NovelToon NovelToon

Hello Presdir

Pengenalan Tokoh

AIRA MADALI

Aira adalah sarjana dari salah satu universitas negeri ternama di Indonesia. Ia mengambil jurusan Sastra Indonesia. Sebenarnya ia ingin mengambil jurusan sastra jepang karena berkeinginan untuk bekerja di Jepang. Tapi apa boleh buat, ia keterima di Sasindo bukan sastra jepangnya. Ia menjalaninya dengan senang hati, karena sangat pandai jadi Aira menyelesaikan kuliah tepat waktu dengan predikat cumlaude.

Sejak kuliah ia sangat mandiri, dia rela mengambil kerja sampingan untuk membiayai hidupnya selama di kos. Sebenarnya orangtua Aira termasuk kaya tapi dia tetap ingin belajar mandiri.

Sekarang Aira bekerja sebagai wartawan dan terkadang juga tampil di salah satu stasiun televisi ternama untuk membawakan berita. Dengan paras cantik dan elegannya itu ia sangat disukai rekan kerjanya karena orangnya memang supel dan mudah bergaul. Dengan gaji yang cukup besar, ia mampu menghidupi dirinya dan tak lupa ia mengirimkan uang untuk orangtuanya.

Hidupnya tidak seperti yang ia harapkan. Ia selalu mendapat masalah. Tapi ia mampu menyembunyikannya, ia tetap tersenyum ceria di depan banyak orang. Walaupun hidupnya pilu ia selalu berusaha tegar.

RAKA PERMANA

Raka adalah kekasih Aira. Ia adalah seorang tentara. Memiliki postur tubuh tinggi, gagah, dan kulit yang hitam tapi manis. (Anggap saja hitam, kemaren cari yang kulitnya hitam engga ada wkwk). Ia adalah anak tunggal dari keluarga Permana. Selain menjadi Tentara, ia juga disibukkan karena harus mengurus perusahaan ayahnya. Ia tidak menyukai dunia bisnis, tapi karena sadar ia adalah anak tunggal jadi mau tidak mau ia harus mempertahankan perusahaan papanya.

Aira dan Raka jarang bertemu karena kesibukan mereka. Tapi keduanya tetap saling setia dan tidak mengkhianati satu sama lain.

Ia merupakan pria yang tidak terlalu romantis, tapi ia selalu membuat Aira luluh. Raka sangat mencintai Aira dan sebaliknya. Hubungan Raka dan Aira tidak pernah ada masalah. Mereka selalu baik- baik saja walaupun jarang bertemu. Ia telah berjanji untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius dan menua bersama. Tapi takdir berkata lain.

KENO ARKA SANJAYA

Keno adalah pria yang sangat tampan. Berpostur ideal, putih, dan penuh wibawa. Tapi sayang sifatnya sangat dingin dan sedikit sombong. Tapi ia tetap disukai banyak wanita. Keno adalah orang yang sulit jatuh cinta walaupun banyak wanita yang mendekat, ia selalu cuek.

Keno sangat mencintai dunia bisnis. Saat usianya 20 tahun, ia sudah diminta papanya untuk meneruskan Sanjaya Group. Ia mampu mengurus perusahaan turun temurun itu dengan baik, hingga melejit ke seluruh negara dan semakin terkenal. Banyak yang kagum dengannya, sudah tampan, karirnya juga bagus. Keno memang pantas dijuluki menantu idaman.

Keno pernah berpacaran dengan Aira saat SMP tapi hanya sesaat saja. Aira adalah cinta pertama Keno. Keno dan Aira satu SMP namun tidak pernah sekelas.

Setelah putus dengan Aira, Keno hanya pernah berpacaran satu kali saja. Ia berpacaran dengan model ternama yang karirnya tidak main- main. Ia adalah Ellen Varadita. Mereka berpacaran selama dua tahun lamanya. Alasan kenapa mereka putus adalah karena Ellen lebih mementingkan karirnya daripada Keno. Ia ke luar negeri untuk menjadi model di sana dan meninggalkan Keno. Bukan hanya hal itu saja, tapi hubungan Ellen dan Keno tidak mendapat restu dari keluarga mereka. Sebenarnya Keno sulit melupakan Ellen, namun dengan berjalannya waktu perlahan cintanya kepada Ellen memudar.

Dan suatu waktu ia dipertemukan kembali dengan Aira, cinta pertamanya.

HANA AULIA

Hana adalah adik Aira. Anak dari adiknya Mama Aira. Hana adalah seorang polisi wanita. Menjadi polwan adalah cita- citanya sejak kecil. Ia memiliki tubuh ideal, postur tinggi, dan juga cantik. Ia sangat menyukai kedisiplinan.

Keluarga Aira dan Keluarga Hana tinggal bersama di rumah Kakek mereka. Keluarga mereka sangat membangga- banggakan Hana. Bahkan Papa dan Mama Aira juga bangga dengannya, bukan Aira yang anak kandungnya sendiri. Hana sangat pintar, dari kecil ia selalu mendapatkan juara kelas, menjuarai berbagai olimpiade, dan saat SMA ia masuk di SMA kemiliteran nomer satu di Indonesia, dan kemudian ia melanjutkan akademi kepolisian. Itulah yang membuat keluarga mereka bangga padahal Aira juga tak kalah jauh dari Hana, tapi Hana lah yang tetap membuat keluarga bangga. Aira juga iri dengan Hana, karena Hana selalu di bela walaupun ia yang salah.

Meskipun banyak hal yang membuat Aira tidak terlalu suka dengan Hana, ia tetap menyayangi Hana.

FRIDO NUGRAHA

Frido adalah asisten pribadi Keno. Umurnya lima tahun lebih tua dari Keno tapi ia bisa mengimbangi Keno. Frido tak kalah tampannya dengan Keno, ya walaupun menurut author lebih tampan Keno hehe. Memiliki postur yang gagah, tinggi dan penuh wibawa tapi siapa sangka ia memiliki sifat manja jika bersama istrinya.

Frido selalu menemani kemanapun Keno pergi, ia juga membantu Keno mengurus perusahaan. Frido merupakan kepercayaan keluarga Sanjaya. Ayahnya dulu juga bekerja dan mengabdi di perusahaan Sanjaya.

Frido bersikap baik dengan Keno, walaupun Keno lebih muda darinya ia tetap menghormati Keno. Frido juga memiliki sifat yang lucu dan konyol. Terkadang ia membantah dan menggoda Keno. Kelakuannya itu sering membuat Keno kesal.

MEGA ANASTASIA

Mega adalah salah satu sahabat Aira. Ia juga cantik dan pandai. Ia adalah rekan Aira, ya sesama reporter. Mega orangnya lucu, konyol, dan terkadang manja. Ia selalu menemani Aira dalam keadaan apapun, ia juga selalu menghibur.

Mega dan Aira tinggal bersama di rumah yang mereka sewa. Aira selalu menceritakan apapun yang terjadi denganya kepada Mega dan sebaliknya Mega juga begitu dengan Aira.

Mega menganggap Aira seperti adik kandungnya sendiri. Umur Mega lebih tua setahun dari Aira. Mereka selalu menjaga satu sama lain. Tidak pernah bertengkar dan selalu bersama.

SANDI GUNTUR PRATAMA

Sudah bisa ditebak dari raut wajahnya dia itu orangnya seperti apa. Yaaa, dia humoris. Hidupnya penuh dengan candaan. Dia adalah sahabat Mega dan Aira. Umurnya 27 tahun, dua tahun lebih tua dari Aira.

Sandi memiliki postur tinggi, kulit putih dan tampan. Dia adalah tempat curhat Aira juga. Setiap hari Sandi selalu menggoda kedua sahabatnya. Tingkah kocak Sandi selalu membuat Aira dan Mega terhibur. Ia juga sering beradu mulut dengan Mega sudah seperti Tom & Jerry saja. Tapi siapa sangka keduanya malah saling mencintai satu sama lain.

Sial

Dua sejoli itu sudah memiliki rencana bertemu di depan kantor Aira. Hari ini Raka akan menjemput Aira, pacarnya. Sebulan ke depan mungkin tiap hari akan seperti ini karena Raka telah kembali dari tugasnya di Papua, Raka sendiri adalah seorang abdi negara. Aira yang lebih dulu sampai pun rela menunggu kekasihnya. Lima belas menit pun berlalu dari waktu yang sudah mereka rencanakan, namun Aira tetap setia menunggu.

"Haiiiiiiii !!!" suara laki- laki tegas yang mengagetkan Aira.

"Raka ih kamu itu teriak- teriak bikin kaget saja."

"Abisnya kamu ngalamun sih, ngapain coba duduk sendirian di sini."

"Eh dodol, kan kamu sendiri yang mau jemput aku terus suruh nunggu aku disini gimana sih," ucap Aira. Memang ia dan Raka tak pernah romantis, dan malah seperti musuh yang asal ceplas ceplos.

"Dodol- dodol gini juga pacarmu loh, jangan sembarangan," protes Raka dan langsung memeluk Aira saking rindunya karena sudah satu bulan tidak bertemu.

"Iya iya Sayang. Kangen banget deh sama kamu, kamu lama banget di sana."

"Lah tumben kangen, biasanya juga malah seneng ‘kan engga ada yang gangguin kamu," ucap Raka sambil terkekeh kecil.

"Ih kamu ini emang engga ada romantisnya ya, kita lagi pelukan romantis gini kamu malah gitu, hadehhhh," Aira melepas pelukan Raka

"Udah- udah, kita pulang yuk. Laper hehe."

Mereka segera memasuki mobil dan melaju ke restoran. Di dalam mobil pun mereka tak pernah berhenti untuk ngobrol dan bertengkar kecil. Tapi pertengkaran mereka sebenarnya adalah ungkapan cinta masing- masing.

Hari ini Raka mengajak Aira untuk makan siang di salah satu resto favorit mereka. Mereka terus saja bergandeng tangan hingga membuat orang yang berlalu lalang didekat mereka iri melihatnya. Seharian mereka habiskan untuk berdua, melepas kerinduan setelah sebulan tidak bertemu. Aira sangat mengerti kekasihnya itu, dia tentara jadi memang harus rela di tinggal kemana pacarnya itu bertugas.

Sebenarnya Aira dan Raka juga pernah pacaran saat SMP namun hanya beberapa bulan saja karena waktu itu Raka memilih dengan teman sekelasnya. Diselingkuhin gitu lah ahahhaha.

Awalnya memang Aira ragu untuk menerima Raka kembali, tapi perlakuan Raka ke dirinya mampu meluluhkan hatinya dan mau menjalin hubungan ini.

***

Keesokan harinya, Aira bangun dan langsung beribadah. Ia langsung melakukan aktivitas di pagi harinya seperti biasa. Setelah mandi dan berganti baju, kini ia harus memoles wajahnya dengan sedikit make up. Meski sedikit saja ia terlihat sangat anggun dan cantik.

"Huh malas sekali harus mencari info tentang presdir, pasti presdir itu sangatlah sombong. Dia pasti tidak akan memberikan info apapun tentang dirinya dan langsung mengusir wartawan," gerutu Aira sambil menatap dirinya di cermin kamar. " Eh tapi demi uang apapun akan aku lakukan, semangat Aira," menyemangati dirinya lalu tersenyum- senyum sendiri.

Tak lama kekasihnya sudah menelpon dan memberitahu bahwa sudah ada didepan komplek perumahan. Mengapa tidak di depan rumah, karena ayahnya selalu memarahi jika ia pacaran. Ia pacaran tidak ada yang tahu karena menyembunyikan dengan rapat.

Mereka pun bergegas menuju Sanjaya Group tempat dimana Aira akan bertugas. Aira tidak pernah mau diantar jemput oleh pacarnya, tapi karena Raka memaksa akhirnya ia pun mau.

***

Aira langsung memasuki loby perusahaan itu. Dilihatnya sudah banyak wartawan yang bersiap untuk meliput presdir yang sukses di usia muda yang bisnisnya sudah merambah kemana- mana. Aira pun bergegas menemui dua rekannya, Sandi dan Mega. Mereka adalah sahabat yang sudah seperti keluarga sendiri.

"Kok lo telat sih, ngapain aja?" tanya Sandi

"Ya ngapain kalo bukan pacaran, pacarnya kan uda pulang tugas," sahut mega dengan kekehan kecil.

"Nah tuh tau masih nanya, ahhaha" ketiganya tertawa dan berhenti setelah mobil nissan putih milik presdir ternama itu sudah datang. Wartawan lain pun segera menghampiri dan melontarkan pertanyaan yang telah mereka susun sebelumnya.

Mereka tertegun melihat ketampanan presdir berbalut kemeja navy dan jas warna cream berjalan seperti model profesional dan penuh wibawa.

"Loh itu ‘kan Keno? Yang pernah nembak aku dulu. Duh males banget kalo dia orangnya."

"Udah ayo, kita nanti enggak dapet info dimarahin Bos," ucap kedua sahabatnya dan langsung menghampiri presdir tampan itu.

Teman wartawan lain melontarkan pertanyaan lalu dijawab dengan sopannya oleh Keno, berbeda dengan Aira ia bertanya terus tapi tidak ada satupun pertanyaan yang dijawab. Aira pun mulai kesal, mungkin Keno juga masih mengingat Aira oleh karenanya malas menjawab pertanyaan yang terlontar dari mulut Aira.

"Dasar cowok brengsek ! Pertanyaanku lebih bermutu dari mereka tapi malah tak satupun dijawab. Cihh, sombong sekali !" teriak Aira yang langsung membuat suasana hening seketika.

Duhh kenapa jadi pada diem sih, perasaan aku pelan ngucapinnya.

Keno yang mendengar pun langsung mengakhiri dan menyuruh asistennya untuk mengeluarkan para wartawan kecuali wanita yang berteriak memaki tadi. Lalu Aira disuruh menemui Presdir ke ruangannya.

Aira pasrah dan mengikuti presdir dan asistennya itu dibelakang sembari menundukkan kepalanya. Saat di lift Keno sesekali melirik ke arah Aira, Aira yang mengetahuinya pun langsung membuang muka. Tentu saja dalam hatinya ia tidak berhenti menggerutu. Sampai di ruangan khusus presdir, Aira pun takjub dengan ruangan mewah dan luas seperti istana. Matanya tak berhenti menjelajah isi ruangan itu. Keno yang kesal langsung duduk dan bersila di kursi kerjanya.

"Duduk!"

"Eh, apa?" Aira terkejut.

"Maaf nona, silakan duduk. Tuan Keno tidak akan mengulangi ucapannya untuk kedua kali," ucap Frido asisten Keno. Aira pun mengiyakan dan duduk tepat di depan Keno. Mereka bertatapan dalam waktu yang cukup lama.

Apa, apa yang kau mau dari ku Tuan Keno Arka Sanjaya, Presdir Sanjaya group.

"Kau tahu apa kesalahanmu?" tanya Keno dengan suara meninggi yang membuat Aira kaget.

"Ma-maaf Tuan saya salah. Saya tidak akan mengucapkannya lagi, Tuan," dengan terbata akhirnya ia mampu menyelesaikan kalimatnya dengan baik.

"Ulangi sekali lagi apa yang kamu katakan tadi, membuatku malu saja kau ini," Keno yang kesal langsung membuang wajahnya yang sedari tadi memperhatikan Aira.

Tentu saja aku akan mengucapkannya beratus kali malahan, batin Aira.

"Mana berani saya, Tuan. Saya tidak akan mengucapkannya lagi."

"Tadi banyak orang saja kamu berani, sekarang yang hanya ada tiga orang saja kamu tidak berani."

"Dasar pria brengsek ! Apa maumu cepat katakan !" bentak Aira sambil menunjuk wajah Keno. Aira lalu menutup mulutnya, ia tidak tahu kenapa ia berani berkata seperti itu berteriak pula. Wajahnya pias seketika.

Nona kau sungguh berani ya, ku mohon jangan membuat presdir tambah marah. batin Frido yang sedari tadi berdiri di sudut ruangan.

"Wah berani ya kamu, hahaha," Keno tertawa dan bertepuk tangan.

"Sudahlah tuan jangan seperti ini, kita kan teman baik dari SMP, " jawab Aira dengan santainya dan menunjukkan senyum imutnya

"Cihh, teman macam apa kau, kau lebih pantas disebut musuh. Kau memutuskan aku padahal kita baru pacaran satu hari dan kau menganggap aku teman, Cihhh," protes Keno

"Eh apa ini, Tuan pernah berpacaran dengannya dan cuma satu hari?" tanya Frido.

"DIAM KAU !!!!" bentak Aira dan Keno secara bersamaan dan menatap Frido dengan tatapan membunuh.

"Maaf tuan saya permisi, saya masih punya banyak pekerjaan yang lebih penting dari ini." Aira pun pergi meninggalkan ruangan tersebut. Dan tak henti- hentinya menggerutu dan memaki Presdir sialan itu.

"Awas kau ya, aku akan memberi kamu pelajaran," teriak Keno.

Frido yang sudah tak sanggup menahan tawanya ia pun mengeluarkannya. Ia tertawa karena atasannya diperlakukan seperti itu.

"Kau mau gajimu dipotong bulan ini? Berani sekali menertawakan presdir seperti diriku."

"Maaf tuan, jangan potong gaji saya istri saya sedang hamil, Tuan."

"Frido, berikan pelajaran untuk Aira. Aku ingin dia memohon padaku."

"Baik Tuan, saya lakukan," Frido langsung menelepon Bos Aira agar wanita itu diberi hukuman.

Sangat Kejam

Keluar dari Sanjaya Group, Aira dan kedua temannya tadi kembali ke kantor mereka untuk melanjutkan pekerjaan yang belum selesai.

Sesampainya di kantor, Aira langsung disuruh untuk menemui Bosnya. Kedua temannya langsung pergi ke ruang kerja mereka.

"Kenapa ya, engga biasanya Bos manggil gini." Itu yang terus saja dipikirkan Aira saat berjalan menuju ruang Bosnya.

Tok- tok- tok !

"Masuk!" perintah Bos Aira.

"Bapak memanggil saya?" ucap Aira dengan sopan.

" Ya, silakan duduk. Saya sudah mengetahui apa yang kamu lakukan tadi pagi di Sanjaya Group, jujur saya sangat kecewa. Kamu itu wartawan terbaik disini, tapi bisa-bisanya kamu berbicara tidak sopan kepada presdir itu bikin malu saja."

Astaga, Keno benar-benar mau memberiku pelajaran ternyata. batin Aira

"Maaf, Pak, tapi saya juga sudah meminta maaf kepada Pak Keno dan saya tidak akan mengulanginya lagi pak, saya janji." Aira sedikit takut, ia berusaha membela diri dan meminta maaf atas perlakuannya.

"Kamu tahu 'kan siapa dia? Dia termasuk orang penting di Indonesia. Dia bisa saja menjadikan stasiun televisiku hancur dalam sekejap. Kamu memang wartawan teladan, prestasimu sangat banyak dan membanggakan. Tapi maaf untuk kali ini saya tidak bisa mentolerir kamu, besok kamu berhenti bekerja. Pesangon akan segera saya transfer," ucap Bos Aira dengan tegas dan penuh penekanan.

"Tapi, Pak, saya mohon jangan pecat saya, saya sudah nyaman bekerja disini, Pak, saya mohon." Dengan mata berkaca-kaca Aira mengatupkan kedua tangannya. Sedih sekali jika harus kehilangan pekerjaan yang sangat sulit didapat ini.

"Tidak bisa, keputusan saya sudah bulat, Aira. Presdir itu menginginkan kamu dipecat dari sini. Saya tidak bisa berbuat apa-apa," tegas si Bos

Dan tangis Aira pun pecah ia langsung keluar dari ruangan itu. Ia pergi ke ruang kerjanya dan membereskan barang-barangnya. Tak disangka, setelah 3 tahun bekerja dan mengabdi disini harus berakhir dikarenakan hal sepele.

"Ra, lo kenapa nangis? Cerita sama gue," panik Mega yang mengusap-usap bahu Aira.

Aira yang belum bisa berkata apapun langsung memeluk kedua sahabatnya itu. Tangisnya semakin menjadi. Ia pun menceritakan sedikit demi sedikit apa yang dialaminya.

"Emang kurang ajar tuh Presdir, enggak punya otak apa itu orang, sebel gue," gerutu Sandi

"Lo yang sabar ya, Ra," ucap Mega yang juga ikut menangis karena harus berpisah dengan sahabatnya.

"Trus Lo mau ngapain abis ini? Gue bantu lo cari kerja, ya?" tanya Sandi

"Gue mau ketemu dulu sama Keno, ntar baru cari kerja lagi."

"Kita temenin ya, Ra, gue takut lo kenapa-kenapa."

"Gausah, gue pergi dulu ya, kalian semangat kerjanya." Kemudian mereka berpelukan dalam suasana yang menyedihkan. Aira langsung pergi menemui Keno dan meminta maaf lagi supaya ia bisa membujuk bos Aira agar tidak memecatnya.

...***...

Sesampainya di sana Aira bertanya kepada resepsionis tentang keberadaan presdir mereka. Aira pun dipersilahkan untuk menemuinya. Ia menuju lift yang tadi pagi. Di dalam ia masih berlinang air matanya. Lift terbuka Aira langsung menyeka air matanya dan berjalan menuju ruangan presdir.

Tok- tok- tok !

Pintu dibuka oleh asisten pribadi Keno yaitu Frido, Frido pun mempersilahkan Aira masuk dan duduk.

"Ada apa kamu ke sini?" tanya Keno dengan perasaan masih kesal.

"Saya hanya ingin meminta maaf kepada Anda, dan saya mohon bicaralah dengan Bos saya supaya saya tidak dipecat."

"Kenapa meminta tolong saya,"

Ck, kau ini manusia apa bukan. Bisa-bisanya kau berkata seperti itu. Aku tahu kalau kau dalang dari pemecatanku. batin Aira dan ia pun berpura-pura menangis di hadapan Keno, berusaha membuat lelaki itu iba.

"Saya sangat menyukai pekerjaan saya, sudah bertahun-tahun saya bekerja di sana. Untuk bekerja di sana pun juga penuh perjuangan, dan sekarang dengan mudahnya saya di pecat gara-gara Anda." Aira mengucapkan dengan isak tangis yang masih pecah.

Keno yang melihat wanita yang pernah ia cintai menangis sedikit iba, ia sebenarnya tidak tega, tapi ia harus memberi Aira pelajaran supaya tidak memperlakukannya tidak sopan lagi.

"Baiklah saya akan menolongmu, tapi ini tidak gratis."

"Bagaimana bisa kamu meminta bayaran kepada saya, saya tidak mempunyai banyak uang seperti Anda. Saya saja menginginkan bekerja di sana untuk mendapatkan uang," protes Aira dengan mata yang melototi Keno.

Di dalam hati Keno sebenarnya senang melihat Aira seperti ini, tapi ia pandai menyembunyikannya dan tetap memperlihatkan wajah dinginnya.

"Siapa yang meminta uangmu, saya hanya ingin kamu bekerja dengan saya. Ikut kemana pun saya pergi dan melayani saya dengan baik selama satu bulan."

Hah, apa ini? permintaaan konyol, satu bulan lagi, gerutu Aira dalam hati

"Tapi 'kan saya juga bekerja bagaimana bisa saya juga bekerja dengan Anda, Tuan?"

"Kamu bekerja setelah pekerjaanmu di sana sudah selesai. Bagaimana, Nona Aira Madali?"

Karena bingung harus bagaimana, akhirnya Aira pun mengiyakan permintaan Keno. Frido, asisten Keno pun langsung menelepon Bos Aira agar ia tidak dipecat. Ya, Aira langsung dihubungi bosnya dan diminta untuk bekerja lagi besok. Sungguh, kekuasaannya sangat berpengaruh.

...***...

Raka yang baru saja pulang langsung disuruh mamanya untuk ke ruang keluarga mereka. Entah apa yang ingin ia bicarakan, tapi mungkin ini soal pernikahan.

Langkahnya pun gontai, ini bukan pertama kalinya melainkan ke sekian kali ia dan orang tuanya membicarakan hal seperti itu.

"Ada apa Mah?"

"Ya mau ngomong apalagi, kamu kapan mau menikahi pacarmu?" tanya Papa Raka.

"Gatau, Pah, mungkin engga tahun ini. Tapi kapan-kapan aku kenalin ke kalian deh."

"Sayang, bagaimana kalau kamu memutuskannya?" tanya Mama Raka.

"Bagaimana ceritanya, aku sayang dia, Pah, Mah. Dia itu anak yang baik, sopan, cantik, pekerja keras, mandiri. Pokoknya engga akan aku putusin," tegas Raka

"Papa sama Mama akan menjodohkan kamu dengan anak teman Papa. Kami sudah janji sejak dulu kalau kami harus berbesanan."

"Tapi, aku enggak bisa ninggalin Aira begitu aja, Papa sama Mama pasti bisa 'kan nolak perjodohan ini. Aku cuma mau nikah sama Aira bukan yang lain."

"Kamu harus menikah dengan dia, dia tidak kalah dengan pacarmu Aira itu. Kalau kamu masih ingin Papa sama Mama hidup, Terima perjodohan ini," sahut Papa Raka.

"Jangan konyol deh, Pah, lagian ini enggak jamannya jodoh-jodohan. Biarkan Raka menentukan pilihan Raka sendiri," ucap Raka lalu meninggalkan ruang keluarga dan memasuki kamarnya. Namun saat beberapa langkah, terdengar suara kesakitan dari papanya, ya papanya terkena serangan jantung. Raka kaget lalu ia langsung membawanya ke kamar dan memanggil dokter keluarga mereka.

"Bagaimana keadaan papa saya, Dok?" tanya Raka yang terlihat sendu.

"Papa Anda terkena serangan jantung ringan, tapi saya mohon ini jangan dianggap sepele. Kita harus sebisa mungkin menjaga perasaan beliau. Baik, saya permisi pulang jangan lupa obatnya diberikan secara teratur," ucap dokter

"Baik, Dok." Suasana hening seketika, Papa Raka akhirnya tersadar dari pingsannya.

"Pah, maafin Raka uda bicara kasar sama papa," lirih Raka.

"Papa mohon jangan permalukan papa, jangan tolak perjodohan ini. Bukankah cinta bisa datang setelah menikah, papa yakin itu."

"Aku tidak yakin, Pah. Tapi aku akan berusaha. Aku juga akan bicara ini pelan-pelan dengan Aira. Aira dan Raka saling mencintai, dia adalah cinta pertama Raka dan sebaliknya," ucap Raka sembari menyeka air mata yang hampir keluar.

"Papa yakin Aira bisa menerimanya, Aira anak yang baik. Seminggu lagi pertunangan akan segera dilaksanakan. Bulan depan kalian akan segera menikah."

Perasaan Raka tidak menentu. Dia terus membayangkan bagaimana perasaan orang yamg dicintainya mengetahui kalau Raka akan menikah dengan wanita pilihan papanya.

...***...

Hana adalah adik Aira. Bukan adik kandung, ia adalah anak dari adik Mamanya Aira. Mama dan Adiknya itu tinggal bersama. Hana akan dijodohkan dengan anak teman papanya Hana. Sebelumnya, Mama Hana telah membicarakan perjodohan dan Hana tidak menolaknya karena ia pikir pilihan orang tuanya tidak akan salah.

"Sayang, kenapa sedih?" tanya Mama Hana kepada putri sulungnya itu.

"Tidak Ma, Hana cuma mikir Kak Aira saja belum menikah masa iya Hana yang akan nikah duluan."

"Tidak apa Hana, Aira akan mengerti. Nanti juga pasti dia akan membujuk pacarnya untuk menikahi dia. Dia itu juga punya pacar, jadi kamu tenang saja," tutur Bu Mira (Mama Aira) dan mereka pun tekekeh.

"Oh ya, pacarnya Aira itu bukannya tentara juga ya mba kaya calon suaminya Hana nanti."

"Iya dek, tapi aku juga belum pernah ketemu orangnya. Aira itu kan pemalu orangnya. Hahaha"

"Ya mungkin takut papanya marahin dia, kan dia emang engga boleh pacaran, langsung nikah aja hahaha." Mereka bertiga pun tertawa bahagia, dan melanjutkan obrolan hingga petang.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!