NovelToon NovelToon

Permaisuri Kaisar

Episode 1 — Tugas

Anatari Renavold, salah satu anggota terbaik dari The Crue. Dia tengah berdiri di depan kaca sambil melihat ke arah luar, dia melamun. Membayangkan sahabatnya yang selalu menemaninya dulu, kini telah tiada, walaupun sahabatnya sering membuatnya jengkel tapi itu adalah hal yang paling ia rindukan.

" Ana" ucap seseorang sambil menepuk bahunya.

Ana yang terkejut pun langsung menoleh.

" Ah, hai Jo "

" Kau melamun lagi?"

" Tidak. Aku hanya merindukan Kara "

" Itu bukan salahmu, dia yang memutuskan nya"

" Tetap saja itu salahku karna aku tidak becus sebagai ketua"

" Kau manusia Ana, bukan robot. Kau terluka parah saat itu, berhenti menyalahkan dirimu sendiri "

Ana hanya tersenyum mendengar perkataan Jo.

" Ada apa kau kesini jo?"

" Ah ya aku hampir lupa. Pimpinan memanggilmu, aku rasa ada tugas lagi untuk kita "

" Mmm ayo kesana "

*°*

Seorang pria sedang berdiri membelakangi sebuah kelompok yang berjumlah 9 orang, dia memakai jas rapih berwarna hitam dengan dasi berwarna abu-abu yang terlihat mewah. Kerutan di wajahnya kini sudah nampak semakin jelas, ditambah rambut nya yang mulai memutih tidak bisa menyembunyikan fakta bahwa pria itu kini sudah mulai menua.

Dia adalah pemilik dari sebuah perusahaan yang menjual jasa, Mr. Rodrigo. Seluruh karyawan nya memanggilnya dengan sebutan Ayah. Aneh, tapi itulah faktanya, karna dia adalah seorang pimpinan dari para pembunuh bayaran, perusahaan itu bernama The Crue.

" Entah kenapa rasanya hatiku berat untuk memerintahkan kalian tugas ini. Aku tau ini bukan pertama kalinya seseorang meminta kelompok kalian yang melakukan nya, tapi aku rasa ada yang berbeda kali ini"

Semua orang saling berpandangan satu sama lain. apa yang dimaksudkan oleh pimpinan nya itu ?

" Apa maksudmu ayah?" tanya jo.

" Apakah ada sesuatu ayah?" kali ini Ana yang bertanya.

Ya, itu adalah kelompok Ana. Mereka awalnya berjumlah 10 orang, namun karna Kara telah gugur kini tinggalah 9 orang.

Rodrigo berjalan mendekat ke arah mereka.

" Kalian adalah kelompok terbaik disini, banyak dari client emas kita yang selalu menginginkan kasusnya dikerjakan oleh kalian, terutama olehmu Ana. Kerja sama kalian, kerja keras kalian, dan kesuksesan kalian banyak membuat iri adik-adik dan kakak-kakak kalian. Kalian memiliki banyak sekali musuh dalam selimut, banyak hal berbahaya yang sudah kalian hadapi, tapi aku tidak pernah merasa khawatir. Tapi kali ini, aku merasa sangat cemas, hatiku terus-menerus gelisah sejak aku menerima pekerjaan kalian kali ini"

" Apa tugas kami kali ini?"

" Seseorang telah menipu client kita, dia ingin kalian membereskan nya lalu mengirim kepalanya sebagai bukti. "

" Baiklah, kami akan menyelesaikan nya seperti biasa. Kau tidak perlu hawatir ayah, aku akan menjaga anggotaku dengan benar kali ini. Aku tidak akan kehilangan anggotaku lagi" ada getaran saat Ana mengatakan nya, seperti rasa sakit yang dipendam.

" Ana.... bukan itu maksudku"

Pria paruh baya itu merasa sedih dengan pernyataan yang Ana buat. Terlihat penyesalan dari kata kata yang Ana lontarkan tadi, dan itu membuat suasana sedikit canggung.

" Aku mengerti. Kami akan menyelesaikan nya dengan baik "

Pria itu hanya bisa menghela nafas melihat sikap Ana.

" Baiklah, akan ku kirimkan file nya lalu berikan aku kabar baiknya dalam 3 hari kedepan" ucap Rodrigo tanpa mengalihkan pandangan nya dari Ana.

" Mengerti" ucap mereka serempak.

Kelompok itu membubarkan dirinya dan segera bersiap untuk melakukan tugas mereka.

'Andai kau tau bahwa kegelisahanku mengarah padamu Ana, semoga kau baik-baik saja, sulit mendapatkan anak terbaik sepertimu.' Batin Rodrigo.

|

|

|

|

|

|

bersambung........

Episode 2 — Akhir Kisah

Sebuah gedung tua dan kotor adalah tempat mereka menjalankan tugas kali ini. Target nya berada disini, maka disinilah mereka berada.

" Semuanya sudah siap?" tanya Ana meyakinkan.

" Ya, semua sudah sesuai rencana kita An"

" Bagus"

Ana menatap 8 orang anggotanya satu persatu sambil tersenyum.

" Kembalilah dengan selamat, dan utuh"

Mereka semua mengangguk lalu saling memeluk satu sama lain.

" Ayo!!!"

Semua orang berpencar sesuai posisi masing masing, 4 orang pergi ke arah barat, 4 orang pergi ke timur, dan Ana pergi ke arah utara. Ini adalah rencananya, kedua kelompoknya akan mengepung dari dua sisi yang berbeda dan membuat musuh terkecoh dengan mengira bahwa Ana hanya sendiri.

Langkah demi langkah mulai Ana tapaki, ruangan demi ruangan mulai ia masuki satu persatu. Aneh, tidak ada satupun orang Disana. Jika ini adalah tempat persembunyian biasanya akan ada beberapa jebakan dan penjagaan, tapi ini tidak ada sama sekali.

Ini mencurigakan, pikirnya.

Ana mulai siaga dan menyiapkan senjata ditangannya, dia mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru ruangan. Tidak ada jebakan sama sekali, Ana kembali melangkahkan kakinya. Beberapa langkah setelahnya sesuatu terjadi.

DUAAARRRRRRR!!!!

Tiba-tiba terdengar suara ledakan yang menghentikan langkah kaki Ana.

tunggu, ini bukan bagian dari rencananya, kenapa secepat ini. batin nya.

Suara langkah kaki terdengar dari arah depan, suara itu keleuar dari kegelapam membuat Ana menajamkan penglihatan nya dan membuat posisi siaga. Ana mengarahkan pandangan nya ke seluruh penjuru namun yang ia lihat hanya kegelapan.

" Anatari renavold"

Suara itu.....

Ana seperti mengenalnya. Suara itu sangat tidak asing, tapi siapa? kenapa dia tidak bisa mengingat sosoknya. Langkah kaki itu terdengar semakin dekat, lalu muncul lah seorang pria muda berjalan mendekati Ana, memakai pakaian serba hitam, tidak lupa juga dengan kacamata hitam yang ia pakai.

" Kau!!"

Dia adalah Henry, dia anak dari salah satu target Ana dahulu. Ayah Henry membuat kesalahan dengan rekan bisnis nya sehingga mengharuskan Ana mengakhiri hidupnya. Akan tetapi, Henry dan Ana adalah seorang teman semasa sekolah dulu.

" Ya, ini aku. Aku senang kau masih mengingatku"

" Kenapa kau ada disini? apa ini..."

" Ya. ini semua rencanaku"

Ana tersenyum miris, bagaimana bisa dia menerima pekerjaan konyol kali ini. Apakah ini yang ayah maksud? Apakah pimpinannya mempermainkannya? Tidak mungkin. Rodrigo bukanlah orang yang seperti itu, jika dia tau hal ini sudah pasti dia akan memberitahu Ana.

" Aku tidak punya waktu meladeni kekonyolanmu Henry"

" Tentu kau punya Ana"

Pria bernama Henry itu menjentikan tangan nya, lalu tiba-tiba keluarlah beberapa orang berbadan kekar memakai kaos hitam sambil menyeret anggota Ana yang sudah terluka.

Terkejut. Hanya itu yang Ana rasakan. Tapi, sedetik kemudian tatapan ana berubah. Tatapan nya sangat dingin dan penuh amarah, itu tertuju pada Henry.

" Apa yang telah kau lakukan pada mereka dalam waktu secepat ini Henry" nadanya sangat datar, tanpa emosi dan tanpa penekanan apapun.

Henry tersenyum mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Ana

" Tak mungkin kau tak mendengar suara ledakan itu An"

" Kau gila!!!"

" Ya. Aku gila. Aku tidak ingin berlama-lama untuk menghabisimu An"

Ana diam terpatung, jadi targetnya adalah dirinya. Ana mengerti apa yang coba henry lakukan.

" Kau mencoba membalas dendam atas kematian ayahmu, Henry? Baiklah. Jika itu maumu, maka itu akan terwujud"

Henry terkejut dengan apa yang Ana katakan. Tidak ada perlawanan sama sekali? mana mungkin!

" Tapi dengan tiga syarat" lanjut Ana

Henry tertawa sarkastik.

sudah kuduga, batinnya.

" Apa itu" Tanya Henry.

" Pertama, lepaskan teman-temanku"

" Baik"

Henry memberi kode kepada pria berbadan kekar yang memegang teman-teman nya itu. Luka mereka tidak parah karna mereka tidak terkena dampak langsung dari ledakan nya. Beberapa hanya luka kecil karna mengalami benturan akibat gaya ledak dari bom nya,dan beberapa terlihat baik-baik saja.

Setelah Henry melepas anggotanya, Ana langsung menghampiri mereka dan memeluknya.

" Ana kau tidak bisa melakukan ini, kita bisa melawan nya" ucap Jo berusaha meyakinkan Ana.

Ana hanya tersenyum, lalu kembali ke tempatnya semula.

" Kedua, aku ingin bajingan yang membuatku datang kesini, aku menginginkan kepalanya "

Henry tersenyum puas.

" Ini adalah Ana yang ku kenal, permintaan dikabulkan"

Henry memberikan kode kepada salah satu bawahan nya, lalu datanglah seorang pria berbadan kekar lainnya sambil membawa target yang Ana incar. Targetnya sudah terikat oleh tali, tidak lupa mulutnya juga sudah disumpal oleh kain.

Hal ini membuat Ana bahagia.

" Kau memudahkan tugasku Henry, terimakasih"

Lekas Ana mengeluarkan sebuah pedang dari punggungnya, pedang itu terlihat mengkilat, sangat tajam. Hal itu membuat target nya sangat ketakutan dan berusaha memberontak.

" Bungkukan dia jika kau tak ingin kepalamu juga ikut terpenggal" titah Ana pada pria berbadan kekar tadi.

Target berhasil dibungkukan, dan sedetik kemudian...

Sraaatttt.....

Darah segar memenuhi pakaian dan wajah Ana. Kepala itu berhasil terlepas dari badan nya dengan mata yang melotot.

" Bawa itu Jo"

Mendengar perintah dari Ana, Jo langsung membawa kepala itu dan memasukan nya kedalam wadah yang mereka bawa.

" Apa yang terakhir Ana" tanya Henry tidak sabar.

Ana membalikan badan nya untuk menghadap Henry, dia tersenyum, bukan senyuman yang manis, tapi senyuman seorang pembunuh. Ditambah dengan darah yang ada pada wajahnya, membuatnya terlihat sangat sadis dan tidak berperasaan.

" Terakhir, aku ingin anggotaku keluar terlebih dahulu dari tempat tua ini, aku tidak ingin mereka melihat aku menyerahkan diri padamu, aku adalah pemimpin nya, sangat memalukan jika anggotaku melihatku tidak berdaya, setelah itu lakukan apa yang kau mau"

Henry mengangkat alisnya " Semudah itu ?"

" Ya "

" Baiklah, ku rasa bukan hanya anggotamu, tapi anggotaku juga"

Ana menatap Henry dengan bingung, apa yang dia maksud?

Henry membalikkan badannya ke arah kelompoknya. Melihat mereka dengan senyuman yang hangat, ini seperti Henry yang berbeda dengan tadi.

" Terimakasih telah bekerja bersama keluargaku selama ini, upah kalian sudahdi kirimkan tadi pagi, jika kalian masih ingin hidup keluarlah dari gedung ini"

" Tuan!!"

" Keluarlah! dan seret anggota nona Ana keluar, ini adalah perintah terakhir dariku!!!"

Tanpa berbasa-basi mereka semua bergegas keluar, tak lupa membawa anggota Ana keluar secara paksa. Sesaat gedung itu dipenuhi oleh teriakan teriakan memanggil Ana.

Jo yang telah selesai membungkus kepala targetnya itu bahkan langsung diseret keluar, tak diberikan kesempatan untuk menghampiri Ana sama sekali.

" ANNAAAAAA KAU TIDAK BISA MELAKUKAN ITU ANAAA!!"

" ANAAA KELUARLAHH!!"

" LEPASKAN AKU BODOH! ANAAAAAA JANGAN LAKUKAN ITU KU MOHON!

Ana hanya menatap mereka dengan senyuman, bukan senyuman seorang pembunuh, tapi senyuman yang sangat manis dari seorang Anatari Renavold.

"TERIMAKASIH! LANJUTKAN TUGASKU DAN JAGA DIRI KALIAN!" Ana berteriak guna membalas teriakan teman-temannya.

Ana terus memandangi nya sambil tersenyum, sampai tubuh mereka sudah tidak terlihat lagi, suara nyaring tadi kini telah terdengar sangat samar, itu artinya mereka telah berhasil menjauh.

Kini hanya tersisa Henry dan Ana diruangan itu.

" Kepergian ayahku membuatku sangat gila , dan itu semua karnamu Ana. Aku tau itu hanya tugas untukmu tapi tetap saja aku sangat membencimu"

" Aku mengerti "

Ana memandangi pedangnya sambil tersenyum, lalu mengarahkan pedang itu pada Henry. Tepat pada lehernya.

Sontak Henry memundurkan langkahnya kebelakang.

" Dengan pedang ini aku membunuh ayahmu, kau berhak jika ingin membunuhku dengan ini"

Henry tersenyum kecut " Aku tidak ingin mengotori tanganku dengan membunuhmu"

Ana mengernyitkan dahinya, sesaat dia tidak mengerti maksud dari perkataan Henry.

Hingga akhirnya dia mengerti ketika melihat Henry mengeluarkan sebuah granat dari dalam sakunya.

" Bukankah ini jadi terlihat romantis Henry, kau ingin mati bersamaku?"

Henry tertawa " Haha ya kau benar, tapi jangan berharap lebih Ana, ini tidak seperti apa yang kau pikirkan"

" Well aku hanya mencoba mencairkan suasana "

" Ada kata kata terakhir ?" tanya Henry sambil menarik tuas dari granat itu.

" Terimakasih"

Ana menjatuhkan pedangnya ke lantai, melipat tangnya dibelakang badan seperti posisi istirahat saat sedang upacara, lalu menengadahkan kepalanya ke atas, memejamkan matanya dan tersenyum.

" Terimakasih"

" Terimakasih"

" Terimakasih"

Henry tak mengerti mengapa Ana mengatakan hal itu berulang kali, namun dia tak peduli.

Kini Henry pun melakukan hal yang sama, menengadah kepalanya menatap langit-langit yang hampir roboh.

'Ayah kita akan segera bertemu, maafkan aku' Batinnya.

Lalu Henry melempar granat nya tepat ditengah-tengah antara dirinya dan Ana.

" Terimakasih " ucap Ana.

" Tunggu aku ayah" Henry tersenyum ketika mengatakan nya.

Dan terdengarlah bunyi ledakan dari dalam rumah tua itu, ledakan nya sangat besar sehingga rumah itupun ambruk dan rata dengan tanah. Tidak ada yang menyangka bahwa Henry akan meledakan dirinya dengan Ana. Semua orang menyangka Henry akan membunuh Ana atau mungkin mencabik-cabiknya tanpa ampun, tapi semua perkiraan meleset.

Semua rekan Ana menjatuhkan badannya ke tanah, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Tidak ada harapan bagi mereka untuk berharap Ana akan bertahan. Ledakan itu sangat jelas bahkan dengan jarak mereka yang cukup jauh, bangunan tua itu ambruk. Itu bukanlah ledakan biasa, ledakan itu benar benar menghancurkan seluruh hal yang berada dekat bangunan itu.

Kabar kematian Anggota terbaik itu dengan cepat menyebar. The crue berduka selama satu minggu, kehilangan anggota terbaik, anak terbaik, ketua terbaik, teman terbaik dan sahabat terbaik. Tidak dapat dipungkiri semua merasa sedih saat mendengar kabar bahwa Ana telah tewas, namun tugasnya tetap terpenuhi, janjinya pun terlaksanakan, bahwa dia akan menjaga anggotanya tetap aman, utuh dan selamat. Namun dia tidak berjanji untuk menjaga dirinya sendiri tetap aman.

Anatari Renavold, nama yang akan selalu dikenang oleh orang-orang terdekatnya, nama yang membuktikan bahwa seorang perempuan bisa melakukan segalanya, nama yang akan selalu teringat oleh musuh-musuhnya karna mereka tidak bisa lagi menghadapi Ana secara langsung dan merebut gelar terbaik miliknya.

Ini adalah perjalanan terakhir seorang Anatari, takdirnya mengatakan bahwa kisahnya berakhir disini, kisahnya kini telah usai.

|

|

|

|

bersambung.....

Episode 3 — Kerajaan Wang

Terdapat sebuah kerajaan dibagian barat bumi yang diberi nama Kerajaan Wang. Kerajaan itu dipimpin oleh keluarga Wang secara turun temurun. Kerajaan Wang adalah satu-satunya kerajaan di barat. Wilayah lain memiliki beberapa kerajaan dalam satu wilayah, namun wilayah barat hanya dipimpin oleh satu Raja. Wilayah kerajaan ini adalah wilayah dengan tanah paling subur daripada kerajaan besar lainnya.

Tanaman, sayuran dan buah-buahan yang dihasilkan adalah kualitas terbaik. Karna itu banyak sekali kerajaan kerajaan besar yang melakukan bisnis dengan kerajaan ini.

Dalam segi ekonomi, kerajaan Wang memiliki ekonomi yang sangat stabil. Harta mereka banyak, tapi Raja Wang tidak pernah ingin memperluas wilayahnya, dia lebih fokus untuk mensejahterakan rakyatnya.

Dan itu terbukti dari bagaimana kehidupan masyarakat nya saat ini. Tidak ada gelandangan, perampok, bahkan pencuri di sana. Semuanya hidup aman dan damai, mereka hanya fokus untuk bercocok tanam lalu menjualnya ke kerajaan luar.

Mereka merasa Kerajaan mereka seperti diberkahi. Hal ini terjadi karna Bunga Surgawi. Bunga itu tepat berada pada pusat istana kerajaan Wang. Namun bukanlah hal yang mudah merawat Bunga Surgawi. Bunga itu memerlukan energi surgawi untuk tumbuh dan mekar.

Bunga surgawi adalah bunga yang diturunkan dari surga pada leluhur Wang terdahulu. Bunga itu diberikan sebagai hadiah. Dia akan bertahan hidup ketika diberikan energi dari manusia, namun itu tidak akan membuatnya mekar dan tumbuh.

Ratusan tahun telah berlalu semenjak turun nya bunga ini, tapi tidak ada perubahan apapun, bunga itu tidak mekar sama sekali. Konon aroma Bunga Surgawi sangatlah harum ketika dia mekar, namun tidak tercium apapun. Seorang peramal pernah berkata jika bunga ini akan mekar ketika pemiliknya hadir, hidup dan matinya bunga ini tergantung kehadiran orang itu.

Namun tidak ada yang tahu siapa pemilik bunga itu.

Raja Wang memiliki seorang Ratu dan 1 selir. Dia mendapatkan 5 orang anak dari Sang Ratu, namun sayang satu anaknya hilang saat berumur 5 tahun. Tapi dia juga memiliki 1 orang Putri dari selir nya.

Raja mendapatkan seorang Putra sebagai anak pertama dari pernikahan nya dengan Ratu, secara tradisi maka dia adalah pewaris tahta dari ayahnya, karna itu dia dipanggil Putra Mahkota, dia diberi nama Wang Luo Cheng.

Saat mengandung untuk kedua kalinya, Raja dan Ratu mendapatkan seorang anak perempuan, Wang Jian Qin.

Beberapa tahun setelah nya, Ratu kembali mengandung namun dia melahirkan seorang Putra yang diberi nama Wang Xun. Pangeran ini sangat kaku dan tertutup pada dunia luar sejak kecil, dia lebih senang menghabiskan waktunya di kediaman nya, melatih kultivasi nya dan membaca buku buku sejarah.

2 tahun setelah Pangeran Xun lahir, Ratu kembali mengandung dan kembali melahirkan seorang anak laki laki, mereka memanggil nya Pangeran Yan. Putra terakhirnya ini sangat aktif, dan bahkan kerap membuat banyak sekali masalah di kerajaan dengan keusilan nya.

Beberapa tahun setelah itu, kini giliran selir raja yang mengandung, Selir Chun.

Dia mengandung anak pertama nya dengan Raja, selir Chun berharap dia melahirkan anak laki-laki. Tetapi takdir tidak memihak padanya, dia justru melahirkan anak perempuan.

Raja dan Ratu berpikir mereka tidak akan memiliki putra kembali, namun lagi dan lagi takdir berkata lain. Bersamaan dengan sang Selir, Ratu kembali mengandung, tapi ada beberapa kejadian aneh sejak Ratu mengandung anak terakhirnya ini.

Sejak Ratu mengandung, banyak hal-hal menakjubkan yang terjadi, tanah di sana menjadi semakin subur, cuaca menjadi sangat bagus dan mendukung untuk menanam apapun. Semakin banyak pula keuntungan yang diperoleh kerajaan dari hasil penjualan.

Pepohonan dan tumbuhan lainnya menjadi sangat hijau, lebih hijau dari biasanya. Tidak ada hama yang mengganggu perkebunan, dan tidak ada iblis yang mengganggu wilayah mereka lagi.

Bahkan Bunga Surgawi yang tidak pernah tumbuh selama ratusan tahun, kini mulai tumbuh dan mekar perlahan, dia mengeluarkan aroma yang sangat wangi bahkan ketika dia belum sepenuhnya mekar.

Mereka menganggap itu semua adalah anugerah dari para dewa, dan ada beberapa menganggap itu karna kehamilan sang Ratu dan Selir yang bersamaan.

Adanya desas-desus mengenai Bunga Surgawi membuat Tetua Kerajaan Wang yang sedang bertapa kembali ke kerajaan.

" Tetua Gong, kau sudah kembali" Raja dan Ratu Wang memberikan hormatnya, termasuk sang selir.

Tetua Gong tidak berkutik sama sekali, dia terus menerus menatap Bunga Surgawi yang mulai bercahaya, walaupun masih redup.

Melihat sambutannya tidak di gubris sama sekali membuat raja kebingungan.

" Tetua?"

" Hal ini bukan karna kehamilan ratu dan selirmu yang bersamaan" Tetua Gong tidak menjawab sambutan Raja, namun dia langsung mengatakan hal yang selama ini menjadi gosip di wilayah kerajaan.

" Apa maksudmu Tetua?"

" Anak itu" Tunjuknya pada perut Ratu yang sudah membesar.

" Anak itu adalah penyebab bunga ini hidup. Dia adalah anugrah dari para dewa, dialah yang membawa kehidupan bagi Bunga Surgawi, dan dia juga yang akan membawa kedamaian bagi seluruh kerajaan di daratan ini." Lanjut Tetua Gong.

Beberapa bulan telah berlalu, apa yang dikatakan Tetua Gong itu benar, kini bunga itu semakin mekar dan semakin terlihat segar seiring bertambahnya usia kandungan sang Ratu, aromanya pun semakin wangi.

Dihari ke 13 bulan 5, Ratu melahirkan anak terakhirnya. Dia seorang Putri, cantik, wajahnya manis dan menyenangkan saat dipandang. Banyak keajaiban yang terjadi setelah kelahiran sang putri, Bunga Surgawi sepenuhnya mekar, wanginya sangatlah harum, seluruh bagian barat bisa mencium wanginya, bahkan ini tercium sampai kerajaan tetangga. Mereka memberi nama putrinya Wang Xiao Shi.

Putri bungsu sang ratu itu tumbuh dengan sangat cepat, dia bahkan sudah lancar berbicara dan berjalan diusianya yg ke 8 bulan. Perkembangan nya lebih cepat dari anak-anak pada umunya. Apa yang dikatakan tetua Gong dulu itu benar adanya, bunga itu tergantung pada kehidupan anak ini. Ketika sang putri sakit aroma dan cahaya bunga itu akan sedikit hilang dan meredup, ketika putri sehat kembali bunga itu kembali bersinar dan kembali harum seperti sebelumnya. Kelahiran sang putri benar-benar membawa berkah bagi kerajaann Wang.

Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan dan tahun demi tahun telah berlalu. Sang putri pembawa berkah itu kini sudah berumur 5 tahun, dia tumbuh menjadi anak yang sangat cantik. Dia memiliki 2 tanda lahir, satu dipunggung dan satu berada di lengan nya.

Setiap anggota kerajaan Wang memiliki tanda lahir dipunggung, termasuk sang raja. Itu adalah ciri dia keturunan dari kerajaan Wang, namun tanda lahir dilengan nya ini berbeda. Tanda lahir itu berbentuk sayap, tapi hanya satu sayap, itu bukan sepasang sayap seperti pada umumnya. Aneh, namun itu juga unik.

Saat ini putri Shi sedang bermain ditaman dengan para saudaranya. Mereka bermain, berlari kesana kemari dengan kegirangan.

" Shi'er hati-hati, perhatikan langkahmu" Ucap sang Ratu.

Namun sang putri tidak mengindahkah ucapan ibunya, dia terus saja bermain dan berlari.

" Ibu lihat ada kupu-kupu" ucap putri shi kecil.

Dia berlari mengejar kupu-kupu itu, tidak terdengar olehnya para pelayan, kaka, ibu dan ayahnya yang meneriaki dirinya. Dia terus berlari, berlari, dan berlari untuk mengejar kupu-kupu itu tanpa melihat ke arah jalan. Hingga akhirnya....

BYURRRRRR!!!!!

Dia terjatuh di sebuah sungai kecil di pinggir taman. Semua pengawal dan para pelayan bergegas masuk ke dalam sungai untuk membawa sang putri. Bahkan Raja dan Ratu gegas berlari ke arah sana, namun tidak ada satupun pengawal dan pelayan yang berhasil menemukan putri kecil itu.

Dia menghilang...

Sungai ini kecil, dan arusnya juga tidak kuat, bagaimana bisa seorang anak kecil jatuh kesini dan tiba-tiba menghilang.

Semenjak kejadian itu, sang Ratu hanya bisa menangis, pencarian diteruskan mengikuti arus sungai, walaupun tidak mungkin hanyut tapi Raja tetap berusaha. Dia bahkan mengirim surat kepada seluruh kerajaan barangkali mereka menemukan putrinya dengan ciri-ciri yang disebutkan, salah satunya adalah tanda lahir sayap yg ada di lengan nya. Berbulan-bulan pencarian dilakukan, namun tidak ada hasil apapun. Semenjak jatuhnya sang putri kedalam sungai, sejak itu juga Bunga surgawi tidak lagi harum, cahaya nya meredup, bahkan bunga itu terlihat sangat layu.

Maka, sang putri dinyatakan hilang sejak saat itu, tidak ada yang tau kemana hilangnya, Raja dan Ratu Wang hanya bisa berharap akan ada keajaiban yang datang kepada mereka dan mengembalikan putrinya yang hilang secara misterius.

|

|

|

|

bersambung.....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!