NovelToon NovelToon

You Must Be Mine

Wanita gila

disisi lain di sebuah club besar di negara amerika, terlihat sekelompok wanita yang tengah berbincang yang di selingi candaan

''kau tau alice, penggemarmu terus saja bertambah setiap harinya''

seru seorang gadis dengan lipstik merah menyala yang menghiasi bibir tebalnya.

Saat ini mereka tengah melakukan pertemuan dibalik jadwal mereka yang padat

''ya,olivia benar,''

''bahkan setiap artikel yang muncul selalu memuji dirimu, benar benar suatu keberuntungan besar''

''tentu saja, siapa yang tidak mengidolakan alice queena A, selain suaranya yang indah, dia juga memiliki paras yang menawan dan juga, jangan lupa dengan sikapnya yang begitu baik''

timpal lusiana

''ohh ayolah, kalian terlalu melebih lebihkan''

alice terkekeh melihat teman temannya yang terlihat begitu memujinya.

meski yang mereka katakan adalah benar,namun menurutnya itu terlalu berlebihan. bahkan kalimat kalimat itu sudah terasa tidak asing lagi di telinganya. karna setiap bertemu dengan rekannya yang lain, ia selalu mendengar kalimat kalimat yang sama.

setelah waiters menyajikan minuman untuk mereka, sebotol wine dan segelas lemon tea karna alice tidak berniat mencoba minuman seperti itu.

''cherssss''

mereka berempat kemudian meneguk minuman mereka masing masing, lalu di lanjutkan dengan beberapa percakapan yang menyangkut tentang fashion mereka.

namun selang beberapa saat, Alice merasakan sesuatu yang aneh di tubuhnya. ia merasa gerah dan merasa ada sesuatu yang aneh ditubuhnya, yang ia benar benar tidak mengerti itu.

''alice ada apa denganmu?''

olivia yang seolah menyadari kegelisahan rekannya itu

''aku merasa tidak enak badan,aku akan pulang lebih dulu''

alice dengan cepat merapikan seluruh barang barangnya

''kau terlalu terburu buru alice, bagaimana jika kau beristrahat di sini saja lebih dulu, aku akan mengantarmu''

lusiana kemudian berdiri dari posisinya mengandeng tangan alice yang belum menyatakan persetujuannya

''tapi lusi''

''aku juga merasa lelah karna hari ini jadwalku begitu padat, bagaimana kalau kita beristirahat di kamar yang sama''

potong lusiana, tanpa membiarkan alice menyelesaikan perkataannya

''baiklah''

alice hanya pasrah ketika lusiana menggandeng dirinya

ditengah perjalanan mencari jalan milik luasiana. alice merasa semakin lama ia merasa gerah, bahkan jika saja saat ini otaknya tidak mampu bekerja dengan sempurna, ia telah membuka jas yang saat ini membalut tubuhnya.

''apa kau baik baik saja?''

tanya lusiana ketika saat ini mereka berada dalam lift

''hmm aku baik baik saja''

alice berusaha mengembangkan senyumnya

namun setelah pintu lift tertutup,ia di kejutkan dengan pukulan yang tepat di tengkuknya hingga membuat dirinya tidak sadarkan diri

Bugghh

''benar benar merepotkan''

lusiana mengibaskan tangannya

ting

pintu lift ternuka, terlihat beberapa pria berbaju hitam masuk dengan kursi roda di tangannya.

''pakaikan masker di wajahnya, atau mungkin orang orang akan mengenalinya''

ucap lusiana cepat, dan pria itu segera melakukan perintahnya.

Di sisi lain, namun di tempat yang sama

seorang pria tampan dengan bibir seksinya tengah mengisap segelas wine di tangannya

sosok tampan berkharisma, dengan aura kelam yang membuat orang lain seolah tak mampu berkutik ketika berhadapan dengan pria itu

namun di balik aura kelam yang di pancarkan, sosok itu adalah idaman dari para wanita diluar sana. alis tebal dengan mata yang tajam dilengkapi dengan hidung mancung dan bibir seksinya.

bentuk tubuh yang mampu membuat para wanita merasa terhipnotis agar menyentuh dan membelainya,tubuh itu benar benar mampu membuat wanita lain merasa panas dan bertekuk lutut dihadapannya

Kristian alexander,siapa yang tidak mengenal pria itu. ketua dari kelompok mafia black tiger,dimana kelompok itu merupakan kelompok mafia yang ditakuti di seluruh dunia.

tak hanya status yang dimiliki pria itu, kekayaan yang dimiliknya pun kini tak terhitung jumlahnya. bahkan kini perusahaan miliknya telah memiliki cabang di berbagai negara.

sosok itu menjadi incaran para wanita wanita diluar sana, hingga tak heran jika ada banyak wanita yang rela merangkak naik di ranjangnya hanya untuk menikmati bagaimana permainan dari sosok pria bengis itu.

''apa kau telah menyiapkannya?''

tanya kritistian pada asisten sekaligus tangan kanannya itu

''semua sudah siap bos''

tristan menganggukan kepalanya, ia puas dengan cara kerja asistennya itu yang selama bertahun tahun tidak pernah mengecewakannya

''segera siapkan semuanya, aku ingin dia ada ketika aku telah menyelesaikan mandiku''

''baik bos''

rayn kemudian segera bergerak melakukan perintah bosnya

Di sisi lain

alice berusaha mengumpulkan kesadarannya. hal pertama yang ia rasakan adalah saat ini ia merasa tangannya tengah diikat,dan juga samar samar ia mendengarkan percakapan seseorang diluar sana.

''kau telah menyiapkan pria itu bukan, kurasa tidak ada yang akan menolak untuk tidur dengan seorang penyanyi dan aktris terkenal''

wanita itu terlihat berbicara dengan seseorang di seberang sana.

''tunggu''

alice merasa mengenal suara itu, yah tidak salah lagi, wanita itu adalah Lusiana

dia benar benar meruntukki dirinya karna tidak mendengar perkataan monica managernya.

monica berulang kali mengingatkan dirinya, jika lusiana tidak baik seperti kelihatannya. bahkan beberapa kali monica melihat lusiana menghasut yang lain agar membenci alice.

dan akibatnya sekarang ia benar benar berada di situasi yang sangat buruk

bisa ia tebak, jika apa yang terjadi saat ini benar benar telah di rencanakan wanita itu sejak lama.

dirinya diberi obat aneh, yang membuat tubuhnya pun merasa aneh,lalu ia akan di jebak dengan pria yang akan mnidurinya.

"argghhh sial"

rasanya alice ingin memutar kembali waktu dan kembali mendengarkan ucapan managernya itu.

saat ini alice memilih mencoba mempertahankan kesadarannya. memikirkan cara agar ia bisa kabur dari sini. namun seketika matanya melotot ketika mendengar perkataan lusiana yang benar benar membuatnya emosi

''kau juga harus mempersiapkan kameranya"

"aku ingin lihat bagaimana tanggapan penggemarnya, ketika melihat idola mereka yang begitu mereka agung angungkan melakuka adengan panas bersama seorang pria dalam siaran langsung''

lusiana terdengar terkekeh, membayangkan itu semua membuat dirinya merasa senang bukan main

ohh god

"apakah wanita itu gila, yah dia mungkin gila dan kehilangan akal sehatnya. atau mungkin saja wanita benar benar psikopat yang menjelma menjadi seorang artis"

alice benar benar tidak habis fikir dengan apa yang dilakukan lusiana, bahkan setelah ia fikir kembali ia tidak pernah mencari gara gara dengan wanita itu.

ahh ayolah, saat ini bukan saatnya memikirkan alasan mengapa lusiana melakukan ini padanya.

alice kembali memejamkan matanya, saat lusiana berjalan mendekatinya.

''kau tau, sebelum kehadiranmu aku di puja puja di negara ini, kecantikan,kemampuan,bahkan kepopuleranku benar benar begitu menakjubkan"

"tapi itu sebelum ada dirimu''

lusiana berkata dengan kebencian yang begitu mendalam

''lalu kau datang, kau merebut semuanya dariku, penggemarku, kecantikan,posisiku sebagai aktris, dan juga kepopuleranku,kau merebut semuanya ******''

teriak lusiana menggebu gebu

''jadi kau iri denganku, tapi dimana salahku, penggemarmu yang berpindah hati padaku, lalu kecantikan,mungkin kau sudah tua,dan soal populer itu karna aku memiliki kemampuan yang melebihimu''

alice menggerutu dihatinya

ia benar benar ingin mencakar wajah sialan itu, ketika tau alasan lusiana melakukan ini padanya. ia benar benar tidak habis fikir dengan apa yang ada di otak wanita itu.

ahh lupakan, bukankah orang gila otaknya tidak bisa berfungsi, yah bagi alice lusiana adalah orang gila, bahkan sangat sangat gila.

''tapi tenang saja, semua kepopuleranmu akan berakhir hari ini hahahaha''

tawa lusiana menggelegar dalam kamar itu.

alice yang mendengar tawa lusiana seketika merasa bu ditubuhnya terasa meremang

''tawa orang gila benar benar mengerikan''

batinnya bergidik ngeri

merasa ponselnya bergetar, lusiana segera memeriksanya, terlihat pesan dari seseorang hingga ia pergi meninggalkan kamar itu.

panas

alice segera membuka matanya ketika mendengar pintu telah tertutup.

''arghh sial,ada apa dengan diriku''

runtuk alice ketika tubuhnya terasa sangat panas, bahkan ia seolah di tuntut untuk menuntaskan sesuatu yang ada di dalam tubuhnya yang ia sendiri tidak mengerti.

dengan tangannya yang terikat dengan kuat dengan tali, ia mencoba menekan sesuatu di cincin yang ia kenakan.

setelah bersusah payah menekan sesuatu di cincinnya,terlihat sebuah pisau sangat kecil yang begitu tajam.yang tentunya cincin itu di desain khusus oleh kakak angkatnya, alexa. yang akan dia gunakan ketika berada dalam keadaan tersedak.

dengan pisau kecil dan tajam cukup memudahkannya untuk memotong tali itu.

dengan cepat alice mengenakan jas kembali di tubuhnya, meskipun merasa panas, ia sekuat tenaga menahannya.

dengan tergopoh gopoh ia keluar dari kamar tersebut.

namun saat menutup pintu itu, terdengar suara langkah kaki membuat ia segera berlari menuju tangga darurat yang tidak jauh dari posisinya

''ayolah,ini tangga kemana''

alice mengacak rambutnya frustasi, ia benar benar tidak mengerti jalan ini

namun dari pada diam di posisi yang sama, lusiana pasti akan menemukannya.

dan mungkin saja saat ini wanita gila itu telah menyadari jika dirinya telah kabur.

merasa tidak ada pilihan lain, alice memilih terus menaiki tangga itu meski ia tidak tau tujuannya kemana. otaknya hanya bisa berfikir jika dirinya harus kabur dari wanita gila itu

''hah kenapa hanya ada satu kamar''

alice mengerutkan keningnya ketika merasa satu lantai ini terlihat begitu aneh, meski di sini sangatlah luas namun hanya terdapat satu kamar saja.

dan ketika melihat lift bergerak ke lantai atas, membuat alice kembali merasa gelisah, ia benar benar takut jika itu adalah lusiana yang sedang mencari dirinya.

dengan cepat ia mencari sesuatu di dalam kantong jas miliknya, ia ingat dengan jelas jika ia menyimpan sebuah card yang diberikan oleh kakak iparnya, kepadanya untuk membuka kamar hotel dengan bebas.

jika kalian bertnya kenapa mike memberikan card itu, karna mike yakin alice tidak akan menyalah gunakan kartu itu, sehingga ia tidak ragu untuk memberikan kartu dimana alice bebas membuka kamar manapun yang ia mau ketika berada di hotel miliknya.

dan seolah juga tuhan mendukung dirinya untuk kabur di situasi ini, selain ia berada di hotel milik kakak iparnya, ternyata ia juga membawa card itu bersamanya.

meski ragu memasuki kamar itu, namun bagi alice ia tidak memiliki jalan lain selain kamar ini. ia hanya ingin masuk berendam meredakan rasa panas di tubuhnya dan beristirahat sedikit untuk meredakan rasa pusing di kepalanya.

setelah pintu berhasil terbuka, alice mencondongkan kepalanya kedalam,ia mengedarkan seluruh pandangannya di seluruh isi kamar.

''kamar yang mewah, mungkin kakak mike menyiapkan kamar khusus ini untuk kak lexa, ketika mereka datang kemari''

''yah itu mungkin saja''

''oh sial, kenapa badanku semakin gerah saja''

alice membuka jas miliknya,melemparnya entah kemana, ia tidak tau. ia seolah mencari sesuatu

''ya remot ac dimana benda itu''

namun ketika sibuk dengan dirinya sendiri, ia di kejutkan dengan suara yang terdengar begitu dingin dan menyeramkan, seolah membuat bulu kuduknya terasa meremang.

''siapa kau?''

suara dingin itu berasa menghembus di telinganya begitu tajam

''aku aku, aku alice''

dirinya merasa kikuk, merasa dirinya bagaikan maling yang sedang ketahuan mencuri.

ia bahkan tak snggup melihat kearah suara itu,kedua tangannya saling meremas

sedangkan kristian, pria itu baru saja menyelesaikan mandinya terkejut ketika melihat seorang gadis berada di kamarnya.

apa gadis itu yang di bawa rayn untuknya?

tapi kenapa tubuh gadis itu tidak sesuai dengan wanita wanita yang biasa di bawa rayn?

dan juga, gadis itu terlihat tidak berpengalaman dan tiak terlihat begitu meyakinkan

kristian mengangkat sebelah alisnya ketika gadis itu terlihat sedang mencari sesuatu. bahkan ketika ia bertanya gadis itu tak kunjung melihat kearahnya.

merasa tak ada jawaban, alice mengangkat wajahnya. matanya seketika melotot lebar ketika melihat sosok tampan di hadapannya yang tampak begitu berkharisma.

lupakan, yang paling membuatnya syok adalah pria itu hanya mengenakan handuk yang membungkus, membgkus ahhh,alice merasa bingung mengatakannya.

''ohh god, lihat perut itu, tubuh seksi itu, rambut basah itu terlihat begitu menggairahkan''.

brrrrr

alice menggelengkan kepalanya, namun rasa yang dalam tubuhnya kini meningkat secara tiba tiba. tangannya serasa ingin menyentuh tubuh seksi itu dan.

''ada apa dengan otakku''

batin alice menjerit bingung.

''om begini, bisakah aku meminjam kamar mandinya sebentar aku benar benar membutuhkannya''

Kristian yang mendengar itu mengerutkan keningnya

om?? apakah dia terlihat setua itu, kristian terlihat menggeretakkan giginya.

namun seolah tidak menyadari perubahan ekspresi kristian, alice berlalu mencari kamar mandi, otaknya hanya berisi air dingin, ia harus berendam sesegera mungkin.

namun ketika hendak masuk kedalam kamar mandi, sebuah tangan kekar menahan tangannya. belum sempat ia mengucapkan sepatah katapun.

''aku tidak suka menunggu''

suara itu terdengar begitu seksi di telinga alice, namun seketika matanya melotot ketika ia belum bereaksi sedikitpun, namun pria itu tiba tiba menautkan bibir mereka.

apa ini? tunggu dulu

jeritnya terkejut setengah mati

ia ingin menolak,namun tubuhnya seolah merespon tindakan pria itu. seolah ada gelenyar aneh yang mengalir dari ditubuhnya, danmeminta lebih

...****************...

Haiiii haiii reader's ku.

aku harap kabar kalian selalu baik.

bisa bantu aku untuk mengembangkan novelku?

cukup like, komen dan juga vote

agar aku selalu semangat untuk update.

aku harap kalian senantiasa berkomentar, ketika selesai membaca setiap bab dari novelku.

aku hanya author biasa, yang sangat sangat membutuhkan semangat kalian,

bantu aku yah hehe

salam hangat dan sayang untuk kalian semua❤

berangkat

entah berapa lama mereka bertarung dalam ranjang king size tersebut, hingga kristian memutuskan mengakhiri kegiatan mereka karna melihat gadis yang saat ini dibawah kungkuhannya terlihat begitu lelah akan serangannya

''terima kasih''

karna merasa lelah alice hanya menganggukkan kepalanya, masuk kedalam dada tristan ketika pria itu secara tiba tiba membawa dirinya kedalam pelukannya.

di belahan dunia yang berbeda

mike tengah dibuat pusing dengan permintaan putri kecilnya yang tiba tiba merengek ingin menemui tantenya,alice.

''daddy, aku ingin bertemu dengan aunty aice''

rengek gadis itu pada daddynya untuk kesekian kalinya.

''baby, aunty akan segera mungunjungi kita,oke''

ucap mike lembut, ia membawa putrinya kedalam gendongannya

''daddy kau kembali membohongiku, kau sudah bilang itu beberapa kali, tapi aunty aice tidak datang''

mike memijat pelipisnya pelan, ia bingung harus menjawab apa. bukan ia tidak ingin mengujungi adik iparnya itu, hanya saja memang benar jika alice akan datang, dan akan melakukan penerbangan besok pagi,namun yang jadi masalah alice tidak ingin mike dan alexa memberitahu kedatangannya pada ponakannya, ia memilih untuk memberi kejutan pada dua malaikat kesayangannya itu.

''baiklah, daddy akan bicarakan ini pada mommymu lebih dulu, setelah mommymu setuju, kita akan berangkat saat kau libur sekolah''

untuk saat ini, mike pikir hanya itu alasan yang paling baik untuk putri kecilnya

''benarkah?'' mata queena berkilat senang, dengan cepat ia memberikan daddynya ciuman di pipi bertubi tubi

''i love you daddy, i love you so much''

''love you more, baby''

Di club milik mike, dimana alice dan kristian berada

entah karna kelelahan atau karna pelukan hangat yang membuat alice tak sadar jika waktu berlalu begitu cepat.

ia bergerak pelan namun ia seketika mengerutkan keningnya ketika merasa saat ini ia berada dalam dekapan seseorang.

ia memilih tidak bergerak, memilih untuk mencoba mengingat apa yang terjadi semalam. namun seketika ia membulatkan matanya.

''ohh ya tuhan, apa yang telah kulakukan''

batin alice menjerit

''apa aku telah memperkosanya''

''ohh god bagaimana ini''

alice dengan pelan mencoba mengadahkan kepalanya pelan.

matanya kini bisa melihat dengan jelas wajah pria tampan yang saat ini tengah tertidur damai dengan memeluknya.

''dia benar benar tampan''

gumam alice pelan

dengan gerakan begitu hati hati, ia melepaskan tangan kristian yang ada di perutnya. berjaga jaga agar pria itu tidak bangun sebelum dirinya pergi.

''sssttt sakit sekali''

cicit alice ketika merasa bagian bawah miliknya terasa begitu sakit.

tapi apa rasa sakit itu penting? tidak.

tentu saja bagi alice ada hal yang lebih penting dari itu. kabur, jika tidak bagaimana ia menjelaskan pada pria itu. namun seketika Alice mengerutkan keningnya ketika merasa ada sesuatu yang terlupakan.

''oh god, penerbanganku''

dengan tergesa gesa alice mumungut pakaiannya

''ini tidak bisa digunakan, lalu aku harus memakai apa''

"ayolah otak bekerjasama lah, saat ini aku membutuhkan ide darimu"

waktu berlalu begitu cepat, hingga alice saat ini tengah sibuk membuka ponsel milik pria yang saat ini masih tertidur.

dengan cepat alice meraih tangan pria itu dengan cepat, membuka ponsel pria itu menggunakan sidik jari. setelah selesai alice kembali melanjutkan kegiatannya,menghubungi seseorang.

"ini aku, jemput aku di depan clubb lewat jalur khusus, perlihatkan kartu tanda pengenal keluargaku, tunggu aku, aku tidak akan lama, aku akan menjelaskannya nanti"

bisik alice namun masih bisa terdengar jelas di seberang sana

setelah memutuskan panggilannya, alice kemudian menghapus log panggilan yang ada di ponsel itu, kemudian bergerak pelan keluar dari sana.

sedangkan di seberang sana, monica yang baru saja terbangun dari tidurnya. di kejutkan dengan sebuah nomor yang menghubunginya. ia cukup ragu untuk mengangkatnya.

namun entah mengapa ia memilih untuk mengangkatnya. tapi siapa sangka jika itu adalah nonanya, yang ia tunggu sejak semalam di depan club sampai sampai ia harus ketiduran di mobil.

namun saat ia ingin melontarkan berbagai pertanyaan, nonanya itu hanya menyampaikan sebaris kalimat kemudian memutuskan panggilannya secara sepihak

tentu saja dirinya di landa rasa panik, khawatir jika terjadi sesuatu yang buruk pada nonanya. dengan rasa panik terus membelenggu di hatinya. monica dengan cepat melakukan sesuatu seperti perintah dari alice sebelumnya.

dan tibalah dia di jalur khusus seperti yang di perintahkan alice sebelumnya, memiliki kartu khusus sebagai tanda pengenal dari keluarga Mallory tidak membuat monica mengalami kesusahan ketika masuk di jalur tersebut.

hingga matanya seketika membulat, menangkap seseorang yang begitu dikenalnya.

''nona''

teriak monica yang dengan cepat menghampiri alice, rasa panik semakin melanda dirinya, ketika melihat nonya itu terlihat kesusahan ketika berjalan.

''aku akan jelaskan nanti, saat ini kita harus kebandara''

monica dengan cepat menganggukkan kepalanya,karna rasa panik ia hampir melupakan jika mereka akan melakukan penerbangan pagi ini.

''berapa lama waktu yang kita miliki saat ini?''

tanya alice yang saat ini tengah duduk dalam mobil mewah miliknya

''masih ada tiga puluh menit nona''

''cepatlah,aku tidak ingin kita ketinggalan pesawat, atau ponakan ku benar benar akan merajuk''

''baik nona''

monica segera menancapkan gas kemudian berlalu dari sana dengan kecepatan penuh.

...****************...

Haiiii haiii reader's ku.

aku harap kabar kalian selalu baik.

bisa bantu aku untuk mengembangkan novelku?

cukup like, komen dan juga vote

agar aku selalu semangat untuk update.

aku harap kalian senantiasa berkomentar, ketika selesai membaca setiap bab dari novelku.

aku hanya author biasa, yang sangat sangat membutuhkan semangat kalian,

bantu aku yah hehe

salam hangat dan sayang untuk kalian semua❤

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!