NovelToon NovelToon

First Love

Bab 1 Perkenalan

Kita gak tau kepada siapa hati kita akan berlabuh, entah itu kepada yang lebih tua atau yang lebih muda dari kita. Bisa juga kepada saudara angkat, sepupu, sahabat ataupun teman. Karena itu semua murni anugerah dari Tuhan yang harus kita syukuri.

Perjalanan cinta yang kita lalui gak selamanya indah. Ada suka duka, sedih bahagia, canda tawa, juga ada benci rindu.

Cinta, satu kata tapi mengandung banyak arti. Kalau menurut kalian cinta itu apa?

Kita terlahir di bumi ini di anugerahi cinta oleh Yang Maha Kuasa. Cinta yang kita miliki terkadang membawa kita ke dalam masalah yang seharusnya tak perlu sampai terjadi apalagi sampai membesar dan kemana-mana. Karena itu semua tergantung bagaimana cara kita menyikapinya. Dan bagaimana kita bisa berpikir positif dan logis dalam menyelesaikan setiap masalah yang datang kepada kita.

Kalau zaman sekarang kebanyakan muda mudi menyikapinya banyak yang terlalu berlebihan. Sampai mereka nekat melakukan dengan segala macam cara, baik itu dengan sikap baik maupun dengan sikap buruk sekalipun mereka tidak perduli. Misalnya dengan membuat celaka orang lain atau bisa juga dengan melabrak orang yang gak kita sukai itu. Padahal gak seharusnya seperti itu kan. Kita bisa menyelesaikannya dengan baik baik.

Terlalu panjang kalau kita hanya ingin membahas masalah cinta. Karena cinta itu sendiri urusan hati, orang lain tidak bisa merubah ataupun menghapusnya. Tapi hanya bisa berserah diri kepada yang punya cinta itu sendiri yaitu Tuhan.

Perkenalkan aku Diah Amalia. Aku bersekolah di salah satu SMA swasta di kota X. Aku masih duduk di kelas 3 IPA 1, yang sebentar lagi mendekati ujian akhir sekitar dua apa tiga bulan lagi. Yang selalu sibuk dengan belajar dan belajar. Dan kisah cinta ku bermulai di kelas 3 SMA ini mendekati ujian akhir ini. Dan itu adalah cinta pertama ku. Cinta yang benar benar berkesan buat ku. Cinta yang bener bener membuat ku bahagia dan baru merasakannya. Yang memang bener bener pertama banget buat aku yang merasakannya. Walaupun sebelum sebelumnya aku pernah juga dekat sama cowok, tapi gak seperti ini yang aku rasakan. Kalau ini bener bener buat aku merasakan yang namanya rindu, pengen ketemu dia terus, pengen denger suaranya dan kalau dia tanpa kabar rasanya uring uringan sendiri di buatnya. Jantung rasanya mau lepas kalau berada di dekat dia.

Indah adalah kakak sepupu ku anak dari adik papa ku yang nomor 2. Dia kuliah di Bandung. Selama kuliah dia jarang sekali pulang sampai dia kerja di sana. Hingga akhirnya kakak ku itu pulang. Dan semua barang barang nya pun ikut di kirim kembali ke sini.

Aku begitu dekat dengan mereka. Karena sejak kecil aku selalu sama mereka. Kemana mereka pergi aku selalu diajak. Terlebih Bapak, selalu mengajak aku untuk ikut kemana pun dia pergi. Karena aku jadi anak kesayangan Bapak. Pernah waktu itu mereka sekeluarga mau ke Padang, aku mau ikut tapi gak dikasih izin sama mama papa ku. Aku sampai nangis tersedu-sedu karena sangking ingin ikutnya mereka pergi. Sampai akhirnya mama papa ku memberi izin aku untuk ikut. Senang banget rasanya di kasih izin ikut. Karena ini pertama kalinya aku pergi jauh tanpa mama papa. Di Padang pun aku bahagia diajak jalan jalan kemanapun.

Seperti itulah kasih sayang mereka terhadap ku. Sampai aku kuliah pun kasih sayang itu masih ada. Aku begitu dekat sama kak Indah dan bang Aldo, tapi gak begitu dekat sama kak Rahmi anak pertama Bapak dan Ibu. Karna kak Rahmi orangnya agak pendiam.

Bang Aldo pun juga selalu memanjakan aku. Kami kalau pergi berdua kemana-mana sudah seperti orang pacaran. Seperti itu lah aku di mata mereka. Sampai sekolah Dasar pun aku sekolah yang sama dengan mereka, kebetulan Ibu seorang guru. Jadi kakak, Abang dan aku satu sekolah juga sama Ibu.

Sampai akhirnya aku pindah sekolah karena Bapak di pindah tugas ke kabupaten. Selama beberapa tahun aku gak ketemu mereka. Sampai akhirnya Bapak di pindah tugas lagi ke kota X dan kak Indah pun melanjutkan kuliah di Bandung. Sejak kak Indah ke Bandung, aku jarang ke rumah Bapak. Karena aku sekolah. Hingga akhirnya aku menginjak kelas 3 SMA, Kak Indah pulang ke kota X. Aku senang banget karena kakak ku pulang. Sejak kakak ku pulang, aku sering di jemput kakak untuk tidur di rumah Bapak. Jadi setiap hari kakak yang selalu antar jemput aku sekolah.

Afiq adalah orang yang aku sukai dalam diam. Dia orangnya baik, gak pendiam pendiam amat sih, kadang heboh juga kalau sudah ketemu bahan yang di bahas, kadang ngeselin juga. Tapi kalau baru pertama kenal dia pendiam orangnya. Mungkin bingung mau cari bahan pembicaraan, jadi dia diam aja. Itu kesan pertama aku sama dia. Dia kuliah baru satu tahun semester dua.

Bang Hamid orangnya ramah, rame, dan welcome banget. Aku baru kenal sama dia begitu nyaman berada dekat sama dia. Aku merasa punya abang yang bener bener bisa jadi teman, sahabat, abang. Karna setiap cerita sama dia selalu nyaman dan mendapat respon yang baik. Dia selalu menasehati dan memberikan solusi. Dia sama dengan Afiq masih semester dua, mereka satu kampus.

Bang Sopyan orangnya rame, suka banget gangguin aku. Kalau ketemu dia selalu aja aku di godain sama dia. Tapi dia orangnya kurang begitu dekat sama aku. Karna dia selalu sama kak Indah, jadi sesekali aja kita cerita. Dia sama juga baru semester dua, satu kampus juga sama Afiq dan bang Hamid, malah satu fakultas dan satu jurusan dan satu ruang.

Wijaya orangnya pendiam. Aku kurang dekat sama dia. Jadi gak begitu tau banget seperti apa sifat dia. Dia Satu kampus, fakultas, jurusan dan satu ruang juga sama yang lain.

Detri orangnya ramah, kadang pendiam juga, tapi aku lumayan dekat juga sama dia. Sama dengan yang lain. Mereka berlima ini ceritanya satu kampus, satu fakultas, satu jurusan, dan satu ruang. Mereka kemana mana selalu berlima, jadi kalau gak ada salah satu ada yang kurang. Tapi biasanya Detri yang jarang ikut kalau mereka kemana mana.

Mohon dukungannya ya readers. Dan berikan masukan yang bisa buat author bisa memperbaikinya ke depan. Karna ini cerita pertama buat author dalam hal tulis menulis cerita, apalagi ini menulisnya di platform online. Jadi tolong dukungannya ya. Biar author semangat buat menulis kembali dengan judul yang baru untuk ke depannya.

Bab 2 Berawal Dari Nonton Konser

Suatu hari ketika aku sedang nginap di rumah Bapak, kak Indah ngajakin aku buat nonton konser. Aku pun dengan cepat mengiyakan ajakan tersebut. Hehehehe.. Karna aku suka banget yang namanya nonton konser. Apalagi kalau yang konser itu grup musik kesukaan aku, pasti aku semangat banget. Bagi ku dengan nonton konser ada keasyikan tersendiri. Membuat perasaan yang tadinya sumpek jadi plong seketika. Apalagi di saat lagi banyaknya tugas yang harus di kerjakan, membuat kepala terasa pusing di buatnya. Dengan hiburan menonton konser tersebut jadi merilekskan pikiran untuk sesaat.

"Dek, nonton konser Cokelat yuk ", kata kak Indah

" Ayo, kapan kak. Tapi kakak ya yang beliin tiket adek.", kata ku dengan semangat

" Besok, tiketnya sudah kakak beli tenang aja dek. Nanti kakak minta izin dulu sama Bapak sekalian minta Bapak buat ngantarin kita sama pulangnya minta jemput juga. Karna pulangnya pasti malam banget kan dek, bisa bisa jam dua belas baru sampe rumah mungkin bisa juga lebih dari jam segitu dek, karna kan pasti macet. " kata kak Indah

" Iy kak ", kata ku dengan semangat sambil senyum

Besoknya sepulang dari sekolah aku di jemput kak Indah buat langsung nginap di rumahnya. Jadi aku pulang ke rumah terlebih dahulu buat siapin buku buku pelajaran buat besok sekalian mengambil baju seragam buat besok. Setelah siap, aku pamit sama mama buat nginap di rumah kak Indah. Setelah pamitan, kami langsung ke rumah kak Indah.

Di sana aku mengerjakan PR terlebih dahulu sebelum aku dan kak Indah siap siap buat nonton konser. Setelah selesai mengerjakan PR, aku siap siap untuk pergi nonton konser tapi aku dan kak Indah makan dahulu karna pasti pulang malam gak bisa buat makan lagi pasti langsung tidur. Dan Bapak pun yang mengantarkan kita ke Gor buat nonton konser.

Di sana lah pertemuan pertama ku dengan seseorang yang begitu melekat di hati. Yang bisa di bilang cinta pertama ku. Yang awalnya aku belum merasakan ada getar getar cinta di hati. Tapi setelah menjalani, getar getar itu begitu terasa mendebarkan.

Aku dan kak Indah asik nyanyi nyanyi mengikuti irama lagu. Gak tau gimana, mereka tiba tiba ada di belakang aku dan kak Indah sampai selesai konser tersebut.

Mereka pun ngajak ngobrol kak Indah sok kenal lah gitu ceritanya ( sok kenal sok dekat ), kalau aku hanya diam aja menyimak. Sampai akhirnya, aku dan kak Indah terdorong-dorong sampai ke depan. Akibat terdorong dorong itu, akhirnya mereka yang menjaga aku dan kak Indah dari orang orang yang dorong. Tak terasa konser pun selesai, kami pun bersiap untuk keluar. Karna yang mau keluar desak desakan dan masih ramai, kami pun menunggu sampai berkurang yang desak desakan. Akhirnya setelah menunggu lama, kami pun bisa keluar juga dan bisa menghirup oksigen dengan bebas. Sampai di luar, kak Indah masih ngobrol sama mereka dan akhirnya mereka ngajakin kenalan. Mereka Hamid, Wijaya, Sopyan, Alfiq, Detri. Sampai akhirnya mereka ngajak kak Indah tukaran nomor handphone. Setelah itu, kak Indah menelpon Bapak buat minta jemput. Mereka pun masih menunggu kami sampai di jemput sambil ngobrol ringan.

" Dari tadi kita ngobrol tapi belum kenalan. Kenalan lah dulu. Aku Hamid." kata bang Hamid sambil mengulurkan tangan ke arah kak Indah dan aku

" Indah" kata kak Indah menyambut tangan bang Hamid dan yang lain

" Diah" kata ku juga ikut bersalaman ke semuanya

" Indah masih kuliah apa gimana?" tanya bang Hamid

" Aku kerja Mid dan Diah masih sekolah kelas tiga." jelas kak Indah menjelaskan

" Kerja dimana Ndah?" tanya bang Hamid lagi

" Kerja di bandung MId, gak di sini." kata kak Indah

" Loh kalau kerja kok bisa di sini. Ambil cuti apa gimana Ndah?" tanya bang Hamid

" Awalnya iya ambil cuti, tapi sekarang gak lagi. Karna mau pulang ke sini, nyari kerja di sini aja rencananya sekalian temani orang tua." kata kak Indah

" Jadi sekarang sudah netap di sini dong." kata bang Hamid

" Iya Mid. Sudah netap di sini, barang barang yang di sana juga sudah di kirim ke sini semua. Kalau kalian gimana?" tanya kak Indah

" Kalau kami masih kuliah Ndah di universitas Y. Masih baru sih." kata bang Hamid

" Masih kuliah semua ya, aku kira sudah pada kerja." kata kak Indah sambil senyum

" Iya Ndah masih kuliah." kata bang Hamid

Bang Hamid yang mendominasi pembicaraan, sedangkan yang lain sibuk sendiri tapi terkadang ikut nyambung juga. Sekitar setengah jam menunggu, Bapak menelpon katanya sudah di depan. Aku dan kak Indah pun pamit buat ke depan mencari Bapak. Ternyata mereka juga ikut ke depan untuk menemani kami mencari mobil Bapak. Sekalian mereka juga mau ambil kendaraan dan mau pulang.

" Aku dan Adek pamit pulang dulu ya semuanya. Bapak sudah jemput di depan." kata kak Indah

" Sudah di jemput ya Ndah. Ya udah ayo kami antar ke depan sekalian kami juga mau pulang dan ambil kendaraan." kata bang Hamid

Kami pun berjalan ke arah luar mencari keberadaan mobil Bapak. Melihat kanan kiri mencari Mobil Bapak akhir kelihatan, ternyata Bapak masih mengantri menuju ke arah Gor, tapi gak begitu jauh.

" Nah itu mobilnya, kami duluan ya semua. Makasih sudah di jagain tadi di dalam dan makasih juga sudah di temani sampai di jemput dan ngantarin sampe sini." kata kak Indah

" Sip sama sama Ndah. Hati hati ya. Sampai ketemu lagi ya." kata bang Hamid

" Eh iya Ndah, boleh kan ni kita kontek kontek kamu." kata bang Sopyan

" Boleh kok, kontek kontek aja. Aku pulang dulu ya." kata kak Indah

Mereka semua mengangguk kan kepala. Dan aku juga pamitan ke mereka.

" Pulang dulu ya semua." kata ku sambil melihat ke arah semuanya

" Iy dek." kata mereka serempak

Aku dan kak Indah pun menuju mobil dan kami pun masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil Bapak menanyakan tentang nonton nya.

" Gimana nonton konsernya?" tanya Bapak sambil melihat ke kaca spion

" Asyik banget Pak. Rame banget yang nonton Pak. Sampai desak desakan di dalam Pak." kata kak Indah

" Walaupun desak desakan tapi senang kan." kata bapak

" Iy senang Pak." kata ku

" Besok besok boleh lagi ya Pak kalau ada konser lagi." kata kak Indah

" Iy boleh." kata Bapak

Akhirnya kami pun bisa melewati macet. Sekitar dua puluh menit di jalan, kami pun sampai rumah. Sampai ke rumah sudah tengah malam, kami sampai di rumah langsung bersih bersih dan langsung tidur. Karna besok masih hari sekolah, aku takut kesiangan bangun dan ujung ujungnya telat ke sekolah.

Bab 3 Ke Kampus

Setelah konser itu, aku gak tau lagi tentang mereka. Karna aku cuma semalam nginap di rumah kak Indah. Besoknya aku pulang ke rumah dan pulang pergi sekolah ya dari rumah, papa yang ngantar aku sekolah dan pulang aku pulang sendiri naik angkot bareng teman teman ku yang searah sama aku. mereka sahabat sahabat aku. Jadi aku gak tau lagi masalah mereka dan apakah mereka menghubungi kak Indah apa gak aku gak tau.

Tiba tiba kak Indah ke rumah dan ngajakin aku nginap di rumahnya lagi. Dan kebetulan banget besok libur sekolah, jadi aku bisa nginap di sana.

Paginya kak Indah ngajakin aku pergi ke kampus. Aku yang gak tau apa apa ya ikut aja di ajak kak Indah ke kampus. Aku pikir kak Indah mau ketemu temannya tapi ternyata kakak malah ngajakin aku ketemu mereka. Mereka juga temannya sih, maksud aku temannya yang lain bukan mereka.

" Dek, temani kakak yuk ke kampus ", kata kak Indah

" Mau ngapain kak ke kampus ", kata ku

" Mau ketemu teman kakak dek." kata kak Indah

" Hm.. Ayo kak, tapi adek siap siap dulu ya kak. Adek kan belum mandi kak abis beres beres. ", kata ku sambil berdiri

" Iy dek, kakak juga mau siap siap. Kita kan abis beres beres rumah, belum sempat mandi. Ini juga baru istirahat kan." kata kak Indah sambil ikutan berdiri juga

Kami pun berjalan menuju kamar untuk mengambil handuk dan bergegas pergi mandi. Aku mandi di kamar mandi yang ada di kamar sedangkan kan Indah mandi di kamar mandi dekat dapur. Jadi bisa sama sama siap gak saling tunggu.

Setelah berapa menit kami siap siap, kami pun pergi ke kampus menggunakan motor. Kebetulan motor kak Indah yang ada di Bandung sudah di kirim pulang. Jadi kalau mau kemana-mana kita pergi pakai motor. Gak repot repot lagi untuk pesan kendaraan online atau mau pesan taksi.

Kak Indah mengendarai motor dengan kecepatan sedang. Jalanan begitu ramai dengan kendaraan besar, sedang dan bus. Karna jalanan yang kami lewati ini jalan lintas, jadi lumayan padat untuk dilalui. Dan juga harus hati hati, gak bisa asal memotong kendaraan yang ada di depan kita. Harus lihat dulu kendaraan yang di depan kita sama lawan kita, kalau kosong jalur sebelah baru bisa kita potong kendaraan yang ada di depan kita.

Sekitar lima belas menit di perjalanan, aku dan kak Indah pun sampai di kantin kampus. Aku turun dari motor dan kak Indah memarkirkan motornya di tempat parkir. Aku dan kak Indah berjalan menuju ke kantin dan langsung duduk di tempat yang kosong. Kata kak Indah mereka belum ke sini, sebentar lagi ke sini. Jadi kami menunggu mereka. Karena mereka belum selesai kuliah.

" Tunggu ya dek, mereka belum ke sini masih ada kuliah katanya. Sebentar lagi selesai katanya." kata kak Indah

" Iya kak gak apa apa." kata ku

Gak berapa lama mereka datang, kami pun cerita. Sampai akhirnya kami mau pulang.

"Hai Ndah, dek." sapa bang Hamid

" Hai Mid." sapa balik kak Indah

" Hai Bang" sapa ku

" Sudah lama yank nunggunya?!" kata bang Sopyan sambil menuju ke arah kak Indah duduk

Aku pun melihat bang sopyan dan kak Indah secara bergantian. Karna aku bingung. Kak Indah dan bang Sopyan ada hubungan apa? Aku ketinggalan informasi sepertinya ini. Kak Indah kok gak ada cerita cerita ke aku.

" Belum lama kok yank." kata kak Indah

" Belum pesan minum ya yank." tanya bang Sopyan

" Belum yank." kata kak Indah

" Ya udah mau pesan minum apa yank?" tanya bang Sopyan

" Es jeruk aja yank?" kata kak Indah

" Adek pesan minum apa?" tanya bang Sopyan melihat ke arah ku

" Adek sama seperti kak Indah aja bang." kata ku

" Sebentar ya pesan dulu." kata bang Sopyan berjalan ke arah kantin yang paling ujung begitu pun dengan yang lain

Setelah di pesan, gak berapa lama minumannya datang. Kami pun masih cerita cerita. Sampai akhirnya sudah menunjukkan jam sebelah waktunya untuk pulang. Kami semua pun bersiap siap untuk pulang. Bang Hamid dan Wijaya sudah bersiap berjalan ke arah parkiran motor. Begitu pun kak Indah, bang Sopyan, aku dan Afiq. Kemudian mereka berhenti begitu pun aku. Lalu mereka memberi tahu aku, kalau aku pulang bareng Afiq naik bus kampus. Bang Hamid dan Wijaya satu motor, kak Indah dan bang Sopyan juga satu motor. Jadi karna motor cuma dua aku dan Afiq di suruh naik bus kampus.

Dan yang membuat aku heran, kenapa aku yang di suruh pulang bareng Afiq pakai bus kampus? Sedangkan kak Indah dan bang Sopyan pakai motor. Kenapa bukan bang Sopyan dan Afiq aja yang pakai bus? Aku pun diam aja tanpa mau banyak tanya ke kak Indah. Aku ikut aja apa kata mereka.

" Dek, adek pulangnya bareng Afiq aja ya." kata kak Indah

" Bareng Afiq kak, naik apa kak?" kata ku sambil melihat ke Afiq

" Nanti naik bus kampus aja dek, Indah bareng Abang pulangnya dek naik motor. Karna motornya cuma dua jadi adek dan Afiq pulang naik bus kampus aja." kata bang Sopyan

" Iya dek. Soalnya bang Hamid dan WIjaya satu motor dek. Jadi adek sama Afiq aja ya pulangnya." kata bang Hamid

" Iy bang. Adek ikut aja gimana baiknya." kata ku dengan wajah pasrah

" Gak papa kan dek ", kata kak Indah

" Iy kak gak papa, tapi kakak nungguin adek kan nanti di sana." kata ku

" Iy kakak nungguin adek nanti di sana, gak mungkin kakak pulang duluan." kata kak Indah

" Iy kak." kata ku

" Ayo Diah. Nanti kita ketinggalan bus, karna ini bus terakhir Yah." kata Afiq

Aku hanya menganggukkan kepala aja dan berjalan mengikutin Afiq menuju tempat pemberhentian bus kampus. Menunggu 10 menit akhirnya bus kampus datang dan kami pun naik. Di sana kami hanya diam gak ada pembicaraan. Aku yang pendiam ketika baru kenal orang jadi gak begitu peduli. Aku hanya melihat ke arah luar jendela.

Gak ada pembicaraan apa pun selain masalah bayaran naik bus ini.

" Eh.. berapa ongkosnya?" tanya ku

" Gak usah Yah, biar aku yang bayar aja." kata Afiq

" Beneran gak apa apa ni, kamu yang bayarin." kata ku

" Iya gak apa apa Yah." kata Afiq

Kemudian kami diam lagi. Gak berapa lama akhirnya kami sampai di tempat pemberhentian, di sana kak Indah dan yang lain sudah menunggu. Aku hanya diam tanpa banyak cerita. Aku dan Afiq turun dan langsung menuju ke arah mereka.

" Kok lama banget Fiq." kata Kak Indah

" Iy nunggu bus nya lama tadi, makanya lama sampai sininya." kata Afiq

" Gimana Fiq ? Berhasil gak." kata bang Sopyan

" Gak ada, orang cuma diam-diaman aja selama di jalan." kata Afiq

" Kok cuma diam-diaman aja sih Fiq, diajak ngobrol dong Fiq adek Indah tu. Gimana mau lancar coba?" kata kak Indah

" Bingung mau ngobrol apa." kata Afiq

Aku yang gak tau apa-apa hanya diam sambil menyimak pembicaraan mereka sambil mengerutkan dahi dan berpikir. Kok mereka bicarain aku, tapi apa maksudnya? Dengan perasaan bingung aku masih terus mendengarkan mereka bercerita. Kami menuju tempat makan yang berada di depan tempat pemberhentian bus kampus. Ternyata bang Hamid dan Wijaya sudah di sana terlebih dahulu.

" Gimana Fiq ?" tanya bang Hamid

Afiq hanya menggelengkan kepalanya.

" Masa gak bisa sih Fiq, gimana ceritanya dari kampus sampai sini hanya diam aja. Seharusnya kan ada perkembangan Fiq." Kata bang Hamid

" Iy nih Afiq, masa diam aja." Kata Wijaya

" Dia nya pendiam banget, kan susah mau diajak ngobrol." Kata Afiq

Aku hanya ketawa di dalam hati. Ternyata oh ternyata mereka semua comblangin aku sama Afiq nih ceritanya. Tapi gak berhasil, karena Afiq nya diam aja selama perjalanan.

Pantesan mereka semangat banget nyuruh aku pulang bareng Afiq. Dan yang gak aku tau kak Indah itu ada hubungan apa sama bang Sopyan? Nanti aja lah pas pulang aku tanya.

Setelah selesai makan, aku dan kak Indah pulang. Karena yang cowok-cowok mau shalat Jum'at. Kebetulan banget hari itu hari Jumat.

Selama di jalan pulang, aku nanya ke kak Indah tentang hubungannya sama bang Sopyan.

" Kak, kakak ada hubungan apa sama bang Sopyan ?" kata ku

" Kakak sudah jadian dek sama Sopyan." kata kak Indah

Aku kaget dong dengarnya. Kapan mereka jadiannya ? Kok aku gak tau sama sekali. Perasaan mereka baru ketemu satu kali itu, tapi kok sudah jadian aja.

" Serius kak." kata ku

" Iy serius lah dek." kata kak Indah

Aku hanya geleng-geleng kepala dibuatnya. Gak habis pikir, secepat itu kah mereka dekat tanpa aku tau. Dan sekarang mereka dekatin aku sama temannya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!