NovelToon NovelToon

Belengu Dendam OM Kaya

Pengenalan.

Hai...😚😚😚

Ini karya ke tiga dari Cymut😇

Semoga yang mampir betah ya baca kisah Aelin dan Davin. Yang pasti nya menguras emosi😣.

Oke cuss kita perkenalan dulu ya sama tokoh utama kita kali ini.

And jangan langsung pergi, lanjut terus baca cerita nya😃

Eitss...

Pesan penting...

Budayakan Like,

Koment,

Gift,

Rak favorit.

Buat Othor makin semangat untuk terus Up😄

...🐚🐚🐚...

Aelin Dirwantar.

Seorang gadis berumur 17 tahun yang terlahir di tengah- tengah keluarga Dirwantar.

Di kelilingi dengan penuh cinta dan kasih sayang dari ke dua orang tua nya.

Namun takdir tak selalu memihak nya, Momy tersayang harus di panggil oleh pangkuan sang tuhan lebih dulu.

Meninggal kan diri nya dan sang Papy, Arkelin Diwantar.

Aelin di kenal dengan julukan boneka peri berjalan, karna paras nya yang begitu cantik.

Wajah tirus dengan dagu lancip serta hidung mancung yang mencuat.

Tak hanya itu, bibir nya yang sedikit tebal namun mungil dengan warna merah ranum yang memikat.

Kecantikan yang ia dapat kan bukan lah karna keberuntungan.

Melainkan di warisi dari campuran darah sang Momy yang berasal dari inggris dan sang Papy dari Asia.

Perpaduan yang sangat menakjub kan, Hingga menghasil kan putri cantik bak seorang peri.

Namun jalan hidup nya tak seindah rupa nya. Kisah bahagia nya harus hancur kala bertemu dengan majikan sang Papy.

...🐚🐚🐚...

Davin Arselion.

Pria dewasa dengan segudang kesempurnaan. Umur nya baru menginjak usia 26 tahun. Namun ketampanan nya tak terkikis sedikit pun.

Rahang yang begitu tegas, tatapan mata yang begitu tajam, bibir sedikit hitam sensual. Di padukan dengan tubuh yang indah bak pahatan patung dewa yunani.

Ia adalah Davin Arselion, Yang kekayaan nya tak kan habis meski di buang sekali pun.

Hidup nya tak kalah dari seorang raja yang bertabur dengan kemegahan dan kemewahan.

Di usia nya yang begitu matang, tentu ia sudah memiliki seorang istri yang begitu sangat ia cintai.

Seorang wanita yang sangat beruntung di cintai dan di perlakukan layak nya seorang ratu oleh Davin Arselion.

Hidup sempurna dengan kekayaan, tak membuat hidup Davin bahagia.

Ia harus menghadapi masalah yang membuat nya mendendam sebuah kebencian yang semakin besar, karna melukai sang istri tercinta.

...🐚🐚🐚...

Penasaran??

Penasaran??

Lanjut klik eps 1 ya😍

Niat terselubung

...1...

Sebuah taksi berhenti di sebuah rumah nan megah. Di mana tanaman hias berjejer dengan rapi.

Lampu besar dan khas tergantung di langit rumah bagian depan.

Seorang gadis dengan seragam sekolah keluar dari taksi, sembari mengibas rambut nya ke samping.

Terlihat jelas embun- embun keringat yang menghiasi wajah tirus cantik nya.

"Makasih pak..." Ujar nya, lalu berjalan masuk.

Seperkian detik kemuadian, langkah nya terhenti saat melihat mobil lamborgini terparkir di depan rumah nya.

Ia segera berjalan cepat, memasuki rumah.

"Aelin...!!" Panggil pria berusia empat puluh tahun yang langsung membuat senyum Aelin mengembang.

"Papi...." Cicit Aelin menghambur memeluk Mr. Arkelin.

Seperti biasa setiap pulang sekolah Aelin akan memberi ciuman hangat pada sang ayah.

Ya, diri nya masih bersekolah. Kini diri nya baru menduduki kelas sebelas menengah ke atas.

"Putri mu sangat cantik Mr. Arkelin..."

Sapuan suara bariton namun terdengar begitu dewasa, langsung membuat netra Aelin teralih kan.

Di ujung meja makan tempat Mr. Arkelin sedang makan siang, terlihat seorang pria tampan tengah tersenyum ke arah nya.

Glek...

Aelin menelan saliva nya paksa. Untuk pertama kali nya diri nya baru melihat ciptaan tuhan yang begitu indah.

Rahang tegas dan alis tajam, menampilkan kesan pria dewasa dan gagah.

"Tentu saja dia adalah putri ku Mr. Davin..." Kekeh Mr. Arkelin dengan bangga.

Mr. Arkelin mengangguk ke arah Aelin lalu melempar pandangan nya ke arah Davin.

Seolah memberi isyarat untuk saling berkenalan.

Mengerti akan arti tatapan sang ayah, Aelin berjalan mendekat ke arah Davin.

"Hai Om.. Aku Aelin..." Ujar Aelin dengan senyum manis nya, sembari mengulur kan tangan nya ke arah Davin.

Davin menatap intens gadis remaja yang sedang berdiri di depan nya.

Jika di telisik umur nya berbeda jauh dengan umur gadis di depan nya.

Davin menatap setiap inci bagian tubuh Aelin mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala.

Hal itu berhasil membuat Aelin merasa tidak nyaman dengan cara Davin menatap nya.

Davin mengulas senyum menawan nya dengan cepat, menjabat uluran tangan Aelin.

"Aku Davin senang bertemu dengan Aelin.." Timpal Davin dengan manis, namun netra mata nya terus menatap tepat pada ke dua bola hitam abu- abuan milik Aelin.

Seolah ada yang tersirat dalam bola mata Davin yang tidak bisa terbaca oleh Aelin.

Aelin begitu merasa ada yang aneh dengan cara Davin menatap nya.

Seolah semua rasa dapat diri nya temukan di dalam ke dua bola mata Davin.

Adu tatapan di antara Davin dan Aelin terjadi. Seolah ada getaran rasa yang tak dapat terungkap yang menyalur dari mata Davin.

Semakin menatap wajah cantik Aelin, rahang Davin semakin mengerat , dengan gigi nya yang bergemeretak seolah sedang mengontrol sebuah rasa.

Aelin menatap tangan Davin yang mulai mengerat di tangan nya.

Semakin lama Davin semakin mencengkram tangan putih Aelin. Membuat Aelin langsung menarik paksa tangan nya hingga jaabatan tangan Davin terlepas.

"Ssshhhh..." Desis Aelin ketika tangan nya merasa panas karna cengkraman Davin.

"Putri mu sangat sopan Mr. Arkelin..." Papar Davin meredam desisan kesakitan Aelin, agar tidak terdengar oleh Mr. Arkelin.

"Anda terlalu memuji Mr. Davin..." Timpal Mr. Arkelin tak luput dari senyum nya.

"Aelin cepat ganti seragam mu sayang.. Dan cepat lah kembali untuk makan siang..." Lanjut Mr. Arkelin.

Aelin dengan cepat mengangguk lalu segera beranjak menuju kamar nya.

Ada beberapa pertanyaan yang muncul di benak nya tentang pria yang adalah bos ayah nya.

Aelin melemparkan asal ransel yang sejak tadi menggantung di punggung nya.

"Apa perlu berjabat tangan dengan tenaga yang begitu kuat.. Kan tangan ku jadi sakit.." Dumel Aelin kesal, sambil merenggang kan jari jemari nya yang terasa kebas karna jabatan tangan kuat Davin.

"Tapi tatapan nya, seakan aku adalah musuh bebuyutan nya.." Tambah Aelin lagi, saat otak kecil nya mengingat bagaimana tatapan Davin yang membuat nya bergidik ngeri.

...----------------...

Usai melakukan ritual mandi, Aelin segera turun untuk makan siang.

Dari makan siang bersama, kini dua orang dewasa itu tengah asik berbincang di ruang tamu.

"Aku sangat senang seorang Mr. Davin berkunjung ke rumah ku.." Ujar Mr. Arkelin menyesap minuman nya.

"Aku juga sangat senang dengan perkembangan perusahaan ku yang berhasil kau tangani.." Balas Davin dengan pujian nya yang berhasil membuat Mr. Arkelin melayang.

"Aku berharap untuk ke depan nya, hubungan kita akan semakin erat..."

"Tentu saja Mr. Arkelin aku sangat suka membuka relasi dengan orang ulet seperti mu."

"Tapi sungguh aku masih tidak bisa percaya, jika sekarang aku bisa berbincang hangat dengan presdir Gc group yang jarang sekali bisa di temui.."

"Jika tidak memiliki kepentingan, aku tidak akan kemari.."

"Maksud tuan?"

Pernyataan Davin membuat wajah Mr. Arkelin mengkerut serius.

Seolah kedatangan presdir tersebut memiliki sebuah tujuan.

"Maksud ku.. Jika tidak untuk mengerat kan relasi dengan orang cerdas seperti mu, aku pasti akan sangat malas berkunjung." Timpal Davin membelot, agar Mr. Arkelin percaya.

"Ha.. Ha... Mr. Davin sangat pandai memuji..." Kekeh Mr. Arkelin senang.

"Darren...!!" Panggil Davin, membuat asisten yang sudah menjadi kaki kanan nya segera mendekat dengan wajah menunduk.

"Bawakan minuman yang lebih berkelas..." Perintah Davin yang langsung membuat Darren melaksanakan perintah sang majikan.

Tidak membutuh kan waktu lama, Darren membawa beberapa botol minuman beralkohol di atas nampan. Meletak kan nya dengan berhati- hati, karna minuman sang majikan bukanlah minuman biasa.

Melainkan minuman dengan harga fantastis yang hanya bisa di beli oleh Davin Arselion.

"Untuk merayakan kesuksesan mu mari kita minum minuman murah ini...." Sombong Davin, menuang kan segelas minuman dalam gelas Mr. Arkelin.

"Minumlah sebanyak - banyak nya.. Karna itu akan mempermudah rencana ku.." Batin Davin dengan seringgai devil nya.

...----------------...

Siang begitu cepat tergantikan dengan malam, langit yang terang kini sudah menggelap. Bersamaan dengan Aelin yang merasa lelah karna rutinitas sekolah nya.

Ia segera menghempas kan tubuh nya ke atas kasur yang empuk.

Memejam kan mata nya yang sudah terasa lengket karna kantuk.

Tak butuh waktu lama diri nya terlelap dengan damai nya.

Klek..

Suara pintu kamar Aelin yang tidak terkunci, kini sudah terbuka lebar.

Sepasang sepatu mewah terus melangkah mendekati tubuh Aelin yang tengah tertidur dengan lelap nya. Tanpa menyadari jika kini seseorang telah masuk ke dalam kamar nya.

"Masa bahagia mu telah habis... Kini hanya ada tangis dan lolongan penderitaan yang akan terus keluar dari bibir mu Aelin. Masa depan yang kamu impikan dengan sangat indah.. Kini akan ku renggut paksa... Jangan salah kan siapa pun karna ini adalah kesalahan mu..."

...----------------...

...****************...

Hehe... Welcome back di karya yang ke tiga...

Jangan Lupa like.

Koment

Vote

Gift.

Rak Favorit

Budayakan beberapa hal yang di atas.

Supaya othor makin semangat😙

Belaian

...2...

"Masa bahagia mu telah habis... Kini hanya ada tangis dan lolongan penderitaan yang akan terus keluar dari bibir mu Aelin. Masa depan yang kamu impikan dengan sangat indah.. Kini akan ku renggut paksa... Jangan salah kan siapa pun karna ini adalah kesalahan mu..."

Di samping ranjang Aelin, kini sudah berdiri seorang pria tampan dengan kesempurnaan yang melekat pada diri nya.

Pria dengan sejuta pesona, meski kini usia nya sudah cukup matang.

Bibir hitam sensual, dengan mata tajam mengalah kan tajam nya sebuah belati yang di asah ribuan tahun.

Bola mata hitam gelap dalam yang mampu menenggelam kan bagi siapa pun yang menatap ke dua mata nya.

Tatapan penuh kebencian begitu terlihat dari tatapan Davin yang sedang menatap insten Aelin yang sedang tidur dengan damai.

Yah, yang masuk ke dalam kamar Aelin adalah Davin Arselion, seorang presdir di mana ayah Aelin bekerja.

Seorang pengusaha hebat yang menggeluti banyak bisnis di kota C.

Presdir yang begitu sulit untuk di temui melebihi bertemu dengan president negri ini.

Davin Arselion yang di nobat kan sebagai raja bisnis tanpa tanding yang selalu menjadi nomer satu dalam bisnis. Tidak ada yang dapat menandingi ataupun mampu bersaing dengan nya.

Oleh sebab itu, tidak ayal lagi Mr. Arkelin begitu tersanjung dengan kehadiran pria kaya tersebut.

Menjadi sebuah berkah bisa menjalin relasi dengan majikan nya yang tak pernah bisa ia temui meski sudah puluhan tahun bekerja pada salah satu perusahan Davin.

Tangan Davin terkepal erat, dengan rahang mengeras sempurna.

Terlihat jelas dendam dan amarah serta kebencian yang menguar dari dalam diri nya.

Ingin rasa nya diri nya langsung melenyap kan gadis yang tengah tidur dengan lelap nya, setelah membuat masalah yang begitu melukai diri nya.

Ingin rasa nya diri nya menuang kan dendam kesumat yang sudah ia tahan sejak tadi ketika melihat gadis remaja manja seperti Aelin.

Davin melepas kasar dasi yang sejak tadi melingkar dengan rapi di leher nya.

Tangan nya dengan cepat melepas jas yang membalut tubuh kekar nan sispack.

Lalu dengan gerakan indah Davin membuka satu persatu kancing kemeja nya dengan cepat, melemparkan kemeja mahal itu sembarang arah.

Tatapan nya sama sekali tidak berubah, malah kini semakin terlihat api dendam yang sedang berkobar di sana, meski kini Davin sudah dalam keadaan bertelanjang dada.

Davin mendekat dengan sangat pelan, menetralisir gerakan nya agar tidak membuat Aelin terbangun.

"Diri mu sangat menarik Aelin tapi sayang nya nasib mu tak semenarik tubuh mu..." Batin Davin sembari mengikat ke dua tangan Aelin pada sudut besi ranjang dengan dasi nya.

Davin menelisik wajah tirus dan cantik Aelin.

Wajah yang begitu indah dan cantik dengan perpaduan dua ras yang berbeda.

Bibir Aelin yang sedikit tebal sensual, pasti akan terasa memabuk kan jika bertemu dengan bibir nya. Pikir Davin yang mengakui kecantikan paras Aelin.

Seperkian detik kemudian, Davin memejam kan mata nya rapat, menyingkir kan pikiran- pikiran nya yang mulai goyah karna pesona gadis remaja di hadapan nya.

"Selamat bermimpi indah Aelin, ketika kamu terbangun esok dunia mu akan jungkir balik 180°" Gumam Davin kini mulai mengelus pipi lembut Aelin dengan hasrat menggebu- gebu.

Aelin yang masih larut dalam dunia mimpi, begitu enggan untuk membuka mata. Meski ada sesuatu yang terasa menggelikan yang sedang menyentuh pipi nya.

Semakin lama, Aelin membiarkan hal itu. Semakin diri nya merasa ada seseorang yang sedang menyentuh setiap inci tubuh nya.

Memberikan sebuah belaian yang menggelitik namun penuh dengan sensasi nikmat.

Aelin tersentak kala sesuatu di bawah sana, begitu terasa sakit dan perih.

Aelin membuka mata nya cepat , saat merasa inti tubuh nya saat ini di bobol dengan paksa.

"Om Davin... Apa yang Om lakukan.. Aaakkhhh...."

...----------------...

...****************...

Hehe... Welcome back di karya yang ke tiga...

Jangan Lupa like.

Koment

Vote

Gift.

Rak Favorit

Budayakan beberapa hal yang di atas.

Supaya othor makin semangat😙

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!