NovelToon NovelToon

I Want To Have Here Beauty

PRISYLA

Seorang gadis tujuh belas tahun yang bersekolah di High School Scenary tengah menjadi perbincangan seluruh warga Scenary, pasalnya gadis ini memiliki paras cantik dan imut. Kulit yang bersih, badan yang mungil, pipi yang gembul, rambut panjang lurus yang terurai berwarna hitam pekat dan netra yang berwarna cokelat terang.
Siapa yang tidak ingin menjadi kekasihnya? Ia adalah sosok idaman bagi seluruh kaum Adam, lokernya saja penuh dengan surat cinta dan makanan atau minuman yang tak lain tak bukan adalah pemberian dari para penggemarnya.
Namanya Prisyla, panggil saja Syla. Saat ini ia sedang berjalan di koridor sekolahnya, bermacam sorakan terdengar di telinga Syla.
siswa 1
siswa 1
NENG SYLA JALAN SAMA ABANG YUK!
siswa 2
siswa 2
SYLA MAKIN CANTIK AJA
siswa 3
siswa 3
I LOVE YOU BANYAK BANYAK SYLA
siswa 4
siswa 4
KYAAA DEDEK GEMESH
siswa 5
siswa 5
KIW KIW SYLA
Itulah beberapa teriakan dari kaum adam, sementara Syla hanya menanggapinya dengan senyuman manis andalannya.
Ia telah sampai di kelasnya, kelas XI IPA-2. Yang semula semuanya tengah sibuk dengan kegiatan masing masing menjadi menatap Syla dengan tatapan kagum.
lia
lia
Syla! Sini
Terdengar suara dari bangku arah belakang, terlihat dua gadis tengah menunggu kedatangannya, mereka adalah sahabat Syla.
Prisyla
Prisyla
Hai
Sapanya dengan lembut, lalu dibalas senyuman oleh keduanya.
Prisyla
Prisyla
Kalian lagi ngobrolin apa?
Lanjutnya sambil menatap serius kedua sahabatnya.
sisil
sisil
Itu loh, si Tasya udah satu bulan kabarnya hilang. Orang tuanya sampai pasrah karena nggak bisa nemuin dia
Jawab salah satu sahabatnya, ia bernama Sisil.
lia
lia
Halah palingan juga kabur sama om om
Ucap Lia dengan mata malasnya.
Prisyla
Prisyla
Heh, nggak boleh gitu Lia. Kalau Tasya malah di culik gimana?
Tegur Syla dengan tatapan sendu.
lia
lia
Lo terlalu baik Syl, padahal dia dulu ngebully lo terus ngata ngatain lo jelek padahal mah dia takut kalah saing sama lo, biarin lah sekarang dia udah dapat karmanya
Mendengar perkataan Lia, Syla hanya bernafas berat. Sedangkan Sisil mengangguk menyetujui perkataan Lia.
***
Siang ini matahari bersinar dengan teriknya, Syla dan kedua sahabatnya duduk di kantin sembari memakan batagor yang berada di masing-masing piring. Saat Syla sedang menikmati batagornya, seorang pemuda menghampiri meja mereka.
Rangga
Rangga
Hai Syl, boleh gue bicara sebentar sama lo?
Ucap pemuda itu dengan malu malu biawak.
Prisyla
Prisyla
Emm... boleh! Mau bicara dimana?
Balasnya dengan ramah.
Rangga
Rangga
Disana aja Syl
Jawab pemuda itu sembari menunjuk salah satu meja yang jaraknya lumayan jauh dari meja Syla.
Sisil dan Lia melihat itu pun saling melemparkan tatapan bingung, sedangkan Syla beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan ke meja yang ia tuju dan di ikuti oleh pemuda itu.
For your information pemuda itu bernama Rangga, seorang kapten basket di High School Scenary. Ia memiliki paras yang menawan, ia dijuluki prince di sekolahnya sehingga tidak heran jika penggemarnya ada dimana-mana. Rangga juga mantan kekasih Tasya, karena menghilangnya Tasya ia sudah menganggap hubungannya kandas, jadi sah sah saja jika ia menyukai gadis lain bukan? dan menganggap hubungannya dengan Tasya sudah berakhir.
Syla menatap Rangga dengan heran, mimpi apa ia semalam sampai kapten basket ini mau bertemu dengannya? Namun sudah lima menit mereka duduk di meja ini, Rangga masih tidak membuka suaranya.
Prisyla
Prisyla
Kak? Mau bicara apa?
Tanya Syla dengan ragu.
Rangga
Rangga
Emm... Anu Syl
lihatlah, Rangga tengah gugup saat ini. Badannya saja sampai bergetar tidak karuan.
Rangga
Rangga
Gue nggak tau dari kapan, tapi yang gue tau sekarang, saat ini, detik ini gue suka sama lo
ia menjeda perkataannya.
Rangga
Rangga
Gue tau ini mendadak, but gue nggak butuh jawaban lo sekarang... lo bisa jawab pertanyaan gue kapan pun. Jadi, gue mohon lo pikirin baik baik ya?
Lanjutnya.
Syla mendengar pernyataan cinta dari si kapten basket pun hanya cengo. Sampai suara Rangga membuatnya tersadar dari lamunannya.
Rangga
Rangga
Syl?
Prisyla
Prisyla
eh iya?
Rangga
Rangga
jadi gimana?
Prisyla
Prisyla
Emm... apa yang buat kakak suka sama aku?
Rangga
Rangga
Lo cantik, baik, ramah, apapun yang ada di diri lo gue suka
Syla tersenyum sendu
Prisyla
Prisyla
Oh ya?
Rangga
Rangga
Sure pretty girl
Karena merasa canggung dan ia juga belum tau akan menjawab apa, jadilah ia pamit untuk kembali berkumpul dengan kedua sahabatnya tadi.
Prisyla
Prisyla
Aku pertimbangin dulu ya kak? Aku pamit balik ke mejaku
ia pun beranjak dari tempat duduknya lalu kembali menghampiri sahabat sahabatnya.
Baru saja ia duduk di bangkunya, ia sudah ditatap dengan tatapan meminta penjelasan oleh Sisil dan Lia.
sisil
sisil
Ada urusan apa kak Rangga nyamperin lo?
Sisil yang mempunyai jiwa gosip dan kepo nya pun langsung bertanya kepada Syla, kalau menunggu penjelasan dari Syla pun tidak akan Syla jelaskan.
Prisyla
Prisyla
Kak Rangga nembak gue
Jawabnya dengan santai.
sisil
sisil
WHAT?!
lia
lia
WHAT?!
Teriak Sisil dan Lia berbarengan membuat netra dari seluruh penjuru kantin menatap mereka bertiga.
***
Jam sekolah sudah berakhir, saat ini Syla sudah berada di rumahnya. Rumah dengan nuansa abu abu itu adalah milik Syla, iya... milik Syla bukan milik orang tuanya. Syla yang sudah bekerja keras sedari saat ia masih di bangku Sekolah Menengah Pertama untuk membeli rumah ini, dari bekerja di supermarket, tukang cuci piring, sampai jadi asisten rumah tangga.
Ia membuka pintu rumahnya, terlihat pintunya tidak terkunci sepertinya ia lupa untuk mengunci rumahnya.
/Ceklek
Prisyla
Prisyla
Hah? Kok nggak kekunci? Apa gue lupa buat ngekunci... atau jangan jangan ada yang bobol rumah gue? nggak! nggak boleh... kalau sampai ada yang masuk ke rumah gue, rahasia gue bakal ke bongkar... persetan!
Ia segera masuk ke rumahnya lalu berlari menuju ke kamarnya.
Syla tengah berdiri di depan almari yang besar dan tinggi, pelan pelan ia merasa lega karena almarinya masih terkunci dengan aman. Ia duduk di meja belajarnya lalu mengambil buku di lacinya yang bertuliskan 'death note', Syla mulai menulis dengan lihai di bukunya. Entahlah apa yang Syla tulis di buku itu, hanya ia dan Tuhan yang tau.
Ia membuka almari besar itu lalu duduk di depannya dengan menunduk memainkan kukunya.
Prisyla
Prisyla
Apa kau tahu? tadi Rangga... Iya Rangga si kapten basket. Katanya aku cantik, ramah dan baik, ia menyatakan perasaanya kepadaku. Namun kau tahu? Aku merasa masih belum cukup cantik, aku masih ingin seperti dirimu. Aku bingung, ia menyukai diriku yang di sekolah atau yang sekarang?
Syla menarik ujung bibirnya sebelah lalu menatap ke dalam almari.
Terlihat tubuh wanita yang kondisinya cukup mengenaskan, tubuh dan wajah yang penuh sayatan, mata yang keluar, rambut yang dipotong habis dan hidung yang terlihat patah.
Prisyla
Prisyla
Ahh... aku lupa jika kau tidak bisa menjawab pertanyaanku karena aku menjahit bibirmu, itu salahmu sendiri karena kau selalu berteriak itu membuat telingaku sakit. Dan...
Ia menjeda kalimatnya.
Prisyla
Prisyla
Soal kondisimu juga bukan aku yang salah, kau yang selalu menghinaku padahal sepertinya aku tidak pernah mengganggumu. Aku selalu mengagumi kecantikanmu tapi kenapa kau balas aku dengan kekejamanmu?
Prisyla
Prisyla
Apakah aku pantas di perlakukan seperti itu, orang tua ku juga sama kejamnya denganmu. Mereka membuangku karena aku adalah anak yang tidak di inginkan lahir di dunia ini. Hah... kekerasan dalam sekolah dan rumah tangga memang membuat muak
Syla tersenyum dengan senyuman manisnya lalu berkata dengan unsur kalimat bertanya
Prisyla
Prisyla
Jadi... menurutmu Rangga menyukai diriku yang mana, Tasya?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!