NovelToon NovelToon

Cinta Bersalut Noda

5 tahun yang lalu

Tok....Tok....Tok....

"Selamat pagi pak" Sapa ku kepada manager perusahaan tempat ku berkerja sambil membuka pintu ruangan nya. Terlihat lelaki berusia 40 tahun duduk di meja tempatnya bekerja.

"Selamat pagi, silahkan masuk" Jawab manager itu dengan ramah.

"Duduk" Tambahnya lagi

"Terima kasih" Balasku dan duduk di tempat yang telah di sediakan berhadapan dengan atasan ku itu.

"Begini" Kata nya memulai pembicaraan.

"Kamu telah bekerja selama beberapa bulan terakhir ini, kamu bekerja dengan bagus dan bisa mengejar target dan bahkan melebihi target yang telah di tentukan. Saya sangat bangga kepada kamu. Sebagai marketing, kamu mampu mempromosikan properti kita ajukan kepada konsumen. Sehingga, kamu layak mendapatkan bonus. Dan ini bonus untuk kamu" Kata manager tersebut dengan memberikan amplop yang berisikan uang kepada ku.

"Dan besok saya mau kamu bertemu dengan klain di sebuah hotel. Nanti saya akan kirim alamat hotel tersebut"

"Ini merupakan proyek besar yang harus kamu menangkan. kamu akan bersaing dengan perusahaan properti lainya. jadi saya harap kamu mempersiapkan persentase kamu dengan sebaiknya"

"Besar harapan saya kamu akan kembali memenangkan proyek ini" Harap manager itu.

"Baik pak, saya akan melakukan sebaik mungkin dan Insyaallah saya tidak mengecewakan bapak" Jawab ku.

"Oh iya, saya minta besok kamu pergi bersama Santi ya. Saya yakin kamu dan Santi bisa bekerja sama untuk memenangkan Proyek ini.

Aku adalah gadis biasa yang berasal dari keluarga sederhana di sebuah pedesaan kecil di Sungai pakning namaku Rea Nuraini.. Walau aku gadis desa, tapi aku mampu menyelesaikan kuliahku di kota Pekanbaru. Yah, Ibu kota provinsi Riau. Dengan izin Allah aku berhasil mengenyam bangku kuliah dengan mendapatkan Beasiswa. Dan alhamdulillah aku berhasil lulus dengan nilai terbaik dan sekarang bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang properti sebagai marketing.

Santi adalah sahabatku sedari aku SMA kami sama-sama meniti karir dan mengadu nasib di Ibu kota ini. Tapi entah mengapa dia bisa begitu kejam kepada ku. Membuat karir ku dan nama baik ku tercoreng begitu saja hanya dengan sekejap mata. Nama dan pekerjaan yang selama lima tahun ku bangun dengan susah payah, menjadi lenyap seketika di telan bumi karena sahabatku sendiri. Sahabat yang sangat aku sayangi dan aku kasihi. Orang yang paling ku percayai di kota ini. Yah, hanya dia satu-satunya orang yang aku percayai di kota besar ini. Rasa cemburu membuatnya begitu tega kepadaku.

Itu semua dia lakukan hanya karena cemburu terhadap ku. Dia menyukai Riko, Yah Riko seorang dokter yang tidak sengaja ku temui di saat aku terjatuh saat berkendara sepeda motor saat aku akan melakukan interview di perusahaan yang saat ini tempat ku bekerja.

Saat buru-buru karena jam telah menunjukan pukul 7.30 wib waktu itu. Aku hanya mempunyai waktu 30 menit untuk sampai di tempat interview ku. Di saat itu lah kejadian itu terjadi. Dengan tidak berhati-hati, aku melintas di persimpangan gang tampa melihat kiri kanan. Padahal mobil Riko sangat dekat dengan ku pada saat aku ingin keluar gang. Untung saja dia tidak melaju dengan kecepatan tinggi. Sehingga aku hanya terjatuh di serempet oleh mobilnya dan hanya membuat lutut dan siku ku luka ringan.

Pikiran buruk

Ia nampak begitu kaget saat melihat ku jatuh di hadapan mobil nya.

"maaf" Katanya saat keluar dari mobil dan mendekatiku.

"maaf kan aku. aku tidak sengaja menabrak mu" Katanya lagi berjongkok di sampingku.

"Kamu tidak apa-apa?" Tambahnya lagi

"Aku gak apa-apa" Jawab ku sambil menatap wajah gang manis pemuda di hadapan itu.

"Aku benar-benar minta maaf, Aku sibuk menerima telfon dan dan tidak melihat mu keluar dari gang ini. sehingga hal ini terjadi" Kata nya lagi dengan wajah yang tampan menyesali atas apa yang terjadi.

"Aku juga minta maaf. Karena buru-buru, aku tidak melihat kiri kanan dan menyelonong begitu saja. Aku harus pergi sekarang" Jawab ku lagi lagi bergegas menegakkan motor scoopy berwarna merah milik ku yang tumbang di hantam mobil Pajero berwarna putih milik Riko itu.

"Aku sudah terlambat ke tempat interview" Kataku lagi langsung menaiki motor ku dan melaju dengan cepat nya.

Tanpa ku sadari Riko mengikuti ku sampai ke tempat ku melakukan interview.

Wajah indah yang di karunia Allah kepadaku membuat nya terjerat cinta pada pandangan pertama padaku. Bola mata yang berwarna coklat di padu padankan dengan bulu mata lentik dan alis mata yang teratur membuat nya semakin terpesona. kulit putih bersih yang membuat nya semakin penasaran dengan ku.

***

"Sudah selesai interview nya?" Tegur seseorang dari belakang membuat ku kaget.

"Udah" Jawab ku singkat dengan sibuk mencari kunci motor di dalam tas ku tampa memperhatikan siapa yang mengajakku berbicara.

"Sekarang mau kemana?" Tanya nya lagi.

"Pulang" Aku kaget saat tau siapa yang mengajak ku berbicara. Yah pemuda tampan berlesung pipi memakai kacamata yang telah mengajak ku berbicara sedari tadi.

"kamu" Kataku menggantung kan perkataan ku.

"Iya, aku" Jawab nya.

"Hanya memastikan kamu baik-baik saja setelah ku tabrak tadi pagi"

"Aku baik-baik saja. Jadi kamu mengikuti ku?"

"Iya"

"Oh ya, kenalin aku Riko" Katanya memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangan nya untuk berjabat tangan dengan ku.

"Rea" Jawab ku singkat menyambut uluran tangan pemuda yang ada di hadapan ku itu.

"Dari mana kamu tau jika aku sedang melakukan interview?" Tanya ku menatap heran kepada lelaki yang ada di hadapan ku itu.

"Kamu lupa, kamu sendiri yang bilang saat kejadian itu terjadi jika kamu sudah terlambat untuk interview"

"Oh iya ya" Jawab ku singkat mencoba mengingat kembali perkataan ku beberapa saat yang lalu.

"Kamu beneran tidak apa-apa?" Tanya laki-laki berkacamata itu lagi cemas.

"Biar ku bawa kamu ke klinik tempat ku bekerja untuk mengobati luka mu itu" Kata lelaki itu penuh harapan agar aku mau menuruti niat baik nya.

Entah mengapa sedari tadi sejak pertama kali bertemu dengan ku, membuat mata Riko tidak bisa lepas dari ku Terkadang aku jadi risih saat dia menatap ku yang sulit untuk di artikan maksud nya.

"Apa ada yang salah pada wajah ku? atau pada hijab ku?" Sesekali aku melihat wajah ku di cermin spion motor ku.

"Tidak, tidak ada yang salah" Batin ku berkata.

"Terus kenapa dia menatapku begitu? Apa dia mempunyai maksud tersembunyi? Apa dia mempunyai niat jahat kepadaku" Beberapa pertanyaan mulai menghantui pikiran ku saat itu.

Rendang jengkol

"Jangan berpikir yang bukan-bukan" Kata Riko sambil tersenyum melihat ku yang melihatnya dengan sedikit ciut.

"Maksud ku hanya ingin memastikan jika kamu baik-baik saja" Jawab nya lagi santai.

"Maaf jika kehadiran ku membuat mu tidak nyaman"

"Aku yang harusnya meminta maaf karena berpikir bukan-bukan"

"Baiklah ini kartu nama ku. Jika ada apa-apa atau butuh bantuan, kamu bisa menghubungi ku" Katanya memberikan kartu nama kepadaku.

"Baik, terima kasih"

Riko berlalu meninggalkan ku yang masih heran dengan sikap pemuda itu.

"Tiba-tiba nongol, lalu pergi" Batin ku menggeleng-gelengkan kepala.

***

Awal mula kedekatan ku dengan Riko adalah ketika saat itu Ibuku berkunjung ke ibu kota provinsi Riau itu Memang biasa sebulan sekali jika aku terlalu sibuk bekerja dan mengejar target, ibu selalu datang berkunjung bersama ayah ku.

Jika mereka datang, aku mendapatkan makanan yang paling terenak sedunia, bagaimana tidak, koki yang paling handal soal masakan bagi seorang anak adalah ibunya. Dimana dari Ia kecil masakan yang pertama ia rasakan adalah masakan ibunya. Begitu juga dengan ku. Sungguh tiada dua nya masakan ibuku.

Aku begitu merindukan masakan ibuku. Apa lagi saat ibu membawakan ku aneka masakan kesukaan ku yaitu jengkol. Padahal bagi sebagian orang makanan itu adalah makanan yang tidak di sukai, bahkan ada beberapa orang jika mencium bau nya saja sudah membuat nya pusing dan mual. Tapi bagiku makanan itu adalah makan yang paling enak apa lagi jika di olah oleh ibu ku. Kali ini ibu ku membawa kan rendang jengkol.

Wah sungguh senang hati ini bila melihat makanan yang di bawa ibuku ketika sampai di tempat kost ku itu di buka dan di hidangan kan oleh ibuku. Perut yang awalnya belum mau makan dan kenyang seketika menjadi sangat lapar ketika mencium aroma yang khas berasal dari makanan yang memiliki nama latin Archidendron pauciflorum itu.

Dengan lahapnya aku menyantap satu demi satu makanan itu dengan di uwek-uwek bersama nasi. Dengan mata yang meram melek ketika menikmatinya.

"Aduh bisa gagal diet aku" Batin ku

Santi sedari tadi tampak nyengir melihat ku .menyantap makan yang memiliki aroma khas itu. Tentu saja dia bersikap begitu karena dia tidak menyukai makan itu.

"Aduh Ya, apa sih yang enaknya makan itu?" Tanya nya heran.

"Aku juga tidak tau, tapi yang membuat ku ketagihan adalah sensasi mengigit makanan ini sungguh membuat ku candu" Kata menancapkan seulas jengkol di dalam mulut ku

Kembali ku lihat santi nyengir seperti jijik melihat ku seperti itu.

Emang ki akui ketika aku bertemu dengan makan itu, aku bisa lupa daratan. Bahkan aku makan seperti orang yang sebulan kelaparan karena tidak menemukan makanan saat itu.

"Rea, ini daging rendang nya di makan". Kata ayah ku sambil menyodorkan sepiring rendang daging sapi di hadapan ku.

"Gak yah, jengkol ini lebih enak dari apapun"

Yah tentu saja bagi pencinta makanan itu pasti tau jika makan tidak ad lauk, makana itu bisa menjadi pengganti lauk pauk.

Mendengar itu ayah ku begitu antusias melahap daging yang ada di tangan nya itu. Tanpa berpikir efek samping yang dia alami nanti nya.

"Ayah, ingat" Kata Ibu mengingatkan.

"Tenang bu" Jawab Ayah santai.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!