapi kau terlalu berlebihan."

Pandangan Yuan beralih pada seorang gadis yang tengah berdiri di depan kolam, yang menarik perhatian Yuan adalah sebuah Array yang gadis itu buat. Gadis itu tengah membuat Array yang kemarin gagal ia buat.

Yuan melangkahkan kakinya, memperpendek jaraknya dengan gadis itu dan meninggalkan Xingsheng yang masih berdiam di tempat.

Yuan telah memperlajari dalam-dalam array itu, sebuah array yang bisa mendeteksi dimana sumber kekuatan jahat muncul, tetapi sejauh ini dia masih menemui kesulitan karena memang terlalu rumit.

Yuan mengulurkan lengannya, ikut mentransfer energi qi kedalam array, karena array itu berwarna pudar yang berarti kekurangan energi qi. Ada juga beberapa garis yang salah dengan segera Yuan bergabung untuk membenarkannya.

Blush,

Array itu menunjukkan arah selatan, sebuah aura merah juga menyertai. Gadis itu melepaskan tangannya dan membuat array itu hilang seketika.

Pandangan mereka bertemu, wajah seputih giok, dagu runcing dan bibir berbentuk cherry milik gadis itu terlihat sangat sempurna. Mata Yuan berbinar, dan tidak terlepas sedikitpun, apakah ini yang dinamakan cinta pandangan pertama?

Barulah Yuan berhenti dari kekagumannya setelah gadis itu mengayunkan tangannya tepat di depan wajah Yuan.

"Sopan sekali, malam-malam seperti ini mendatangi asrama gadis!"

Yuan menggaruk tengkuknya, "maaf, tadi aku sedang berjalan-jalan saja dan melihatmu membuat array dan sudah berhasilkan sekarang. Tapi—" Yuan sempat mengantungkan kalimatnya beberapa saat. "Array ini menunjuk ke arah selatan dengan aura merah menyala, itu artinya di bagian selatan ada kekuatan jahat."

Bagian selatan dari benua Jianling adalah gugusan pantai, ada juga sebuah gunung besar yang menjadi keseimbangan. Tetapi menjadi hal yang sedikit tidak mungkin jika sebuah kekuatan besar berada di wilayah selatan.

"Array ini tidak begitu terbukti keakuratannya." ujar gadis itu.

"Siapa yang mengatakannya?"

"Guruku."

"Array ini sangat akurat, gurumu mengatakan tidak akurat karena memang jarang sekali orang menggunakannya, array ini rumit sekali dan digunakan untuk mencari keberadaan kekuatan jahat sedangkan selama ini kita tahu jika di benua Jiangling selalu damai dan jauh dari kekuatan jahat."

Gadis itu tersenyum tipis, "Apakah kalimat dari orang yang tidak dikenal bisa kupercaya?"

"Kalau begitu, kapan-kapan kita buktikan!" kalimat itu disertai dengan senyuman miring.

***

Fyi : Klan dan keluarga itu memiliki arti sama. Misalnya klan Xu atau keluarga Xu.

━━━━━ The Legend of Sword Lord ━━━━━

Suka dengan cerita ini?

Jangan lupa berikan like dan juga sebuah kalimat di kolom komentar sebagai bentuk aparesiasi, setiap jejak kalian sangat dihargai!

Terimakasih and love you full.

With love,

Khalisa🌹